Tag Archives: mutiara ramadan

Bisnis Berkah, Lakukan 3 Adab Ini



Jakarta

Ustaz Oni Sahroni dalam Mutiara Ramadan detikcom, Kamis (13/4/2023), menyebutkan adab apa saja yang perlu dicermati bagi mereka yang menginginkan kebaikan dalam bisnisnya.

Menurutnya ada tiga adab yang utama. Pertama, bijak dalam berinvestasi dan berbisnis. Dalam artian, bisa mengelola keuangan dengan baik.

Ustaz Oni mengambil tuntunan dari para sahabat nabi yang kiranya mengajarkan, “Kalau kita mampu mengelola keuangan dengan perencanaan baik, maka seakan-akan kita telah mendapatkan setengah dari keuntungan yang menjadi ekspektasi.”


Yang kedua, memastikan kehalalan bisnis yang digeluti. Aktivitasnya seperti apa, hingga barang dan jasa yang ditawarkan juga mesti disimak poin halalnya ada atau tidak.

“Jadi, pastikan kita kerja di mana, tempat kerja kita ini core aktivitasnya apa. Kalo kita jualan barang, barangnya halal apa tidak, kalo kita jual jasa, layanan jasa yang kita jual itu halal apa tidak, kalo kita bermitra, mitra kita itu core aktivitasnya apa. Jadi pastikan halal, barangnya ada, engga fiktif, engga bodong,” jelas Dewan Pengawas Syariah BSI (Bank Syariah Indonesia) itu.

Ustaz Oni mengambil penggalan Surat Al-Baqarah ayat 172 sebagai landasannya, yang mana Allah SWT perintahkan:

کُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَا شْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ کُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ

Latin: Kuluu ming thoyyibaati maa rozaqnaakum wasykuruu lillaahi ing kungtum iyyaahu ta’buduun

Artinya: “Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.”

Adab ketiga, memitigasi risiko sehingga pelaku bisnis dapat memperoleh keuntungan.

“Nah yang ketiga, itu memitigasi risiko atau kita berikhtiar agar kita ini mendapat keuntungan. Dan pada saat yang sama, risikonya terkendali,” ujar Ustaz Oni.

Kenapa menargetkan keuntungan? Ustaz Oni katakan bahwa meraih keuntungan dalam berbisnis adalah hal lazim, bahkan syariah mengakomodasikannya pula.

Di sisi lain, punya target untung merupakan kewajiban para pelaku usaha untuk memitigasi risiko kerugian.

Seperti apa penjelasan selanjutnya? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Adab Bekerja dan Berbisnis bersama Ustaz Oni Sahroni di SINI.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Sembunyikan 3 Hal Ini Agar Puasa Makin Berkah



Jakarta

Banyak amalan yang bisa dilakukan saat bulan Ramadan, demikian juga beberapa hal yang harus disembunyikan. Apa saja?

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Kamis (13/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang hal-hal yang harus disembunyikan untuk membuat ibadah puasa lebih berkah.

“Dalam transaksi tidak boleh menipu, cikal bakalnya adalah keadilan. Tidak ada yang boleh ditipu, karena melakukan penipuan dalam transaksi tidak boleh dilakukan,” ujar Adiwarman.


Lebih lanjut, praktisi ekonomi syariah ini juga memberikan penjelasan dari Imam Syafi’i tentang keutamaan menyembunyikan 3 hal.

1. Sembunyikan kefakiranmu dan kemiskinanmu, sehingga orang melihatmu sebagai orang yang berkecukupan.

2. Sembunyikan kemarahanmu, sehingga orang melihatmu sebagai orang yang ridho atas apa yang dilakukan orang lain termasuk saat kita dizolimi orang.

3. Sembunyikan rasa sedihmu, sehingga orang melihatmu sebagai orang yang selalu bahagia.

“Kalau kita bisa melakukan, maka tegakkanlah keadilan itu, jangan main tipu, jangan main curang,” ujar Adiwarman.

