Tag Archives: Nabi Muhammad

Doa Nabi Muhammad dan Nabi Ayyub ketika Alami Kesulitan


Jakarta

Berdoa menjadi salah satu ibadah. Melansir buku Doa Ajaran Ilahi yang ditulis Anis Masykhur dan Jejen Musfah, doa menjadi penyerahan sesuatu kepada Allah SWT. Untuk penyelesaian suatu masalah.

Oleh karena itu, orang berdoa sebaiknya disertai dengan hati yang penuh kehadiran kepada Allah, yakni segala lafaz yang diucapkan, dipahami dan direnungkan.

Selain itu orang yang berdoa harus menyadari sebagai pihak yang faqir. Allah SWT berfirman dalam surah Fathir ayat 15:


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ١٥

Artinya: “Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah. Hanya Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Doa ketika Mengalami Kesulitan

رَبِّ أَنِّي مَسَّنِي الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Rabbi annî massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-rahimîn

Artinya: Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang (QS Al-Anbiya’: 83).

Doa ini merupakan pengaduan Nabi Ayyub a.s Beliau dikenal sebagai seorang Nabi yang dicoba Allah dengan cobaan yang bertumpuk- tumpuk dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Cobaan tersebut mulai dari ditinggal wafat anak-anaknya, harta kekayaannya terkuras habis, terbakar, terkena hama, dan banjir; dan pada akhirnya ditimpa penyakit yang sangat menjijikkan, yaitu penyakit kulit sehingga diusir dari kampungnya. Hanya istrinya, satu-satunya manusia yang setia mendampinginya. Cobaan tersebut, menurut riwayat Hasan dari Qatadah, menimpa Nabi Ayyub selama 7 tahun.

Ibnu Katsir mengatakan, bahwa ketika Nabi Ayyub a.s. ditimpa cobaan yang sangat berat ini, setan juga gencar sekali melancarkan godaan-godaannya melalui berbagai lini.

Sasaran pertama adalah para penduduk, sehingga Ayyub diasingkan (diusir) dari kehidupan masyarakat.

Kedua, Ayyub diiming-imingi obat yang terbuat dari khamr (sejenis minuman arak yang memabukkan) dengan jaminan, bila ia menggunakannya akan mendapati kesembuhan dari penyakit hina tersebut.

Setan berkata: “Bila dirimu ingin sembuh, cobalah obat dari khamr ini.”

Ketiga, istrinya hampir saja tergoda oleh setan untuk meninggalkan dirinya; dan godaan-godaan lainnya.

Nabi Ayyub membaca doa ini terus menerus dan memohon kepada Allah SWT sampai akhirnya diberikan kesembuhan.

Doa Rasulullah SAW saat Mengalami Kesulitan

Doa ketika dihadapkan dengan kesulitan yang dibaca Rasulullah SAW ini dikutip dalam buku Ampuhnya Mukjizat Doa dan Dzikir Para Nabi yang ditulis Ustadz Ali Amrin al-Qurawy:

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا.

Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlaa.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan, kecuali yang Engkau jadikan mudah. Sedangkan, yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.” (HR. Ibnu Hibban).

Menurut Ibnu Sunni, Nabi Muhammad SAW membaca doa tersebut apabila menghadapi kesulitan agar dimudahkan oleh Allah SWT.

Allah SWT memberikan ujian demi ujian kepada hamba-Nya. Ujian ini tidak semata-mata dalam bentuk kesulitan atau kemalangan hidup, tetapi kesenangan hidup. Hanya saja, manusia sering kali benar-benar merasa diuji kala ditimpa kesulitan hidup.

(aeb/aeb)



Sumber : www.detik.com

Doa Upacara 17 Agustus dari Kemenag RI 2024, Berisi Permohonan dan Rasa Syukur


Jakarta

Doa upacara 17 Agustus dari Kemenag RI bisa dijadikan referensi muslim lainnya. Umumnya, pembacaan doa termasuk ke dalam susunan upacara bendera HUT RI.

Isi dari doa upacara 17 Agustus biasanya berupa ungkapan syukur serta permohonan kesejahteraan bagi seluruh bangsa dan negara. Doa juga digunakan sebagai momen refleksi dan penghormatan.

Doa Upacara 17 Agustus 2024 dari Kemenag RI

Melansir dari laman Kementerian Agama, berikut doa upacara 17 Agustus 2024 yang bisa diamalkan oleh muslim.


بسمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ حَمْدَ الشَّاكِرِينَ حَمْدَ النَّاعِمِينَ حَمْدًا يُوافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِيءُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لجلال وجهك الْكَرِيمِ وَعَظِيمٍ سُلْطَانِكَ اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينِ

Ya Allah Tuhan Yang Maha Rahman Keharibaan-Mu kami melangitkan syukur, doa dan harapan Pagi ini kami semua hadir mengikuti HUT Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke tujuh puluh sembilan Semoga Engkau senantiasa karuniakan Rahmat dan keberkahan Rakyat dan pemimpin dalam kesatuan batin dan saling mendoakan

Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengilhami Alangkah indah nan gemah ripah negeri yang kami diami Di bulan Agustus ini kemerdekaannya ke 79 kami peringati Atas Rahmat, berkah karunia-Mu, mampukan kami menyukuri Pancarkan ma’unah-Mu agar kami lanjut membangun negeri Mengafirmasi semua ilmu pengalaman dan potensi yang dimiliki

Ya Allah, Tuhan Yang semua doa dan harapan bertumpu Muliakan para pahlawan dan tokoh bangsa kami kini dan terdahulu Semoga dalam Ridha-Mu, rakyat dan pemimpin kami bertemu Berikhtiar sungguh, membangun bangsa, bahu membahu Menyongsong Nusantara Baru Indonesia Maju

Ya Allah, Tuhan Pelimpah Anugerah

Hanya kepada-Mu kami bertawakkal, pasrah dan berserah Dengan wajah tertunduk dan tangan tertengadah Sertailah bangsa kami dalam melangkah dan menentukan arah Semoga semua cita dan ikhtiar terjelma dan terukir indah di Tangan-Mu semua yang sulit terwujud menjadi mudah

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Kumpulan Doa Upacara 17 Agustus 2024 Versi Lain

Berikut beberapa doa upacara 17 Agustus versi lainnya yang dirangkum dari arsip detikHikmah.

1. Doa Upacara 17 Agustus Versi Pertama

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih,
Kami, para pemimpin dan rakyat bangsa ini, pada pagi hari ini, merendahkan diri sambil mengangkat tangan, mempersembahkan pujian dan rasa syukur kepada-Mu.

