Tag Archives: muslim

Apakah Mengangkat Tangan saat Berdoa Hukumnya Wajib?


Jakarta

Mengangkat tangan saat berdoa adalah salah satu kebiasaan yang sering kita lakukan ketika memohon kepada Allah SWT. Namun, pertanyaan muncul di benak banyak orang: Apakah mengangkat tangan saat berdoa ini termasuk kewajiban atau hanya sebatas anjuran dalam agama?

Bagi sebagian umat Islam, gestur ini dianggap memperkuat doa dan memperlihatkan kesungguhan hati, tapi ada juga yang meragukan keharusan praktik ini.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pandangan ulama dan dalil yang berkaitan dengan mengangkat tangan saat berdoa. Yuk, simak lebih lanjut untuk mengetahui apakah benar mengangkat tangan saat berdoa itu wajib atau tidak.


Dalil tentang Mengangkat Tangan ketika Berdoa

Mengangkat tangan saat berdoa bukanlah sekadar kebiasaan, melainkan memiliki landasan dari ajaran Islam yang diperkuat oleh dalil-dalil dari Al-Qur’an dan Hadits.

Berikut ini adalah beberapa dalil yang membahas tentang mengangkat tangan saat berdoa menurut ajaran Islam.

1. Rasulullah SAW Mengangkat Tangannya lalu Berdoa

Dalam jilid kedua kitab Riyadus Shalihin karya H. Salim Bahrejsi, terdapat beberapa hadits yang menguraikan kebiasaan Rasulullah SAW saat berdoa, termasuk mengangkat tangan.

Sa’ad bin Abi Waqqash RA mengisahkan, “Kami bersama Rasulullah SAW keluar dari Makkah menuju ke Madinah, dan ketika kami telah mendekati Azwara, tiba-tiba Rasulullah SAW turun dari kendaraannya, kemudian mengangkat kedua tangan berdoa sejenak lalu sujud lama sekali, kemudian bangun mengangkat kedua tangannya berdoa, kemudian sujud kembali, diulanginya perbuatan itu tiga kali. Kemudian berkata:

“Sesungguhnya saya minta kepada Tuhan supaya diizinkan memberikan syafa’at (bantuan) bagi umat ku, maka saya sujud syukur kepada Tuhanku, kemudian saya mengangkat kepala dan minta pula kepada Tuhan dan diperkenankan untuk sepertiga, maka saya sujud syukur kepada Tuhan, kemudian saya mengangkat kepala berdoa minta untuk umatku, maka diterima oleh Tuhan, maka saya sujud syukur kepada Tuhanku.” (HR.Abu Dawud).

Hadits ini menggambarkan bagaimana Rasulullah SAW menunjukkan rasa syukur dan kesungguhan dengan mengangkat tangan dalam doanya tiga kali, mempertegas bahwa tindakan ini memiliki dasar dari praktik Rasulullah SAW dan merupakan sunnah beliau.

2. Mengangkat Tangan Sejajar dengan Bahu

Dalam Kitab Fiqih Sunnah karya Sayid Sabiq jilid 4, disebutkan hadits dari riwayat Abu Daud melalui Ibnu Abbas RA. Hadits tersebut menjelaskan tata cara mengangkat tangan saat berdoa.

“Jika kamu meminta (berdoa kepada Allah SWT) hendaklah dengan mengangkat kedua tanganmu setentang kedua bahumu atau kira-kira setentangnya, dan jika istighfar (mohon ampunan) ialah dengan menunjuk dengan sebuah jari, dan jika berdoa dengan melepas semua jari-jemari tangan”.

Hadits ini memberikan panduan tentang tinggi angkatan tangan yang dianjurkan saat berdoa. Ketika mengangkat tangan dalam doa selain istighfar, sunnahnya adalah dengan membuka telapak tangan sepenuhnya, sementara saat memohon ampunan, disarankan hanya dengan satu jari sebagai isyarat.

3. Mengangkat Tangan dengan Bagian Telapak Tangan yang Terbuka

Dalam sebuah riwayat dari Malik bin Yasar, Rasulullah SAW bersabda, “Jika kamu meminta(berdoa kepada Allah), maka mintalah dengan bagian dalam telapak tanganmu, jangan dengan punggungnya.”

Di hadits lain yang diriwayatkan oleh Saman, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Tuhanmu yang Mahaberkah dan Mahatinggi adalah Mahahidup lagi Mahamurah, ia merasa malu terhadap hamba-Nya jika ia menadahkan tangan (untuk berdoa) kepada-Nya, akan menolaknya dengan tangan hampa”

Hadits-hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat menghargai doa yang dilakukan dengan tangan terangkat dan telapak terbuka. Dengan demikian, doa yang disampaikan dengan cara ini diharapkan lebih dekat untuk dikabulkan olehNya.

4. Rasulullah SAW Mengangkat Tangan Hingga Terlihat Ketiaknya

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik, disebutkan bahwa Anas pernah menyaksikan Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya saat berdoa hingga tampak warna keputih-putihan di ketiaknya.

“Aku pernah melihat Rasulullah SAW mengangkat dua tangan ke atas saat berdoa sehingga tampak warna keputih-putihan pada ketiak beliau.” (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Rasulullah SAW Mengangkat Tangan saat Berdoa setelah Sholat Istisqa’

Dalam buku Fiqih Kontroversi Jilid 1: Beribadah antara Sunnah dan Bid’ah karya H. M. Anshary, terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Anas.

Diceritakan bahwa seorang penduduk desa mendatangi Rasulullah SAW untuk mengeluhkan kesulitan yang dialami masyarakat karena kekeringan yang berkepanjangan, yang membuat banyak hewan mati dan mempengaruhi kehidupan orang-orang.

Rasulullah SAW pun mengangkat tangan saat berdoa, dan seluruh orang yang hadir mengikuti beliau, memohon kepada Allah SWT agar segera menurunkan hujan. Menurut Anas, tidak lama setelah itu, Allah SWT mengabulkan doa mereka dengan turunnya hujan yang sangat dinanti-nantikan.

Hukum Mengangkat Tangan saat Berdoa

Dalam ajaran Islam, Al-Qur’an memang tidak menyebutkan perintah langsung terkait kewajiban mengangkat tangan saat berdoa. Namun, sepanjang hidupnya, Rasulullah SAW kerap kali mengangkat tangan saat memanjatkan doa kepada Allah SWT seperti yang sudah dijelaskan melalui beberapa hadits sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun bukan keharusan atau syariat yang harus diikuti, mengangkat tangan saat berdoa bukan pula hal yang dilarang dalam Islam.

