Tag Archives: nasa

Doa Allahumma Inni As Aluka ‘Ilman Naafi’an: Arti dan Keutamaannya


Jakarta

Dalam Islam terdapat suatu bacaan doa yang berlafazkan “Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’an…”. Tahukah detikers, doa ini punya keutamaan yang luar biasa?

Dilansir kitab Fiqh As-Sunnah li An-Nisa, Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim menyebutkan bacaan ‘Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’an…’ merupakan salah satu doa yang bisa dibaca dalam susunan doa setelah sholat.

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar mengungkap bahwa doa tersebut kerap dibaca Nabi SAW sesudah sholat, tepatnya setelah sholat Subuh.


Beliau SAW mengucapkan doa “Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’an…” setelah sholat Subuh lantaran sesudah Subuh menjelang pagi adalah waktu berdoa dan berdzikir yang paling mulia di siang hari.

Selain itu, momen setelah sholat juga merupakan waktu mustajab berdoa. Sehingga doa yang diucapkan sesudah sholat akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Sebagaimana sabda Rasul SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan sahabat Abu Umamah RA. Ia berkata bahwa Nabi SAW ditanya oleh seseorang, ‘Ya Rasulullah, doa apakah yang paling didengar?’ Beliau SAW menjawab, “Doa pada malam terakhir (sebelum Subuh) dan pada akhir sholat-sholat wajib.” (HR Tirmidzi)

Doa Allahumma Inni As Aluka ‘Ilman Naafi’an: Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Berikut tulisan Arab, latin, dan arti dari bacaan doa setelah sholat Subuh ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Latin: Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal, dan amal yang diterima.”

(Doa ini diriwayatkan Ahmad [6/294], Ibnu Majah [925], Ibnu Sinni [108], dan Nasa’i [102] dari Ummu Salamah. Di mana dikatakan bahwa Nabi SAW mengucapkan doa tersebut sesudah sholat Subuh.)

Keutamaan Doa Allahumma Inni As Aluka ‘Ilman Naafi’an

Masih dikutip dari kitab Al-Adzkar, doa “Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’an…” yang diucapkan Rasul SAW punya keistimewaan besar. Keutamaannya terletak pada waktu dibacakannya doa tersebut, yakni sesudah sholat Subuh sampai terbitnya matahari.

Anas bin Malik RA mengatakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda, “Barang siapa sholat Subuh berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah hingga matahari terbit, lalu ia sholat dua rakaat, maka hal itu sama pahalanya dengan pahala sekali haji dan sekali umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR Tirmidzi [586])

Demikian bacaan doa “Allahumma inni as aluka ‘ilman naafi’an…” beserta keutamaannya. Jangan lupa mengamalkan doa tersebut setelah sholat Subuh ya, detikers.

(fds/fds)



Sumber : www.detik.com

Tawasul Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Yasin menjadi surah yang kerap dibaca sebagai amalan malam hari dan rangkaian tahlil. Sebelum membaca Yasin, ada sebuah doa yang bisa dipanjatkan kaum muslim.

Ada sejumlah dalil yang berisi keutamaan surah Yasin. Hal ini yang kemudian menjadikan surah Yasin kerap dibaca sebagai rangkaian tahlil. Dalam sebuah hadits dikatakan,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “إن لكل شيء قلبه، وقلب القرآن يس. ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات”


Artinya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti), dan kalbu Al Quran adalah surah Yasin. Barang siapa yang membacanya, maka Allah catat baginya karena bacaan surah Yasin itu pahala membaca Al Quran sepuluh kali.”

Dalil berikutnya, Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini gharib, yang tidak dikenalnya melainkan melalui hadits Humaid ibnu Abdur Rahman.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: “اقرؤوها على موتاكم” -يعني:پس

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacakanlah ia untuk orang-orang mati kalian. Yakni surah Yasin tersebut’.” (HR an-Nasa’i)

Adab Membaca Surah Yasin

Mengutip buku Bingkai Pembiasaan Anak Saleh karya Muhtarudin, menyebutkan adab-adab yang perlu diperhatikan sebelum membaca surah Yasin.

  • Sebelum membaca harus dalam keadaan suci
  • Memegang dengan tangan kanan
  • Membaca dengan menghadap kiblat
  • Membaca ta’awudz dan basmalah

Bacaan ta’awudz merupakan bacaan untuk meminta perlindungan kepada Allah SWT, di bawah ini contoh bacaan ta’awudz

Ta’awudz pendek

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Arab-latin: A’uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

Ta’awudz panjang

أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Arab-latin: A’udzubillaahis samii’il ‘aliimin minassyaithoonirrajiim

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk.”