Kami bersyukur atas 79 tahun kemerdekaan yang telah Engkau berikan kepada bangsa dan negara kami, serta segala karunia yang Engkau curahkan di Tanah Air kami.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang,
Berikanlah kami petunjuk agar perayaan kemerdekaan ini dapat memperkuat persatuan dan kesatuan kami. Karuniakan kami kejernihan hati dan pikiran untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai panduan dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara di bawah naungan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah,
Negara kami memiliki cita-cita yang tinggi, permudahlah kami dalam mencapainya.
Lindungilah tanah air kami dari segala bencana dan marabahaya.
Perkuatlah rasa cinta kami terhadap Tanah Air, kembangkan toleransi, solidaritas, dan gotong royong di antara kami, agar cita-cita Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh dapat segera tercapai.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa,
Jangan biarkan kami merasa sendiri dan tak berdaya.
Berikan kami petunjuk dan kekuatan untuk membawa negeri ini menuju kemajuan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun,
Ampunilah segala dosa kami,
Dosa orangtua dan guru-guru kami.
Ampuni juga para tokoh dan pemimpin bangsa kami.
Terimalah amal dan perjuangan para syuhada bangsa kami,
Yang telah mengorbankan jiwa, raga, darah, dan air mata demi kemerdekaan negara ini,
Tempatkan mereka di surga-Mu dan muliakan posisi mereka di sisi-Mu.

Ya Allah,
Kami selalu berharap atas rahmat-Mu yang melimpah,
Kami selalu memohon keampunan-Mu yang luas,
Semoga Engkau mengabulkan doa-doa kami.

Aamiin

2. Doa Upacara 17 Agustus Versi Kedua

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuat, kami memuji-Mu dengan segala hormat dan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Engkau berikan. Kami bersyukur atas nikmat kemerdekaan yang ke-79 untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semoga rahmat, bantuan, dan berkah-Mu selalu menyertai kami, bangsa Indonesia.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Abadi, bangkitkanlah semangat perjuangan di hati setiap anak bangsa. Agar kami semua bersemangat untuk membangun dan melayani tanah air, menyumbangkan karya dan mencetak prestasi, serta menggunakan seluruh kemampuan kami untuk memajukan negara.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Hidup, nyalakanlah api semangat juang yang tidak pernah padam dalam diri kami. Berikanlah kami kemampuan dan pengetahuan yang memadai. Tanamkan kesadaran untuk selalu menghargai prinsip-prinsip kehidupan yang kami anut. Semoga kami selalu dapat menikmati udara kebebasan ini.

3. Doa Upacara 17 Agustus Versi Ketiga

Bismillah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya.

Ya Allah, Tuhan kami,
Wahai Sang Keindahan yang menciptakan segala yang indah,
Wahai Sang Pencipta yang memberikan segala karunia,
Wahai Sang Pemurah yang telah memberi kami negeri yang sangat indah,
dan bangsa yang mencintai keindahan.

Ya Allah yang telah memberikan kami kemerdekaan yang indah,
Demi nama-nama-Mu yang Maha Indah,
Demi sifat-sifat-Mu yang Maha Suci,
Demi ciptaan-ciptaan-Mu yang penuh keindahan,

Karuniakanlah kepada kami, para pemimpin kami, dan bangsa kami, kepekaan untuk menangkap dan mensyukuri keindahan karunia-Mu
Keindahan dari merdeka dan kemerdekaan,
Keindahan dalam hidup dan kehidupan,
Keindahan dalam kemanusiaan,
Keindahan dalam bekerja dan pekerjaan,
Keindahan dalam kesederhanaan,
Keindahan dalam kasih sayang,
Keindahan dalam kebijaksanaan dan keadilan,
Keindahan dalam rasa malu dan kesadaran diri,
Keindahan dalam hak dan kerendahan hati,
Keindahan dalam tanggung jawab dan harga diri.

Karuniakanlah kepada kami, para pemimpin kami, dan bangsa kami,
Kemampuan untuk mensyukuri nikmat karunia-Mu dengan sikap-sikap indah yang Engkau ridhai.

Selamatkanlah jiwa kami dari noda-noda yang mencoreng martabat kami,
Pimpinlah kami, para pemimpin kami, dan bangsa kami
di jalan yang indah menuju cita-cita kemerdekaan yang indah.

Kuatkanlah kami secara fisik dan mental, untuk melawan godaan-godaan keindahan palsu,
yang menjauhkan kami dari keindahan sejati kemanusiaan dan kemerdekaan kami.

Bebaskanlah kami dari segala bentuk penjajahan, termasuk dari diri kami sendiri,
Kokohkanlah jiwa dan raga kami untuk menjaga keindahan negeri kami.

Ya Nuur, Wahai Cahaya atas segala cahaya,
Biarkan cahayaMu memancar pada pandangan, pendengaran, perkataan, hati, pikiran kami,
dan di sekeliling kami-atas, bawah, kanan, kiri, dan dalam diri kami.

Pancarkanlah cahaya-Mu, ya Maha Cahaya,
Agar kami dapat memahami dan menghargai keindahan ciptaan-Mu,
Dapat menghindari jalan sesat setan,
Dan mengikuti keindahan dan kebenaran, serta menghindari kebatilan dan kebohongan.

Pancarkan cahaya-Mu, ya Maha Cahaya,
Hilangkan segala kegelapan dari batin kami.

Ya Allah, kami berdoa dengan menyebut nama-nama-Mu yang indah,
sebagaimana yang Engkau perintahkan,
Maka kabulkanlah doa kami, sebagaimana yang Engkau janjikan.

Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka.
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

4. Doa Upacara 17 Agustus Versi Keempat

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ * حَمْدًا شَاكِرِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعْمَهُ وَيُكَافِي مَزِيْدَهُ * * يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ .

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Tunggal,
Kami, seluruh bangsa Indonesia, dengan rendah hati mengucap syukur kepada-Mu. Engkau adalah Pencipta dari seluruh alam semesta, Penguasa segala yang ada, dan Penentu dari segala sesuatu. Karena itu, kami menyerahkan diri hanya kepada-Mu dan meminta pertolongan-Mu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang,
Berikan rahmat dan karunia-Mu kepada kami, bangsa Indonesia, yang hari ini kembali memperingati hari kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia. Semoga kasih sayang-Mu tercurah kepada kami sehingga kami dapat mengisi kemerdekaan ini menuju negeri yang adil dan makmur di bawah Ridho-Mu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemersatu,
Buatlah peringatan upacara proklamasi kemerdekaan ini menjadi momen yang memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa kami. Lindungi bangsa kami dari prasangka buruk, pertikaian, dan perpecahan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana,
Masih panjang perjalanan perjuangan bangsa kami dan sejarah kami, oleh karena itu lindungilah kami dari fitnah dan marabahaya. Kuatkan tekad kami dalam membangun negara dan bangsa agar kami menjadi bangsa yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, adil, makmur, dan sejahtera.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun,
Ampunilah dosa-dosa kami, dosa orang tua kami, para pemimpin dan pejuang kami. Terimalah amal dan perjuangan mereka, karena Engkau adalah Dzat Yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Kabulkanlah doa dan permohonan kami, agar kami termasuk dalam golongan hamba-hamba-Mu yang beruntung.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

5. Doa Upacara 17 Agustus Versi Kelima

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * حَمْدًا شَاكِرِينَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِي مَزِيْدَهُ * سُلطانك يَا رَبُّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلالِ وَجْهِكَ الْكَرِيمِ وَعَظيم . اللَّهُمْ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ .

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa,
Dengan kerendahan hati, kami seluruh bangsa Indonesia bersujud dan mengucapkan syukur kepada-Mu. Engkau adalah Sang Pencipta alam semesta ini, Pengatur segala yang ada di dalamnya, dan Engkau yang telah membebaskan kami dari penjajahan serta menganugerahkan kemerdekaan kepada negeri ini. Oleh karena itu, hanya kepada-Mu kami berserah diri dan memohon pertolongan.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Penyayang,
Atas segala rahmat dan karunia-Mu, pada hari ini kami bangsa Indonesia kembali memperingati detik-detik proklamasi kemerdekaan yang ke-68. Dengan semangat kemerdekaan, berikanlah kami kekuatan untuk mengisi kemerdekaan ini, membangun bangsa dan negara demi mewujudkan negeri yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila di bawah naungan Ridho-Mu.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana,
Perjuangan bangsa kami belum selesai, perjalanan sejarah kami masih panjang. Maka, jauhkanlah bangsa dan negara ini dari fitnah dan bahaya, hindarkan kami dari perpecahan dan permusuhan. Teguhkan tekad kami untuk membangun negara dan bangsa menjadi bangsa yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, makmur, adil, dan sejahtera, Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pemersatu,
Jadikanlah detik-detik proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia ini sebagai momentum untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa kami, jauhkan kami dari perselisihan dan perpecahan. Limpahkanlah karunia-Mu, baik yang datang dari langit maupun dari bumi.

Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun dan Pengabul Doa,
Ampunilah dosa-dosa kami, dosa ibu bapak kami, guru-guru kami, para pemimpin kami, dan pendahulu kami. Terimalah amal dan perjuangan kami. Kabulkanlah permohonan dan doa kami, Engkau Maha Pengampun dan Pengabul Doa.

الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ* افي ربنا آتنا سُبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ * وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ * وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

6. Doa Upacara 17 Agustus Versi Keenam

حَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَ يُكَافِىءُ مَزِيْدَهُ
يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَ عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍوَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَـعِينَ،

Ya Allah Tuhan Yang Maha Mulia
Kami semua menyanjung-Mu dengan segala puja
Sebagai ungkapan syukur atas amat agungnya karunia
Nikmat kemerdekaan ke 79 Negara Kesatuan Republik Indonesia
Semoga Rahmat dan berkah-Mu abadi menyertai kami semua

Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengilhami
Bangkitkanlah semangat juang seluruh anak negeri
Untuk membangun dan mengabdi ibu pertiwi
Mempersembahkan karya dan mengukir prestasi
Mengerahkan daya dan kemampuan membangun negeri

Ya Allah Tuhan Yang Maha Menyatukan
Hindarkan kami dari permusuhan dan perpecahan
Jauhkan kami dari saling menghina dan merendahkan
Masukkan kami dalam pemeliharaan-Mu yang tak terlenakan
Sehingga terpelihara persatuan dan persaudaraan

Ya Allah, Tuhan Penebar Cinta
Satukanlah hati dan pikiran seluruh anak bangsa ini dengan ikatan cinta
Cinta para pemimpin kepada segenap rakyatnya
Cinta segenap rakyat kepada para pemimpinnya
Cinta sesama saudara sebangsa
Cinta sesama umat manusia

Ya Allah Tuhan Yang Maha Mengampuni
Ampunilah dosa dan kesalahan kami,
Ampuni pula orang tua dan guru kami,
Ampunilah seluruh tokoh bangsa dan pemimpin kami
Ampuni dan muliakanlah para pahlawan kami

Ya Allah Tuhan tempat semua permohonan tertuju
Hanya kepada-Mu semua doa dan cita bertumpu
Semoga dalam Ridha-Mu pemimpin dan rakyat bertemu
Berikhtiar membangun bangsa bahu membahu
Semoga terus melaju untuk Indonesia Maju

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Itulah doa upacara 17 Agustus dari Kemenag RI dan beberapa versi lainnya yang bisa dijadikan referensi. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Keluar Kamar Mandi Sesuai Sunnah dan Adabnya


Jakarta

Doa keluar kamar mandi dapat diamalkan oleh muslim. Bacaan ini termasuk adab yang bisa diterapkan ketika berada di kamar mandi.

Menukil dari Ihya Ulumuddin oleh Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan Achmad Sunarto, kamar mandi adalah tempat tinggal iblis dan setan. Karenanya, muslim dianjurkan membaca doa keluar kamar mandi agar dilindungi dari godaan keduanya.

Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pada saat iblis turun ke permukaan bumi, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, Engkau telah menurunkan aku ke bumi, dan telah menjadikan aku terkutuk, maka jadikanlah untukku sebuah rumah.’ Allah SWT berfirman, ‘Rumahmu adalah kamar mandi’.” (HR Thabrani)


Sementara itu dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu susunan Prof Wahbah Az-Zuhaili terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dkk, dikatakan membaca doa masuk dan keluar kamar mandi termasuk sunnah. Ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhan dengan bunyi,

“Untuk melindungi aurat manusia dari mata-mata jin adalah apabila salah seorang di antara kamu memasuki kamar mandi, maka hendaklah dia membaca, ‘Bismillah,’ karena kamar mandi itu menunggui seseorang dengan penyakit.”

Dalam riwayat lainnya, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa sebelum masuk kamar mandi menjadi pembatas antara jin dan manusia. Dari Ali RA, Nabi SAW bersabda:

“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka mask ke WC, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah.'” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Doa Keluar Kamar Mandi Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan doa keluar kamar mandi yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hajat oleh Drs Nurdin Hasan MAg.

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ

Arab latin: Alhamdulillahilladzi azhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii.

Artinya: “Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan.”

Adab Keluar Kamar Mandi bagi Muslim

Mengutip dari Buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, berikut beberapa adab keluar kamar mandi yang harus diperhatikan muslim.

1. Membaca Doa Keluar Kamar Mandi

Salah satu adab keluar kamar mandi adalah membaca doa keluar kamar mandi. Lafaznya seperti yang sudah diterangkan di pembahasan sebelumnya.

