Tag Archives: Nabi Muhammad

5 Doa Turun Hujan dan Artinya, Waktu Mustajab untuk Berdoa


Jakarta

Doa turun hujan dapat disesuaikan dengan bacaan doa yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Bacaan tersebut bersumber dari keterangan sejumlah riwayat hadits.

Waktu turun hujan adalah waktu mustajab untuk memanjatkan doa. Imam An Nawawi mengatakan, doa saat hujan jarang ditolak oleh Allah SWT karena rahmat-Nya turun bersamaan dengan hujan tersebut, khususnya curahan hujan pertama di awal musim. Rasulullah SAW bersabda,

ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِوَ تَحْتَ المَطَرِ


Artinya: “Dua doa yang tidak akan tertolak atau paling tidak jarang ditolak oleh Allah SWT yaitu antara adzan dan iqamah serta berdoa ketika turun hujan.” (HR Abu Dawud)

Dikutip dari buku Fikih Sunnah oleh Sayyid Sabiq, berikut sejumlah doa turun hujan yang bisa diamalkan. Salah satunya, doa yang bersumber dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, saat mendengar Rasulullah SAW membaca doa hujan dengan harapan hujan yang diturunkan dapat bermanfaat.

5 Doa Turun Hujan dalam Arab, Latin, dan Artinya

1. Doa Turun Hujan Versi Pertama

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Bacaan latin: Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat.”

2. Doa Turun Hujan Versi Kedua

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلَتْ بِهِ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رَحْمَةً وَلَا تَجْعَلْهَا عَذَابًا، اَللَّهُمَّ اجْعَلْهَا رِيَاحًا وَلَا تَجْعَلْهَا ضَرُوْرَةً.

Bacaan latin: Allâhumma innî as’aluka khairahâ wa khairamâ fîhâ wa khairamâ ursilat bih, wa a’ûdzubika min syarrihâ wa syarrimâ fîhâ wa syarrimâ ursilat bih. Allâhummaj’alhâ rahmatan wa lâ taj’alhâ ‘adzâban. Allâhummaj’alhâ riyâhan wa lâ taj’alhâ dharûratan.

Artinya: “Wahai Tuhanku, aku minta kepada-Mu kebaikan ini angin, kebaikan barang yang ada di dalamnya, dan kebaikan barang yang diutus melaluinya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan ini angin, kejahatan barang yang ada di dalamnya, dan kejahatan barang yang diutus melaluinya. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin rahmat dan jangan jadikan ini sebagai angin siksa. Wahai Tuhanku, jadikan ini sebagai angin manfaat dan jangan jadikan ini sebagai angin bahaya.”

3. Doa Turun Hujan Versi Ketiga

اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنَا بِغَضَبِكَ، وَلا تُهْلِكْنَا بِعَذَابِكَ ، وَعَافِنَا قَبْلَ ذَلِكَ

Bacaan latin: Allahumma laa taqtulna bighadlabika walaa tuhlikna biadzabika wa ‘afinaa qabla dzaalik.

Artinya: “Ya Allah, janganlah engkau matikan kami dengan sebab amarah-Mu, dan janganlah engkau hancurkan kami dengan azabmu dan selamatkan kami sebelum hal itu terjadi.”

4. Doa Turun Hujan Versi Keempat

سُبْحَانَ الَّذِيْ يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمِدِهِ وَالْمَلاَئِكَةُ مِنْ خِيْفَتِهِ

Bacaan latin: Subhanalladzi yusabbihur ro’du bi hamdihi wal mala-ikatu min khiifatih

Artinya: “Maha Suci Allah SWT, petir, dan malaikat memuji Allah menyucikan-Nya karena takut kepada-Nya.” (HR Imam Malik)

5. Doa Turun Hujan Versi Kelima

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِه

Bacaan latin: Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’

Artinya: “Diturunkan kepada kami hujan berkat anugerah Allah dan rahmat-Nya.” (HR Bukhari)

Dikutip dari buku Kumpulan Doa Sepanjang Hari karya Hj Afin Murtiningsih, S Psi, muslim juga bisa memanjatkan doa dan zikir lain sesuai harapan atau kebutuhannya saat turun hujan.

“Perbanyak dzikir saat ada hujan. Jika memungkinkan, tinggalkan aktivitas untuk berdoa sejenak,” tulis buku terbitan Bhuana Ilmu Populer tersebut.

Peristiwa turunnya hujan pun termasuk dalam ketetapan Allah SWT yang bahkan sudah tertulis dalam Lauh Mahfudz sebagai takdir tahunan. Takdir tahunan ini ditetapkan Allah SWT pada malam lailatul qadar di bulan Ramadan.

Abdullah bin Ibnu Abbas RA menafsirkan surat Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,” Berikut bunyi tafsir dari Ibnu Abbas sebagaimana dikutip dalam tulisan Syaikh Abdul Aziz Marzuq Ath-Tharifi berjudul Akidah Salaf Vs Ilmu Kalam.

“Pada malam lailatul qadar, dituliskan dari Ummul Kitab (buku induk) apa yang akan terjadi selama satu tahun berupa kematian, kehidupan, rezeki, hujan, bahkan siapa saja yang akan berhaji,” Keterangan ini diceritakan oleh ahli hadits At Thabrani dalam Kitab Tafsir Ibnu Jarir.

Berkenaan dengan itu, surah An Nahl ayat 10 juga menyinggung bahwa peristiwa hujan merupakan bagian dari ketetapan-Nya. Allah SWT berfirman,

هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ۖ لَكُمْ مِنْهُ شَرَابٌ وَمِنْهُ شَجَرٌ فِيهِ تُسِيمُونَ

Artinya: “Dialah yang telah menurunkan air (hujan) dari langit untuk kamu. Sebagiannya menjadi minuman dan sebagiannya (menyuburkan) tumbuhan yang dengannya kamu menggembalakan ternakmu.”

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

Apa yang Dilakukan Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam?


Jakarta

Sebagian muslim mungkin pernah mengalami terbangun di tengah malam hari karena sebab tertentu misalnya, mendengar suara, mimpi, atau berpindah posisi. Bagi yang mengalami hal itu, Rasulullah SAW pernah menganjurkan sebuah kesunnahan.

Berdasarkan sejumlah keterangan hadits dalam buku Doa-doa Rasulullah SAW oleh Ibnu Taimiyah, Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca zikir dan memanjatkan doa. Selain itu, Rasulullah SAW diceritakan mengambil air wudhu dan salat malam saat terbangun tersebut.