Mau tahu lebih lanjut tentang keutamaan menyembunyikan beberapa hal yang membuat puasa makin berkah? Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Sembunyikan 3 Hal Ini Agar Puasa Lebih Berkah

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Mutiara Ramadan Ustaz Oni Sahroni: Tips Agar Pendapatan Berkah



Jakarta

Setiap orang dianjurkan untuk bekerja dan berusaha dalam mencari nafkah. Bagi umat Islam, wajib hukumnya memastikan pendapatan yang halal agar mendapat keberkahan.

Ustaz Oni Sahroni dalam Mutiara Ramadan detikcom, Jumat (14/4/2023), menyebutkan tips bagi umat muslim agar mendapatkan penghasilan yang halal dan berkah.

“Tentu tidak ada yang menginginkan pendapatan yang tidak berkah, semua pengen pendapatannya berkah,” ujar Ustaz Oni.


Lebih lanjut Ustaz Oni menjelaskan keberkahan dari penghasilan ini bukan hanya bagi diri sendiri, tapi juga berkah bagi orang tua, berkah bagi kerabat dan orang-orang di sekitarnya. Semua orang pastinya ingin mendapatkan penghasilan yang berkah.

Ustaz Oni juga membagikan tips untuk memastikan bahwa pendapatan yang kita dapatkan memiliki keberkahan.

Tips Memastikan Pendapatan yang Berkah

1. Niat Karena Allah SWT

Hal yang pertama harus dipastikan adalah semua niat dilandaskan karena Allah SWT. Dengan demikian rezeki yang didapatkan akan membawa keberkahan.

“Profesi yang kita geluti hari ini, sebagai pimpinan perusahaan, konten kreator, pengusaha, akuntan, pengacara, apapun itu, dedikasikan untuk Allah, untuk Allah, untuk Allah,” “

2. Totalitas Mencari Pendapatan

Setiap pekerjaan yang digeluti, harus totalitas dalam mencari pendapatan. “Jangan sampai setengah-setengah, karena kalau kita bekerja karena Allah harus sungguh-sungguh,” ujar Ustaz Oni.

3. Pastikan Profesi Halal

Pastikan bahwa profesi yang kita jalani ini halal. Oleh karena itu tidak boleh punya pendapatan yang sumbernya tidak halal. Pendapatan yang tidak halal maka dipastikan hasilnya tidak halal.

4. Tunaikan Zakat

Zakat merupakan hak dari pendapatan kita. Tunaikan zakat agar pendapatan kita berbuah keberkahan.

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang pendapatan yang berkah? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Tips Agar Pendapatan Berkah bersama Ustaz Oni Sahroni di SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Zakat Membuat Hidup Lebih Berkah



Jakarta

Zakat menjadi salah satu perintah Allah SWT yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim. Dengan menunaikan zakat, artinya kita membersihkan harta dan jiwa sehingga hidup akan menjadi lebih berkah.

Dalam Mutiara Ramadan detikcom, Kamis (13/4/2023) Adiwarman A. Karim menjelaskan tentang zakat yang mampu membuat hidup lebih berkah.

“Zakat ini macam-macam bentuknya, tapi yang penting itu zakat diwajibkan oleh Allah bagi umatnya untuk membersihkan jiwa kita,” kata Adiwarman yang merupakan praktisi ekonomi syariah.


Lebih lanjut, Adiwarman menjelaskan hakikat dari zakat yang dikeluarkan oleh umat muslim ini. Harta yang diperoleh dengan kerja keras ini harus dikeluarkan zakatnya.

“Kita bayar zakat, yang kita keluarkan harta tapi sebenarnya yang kita bersihkan adalah jiwa kita. Karena dengan jiwa yang bersih ini maka dengan demikian harta kita akan jadi barokah, hidup kita jadi barokah,” lanjut Adiwarman.

Ia juga menegaskan bahwa harta yang kita peroleh sebenarnya tidak sepenuhnya menjadi hak kita. Terdapat hak orang lain yang wajib diberikan.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang pertolongan yang datang karena seseorang berbuat baik terhadap sesama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apakah kalian (layak) ditolong (dimenangkan) dan diberi rezeki, kecuali karena adanya orang-orang lemah diantara kalian?” (HR. Al-Bukhari).