2. Mendahulukan Kaki Kanan ketika Keluar

Muslim yang hendak keluar kamar mandi hendaknya mendahulukan kaki kanan ketimbang kiri. Ketika masuk, kaki kiri yang didahulukan.

3. Tidak Berlama-lama di Kamar Mandi

Tuntaskan keperluan yang dilakukan di kamar mandi. Jika sudah selesai, muslim bisa langsung keluar kamar mandi dan tidak berlama-lama di dalamnya.

Itulah doa keluar kamar mandi dan adabnya yang bisa diamalkan oleh muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Hanya 1 dari 73 Golongan Umat Nabi yang Akan Selamat, Ini Alasannya


Jakarta

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa umat Nabi Muhammad SAW akan terbagi menjadi 73 golongan (firqoh). Namun, hanya 1 di antaranya yang selamat dari ancaman siksa neraka.

Imam Turmudzi, Abu Dawud dan Ibnu Majah, dalam kitab Sunan-nya meriwayatkan hadits tentang penggolongan umat Islam menjadi 73 golongan.

Terpecahnya umat Islam ke dalam 73 golongan, salah satunya termaktub dalam hadits riwayat Imam At-Tirmidzi berikut:


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: افْتَرَقَ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثَ وسبعين فرقة كلها في النار إلا واحدة ، قالوا : ومَن هم يا رسول الله ؟ قال : هم الذي أنا عليه وأصحابي

Artinya:
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah SAW telah bersabda, ‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi 71 golongan atau 72 golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi 71 atau 72 golongan, dan umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka kecuali satu golongan.'”

Golongan yang Selamat

Dari 73 golongan tersebut, satu golongan yang selamat adalah golongan orang yang mengikuti ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat (Jama’ah).

Sebagaimana lanjutan hadits sebelumnya, para sahabat bertanya, “siapakah satu golongan itu?”

Rasulullah SAW kemudian menjawab, “(Yaitu) siapa saja yang berada di atas apa (ajaran) yang diriku dan (juga) para sahabatku pernah berpegang pada (ajaran) itu.”

Pandangan Ulama

Dalam Hadza al-Habib Muhammad Rasulullah Ya Muhibb, Abu Bakar Jabir Al-Jazairi mengatakan prediksi Rasulullah SAW tentang terpecahnya umat Islam ke 73 golongan itu benar adanya.

Menurut para ulama, golongan umat Nabi Muhammad SAW yang selamat maksud dalam hadits adalah golongan ahlu sunnah wal jamaah.

Sebagaimana disebut dalam buku Teologi Islam Klasik dan Kontemporer karya Achmad Muhibin Zuhri. Dalam hal ini, Ibnu Abbas RA berkata:

“Pada hari yang di waktu itu ada wajah yang putih berseri, dan ada pula wajah yang hitam muram. Adapun orang-orang yang hitam muram mukanya (kepada mereka dikatakan): ‘Kenapa kamu kafir sesudah kamu beriman? Karena itu rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.’ (QS Ali Imran: 106) Adapun orang yang putih wajahnya mereka adalah Ahlu sunnah wal Jama’ah, orang yang hitam wajahnya mereka adalah Ahlul Bid’ah dan sesat.”

Di sisi lain, Imam al-Ghazali dalam salah satu kitabnya betajuk Faishal al-Tafriqah baina al-Islam wa al-Zandaqah menyebutkan dua pendapat, yang salah satunya berlawanan.

Ia menyebut, bahwa umat yang 73 golongan akan selamat kecuali satu saja yang masuk neraka, yakni kaum kafir zindiq atau kaum yang tidak mempercayai keberadaan Rasulullah SAW.

Respon para ulama kalam terhadap hadits tentang penggolongan umat Islam menjadi 73 golongan ternyata tidak sama. Dilansir laman Islam NU, setidaknya ada 3 respon dari para ulama yakni:

  1. Hadits-hadits tersebut digunakan sebagai pijakan yang nilainya cukup kuat, untuk menggolongkan umat Islam menjadi 73 firqa, serta di antaranya hanya satu golongan yang selamat dari neraka, yakni Ahlussunnah wal Jama’ah. Kelompok tersebut antara lain Imam Abdul Qahir al-Baghdadi (Al-Farq bainal-Firaq), Imam Abu al-Muzhaffar al-Isfarayini (at-Tabshir fid Din), Abu al-Ma’ali Muhammad Husain al-‘Alawi (Bayan al-Adyan), Adludin Abdurrahman al-Aiji (al-Aqa’id al-Adliyah) dan Muhammad bin Abdulkarim asy-Syahrastani (al-Milal wan Nihal). Ibn Taimiyyah dalam Majmu’ Fatawa (vol-3) menilai bahwa hadits tersebut bisa diakui kesahihannya.
  2. Hadits-hadits tersebut tidak digunakan sebagai rujukan penggolongan umat Islam, namun juga tidak dinyatakan penolakannya atas hadits tersebut. Di antara kelompok ini yaitu Imam Abu al-Hasan Ali bin Isma’il al-Asy’ari (Maqalatul Islamiyyin wa ikhtilaful Mushollin) dan Imam Abu Abdillah Fakhruddin ar-Razi (I’tiqadat firaqil Muslimin wal Musyrikin). Kedua pakar ilmu kalam ini telah menulis karya ilmiahnya, tanpa menyebut-nyebut hadits-hadits mengenai Iftiraq al-Ummah tersebut. Padahal al-Asy’ari disebut sebagai pelopor Ahlussunnah wal Jama’ah.
  3. Hadits Iftiraqul Ummah tersebut dinilai sebagai hadits dla’if (lemah). Hal ini membuatnya tidak bisa dijadikan rujukan. Di antara mereka adalah Ali bin Ahmad bin Hazm adh-Dhahiri, (Ibn Hazm, al-Fishal fil-Milal wal-Ahwa’ wan-Nihal).

Wallahu a’lam.

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya, Yuk Amalkan!


Jakarta

Doa keluar kamar mandi dan artinya diamalkan muslim agar terhindar dari godaan setan dan iblis. Selain itu, perintah berdoa kepada Allah SWT tertuang dalam surat Al Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”


Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin-nya yang diterjemahkan Achmad Sunarto menuliskan bahwa kamar mandi termasuk salah satu tempat yang banyak dinaungi setan dan iblis. Oleh sebab, itu muslim hendaknya membaca doa ketika keluar maupun masuk ke dalam kamar mandi.

Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya pada saat iblis turun ke permukaan bumi, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, Engkau telah menurunkan aku ke bumi, dan telah menjadikan aku terkutuk, maka jadikanlah untukku sebuah rumah.’ Allah SWT berfirman, ‘Rumahmu adalah kamar mandi’…” (HR Thabrani)

Selain itu, kamar mandi disebut sebagai batas antara manusia dan jin. Ini tercantum dalam hadits Rasulullah SAW dari Ali RA,

“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka masuk ke WC, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah’.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya

Berikut bacaan doa keluar kamar mandi dan artinya dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI.

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِى الْأَذَى وَعَافَانِي

Arab latin: Ghufraanaka alhamdulillaahil ladzii adzhaba annil aadza wa aafaanii

Artinya: “Segala Puji bagi Allah yang telah menghilangkan apa yang menyakitkan aku dan menyisakan apa yang bermanfaat bagiku.”

Adab ketika Berada di Kamar Mandi

Menukil dari Buku Pintar 50 Adab Islam susunan Arfiani, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan muslim ketika berada di kamar mandi.

  • Membaca doa masuk dan keluar kamar mandi
  • Mendahulukan kaki kiri ketika masuk
  • Mendahulukan kaki kanan ketika keluar
  • Tidak berlama-lama di dalam kamar mandi
  • Tidak menyebut nama Allah SWT di dalam kamar mandi
  • Tidak membuang-buang air di kamar mandi
  • Tidak bernyanyi di dalam kamar mandi

Itulah doa keluar kamar mandi dan artinya yang bisa diamalkan muslim beserta adab yang perlu diperhatikan. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Begini Ciri Fisik Penghuni Surga Menurut Hadits Nabi SAW


Jakarta

Surga menjadi impian yang didambakan setiap muslim. Banyak kenikmatan yang dijanjikan dalam surga oleh Allah SWT.

Sebagaimana firman-Nya dalam surah Muhammad ayat 15,

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ ۖ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ غَيْرِ آسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى ۖ وَلَهُمْ فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ


Artinya: “Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka….”

Lalu, seperti apa ciri fisik penduduk surga? Akankah kondisi tubuh mereka sama seperti saat hidup di dunia?

Ciri Fisik Penduduk Surga Berdasarkan Hadits

1. Tingginya Setara Nabi Adam AS

Menurut An Na’im Al-Jinsi Li Ahli Al-Jannah susunan Syaikh Abdullah bin Qasim Al-Qasimi terjemahan H Masturi Irham Munawar dan H Malik Supar, ukuran tinggi Nabi Adam AS adalah 60 hasta. Jika dikonversi, berarti setara dengan 27,4-30 meter.

Ini sesuai dengan hadits dari Anas bin Malik RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Para penduduk surga ketika masuk surga, tingginya seperti Adam, 60 dzira, tampan seperti Yusuf, di usia seperti Isa sekitar 33 tahun, memiliki lisan seperti Nabi Muhammad SAW, badan tidak berbulu, berpenampilan muda, dan bercelak.” (HR Ibnu Abid Dunya)

2. Tidak Memiliki Jenggot

Penghuni surga juga tidak memiliki jenggot dan bulu lainnya. Dari Muadz bin Jabal RA.

عن معاذ بن جبل رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم قال يَدْخُلُ أَهْلُ الْجَنَّةِ الْجَنَّةَ جُرْدًا مُرْدًا مُكَحَّلِينَ، بني ثَلاَثٍ وَثَلاَثِينَ رواه الترمذي

Artinya: Dari Muadz bin Jabal, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Penghuni surga kelak masuk ke dalamnya dalam keadaan tak berbulu, muda, dan bercelak mata, sekira usia 33 tahun.” (HR At-Tirmidzi).

Kata “jurdan” dalam hadits di atas adalah bentuk jamak dari “ajrad” yang artinya orang dengan fisik tidak berbulu. Sementara itu, “murdan” adalah bentuk jamak dari “amrod” yang artinya pemuda yang baru tumbuh kumisnya dan belum tumbuh jenggotnya.

3. Kembali Muda

Meskipun seorang penghuni surga meninggal dalam keadaan tua, di sana ia akan kembali menjadi muda. Ini turut diterangkan dalam hadits sebagai berikut,

Dari Al Hasan, ada seorang sepuh datang menghadap Nabi SAW lantas berkata, “Seorang nenek tua pernah mendatangi Nabi SAW. Nenek itu pun berkata, “Wahai Rasulullah, berdoalah pada Allah agar Dia memasukkanku dalam surga.”

Nabi SAW menjawab, “Wahai Ummu Fulan, Surga tak mungkin dimasuki oleh nenek tua.” Nenek tua itu pun pergi sambil menangis.

Nabi SAW pun bersabda, “Kabarilah dia bahwa surga tidaklah mungkin dimasuki dia sedangkan ia dalam keadaan tua.” Karena Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan penuh cinta lagi sebaya umurnya (QS. Al-Waqi’ah: 35-37).” (HR Tirmidzi)

Selain itu, pada hadits lainnya Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa penghuni surga digambarkan berusia 33 tahun. Dari Al-Miqdam RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada satu pun orang nanti, baik yang mati keguguran atau mati ketuaan, hanya sanya di antara itu melainkan akan dibangkitkan sekira berusia 33 tahun. Jika ia penghuni surga, maka ia akan seperti perawakan Nabi Adam AS, rupa Nabi Yusuf AS, dan hati Nabi Ayub AS. Tetapi jika ia penghuni neraka, maka ia akan membesar dan membengkak seperti bukit.” (HR Al-Baihaqi)

Wallahu a’lam.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Pembuka Aura Wajah, Amalkan agar Wajah Tampak Cerah Berseri


Jakarta

Dalam Islam, selain kecantikan fisik, kecantikan batin atau inner beauty menjadi hal yang sangat ditekankan. Salah satu cara untuk meningkatkan aura positif yang terpancar dari wajah adalah dengan mengamalkan doa dan ibadah.

Banyak orang mencari doa pembuka aura wajah sebagai ikhtiar untuk memperbaiki penampilan, memancarkan cahaya kebaikan, dan memperkuat daya tarik alami. Dalam artikel ini, kita akan membahas doa-doa yang dapat diamalkan, serta pentingnya menjaga hati dan perilaku agar wajah memancarkan cahaya yang menenangkan dan menawan.

7 Doa Pembuka Aura Wajah

Aura wajah sering kali dikaitkan dengan ketenangan, kebahagiaan, dan kebersihan hati seseorang. Wajah yang berseri tidak hanya dipengaruhi oleh perawatan fisik, tetapi juga oleh kondisi batin dan spiritual seseorang. Dalam ajaran Islam, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk senantiasa menjaga hubungan dengan Allah SWT agar wajah kita selalu bercahaya.