Keterangan ini berdasarkan dari Abdullah ibnu Abbas RA menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah terbangun tengah malam lalu beliau segera mengambil air wudhu dan melanjutkan tidurnya kembali. Berikut bunyi haditsnya,


“Suatu ketika di tengah malam, Rasulullah terbangun karena ingin membuang hajat. Kemudian setelah itu, beliau berwudhu dan tidur kembali.” (HR Bukhari)

Zikir dan Doa Rasulullah SAW saat Terbangun Tengah Malam

Dikutip dari Kitab Ad Da’awat dalam hadits Ubadah bin Shamit RA, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari kemudian ia mengucapkan:

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ.

Arab latin: Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikala lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli sya’in qadir. Alhamdulillah wa subhaanallaah, wa la ilaaha llallah, wallahu akbar, wa laa haula wa laa quwwata illa billaah.

Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah melainkan hanya Allah yang tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan pujian dan Dialah Dzat yang Maha Kuasa, segala puji bagi Allah, Maha suci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Allah Maha Besar, tiada daya dan upaya melainkan karena Allah.

Kemudian dia berkata, ‘Ya Allah, ampunilah aku,’ atau ia memanjatkan doa maka hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkan. Kemudian jikadia berwudhu lalu mendirikan salat maka salatnya tersebut akan diterima.” (HR Bukhari)

Selain itu, dikutip dari Sunan at-Tirmidzi Jilid 4 oleh Muhammad bin Isa bin Saurah (Imam at-Tirmidzi), Rasulullah SAW juga mengamalkan zikir lain sebagaimana disebut dalam riwayat dari Muhammad bin Nashar yang pernah mengutip dari Ummi Salamah RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah membaca zikir berikut saat terbangun di tengah malam

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ إِذَا تَعَارٌ مِنَ البَلِ، قَالَ: رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَاهْدِ السبيل الأقوم

Arab latin: Rabbiġْfir wārْḥamْ, wāhْdi lissabīl al-ʾaqūm

Artinya: Ya Tuhan, ampuni dan kasihanilah kami serta tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus.

Zikir berikut juga diamalkan Rasulullah SAW saat terbangun dari tidur karena terkejut. Bacaannya bersumber dari hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Dawud, An Nasa’i, dan At Tirmidzi dari kakek Amr bin Syu’aib.

بِسْمِ اللَّهِ أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَرَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُون

Arab latin: Bismillahi ‘ā’ūْḏu bikalimātillahi al-ttāmmaẗi minْ ġaḍabihi waʿiqābihi wasyarri ʿibādihi waminْ hamarāti assyayāṭīni waʾānْ yaḥْḍurūn

Artinya: Rasulullah SAW mengajarkan kepada kami beberapa kalimat yang diucapkan karena terkejut ketika tidur, “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kemarahan, siksaan, dan kejahatan hamba-hamba-Nya, serta dari segala gangguan setan dan dari kedatangan mereka.”

Rasulullah SAW juga menganjurkan muslim yang terbangun pada tengah malam untuk mengangkat kain selimutnya sebelah dalam, kemudian bagian tersebut digunakan untuk membersihkan tempat tidur. Setelahnya, baru bisa dilanjutkan tidur berbaring dengan lambung kanan.

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ : إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ مِنَ اللَّيْلِ ثُمَّ رَجَعَ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَنْزِعْ دَاخِلَة إِزَارِهِ ثُمَّ لْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ فَإِنَّهُ لايَدْرِى مَا حَدَثَ عَلَيْهِ بَعْدَهُ ثُمَّ لْيَضْطَجِعْ عَلَى جَنْبِهِ الأَيْمَنِ ثُمَّ لَيَقُلْ ، بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبِي وَبِكَ أَرْفَعُهُ إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْهَا ، وَإِنْ أَرْسَلْتَهَا فَاحْفَظْهَا بِمَا حَفِظْتَ بِهِ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila seseorang dari kamu bangun di waktu malam, lalu kembali ke tempat tidurnya, hendaklah ia mengangkat kain selimutnya yang sebelah dalam. Kemudian hendaklah ia membersihkan tempat tidur itu dengannya. Karena, ia tidak mengetahui apa yang telah ada di tempat tidur itu sesudahnya. Setelah itu, hendaklah ia berbaring di atas lambung kanannya itu lalu mengucapkan, ‘Dengan nama-Mu, ya Allah, aku meletakkan lambungku; dan dengan nama-Mu aku mengangkatnya. Jika Engkau menahan jiwaku, rahmatilah dia. Jika Engkau melepaskannya, peliharalah dia sebagaimana Engkau memelihara jiwa hamba-hamba-Mu yang baik-baik.”

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Tolak Bala di Bulan Safar, Bisa untuk Rebo Wekasan


Jakarta

Doa tolak bala di bulan Safar dapat diamalkan sebagai permohonan kepada Allah SWT agar mendapat perlindungan diri dari segala bahaya, bencana alam, hingga segala bala. Rasulullah SAW bahkan menganjurkan muslim untuk senantiasa memohon perlindungan kepada-Nya sebagaimana disebutkan dalam suatu riwayat,

عَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Artinya: “Berlindunglah kalian kepada Allah dari kerasnya musibah, turunnya kesengsaraan yang terus menerus, buruknya qadha serta kesenangan musuh atas musibah yang menimpa kalian.” (HR Bukhari)


Di samping itu, firman Allah SWT dalam Al-Qur’an juga menganjurkan muslim untuk memohon pertolongan melalui doa. Salah satunya yang termaktub dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

3 Pilihan Doa Tolak Bala di Bulan Safar dan Artinya

1. Doa Tolak Bala Versi Pertama

Ustman bin Affan RA pernah mendengar Rasulullah SAW menganjurkan bacaan doa tolak bala berikut.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bacaan latin: Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i, wa huwassamii’ul ‘aliim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

2. Doa Tolak Bala Versi Kedua

Dinukil dari laman Kemenag Kanwil Surabaya, doa tolak bala lainnya yang dapat dipanjatkan adalah sebagai berikut,

اللّٰهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَاكَاشِفَ الْغَمِّ، يَامَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُوَيَرْحَمُ، يَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اَللّٰهُ، وَيَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحْمٰنُ وَيَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحِيْمُ

Bacaan latin: Allohumma bihaqqil fatihah, wasirril fatihah, yaa faarijal hamma, wa yaa kasyifal ghomma, yaa man li ibaadihi yaghfiru wa yarham, yaa dafi’al bala-i yaa allah, wa yaa dafi’al bala-i ya rohman, wa yaa dafi’al bala-i yaa rohiim.