  • Membaca dengan tartil dan pelan-pelan

Disebutkan dalam buku Shalat khusyu’ enjoy aja! karya M. Fauzi Rachman, Tartil adalah tingkatan membaca Al-Qur’an yang diakui oleh ulamat qira’at, dengan membaca lambat sambil memakai kaidah-kaidah ilmu tajwid dan mentadaburinya.

  • Membaca dengan khusyuk dan fokus

Membaca Al-Qur’an dengan khusyuk merupakan perintah Allah SWT.

وَيَخِرُّوْنَ لِلْاَذْقَانِ يَبْكُوْنَ وَيَزِيْدُهُمْ خُشُوْعًا ۩ ١٠٩

Artinya: “Mereka menyungkurkan wajah seraya menangis dan ia (Al-Qur’an) menambah kekhusyukan mereka.” (QS Al Isra’: 109)

Doa sebelum Membaca Yasin

Selain memperhatikan adab, ada bacaan tawasul yang bisa dipanjatkan. Tawasul Yasin merupakan nama lain dari doa sebelum membaca Yasin. Doa ini terbagi menjadi tiga jenis, yakni tawasul pembuka, tawasul kepada para nabi, dan tawasul kepada ahli kubur. Berikut bacaan doanya.

Doa Tawasul Pembuka

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Arab-latin: Bismillahirahmanirrahim. Ilaa hadhratin nabiyyi shalallahu ‘alaihi wasallama wa aalihi wa shahbihi syaiun lillaahi lahumul faatihah.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua.”

Doa Tawasul kepada Para Nabi

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة

Arab latin: Tsumma ilaa hadrati ikhwaa nihi minal anbiyaa-i wal mursalin wal awliya-i wasy-syuhadaa-i wash-sholihina wash-shohabati wattaa bi’ina wal ‘ulamaa-i wal mushonnifina wa jami’il malaa ikatil muqorrobin khushuson sayyidnaa assyaikhi i’bdilqodir aljailani radhiyallahu ‘anhu Al-Fatihah…

Artinya: “Selanjutnya, kami berdoa untuk seluruh sahabat dan keluarga Nabi, para wali, syuhada, orang-orang sholeh, sahabat-sahabat Nabi dan generasi sesudahnya, para ulama, pengarang-pengarang yang ikhlas, serta para malaikat yang selalu mendekat kepada Allah. Dan yang terutama, kami menghaturkan doa Al-Fatihah untuk penghulu kami, Sheikh Abdul Qodir Al Jailani. Al-Fatihah…”

Doa Tawasul kepada Ahli Kubur

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اَلْفَاتِحَة…. (Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil) اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا

Arab latin: Tsumma ilaa jamii’i ahlil kuburi minal muslimiina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati min masyariqil ardhi ilaa maghari biha barrihaa wa bahri ha khushuu shon abaa anaa wa ummahaa tinaa wa ajdaa danaa wa jaddaa tina wa masyaa yikhana wa masyaa yikha masyaa yikhinaa wa limanij tama’naa hahunaa bisababihi wa khushuson … (sebutkan nama orang yang dituju) Al-Fatihah

Artinya: “Selanjutnya, kepada semua ahli kubur dari kalangan kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan. Dan kepada kaum mukminin, baik laki-laki maupun perempuan, yang tersebar dari wilayah timur hingga barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya, doa ini kami tujukan untuk bapak-bapak kami, para ibu kami, nenek-nenek kami baik yang laki-laki maupun perempuan, juga untuk para guru besar kami dan para guru besar mereka, guru-guru kami, para gurunya guru kami, serta kepada semua yang telah menyebabkan kami berkumpul di sini. Dan khususnya untuk arwah …(sebutkan nama si mayit)… Al-Fatihah.”

Keutamaan Surah Yasin

Surah Yasin memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antaranya sebagaimana disebutkan dalam hadits.

“Setiap sesuatu itu memiliki jantung, dan jantung Al-Qur’an adalah surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin maka Allah catat baginya pahala membaca Al-Qur’an sebanyak sepuluh kali.” (HR Baihaqi, Hakim, Tirmidzi, dan Darimi)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang membaca surah Yasin pada suatu malam karena mengharap ridha Allah niscaya dosanya diampuni.” (HR Thabrani)

Membaca surat Yasin disebut menjadi jalan terkabulkannya hajat. Hal ini mengacu pada hadits berikut,

عن عطاء ابن أبي رباح قال : بلغي أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : (من قرأ يس في صدر النهار قضيت حوائجه) . (أخرجه الدارمي).

Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Atha bin Abi Rabah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang membaca surah Yasin di permulaan harinya, maka semua hajatnya akan dikabulkan’.” (HR Ad Darimi)

Keutamaan lain membaca surah Yasin adalah Allah SWT akan mempermudah segala urusan sepanjang hari. Dikatakan dalam sebuah hadits,

وعن ابن عباس رضي الله عنهما قال : (من قرأ يس حين يصبح أعطي يسر يومه حتى يمسي ، ومن قرأ ها في صدر ليلة أعطي يسر ليلته حتى يصبح) . (أخرجه الدارمي).

Artinya: “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra beliau berkata, ‘Barang siapa membaca surah Yasin di waktu pagi, maka akan dipermudah (urusannya) siang harinya hingga sore, dan barang siapa yang membacanya di waktu malam, maka akan dimudahkan (urusannya) malam harinya hingga pagi’.” (HR Ad Darimi)

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Qadha di Bulan Muharram


Jakarta

Puasa Senin Kamis dan qadha Ramadan menjadi ibadah yang bisa dikerjakan pada bulan Muharram. Sebelum berbuka, umat Islam bisa membaca doa buka puasa sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.

Puasa Senin dan Kamis adalah ibadah sunnah yang kerap dilakukan Rasulullah SAW. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits,

كان يَتَحَرَّى صيامَ الاثنينِ والخميسِ


Artinya: “Rasulullah biasa menaruh pilihan berpuasa pada hari Senin dan Kamis.” (HR Ibnu Majah, Tirmidzi, & Nasa’i)

Menurut hadits lain yang terdapat dalam Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Abu Aulia dan Abu Syauqina, Rasulullah SAW suka berpuasa pada Senin dan Kamis karena hari tersebut adalah waktu dilaporkannya amal. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, saat Rasulullah SAW ditanya mengenai puasa Senin dan Kamis, beliau menjawab,

إِنَّ الْأَعْمَالَ تُعْرَضُ كُلَّ اثْنَيْنِ وَخَمِيْسٍ فَيَغْفِرُ اللَّهُ لِكُلِّ مُسْلِمٍ أَوْ لِكُلِّ مُؤْمِنٍ إِلَّا الْمُتَهَاجِرَيْنِ فَيَقُولُ : أَخِّرُهُمَا

Artinya: “Sesungguhnya amal-amal manusia dilaporkan (kepada Allah) pada hari Senin dan Kamis. Lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang saling menjauh. Allah berkata, ‘Tangguhkanlah untuk keduanya’.” (HR Ahmad dalam Musnad Ahmad)

Selain puasa Senin dan Kamis, puasa lain yang bisa dikerjakan pada Muharram adalah qadha Ramadan. Tidak ada waktu-waktu khusus untuk mengqadha puasa, tapi jika mengacu pada keutamaan Muharram, umat Islam bisa mengerjakan puasa pada bulan ini.

Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.

Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam.” (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Doa Buka Puasa Senin Kamis

Puasa dilakukan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, menurut kesepakatan ulama. Begitu masuk waktu berbuka, umat Islam bisa mengawalinya dengan membaca doa buka puasa. Menukil kitab al-Adzkar terjemahan Ulin Nuha, berikut beberapa doa buka puasa yang bisa dipanjatkan sebagaimana terdapat dalam hadits.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR Abu Dawud)

Rasulullah SAW juga pernah membaca doa buka puasa berikut,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Allaahumma laka shumnaa wa ‘ala rezekika aftharnaa fataqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Doa tersebut terdapat dalam kitab Ibnu Sunni dari riwayat Ibnu Abbas RA. Dalam riwayat yang berasal dari Muadz bin Zuhrah, Rasulullah SAW pernah membaca doa buka puasa dengan lafaz berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu wa a ‘alaa rizqika afthartu

Artinya: “Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka.” (Sunan Abu Dawud)

Sunnah Rasulullah saat Buka Puasa

Selain membaca doa buka puasa, ada sejumlah sunnah yang bisa dilakukan umat Islam yang menjalankan puasa Senin Kamis atau qadha Ramadan. Berikut beberapa di antaranya sebagaimana mengacu pada hadits nabi.

