Tag Archives: nabi saleh

Nabi Saleh Mampu Mengeluarkan Unta dari Batu, Bagaimana Kisahnya?



Jakarta

Nabi Saleh merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib kita ketahui ketahui dan imani. Nabi Saleh diutus oleh Allah SWT untuk memimpin Kaum Tsamud yang hidup di suatu dataran bernama Al-Hijir.

Menurut buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani, Kaum Tsamud hidup di daerah yang terletak antara Hijaz dan Syam (daerah antara barat laut (yang dikenal sekarang) Arab Saudi dan daerah Palestina, Suriah, Yordania, dan Lebanon). Daerah ini terlebih dahulu dikuasai oleh suku ‘Ad yaitu pendahulu kaum Tsamud.

Suku ‘Ad adalah leluhur dari Kaum Tsamud dan mewariskan kekayaan alam yang luar biasa bagi Kaum Tsamud. Mereka memiliki tanah yang subur, seluruh tanaman bisa tumbuh, dan binatang ternak yang dapat berkembang biak dengan baik.


Semua kelebihan yang dimiliki oleh Kaum Tsamud membuat mereka makmur dan serba berkecukupan. Namun, kondisi ini tidak serta merta membuat Kaum Tsamud beriman ke Allah SWT.

Singkat cerita, melalui perjuangan dakwah Nabi Saleh kepada kaum Tsamud, mereka tidak mau untuk mengimani apa yang telah diucapkan dan dipandu olehnya. Kaum Tsamud ini kemudian menantang Nabi Saleh untuk menunjukkan mukjizatnya.

Mukjizat Nabi Saleh

Masih mengutip dari buku karya Ridwan Abullah Sani yang sama dijelaskan bahwa penolakan Kaum Tsamud kepada Nabi Saleh terus berlanjut. Mereka kemudian bahkan berani menantang Nabi Saleh untuk menunjukkan mukjizatnya.

Mukjizat yang dituntut oleh Kaum Tsamud ini adalah mengeluarkan unta dari sebuah batu besar. Ketika mukjizat ini, mereka berjanji bahwa barulah setelah itu mereka akan beriman terhadap Nabi Saaleh.

Nabi Saleh kemudian bergegas menuju tempat ibadahnya lalu menunaikan sholat. Ia lalu berdoa kepada Allah SWT untuk mengabulkan permintaan Kaum Tsamud yang menantang keagungan Allah SWT. Allah SWT kemudian mengabulkan doa yang diminta Nabi Saleh untuk mengalahkan keangkuhan kaum Tsamud.

Nabi Saleh meyakini bantuan Allah SWT untuk menurunkan mukjizat dengan timbal balik berupa janji iman Kaum Tsamud kepada Allah SWT. Janji ini berupa Kaum Tsamud harus meninggalkan agama dan sesembahan mereka serta harus beriman kepada Allah ketika mukjizat itu benar terjadi. Nabi Saleh pun berkata pada kaumnya seperti diabadikan dalam surah Hud ayat 64,

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْب٦٤

Artinya: “Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Oleh karena itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu memperlakukannya dengan buruk yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab.” (QS. Hud: 64)

Setelah mukjizat keluarnya unta betina itu benar-benar terjadi, Kaum Tsamud merespon untuk mengingkari janji mereka kepada Allah SWT. Kaum Tsamud kemudian membunuh unta tersebut yang mengakibatkan azab yang dijanjikan Allah SWT akan turun dalam waktu tiga hari.

Akhirnya Nabi Saleh yang berbaik hati, memperingatkan untuk terakhir kalinya kepada Kaum Tsamud yang masih ingkar untuk beriman kepada Allah. Nabi Saleh menyampaikan mereka yang telah menentang Allah dan tetap berada di jalan yang salah akan mendapatkan azab langsung dari Allah SWT.

Hukuman Allah SWT akhirnya dijatuhkan pada hari keempat setelah tiga hari waktu tenggang yang dijanjikan, sesuai dengan apa yang dikisahkan dalam surah Hud ayat 65, yaitu

فَعَقَرُوْهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوْا فِيْ دَارِكُمْ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوْبٍ٦٥

Artinya: “Mereka lalu menyembelih unta itu. Maka, dia (Saleh) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS. Hud: 65)

Mereka yang beriman kemudiandiberikan keamanan dan perlindungan Allah SWT dari azab-Nya. Sedangkan yang ingkar kepada Allah SWT diberikan azab berupa guntur yang sangat keras yang membuat orang-orang ingkar itu mati bergelimpangan di rumahnya.