Artinya: “Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah dan rahasia Al-Fatihah, Wahai sang pembedah kegelisahan. Wahai Sang Penyingkap Kebingugnan. Wahai Dzat yang mengampuni dan mengasihi para hamba-Nya, Wahai Sang Penolak Bala, Ya Allah. Tuhan Yang Maha Pengasih. Wahai Sang Penolak Bala, Tuhan Yang Maha Penyayang,”

3. Doa Tolak Bala Versi Ketiga

Ada juga doa tolak bala yang sering kita dengar dibaca usai salat berjamaah. Doa tersebut berbunyi,

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَاوَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Bacaan latin: Allāhummaftah lanā abwābal khair, wa abwābal barakah, wa abwāban ni’mah, wa abwābar rizqi, wa abwābal quwwah, wa abwābas shihhah, wa abwābas salāmah, wa wa abwābal ‘āfiyah, wa abwābal jannah. Allāhumma ‘āfinā min kulli balā’id duniyā wa ‘adzābil ākhirah, washrif ‘annā bi haqqil Qur’ānil ‘azhīm wa nabiiyikal karīm syarrad duniyā wa ‘adzābal ākhirah. Ghafarallāhu lanā wa lahum bi rahmatika yā arhamar rāhimīn. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūn, wa salāmun ‘alal mursalīn, walhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah, dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hak Al Quran yang agung dan derajat nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai, zat yang maha pengasih. Maha suci Tuhanmu, Tuhan keagungan, dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam,”

Doa tolak bala di bulan Safar ini dapat diamalkan dalam tradisi Rebo Wekasan. Dikutip dari buku Kitab Doa-Doa Tolak Bala oleh Siti Nur Aidah, tradisi tersebut berkembang di kalangan masyarakat Jawa, Sunda, dan Madura pada Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriah.

Masyarakat setempat meyakini, tradisi Rebo Wekasan dapat menolak bala atau bencana yang ada di daerah mereka. Bahkan, pendapat Syekh Abdul Hamid Kudus dalam kitab Kanzun Najah was Surur tentang adanya musibah dan kesialan pada hari Rabu terakhir bulan Safar menjadi dasar dilakukannya ritual Rebo Wekasan.

Meski tidak ada dalam tuntunan sunnah, tradisi tersebut juga dapat dijadikan momen untuk mendekatkan diri pada Allah SWT. Khususnya dalam hal memohon perlindungan kepada-Nya.

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

30 Hadits Tentang Kehidupan, Jadi Penyemangat untuk Jalani Hidup



Jakarta

Ada banyak hadits yang mengajarkan tentang kehidupan. Hadits yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW ini bisa menjadi petunjuk dalam kehidupan sehari-hari.

Nabi Muhammad SAW adalah sosok panutan bagi umat Islam. Setiap perilaku dan ucapannya merupakan tuntunan dalam menjalani hidup di dunia sekaligus bekal di akhirat kelak.

Hadits-hadits Nabi Muhammad SAW menjadi pintu masuk bagi setiap muslim yang ingin menjadikan Rasulullah SAW sebagai uswatun hasanah (suri teladan) dalam kehidupan.


Mengutip buku 60 Hadits Shahih oleh Faqihuddin Abdul dijelaskan bahwa hadits Rasulullah SAW tersebar dalam puluhan kitab hadits induk yang mendokumentasikan ratusan ribu hadits, baik ucapan, perbuatan, penetapan maupun sifat-sifat beliau.

Dari banyaknya hadits tersebut, terdapat beberapa hadits yang bisa menjadi pelajaran sekaligus motivasi dalam menjalani hidup. Setiap manusia pasti memiliki ujian dan masalah hidup yang sebenarnya ditetapkan Allah SWT untuk menguji keimanan seseorang.

Hadits Tentang Kehidupan

Berikut beberapa hadits tentang kehidupan, cinta dan hubungan sehari-hari.

  1. “Ketahuilah bahwasannya kemenangan itu bersama kesabaran, dan jalan keluar itu bersama kesulitan, dan bahwasanya bersama kesulitan ada kemudahan”. (HR Tirmidzi).
  2. “Setiap kebaikan adalah sedekah.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
  3. “Katakanlah yang benar walau pahit sekalipun.” (HR. Abu Daud)
  4. “Beribadahlah pada Allah SWT dengan sempurna jangan syirik, dirikanlah sholat, tunaikan zakat, dan jalinlah silaturahmi dengan orangtua dan saudara.” (HR Bukhari).
  5. “Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad)
  6. “Sesungguhnya ku ucapkan kalimat, ‘Subhanallah walhamdulillah wa laa ilaaha illallaaha wallahu akbar; Maha Suci Allah segala puji bagi-Nya, tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, lebih aku cintai dari pada semua yang disinari oleh matahari.'” (HR. Muslim)
  7. “Allah senantiasa menolong hamba-Nya, selama hamba-Nya suka menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
  8. “Tidak masuk surga orang yang tetangganya tidak merasa aman karena perbuatannya.” (HR. Muslim)
  9. “Surga itu ada di bawah telapak kaki Ibu,” (diriwayatkan oleh An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ahmad, dan disahihkan oleh Al-Hakim).
  10. “Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.” (HR Bukhari)
  11. “Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga.” (HR Ath-Thabrani).
  12. “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  13. “Iman yang utama adalah sabar dan pemaaf,” (HR Bukhari dan Ad Dailami).
  14. “Senyum engkau di hadapan saudaramu adalah sedekah,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban)
  15. “Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan.” (HR. Muslim)
  16. “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan, serta tidaklah seseorang merendahkan diri di (hadapan) Allāh kecuali Dia akan meninggikan (derajat) nya” (HR. Muslim)
  17. “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaknya dia berkata yang baik atau diam.” (HR. Bukhari Muslim)
  18. “Setengah dari bukti kebaikan Islamnya seseorang ialah meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya.” (HR. Tirmidzi)
  19. “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Perempuan dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah perempuan yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari)
  20. “Tak pernah kulihat bagi dua orang yang saling mencintai semisal (cinta dalam) pernikahan.” (HR. Baihaqi)
  21. “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, berbelas kasih terhadap sesama, ibarat satu jasad. Apabila anggota badan ditimpa sakit, seluruh badan lainnya akan merasakan sakit.”
  22. “Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'” (HR. Bukhari dan Muslim)
  23. “Janganlah engkau saling membahayakan dan jangan saling merugikan” (HR. Ibnu Majah dan Daruquthni)
  24. “Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlak yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat al-hilm (mampu menahan emosi) dan al-anah (sikap tenang dan tidak tergesa-gesa).” (HR.Muslim)
  25. “Barang siapa yang keluar (rumah) untuk mencari ilmu maka dia termasuk orang yang berada di jalan Allah sampai dia pulang.” (HR. At-Tirmidzi)
  26. “Maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah),”