Aura yang positif dapat membuat seseorang terlihat lebih menarik, disenangi orang lain, serta membawa keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, selain perawatan fisik, memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah melalui doa dan ibadah merupakan langkah penting untuk membuka aura wajah.

Dalam Kitab Doa Mustajab Terlengkap, H Amrin Ali Al-Kasyaf menyebutkan beberapa bacaan doa pembuka aura wajah yang diajarkan dalam Islam.

1. Doa Agar Wajah Tampak Berseri-seri

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ صُنْ وَجْهِي بِالْيَسَرِ وَلَا تَبْذَلْ جَاهِي بِالإِقْتَارِ فَاسْتَرْزِقَ طَالِبِي رِزْقِكَ وَاسْتَعْطِفَ شِرَارَ خَلْقِكَ وَابْتَلَى بِحَمْدِ مَنْ أَعْطَانِي وَاُفْتَتَنَ بِذَمِّ مَنْ مَنَعَنِي وَأَنْتَ مِنْ وَرَاءِ ذَالِكَ كُلِّهِ وَلِيُّ الْإِعْطَاءِ وَالْمَنْعِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Bacaan latin: Allaahummashalli ‘alaa muhammad, wa aali muhammad. allahummashun wajhii bilyasari wa laa tabdzal jaahii bil iqtaari fastarziqa thaalibii rizqika wasta’thifasyiraara khalqika waubtalaa bihamdi man a’thaanii wauftatana bidzammi man mana-‘anii wa anta miwwaraa-i dzaalika kullihi waliyyul i’thaa-i walman’i innaka ‘alaakulli syai-ing qadiir.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga beliau. Ya Allah, jagalah (kemuliaan) wajahku (harga diri) dengan kemudahan hidup dan jangan hinakan diriku dengan kemiskinan. Limpahkanlah kepada rezeki, janganlah aku mengemis rezeki kepada orang-orang yang mengemis kepada-Mu, berusaha mencari kesukaan makhluk-makhluk-Mu yang jahat, menyertakan diriku memuji kepada orang-orang yang memberi kepadaku serta mencerca orang-orang yang tidak memberi kepadaku. Padahal, Engkau di balik semua itu. Engkau penyebab pemberian dan penolakan. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Kuasa di atas segalanya.”

2. Doa Agar Perangai Indah

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النُّورِ الذَّاتِي وَسِرِّ السَّارِى فِي سَائِرِ الأَسْمَاءِ وَالصِّفَاتِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ

Bacaan latin: Allaahumma shalli wasallim wabaarik ‘alaa sayyidinaa muhammad nuuridz dzaatii wasirris saarii fii saa-iril asmmaa-i washshifati wa ‘alaa aalihi washahbihi ajma’iin

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, yakni semua cahaya zat dan rahasia yang mengalir dalam semua nama dan sifat serta kepada keluarga dan sahabatnya semua.”

3. Doa agar Inner Beauty Terpancar

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Bacaan latin: Allaahumma baa’id baini wabaina khathaayaaya, kamaa baa’adta bainal masyriqi wal maghrib. allaahumma naqqinii min khathaayaaya, kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minaddanasi. allahummaghsilnii khathaayaaya bits tsalji, walmaa-i wal baradi

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan kesalahanku-kesalahanku, sebagaimana telah Engkau jauhkan antara arah timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari dosa-dosa, sebagaimana pakaian putih yang terbebas dari kotoran. Ya Allah, cucilah diriku dari dosa- dosa dengan es, air, dan embun pagi.”

4. Doa Agar Dapat Disukai Banyak Orang

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَبِيْبِ الْمَحْبُوبِ شَافِي الْعِلَلِ وَمُفَرِّجِ الْكُرَبِ

Bacaan latin: Allaahummashalli ‘alaa sayyidinaa muhammad. habibil mahjuubil syaafil ‘ilali wamufarrijil kurab

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat atas baginda kami Nabi Muhammad yang mencintai dan dicintai Allah, yang menghilangkan segala penyakit dan menghilangkan segala kesempitan (kesusahan).”

5. Doa Berlindung Aura Negatif

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ، وَاَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَأً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Bacaan latin: Allaahumma innii a’uudzubika biridhaaka minsakhatik. wa a’uudzubika bimu’aafaatika min ‘uquubatik, wa a’uudzubika mink. laauhshii tsanaa-an ‘alaik anta kamaa atsnaita ‘alaa nafsik.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dengan keridhaan-Mu dari amarah-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dengan ampunan-Mu dari siksa-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (siksa)-Mu. Aku tidak mampu memuji dari-Mu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji dari-Mu sendiri.”

6. Doa Agar Tubuh Tetap Segar

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا وَنُوْرِ الأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ

Bacaan latin: Allaahummashalli ‘alaa sayyidina muhammad. thibbilquluubi wadawaa-ihaa. wa a’afiatil abdaani wasyifaa iha wanuuril abshaar. wadhiyaa-iha wa ‘alaa aalihi washahbihi wabaarik wasallim.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad yang merupakan obat dan penyembuhan hati kami, penyehat dan penyelamat badan, cahaya dan sinar penglihatan, penjamin kesehatan jasmani dan rohani akan kebutuhan makanan. Dan tumpahkan kesejahteraan itu atas keluarga dan sahabat- sahabatnya dan berilah keselamatan.”

7. Doa agar Tubuh Bercahaya

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِ ثورًا وَمِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُوْرًا وَعَنْ يَمِيْنِيْ نُوْرًا وَعَنْ شِمَالِي نُوْرًا وَمِنْ أَمَامِيْ نُوْرًا وَمِنْ خَلْفِيْ نُوْرًا وَاجْعَلْ فِي نَفْسِي نُورًا وَأَعْظِمْ لِي وعَظَّمْ لِي نُورًا وَاجْعَلْ لِي نُورًا وَاجْعَلْنِي نُورًا. اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي عَصَبِيْ نُوْرًا وَفي لَحْمِي نُورًا وَفِي دَمِّي نُورًا وَفِي شَعْرِي نُورًا وَفِي بَشَرِيْ نُورًا

Bacaan latin: Allaahummaj’al fiiqalbii nuuran, wafii lisaanii nuuran, wafii sam’ii nuuran, wafii basharii nuuran, wamin fauqii nuuran, wamin tahtii nuuran, wa ‘an yamiinii nuuran, wa ‘an syimaalii nuuran, wamin amaamii nuuran, w min khalfii nuuran, waj’al fii nafsi nuuran, wa aʼzhim lii nuuran, wa ‘azhzhim lii nuuran. allaahumma a’thinii nuuran, waj’al fii ‘ashabii nuuran, wafii lahmii nuuran, wa fii dammii nuuran, wafii sya’rii nuuran, wafii basyarii nuuran.