Itulah mukjizat Nabi Saleh yang mampu mengeluarkan unta betina dari sebuah batu untuk menjawab tantangan kaumnya yaitu Tsamud. Semoga bermanfaat

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Saleh AS dan Pembangkangan Kaum Tsamud



Jakarta

Nabi Saleh termasuk ke dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh kaum muslimin. Ia diutus kepada kaum Tsamud yang tidak taat pada ajaran Allah SWT.

Semasa hidupnya, Nabi Saleh AS berjuang mengajak kaum Tsamud beriman kepada Allah. Kaum tersebut menyembah berhala seperti kaum sebelumnya, yaitu kaum ‘Aad.

Menukil buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul susunan Ridwan Abdullah Sani, tempat tinggal kaum Tsamud berada di daerah antara Hijaz dan Syam. Dahulu, kawasan tersebut dikuasai oleh kaum Ad yang mana merupakan pendahulu kaum Tsamud.


Allah SWT memberikan segala karunia-Nya terhadap kaum Tsamud. Mulai dari kekayaan alam yang luar biasa, tanah yang subur, hingga binatang ternak yang mampu berkembang biak dengan baik.

Sayangnya, kemakmuran yang dimiliki tidak membuat mereka taat kepada Allah SWT. Sebaliknya, mereka enggan mengimani apa yang Nabi Saleh AS yakini.

Bahkan, kaum Tsamud menantang Nabi Saleh untuk menunjukkan mukjizatnya. Pada buku yang sama, dikisahkan mereka meminta Saleh AS untuk mengeluarkan unta dari sebuah batu bersar.

Jika Nabi Saleh AS dapat melakukan hal demikian, kaum Tsamud berjanji akan beriman kepada Allah SWT. Atas kuasa Allah dan permohonan Nabi Saleh AS kepada-Nya, terjadilah mukjizat.

Nabi Saleh AS lantas berkata kepada kaum Tsamud seperti termaktub dalam surat Hud ayat 64,

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْب٦٤

Artinya: “Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Oleh karena itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu memperlakukannya dengan buruk yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab.”

Dengan izin Allah, keluarlah unta betina dari sebuah batu besar. Alih-alih menempati janji mereka, kaum Tsamud justru mengingkari dan membunuh unta tersebut.

Hal tersebut mengakibatkan turunnya azab Allah SWT yang akan turun dalam waktu 3 hari. Sebagai seorang utusan, Saleh AS memperingatkan kaum Tsamud untuk terakhir kalinya.

Sayangnya, mereka tidak menghiraukan hal tersebut. Hukuman Allah akan dijatuhkan pada hari keempat setelah 3 hari waktu tenggang yang dijanjikan. Dalam surat Hud ayat 65, Allah berfirman:

فَعَقَرُوْهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوْا فِيْ دَارِكُمْ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوْبٍ٦٥

Artinya: “Mereka lalu menyembelih unta itu. Maka, dia (Saleh) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.” (QS Hud: 65)

Mengutip Kisah para Nabi oleh Ibnu Katsir, azab kepada kaum Tsamud dimulai ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat-Nya untuk melemparkan bebatuan kepada sejumlah orang yang berniat untuk membunuh Nabi Saleh AS.

Ketika hari Jumat pagi, seluruh wajah kaum Tsamud berubah menjadi merah. Pada sore harinya, mereka berkata, “sudah dua hari berlalu dari waktu yang ditentukan.” Pada hari selanjutnya, seluruh wajah mereka berubah warna menjadi hitam. Ketika waktu sore tiba, mereka berkata, “Sepertinya waktu yang ditentukan sudah tiba.”

Keesokan hari ketika matahari telah terbit, terdengar suara yang sangat keras dari atas sehingga memecahkan jantung mereka, dan dari bawah mereka bumi terguncang dengan sangat keras. Maka tidak lama kemudian, nyawa-nyawa pun melayang.