1. Segera Berbuka

Menyegerakan berbuka puasa termasuk sunnah Rasul. Menurut hadits yang terdapat dalam Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, Wasa’il wa Thuruq wa Amaliyah karya Raghib As-Sirjani terjemahan Andi Muhammad Syahrir, doanya orang yang berpuasa adalah mustajab.

Diriwayatkan Abdullah bin Amru bin Al Ashr RA, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

2. Buka Puasa dengan Kurma atau Minum Air Putih

Sunnah buka puasa dengan kurma atau air putih disebutkan dalam hadits berikut,

“Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah sebelum salat, bila tidak ada (beliau berbuka) dengan kurma kering dan bila tidak ada beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR Abu Dawud, Hakim, dan Daruquthni. Daruquthni menyatakan hadits ini sanadnya shahih dan At-Tirmidzi menyatakan hasan gharib)

Jadwal Buka Puasa Hari Ini

Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan memasuki waktu buka puasa hari ini pukul 17.57 WIB. Adapun, jadwal salat sebagai berikut:

  • Subuh: 04.45 WIB
  • Dzuhur: 12.03 WIB
  • Ashar: 15.24 WIB
  • Maghrib: 17.57 WIB
  • Isya: 19.09 WIB

Jadwal buka puasa untuk wilayah Indonesia lainnya bisa dilihat di sini.

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

Ada Supermoon Blue Moon 19 Agustus, Ini Doa saat Melihat Purnama


Jakarta

Fenomena Supermoon Blue Moon akan menghiasi langit malam Agustus 2024. Puncak purnama super ini berlangsung pada 19 Agustus dan dapat dilihat di wilayah Indonesia pada 20 Agustus dini hari.

“Akan ada juga fenomena Blue Moon, yaitu purnama ke-4 (fenomena ini ekstra karena biasanya dalam satu musim hanya ada 3 bulan purnama) yang terjadi tanggal 19 Agustus,” tulis BRIN dalam laporannya pada 8 Januari 2024 seperti dikutip, Senin (19/8/2024).

Dilansir Live Science, bulan purnama 19 Agustus ini adalah purnama terbesar dan paling terang pada 2024. Meski bulan purnama Agustus biasa disebut ‘Sturgeon Moon’, tapi bisa juga disebut ‘Blue Supermoon’.


Fenomena Blue Moon terjadi setiap 2-3 tahun sekali. Blue Moon terakhir kali terjadi pada Oktober 2020 dan Agustus 2021 dan akan terjadi lagi pada Mei 2027.

Menurut keterangan dalam situs NASA, fenomena Blue Moon tahun ini akan mencapai puncaknya pada Senin, 19 Agustus 2024 pukul 14.26 EDT atau Selasa, 20 Agustus 2024 pukul 1.26 WIB. Bulan akan tampak purnama selama tiga hari, dari Minggu pagi hingga Rabu dini hari atau 18-20 Agustus 2024.

Doa ketika Melihat Bulan Purnama

Dalam kitab Fiqh as-Sunnah Jilid 2 karya Sayyid Sabiq yang diterjemahkan Khairul Amru Harahap dan Masrukhin terdapat doa yang dibaca Rasulullah SAW saat melihat bulan purnama. Menurut riwayat Thabrani dari Abdullah bin Umar RA, ketika Rasulullah SAW melihat bulan purnama beliau membaca doa berikut,

الله أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالأمن والإيمان والسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى رَبُّنَا وَرَبُّكَ الله

Artinya: “Allah Maha Besar. Ya Allah jadikanlah ia bulan bagi kami dengan aman, iman, keselamatan, pertolongan kedamaian dan taufik atas apa yang dicintai Tuhan kami dan yang diridhai. Tuhan kami dan Tuhanmu adalah Allah.”

Ada juga riwayat yang menyebut Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut ketika melihat hilal,

هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدِ هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ، آمَنْتُ بِالَّذِي خَلَقَكَ

Artinya: “Bulan kebaikan dan petunjuk. Bulan kebaikan dan petunjuk. Bulan kebaikan dan petunjuk. Aku beriman kepada Dzat yang menciptakan-Mu,”

Sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau mengucapkan,

الْحَمْدُ للهِ الَّذِي ذَهَبَ بِشَهْرِ كَذَا وَجَاءَ بِشَهْرٍ كَذَا

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan sebulan dan memunculkannya sebulan.”

