Tag Archives: nabi sulaiman as

Hati-hati Gangguan Jin Ifrit, Kenali Sifat dan Cirinya


Jakarta

Dalam ajaran Islam, Allah SWT memperkenalkan kita pada berbagai jenis makhluk ciptaan-Nya. Salah satunya adalah jin.

Meskipun tidak terlihat oleh mata telanjang, jin memiliki eksistensi dan peran di alam semesta. Di antara berbagai golongan jin, ada satu jenis yang dikenal memiliki kekuatan dan kedudukan tertinggi, yaitu Jin Ifrit.

Sering kali dianggap sebagai “raja” dari seluruh bangsa jin, Ifrit digambarkan dalam Al-Qur’an sebagai makhluk yang memiliki kekuatan dahsyat. Namun sayangnya, juga rentan terhadap sifat keji dan tipu daya.


Lalu, apa sebenarnya yang membedakan Jin Ifrit dari golongan jin lainnya? Mari kita selami lebih dalam tentang makhluk ghaib yang satu ini.

Memahami Jin Ifrit dalam Perspektif Islam

Menurut penjelasan dalam buku Analisis Penafsiran Imam Al-Alusy tentang Jin, Iblis, dan Setan oleh Nuramin, dunia jin tidak seragam. Ada jin yang beriman dan cenderung melakukan kebaikan, ada pula jin netral yang tidak banyak berinteraksi dengan manusia, dan tentu saja, ada jin yang gemar membisikkan kejahatan.

Jin Ifrit termasuk dalam kategori terakhir, yaitu jin yang berperangai buruk dan aktif mengajak manusia kepada kemaksiatan. Imam Al-Alusy menggambarkan Ifrit sebagai makhluk bertubuh besar, yang sering kali menunjukkan sifat jahat. Keistimewaan mereka adalah kekuatan yang jauh melampaui golongan jin lainnya, menjadikan mereka pemimpin atau bahkan raja di antara bangsa jin.

Keberadaan Jin Ifrit disebutkan dalam surah An-Naml ayat 39, Allah SWT berfirman,

قَالَ عِفْرِيْتٌ مِّنَ الْجِنِّ اَنَا۠ اٰتِيْكَ بِهٖ قَبْلَ اَنْ تَقُوْمَ مِنْ مَّقَامِكَۚ وَاِنِّيْ عَلَيْهِ لَقَوِيٌّ اَمِيْنٌ

Artinya: “Ifrit dari golongan jin berkata, ‘Akulah yang akan mengantarkannya kepadamu sebelum engkau berdiri dari singgasanamu. Sesungguhnya aku sangat kuat dan dapat dipercaya’.”

Berdasarkan ayat ini, Imam Al-Alusy menafsirkan bahwa Jin Ifrit adalah salah satu entitas yang hadir di kerajaan Nabi Sulaiman AS. Jin Ifrit tersebut menawarkan kemampuannya untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis ke hadapan Nabi Sulaiman AS dalam waktu yang sangat singkat, bahkan sebelum Nabi Sulaiman AS beranjak dari tempat duduknya.

Ini menunjukkan betapa luar biasanya kekuatan dan kecepatan yang dimiliki Jin Ifrit.

Karakteristik dan Kekuatan Jin Ifrit

Diringkas dari buku Rahasia Jin: Tak Terhitung oleh Luth Movasil, berikut adalah beberapa fakta menarik tentang Jin Ifrit.

  • Golongan Tertinggi: Jin Ifrit menduduki posisi tertinggi di antara semua jenis jin, sering dianggap sebagai raja atau pemimpin.
  • Terbagi Dua Kelompok: Golongan Jin Ifrit juga terbagi menjadi dua, yaitu mereka yang memeluk Islam dan mereka yang tetap dalam kekafiran.
  • Kekuatan Dahsyat: Kekuatan satu Jin Ifrit diperkirakan setara dengan seribu jin biasa, menunjukkan level kekuatan yang benar-benar luar biasa.
  • Jauh Melampaui Jin Lain: Kemampuan dan daya tempur mereka jauh di atas rata-rata jin lainnya, menjadikan mereka entitas yang sangat kuat dan disegani di alam jin.
  • Ciri Fisik Beragam: Sebagian Jin Ifrit digambarkan memiliki sayap, meskipun ada juga yang tidak memiliki ciri fisik ini.
  • Kekuatan Berdasarkan Keimanan: Menariknya, Jin Ifrit yang beragama Islam dikatakan memiliki kekuatan yang lebih besar dibandingkan dengan Jin Ifrit yang kafir. Ini menunjukkan bahwa keimanan juga berpengaruh pada kekuatan makhluk gaib.
  • Habitat Khusus: Mereka menghuni lokasi-lokasi khusus di alam jin, yang membedakan mereka dari golongan jin lainnya.

Membentengi Diri dari Gangguan Jin Ifrit

Mengingat sifat tipu daya dan ajakan pada kemaksiatan yang melekat pada Jin Ifrit, penting bagi umat Islam untuk senantiasa berlindung kepada Allah SWT dari gangguan mereka. Salah satu cara terbaik adalah dengan membaca doa-doa perlindungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.

Berikut doanya:

أَعُوذُ بِوَجْهِ اللَّهِ الْكَرِيمِ، وَبِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجَاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فَاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا. وَمِنْ شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الْأَرْضِ، وَمِنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْهَا، وَمِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ، وَمِنْ شَرِّ طَوَارِقِ اللَّيْلِ، وَمِنْ شَرِّ كُلِّ طَارِقٍ إِلَّا طَارِقًا يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمَنُ.

Bacaan latin: A’udzu biwajhillahil karim, wabikalimatillahit-tammatil-lati la yujawizuhunna barrun wa fajirun, min syarri ma yanzilu minas-sama’i, wa min syarri ma ya’ruju fiha, wa min syarri ma dzara’a fil-ardhi, wamin syarri ma yakhruju minha, wa min syarri fitanil-laili wan-nahari, wamin syarri thawariqil-laili, wamin syarri kulli tharinin illa thariqan yathruqu bi khairin, ya rahman.