Lebih jauh lagi, sejumlah ulama dari berbagai mazhab, seperti Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan lainnya, menjelaskan bahwa mengangkat tangan saat berdoa adalah bagian dari adab atau tata krama dalam berdoa.

Dengan demikian, walaupun bukan kewajiban, mengangkat tangan saat berdoa dianggap sebagai salah satu bentuk tata cara yang menghormati keagungan Allah SWT.

Posisi Mengangkat Tangan saat Berdoa

Asy-Syaikh Bakar bin Abdullah Abu Zaid hafizhahullah dalam buku Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1 karangan Syaikh Abdurrazaq Bin Abdul Muhsin Al-Badr, memberikan catatan penting terkait hadits-hadits yang menjelaskan tentang berbagai posisi Rasulullah SAW dalam melaksanakan ibadah.

Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai posisi mengangkat tangan saat berdoa.

1. Posisi Pertama dalam Berdoa

Posisi ini umumnya disebut permohonan, dilakukan dengan mengangkat kedua tangan hingga setinggi bahu sambil merapatkan tangan dan menghadapkannya ke arah langit, sedangkan bagian belakang tangan menghadap tanah. Jika diinginkan, seseorang dapat menutupkan tangan ke wajah, sementara punggung kedua tangan mengarah ke arah kiblat.

2. Posisi Kedua dalam Berdoa

Posisi ini adalah ketika seseorang memohon ampunan dengan penuh ketulusan dan keihklasan. Caranya dilakukan dengan mengangkat satu jari, yaitu jari telunjuk kanan. Posisi ini biasanya diterapkan dalam berbagai momen dzikir dan doa.

3. Posisi Ketiga dalam Berdoa

Posisi ini adalah ibtihal yang berarti merendahkan diri dalam permohonan yang sungguh-sungguh, dan sering disebut sebagai doa ar-rahb (penuh kecemasan).

Dalam posisi ini, kedua tangan diangkat tinggi-tinggi hingga terlihat bagian putih ketiak. Posisi ini biasanya diterapkan ketika seseorang berada dalam kondisi sulit atau penuh ketakutan atau kondisi-kondisi lain yang menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran yang mendalam.

Tata Cara Mengangkat Tangan saat Berdoa

Berikut adalah panduan lengkap mengenai tata cara mengangkat tangan saat berdoa yang dapat memperdalam pemahaman dan amalan kita yang dirangkum dari buku Koreksi Doa dan Zikir antara yang Sunnah dan Bid’ah yang disusun oleh Bakr bin Abdullah Abu Zaid.

  1. Saat mengangkat kedua tangan dalam berdoa, baik dilakukan secara bersamaan maupun terpisah. Posisi tangan biasanya berada sejajar dengan atau sedikit di bawah pusar.
  2. Ketika kedua tangan diangkat secara terpisah, ujung jari menghadap arah kiblat, sedangkan ibu jari diarahkan ke langit.
  3. Menggerakkan atau mengubah posisi tangan ke beberapa arah selama berdoa juga diperbolehkan.
  4. Gerakan tangan dapat disertai dengan sedikit goyangan.
  5. Usai mengangkat tangan, kedua tangan bisa disapukan pada wajah, terutama pada momen tertentu seperti saat qunut atau setelah doa dalam salat.
  6. Setelah doa selesai, atau setelah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, disarankan untuk mengusapkan tangan ke bagian tubuh lainnya secara lembut sebagai bentuk syukur, terlebih setelah mengucapkan “as-Shalatu ala an-Nabiyyi.”
  7. Menyentuh bagian perut telapak tangan masing-masing atau menekan tangan satu dengan lainnya usai berdoa.

Demikianlah penjelasan mengenai hukum mengangkat tangan saat berdoa. Dari penjelasan di atas, disimpulkan bahwa gestur tersebut tidak wajib, melainkan merupakan bagian dari adab berdoa yang dapat dilakukan sebagai bentuk kesungguhan dalam memohon kepada Allah SWT.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Memohon Anak Sholeh yang Dicontohkan Para Nabi


Jakarta

Setiap orang yang beriman pasti menginginkan anak yang sholeh dan sholehah, sebab ada banyak keutamaan di dalamnya. Kita bisa mengamalkan berbagai doa agar memiliki anak sholeh.

Di bawah ini ada 7 doa memohon kepada Allah agar kita mendapatkan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Simak juga apa saja keutamaan memiliki anak sholeh.

Doa Agar Anak Sholeh Sesuai Al-Qur’an

Berikut 7 doa agar mendapatkan anak yang sholeh sesuai dengan Al-Qur’an, lengkap dengan bacaan arab latin dan artinya:


1. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ash-Shaffat Ayat 100

Nabi Ibrahim yang sedang dalam perantauan berdoa agar dikaruniai anak yang sholeh. Doa ini dikabulkan Allah dengan menganugerahkan Ismail dari Siti Hajar dan Ishak dari Siti Sarah.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Arab latin: Rabbi hab lii minash-shaalihiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.” (QS Ash-Shaffat: 100)

2. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ibrahim Ayat 35

Dalam doanya mengenai keamanan negeri Mekkah, Nabi Ibrahim juga berdoa agar dia dan keturunannya menjadi orang yang bertakwa pada Allah. Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ

Arab latin: Rabbij’al haadzal-balada aaminaw wajnubnii wa baniyya an na’budal-ashnaam(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.” (QS Ibrahim: 35)

Doa Nabi Ibrahim ini dikabulkan oleh Allah karena Mekkah menjadi negeri yang aman bagi orang-orang yang berada di sana, dan di sana tidak boleh menumpahkan darah, menganiaya orang, membunuh binatang, bahkan menebang tumbuh-tumbuhan yang berada di sana.

Doa Nabi Ibrahim agar anak cucunya tidak menyembah berhala juga terkabul, bahkan para nabi banyak yang merupakan keturunannya, sehingga disebut sebagai bapaknya para nabi.

3. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 35

Istri dari Imran berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak yang bertakwa. Bahkan dia ingin anak yang dilahirkannya hidup hanya untuk mengabdi di jalan Allah. Maka lahirlah Siti Maryam, ibunda dari Nabi Isa AS.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Arab latin: Rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fataqabbal minnii, innaka antas-samii’ul ‘aliim(u).