Artinya: “Ya Allah, berilah cahaya dalam hatiku, berilah cahaya pada lisanku, berilah cahaya pada pendengaranku, dan berilah cahaya pada penglihatanku. Berilah cahaya dari arah atasku, berilah cahaya dari arah bawahku, berilah cahaya dari arah kananku, berilah cahaya dari arah kiriku, berilah dari arah depanku, dan berilah cahaya pada nyawaku. Agungkanlah cahaya bagiku, muliakanlah cahaya untukku, berikanlah cahaya itu kepadaku, dan jadikanlah diriku bercahaya. Ya Allah, berilah cahaya pada uratku, berilah cahaya pada dagingku, berilah cahaya pada darahku, berilah cahaya pada rambutku, dan berilah cahaya pada kulitku.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Tinggi Nabi Adam Menurut Hadits Jauh dari Rata-rata Manusia Sekarang


Jakarta

Nabi Adam AS sebagai manusia pertama ciptaan Allah SWT memiliki tinggi yang jauh berbeda dengan manusia saat ini. Ukurannya disebutkan dalam sejumlah hadits.

Penciptaan Nabi Adam AS diabadikan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Hijr ayat 28,

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ خَالِقٌۢ بَشَرًا مِّنْ صَلْصَالٍ مِّنْ حَمَاٍ مَّسْنُوْنٍۚ ٢٨


Artinya: (Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang dibentuk.”

Nabi Adam AS diciptakan di surga. Dijelaskan dalam Qishshah Bad’i Al-Khalq wa Khalqu Adam Alaihissalam karya Ali Muhammad Muhammad Ash-Shallabi yang diterjemahkan Masturi Irham dan Malik Supar, wujud fisik Nabi Adam AS yang dilihat anak-anaknya di bumi sama dengan wujud fisiknya sata pertama kali diciptakan di surga.

Tinggi Nabi Adam AS Capai 60 Hasta

Tinggi Nabi Adam AS juga dijelaskan dalam hadits. Diriwayatkan Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ وَطُولُهُ سِتُّونَ ذِرَاعًا، ثُمَّ قَالَ: اذْهَبْ فَسَلِّمْ عَلَى أُولَئِكَ مِنْ الْمَلاَئِكَةِ، فَاسْتَمِعْ مَا يُحَيُّونَكَ تَحِيَّتُكَ وَتَحِيَّةُ ذُرِّيَّتِكَ. فَقَالَ: السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ. فَقَالُوا: السَّلاَمُ عَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَزَادُوهُ: وَرَحْمَةُ اللَّهِ. فَكُلُّ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ آدَمَ، فَلَمْ يَزَلْ الْخَلْقُ يَنْقُصُ حَتَّى الآنَ

Artinya: Allah telah menciptakan Adam AS berdasarkan bentuk-Nya, tingginya 60 hasta. Kemudian (Allah) berfirman, “Pergilah dan memberi salamlah kepada para malaikat itu, dan dengarkanlah mereka memberi hormat kepadamu. Itulah kehormatanmu dan keturunanmu.”

Lalu, (Adam) mengucapkan, “Assalamualaikum,” maka, (para malaikat) mengucapkan, “Assalamualaika wa rahmatullah,” (para malaikat) menambahkan ‘warrahmatullahi,’ Maka, setiap orang yang masuk surga serupa dengan Adam (dalam hal perawakan/postur dan gambaran), dan manusia itu senantiasa bertambah kecil sampai sekarang.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Berdasarkan hadits yang disebutkan di atas, diketahui tinggi Nabi Adam AS mencapai 60 hasta. Hasta adalah satuan ukuran panjang yang lazim digunakan oleh masyarakat Arab kuno.

Menurut buku Mukjizat Hadits Nabi karya Dana Nur, konversi 60 hasta ke dalam ukuran modern menghasilkan angka sekitar 27,43 meter, yang sering dibulatkan menjadi 30 meter. Temuan ini juga selaras dengan penelitian yang dimuat dalam jurnal Ha Mada Ha Yisraeil B’Angleet V’lvreet, yang menyatakan tinggi rata-rata manusia zaman dulu 90 kaki atau sekitar 27,43 meter.

Tinggi Nabi Adam AS yang mencapai 60 hasta atau setara 27,4 sampai 30 meter turut dijelaskan dalam buku An Na’im Al-Jinsi Li Ahli Al-Jannah karya Syaikh Abdullah bin Qasim Al-Qasimi yang diterjemahkan oleh H. Masturi Irham Munawar dan H. Malik Supar.

Perubahan Postur Tubuh Manusia dari Masa ke Masa

Dalam buku Hadits-hadits Sains, Abdul Syukur Al Azizi menjelaskan bahwa ukuran tubuh manusia terus mengalami penyusutan secara bertahap hingga saat ini. Di masa Nabi Adam AS, rata-rata tinggi manusia mencapai 30 meter, sedangkan manusia modern hanya memiliki tinggi sekitar 1,5 hingga 1,7 meter, menurut Our World in Data.

Jika dihitung, manusia telah mengalami penurunan tinggi sekitar 3,77 mm per tahun sejak zaman Nabi Adam AS. Meskipun angka pasti penyusutan ini masih merupakan perkiraan, tren penyusutan ukuran tubuh manusia ini dianggap sebagai bagian dari rencana Allah SWT yang pasti memiliki hikmah besar.

“Satu hal yang pasti, tinggi manusia mengalami penyusutan. Tentunya, Allah SWT memiliki alasan terbaik terkait penyusutan tubuh manusia, karena rencana-Nya selalu yang paling hebat,” tulis Abdul Syukur Al Azizi.

Penyusutan tinggi manusia turut dijelaskan dalam hadits. Rasulullah SAW bersabda, “Allah menciptakan Adam dalam bentuknya tingginya 60 harta, dan kelak setiap orang yang masuk ke surga akan seperti rupa Adam, dan bentuk makhluk senantiasa berkurang (semakin pendek) hingga sekarang.” (HR Bukhari dalam Shahih Al-Bukhari)

Terkait warna kulit, Ibnu Katsir dalam kitab Qashash Al-Anbiyaa’ yang diterjemahkan Dudi Rosyadi menyebut, Nabi Adam AS diciptakan dari tanah yang diambil dari berbagai hamparan bumi. Warna-warni tanah yang tersebar di seluruh bumi ini menjadi alasan mengapa keturunan Nabi Adam AS lahir dengan beragam warna kulit hingga saat ini. Variasi tersebut mencerminkan kebesaran Allah SWT dalam menciptakan keanekaragaman manusia.