Artinya: “Aku berlindung dengan zat Allah yang Maha Mulia, dengan kalimat-kalimat-Nya yang sempurna, yang tidak ada orang baik dan juga orang durhaka yang melampauinya. Dari keburukan yang turun dari langit dan keburukan apa pun yang naik ke langit. Dari keburukan apa saja yang masuk ke bumi dan keburukan apa saja yang keluar dari bumi. Dari keburukan fitnah-fitnah siang dan malam, dari keburukan petaka-petaka malam, dari keburukan setiap petaka yang datang, kecuali petaka yang datang membawa kebaikan, wahai Zat yang Maha Penyayang.”

Dengan memahami karakteristik Jin Ifrit dan senantiasa memohon perlindungan kepada Allah SWT, kita dapat membentengi diri dari segala bentuk tipu daya dan kejahatan yang mungkin mereka sebarkan.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Ingin Rezeki Melimpah? Amalkan Doa Nabi Sulaiman Ini Setiap Hari


Jakarta

Setiap orang tentu mendambakan kehidupan yang tenang, rezeki yang cukup, dan kemudahan dalam menjalani hari-hari. Dalam Islam, selain bekerja dan berusaha, kita juga diajarkan untuk memperbanyak doa sebagai salah satu jalan memohon pertolongan Allah SWT.

Salah satu janji Allah tentang rezeki tercantum dalam Al-Qur’an surah At-Talaq ayat 2-3,

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙوَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا …


Artinya: “…Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Doa adalah bagian penting dalam usaha seseorang untuk mendapatkan keberkahan hidup. Di antara teladan terbaik dalam hal ini adalah Nabi Sulaiman AS. Beliau dikenal sebagai nabi yang tidak hanya bijaksana dan berkuasa, tetapi juga sangat kaya raya. Namun, semua itu tidak lepas dari doa-doa yang senantiasa beliau panjatkan kepada Allah SWT.

Doa Nabi Sulaiman Memohon Kekayaan dan Kekuasaan

Salah satu doa Nabi Sulaiman AS yang diabadikan dalam Al-Qur’an terdapat dalam surah Shaad ayat 35.

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Arab latin: Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li’aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhāb(u).

Artinya: Dia berkata, “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak patut (dimiliki) oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Doa ini menunjukkan keyakinan dan harapan Nabi Sulaiman AS terhadap kemurahan Allah SWT. Ia memohon ampun terlebih dahulu, lalu meminta kekuasaan sebagai amanah yang besar. Dari sinilah kita belajar bahwa meminta rezeki bukanlah hal yang keliru, asalkan tetap dilandasi dengan rasa tawakal dan kesadaran diri sebagai hamba.

Doa Syukur Nabi Sulaiman

Setelah doanya dikabulkan dan dianugerahi kekuasaan serta kekayaan, Nabi Sulaiman AS juga tidak lupa untuk bersyukur. Beliau pun memanjatkan doa yang juga tercantum dalam Al-Qur’an.

Kisah ini bisa ditemukan dalam buku Al-Qur’an dan Prinsip Ketatanegaraan karya Agus Rizal, yang menjelaskan bahwa doa syukur Nabi Sulaiman AS tertulis dalam surah An-Naml ayat 19:

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

Arab latin: Fatabassama ḍāḥikam min qaulihā wa qāla rabbi auzi’nī an asykura ni’matakal-latī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa adkhilnī biraḥmatika fī ‘ibādikaṣ-ṣāliḥīn(a).

Artinya: Dia (Sulaiman) tersenyum seraya tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dia berdoa, “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Doa ini bisa diamalkan sebagai pengingat agar kita tidak hanya berfokus pada permintaan, tetapi juga memperkuat rasa syukur atas nikmat yang telah ada. Dalam ayat tersebut, Nabi Sulaiman tidak hanya mengingat nikmat yang ia terima, tetapi juga mengaitkannya dengan tanggung jawab untuk berbuat amal yang diridhai Allah.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

6 Doa agar Rezeki Dimudahkan, Yuk Amalkan!


Jakarta

Rezeki merupakan hak-hak tiap makhluk di muka Bumi. Dalam Islam, rezeki tidak melulu soal materi atau finansial, melainkan lebih dari itu.

Nikmat sehat, berkah umur, mudah jodoh dan terhindar dari segala marabahaya termasuk ke dalam rezeki yang Allah berikan kepada tiap-tiap umatnya. Rezeki ditujukan kepada siapa saja yang Allah SWT kehendaki.

Dengan demikian, rezeki tidak hanya diberikan kepada mereka yang taat beribadah, tetapi juga bagi mereka yang ingkar. Rezeki bagi orang-orang ingkar disebut dengan istidraj, artinya rezeki tersebut dapat mendatangkan azab.


Berkaitan dengan itu, ada doa yang dapat dibaca agar rezeki seseorang dimudahkan. Menukil dari buku Surga yang Allah Janjikan karya Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Allah SWT menyukai hamba yang paling sering berdoa dan orang yang memohon dengan sungguh dalam berdoa.

Diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Barangsiapa tidak mau meminta kepada Allah, Allah akan marah kepadanya,” (HR Bukhari, Ahmad, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Bacaan Doa agar Rezeki Dimudahkan

Mengutip buku Doa Mengundang Rezeki susunan Islah Susmian dan buku Cara Kaya Seperti Nabi Sulaiman tulisan Ahmad Zainal Abidin, berikut sejumlah doa yang bisa dipanjatkan agar rezeki seseorang dimudahkan.

1. Doa Dimudahkan Rezeki di Pagi Hari

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

Arab latin: Allahmumma inni ashbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa mala’ikatika wa jami’a khalqika annaka antallahu lailaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasuluka

Artinya: “Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua makhluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu,” (HR Abu Daud).

2. Doa Dimudahkan Rezeki serta Ilmu yang Bermanfaat

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Arab latin: Allaahumma inii as-aluka rizqan thayyiban wa ‘ilman naafi’an wa ‘amalan mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu rezeki yang baik, ilmu yang bermanfaat, dan amal yang diterima,” (HR Al Mustaghfiri).