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitul Maqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Ali-Imran: 35)

4. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 36

Doa ibunda dari Siti Maryam di atas berlanjut pada ayat selanjutnya. Dia berdoa agar anaknya terlindung dari setan. Doanya adalah sebagai berikut:

وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Arab latin: Wa innii u’iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy-syaithaanir-rajiim(i).

Artinya: “(Aku) memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.” (QS Ali-Imran: 35)

5. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Ali Imran Ayat 38

Nabi Zakaria adalah orang yang mengasuh Siti Maryam sejak bayi, tidak heran Maryam tumbuh menjadi wanita sholihah dan melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Isa AS.

Nabi Zakaria pun berdoa agar memperoleh anak yang sholeh. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Arab latin: Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyiba(tan) innaka samii’ud-du’aa-(i).

Artinya: “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS Ali-Imran: 38)

6. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Al-Anbiya Ayat 89

Nabi Zakaria yang sudah tua belum juga dikaruniai anak. Namun akhirnya istri Nabi Zakaria melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Yahya AS. Doa yang dibaca Nabi Zakaria adalah sebagai berikut:

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ

Arab latin: Rabbi laa tadzarnii fardaw wa anta khairul-waaritsiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.” (QS Al-Anbiya: 89)

7. Doa Sesuai Surat Al-Furqan Ayat 74

Surat Al-Furqan ayat 74 memuat doa orang-orang yang beriman mengenai pasangan dan keturunan yang baik. Doa ini sering dibaca pada berbagai kesempatan.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Arab latin: Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yuniw waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa(n).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Keutamaan Memiliki Anak Sholeh

Memiliki anak sholeh termasuk hal penting, karena hal ini adalah salah satu jalan masuk surga. Berikut ini beberapa keutamaan memiliki anak yang sholeh.

Anak Adalah Rezeki

Allah berfirman dalam surat Al-Israa’ ayat 31 bahwa kita tidak boleh takut miskin karena memiliki anak. Allah telah menjamin rezeki masing-masing anak.

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS Al-Israa’: 31).

Ayat tersebut berkaitan dengan masa jahiliyah. Orang-orang di masa itu memiliki kebiasaan tidak memberikan warisan kepada anak-anak perempuannya, dan bahkan membunuh anak perempuan untuk mengurangi beban.

Terus Mengalirkan Pahala

Anak yang sholeh akan terus memberikan pahala kepada orang tua, bahkan ketika sudah meninggal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda yang artinya:

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Imam Muslim).

Itulah tadi doa-doa meminta kepada Allah agar diberikan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com

Viral Seruan All Eyes On Rafah, Ini Bacaan Doa untuk Palestina


Jakarta

Dunia sedang berduka, Israel telah melakukan kejahatan perang, mereka dengan sadis menyerang tempat pengungsian penduduk Palestina di Rafah. Media sosial dibanjiri seruan ‘All Eyes on Rafah’.

All Eyes on Rafah berarti ‘semua mata tertuju pada Rafah’. Hal ini dikarenakan Rafah mendapat serangan secara masif oleh Israel. Ketika Rafah di bombardir, banyak warga Palestina termasuk anak-anak terjebak dan tidak bisa kemana-mana.

Rafah adalah satu-satunya area saluran bantuan ke warga Palestina di Gaza. Kota ini menjadi perbatasan dan tempat pengungsian warga Palestina.


Dalam kondisi seperti ini umat Islam diwajibkan untuk senantiasa berdoa. Berikut ini doa untuk warga Palestina, terutama yang berada di kota Rafah.

Terdapat hadits Rasulullah SAW:

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ، وَتَرَاحُمِهِمْ، وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mengasihi, mencintai, dan menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari no. 6011 dan Muslim no. 2586)

Serta hadits berikut ini, “Siapa saja yang tidak perhatian terhadap urusan kaum muslimin, maka tidak termasuk bagian dari mereka.” (Hadits ini dinilai dha’if oleh Al-Albani dalam Silisilah Al-Ahaadits Adh-Dha’ifah, 1: 309-312).

Maka sudah menjadi kewajiban umat Islam untuk peduli, perhatian terhadap saudara di Palestina. Tetapi kejadian saat ini bukan lagi perihal agama, melainkan kejahatan yang telah mencoreng nilai-nilai kemanusiaan. Sudah sepatutnya kita bersuara, ketika seluruh dunia bungkam, maka berdoa lebih baik.

Doa untuk Warga Palestina

Hamid Ahmad Ath-Thahir dalam buku Ensiklopedi Doa Hamid Ahmad Ath-Thahir menjelaskan doa yang berasal dari Nabi Muhammad SAW dikhususkan untuk orang-orang yang harus ditolong.

Berikut doa-doa yang bisa dibaca untuk warga Palestina:

Doa untuk Palestina (1)

اللَّهُمَّ أَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya: “Ya Allah, selamatkanlah orang-orang Mukmin yang tertindas.”

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُسْلِمِينَ فِي فِلِسْطِينَ

Artinya: “Ya Allah, tolonglah orang-orang Muslim di Palestina.”

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُسْلِمِينَ فِي كَشْمِيْرَ

Artinya: “Ya Allah, tolonglah kaum Muslimin di Kasmir.”

اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُسْلِمِينَ فِي الْبَلْقَانَ

Artinya: “Ya Allah, tolong kaum Muslimin di Balkan.”

اللَّهُمَّ الْعَنِ الْيَهُودَ وَ الصَّلِيبِيِّينَ وَالشُّيُوْعِيِّينَ

Artinya: “Dan ya Allah, kutuklah orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang atheis.”