Kekuasaan Allah SWT dalam memberikan azab kepada kaum Tsamud dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Hud ayat 68 yang berbunyi sebagai berikut:

كَأَن لَّمْ يَغْنَوْا۟ فِيهَآ ۗ أَلَآ إِنَّ ثَمُودَا۟ كَفَرُوا۟ رَبَّهُمْ ۗ أَلَا بُعْدًا لِّثَمُودَ

Artinya: “Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud.” (QS Hud: 68)

Naudzubillah min dzalik.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Kisah Abu Regal, Kaum Tsamud yang Dikubur Bersama Sebongkah Emas



Jakarta

Azab Allah SWT yang pedih pasti menimpa siapapun yang ingkar. Demikian pula pada kaum Tsamud di masa Nabi Saleh AS.

Kaum Tsamud binasa karena mereka mengingkari ajaran yang dibawa Nabi Saleh AS. Azab yang pedih menimpa kaum ini hingga hancur tak bersisa. Namun ada satu orang yang lolos dari azab, ia adalah Abu Regal.

Dikisahkan Imam Ibnu Katsir dalam bukunya yang berjudul Kisah Para Nabi, Imam Ahmad meriwayatkan, dari Abdurrazzaq, dari Ma’mar, dari Abdullah bin Utsman bin Khaitsam, dari Abu Zubair, dari Jabir, ia berkata,


“Ketika Rasulullah lewat di daerah Hijr, beliau bersabda, “Janganlah kalian meminta mukjizat, sebab kaum Nabi Saleh pernah memintanya, dan dikeluarkanlah seekor unta dari tebing ini, namun kaum itu melanggar perintah Tuhan mereka dengan menyembelihnya. Unta itu meminum persediaan air mereka dalam satu hari dan sebagai gantinya kaum itu dapat meminum persediaan susu unta itu dalam satu hari, namun mereka tetap membunuhnya, maka mereka pun diazab dengan suara yang menggelegar dari atas langit, hingga mereka semua binasa kecuali satu orang yang bersembunyi di dalam wilayah Haram (sekarang Masjidil Haram).”

Kemudian para sahabat bertanya, “Siapakah orang itu wahai Rasulullah?” beliau menjawab, “la adalah Abu Regal.

“Namun setelah ia keluar dari wilayah Haram ia juga dikenakan azab yang sama dengan azab yang menimpa kepada kaumnya. “

Sanad hadits ini shahih, namun tidak ada satupun dari enam kitab para imam hadits yakni Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Abu Dawud, dan Ibnu Majah yang menyebutkannya dalam kitab mereka.

Sebongkah Emas di Makam Abu Regal

Abu Regal mendapatkan azab yang sama dengan kaum Tsamud. Namun karena jasadnya ditemukan, maka ia dimakamkan oleh orang-orang sekitar.

Diriwayatkan oleh Abdurrazzaq, dari Ma’mar, dari Ismail bin Umayyah, ia berkata, “Suatu hari Rasulullah SAW lewat di makam Abu Regal, lalu beliau berkata, “Apakah kalian tahu makam siapa ini?” Para sahabat menjawab, “Allah dan Rasul-Nya tentu lebih tahu.”

Lalu Nabi menjelaskan, “Ini adalah makam Abu Regal, salah seorang dari kaum Tsamud. Dahulu (ketika diturunkannya azab kepada kaum Tsamud) ia melarikan diri dan kemudian bersembunyi di wilayah Haram, sehingga ia terhindar dari dari azab tersebut.

Ketika ia keluar dari sana (Tanah Haram) maka ia pun mendapatkan azab yang sama dengan azab yang dijatuhkan kepada kaumnya, lalu ia dikebumikan di sini, dan dikubur juga bersamanya sebongkah emas.”

Maka para sahabat pun kemudian berlomba-lomba menggali makam itu dengan pedang mereka untuk mencari emas tersebut, dan akhirnya mereka benar-benar menemukan emas itu di sana.

Abdurrazzaq setelah meriwayatkan hadits ini berkata, “Ma’mar menyampaikan bahwa Az-Zuhri mengatakan, Abu Regal itu adalah Abu Tsagif. Hadits dengan sanad ini adalah hadits mursal, yakni hadits yang disandarkan oleh para tabi’in -mereka adalah orang yang mendengarkan hadist dari sahabat- kepada Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan, ataupun sifat.