3. Doa Dimudahkan Rezeki yang Luas

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَ مَشَقَّةٍ وَلاَ ضَيْرٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Allaahumma innii as’aluka an tarzuqanii rizqan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin, innaka a’laa kulli sya’in qadiirun

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk berkenan memberiku rezeki yang luas serta baik, tanpa payah. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu,”

4. Doa Pembuka Pintu Rezeki

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ وَ أَمْسَيْتُ وَأَنَا أُحِبُّ الْخَيْرَ وَأُكْرِهُ الشَّرِّ وَسُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ

Arab latin: Allahumma innii ashbahtu wa amsaitu wa ana uhibbul khaira wa ukrihusy syarra wa subhaanallaahi wal-hamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbar, laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Artinya: “Ya Allah, aku bangun di pagi hari dan pulang pada sore hari, dan aku senang terhadap perkara yang baik dan aku benci akan perkara yang buruk. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada Tuhan selain Allah. Maha Besar Allah, tiada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah yang Maha Luhur lagi Maha Agung,”

5. Doa agar Rezeki Berlimpah

اللَّهُمَّ يَا أَحَدُ يَا وَاحِدُ يَا مَوْجُوْدُ يَا جَوَّادُ يَابَاسِطُ يَا كَرِيمُ يَاوَهَّابُ يَاذَا الطُّوْلِ يَاغَنِيُّ يَا مُغْنِي يَافَتَاحُ يَارَزَّاقُ يَا عَلَيْمُ يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ يَارَحْمَنُ يَا رَحِيمُ يَابَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ يَاذَا جَلَالِ وَالْإِكْرَامِ يَا حَنَّانُ يَامَنَّانُ الْفَحْنِي مِنْكَ بِنَفْحَةِ خَيْرٍ تُغْنِنِي عَمَّنْ سَوَاكَ

Arab latin: Allaahumma yaa ahadu ya waahidu ya maujuudu yaa jawwaadu yaa baasithu yaa kariimu ya wahhaabu yaa dzath thauli yaa ghaniyyu yaa mughnii yaa fattaahu yaa rozzaaqu yaa ‘aliimu yaa hayyu yaa qayyuum yaa rahmaanu yaa rahiim yaa badii’us samaawati wal ardhi yaa dzal jalaali wal ikraam yaa hannanu yaa mannaanu infahni minka binafhati khairin tughnini ‘amman siwaaka.

Artinya: “Ya Allah, wahai Dzat yang Maha Esa tiada terbagi-bagi, wahai Dzat yang Maha Esa tiada bersekutu, wahai Dzat yang Maujud, wahai Dzat yang Maha Pemurah, wahai Dzat yang Maha Pembagi, wahai Dzat yang Maha Mulia, wahai Dzat yang Maha Pemberi, wahai Dzat yang Memiliki Anugrah, wahai Dzat yang Maha Kaya, wahai Dzat yang Maha Pemberi wahai Dzat yang Maha pembuka pintu rezeki, wahai Dzat yang Maha Mengetahui, wahai Dzat yang Maha Hidup, wahai Dzat yang Maha Pengasih, wahai Dzat yang Maha Penyayang, wahai Dzat yang Maha Pemberi Anugrah, limpahkanlah rezeki dari-Mu dengan kelimpahan sebaik-baiknya yang dapat memberikan kecukupan bagi diriku, terlepas dari pengharapan pemberian siapapun selain Engkau,”

6. Doa Nabi Sulaiman AS Memohon Rezeki pada Allah SWT

Nabi Sulaiman diberikan harta yang melimpah oleh Allah SWT. Kala itu, tak ada seorang pun yang dapat menandingi jumlah kekayaannya.

Beliau senantiasa berdoa untuk memohon rezeki kepada Allah SWT, salah satunya dengan membaca doa yang termaktub dalam Al-Qur’an sebagai berikut,

قَالَ رَبِّ ٱغْفِرْ لِى وَهَبْ لِى مُلْكًا لَّا يَنۢبَغِى لِأَحَدٍ مِّنۢ بَعْدِىٓ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْوَهَّابُ

Arab latin: Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhāb

Artinya: Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi,” (QS Shaad: 35).

Demikian sejumlah doa yang dapat dipanjatkan untuk memudahkan rezeki. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Nabi Sulaiman AS, Dibaca untuk Memohon Rezeki Berlimpah


Jakarta

Doa Nabi Sulaiman AS adalah bacaan yang sering diamalkan kaum muslimin. Doa-doa tersebut tersemat dalam ayat suci Al-Qur’an.

Umumnya, doa Nabi Sulaiman AS diamalkan untuk memohon rezeki yang berlimpah. Selain itu, ada juga doa-doa lainnya yang ia panjatkan untuk meluluhkan hati seseorang serta diberi kemudahan menerima ilmu.

Mengutip buku Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman: Amalan-amalan Pelimpah Rezeki Nabi Sulaiman karya Muhammad Gufron Hidayat, Sulaiman AS merupakan putra dari Nabi Daud AS. Sebagai seorang nabi, ia banyak dikaruniai mukjizat.


Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman AS ialah memahami bahasa hewan. Selain itu dia juga mampu menundukkan angin dan bangsa jin agar bekerja di bawah perintahnya.

Kumpulan Doa Nabi Sulaiman AS

Berikut sejumlah doa Nabi Sulaiman AS yang tercantum dalam sejumlah ayat-ayat Al-Qur’an seperti dinukil dari buku Dahsyatnya Doa Para Nabi susunan Syamsuddin Noor S Ag.

1. Doa Nabi Sulaiman AS untuk Meluluhkan Hati Seseorang

Berikut ini doa meluluhkan hati dari kisah Nabi Sulaiman AS dalam Al-Qur’an surah An Naml ayat 30-31:

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ ۙ أَلَّا تَعْلُوا عَلَيَّ وَأْتُونِي مُسْلِمِينَ

Arab latin: Innahụ min sulaimāna wa innahụ bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. allā ta’lụ ‘alayya wa`tụnī muslimīn

Artinya: “Sesungguhnya surat ini dari seseorang bernama Sulaiman, dan sesungguhnya (isinya) dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Janganlah kalian sombong kepadaku, tapi datanglah kepadaku sebagai orang yang berserah diri.”