Dan di dalam riwayat lain dengan redaksi: “Sungguh kalian dimenangkan (ditolong) dan diberi rezeki, adalah berkat orang-orang lemah dari kalian” (HR. Ahmad).

Lalu dalam riwayat lain lagi, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya Allah menolong (memenangkan) ummat ini, adalah karena orang-orang lemahnya, berkat doa mereka, shalat mereka, dan keikhlasan mereka” (HR. An-Nasai).

Adiwarman juga mengutip hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan puasa di bulan Ramadan dan juga membayar zakat fitrah.

“Bulan Ramadan, ada zakat fitrah. Bulan Ramadan ini Allah SWT menggugurkan dosa kita. Siapa-siapa yang berpuasa di bulan ramadan karena iman maka Allah ampuni dosanya,” ujar Adiwarman.

Penjelasan ini sesuai dengan hadits Rasulullah SAW,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni” . (HR. Bukhari dan Muslim).

Mau tahu lebih lanjut tentang keutamaan zakat fitrah? Simak video selengkapnya di Mutiara Ramadan: Zakat, Cara Hidup Lebih Berkah tonton DI SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Kunci Mencari Pendapatan untuk Akhirat



Jakarta

Mencari pendapatan dunia harus diiringi juga dengan tabungan akhirat. Ada cara yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan penghasilan di dunia sekaligus tabungan penghasilan di akhirat.

Ustaz Oni Sahroni dalam Mutiara Ramadan detikcom, Sabtu (15/4/2023), menyebutkan beberapa kunci mencari pendapatan untuk akhirat.

“Berbagai aktivitas sosial penuh dengan dinamika. Bahkan faktanya, tidak sedikit orang yang bekerjasama dengan pihak lain tapi setelah selesai usaha bukannya tambah akrab tapi runtuh, selesai persahabatan. Oleh karena ituu, dalam bisnis, butuh sosok investor, saudagar, pebisnis yang soleh,” ujar Ustaz Oni.


Lebih lanjut, Ustaz Oni menjelaskan tentang pentingnya seorang pengusaha atau saudagar yang komitmen dengan keislaman, komitmen dengan iman kepada Allah SWT.

“Titik poinnya saudagar itu kudu baik, soleh, orang yang bisa merawat iman,” lanjut Ustaz Oni.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan para pengusaha agar bisa merawat iman. Dengan demikian, selain sukses dalam pendapatan di dunia, sukses juga di akhirat.

1. Tunaikan Ibadah Kepada Allah
Jadilah orang yang paling dekat dengan Allah SWT. Caranya dengan menunaikan ibadah-ibadah wajib, penuhi rukun, fikih dan adabnya.

2. Mudah Membantu Orang Lain
Selanjutnya yakni jadilah orang yang mudah membantu orang lain, dengan demikian iman kita terawat karena kita dekat dengan Allah SWT.

Seorang pengusaha harus bisa bertawasul kepada Allah SWT, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Qashash ayat 77

وَٱبْتَغِ فِيمَآ ءَاتَىٰكَ ٱللَّهُ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ ۖ وَلَا تَنسَ نَصِيبَكَ مِنَ ٱلدُّنْيَا ۖ وَأَحْسِن كَمَآ أَحْسَنَ ٱللَّهُ إِلَيْكَ ۖ وَلَا تَبْغِ ٱلْفَسَادَ فِى ٱلْأَرْضِ ۖ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلْمُفْسِدِينَ

Artinya: Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

“Begitulah cara pandang saudagar yang baik, yang sholeh. Seimbang antara dunia dan akhirat,” ujar Ustaz Oni.