  27. “Orang yang paling penyantun di antara kalian adalah orang yang bersedia memberi maaf walaupun ia sanggup untuk membalasnya,”

  28. “Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga kecuali ia melakukan dosa yang tidak diampuni.” (HR Tirmidzi)

  29. “Bahwa aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim dengan baik akan berada di surga, bagaikan dekatnya jari telunjuk dengan jari tengah, lalu nabi mengangkat tangannya dan memperlihatkan jari telunjuk dan jari tengahnya, lalu ia renggangkan.” (HR Bukhari)

  30. “Jika manusia mati, terputuslah amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakannya.” (HR Muslim)

Demikian beberapa hadits Rasulullah SAW tentang kehidupan. Semoga kita dapat meneladani sifat dan sikapnya yang takwa dan penuh cinta.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Nabi Muhammad yang Diabadikan dalam Al-Qur’an



Jakarta

Salah satu tujuan berdoa adalah untuk menyampaikan harapan dan permohonan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW semasa hidup juga banyak memohon lewat doa-doa yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an dan hadits banyak menjelaskan tentang berdoa. Bahkan Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk memohon dan berdoa, sebagaimana termaktub dalam Surat Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ


Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Mengutip buku Doa dalam Al-Quran dan Sunnah oleh M Quraish Shihab Al-Qur’an disebutkan bahwa Al-Qur’an tersusun dari rangkaian doa-doa. Al-Qur’an membuka ayat-ayatnya dengan surat Al Fatihah. Pembukaan ini dimulai dengan pengajaran bagaimana memulai berdoa dengan memuji-Nya dan menanamkan kesadaran tentang kuasa-Nya, kemudian baru disusul dengan doa agar diantar ke jalan yang lurus.

Dalam Al-Qur’an juga tersusun doa-doa yang dipanjatkan para nabi dan rasul. Termasuk doa-doa Nabi Muhammad SAW yang diabadikan dalam beberapa ayat.

Doa Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an

Berikut beberapa doa Nabi Muhammad SAW yang diabadikan dalam Al-Quran.

1. Surat Ali Imran ayat 26-27

اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

2. Surat al-Baqarah ayat 201

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Ya Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kenaikan di akhirat, dan lindungilah kamu dari azab neraka” (QS al-Baqarah: 201).

3. Surat Al-Isra’ ayat 80

رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا

Artinya: “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku)”

4. Surat Al-Isra’ ayat 111

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya”

5. Surat Az-Zumar ayat 46

اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ عٰلِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْ مَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ

Artinya: “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan”

6. Surat al-Mu’minun ayat 118

رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik” (

7. Surat Thaha ayat 114

رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”

Itulah beberapa doa yang pernah dipanjatkan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya. Doa-doa ini diabadikan dalam Al-Qur’an dan dapat menjadi amalan bagi setiap muslim.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Malam Isra Miraj: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Ada doa yang bisa dibaca saat malam Isra Miraj. Doa ini menjadi salah satu amalan yang bisa dikerjakan untuk memperingati peristiwa perjalanan agung yang dilakukan Rasulullah SAW.

Peristiwa Isra Miraj telah dijelaskan dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadits. Isra Miraj merupakan perjalanan menuju langit ketujuh yang dilakukan Rasulullah SAW atas kuasa Allah SWT.

Syofyan Hadi dalam bukunya yang berjudul Kisah Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW menjelaskan kisah perjalanan Isra Miraj telah dipaparkan Allah SWT pada beberapa ayat di dalam Al-Qur’an.


Dalam surah Al Isra ayat 1, Allah SWT berfirman,

سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنْ ءَايَٰتِنَآ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ

Artinya: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Perjalanan Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam karena mulai dari sinilah perintah salat lima waktu menjadi kewajiban bagi seorang muslim.

Doa Malam Isra Miraj

Banyak amalan yang bisa dilakukan untuk mengenang sekaligus memperingati hari Isra Miraj, salah satunya dengan mengamalkan doa. Doa ini dipanjatkan semata-mata untuk mengharapkan rida Allah SWT dan memohon perlindungan selama hidup di dunia dan kelak ketika di akhirat.

Syekh Abdurrahman bin Abdussalam as-Syafi’i dalam salah satu kitabnya, Nuzhatul Majalis wa Muntakhabun Nafaiz, menjelaskan doa yang bisa dipanjatkan saat malam Isra Miraj. Ia menjelaskan bahwa siapa saja yang membacanya pada tanggal 27 Rajab, kemudian menyebutkan hajatnya kepada Allah SWT, maka akan dikabulkan segala hajatnya, melapangkan urusannya, dan menghidupkan hatinya ketika hati-hati manusia sudah mulai mati.

Berikut bacaan doa malam Isra Miraj:

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Arab Latin: Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da’watī yā akramal akramīn.

Artinya, “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”

Keutamaan Berdoa Malam Hari

Berdoa menjadi amalan yang bisa dikerjakan kapan pun. Allah SWT bahkan menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang memohon kepada-Nya dengan penuh keikhlasan.

Sebagaimana termaktub dalam surah Al-Mu’min ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Merangkum buku Ramadhan Menyapa Penduduk Bumi, Menaiki Tangga Langit yang ditulis Mustopa, dijelaskan beberapa hadits yang menjelaskan keutamaan beribadah dan berdoa di malam hari.