2. Doa Nabi Sulaiman AS untuk Memperoleh Rezeki

Doa Nabi Sulaiman untuk memperoleh atau meminta kekayaan tercantum pada surah Shad ayat 35:

قَالَ رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَهَبْ لِيْ مُلْكًا لَّا يَنْۢبَغِيْ لِاَحَدٍ مِّنْۢ بَعْدِيْۚ اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ

Arab latin: Qāla rabbigfir lī wa hab lī mulkal lā yambagī li`aḥadim mim ba’dī, innaka antal-wahhāb

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak seorang jua pun miliki sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

3. Doa Nabi Sulaiman AS agar Tetap Bersyukur

Doa Nabi Sulaiman AS agar selalu menjadi hamba yang bersyukur termaktub dalam Al-Qur’an surah An Naml Ayat 19. Ayat ini dapat diamalkan sebagai doa.

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّن قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِىٓ أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ ٱلَّتِىٓ أَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَىٰ وَٰلِدَىَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَٰلِحًا تَرْضَىٰهُ وَأَدْخِلْنِى بِرَحْمَتِكَ فِى عِبَادِكَ ٱلصَّٰلِحِينَ

Arab latin: …Robbi awzi’nii an asykuro ni’matakal latii anʼamta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shoolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii ‘ibaadikash shoolihiin.

Artinya: “…Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi, dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Itulah sejumlah doa Nabi Sulaiman AS yang dapat diamalkan sehari-hari. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

2 Doa Nabi Sulaiman untuk Hewan yang Bisa Diamalkan Muslim


Jakarta

Doa Nabi Sulaiman AS untuk hewan termaktub dalam salah satu ayat suci Al-Qur’an. Sebagaimana diketahui, Sulaiman AS termasuk satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui umat Islam.

Nabi Sulaiman AS dikaruniai banyak mukjizat, salah satunya mampu berbicara dengan hewan dan mengerti bahasa mereka. Diterangkan dalam buku Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman: Amalan-amalan Pelimpah Rezeki Nabi Sulaiman yang ditulis Muhammad Gufron Hidayat, Sulaiman AS mengerti bahasa burung dan menjadikan mereka sebagai pembantu.

Selain itu, Nabi Sulaiman AS juga mampu berbicara dalam bahasa semut. Ini diterangkan dalam surah An Naml ayat 18-19.


Dikatakan, semut menjadi salah satu hewan yang dilarang untuk dibunuh. Menukil kitab Hadis Qudsi oleh Imam An-Nawawi dan Imam Qasthalani terjemahan Abu Firly Bassam Taqiy, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Ibnu Abbas RA berkata:

“Sesungguhnya nabi melarang membunuh empat binatang, yaitu semut, lebah, burung hudhud, dan burung shurad.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Doa Nabi Sulaiman AS untuk Hewan

Berikut doa yang dibaca Nabi Sulaiman AS untuk hewan seperti dinukil dari buku Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor.

1. Doa Nabi Sulaiman AS Mengusir Semut

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Arab latin: Hattaa idzaa atau ‘alaa waadin-namli qaalat namlatuy yaa ayyuhan-namludkhulụ masaakinakum, laa yahṭimannakum sulaimaanu wa junuduhụ wa hum laa yasy’urụn

Artinya: “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS An Naml: 18)

Doa Nabi Sulaiman AS untuk hewan lainnya dimaksudkan untuk membuat tunduk binatang tersebut. Berikut bunyinya sebagaimana tersemat dalam surah An Naml ayat 30,

اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡم بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْماَلَّا تَعْلُوا عَلَىَّ وَاْتُونِى مُسْلِمِيْنَ

Arab latin: Innahuu min Sulaimaana wa innahuu bismil laahir rahmaanir rahiim. Bismillah hirrahmani rahiim, allaa ta’luu alayya wa’tuunii muslimin.

Artinya: “Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS An Naml ayat 30)

Kisah Nabi Sulaiman dan Burung Hudhud

Ada sejumlah riwayat yang menceritakan kisah Nabi Sulaiman AS dengan hewan selain semut, yakni burung hudhud.

Menukil dari Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, dalam riwayat Ibnu Abbas dan lainnya dikatakan burung hudhud bertugas mencari tempat keberadaan air. Saat Nabi Sulaiman AS dan pasukannya tidak menemukan air di tengah padang pasir dalam perjalanan, burung hudhud lah yang biasanya datang dan mencarikan tempat tersebut.

Hudhud dikaruniai kemampuan mendeteksi keberadaan air dalam tanah. Ketika burung hudhud menunjukkan keberadaan air di suatu tanah, pasukan nabi Sulaiman AS langsung menggali air tersebut dan digunakan sesuai keperluan.

Suatu ketika, Nabi Sulaiman AS mencari burung hudhud namun ia tidak ada. Mengetahui itu, Nabi Sulaiman AS berkata, “Mengapa aku tidak melihat hudhud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?”

“Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat,” lanjut Sulaiman AS.

Tak lama kemudian, burung hudhud datang dan berkata bahwa mereka menyampaikan sebuah berita tentang kerajaan besar Saba di Yaman. Kerajaan itu beralih ke tangan putri raja yang diangkat sebagai penggantinya yaitu Ratu Balqis.

Kerajaan Ratu Balqis menyembah matahari seperti dilaporkan oleh burung hudhud. Mendengar hal itu, Nabi Sulaiman AS lalu mengirim surat berisi seruan agar taat kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Sang nabi juga memerintahkan Ratu Balqis dan seluruh rakyatnya tunduk serta menyerahkan kekuasaan kepada Sulaiman AS dan tobat dari kemusyrikan.

Setelah surat Sulaiman AS itu sampai kepada Ratu Balqis, sang ratu mengumpulkan para amir, menteri dan pembesar kerajaan untuk bermusyawarah mengenai surat dari Nabi Sulaiman AS. Burung hudhud memiliki peran penting di sini, ia menjadi pengantar surat yang menghubungkan Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis.

Ratu Balqis menawarkan jalan damai kepada Sulaiman AS setelah menerima surat tersebut. Ia ingin memberikan sang nabi sebuah hadiah, namun Nabi Sulaiman AS menolaknya.

Nabi Sulaiman AS menjelaskan dirinya hanya ingin Ratu Balqis dan rakyatnya menyembah Allah SWT dan meninggalkan kemusyrikan. Terlebih, Sulaiman AS sudah memiliki kerajaan yang sangat megah dan besar.