Doa untuk Palestina (2)

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَنَسْتَهْدِيْكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَتَوَكَّلُ عَلَيْكَ، وَنُثْنِيْ عَلَيْكَ الْخَيْرَ كُلَّهُ، نَشْكُرُكَ وَلَا نَكْفُرُكَ، وَنَخْلَعُ وَنَتْرُكُ مَنْ يَفْجُرُكَ. اَللّٰهُمَّ إيَّاكَ نَعْبُدُ وَلَكَ نُصَلِّيْ وَنَسْجُدُ وَإِلَيْكَ نَسْعَى وَنَحْفِدُ نَرْجُوْ رَحْمَتَكَ وَنَخْشَى عَذَابَكَ، إنَّ عَذَابَكَ الْجِدَّ بِالْكُفَّارِ مُلْحِقٌ. اَللّٰهُمَّ ثَبِّتْ إِخْوَانَنَا اْلمُجَاهِدِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، خُصُوْصًا فِيْ غَزَّةَ، وَاحْقِنْ دِمَائَهُمْ. اَللّٰهُمَّ عَلَيْكَ بِالْيَهُوْدِ، الصُهْيُوْنِيِّيْنَ الْمَلْعُوْنِيْنَ، وأَنْزِلْ غَضَبَكَ عَلَيْهِمْ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ دِيْنَكَ وكِتَابَكَ وَسُنَّةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Arab-latin: Allahumma inna nasta’inuka wa nastaghfiruka wa nastahdika wa nu’minu bika wa natawakkalu ‘alayka wa nutsni ‘alaykal khayra kullahu, nasykuruka wa la nakfuruka wa nakhla’u wa natruku may yafjuruka. Allahumma iyyaka na’budu wa laka nushalli wa nasjudu wa ilayka nas’a wa nahfidu, narju rahmataka wa nakhsya ‘adzabaka, inna ‘adzabakal jidda bil kuffari mulhiqun. Allahumma tsabbit ikhwananal mujahidina fi Filistin, khusushan fi Ghazzah, wahqin dima’ahum. Allahumma ‘alayka bil Yahud, ash-shuhyuniyyina, al-mal’unina, wa anzil ghadhabaka ‘alayhim. Allahumma-nshur dinaka wa kitabaka wa sunnata nabiyyika Muhammadin shallalluhu ‘alayhi wa sallam

Artinya,”Ya Allah, kami memohon pertolongan-Mu, pengampunan-Mu, dan petunjuk-Mu. Kami beriman kepada-Mu, bertawakal kepada-Mu, dan bersyukur atas segala kebaikan-Mu. Kami bersyukur kepada-Mu dan tidak kufur kepada-Mu. Kami menjauhi orang-orang yang mendurhakai-Mu. Ya Allah, kami hanya beribadah kepada-Mu, bersujud dan berdoa kepada-Mu. Kami berusaha dan bergerak dengan harapan rahmat-Mu dan rasa takut akan siksaan-Mu. Kami menyadari bahwa azab-Mu yang berat menimpa orang-orang kafir. Ya Allah, kuatkan saudara-saudara mujahidin kami di Palestina, terutama di Gaza, dan lindungi mereka. Ya Tuhan, hukumlah orang-orang Yahudi Zionis yang berdosa, dan tunjukkan murka-Mu kepada mereka. Ya Tuhan, bantu agama-Mu, kitab-Mu, dan sunnah Nabi-Mu, Muhammad. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kedamaian atas beliau.”

Doa untuk Palestina (3)

اللَّهُمَّ اهْدِنِي فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِي فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِي فِيْمَنُ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِي فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِي بِرَحْمَتِكَ شَرَّمَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِي وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمّي وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّم

Allahummahdini fiman hadait, wa ‘afini fiman ‘afait, wa tawallani fii man tawallait, wa barik lii fiimaa a’thait, wa qini birahmatika syarrama qadhait, fa innaka taqdhi wala yuqdha ‘alaik, wa innahu la yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘adait, tabarakta rabbana wa ta’alait, falakal hamdu ‘ala maa qadhait, astahgfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa alihi wa shahbihi wasallam.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku petunjuk seperti orang-orang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan, seperti orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Limpahkanlah keberkahan kepada apa saja yang telah Engkau berikan kepadaku. Peliharalah aku dengan kasih sayang-Mu dari segala keburukan apa-apa yang telah Engkau putuskan (tetapkan), karena sesungguhnya Engkau-lah yang memberikan ketentuan dan tidak ada yang bisa memberikan ketentuan (keputusan) atas diri-Mu. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau berikan kekuasaan, dan tidaklah akan mulia orang yang telah Engkau musuhi, Maha Berkah lah Engkau dan Maha Luhur lah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang telah Engkau tetapkan. Aku mohon ampun dan bertobat kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan (sholawat) atas diri junjungan kami. Nabi Muhammad, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya.”

Doa untuk Palestina (4)

اَللّٰهُمَّ انْصُرِ الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي كُلِّ مَكَانٍ. اَللّٰهُمَّ ارْحَمِ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنْ عِبَادِكَ. اَللّٰهُمَّ اكْشِفْ الغُمَّةَ عَنْ أُمَّتِنَا. اَللّٰهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْفَعَ الْبَلَاءَ عَنْ غَزَّةَ وَأَهْلِهَا، وَأَنْ تَنْصُرَهُمْ عَلَى عَدُوِّهِمْ، وَأَنْ تَرْحَمَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنْ عِبَادِكَ، وَأَنْ تَكْشِفَ الْغُمَّةَ عَنْ أُمَّتِنَا. اَللّٰهُمَّ عَافِنَا وَالْطُفْ بِنَا وَاحْفَظْنَا وَانْصُرْنَا وَفَرِِّجْ عَنَّا وَالْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اكْفِنَا وَإِيَّاهُمْ جَمِيْعًا شَرَّ مَصَائِبِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ

Arab-latin: Allahummanshuril musliminal mustadl’afina fi kulli makan(i). Allahumma-rhamil mustadh’afina min ‘ibadik(a). Allahummaksyifil ghummah ‘an ummatina. Allahumma inna nas’aluka an tarfa’al bala-a ‘an Ghazzah wa ahliha, wa an tanshurahum ‘ala ‘aduwwihim, wa an tarḫamal mustadl’afina min ‘ibadika, wa an taksyifal ghummah ‘an ummatina. Allahumma ‘afina walthuf bina waḫfadhna wanshurna wa farrij ‘anna wal muslimin(a). Allahummakfina wa iyyahum jami’an syarra masha-ibid dun-ya wad din(i)

Artinya: “Ya Allah, bantu umat Islam yang menderita di seluruh dunia. Kasihanilah mereka yang terzhalim di antara hamba-hamba-Mu. Ya Tuhan, hilangkanlah penderitaan dari umat kami. Kami mohon agar Engkau mengangkat kesulitan dari Gaza dan penduduknya, memberi mereka kemenangan atas musuh mereka, mengampuni mereka yang tertindas di antara hamba-hamba-Mu, dan singkirkanlah penderitaan di bangsa kami. Ya Allah, berikanlah kami kesehatan, berikan hati yang baik kepada kami, lindungilah kami, dan dukunglah kami, serta seluruh kaum Muslim. Ya Allah, peliharalah kami dan mereka dari segala bahaya, baik dalam urusan dunia maupun agama.”