Doa Rasulullah SAW tersebut berasal dari hadits mursal yang diriwayatkan Abu Daud dari Qatadah RA. Hadits ini terdapat dalam kitab al-Adab bab Ma Yaqulu idza Ra’a al-Hilala.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

7 Kelompok yang Tidak Bisa Mencium Aroma Surga Menurut Hadits


Jakarta

Surga adalah tempat dengan berbagai kenikmatan yang telah dijanjikan Allah SWT bagi manusia yang taat kepada-Nya. Gambaran surga tercantum dalam sejumlah Al-Qur’an, salah satunya surat Az Zukhruf ayat 71:

يُطَافُ عَلَيْهِمْ بِصِحَافٍ مِّنْ ذَهَبٍ وَّاَكْوَابٍ ۚوَفِيْهَا مَا تَشْتَهِيْهِ الْاَنْفُسُ وَتَلَذُّ الْاَعْيُنُ ۚوَاَنْتُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَۚ ٧١

Artinya: “Kepada mereka diedarkan piring-piring dan gelas-gelas dari emas dan di dalamnya (surga) terdapat apa yang diingini oleh hati dan dipandang sedap oleh mata serta kamu kekal di dalamnya.”


Tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam surga. Bahkan, ada beberapa kelompok yang tidak dapat mencium aroma surga. Siapa mereka?

Kelompok yang Tidak Bisa Mencium Aroma Surga

Menukil dari buku Ketika Ruh Dikembalikan oleh Rizem Aizid, berikut kelompok orang yang tidak bisa mencium aroma surga.

1. Istri yang Meminta Cerai Tak sesuai Syariat

Aroma surga tidak akan tercium oleh istri yang meminta cerai kepada suaminya namun tidak sesuai dengan syariat Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Wanita mana saja yang meminta perceraian dari suaminya ‘tanpa alasan yang benar, maka haram baginya bau surga.” (HR Abu Dawud)

2. Mempelajari Agama untuk Duniawi

Kelompok selanjutnya yang tidak dapat mencium aroma surga adalah mereka yang mempelajari agama hanya untuk kepentingan duniawi. Jadi, ilmunya hanya digunakan untuk memenuhi keinginan duniawi.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi,

“Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu dengan mengharap wajah Allah (yaitu ilmu agama), tidaklah ia mempelajarinya melainkan untuk memperoleh harta dunia, maka dia tidak akan mendapatkan harumnya bau Surga di hari Kiamat.” (HR Abu Dawud)

3. Orang yang Menyemir Rambutnya dengan Warna Hitam

Orang yang menyemir rambutnya dengan warna hitam juga termasuk kelompok yang tidak dapat mencium aroma surga. Rasulullah SAW bersabda dalam haditsnya,

“Pada masa akhir zaman akan muncul suatu kaum yang menyemir rambutnya dengan warna hitam seperti tembolok burung merpati, mereka ini tidak akan mencium bau harum surga.” (HR Abu Dawud)

4. Wanita yang Berpakaian tetapi Telanjang

Wanita yang berpakaian tetapi telanjang menjadi salah satu dari kelompok yang tidak diperkenankan mencium aroma surga. Cara berpakaian seperti ini tidak dianjurkan dalam Islam.

Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Dua golongan termasuk ahli neraka yang saya belum pernah melihatnya. Golongan pertama: suatu kaum memegang ‘cambuk’ seperti ekor sapi yang digunakan untuk mencambuki manusia, dan golongan kedua: wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Mereka (2 golongan tersebut) tidak akan masuk surga, juga tidak akan mencium baunya, sesungguhnya bau surga itu tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR Muslim)

5. Orang yang Mencambuk Manusia

Mengacu pada hadits di atas, kelompok lainnya yang tidak dapat mencium aroma surga adalah orang yang mencambuk manusia. Naudzubillah min dzalik.