Mendengar hal itu, Ratu Balqis tertarik untuk datang. Nabi Sulaiman AS lalu menanyakan kepada salah satu pekerjanya siapa yang bisa memindahkan singgasana Ratu Balqis ke kerajaannya sebelum ratu tersebut datang. Mendengar hal itu, jin ifrit menyanggupinya dan dengan kecepatan kedipan mata.

Setibanya di kerajaan Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis pun amat tercengang melihat kemegahan serta kekayaan yang dimiliki beliau. Lebih terkejutnya Ratu Balqis saat tahu bahwa singgasananya sudah berada di sana.

Lalu, dirinya mengakui kekalahannya pada Nabi Sulaiman AS dan bersaksi akan beriman kepada Allah SWT. Setelah itu Nabi Sulaiman AS menikah dengan Ratu Balqis.

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Sulaiman Memohon Kekayaan Melimpah Ruah


Jakarta

Kekayaan umumnya menjadi dambaan banyak orang. Dalam sejarah Islam, terdapat seorang nabi yang terkenal dengan kekayaannya, yaitu Nabi Sulaiman AS.

Kekayaan Nabi Sulaiman AS bukan sekadar warisan atau hasil kerja kerasnya. Ada sebuah doa khusus yang dipanjatkan Nabi Sulaiman AS kepada Allah SWT untuk memohon kekayaan.

Merangkum buku 7 Kode Rahasia Al-Fatihah karya Miftahur Rahman, Raja Sulaiman atau Nabi Sulaiman AS adalah salah satu manusia yang paling beruntung.


Nabi Sulaiman AS dimuliakan sebagai seorang nabi, diberikan keluasan ilmu, menguasai ilmu para penghuni langit dan bumi, memiliki kekayaan melimpah, dan diangkat sebagai raja bagi seluruh kaum bani Israil. Ia juga memiliki istana megah, kendaraan angin, dan bala tentara yang terdiri dari manusia, hewan, dan bahkan jin yang kasat mata.

Dikatakan, belum ada orang yang mampu menandingi kekayaan Nabi Sulaiman AS. Konon, dibutuhkan ratusan unta hanya untuk membawa kunci-kunci perbendaharaan kekayaannya. Kekayaan Nabi Sulaiman AS ini berawal dari doanya.

Doa Nabi Sulaiman Minta Kekayaan

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَهَبْ لِي مُلْكًا لَّا يَنبَغِي لِأَحَدٍ مِنْ بَعْدِي إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Arab Latin: Rabbighfir lii wahab lii mulkal laa yambaghii li-ahadim mim ba’dii innaka antal wahhaab.

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahku. Sesungguhnya, Engkaulah Yang Maha Pemberi.”

Doa yang dibaca Nabi Sulaiman AS memohon kekayaan tersebut tercantum dalam surah Sad ayat 35.

Waktu Nabi Sulaiman Memanjatkan Doa Kekayaan

Rasulullah SAW menyebutkan kapan Nabi Sulaiman AS berdoa dengan doa ini. Dalam buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur’an karya Syaikh Hamid Ahmad terdapat hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Amru bin Al-‘Ash bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya Sulaiman ketika membangun Baitul Maqdis memohon kepada Tuhannya tiga perkara. Allah menganugerahkan dua perkara dan kita berharap semoga Allah memberikan perkara yang ketiga kepada kita. Sulaiman meminta hikmah, maka Allah pun memberikannya. Sulaiman meminta kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang pun sesudahnya, maka Allah pun mengabulkan doanya. Terakhir, Sulaiman meminta agar siapa pun yang keluar dari rumahnya dengan tujuan untuk shalat di masjid Baitul Maqdis ini, maka dia dibebaskan dari kesalahannya seperti hari dia dilahirkan ibunya. Kita berharap agar Allah telah mengaruniai permohonan yang ketiga ini kepada kita.”.

Allah SWT mengabulkan doa Nabi Sulaiman AS dengan memberinya kerajaan yang luar biasa. Semoga siapa pun yang mengamalkan doa tersebut juga mendapatkan keistimewaan seperti Nabi Sulaiman AS.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kuasai Bangsa Jin-Mampu Menaiki Angin



Jakarta

Nabi Sulaiman AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang disebutkan dalam Al-Qur’an. Sebagai utusan Allah SWT, tentu Nabi Sulaiman dikaruniai mukjizat.

Salah satu mukjizat Nabi Sulaiman yang umum dikenal ialah dapat berbicara kepada hewan dan memahami bahasanya. Dikisahkan oleh Muhammad Gufron Hidayat melalui Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman: Amalan-amalan Pelimpah Rezeki Nabi Sulaiman, dalam sebuah hadits Abu Hurairah meriwayatkan ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Nabi Sulaiman keluar menemui orang-orang dan melihat mereka sedang meminta diturunkan hujan. Di antara mereka ada seekor semut yang menengadahkan tangannya ke langit. Lantas Nabi Sulaiman berkata, ‘Pulanglah! Doa kalian telah dikabulkan karena seekor semut,”


Kemampuan Nabi Sulaiman memahami bahasa semut tercantum dalam surat An Naml ayat 18-19,

حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ
فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِّنْ قَوْلِهَا

Artinya: “Hingga ketika mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut, “Wahai semut-semut! Masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.

Maka dia (Sulaiman) tersenyum lalu tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu…”

Nabi Sulaiman merupakan putra dari Nabi Daud sehingga dia mewarisi kekuasaan sekaligus kenabian dari sang ayah. Selain itu, Nabi Sulaiman juga dipandang sebagai nabi terbesar setelah Nabi Musa dan Nabi Daud.

Selain berbicara dengan semut, Nabi Sulaiman juga dapat berkomunikasi dengan burung. Hal ini dilakukannya ketika sang ayah wafat, Nabi Sulaiman memanggil para burung untuk melindungi orang-orang yang mengantarkan jenazah Nabi Daud dari panasnya cahaya Matahari.