Lalu Abdurrazzaq melanjutkan, “Ada riwayat lain yang serupa dengan sanad yang berbeda, seperti disebutkan oleh Muhammad bin Ishaq dalam kitab sirahnya, dari Ismail bin Umayyah, dari Bujair bin Abi Bujair, dari Abdullah bin Umar, ia berkata,

“Ketika kami bersama Rasulullah menuju Kota Thaif dan lewat di sebuah makam, aku mendengar beliau bersabda, “Sesungguhnya ini adalah makam Abu Regal, alias Abu Tsaqif, dan ia adalah salah seorang dari kaum Tsamud. Wilayah Haram mencegahnya dari azab ketika itu, namun ketika ia keluar dari wilayah Haram maka ia pun mendapatkan azab yang sama dengan azab yang ditimpakan kepada kaumnya di tempat ini, lalu ia dikuburkan disini.

Bukti bahwa ia dikuburkan di sini adalah sebongkah emas yang dikuburkan bersamanya. Apabila kalian menggalinya maka kalian akan menemukan emas itu. Maka para sahabat berlomba-lomba menggali makam tersebut dan mengeluarkan emas tersebut”

Riwayat inilah yang disebutkan oleh Abu Dawud, melalui Muhammad bin Ishaq, dan para perawi lainnya seperti sanad di atas. Wallahu alam.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Keluarnya Unta Betina dari Batu yang Besar



Jakarta

Nabi Saleh AS adalah nabi yang diutus untuk kaum Tsamud. Ia termasuk ke dalam 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui dalam Islam.

Kaum Tsamud enggan beriman kepada Allah SWT. Mereka kerap kali menyembah berhala seperti kaum sebelumnya yang disebut bangsa Ad.

Dalam surah Al A’raf ayat 74, Allah SWT berfirman:


وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ ٱلْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ فَٱذْكُرُوٓا۟ ءَالَآءَ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Ad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.” (QS. Al-A’raf: 74)

Dikisahkan melalui buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani, tempat tinggal kaum Tsamud berada di antara Hijaz dan Syam. Dahulu, kawasan itu dikuasai oleh kaum Ad.

Kaum Tsamud memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah. Tanah mereka subur, binatang ternaknya gemuk-gemuk dan berkembang biak dengan baik.

Alih-alih bersyukur atas nikmat yang Allah SWT berikan, mereka justru ingkar. Dakwah Nabi Saleh AS tak pernah mereka percaya dan selalu ditepis.

Sampai akhirnya, kaum Tsamud menantang Nabi Saleh AS menunjukkan mukjizatnya. Mereka meminta Saleh AS mengeluarkan unta dari batu yang sangat besar.

Apabila Nabi Saleh AS dapat melakukan hal tersebut, kaum Tsamud berjanji akan beriman kepada Allah SWT. Benar saja, atas kuasa Sang Khalik, Saleh AS mampu mengeluarkan unta betina dari batu yang besar.

Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 64,

وَيٰقَوْمِ هٰذِهٖ نَاقَةُ اللّٰهِ لَكُمْ اٰيَةً فَذَرُوْهَا تَأْكُلْ فِيْٓ اَرْضِ اللّٰهِ وَلَا تَمَسُّوْهَا بِسُوْۤءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ قَرِيْب٦٤

Artinya: “Wahai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat untukmu. Oleh karena itu, biarkanlah dia makan di bumi Allah dan janganlah kamu memperlakukannya dengan buruk yang akan menyebabkan kamu segera ditimpa azab.”

Lagi-lagi, kaum Tsamud ingkar terhadap apa yang mereka janjikan sebelumnya. Mereka tetap tidak percaya dan membunuh unta tersebut.

Tindakan kaum Tsamud mengundang turunnya azab Allah SWT. Nabi Saleh AS lantas memperingatkan mereka akan azab yang datang dalam kurun waktu tiga hari. Sayangnya, mereka enggan percaya.

Menukil buku Kisah para Nabi oleh Ibnu Katsir, azab kepada kaum Tsamud dimulai ketika Allah SWT memerintahkan para malaikat melemparkan bebatuan kepada sejumlah orang yang berniat untuk membunuh Nabi Saleh AS.

Pada Jumat pagi, seluruh wajah kaum Tsamud mendadak berubah menjadi merah. Ketika sore hari mereka lalu berkata, “Sudah dua hari berlalu dari waktu yang ditentukan.”

Kemudian, di hari selanjutnya maka seluruh wajah kaum Tsamud berubah menjadi hitam. Sorenya, mereka berkata, “Sepertinya waktu yang ditentukan sudah tiba.”

Atas kuasa Allah SWT, ketika matahari telah terbit muncul suara yang sangat keras dari atas hingga memecahkan jantung kaum Tsamud. Dari bawah mereka, bumi berguncang tak karuan. Tak lama setelahnya, satu persatu penduduk kaum Tsamud meninggal dunia.