Dalam sebuah riwayat disebutkan, “Dari Aisyah RA bahwasanya Rasulullah SAW melakukan qiyamul lail hingga kedua telapak kaki beliau bengkak. Aisyah RA berkata kepada Beliau, ‘Mengapa engkau melakukannya hingga seperti ini? Padahal, Allah telah mengampuni dosa engkau yang telah lalu dan yang akan datang?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Apakah aku tidak pantas menjadi hamba yang bersyukur?'” (Muttafaqun Alaih)

Berdoa di malam hari juga menjadi tanda bahwa seorang muslim memiliki kesabaran dan rasa syukur yang luas. Hal ini bersandar pada hadits yang berasal dari Abi Yahya, Shuhaib bin Sinan RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda,

“Sungguh mempesona urusan orang yang beriman. Karena semua urusannya adalah baik baginya. Dan hal yang demikian itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman. Jika dia mendapatkan kebaikan, dia akan bersyukur, (karena) hal itu adalah yang terbaik baginya. Jika ia mendapatkan kesulitan, maka dia bersabar, (karena) dia tahu bahwa hal itu adalah yang terbaik baginya.” (HR Muslim)

Amalan saat Isra Miraj

Selain berdoa, seorang muslim juga bisa melakukan amalan lainnya saat memperingati Isra Miraj. Berikut amalan saat Isra Miraj:

1. Dzikir Isra dan Miraj

Dalam perjalanan Isra Miraj, Rasulullah SAW pernah bertemu Nabi Ibrahim AS di langit ketujuh yang kemudian mengajarkan kalimat dzikir.

Nabi Ibrahim AS bertanya pada malaikat Jibril, “Siapa yang bersamamu wahai Jibril?” Kemudian Malaikat Jibril menjawab, “Muhammad.”

Nabi Ibrahim AS lantas mengajarkan pada Rasulullah SAW, “Perintahkanlah pada umatmu untuk membiasakan memperbanyak (bacaan dzikir) yang nantinya akan menjadi tanaman surga, tanahnya begitu subur, juga lahannya begitu luas.”

Rasulullah bertanya, “Apa itu ghirosul jannah (tanaman surga)?” Ia menjawab, “Laa hawla wa laa quwwata illa billah.” Kalimat dzikir ini artinya, “Tidak ada daya dalam menjauhi maksiat dan tidak ada upaya menjalankan ketaatan melainkan dengan pertolongan Allah.” (HR Ahmad)

2. Sedekah saat Isra Miraj

Amalan lain yang bisa dilakukan umat Islam adalah bersedekah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang melonggarkan satu beban kehidupan sesama saudara muslim di bulan Rajab, Allah akan membangunkan istana untuknya di surga Firdaus yang luasnya sejauh pandangan matanya. Karena itu, muliakanlah bulan Rajab, pasti Allah akan memuliakanmu dengan seribu kemuliaan.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Adzan Maghrib: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Adzan Maghrib yang berkumandang menandakan datangnya waktu sholat Maghrib. Umat Islam disunnahkan membaca doa setelah adzan Maghrib rampung.

Beberapa amalan sunnah yang dapat kita lakukan saat adzan berkumandang antara lain adalah diam dan mendengarkan adzan, membaca sholawat setelah adzan selesai, serta membaca doa setelah adzan.

Doa setelah Adzan

Membaca doa setelah adzan adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam. Setelah muazin selesai mengumandangkan adzan, muslim dianjurkan untuk membaca doa ini sebagai bentuk penghormatan dan permohonan kepada Allah SWT.


Dikutip dari buku Sukses Dunia-Akhirat Dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy Syafrowi, berikut bacaan doa setelah adzan:

اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَـامُحَمـَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا المَحْمُودًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ

Allahumma Rabba hadzihid-da’watit-tammati, wash-shalatil-qaimati, ati sayyidana Muhammadan washilah wal fadiilah, wad-darajatar rafi’ah wab’atshu maqaman mahmudalladzi wa’adtah, innaka la tukhliful-mî’aad.

Artinya: “Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan sholat yang tetap didirikan, kurniailah Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan kelebihan serta kemuliaan dan derajat yang tinggi dan tempatkanlah dia pada kependudukan yang terpuji yang telah Engkau janjikan, sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji, wahai Dzat Yang Paling Penyayang.”

Doa setelah Adzan Maghrib

Setelah adzan Maghrib, terdapat doa khusus yang bisa dibacakan untuk memohon berkah dan kebaikan. Doa ini dikenal sebagai doa setelah adzan Maghrib dan memiliki keutamaan tersendiri.

Dikutip dari buku Doa-Doa Rasulullah oleh Ibnu Taimiyah yang diterbitkan oleh Pustaka Azzan, berikut adalah doa setelah adzan maghrib:

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

Allahumma hadza iqbalu lailika wa idbaru naharika wa ashwatu du’aika faghfir lii.

Artinya: “Ya Allah, ini adalah (saat) datangnya malam-Mu, dan perginya siang-Mu, dan terdengarnya doa-doa untuk-Mu, maka ampunilah aku.”

Dalil Membaca Doa setelah Adzan

Membaca doa setelah adzan merupakan amalan sunnah yang didasarkan pada hadits Nabi Muhammad SAW. Dalil-dalil ini menunjukkan bahwa Nabi menganjurkan umatnya untuk berdoa setelah mendengar adzan sebagai bentuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Artinya: “Jika kalian mendengar muazin, maka ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh muazin. Kemudian bersholawatlah untukku. Karena siapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Karena wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafaatku.” (HR Muslim)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Mengusir Cicak dan Hukum Membunuhnya dalam Islam


Jakarta

Keberadaan cicak mungkin dianggap mengganggu oleh sebagian orang. Dalam Islam, ada doa mengusir cicak yang bisa dipanjatkan.

Cicak merupakan salah satu hewan melata yang merayap di dinding. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Sa’id bin Abi Waqqash RA, Rasulullah SAW menyebut cicak sebagai penjahat kecil dan beliau menganjurkan untuk membunuhnya.

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- أَمَرَ بِقَتْلِ الْوَزَغِ وَسَمَّاهُ فُوَيْسِقًا.


Artinya: “Nabi Muhammad SAW menyuruh untuk membunuh cicak, dan beliau menamainya si penjahat kecil.” (HR Muslim)

Selain itu, Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anha menceritakan dari Rasulullah SAW bahwa ketika Nabi Ibrahim AS dilemparkan ke dalam api oleh Raja Namrud, tidak ada seekor hewan pun yang tidak berusaha memadamkan api kecuali cicak.

