Tag Archives: nabi idris

Nabi yang Mendapatkan Gelar Asad Al Usud, Siapakah Dia?



Jakarta

Nabi dan Rasul dalam Islam memiliki beragam keunikan dan kehebatan, salah satunya adalah pemilik gelar Asad al Usud. Siapakah nabi yang mendapatkan gelar Asad al Usud tersebut?

Dikutip dari Buku Mengenal Mukjizat 25 Nabi tulisan Eka Satria P. & Arif Hidayah dijelaskan bahwa Nabi Idris adalah sosok nabi yang dianugerahi mukjizat luar biasa dan memperoleh kekuatan yang istimewa dari Allah SWT. Dengan anugerah kekuatan ini, Nabi Idris menjalankan tugas mulia dalam memerangi Bani Qabil yang enggan mengikuti ajaran Allah.

Salah satu mukjizat yang dianugerahkan kepada Nabi Idris adalah pemberian gelar Asad al Usud, yang artinya raja dari segala singa. Gelar ini merujuk pada kehebatan dan kekuatan Nabi Idris yang begitu mengagumkan, sehingga disebut sebagai raja dari segala singa.


Selain kekuatan fisik yang luar biasa, Nabi Idris juga mendapatkan mukjizat berupa kecakapan dalam ilmu pengetahuan. Ia memiliki kemampuan dalam menulis, membaca, menghitung, dan menguasai berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya. Ia menjadi sosok yang cerdas dan berpengetahuan luas, yang memimpin dalam pemahaman dan pengaplikasian ilmu pengetahuan.

Nabi Idris dikenal sebagai orang pertama dalam sejarah dunia yang memiliki pengetahuan mendalam dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan. Di antara bidang ilmu yang dikuasainya, terdapat beberapa diantaranya:

– Ia menjadi orang pertama yang mahir menulis dengan pena, yang merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa pada zamannya.

– Nabi Idris juga menjadi tokoh pertama yang memiliki kemampuan membaca dengan baik dan mendalam.

– Ia dikenal sebagai orang pertama yang memahami dan menguasai ilmu perbintangan, menunjukkan pemahaman mendalamnya terhadap tata letak dan gerak benda langit.

Allah SWT telah menjadikan sikap mulia dari Nabi Idris AS sebagai teladan umat muslim dalam salah satu firman-Nya yakni surat Al Anbiyaa ayat 85-86,

(85) وَإِسْمَاعِيلَ وَإِدْرِيسَ وَذَا الْكِفْلِ ۖ كُلٌّ مِنَ الصَّابِرِينَ

(86) وَأَدْخَلْنَاهُمْ فِي رَحْمَتِنَا ۖ إِنَّهُمْ مِنَ الصَّالِحِينَ

Artinya: “Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang yang sabar. Dan Kami masukkan mereka ke dalam rahmat Kami. Sungguh, mereka termasuk orang-orang yang saleh.”

Selain keberanian dan kesabaran yang dibekali Allah SWT kepada Nabi Idris, beliau juga dibekali kemampuan lain sebagai ahli nasihat dan ahli hikmah pada zamannya. Ada banyak nasihat yang disampaikan Nabi Idris kepada umatnya semasa hidupnya.

Dikutip dari Buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi oleh Rizem Aizid, berikut kumpulan nasihat dari nabi yang bergelar Asad al Usud ini kepada umatnya.

Nasihat nabi yang bergelar Asad al Usud pada umatnya

  • Kombinasi kesabaran yang dilandasi oleh keyakinan kepada Allah SWT akan menghasilkan kemenangan.
  • Kehadiran kebahagiaan terletak pada orang yang berhati-hati dan percaya pada kemurahan ampunan dari Tuhannya, sambil berupaya dengan amal-amal kebajikannya.
  • Saat kamu meraih sesuatu dari Allah SWT melalui doa, pastikanlah bahwa niatmu tulus. Hal yang sama berlaku untuk puasa dan sholatmu.
  • Janganlah mengeksploitasi sumpah palsu dan hindari menyembunyikan sumpah palsu, untuk mencegah dosa dan kesalahan.
  • Jalani ketaatan kepada penguasa dan tunjukkan penghormatan kepada mereka yang memiliki jabatan tinggi. Sampaikanlah rasa syukur dan pujian kepada Allah SWT dalam setiap ucapanmu.
  • Tak perlu iri pada individu yang sedang mendapatkan keberuntungan, karena keberuntungan itu tidak akan bertahan lama.
  • Mengatasi batas kewajaran hanya akan menimbulkan ketidakpuasan.
  • Tidak akan ada rasa syukur terhadap nikmat yang diterima tanpa berbagi dengan orang lain.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Idris AS Meninggalkan Sandalnya di Surga


Jakarta

Salah seorang nabi dikisahkan pernah merasakan kenikmatan surga hingga tanpa sengaja meninggalkan sandalnya. Nabi tersebut adalah Nabi Idris AS. Bagaimana kisah Nabi Idris AS meninggalkan sandalnya di surga?