Naudzubillah min dzalik.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Unta Nabi Saleh dan Ingkarnya Kaum Tsamud


Jakarta

Ada banyak kisah dari para nabi terdahulu yang mengandung pelajaran dan hikmah bagi umat Islam. Salah satunya kisah unta Nabi Saleh AS.

Nabi Saleh AS adalah satu dari 25 nabi utusan Allah SWT yang wajib diketahui umat Islam. Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS pada kaum yang ingkar.

Kisah Unta Nabi Saleh

Dirangkum dari buku Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul karya Ahmad Fatih, Allah SWT telah mengutus Nabi Saleh AS untuk menyampaikan ajaran Islam kepada kaum Tsamud di Al Hijr. Kaum Tsamud merupakan kaum yang sombong dan merendahkan kaum lainnya karena mereka memiliki banyak keahlian.


Kaum Tsamud juga merupakan kaum yang sangat menyimpang dari ajaran tauhid. Oleh karena itu, diutuslah Nabi Saleh AS untuk mengajak mereka kembali ke jalan yang benar.

Setelah mengajak kaum Tsamud kembali ke jalan yang benar, hanya sedikit yang menerima ajaran Nabi Saleh AS. Sebagian besar dari mereka menolak dan menganggap bahwa ucapan Nabi Saleh AS sebagai omong kosong.

Atas penolakan dari kaum Tsamud tersebut, Nabi Saleh AS kemudian memohon mukjizat kepada Allah SWT agar kaum Tsamud percaya kepadanya. Allah SWT pun mengabulkannya.

Allah SWT memerintahkan Nabi Saleh AS untuk memukulkan tangannya ke sebuah batu di depannya. Kemudian seekor unta betina yang besar dan gemuk pun muncul.

Kaum Tsamud terpukau karena melihat peristiwa tersebut. Meski sebagian mengakui kenabiannya, masih banyak kaum Tsamud yang menganggap bahwa Nabi Saleh AS melakukan sihir untuk mengelabui mereka.

Nabi Saleh AS berpesan agar tidak mengganggu unta betina tersebut. Namun, beliau mengizinkan kaumnya bergantian memerah dan meminum susu unta betina tersebut.

Meski demikian, kaum Tsamud yang menentang Nabi Saleh AS merasa khawatir. Sebab, unta tersebut meminum banyak air di sumber air kaum Tsamud, hingga ternak mereka kekurangan air. Maka dari itulah, kaum Tsamud berencana membunuh unta betina itu.

Rencana tersebut dilancarkan di kemudian hari. Dua pemuda kaum Tsamud berhasil membunuh unta betina Nabi Saleh AS dengan memanah betis dan menikam perut unta dengan pedang.

Mendengar kabar untanya dibunuh, Nabi Saleh AS bersedih. Kemudian beliau mengatakan bahwa akan ada azab bagi kaum Tsamud yang tidak kembali ke jalan yang benar.

Terdapat beberapa tanda bahwa kaum Tsamud mendapatkan azab. Pada hari pertama, wajah kaum Tsamud berubah menjadi kuning. Pada hari kedua, wajah mereka berubah menjadi merah. Pada hari ketiga, wajah mereka berubah menjadi hitam. Pada hari keempat, azab Allah SWT pun turun.

Sebelum Allah SWT menurunkan azab kepada kaum Tsamud, Nabi Saleh AS beserta pengikutnya telah pergi meninggalkan daerah tersebut. Kaum Tsamud berencana membunuh Nabi Saleh AS karena mendengar ancaman azab dari Nabi Saleh AS.

Ketika mereka akan membunuh Nabi Saleh AS, petir dan gempa bumi yang sangat dahsyat pun tiba-tiba datang. Batu-batuan besar yang tidak diketahui dari mana juga datang menimpa kepala mereka.

Hikmah dari Kisah Unta dan Nabi Saleh

Dirangkum dari buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul karya Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, salah satu hikmah yang dapat diambil dari kisah unta Nabi Saleh AS yaitu jika suatu kaum atau masyarakat melakukan dosa dan perbuatan mungkar, maka akan berakibat negatif dan menghancurkan masyarakat tersebut. Selain itu, setiap muslim juga harus berupaya untuk mencegah kemungkaran dengan sekuat mungkin.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com