6. Orang yang Membunuh Orang Kafir yang Diharamkan untuk Dibunuh

Membunuh orang kafir yang bukan musuh Islam termasuk golongan yang tidak bisa mencium aroma surga. Sebab, ada beberapa jenis kafir yang darahnya haram untuk ditumpahkan umat Islam, yaitu:

  • Kafir mu’ahad, yaitu kaum kafir yang memiliki perjanjian dengan kaum muslimin
  • Kafir dzimmi, yaitu kaum kafir yang tunduk di bawah kekuasaan kaum muslimin
  • Kafir musta’min, yaitu orang kafir yang mencari perlindungan keamanan dari kaum muslimin

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang berbunyi,

“Barangsiapa membunuh seseorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mendapatkan baunya surga, padahal baunya surga bisa didapati dari perjalanan 70 tahun.” (HR Ahmad dan Nasa’i)

7. Orang Sombong

Kelompok lainnya yang tidak bisa mencium aroma surga adalah orang sombong. Sombong adalah sifat yang dibenci Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, “Itu tidaklah termasuk kesombongan, sesungguhnya Allah ‘azza wajalla itu Indah dan menyukai keindahan. Akan tetapi sombong itu adalah siapa yang menolak kebenaran dan meremehkan manusia dengan kedua matanya.” (HR Ahmad)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Muslim yang Minum Khamr Salatnya Tidak Diterima 40 Hari, Ini Haditsnya



Jakarta

Islam melarang muslim untuk mengonsumsi minuman keras atau khamr. Larangan ini termaktub dalam ayat suci Al-Qur’an dan beberapa hadits Rasulullah SAW.

Secara bahasa, khamr artinya menutupi. Billy El-Rasheed dalam buku Pengantar Studi Quran, Fiqih, Manhaj menjelaskan makna khamr secara istilah dengan arti jenis minuman yang memabukkan dan menutupi kesehatan akal.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 219,


يَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلْخَمْرِ وَٱلْمَيْسِرِ ۖ قُلْ فِيهِمَآ إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَٰفِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا ۗ وَيَسْـَٔلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ ٱلْعَفْوَ ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang khamr dan judi. Katakanlah: “pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir.”

Berdasarkan ayat di atas, larangan minum khamr ini harus diperhatikan muslim. Sebab, jika nekat meminumnya maka sama saja seperti melakukan perbuatan dosa.

Dalam sebuah hadits, muslim yang nekat meminum khamr salatnya tidak akan diterima selama 40 hari. Terkait hal ini tercantum dalam hadits yang dinukil dari Syarh Arbain an-Nawawiyyah yang disyarah Abu Utsman Kharisman terbitan Pustaka Hudaya.

لَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ رَجُلٌ مِنْ أُمَّتِي فَيَقْبَلُ اللَّهُ مِنْهُ صَلَاةً أَرْبَعِينَ يَوْمًا

Artinya: “Tidaklah seseorang dari umatku minum khamar, kemudian Allah terima salatnya 40 hari.” (HR an-Nasa’i dan dishahihkan oleh Al-Albani)

Merangkum arsip detikHikmah dalam wawancara dengan Ketua Lembaga Bahtsul Masail PBNU KH Mahbub Maafi Ramdan beberapa waktu lalu, pengertian dari hadits salat muslim tidak diterima selama 40 hari jika meminum khamr ini berarti salatnya tidak dapat pahala. Artinya, salat tetap wajib dilakukan namun jika ia tidak bertaubat maka salatnya tidak mendapat pahala selama 40 hari.

“Tidak diberi pahala sholatnya selama 40 hari ini sebagai bentuk hukuman karena minum khamr, tapi bukan berarti tidak wajib sholat ya, kalau tidak sholat dapat masalah lagi dia. Jadi tambah lagi masalahnya,” ujar KH Mahbub.

Meski demikian, bagi muslim yang bertaubat maka salatnya tetap diterima. Wallahu a’lam.

“Kalau orang taubat insya Allah diterima sama Allah. Kalau orang yang tobat ya Allah akan menerima taubatnya,” lanjutnya.

Hadits lainnya yang menjelaskan tentang salat peminum khamr tidak diterima 40 hari berasal dari Ibnu Umar RA, Nabi SAW bersabda:

“Orang yang minum khamr, tidak diterima sholatnya 40 hari. Siapa yang bertaubat, maka Allah SWT memberi taubat untuknya. Namun bila kembali lagi, maka hak Allah untuk memberinya minum dari sungai Khabal.” Seseorang kemudian bertanya, “Apakah sungai Khabal itu?” Beliau menjawab, “Nanahnya penduduk neraka.” (HR Imam Ahmad).

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Keluar Masjid Beserta Adab dan Keutamaannya


Jakarta

Masjid adalah tempat suci yang menjadi pusat ibadah umat Islam, mulai dari menunaikan sholat hingga berbagai kegiatan keagamaan lainnya. Namun, ketika berada di masjid kita juga sebaiknya mematuhi adab-adab dan membaca doa ketika masuk maupun keluar dari masjid.