Doa Mengusir Cicak

Kesunnahan membunuh cicak telah dijelaskan dalam banyak riwayat. Bahkan pahala sebagai ganjarannya bila melakukan beberapa pukulan pada cicak.

Selain dengan membunuh, tahukah jika ada amalan doa yang bisa dibaca untuk menghalau cicak masuk ke dalam rumah. Berikut adalah amalan doa tersebut, dirangkum dari berbagai sumber:

1. Surat Al-Isra Ayat 44

Muhammad Asy-Syafrowi dalam buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-Doa Harian mengungkapkan, bahwa surat Al-Isra ayat 44 dapat menjadi alternatif untuk memohon perlindungan dari Allah. Baik perlindungan dari kejahatan ataupun dari hewan-hewan seperti cicak:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا

Arab latin: tusabbihu lahus-samawatus-sab’u wal-ardlu wa man fîhinn, wa im min syai’in illa yusabbiḫu bihamdihi wa lakil la tafqahuna tasbihahum, innahu kana ḫaliman ghafura

Artinya: “Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.”

2. Doa Berlindung dari Ancaman

Terdapat doa yang dapat diamalkan dan diajarkan kepada anak-anak agar terlindung dari hewan melata salah satunya cicak. Amalan doa ini merujuk pada buku Kitab Doa-Doa Bagi Keluarga karya Siti Nur Aidah:

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَا تَضُرَّهُ

Arab latin: U’îdzuka bikalimatillahit tammati min kulli syaithanin, wa hammatin, wa min kulii ‘ainin lammah. Allahumma barik fîhi, wa la tadhurrah.

Artinya, “Saya menyerahkan perlindunganmu dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala gangguan setan, binatang melata/serangga, dan segala pengaruh mata jahat. Tuhanku, turunkan keberkahan-Mu pada anak ini. Jangan izinkan sesuatu membuatnya celaka.”

Hukum Membunuh Cicak

Dibanyak hadits disebutkan hukumnya sunnah membunuh cicak. Namun yang jadi pertanyaan adalah masih relevankah membunuh cicak pada masa sekarang jika merujuk dari hadts-hadits terdahulu.

Menukil buku Kajian Islam Profesi Peternakan karya Retno Widyani, keutamaan dan pahala yang kita dapatkan ketika membunuh cicak adalah sebagaimana yang disebutkan Rasulullah SAW sebagai berikut:

مَنْ قَتَلَ وَزَغًا فِى أَوَّلِ ضَرْبَةٍ كُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ وَفِى الثَّانِيَةِ دُونَ ذَلِكَ وَفِى الثَّالِثَةِ دُونَ ذَلِكَ

Artinya: Barang siapa membunuh cicak dengan sekali pukulan, maka ia mendapat kebaikan sekian dan sekian. Barang siapa membunuh cicak dengan dua kali pukulan, maka ia memperoleh kebaikan sekian dan sekian, yang lebih sedikit daripada yang pertama. Jika ia membunuh cicak dengan tiga kali pukulan, maka ia memperoleh kebaikan sekian dan sekian, yang lebih sedikit daripada yang kedua. (HR Muslim)

Penafsiran lengkap mengenai hadits di atas telah diterjemahkan oleh Syaikh Al-‘Izz bin Abdus Salam As-Sulmi dalam buku Jawaban Pertanyaan Rumit dalam Islam. Imam Nawawi mengatakan:

“Yang dimaksudkan dari dibanyakkannya pahala dalam pukulan pertama sewaktu membunuh cicak yaitu anjuran untuk berinisiatif atau bergegas membunuhnya dan anjuran untuk membunuhnya dalam sekali pukulan. Jika ingin memukulnya beberapa kali, bisa jadi cicak justru kabur dan usahanya menjadi gagal (karena kehilangan fokus lantaran asal pukul saja). Wallahu a’lam,” terang Imam Nawawi.

Selanjutnya, harus dipastikan, kata `al-auzagh` dalam hadis tersebut apakah untuk menunjukkan kata cicak seperti cicak-cicak di rumah kita atau tidak. Imam An-Nawawi dalam Syarah Muslim-nya menjelaskan bahwa auzagh yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah yang sejenis saamul abrash, yakni cicak yang dapat mendatangkan penyakit.

Selain itu, dalam salah satu hadits diriwayatkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, cicak dianggap dapat menularkan penyakit kusta, sebagaimana disebutkan oleh Badruddin Al-Aini dalam Umdatul Qari:

ويصير ذلك مادة لتولد البرص

Artinya: “Cicak mengandung zat yang dapat menimbulkan penyakit kusta.”

Saat memahami hadits tersebut, perlu diketahui bahwa inti pembahasannya adalah karena cicak dianggap dapat menularkan penyakit, bukan hanya sebagai bentuk dendam terhadap tindakan cicak terhadap Nabi Ibrahim AS. Selain itu, kata ‘auzagh’ tidak boleh diartikan sebagai cicak yang biasa ada di dalam rumah karena maksudnya berbeda.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Hari Asyura 10 Muharram yang Bisa Diamalkan Muslim


Jakarta

Hari Asyura jatuh pada 10 Muharram. Membaca doa dan dzikir bisa menjadi amalan di hari Asyura.

Muharram adalah salah satu bulan yang mulia. Pada bulan pertama dalam kalender Hijriah ini, disunnahkan mengerjakan amalan puasa pada 9, 10 dan 11. Tepat pada tanggal 10 Muharram, disebut sebagai hari Asyura yang memiliki banyak keutamaan.

Dalam kitab Mukasyafatul Qulub karya Imam al-Ghazali yang diterjemahkan Jamaluddin dijelaskan sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ketika Nabi tiba di Madinah, beliau menemukan orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura.


Beliau bertanya kepada mereka tentang puasa itu. Mereka menjawab, “Hari ini adalah hari di mana Nabi Musa dan bani Israil menang kepada kaum Firaun. Jadi, kami berpuasa sebagai bentuk pengagungan kepada Nabi Musa.”

Lalu Nabi bersabda, “Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.” Lalu beliau memerintahkan berpuasa pada hari Asyura.

Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan untuk berpuasa sebelum dan sesudah hari Asyura untuk membedakan dengan orang-orang Yahudi.

“Selisihilah orang-orang Yahudi, puasalah pada hari kesembilan dan kesepuluh Muharam.”