Nabi Idris AS adalah salah satu nabi dan rasul yang memiliki mukjizat atau kejadian luar biasa. Salah satunya, Nabi Idris AS menjadi satu-satunya nabi yang diangkat ke langit keempat untuk melihat indahnya surga.

Allah SWT berfirman dalam surah Maryam ayat 57,


وَّرَفَعْنٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا

Arab Latin: Wa rafa’nāhu makānan ‘aliyyā

Artinya: “Kami telah mengangkatnya ke tempat (martabat) yang tinggi.”

Ibnu Katsir menjelaskan, ayat tersebut menjelaskan tentang ketinggian martabat Nabi Idris AS. Hal ini turut disebutkan dalam Ash-Shahihain tentang hadits Isra Miraj, bahwasannya Rasulullah SAW pernah bertemu dengan Nabi Idris AS di langit keempat.

Kisah Nabi Idris AS Meninggalkan Sandal di Surga

Kisah Nabi Idris AS ini diceritakan dalam buku Sejarah Terlengkap 25 Nabi yang ditulis oleh Rizem Aizid.

Pada suatu ketika, malaikat Izrail sangat mengagumi Nabi Idris AS karena ketaatannya kepada Allah SWT dan kepandaiannya. Malaikat Izrail berkeinginan untuk menemui Nabi Idris AS agar lebih mengenal dirinya.

Malaikat Izrail lantas meminta izin kepada Allah SWT untuk turun ke bumi. Secara diam-diam Malaikat Izrail menyamar menjadi laki-laki yang tampan dan bertamu ke rumah Nabi Idris AS.

Nabi Idris AS pun mempersilahkan tamunya yang mengetuk pintu rumahnya untuk masuk ke dalam rumah. Sesampainya di dalam rumah, Malaikat Izrail mengungkapkan kepada Nabi Idris bahwa dirinya ingin mengenal lebih dekat.

Nabi Idris AS lantas mengajak Malaikat Izrail untuk menginap dirumahnya. Kegiatan di dalam rumah tidak banyak dihabiskan untuk berbincang, melainkan dihabiskan untuk terus beribadah kepada Allah SWT.

Malaikat Izrail pun diajak untuk makan oleh Nabi Idris AS yang kemudian dia tolak dengan alasan dirinya ingin melanjutkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Hal yang sama terjadi ketika Nabi Idris AS mengajaknya untuk tidur karena sudah malam, namun tamunya tersebut tetap menolak dan ingin melanjutkan ibadahnya.

Keesokan harinya, kejadian yang sama berulang yang membuat Nabi Idris AS terheran-heran. Lantas Nabi Idris AS pun bertanya-tanya tentang siapa sebenarnya tamunya itu. Dengan hati-hati, beliau pun menanyakan hal itu.

“Saya adalah malaikat maut,” kata sang tamu.

Nabi Idris AS pun sangat kaget mendengar pernyataan Malaikat Izrail. Ia mengira malaikat itu datang untuk mencabut nyawanya namun dibantah oleh Malaikat Izrail karena tujuannya datang adalah untuk mengenal Nabi Idris AS lebih jauh.

Setelah itu Malaikat Izrail dibuat kaget dengan permintaan Nabi Idris AS yang menyatakan bahwa dirinya ingin merasakan dicabut nyawanya. Lalu atas izin Allah SWT, nyawa Nabi Idris AS pun dicabut oleh Malaikat Izrail dengan selembut- lembutnya.

Nabi Idris AS juga meminta untuk ditunjukkan surga dan neraka dan diizinkan oleh Allah SWT. Beliau sangat terkejut ketika melihat neraka yang sangat menyeramkan itu.

Sebaliknya, ketika di surga ia menunjukkan rasa kekaguman yang sangat besar. Sebab, ia bisa melihat sungai-sungai yang mengalirkan air jernih, pohon-pohon rindang, buah-buah yang lezat, serta pemandangan indah lainnya.

Berkali-kali dirinya mengucapkan, “Subhanallah, subhanallah, subhanallah,” dan juga menunjukkan rasa syukurnya terhadap apa yang dirasakannya dan dilihatnya sambil terus berucap, “Alhamdulillah, alhamdulillah,”

Saat sudah waktunya keluar surga, beliau teringat bahwa sandalnya masih tertinggal di dalam surga. Beberapa sumber menyebutkan sandal Nabi Idris AS berada di bawah pohon yang rindang. Lalu dirinya masuk lagi untuk mengambilnya.

Selang beberapa saat, Malaikat Izrail kebingungan karena Nabi Idris AS tidak segera keluar dari sana. Ternyata, Nabi Idris AS tidak ingin meninggalkan surga Allah SWT tersebut dan ingin tetap berada di sana.