Doa untuk Palestina (5)

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ مَنْ فِيْ صَلَاحِهِ صَلاَحُ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ لاَ تُهْلِكْنَا وَأَهْلِكْ مَنْ فِيْ هَلَاكِهِ صَلاَحُ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَالرَّحْمَةَ مَعَ اللُّطْفِ وَالْعَافِيَةِ وَالْبَرَكَةِ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْمَحْرُوْمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ ارْفَعْ وَاصْرِفْ عَنَّا وَعَنِ الْمُسْلِمِيْنَ الْأَذَى وَالْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْقَحْطَ وَالْحُمَّى وَالْجَدْبَ وَالْجَوْرَ وَالظُّلْمَ وَجَمِيْعَ أَنْوَاعِ الْفِتَنِ وَالْمِحَنِ وَالْأَمْرَاضِ وَالْأَسْقَامِ وَالشَّدَائِدِ وَالزَّيْغِ وَالضَّلَالِ وَالزَّلَازِلِ وَالرِّيْحِ وَالْجَهْلِ وَالْبَلَاءِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وأَنْجِ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ وَالْمَنْكُوْبِيْنَ وَالْمَكْرُوْبِيْنَ وَالْمَظْلُوْمِيْنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَاكْلَأْهُمْ وَصُنْهُمْ وَتَوَلَّهُمْ وَارْعَهُمْ وَأَلْهِمْهُمْ رُشْدَهُمْ، وَوَفِّقْنَا وَإِيَّاهُمْ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَالْطُفْ بِنَا وَبِهِمْ فِيْ مَا يَجْرِيْ بِهِ الْقَضَاءُ، وَاصْرِفْ وَادْفَعْ وَأَبْعِدْ وَأَزِلْ عَنَّا وَعَنْهُمْ شَرَّ الطَّاغِيْنَ وَالْبَاغِيْنَ وَالظَّالِمِيْنَ وَالْمُعْتَدِيْنَ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَالْمُؤْذِيْنَ وَالْعَائِنِيْنَ وَالسَّاحِرِيْنَ بِمَا شِئْتَ عَاجِلاً غَيْرَ اٰجِلٍ فِيْ عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab-latin: Allahumma ashlihna wa ashliḫ man fi shalahihi shalahul muslimin(a). Allshumma la tuhlikna wa ahlik man fi halakihi shalahul muslimin(a). Allahumma-sqinal ghaytsa war rahmata ma’al luthfi wal ‘afiyati wal barakati wa la taj’alna minal mahrumin. Allahummarfa’ washrif ‘anna wa ‘anil musliminal adza wal ghala-a wal bala-a wal qahtha wal humma wal jadba wal jawra wadh dhulma wa jami’a anwa’il fitani wal mihani wal amradhi wal asqami wasy-syada-idi wazzayghi wadl dlalali waz zalazili war rihi wal jahli wal bala-i ma dhahara minha wa ma bathana. Wa anjil mustadh’afina wal mankubina wal makrubina wal madhlumina minal muslimina wakla’hum washunhum wa tawallahum war’ahum wa alhimhum rusydahum wa waffiqna wa iyyahum lima tuhibbu wa tardla, wal-thuf bina wa bihim fi ma yajri bihil qadha-u, washrif wadfa’ wa ab’id wa azil ‘anna wa ‘anhum syarrath thaghina wal baghina wadh dhalimina wal mu’tadina wal mufsidina wal mu’dzina wal ‘a-inina was sahirina bima syi’ta ‘ajilan ghayra ajilin fî ‘afiyatin wa salamatin birahmatika ya arhamarrahimina

Artinya, “Ya Allah, perbaikilah kami dan perbaiki orang-orang yang mendatangkan kebaikan bagi kaum Muslimin. Ya Allah, jangan hancurkan kami, dan hancurkanlah siapa pun yang jika mereka hancur akan membawa kebaikan bagi kaum Muslimin. Ya Allah, limpahkan kepada kami hujan dan rahmat, kebaikan, kesehatan, dan keberkahan. Janganlah Engkau menjadikan kami termasuk orang-orang yang terhalang dari berkah-Mu. Ya Allah, jauhkan dari kami dan kaum Muslimin segala mara bahaya, bencana, kesengsaraan, kekeringan, penyakit, kesakitan, kemalangan, penyimpangan, kesesatan, gempa bumi, angin yang merusak, kebodohan, dan kesengsaraan, baik yang nyata maupun yang tersembunyi. Lindungilah umat Islam yang tertindas, diinjak-injak, dianiaya, dan dizalimi. Berikan mereka perlindungan, bimbingan, dan pertolongan. Tunjukkan kami dan mereka kepada jalan yang Engkau ridhai, dan selalu lembutkanlah hati kami dalam menerima takdir-Mu. Lindungi kami dari kejahatan orang-orang zalim yang ingin menyakiti dan menindas. Juga orang-orang yang menyerang, merusak, menyakiti, beserta para penolong mereka dan tukang sihirnya sesuai apa saja yang Engkau kehendaki, secepatnya tanpa penundaan, dalam keadaan sehat dan selamat dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.”

Simak Video ‘Ariana Grande-Mark Ruffalo Gemakan ‘All Eyes on Rafah”:

[Gambas:Video 20detik]

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Fardhu Singkat dan Lengkap beserta Latin dan Terjemah


Jakarta

Setelah menunaikan sholat fardu, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Sholat fardu tak hanya menjadi sarana untuk memenuhi kewajiban, tapi juga menjadi waktu yang baik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam suasana khusyu setelah sholat, melantunkan doa dapat dilakukan untuk memohon ampunan, keberkahan dan petunjuk untuk menjalani kehidupan. Berikut beberapa doa setelah sholat fardhu singkat dan lengkap yang dapat dibacakan.

Doa Setelah Sholat Fardhu Singkat

Banyak doa setelah sholat fardhu singkat yang berasal dari ayat-ayat dalam Al-Qur’an. Dikutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar karya Neni Nuraeni, berikut bacaan doa dengan makna yang dalam


1. Surah Ibrahim Ayat 41

رَبَّنَا اغْفِرْ لي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ

Arab latin: Rabbanâghfir li wa liwâlidayya wa lilmu-minîna yauma yaqûmul hisâb

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang orang mukmin pada hari terjadinya hisâb(perhitungan amal di hari kiamat).”