Asyura merupakan hari yang istimewa. Pada hari Asyura, Nabi Adam AS diterima tobatnya, penciptaan Nabi Adam AS dan dimasukkan ke dalam surga pada hari Asyura. Penciptaan Arsy, kursi, langit, matahari, bulan, dan bintang pada hari Asyura.

Kemudian Nabi Ibrahim AS dilahirkan pada bulan Asyura. Begitu juga dia selamat dari api, terjadi pada bulan Asyura. Selamatnya Nabi Musa AS dan kaumnya, tenggelamnya Firaun dan para pengikutnya juga terjadi pada hari Asyura.

Hari Asyura juga menjadi momen kelahiran Nabi Isa dan hari diangkatnya ke langit. Nabi Idris AS diangkat ke tempat yang tinggi, perahu Nabi Nuh AS berlabuh di Gunung al-Judi, Nabi Sulaiman AS diberikan kerajaan yang besar, Nabi Yunus AS dikeluarkan dari perut ikan, penglihatan Nabi Yaqub AS dikembalikan, Nabi Yusuf AS dikeluarkan dari sumur, Nabi Ayyub AS disembuhkan dari penyakit, dan hujan pertama yang turun dari langit ke bumi, semua itu terjadi pada hari Asyura. Wallahu a’lam.

Doa Hari Asyura

Berdoa menjadi satu amalan yang dapat dikerjakan kapan pun, termasuk di hari Asyura. Melansir NU Online, berikut doa yang bisa dibaca pada hari Asyura 10 Muharram.

سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab-latin: Subḫânallâhi mil-al mîzani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi.

Artinya: “Mahasuci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan ‘arsy.”

وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab-latin: Walḫamdulillâhi mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi.

Artinya: “Segala puji bagi Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan ‘arsy.”

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab-latin: Lailahaillallâhu mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan ‘arsy.”

اَللهُ أَكْبَرُ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab-latin: Allâhu Akbaru mil-al mizani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridha wa adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi.

Artinya: “Allah Mahabesar sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, sejumlah nikmat-nikmat, dan sebesar timbangan ‘arsy.”

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ مِلْءَ الْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَعَدَدَ النِّعَمِ وَزِنَةَ الْعَرْشِ

Arab-latin: Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi mil-al mîzâni wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridlâ wa ‘adadan ni’ami wa zinatal ‘arsyi.

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan, jumlah nikmat-nikmat dan timbangan ‘arsy.”

لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَا مِنَ اللهِ إِلَّا إِلَيْهِ

Arab-latin: Lâ malja-a wa lâ manjâ minallâhi illâ ilaih.

Artinya: “Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya.”

سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab-latin: Subḫanallâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: “Mahasuci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.”

اَلْحَمْدُ ِللّٰهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab-latin: Alḫamdulillâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: “Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.”

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab-latin: Lâ ilâha illallâh ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: “Segala puji bagi Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.”

اَللهُ أَكْبَرُ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab-latin: Allâhu akbar ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimâtillâhit tâmmâti.

Artinya: “Allah Mahabesar sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.”

لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ

Arab-latin: Lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhi ‘adadasy syaf’i wal watri wa ‘adada kalimatillâhit tâmmâti.

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna.”

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ اْلوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Arab-latin: Hasbunallâhu wa ni’mal wakîl ni’mal maulâ wa ni’man nashîr.

Artinya: “Allah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong.”

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Arab-latin: Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muḫammadin wa ‘alâ âlihi wa shaḫbihi wa sallama tasliman katsira(n).

Artinya: Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurahkan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, kepada keluarga dan sahabat beliau dengan keselamatan yang berlimpah.

Bacaan doa hari Asyura 10 Muharram tersebut ditulis Syekh Sulaiman al-Jalam dalam Hasyiyah Al-Jamal ‘Ala Syarhil Manhaj, Juz II: 348.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Syukuran untuk Berbagai Acara, Lengkap dengan Bahasa Latin dan Artinya


Jakarta

Dalam acara tertentu, sejumlah masyarakat kerap mengadakan syukuran. Tradisi ini dilakukan oleh umat muslim Tanah Air sebagai bentuk rasa syukur atas karunia dan berkah dari Allah SWT.

Pada dasarnya, umat Islam dianjurkan untuk senantiasa bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dengan perbanyak bersyukur, maka kamu ikhlas menerima segala bentuk rezeki yang didapat.

Bahkan, orang yang selalu bersyukur justru akan ditambah lagi kenikmatan di dunia maupun di akhirat. Dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7, Allah SWT berfirman:


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: “Dan (ingatlah juga) ketika Tuhanmu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih’.” (QS Ibrahim: 7).

Ingin mengadakan syukuran? Simak doa syukuran untuk berbagai acara dalam artikel ini.

Doa Syukuran untuk Berbagai Acara

Terdapat satu doa yang umum dibaca ketika menggelar syukuran. Mengutip e-jurnal Scribd berjudul Doa Syukuran oleh Taaq Iqbal, berikut doanya:

اَللهم صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللهم إِنَّا نَسْئَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللهِ خَرَجْنَا وَعَلىٰ رَبِّنِا تَوَكَّلْنَا. اَللهم اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَوَسِّعْ لَنَا فِى دَارِنَا هٰذَا

Latin: Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad wa ala aali sayyidina Muhammad. Allahumma inna nas’aluka khairal maulaji, wa khairal makhraji bismillahi wa lajna wa bismillahi kharajna wa ‘ala rabbina tawakkalna. Allahummaghfirlana dzunubana wawassi’ lana fi daarina hadza.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat ta’dhim atas junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad dan juga keluarga junjungan kami, yaitu Nabi Muhammad. Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar, dengan nama Allah kami masuk dan dengan nama Allah kami keluar dan kepada Tuhan kami, kami berserah diri. Ya Allah ampunilah dosa-dosa kami dan lapangkanlah bagi kami di rumah-rumah kami ini.”