3. Komitmen dengan Perjanjian

Jika seorang pengusaha terlibat perjanjian maka ia komitmen dengan janjinya. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Ahmad bin Hanbal dari sahabat ‘Amr bin ‘Ash bahwa Nabi bersabda:

نِعِمَّا بِالْمَالِ الصَّالِحِ لِلرَّجُلِ الصَّالِحِ (رَوَاهُ أَحْمَدُ)

Artinya: “Sebaik-baik harta yang baik adalah harta yang dimiliki oleh orang yang shalih” (HR Ahmad).

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang pendapatan di dunia dan akhirat? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Kunci Mencari Pendapatan untuk Akhirat bersama Ustaz Oni Sahroni di SINI.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Mutiara Ramadan Ustaz Oni Sahroni: Hikmah Zakat dan Berbagi



Jakarta

Salah satu amalan yang paling dicintai Allah SWT adalah berbagi dan membantu menyelesaikan kesusahan orang lain. Hal ini diungkapkan Ustaz Oni Sahroni dalam Mutiara Ramadan detikcom, Minggu (16/4/2023).

Sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

أَحَبُّ الناسِ إلى اللهِ أنفعُهم للناسِ


Artinya: “Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia” (HR Thabrani)

Ustaz Oni kemudian melanjutkan hadits Rasulullah SAW ini dengan pembahasan bahwa Rasulullah memberikan contoh orang-orang yang paling bermanfaat. Mereka adalah yang membantu kesusahan orang lain, berzakat, berinfak dan sebagainya.

Masih dalam hadits yang sama, Rasulullah berkata “Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh.” (HR. Thabrani)

“Hadits ini dengan tegas memberikan pesan kepada kita betapa mulia orang yang berzakat, berinfak dan membantu saudaranya,” ujar Ustaz Oni.

Baik pemberi zakat maupun orang yang menerima, keduanya memiliki keutamaan masing-masing.

“Bagi orang yang berbagi, ia akan mendapatkan keberkahan, untuk dirinya sendiri, untuk orang tuanya, untuk keluarganya, bagi semuanya,” jelas Ustaz Oni.

Sementara keutamaan dan manfaat bagi mustahik, yakni orang-orang yang menerima zakat adalah bisa menyelesaikan sebagian masalahnya.

“Masalahnya terselesaikan, terminimalisir kesenjangan antara dhuafa dan hartawan. Mereka akan berterima kasih, memberikan apresiasi, misalnya lewat doa. Doa para dhuafa mustajab, dikabulkan oleh Allah SWT,” jelas Ustaz Oni.

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang berzakat dan berbagi dengan sesama? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Hikmah Zakat dan Berbagi bersama Ustaz Oni Sahroni di SINI.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Tingkatkan Kualitas Ibadah di Akhir Ramadan



Jakarta

Banyak amalan yang bisa dikerjakan pada 10 hari terakhir Ramadan. Ustaz Zacky Mirza menjelaskan tentang amalan ibadah ritual dan ibadah sosial yang dapat ditingkatkan di 10 hari terakhir Ramadan.

Ustaz Zacky Mirza dalam Mutiara Ramadan detikcom, Senin (17/4/2023), menyebutkan beberapa amalan yang mempengaruhi peningkatan kualitas ibadah di penghujung Ramadan.

“Alhamdulillah kita masih diberi kesempaatan oleh Allah SWT untuk menjalani puasa di 10 hari terakhir Ramadan. Inilah momen di mana Allah SWT memberi kesempatan untuk kita memperbaiki semua ibadah kita,” ujar Ustaz Zacky.


Lebih lanjut, Ustaz Zacky Mirza juga menjelaskan macam-macam ibadah yang bisa ditingkatkan pada penghujung Ramadan ini.

1. Ibadah ritual

Ini adalah ibadah kepada Allah SWT dalam bentuk sholat, umroh, tadarus, itikaf dan lain sebagainya. Ibadah ini yang harus diperbaiki sepanjang akhir Ramadan.

2. Ibadah sosial

Selain ibadah ritual, ada juga ibadah sosial. “Di akhir Ramadan ada satu kewajiban yang harus ditunaikan bagi yang mampu yaitu membayar zakat. Dengan ibadah sosial, kita menjadi seseorang yang lebih baik lagi,” ujar Ustaz Zacky Mirza.