Dalam surat An Naml ayat 16, Allah SWT berfirman,

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُودَ ۖ وَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ عُلِّمْنَا مَنْطِقَ الطَّيْرِ وَأُوتِينَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ ۖ إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْفَضْلُ الْمُبِينُ

Artinya: “Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud, dan dia (Sulaiman) berkata, “Wahai manusia! Kami telah diajari bahasa burung dan kami diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini benar-benar karunia yang nyata,”

Mukjizat lainnya yang dimiliki Nabi Sulaiman ialah mampu menundukkan jin sehingga mereka bekerja di bawah perintahnya dan menjadi bala tentara. Selain itu, para jin juga bekerja membantu Nabi Sulaiman membangun gedung-gedung tinggi serta pekerjaan berat lainnya.

Dalam surat As Saba’ ayat 13 dijelaskan terkait para jin yang membantu Nabi Sulaiman AS,

يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ ۚ اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ

Artinya: “Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi, patung-patung, piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk-periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah wahai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur,”

Tak sampai di situ, Nabi Sulaiman AS bahkan mampu memerintah angin agar tunduk dan menaikinya bersama bala tentaranya. Hal ini dijelaskan dalam surat Shad ayat 36,

فَسَخَّرْنَا لَهُ ٱلرِّيحَ تَجْرِى بِأَمْرِهِۦ رُخَآءً حَيْثُ أَصَابَ

Arab latin: Fa sakhkharnā lahur-rīḥa tajrī bi`amrihī rukhā`an ḥaiṡu aṣāb

Artinya: “Kemudian Kami tundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut ke mana saja yang dikehendakinya,”

Wafatnya Nabi Sulaiman terjadi ketika beliau mendatangi sebuah pohon yang tumbuh di Baitul Maqdis. Atas kuasa Allah, Nabi Sulaiman berbicara dengan pohon tersebut, seperti dinukil dari buku Kisah Para Nabi susunan Ibnu Katsir.

Pohon yang dikenal sebagai Kharubah itu mengatakan dirinya tumbuh untuk meruntuhkan masjid tempatnya berdiri. Nabi Sulaiman lantas berkata,

“Allah tidak mungkin meruntuhkan masjid ini selama aku masih hidup. Itu artinya, kamu tumbuh untuk mengabarkan kematianku,”

Nabi Sulaiman kemudian mencabut pohon tersebut serta menanamnya di pagar miliknya. Setelah itu, beliau masuk ke dalam mihrab dan mengerjakan salat dengan bersandar pada tongkatnya.

Pada sejumlah sumber dikatakan bahwa tongkat tersebut dibuat Nabi Sulaiman dengan bahan dasar pohon Kharubah yang sempat ia cabut. Kemudian, Nabi Sulaiman wafat tanpa diketahui oleh jin yang bekerja untuknya.

Kisah wafatnya Nabi Sulaiman AS diabadikan pada surat Saba ayat 14,

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِ إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ الْمُهِينِ

Artinya: “Maka ketika Kami telah menetapkan kematian atasnya (Sulaiman), tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka ketika dia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa sekiranya mereka mengetahui yang gaib tentu mereka tidak tetap dalam siksa yang menghinakan,”

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kisah Wafatnya Nabi Sulaiman yang Tidak Disadari Selama Bertahun-tahun



Jakarta

Nabi Sulaiman AS adalah salah satu utusan Allah SWT yang kisahnya tercantum dalam Al-Qur’an. Ada kisah menarik di balik wafatnya Sulaiman AS.

Menurut Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, kisah wafatnya Nabi Sulaiman AS tercantum dalam surah Saba’ ayat 14.

فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ ٱلْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَىٰ مَوْتِهِۦٓ إِلَّا دَآبَّةُ ٱلْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنسَأَتَهُۥ ۖ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ ٱلْجِنُّ أَن لَّوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ ٱلْغَيْبَ مَا لَبِثُوا۟ فِى ٱلْعَذَابِ ٱلْمُهِينِ


Artinya: “Maka tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur, tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan.”

Ibnu Jarir, Ibnu Hatim dan lainnya meriwayatkan dari hadits Ibrahim bin Thuhman dari Atha’ bin Sa’ib dari Sa’id bin Jubair dari Ibnu Abbas RA. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Sulaiman, Nabi Allah, setiap kali salat ia melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon itu, ‘Siapa namamu?’ Pohon menjawab, ‘Namaku ini dan itu,’ Sulaiman kemudian berkata, ‘Untuk apa kau (tumbuh)? Jika memang untuk menjadi tanaman, tumbuhlah dan jika untuk (makanan) hewan, tumbuhlah.’

Suatu ketika, ketika ia tengah salat ia melihat sebuah pohon tumbuh di hadapannya, lalu ia bertanya pada pohon itu, ‘Siapa namamu?’ Pohon itu menjawab, ‘Kharub (si peruntuh),’ Sulaiman bertanya, ‘Untuk apa kamu (tumbuh)?’ Pohon menjawab, ‘Untuk meruntuhkan rumah itu’ Sulaiman kemudian berdoa, ‘Ya Allah! Sembunyikanlah kematianku untuk para jin, agar manusia tahu bahwa jin tidak mengetahui hal gaib,’

Nabi Sulaiman AS lalu membuat tongkat dari pohon tersebut, ia bertumpu pada tongkat itu selama setahun lamanya. Sementara itu, jin terus bekerja dan tongkat itu dimakan rayap.

As-Suddi menuturkan dalam sebuah kabar dari Abu Malik dan Abu Shalih, dari Ibnu Abbas RA dari sejumlah sahabat bahwa Nabi Sulaiman AS pernah menyepi di Baitul Maqdis selama kurang lebih setahun dua tahun, sebulan dua bulan. Keperluan makan dan minum biasa diantarkan kepadanya oleh para setan yang tergabung dalam salah satu jenis jin.

Hal itu terus berlangsung. Para setan tak pernah absen memberi sajian makanan kepada Nabi Sulaiman AS sampai-sampai mereka tidak mengetahui bahwa ia telah meninggal dunia.

Jadi, pohon kharubah yang sebelumnya diterangkan tumbuh untuk meruntuhkan masjid. Nabi Sulaiman AS berkata bahwa Allah SWT tidak mungkin meruntuhkan masjid tersebut selama Sulaiman AS masih hidup.

“Itu artinya, kamu tumbuh untuk mengabarkan kematianku,” demikian terang Nabi Sulaiman AS.

Setelah itu, Sulaiman AS mencabut pohon tersebut dan menanamnya di pagar miliknya. Setelah itu, Nabi Sulaiman AS masuk ke mihrab dan salat sambil bersandar pada tongkatnya.