Tinggi Penghuni Surga seperti Nabi Adam

Meskipun manusia saat ini tidak memiliki postur tubuh setinggi Nabi Adam AS, Rasulullah SAW menyampaikan kabar bahwa penghuni surga nantinya akan memiliki postur tubuh yang serupa dengan nenek moyang mereka, yaitu Nabi Adam AS.

Tubuh penghuni surga akan kembali pada bentuk awal penciptaan manusia, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya tinggi badan para penghuni surga ketika mereka memasuki surga adalah 60 hasta, seperti pohon kurma yang tinggi. Mereka makan buah-buah (pohon) di surga sambil berdiri.” (HR Abu Naim)

Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya dari Anas bin Malik RA. Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menggambarkan ciri-ciri fisik penghuni surga tingginya seperti Nabi Adam AS, ketampanan menyerupai Nabi Yusuf AS, usia muda dan dewasa seperti Nabi Isa AS, serta lisan yang mulia seperti Nabi Muhammad SAW.

“Para penduduk surga ketika masuk surga, tingginya seperti Adam, 60 dzira (hasta), tampan seperti Yusuf, di usia seperti Isa sekitar 33 tahun, memiliki lisan seperti Nabi Muhammad SAW, badan tidak berbulu, berpenampilan muda, dan bercelak.” (HR Ibnu Abid Dunya)

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Pembukaan Acara yang Singkat, Khidmat, dan Bermakna


Jakarta

Berdoa merupakan ajaran agama yang diperintahkan Allah SWT. Doa juga menjadi bentuk ibadah yang memperlihatkan penghambaan kepada Allah SWT.

Di berbagai acara, doa merupakan salah satu elemen penting yang sering dihadirkan baik dalam pembukaaan maupun penutupan. Dalam hal ini, doa pembukaan acara menjadi upaya kita dalam memohon kelancaran, keberkahan, serta rahmat Allah SWT.

Doa Pembukaan Acara yang Singkat

لْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَننَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِهْتَدِى لَوْلَا أَنْ هَدَيْنَا اللَّهُ


Alḥamdu lillāhil-lażī hadānā lihāżā, wa mā kunnā linahtadiya lau lā an hadānallāh.

Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah menunjuki kami kepada (surga) ini dan kami sekali-kali tidak akan mendapat petunjuk kalau Allah tidak memberi kami petunjuk.”

Ada juga doa pembuka acara versi panjang yang bisa dibaca untuk berbagai acara. Doa di bawah ini bisa dibaca saat ada acara hajat, melakukan akad nikah, membuka pengajian/majelis, atau menyampaikan khutbah Jumat (HR Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majad, dan Nasa’i).

هِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . أَمَّا بَعْدُ

Innal hamdalillaah, nahmaduhuu, wa nasta’iinuhu, wa nastagh-firuh. Wa na’uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa, wa min sayyi-aati a’maalinaa. Man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudh-lil falaa haadiya lah. Wa asyhadu al-laa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lah, wa anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh. Ammaa ba’du.

Artinya:
“Segala puji hanya kepada Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan kepada-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan kejelekan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada yang bisa memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.”

Doa Pembukaan Acara Pelantikan

Dikutip dari buku Doa-doa Dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan oleh M. Ali Chasan Umar, berikut adalah doa pembukaan acara pelantikan yang bisa dibacakan:

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ أَخْرِجْنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْوَهُم وَأَكْرِمْنَا بِنُوْرِ الْفَهْمِ وَافْتَحْ عَلَيْنَا بِمَعْرِفَةِ الْعِلْمِ وَسَهِلْ لَنَا أَبْوَابَ فَضْلِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. اللَّهُمَّ زِدْنَا عِلْمًا نَافِعًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا وَرِزْقًا حَلَالًا طَيِّبًا مُبَارَكًا بِفَضْلِكَ وَكَرَمِكَ وَرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim.

Al-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin. Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa muhammad. Allaahumma akhrijnaa min zhulumaatil-wahmi, wa akrimnaa binuuril-fahmi, waftah ‘alainaa bima’rifatil-‘ilmi wa sahhil lanaa abwaaba fadhlika yaa arhamar-raahimiin. allaahumma zidnaa ilman naafian, wa amalan mutaqabbalan, wa rizqan halaalan thayyiban mubaarakan bifadhlika wa karamika wa rahmatika yaa arhamar-raahimiin, wal-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.

Artinya:
“Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan atas junjungan kami Nabi Muhammad. Ya Allah, keluarkanlah kami dari kegelapan perasaan, limpahkanlah kepada kami kemuliaan dengan cahaya kecerdasan, bukakanlah kami untuk memahami ilmu pengetahuan, dan mudahkanlah kami menggapai pintu-pintu karunia-Mu wahai sebaik-baik Penyayang dari para penyayang. Ya Allah, tambahkanlah kepada kami ilmu yang bermanfaat, amal yang diterima dan rezeki yang halal, baik dan berkah dengan karunia-Mu, kemuliaan-Mu dan kasih sayang-Mu wahai Penyayang dari para penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Doa Pembukaan Acara Resmi

Doa pembuka acara resmi bisa dengan mengamalkan surat Al A’Raf ayat 43 berikut:

وَنَزَعْنَا مَا فِيْ صُدُوْرِهِمْ مِّنْ غِلٍّ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهِمُ الْانْهٰرُۚ وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰىنَا لِهٰذَاۗ وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَآ اَنْ هَدٰىنَا اللّٰهُۚ لَقَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّۗ وَنُوْدُوْٓا اَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ اُوْرِثْتُمُوْهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ۝٤٣

Wa naza’nâ mâ fî shudûrihim min ghillin tajrî min taḫtihimul-an-hâr, wa qâlul-ḫamdu lillâhilladzî hadânâ lihâdzâ, wa mâ kunnâ linahtadiya lau lâ an hadânallâh, laqad jâ’at rusulu rabbinâ bil-ḫaqq, wa nûdû an tilkumul-jannatu ûritstumûhâ bimâ kuntum ta’malûn.

Artinya:
“Kami mencabut rasa dendam dari dalam dada mereka, (di surga) mengalir di bawah mereka sungai-sungai. Mereka berkata, ‘Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami. Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran.’ Diserukan kepada mereka, ‘Itulah surga yang telah diwariskan kepadamu karena apa yang selalu kamu kerjakan.'”

Doa Pembukaan Sebelum Memulai Kegiatan

Dikutip dari laman Islam NU, Imam al-Ghazali menganjurkan untuk membaca doa berikut ini, saat memulai kegiatan ataupun memasuki bidang baru yang akan dilakukan:

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

Rabbanā ātinā min ladunka rahmatan, wa hayyi’ lanā min amrinā rasyada. (Surat Al-Kahfi ayat 10), Rabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī (Surat Al-Kahfi ayat 10).

Artinya:
“Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku. “

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com