Dalam acara tertentu, umat muslim juga memanjatkan doa syukur. Berikut doa-doanya:

1. Doa Syukuran Menempati Rumah Baru

Mengutip buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki oleh KH Sulaeman Bin Muhammad Bahri, berikut doa syukuran ketika menempati rumah baru:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلَجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا

Latin: Allahumma innii as-asluka khairal mawlaji wa khairal makhraji bismillahi wa lajnaa wa bismillahi kharajnaa wa’alaallahi rabbanaa tawakkalnaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu atas kebaikan rumah yang aku masuki dan kebaikan rumah yang aku tinggalkan. Dengan menyebut nama Allah aku masuk dan dengan menyebut nama Allah aku keluar dan kepada Allah, Tuhan kami, kami bertawakal.” (HR. Abu Daud)

2. Doa Syukuran saat Pernikahan

Ada sejumlah doa yang dibaca pengantin sebagai bentuk rasa syukur dan nikmat kepada Allah SWT karena telah menggelar pernikahan. Menukil buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi karya Imam an-Nawawi, berikut doanya:

a. Doa untuk Pengantin yang Dibaca Suami

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا

Arab latin: Allaahumma innii as’aluka khairahaa wa khaira maa jabaltahaa ‘alaihi, wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa jabaltahaa ‘alaihi

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan yang Engkau tentukan kepadanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan dari keburukan yang Engkau tentukan kepadanya.”

b. Doa untuk Pengantin Baru

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةً ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ – ٢١

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya yang Agung, Dia menciptakan bagimu berpasang-pasangan dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan tentram dengannya, dan Dia menjadikan di antara kamu rasa cinta dan kasih sayang.”

3. Doa Syukuran saat Khitanan

Seorang laki-laki muslim wajib melakukan khitan (sunat). Sebagai bentuk rasa syukur karena telah melaksanakan khitan, berikut doa syukur khitanan yang dilansir situs NU Online:

اَللَّهُمَّ هَذِهِ سُنَّتُكَ وَسُنَّةُ نَبِيِّكَ، صَلَوَاتُكَ عَلَيْهِ وَآلِهِ، وَاتِّبَاعٌ مِنَّا لِنَبِيِّكَ، بِمَشِيْئَتِكَ وَإِرَادَتِكَ وَقَضَائِكَ لِأَمْرٍ أَرَدْتَهُ وَقَضَاءٍ حَتَمْتَهُ، وَأَمْرٍ أَنْفَذْتَهُ، وَأَذَقْتَهُ حَرَّ اْلحَدِيْدِ فِيْ خِتَانِهِ وَحِجَامَتِهِ بِأْمْرٍ أَنْتَ أَعْرَفُ بِهِ مِنِّيْ

Arab Latin: Allāhumma hādzihī sunnatuka wa sunnatu nabiyyika, shalawātuka ‘alayhi wa ālihī, wat tibā’un minnā li nabiyyika, bi masyī’atika, wa irādatika, wa qadhā’ika li amrin aradtahū, wa qadhā’in hatamtahū, wa amrin anfadztahū, wa adzaqtahū harral hadīdi fī khitānihī wa hijāmihī bi amrin anta a’rafu bihī minnī.

Artinya, “Ya Allah, ini adalah sunnah-Mu dan sunnah nabi-Mu. Semoga rahmat tercurah padanya dan keluarganya. Dan kami mengikuti nabi-Mu dengan kehendak-Mu dan qadha-Mu. Karena suatu hal yang Engkau inginkan. Karena suatu hal ketentuan yang Engkau tetapkan. Karena suatu perkara yang Engkau laksanakan, dan Engkau merasakan padanya panasnya besi dalam khitan dan bekamnya karena suatu perkara yang Engkau lebih tahu dari aku.”

Kemudian dilanjutkan dengan doa berikut ini:

اَللَّهُمَّ فَطَهِّرْهُ مِنَ الذُّنُوْبِ، وَزِدْ فِيْ عُمْرِهِ وَادْفَعِ اْلآفَاتِ عَنْ بَدَنِهِ وَاْلأَوْجَاعِ عَنْ جِسْمِهِ، وَزِدْهُ مِنَ اْلغِنَى وَادْفَعْ عَنْهُ اْلفَقْرَ فَإِنَّكَ تَعْلَمُ وَلَا نَعْلَمُ

Arab latin: Allāhumma fa thahhirhu minadz dzunūb, wa zid fi umrihī, wadfa’il āfāti ‘an badanihī wal awjā’i ‘an jismihī, wa zidhu minal ghinā, wadfa’ ‘anhul faqra, fa innaka ta’lamu wa lā na’lamu.

Artinya, “Ya Allah, maka sucikanlah dia dari dosa-dosa. Tambahlah umurnya. Jagalah tubuhnya dari penyakit. Dan tambahlah kekayaan padanya dan jauhkan dari kefakiran. Maka sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui sementara kami tidak mengetahui.”

4. Doa Syukuran Memiliki Kendaraan Baru

Mengutip NU Online, berikut doa yang bisa diamalkan setelah memiliki kendaraan baru:

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا جُبِلَ عَلَيْهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا جُبِلَ عَلَيْهِ

Latin: Allâhumma innî as’aluka khairahû wa khaira mâ jubila alaih. Wa a’ûdzubika min syarrihî wa syarri mâ jubila alaih.

Artinya: “Tuhanku, kepada-Mu aku memohon kebaikannya (kendaraan ini) dan kebaikan sifat yang diciptakan untuknya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya (kendaraan ini) dan keburukan sifat yang diciptakan untuknya.” Dengan membaca doa ini, kita mengharapkan kendaraan baru ini membawa kemaslahatan dan mudah dikendalikan serta membawa keselamatan baik bagi pengemudi maupun penumpangnya.”

5. Doa Syukuran Berangkat Haji

Salah satu tradisi umat muslim di Indonesia adalah mengadakan walimatussafar haji atau lebih dikenal syukuran bagi orang-orang yang akan pergi haji. Doa yang bisa diamalkan sebagai berikut:

زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ وَيَسَّرَ لَكَ الخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ

Latin: Zawwadakallâhut taqwâ, wa ghafara dzanbaka, wa yassara lakal khaira haitsumâ kunta.

Artinya, “Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosamu, dan memudahkanmu dalam jalan kebaikan dimanapun kau berada.”

Selain itu, umat muslim juga bisa membaca doa berikut:

أَسْتَوْدِعُ الله دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ

Latin: Astaudi’ullaha diinaka wa amaanataka wa khawaatima ‘amalik.

Artinya: “Aku menitipkan agamamu, amalanmu dan akhir amal perbuatanmu kepada Allah.” (HR Tirmidzi)

Itu dia kumpulan doa syukuran untuk berbagai acara lengkap dengan Arab-Latin dan artinya. Semoga bermanfaat.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com