Beberapa sumber mengatakan tongkat tersebut dibuat oleh Sulaiman AS dengan bahan dasar dari pohon kharubah yang sempat ia cabut. Lalu, Nabi Sulaiman AS menemui ajalnya sampai-sampai tidak diketahui oleh para setan yang sedang bekerja dengannya.

Turut diterangkan dalam buku Berjumpa 26 Nabi: Perjalanan Spiritual Seorang Remaja susunan Argawi Kandito, kalangan jin dan setan menyadari bahwa wafatnya Nabi Sulaiman AS setelah rayap memakan tongkat penopang tubuh sang nabi. Lama waktu rayap memakan tongkat tersebut kira-kira sepuluh tahun.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa Nabi Sulaiman AS wafat dengan berdiri dan bersandar pada tongkatnya. Mata beliau terbuka dan fisiknya tidak berubah bentuk, bahkan tidak ada bau yang muncul dari jenazahnya. Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

3 Mukjizat Nabi Sulaiman AS: Bisa Mengendarai Angin


Jakarta

Nabi Sulaiman AS merupakan salah satu nabi yang dianugerahi banyak keistimewaan luar biasa oleh Allah SWT. Sebagai putra Nabi Daud AS, beliau tidak hanya dilimpahkan tahta kerajaan dan kekuasaan, tapi juga dikaruniai mukjizat-mukjizat yang menakjubkan.

Meski demikian, Nabi Sulaiman AS tidak menghendaki kerajaan atau kekuasaannya untuk bertindak sewenang-wenang, atau memperlihatkan kesombongan, serta menebarkan kerusakan.

Mengutip buku Sulaiman: Raja Segala Makhluk yang ditulis oleh Human Hasan Yusuf, kekuasaan dan kerajaan yang Nabi Sulaiman miliki hanya bertujuan untuk menyebarkan agama Allah SWT dan membawa kemakmuran bagi umat manusia di bawah naungan-Nya.


Kerajaan itu bukan untuk tujuan duniawi, melainkan sebagai sarana untuk memperlihatkan nikmat Allah SWT, mengingat-Nya, dan menyeru untuk beribadah kepada-Nya. Itulah mengapa Nabi Sulaiman AS dianugerahi keistimewaan yang berlimpah oleh Allah SWT atas ketaatan-Nya, seperti 3 mukjizat Nabi Sulaiman AS berikut ini yang Allah SWT anugerahkan khusus untuknya.

3 Mukjizat Nabi Sulaiman AS

Dari banyaknya keistimewaan yang dimiliki Nabi Sulaiman AS, inilah 3 mukjizat Nabi Sulaiman AS yang dianugerahkan Allah SWT, yang dirangkum dari Qashash Al-Anbiya Ibnu Katsir.

1. Menguasai Bahasa Hewan

Salah satu dari 3 mukjizat Nabi Sulaiman AS adalah kemampuannya dalam memahami bahasa hewan. Mukjizat ini diabadikan dalam sebuah kisah ketika Nabi Sulaiman dan pasukannya melewati lembah semut.

Dalam perjalanan tersebut, seekor semut bernama Jarsa dari kabilah Bani Syaishaban, memberikan peringatan kepada pasukannya agar tidak terinjak oleh Nabi Sulaiman AS dan pasukannya. Allah SWT berfirman dalam surah An-Naml ayat 18:

حَتّٰىٓ اِذَآ اَتَوْا عَلٰى وَادِ النَّمْلِۙ قَالَتْ نَمْلَةٌ يّٰٓاَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوْا مَسٰكِنَكُمْۚ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمٰنُ وَجُنُوْدُهٗۙ وَهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ۝١٨

Artinya: “Hingga ketika sampai di lembah semut, ratu semut berkata, “Wahai para semut, masuklah ke dalam sarangmu agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadarinya.”

Peristiwa ini terjadi ketika Nabi Sulaiman AS sedang memimpin parade militer dengan menunggangi kendaraan, yang diikuti oleh pasukan berkuda. Kemampuan Nabi Sulaiman AS dalam memahami bahasa semut ini merupakan bukti nyata mukjizat yang Allah SWT berikan kepadanya secara khusus.

Menariknya, Nabi Sulaiman AS tidak hanya sekadar memahami bahasa hewan, tetapi juga dapat menangkap makna dari percakapan semut tersebut. Beliau tersenyum gembira melihat hal ini sebagai wujud syukur atas ilmu istimewa yang Allah SWT karuniakan kepadanya.

2. Ditundukkannya Angin sebagai Kendaraan

Mukjizat selanjutnya yang Allah SWT anugerahkan kepada Nabi Sulaiman AS adalah kemampuan menundukkan angin sebagai kendaraannya.

Mukjizat ini diberikan setelah beliau meninggalkan kuda-kudanya demi mencari rida Allah SWT. Sebagai gantinya, Allah SWT memberikan sarana transportasi yang jauh lebih cepat, lebih kuat, lebih besar, dan tidak menguras tenaga dalam penggunaannya.

Mukjizat Nabi Sulaiman AS ini diabadikan dalam firman Allah SWT surah Sad ayat 36:

فَسَخَّرْنَا لَهُ الرِّيْحَ تَجْرِيْ بِاَمْرِهٖ رُخَاۤءً حَيْثُ اَصَابَۙ ۝٣٦

Artinya: “Maka, Kami menundukkan kepadanya angin yang berhembus dengan baik menurut perintahnya ke mana saja yang ia kehendaki.”

Disebutkan pula bahwa Nabi Sulaiman AS memiliki hamparan yang terbuat dari papan, untuk menyimpan apa pun yang diperlukan, mulai dari rumah, istana, tenda, perabotan, kuda, unta, alat-alat berat, pasukan dari golongan manusia dan jin, hewan, dan juga burung.

Ketika Nabi Sulaiman AS hendak bepergian, rekreasi, atau menghadapi perang melawan raja, maupun musuh di negeri mana pun yang dikehendaki Allah SWT, beliau membawa semua itu di atas hamparan papan lebar tersebut, lalu beliau memerintahkan angin untuk membawanya terbang, dan angin pun dengan cepat menyelinap ke bawah papan dan mengangkatnya ke udara.