2. Surah Ali Imran Ayat 193

رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ …

Arab latin: … Rabbana faghfir lanâ dzunûbana wa kaffir ‘annå sayyiâtinȧ wa tawaffanâ ma’al abrâr

Artinya: “…Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuslah segala kesalahan kami, dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik.”

3. Surah Al Furqon Ayat 65-66

(65) رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا …
(66) إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرَا وَمُقَامًا

Arab latin: … Rabbanashrif ‘annâ ‘adzâba jahannama inna ‘adzâbaha kâna gharâman innahâ sâat mustaqarran wamuqâman

Artinya: “… Ya Tuhan kami, jauhkanlah siksa neraka jahannam dari kami, sesungguhnya siksaannya itu kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk menetap dan tempat kediaman.”

4. Surah Al Furqan Ayat 74

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِيتَنَا قُرَة أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إمَامًا …

Arab latin: … Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lilmuttaqîna imâman

Artinya: “… Ya Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami yang menyenangkan kami, dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

5. Surah Al Ahqaf Ayat 15

رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي العَمْتَ عَلى وَعَلى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَانّي مِنَ المُسْلِمِينَ …

Arab latin: ,,, Rabbi auzi’ni an asykura ni’matakal lati an’amta ‘alayya wa’ala wâlidayya wa an a’mala shâlihan tardhâhu wa ashlih li fi dzurriyyatî inni tubtu ilaika wainni minal muslimin.

Artinya: “… Ya Tuhanku berilah aku petunjuk supaya tetap mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu-bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Doa Setelah Sholat Fardhu Lengkap

Doa lengkap ini terdapat permohonan keselamatan, kesehatan, rahmat, rezeki, hingga dijauhkan dari kemalasan dan kekikiran. Biasanya doa-doa ini dbacakan setelah melantunkan dzikir. Menukil buku Panduan Sholat untuk Perempuan karya Nurul Nazimah, berikut bacaannya:

1. Pujian Sebelum Doa Usai Sholat Fardhu

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ حَمْدًا شَاكِرِينَ حَمْدًا نَاعِمِين حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لجلال وجْهَكَ وَعَظِيمٍ سُلْطَانِكَ.

Arab latin: Alhamdulillahi rabbil ‘alamiina hamdan syaakiriina hamdan na’imiin hamdan yuwaafi ni’amahu wa yukaafi’u mazidahu, yaa rabbanaa lakal hamdu kama yanbaghii li jalali wajhika wa ‘adziimi sulthaanika

Artinya: “Maha Terpuji Allah, Tuhan semesta alam, pujian syukur, pujian berkah, pujian yang akan mencukupi nikmat-Nya dan memberikan tambahan. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian atas keagungan dan kebesaran kekuasaan-Mu.”

2. Sholawat Sebelum Doa Usai Sholat Fardhu

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَوَّلِينَ. وَصَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْآخِرِيْنَ. وَصَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي المَلاء الأعلى إلى يَوْمِ الدِّين. وَصَل وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْأَرْضِ وَمَنْ عَلَيْهَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِين

Arab latin: Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidaa Muhammadin fil awwaalin. Wa shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin fil akhiriin. Wa shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin fil mala’il a’laa ila yawmid-diin. Wa shalli wa sallim ‘ala sayyidinaa Muhammadin hattaa taritsal ardha wa man ‘alayha wa anta khayrul waaritsin

Artinya: “Ya Allah, sholawat dan salam kita aturkan kepada baginda Muhammad pada permulaan, sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Muhammad di akhir, sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Muhammad di tempat tertinggi hingga hari akhir, sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Muhammad hingga bumi ini mewarisi dan siapa yang hidup di atasnya, dan engkau adalah sebaik-baiknya orang yang mewarisi.”

Doa Setelah Sholat Fardhu Berisi Permohonan

Setelah membacakan pujian dan sholawat, urutan doa setelah sholat fardhu berikutnya adalah permohonan dari seorang muslim. Berikut urutannya:

Doa 1

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Arab latin: Allaahumma innii as’alu salaamatan fid-diin wa ‘aafiyatan fil jasadi wa ziyaatan fil ‘ilmi wa barakatan fir-rizqi wa tawbatan qablal-mawti wa rahmatan ‘indal-mawti wa maghfiratan ba’dal-mawti allaahuma hawwin ‘alayna fi sakaratil-mawti wan-najaata minan-nari wal’afwu ‘indal-hisab

Artinya: “Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu keselamatan agama, kesehatan jasad, ilmu yang bertambah, rezeki yang berkah, tobat sebelum mati, rahmat ketika mati dan ampunan setelah mati, permudahlah sakaratul maut bagiku, selamat dari api neraka dan ampunan saat dihisab oleh-Mu pada hari kiamat nanti.”

Doa 2

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُودُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالهَرَمِ وَأَعُودُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُودُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika minal ‘ajzi, walkasal, waljaban, walbukhli, walharam. Wa a’uudzubika min ‘adzaabil qabri. Wa a’uudzubika min fitnatil mahya wal-mamaati.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, kikir, ketuaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.”

Doa 3

اللَّهُمَّ يَا مُصَرِّفَ القُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

Arab latin: Allaahumma yaa musharrifal-quluubi sharrif quluubanaa ‘alaa tha’aatika

Artinya: “Ya Allah, yang dapat mengubah hati manusia, ubahlah hati kami untuk menaati-Mu.”

Doa 4

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتَّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Arab latin: Allaahumma innii as’alukal hudaa wal tuqaa wal ‘afaafa wal ghina

Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kesabaran dan kekayaan.”

Doa 5

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنِ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Arab latin: Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatinaa qurrata a’yunin waj’alna lil muttaqiina imaaman.

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahilah kepada kami, keluarga, dan keturunan kami kebahagiaan, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Doa 6

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لنكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Arab latin: Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa la nakuunanna minal khaasiriina.

Artinya: “Ya Tuhan, kami telah berbuat zalim kepada diri kami, jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami, maka kami akan menjadi orang-orang yang merugi.”

Doa 7

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Arab latin: Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaytanaa wa hab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaab.