Salah satu sunnah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah membaca doa keluar masjid sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT agar diberikan keutamaan dan keberkahan setelah beribadah.

Landasan Dalil Membaca Doa Keluar Masjid

Mengutip buku Zikir dan Doa Penghuni Surga tulisan Supriyadi, dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “‘Jika salah satu di antara kalian itu masuk masjid, salamlah kepada Nabi SAW (bershalawat), kemudian berdoalah, ‘Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.’ Ketika keluar, berdoalah (sebagaimana lafalnya), ‘Ya Allah, sesungguhnya aku memohon fadilah kepada-Mu.'” (HR. Imam Muslim, Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibn Majah).


Dengan membaca doa keluar masjid, seorang muslim memohon agar Allah SWT memberikan fadilah-Nya, yaitu keutamaan-keutamaan yang hanya bisa diberikan oleh-Nya.

Selain itu, doa ini juga mencerminkan penghormatan terhadap masjid sebagai rumah Allah SWT di muka bumi. Saat meninggalkan masjid, kita diajarkan untuk tetap menjaga hati agar selalu bergantung kepada Allah SWT, serta mengakui bahwa segala keberhasilan dan kebaikan hanya datang dari-Nya.

Bacaan Doa Keluar Masjid: Arab, Latin dan Artinya

Doa keluar masjid terdapat dua versi, yaitu panjang dan pendek. Berikut adalah doa keluar masjid lengkap dengan Arab, latin dan artinya yang dikutip dari sumber sebelumnya dan buku Fiqih Sunnah 1 tulisan Sayyid Sabiq yang diterjemahkan oleh Abu Aulia dkk.

1. Doa Keluar Masjid Versi Pendek

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Arab latin: Allahumma inni as-aluka min fadhlik.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon fadilah kepada-Mu.”

2. Doa Keluar Masjid Versi Panjang

بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُونِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ، اللَّهُمَّ اعْصِمْنِي مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ.

Arab latin: Bismillah Allahumma Shalli ‘ala Muhammadin. Allâhumma igfirli dzunûbuî wa iftah lî abwâba fadhlika. Allâhumma ishimnî min asy- Syaithân ar-Rajîm

Artinya: “Dengan nama Allah. Ya Allah, sampaikanlah shalawat kepada Muhammad. Ya Allah, ampunilah segala dosaku, dan bukakanlah untukku semua pintu keutamaan-Mu. Ya Allah, lindungilah diriku dari godaan setan yang terkutuk.”

Adab saat Berada di Dalam Masjid

Berikut adalah adab-adab di dalam masjid yang sebaiknya dilakukan, menurut buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati tulisan Thoriq Aziz Jayana dan buku Buku Pintar 50 Adab Islam tulisan Arfiani:

1. Berangkat dalam Keadaan Suci

Pastikan sudah bersuci dari hadas kecil maupun hadas besar sebelum menuju masjid.

2. Kenakan Pakaian yang Sopan dan Bersih

Pakailah pakaian yang sesuai, bersih, dan suci, karena masjid adalah rumah Allah SWT yang harus dihormati.

3. Tidak Bertelanjang, Baik Sebagian Maupun Keseluruhan Tubuh

Jaga aurat dengan sempurna saat berada di dalam masjid. Hal ini berlaku untuk perempuan maupun laki-laki.

4. Gunakan Wangi-wangian

Disunnahkan memakai minyak wangi, kecuali bagi wanita, yang dianjurkan untuk tidak memakai wangi-wangian atau berdandan mencolok.

5. Perbanyak Zikir dan Sholawat dalam Perjalanan ke Masjid

Sepanjang perjalanan menuju masjid, isilah waktu dengan zikir dan sholawat.

6. Masuk dengan Tenang dan Dahulukan Kaki Kanan

Saat memasuki masjid, lakukan dengan penuh ketenangan dan dahulukan kaki kanan sebagai bentuk penghormatan bahwa masjid adalah tempat yang suci.

7. Membaca Doa Masuk Masjid

Jangan lupa membaca doa masuk masjid untuk memohon keberkahan dan rahmat dari Allah SWT.

8. Lakukan Sholat Tahiyyatul Masjid

Setelah masuk, kerjakan sholat Tahiyyatul Masjid dua rakaat.