Dengan mengutip ayat Al-Qur’an dalam surat Al Ankabut ayat 45, Ustaz Zacky Mirza menegaskan firman Allag SWT tentang keutamaan sholat.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Artinya: “Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

“Coba deh detikers, di 10 hari terakhir Ramadan, apakah sholat kita sudah bisa bikin kita menjauhi fitnah dan ghibah. Apakah dengan tadarus, baca Al-Qur’an kira-kira kita pas puasa sudah bisa menghindari amarah atau belum?,” kata Ustaz Zacky.

Menurut Ustaz Zacky Mirza, ibadah ritual dan sosial harus seimbang sehingga terbentuk kesempurnaan.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam An-Nasai dan Ibnu Majah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إلَّا الْجُوعُ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إلَّا السَّهَرُ

“Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan hausnya saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malamnya saja.”

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang amalan di akhir Ramadan? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Peningkatan Kualitas Ibadah di Bulan Terakhir Ramadan bersama Ustaz Zacky Mirza di SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Sucikan Jiwa dengan Istighfar dan Taubat di Akhir Ramadan



Jakarta

Memperbanyak istighfar dan taubat menjadi amalan mulia yang bisa dikerjakan di akhir Ramadan. Bulan ini menjadi momen istimewa karena Allah SWT melipatgandakan pahala dari setiap ibadah.

Ustaz Zacky Mirza dalam Mutiara Ramadan detikcom, Selasa (18/4/2023), menjelaskan tentang istighfar dan taubat yang merupakan amalan untuk mensucikan jiwa di akhir Ramadan.

Manusia adalah makhluk yang sering berbuat salah dan khilaf, namun Allah akan mengampuni setiap kesalahan hambanya yang bertaubat.


“Sebaik-baiknya hamba Allah adalah yang merasa dia bukan siapa-siapa. Penyakit hati terberat adalah bahwa kita merasa ibadah kita paling banyak, ilmu kita paling benar, keyakinan dan akidah kita sudah tidak ada duanya. Itulah kenapa iblis diturunkan oleh Allah dari langit, karena sombong,” ujar Ustaz Zacky Mirza.

Lebih lanjut, Ustaz Zacky Mirza juga menegaskan bahwa manusia tidak akan pernah luput dari dosa. Al-insaanu mahallu al-khatha’ wa al-nisyaan yang artinya manusia itu tempatnya salah dan lupa.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

وَعَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم : “كُلُّ بَنِيْ آدَمَ خَطَّاءٌ، وَخَيْرُ الْخَطَّائِيْنَ التَّوَّابُوْنَ.” أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ، وَابْنُ مَاجَهْ، وَسَنَدُهُ قَوِّيٌ.

Artinya: Dari Anas radhiallahu’anhu, beliau berkata, “Rasulullah bersabda, ‘Seluruh anak Adam senantiasa berbuat kesalahan dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah mereka yang bertaubat’.” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Melalui hadits ini, Ustaz Zacky Mirza menjelaskan bahwa orang yang taubat adalah orang yang mengembalikan hatinya kepada Allah SWT.

“Orang yang bertaubat adalah orang yang mengembalikan hatinya kepada Allah. Apa bedanya hijrah dengan taubat? Hijrah belum tentu taubat, tapi orang yang bertaubat hatinya sudah berhijrah,” jelas Ustaz Zacky Mirza.

Melalui momen Ramadan, umat muslim bisa memanfaatkan waktu untuk bertaubat. “Allah kasih kesempatan buat kita merasa lapar dan haus saat puasa di bulan Ramadan, supaya kita bisa berpikir dengan jernih.”

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang taubat dan cara mensucikan jiwa di akhir Ramadan? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Menyucikan Jiwa dengan Istighfar dan Taubat di Akhir Ramadan bersama Ustaz Zacky Mirza di SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Muliakan Al-Qur’an di Bulan Ramadan



Jakarta

Banyak amalan mulia yang bisa dikerjakan saat bulan Ramadan, termasuk salah satunya memuliakan Al-Qur’an. Umat muslim yang memuliakan Al-Qur’an akan dinaungi perlindungan Allah SWT.