Artinya: “Ya Tuhan, janganlah guncang hati kami setelah mendapatkan hidayah-Mu, dan anugerahilah rahmat, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”

Doa 8

رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ إنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Arab latin: Rabbanaa innaka jaami’un-naasi liyawmin laa rayba fihi innallaaha laa yukhliful mii’aada.

Artinya: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau adalah penghimpun manusia di hari yang tidak ada keraguan di dalamnya. Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji.”

Doa 9

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِدْنا إن نسينا أو أخطأنا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا
رَبِّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لا طاقة لنا بهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلانَا فَانصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab latin: Rabbanaa laa tu’aakhidznaa in nasiinaa aw akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alayna ishran kamaa hamaltahu ‘alal-ladzina min qablinaa rabbanaa wa laa tuhammilna maa laa thaaqata lana bihi wa’fu ‘anna waghfir lanaa warhamna anta mawlaanaa fanshurnaa ‘alaal qawmil kaafiriin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Doa 10

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Rabbanaa aatinaa fid-dunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban-naari.

Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan selamatkan kami dari siksa neraka.”

Doa 11

سبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلى المُرْسَلِينَ، وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الْفَاتِحَة

Arab latin: Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuuna, wa salaamun ‘alaal mursalina, wal-hamdu lillaahi rabbil ‘alamin. Al Fatihah

Artinya: “Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahamulia atas seluruh yang dilakukan hamba, dan salam damai bagi para utusan-Nya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah.”

Itulah bacaan doa setelah sholat fardhu yang singkat dan lengkap. Yuk amalkan doa-doa ini selesai sholat.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk dan Keluar Masjid: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Masjid merupakan rumah Allah SWT yang memiliki kedudukan sebagai tempat istimewa dalam Islam. Setiap langkah menuju dan meninggalkan masjid memiliki nilai ibadah yang agung, sehingga terdapat adab khusus yang dianjurkan ketika hendak memasukinya.

Salah satu adab utama yang dianjurkan saat masuk dan keluar masjid adalah berdoa. Doa masuk dan keluar masjid merupakan bentuk penghormatan kepada kesucian masjid sekaligus permohonan keberkahan kepada Allah SWT. Berikut bacaan yang bisa diamalkan.

Doa Masuk Masjid

Mengutip kitab Al-Azhar Imam Nawawi terjemahan Bahrun Abu Bakar, seseorang yang hendak memasuki masjid, hendaknya membaca doa berikut.


أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakanlah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.”

Setelah itu, hendaknya mengucapkan Bismillah sambil mendahulukan kaki kanan ketika memasuki masjid, dan mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari masjid.

Doa Keluar Masjid

Imam Nawawi juga menyebutkan bahwa, ketika keluar masjid, cukup mengganti doa masuk masjid pada ayat terakhir, yaitu abwaba rahmatika (semua pintu rahmat-Mu) dengan abwaba fadhlika (semua pintu kemurahan-Mu). Sehingga, bacaan doa keluar masjid seperti berikut ini.

أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba fadhlik.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya Yang Sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah shalawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakanlah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.”

Keutamaan Masuk dan Duduk dalam Masjid

Dalam kitab Fiqh as-Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dkk, terdapat hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, Bukhari, dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

فمن غدا إلى المسجد أو راح أعد الله له في الجنة نزلا كلما غدا أو راح

Artinya: “Barang siapa datang ke masjid dan pulang (dari masjid), maka Allah menyiapkan jamuan surga baginya, (yaitu) setiap kali dia pergi dan pulang.”

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda,

إذا رأيتم الرجل يعتاد المسجد فاشهدوا له بالإيمان قال الله تعالى إنما يعمر مساجد الله من آمن بالله واليوم الآخر

Artinya: “Apabila kalian melihat seseorang terbiasa ke masjid, maka bersaksilah bahwa dia benar-benar beriman.” Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 18,

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ

Artinya: “Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir.”

Imam Muslim juga telah meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

من تطهر في بيته، ثم مشى إلى بيت من بيوت الله ليقضي فريضة من فرائض الله، كانت خطواته إحداهما تحط خطيئة، والأخرى ترفع درجة

Artinya: “Barang siapa yang bersuci di rumahnya, kemudian berjalan menuju salah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan suatu kewajiban kepada Allah, maka langkah kakinya yang satu menghapuskan kesalahannya (dosanya) dan langkah kakinya yang lain mengangkat derajatnya.”

Doa masuk dan keluar masjid juga memiliki keutamaan. Merujuk kembali pada kitab Al-Azhar, Imam Nawawi mengutip sebuah hadits dari Abdullah ibnu Amr ibnul Ash RA, ia menceritakan:

Bahwa Nabi SAW apabila memasuki masjid mengucapkan doa, “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, kepada Dzat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kekuasaan-Nya Yang Maha Dahulu dari setan yang terkutuk.” Apabila seseorang mengucapkan doa tersebut, maka setan berkata, “Ia terpelihara dari godaanku sepanjang hari.”

Dalam riwayat lain, dari Abu Umamah RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda,

“Sesungguhnya seseorang di antara kalian apabila hendak keluar dari masjid, maka semua bala tentara iblis saling memanggil dan saling mendatangkan teman-temannya serta berkumpul seperti lebah yang mengerumuni ratunya. Untuk itu, bila salah seorang dari kalian berdiri di depan pintu (keluar), hendaklah ia mengucapkan, ‘Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari iblis dan bala tentaranya.’ Sesungguhnya jika ia mengucapkannya, iblis tidak dapat menimpakan bahaya terhadapnya.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Allahumma Antassalam Beserta Arti dan Keutamaannya


Jakarta

Dzikir merupakan salah satu cara umat muslim untuk menenangkan diri dan lebih dekat kepada Allah SWT. Ada banyak bacaan dzikir yang sering diucapkan oleh umat muslim, salah satunya adalah allahumma antassalam.

Dengan sering berdzikir, hal ini dapat membantu menenangkan hati dan pikiran dari segala keburukan. Dalam surat Hud ayat 3, Allah SWT berfirman tentang perintah dzikir kepada seluruh umatnya:

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ ٣


Artinya: “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat).”

Lalu, dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT kembali berfirman mengenai keutamaan berdzikir:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Bacaan allahumma antassalam merupakan salah satu dzikir yang sering dibaca setelah salat. Ingin tahu bacaan allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya? Simak dalam artikel ini.