Atas izin Allah SWT, akhirnya Nabi Idris AS diperbolehkan oleh Allah SWT untuk tetap tinggal di surga keempat tanpa menunggu datangnya hari kiamat. Sejumlah riwayat menyebutkan bahwa Nabi Idris AS dicabut nyawanya oleh Malaikat Izrail di langit keempat. Wallahua’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Idris AS, Manusia Pertama yang Bisa Menjahit dan Menenun



Jakarta

Nabi Idris AS lahir di Munaf, sebuah daerah di Mesir. Dia adalah keturunan keenam Nabi Adam AS. Nama lengkapnya adalah Idris bin Yazid bin Mihla’il bin Qinan bin Syits bin Adam.

Dikutip dalam Tafsir Qashashi Jilid 1, Nabi Idris adalah manusia ketiga yang mendapat nubuwah setelah Adam dan Syits.

Nabi Idris AS adalah kakek dari bapak Nabi Nuh AS. Seperti diketahui, bahwa Allah SWT telah menurunkan 30 Shahifah kepada Nabi Syits AS yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada umatnya, termasuk keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah. Ketika menerima shuhuf tersebut, Nabi Syits mengajarkan anak-anaknya membacanya dan kandungannya dan terus diajarkan secara turun-temurun hingga Yazid ayah nabi Idrispun mengajarkan kepadanya.


Nabi Idris AS adalah nabi yang sangat tekun belajar dan juga beribadah.

Nabi Idris dikenal sebagai manusia pilihan yang cerdas dan pandai menjahit. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT menyebutkan tentang Nabi Idris lebih dari satu tempat.

Allah SWT berfirman dalam surat Maryam ayat 56:

وَاذْكُرْ فِى الْكِتٰبِ اِدْرِيْسَۖ اِنَّهٗ كَانَ صِدِّيْقًا نَّبِيًّا ۙ ٥٦v

Artinya: “Ceritakanlah (Nabi Muhammad kisah) Idris di dalam Kitab (Al-Qur’an). Sesungguhnya dia adalah orang yang sangat benar dan membenarkan lagi seorang nabi.”

Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam surah Al-Anbiya ayat 85:

وَاِسْمٰعِيْلَ وَاِدْرِيْسَ وَذَا الْكِفْلِۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰبِرِيْنَ ۙ ٨٥

Artinya: “(Ingatlah pula) Ismail, Idris, dan Zulkifli. Mereka semua termasuk orang-orang sabar.”

Melansir dalam buku Kisah- kisah dalam Al-Qur’an tulisan Syaikh Hamid Ahmad Ath-Thahir Al-Basyuni disebutkan bahwa Nabi SAW pernah berbicara sekilas tentang Nabi Idris, sebagaimana yabg dipahami oleh para ahli dan mutafassir.

Imam Muslim dalam bab Al-Masajid dari Muawiyah bin Al-Hakam As-Sulami mengatakan bahwa Nabi bersabda,

“Sesungguhnya dia adalah nabi yang bisa menulis, barangsiapa yang mendapatkan tulisannya, maka itulah (keberuntungan baginya)” (Hadits)

Para ulama membantu pemahaman mereka dengan hadits dari Abu Dzar yang dimuat oleh Ibnu Hibban dalam Musnadnya. Sekalipun dhaif, akan tetapi nama Idris disebutkan secara jelas di dalamnya, bahwa dia adalah nabi yang menulis dengan pena.

Dalam riwayat itu juga dinyatakan bahwa Idris adalah orang yang pertama kali menjahit dan menenun, dan orang yang pertama kali memakai pakaian yang dijahit.

Menurut Cerita Al-Qur’an yang disusun oleh M. Zaenal Abidin juga dijelaskan nabi Idris adalah orang pertama yang menjahit pakaian. Ketika itu, belum dikenal pakaian berjahit. Mula-mula orang-orang mengenakan pakaian dari kulit binatang dan tidak berjahit.

Ada kisah yang menarik dari cara Nabi Idris AS menjahit. Ketika menjahit, setiap menusukkan jarum yang berisi untaian benang itu beliau selalu bertasbih kepada Allah SWT. Bayangkan, berapa kali Idris bertasbih untuk membuat satu lembar kain.

Kalau lupa, maka beliau melepaskan kembali jahitan yang telah dirajutnya itu dan mengulanginya dengan bertasbih kepada Allah SWT.

Dia juga orang yang pertama mengajarkan kepada manusia cara menghitung dan bercocok tanam. Kitab-kitab telah diturunkan kepadanya.

Ada yang mengatakan bahwa dia adalah Akhnukh, dan berbagai riwayat lainnya yang tidak kita ketahui sanadnya, kecuali dari hadits sebelumnya bahwa Idris adalah orang yang pertama kali menulis dengan menggunakan pena.

Al-Qur’an tidak menyebutkan tentang Idris kecuali dia,

“Seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi.” (Maryam: 56),

Dan dia juga,

“Termasuk orang-orang yang sabar.” (Al-Anbiyaa: 85)

Ini menunjukkan bahwa dia pernah mendapatkan cobaan sebagaimana para nabi lainnya, akan tetapi tidak disebutkan seperti apa cobaan yang menimpanya, dan sejauh mana kadar kesabarannya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com