Setelah berada di atas langit, Nabi Sulaiman AS memerintahkan angin untuk terbang membawanya dengan cepat, lalu meletakkannya di tempat mana pun seperti yang ia kehendaki.

Seperti ketika Nabi Sulaiman AS pergi pada pagi hari dari Baitul Maqdis, angin tersebut membawanya terbang hingga ke Istakhar. Jarak yang jika ditempuh melalui perjalanan darat akan memakan waktu satu bulan.

3. Ditundukkannya Bangsa Jin untuk Bekerja

Mukjizat terakhir dari 3 mukjizat Nabi Sulaiman AS adalah kemampuan menundukkan dan memerintah bangsa jin. Berdasarkan firman Allah SWT, bangsa jin diperintahkan untuk bekerja di bawah kekuasaan Nabi Sulaiman AS dengan tanpa lelah, dan mereka tidak menyimpang dari ketaatan. Jika di antara mereka menyimpang dari perintahnya, ia akan disiksa dan dihukum.

Allah SWT berfirman dalam surah Saba ayat 12-13:

وَمَنْ يَّزِغْ مِنْهُمْ عَنْ اَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيْرِ ۝١٢
يَعْمَلُوْنَ لَهٗ مَا يَشَاۤءُ مِنْ مَّحَارِيْبَ وَتَمَاثِيْلَ وَجِفَانٍ كَالْجَوَابِ وَقُدُوْرٍ رّٰسِيٰتٍۗ اِعْمَلُوْٓا اٰلَ دَاوٗدَ شُكْرًاۗ وَقَلِيْلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُوْرُ ۝١٣

Artinya: “Dan sebagian dari jin ada yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Dan siapa yang menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya menyala-nyala. Mereka (para jin itu) bekerja untuk Sulaiman sesuai dengan apa yang dikehendakinya di antaranya (membuat) gedung-gedung yang tinggi,” yaitu tempat-tempat yang baik dan bagian-bagian depan majelis, “Patung-patung,” yaitu gambar-gambar di dinding. Ini dibolehkan dalam syariat dan agama mereka, “Piring-piring yang (besarnya) seperti kolam.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Burung Elang, Nabi Sulaiman AS dan Pemilik Pohon



Jakarta

Para nabi diberikan mukjizat oleh Allah SWT, termasuk Nabi Sulaiman AS yang dapat mengerti bahasa hewan. Ia pernah mendengar keluhan dari seekor burung elang.

Kisah ini diceritakan dalam buku Dahsyatnya Taubat: 42 Kisah orang yang Bertobat karya Isnaini Fuad.

Diceritakan, seekor burung elang mengadu kepada Nabi Sulaiman AS. Ia berkata, “Seorang pemilik pohon bernama Fulan telah merampas anak-anakku di tempat aku bersarang di pohon miliknya itu.”


Pengaduan burung elang ini diterima oleh Nabi Sulaiman AS. Selanjutnya, pemilik pohon tersebut dipanggil serta diberi peringatan untuk tidak lagi mengganggu anak-anak burung elang yang bersarang di pohonnya.

Nabi Sulaiman AS juga memerintahkan dua setan untuk menjaga anak-anak burung elang itu dari gangguan pemilik pohon. Jika pemilik pohon mengulangi perbuatannya dengan mengambil anak-anak burung elang tadi, kedua setan ini hendaknya tidak segan-segan untuk membantingnya ke tanah dan membelah tubuhnya menjadi dua. Satu bagian dibuang ke arah timur sedangkan bagian tubuh yang lain dibuang ke arah barat.

Untuk sementara waktu, peringatan Nabi Sulaiman ini dipatuhi si pemilik pohon. Namun, pada tahun berikutnya pria tersebut melanggar peringatan Nabi Sulaiman. Ia kembali mengambil anak-anak burung elang yang bersarang di pohonnya. Tiap kali sebelum ia melaksanakan niatnya, tiba-tiba datang seorang fakir miskin yang meminta sedekah darinya.

Si pemilik pohon ini merasa kasihan kepada fakir miskin itu. Akhirnya, ia memberikan sepotong roti kepada fakir miskin tadi. Setelah memberikan sedekah, si pemilik pohon kembali melaksanakan niatnya untuk mengambil anak-anak burung elang itu hingga selesai.

Akibat perbuatannya ini, untuk kedua kalinya burung elang mengadu kepada Nabi Sulaiman tentang perampasan anak-anaknya oleh si pemilik pohon.

Berdasarkan laporan burung elang itu, Nabi Sulaiman memanggil dua setan yang disuruhnya menjaga anak-anak burung elang yang bersarang dipohon tersebut. Ia heran mengapa mereka sampai teledor berjaga, sehingga si pemilik pohon dapat mengambil anak-anak burung elang.

Dengan teguran keras Nabi Sulaiman berkata kepada kedua setan itu,”Kenapa kalian mengabaikan tugas dariku?”

Kedua setan menjawab, “Wahai Khalifah Allah, maafkanlah kami. Kami telah melihat perbuatan si pemilik pohon itu dan hendak melaksanakan tugas untuk membunuh orang itu. Namun, sebelum melaksanakannya, kami keburu ditangkap oleh dua malaikat yang disuruh Allah SWT.

Kedua malaikat ini melemparkan kami secara terpisah, satu dilemparkan ke timur dan yang lain dilempar ke barat. Rencana kami untuk membelah tubuh si pemilik pohon pun jadi gagal.

Ini semua akibat sepotong roti yang disedekahkan si pemilik pohon kepada seorang fakir miskin sebelum ia memanjat pohon yang ada sarang burungnya.”

Nabi Sulaiman lalu memanggil si pemilik pohon itu dan menceritakan kejadian yang diceritakan dua setan tadi. Setelah mendengar keterangan dari Nabi Sulaiman, dengan penuh penyesalan si pemilik pohon menyatakan tidak akan mengulangi perbuatannya mengambil anak burung dari sarangnya.

Ia baru menyadari tentang hikmah yang terkandung dalam sedekah yang begitu agung. Dengan kejadian tersebut ia semakin dermawan dan banyak bersedekah untuk jalan yang makruf, juga semakin menyayangi binatang.

Wallahu a’lam.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com