Ustaz Zacky Mirza dalam Mutiara Ramadan detikcom, Rabu (19/4/2023), menjelaskan tentang cara memuliakan Al-Qur’an khususnya di bulan Ramadan.

“Bulan Ramadan juga disebut syahrul barokah, bulan yang penuh keberkahan. Bulan ramadan juga disebut syahrul Quran karena di bulan ini Allah menurunkan Al-Qur’an,” kata Ustaz Zacky Mirza.


Lebih lanjut, ustaz Zacky Mirza mengatakan bahwa di bulan Ramadan merupakan momen yang tepat untuk memuliakan Al-Qur’an. “Sebenarnya Allah mau kita memuliakan al-quran sehingga sepanjang hidup kita dimuliakan Allah,” lanjutnya.

Al-Qur’an bisa menjadi sarana untuk mendekatkan diri dengan Allah SWT. Apalagi Al-Qur’an memuat banyak hal tentang kehidupan sehari-hari. Jika tengah dilanda masalah dan rintangan hidup, maka Al-Quran bisa menjadi obat.

“Al-Qur’an ini ayat-ayat cintanya Allah. Ayat-ayat cinta yang paling dahsyat, Al-Qu’ran nur karim, bacaan yang mulia,” sambungnya.

Ustaz Zacky Mirza juga mengutip ayat Al-Quran dalam surat Al-Hijr ayat 9

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ

Arab-Latin: Innā naḥnu nazzalnaż-żikra wa innā lahụ laḥāfiẓụn

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.

“Siapapun yang menjaga Al-Qur’an maka Allah akan jaga. Allah memuliakan hambanya yang memuliakan Al-Qur’an,” jelas Ustaz Zacky Mirza.

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang cara memuliakan Al-Qur’an di bulan Ramadan? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Ramadan, Bulannya Al-Qur’an bersama Ustaz Zacky Mirza di SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Sambut Hari Kemenangan dengan Sedekah, Infaq dan Zakat



Jakarta

Kesempurnaan iman seseorang tidak bergantung hanya kepada ibadah ritual saja, tetapi juga ditentukan oleh kepedulian sosial. Hal inilah yang dijelaskan oleh Ustaz Zacky Mirza dalam Mutiara Ramadan detikcom.

“Berapa banyak orang yang sholatnya rajin tapi lisannya tidak bisa terjaga dari ghibah dan fitnah,” ujar Ustaz Zacky Mirza.

Dalam Mutiara Ramadan, Kamis (20/4/2023) Ustaz Zacky Mirza menjelaskan tentang pentingnya kepedulian sosial melalui sedekah, infaq dan zakat. Tiga amalan ini bisa membuat Hari Kemenangan semakin berkah.


Ustaz Zacky Mirza mengutip sebuah hadits Rasulullah SAW,

“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya,” (HR Bukhari Muslim)

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Islam memiliki konsep berbagi. “Dengan berbagi, kita seolah mau bilang sama Allah, ‘Ya Allah terima kasih kita sudah dititipin banyak rezeki, bagaimanapun rezeki ini milik engkau ya Allah.’ Dunia itu boleh dicari tapi dunia jangan dimiliki.” ujar Ustaz Zacky Mirza.

Dalam konsep berbagi ini Ustaz Zacky menjelaskan ada amalan yang disebut zakat, sedekah dan infaq yang bisa ditunaikan oleh umat muslim.

Rasulullah dalam haditsnya mengatakan, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah bagimu (HR Tirmidzi).

“Kita senyum sama orang, ucapin salam, udah sedekah,” tambah Ustaz Zacky.

Seperti apa penjelasan selanjutnya tentang sedekah, zakat dan infaq? Simak selengkapnya dalam video Mutiara Ramadan: Sedekah, Infaq dan Zakat Menyambut Hari Kemenangan dengan Berkah bersama Ustaz Zacky Mirza di SINI.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com