Bacaan Allahumma Antassalam: Latin dan Artinya

Berikut bacaan dzikir allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya yang termuat dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq:

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Latin: Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan. Dari-Mu keselamatan (bersumber). Engkau Maha Agung, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (HR Muslim dan lainnya)

Waktu Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Bacaan dzikir allahumma antassalam merupakan bacaan yang bersumber dari Rasulullah SAW. Bacaan tersebut disunnahkan untuk dibaca setelah salam.

Dalam suatu hadits dari Tsauban RA berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika selesai salat mengucap ‘Astaghfirullah’ tiga kali, kemudian mengucap ‘Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram’.” (HR Muslim)

Selain itu, dianjurkan juga membaca dzikir allahumma antassalam setelah melaksanakan salat hajat atau salat tahajud minimal 99 kali. Kemudian, diakhiri dengan doa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk, kemudahan, dan hati yang tenang selama menjalani kehidupan.

Dalam surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman tentang anjuran berdzikir setelah melaksanakan salat:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣

Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

Keutamaan Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Dalam buku Berdzikirlah! Pasti Hatimu Akan Tenang oleh Nurul Qamariyah, ada sejumlah keutamaan dari membaca dzikir allahumma antassalam, di antaranya:

  • Menuntun seseorang pada ketenangan serta kemantapan hati dalam menjalin hubungan kerja.
  • Dijauhkan dari perbuatan jahat dan maksiat.
  • Meyakini bahwa Allah SWT satu-satunya yang berhak menyandang ‘As-Salam’.

Jika kamu konsisten membaca dzikir allahumma antassalam, insya Allah akan selalu diberikan kemudahan dan kelancaran. Apabila terjadi kesulitan dalam hidup, insya Allah akan diberikan kekuatan dan mendapat jalan keluar yang baik.

Demikian pembahasan mengenai bacaan dzikir allahumma antassalam beserta Latin dan artinya. Semoga bermanfaat.

(ilf/row)



Sumber : www.detik.com

Amalan Terbaik, Paling Suci dan Bisa Mengangkat Derajat Seseorang


Jakarta

Ada satu amalan yang disebut paling suci di sisi Allah SWT dan terbaik bagi manusia. Amalan ini juga bisa mengangkat derajat seseorang.

Amalan ini disampaikan langsung oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Beliau bersabda,

ألا أنبئكُم بِخَيْرٍ أَعمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِندَ مليككُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ لَكُمْ من أنفاق الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَنَضْرِبُوا أَعْنَا فَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَا فَكَمْ؟ قَالُوا بَلَى ، قَالَ ذِكْر اللَّهِ تَعَالَى . رواه الترمذي عن أبي الدرداء .


Artinya: “Maukah kalian aku beritahukan tentang amalan yang paling baik, paling suci di sisi Tuhanmu, paling dapat mengangkat derajatmu, yang lebih baik bagimu daripada infak emas dan perak, dan lebih baik bagimu daripada jika kalian menjumpai musuh lalu kalian tebas leher-leher mereka atau mereka memenggal leher-leher kalian? Para sahabat menjawab: “Baiklah”, Rasulullah bersabda: “Berzikirlah kepada Allah.” (HR Tirmidzi dari Abu Darda’)

Hadits tersebut terdapat dalam Sunan Tirmidzi dalam kitab ad-Da’awat an Rasulillah.

Menurut penjelasan dalam buku Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M. Khalilurrahman al Mahfani terkait hadits tersebut, zikir kepada Allah SWT (termasuk doa) adalah amalan yang paling utama di sisi Allah SWT. Bahkan, zikir lebih baik daripada menginfakkan emas dan perak atau jihad di jalan Allah SWT.

“Hal ini dapat dimaklumi karena zikir merupakan media komunikasi antara hamba dengan Tuhannya yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Dengan zikir, seorang hamba merasa dekat dengan Allah dan merasa selalu dalam perlindungan serta pengawasan-Nya,” jelas buku tersebut.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Fawaaidul Adzakaar yang diterjemahkan Abdul Hayyie al-Kattani dan Budi Musthafa menukil pendapat Ibnu Zaid dan Qatadah yang mengatakan zikir kepada Allah SWT merupakan perkara yang paling besar dari apa pun. Pendapat ini diperkuat dengan hadits yang dikeluarkan at-Tirmidzi tadi.

Ibnu Abi ad-Dunya menyebutkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas bahwa suatu ketika seseorang bertanya kepadanya, “Amal apakah yang paling utama?” Dia menjawab, “Zikir kepada Allah lebih besar dari seluruh perkara.”

Keutamaan zikir mengingat Allah SWT telah banyak disebutkan dalam ayat Al-Qur’an. Salah satunya dalam surah Al Baqarah ayat 152. Allah SWT berfirman,

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ ١٥٢

Artinya: “Maka, ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Menurut penafsiran Ibnu Qayyim, kedudukan Allah SWT mengingat hamba-Nya lebih besar daripada hamba mengingat Allah SWT.

Bacaan Zikir yang Bisa Jadi Benteng Setan Seharian Penuh

Ulama kelahiran Baghdad yang hidup pada abad ke-14, Ibnu Rajab, dalam kitab Jamiul Ulum wal Hikam fi Syarhi Haditsi Sayyidil Arab wal Ajm yang diterjemahkan Fadhli Bahri, memaparkan sebuah hadits tentang bacaan zikir yang bisa menjadi benteng setan. Zikir ini juga bisa menghapus 100 kesalahan, dituliskan 100 kebaikan dan setara memerdekakan 10 budak.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berkata, ‘Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja tanpa ada sekutu bagi-Nya, kerajaan milik-Nya, pujian milik-Nya, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu’ sebanyak seratus kali, maka itu sama dengan memerdekakan sepuluh budak, seratus kebaikan ditulis baginya, seratus kesalahan dihapus darinya, kalimat tersebut adalah benteng baginya dari setan sejak siangnya hingga sore hari, dan tidak seorang pun yang datang dengan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang ia bawa kecuali orang yang mengerjakan yang lebih banyak darinya.”

Hadits tersebut dikeluarkan Imam Bukhari, Muslim, Imam Ahmad, Imam Malik, at-Tirdmidzi, dan Ibnu Majah.

Bacaan zikir yang dimaksud adalah sebagai berikut,

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaahaillallah wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syain qadiiru.

Wallahu a’lam.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com