9. Jaga Akhlak Selama di Masjid

Hindari perilaku seperti meludah, kentut, berkata kasar, membuat gaduh, bernyanyi, merokok, bersiul atau mengotori masjid.

10. Tidak Membuat Tempat Khusus

Jangan memesan atau membuat tempat tertentu di masjid yang mengesankan egoisme.

11. Hindari Melintasi Orang yang Sedang Sholat

Jangan berjalan di depan orang yang sedang melaksanakan sholat karena ini dapat mengganggu konsentrasi ibadahnya.

12. Jangan Melangkahi Orang yang Sedang Duduk atau Membaca Al-Qur’an

Hormati mereka yang sedang beribadah atau membaca Al-Qur’an dengan tidak melangkahi mereka.

13. Hindari Berjualan di Dalam Masjid

Masjid bukan tempat untuk transaksi jual beli, tetapi rumah Allah SWT khusus untuk ibadah.

14. Hindari Tidur di Masjid

Masjid tidak diperuntukkan sebagai tempat tidur kecuali dalam keadaan darurat atau situasi tertentu, seperti itikaf.

15. Menjaga Kebersihan Masjid

Pastikan masjid tetap bersih dan terawat. Rasulullah SAW bersabda, “Jagalah kebersihan masjid, rawatlah bangunan dan perlengkapan di dalamnya, namun jangan menghiasi masjid secara bermegah-megahan.”

16. Membuang Sampah pada Tempatnya

Jika menemukan sampah seperti tisu, botol air, atau benda lainnya. Ambillah dan buang ke tempat sampah. Ini bentuk tanggung jawab kita terhadap kebersihan masjid.

17. Mengembalikan Barang pada Tempatnya

Jika melihat Al-Qur’an, mukena, atau sarung tergeletak di lantai, kembalikan ke tempat semestinya dan rapihkan kembali di tempatnya.

18. Tidak Meninggalkan Sampah

Pastikan tidak meninggalkan sampah atau benda lain yang dapat mengotori masjid karena kebersihan adalah sebagian dari iman.

19. Membaca Doa Keluar Masjid

Ketika keluar dari masjid, ucapkan doa keluar masjid yang sudah dituliskan sebelumnya diatas.

20. Berzikir dan Bersholawat

Doa keluar masjid tersebut bisa diiringi dengan zikir kepada Allah SWT dan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW.

21. Mendahulukan Kaki Kiri ketika Keluar

Ketika melangkah keluar masjid, dahulukan kaki kiri untuk menghormati masjid sebagai tempat yang suci dan luar masjid yang tidak suci.

22. Berniat Kembali ke Masjid

Selalu niatkan untuk kembali ke masjid di lain waktu untuk melaksanakan sholat atau ibadah lainnya.

23. Menjauhi Sifat Riya dan Sombong

Hindari sikap riya atau merasa lebih baik dari orang lain setelah beribadah di masjid. Selalu rendahkan hati dan ingat bahwa ibadah adalah bentuk penghambaan kepada Allah SWT, bukan untuk mendapatkan pujian dari manusia.

Keutamaan Membaca Doa Keluar Masjid

Membaca doa keluar masjid bukan hanya kebiasaan, melainkan sunnah yang penuh pahala dan keutamaan. Keutamaan membaca doa keluar masjid tercermin dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA dalam buku Menggapai Nikmatnya Beribadah karya Syekh Khalid Sayyid Rusyah yang diterjemahkan oleh Abdurrahim dkk., bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa yang pergi ke masjid atau kembali, Allah menyediakan baginya tempat singgah setiap kali dia pergi atau kembali.” Hadits ini menegaskan betapa istimewanya setiap langkah menuju masjid maupun meninggalkannya, termasuk ketika kita membaca doa keluar masjid.

Dengan membaca doa keluar masjid, seorang muslim juga memperbarui niatnya untuk kembali ke masjid di waktu yang akan datang, sehingga menjadikan ibadahnya sebagai rutinitas yang konsisten setiap waktunya.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid Lengkap


Jakarta

Doa niat puasa ganti Ramadhan karena haid bisa diamalkan muslim sehabis salat Isya. Puasa ganti biasa disebut sebagai qadha, yaitu kewajiban bagi muslim yang meninggalkan puasa Ramadhan karena alasan tertentu seperti haid.

Terkait puasa ganti Ramadhan disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 184,

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ


Artinya: “(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Menukil dari buku Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi yang diterjemahkan Shofa’u Qolbi Djabir, doa niat puasa ganti Ramadhan karena haid sebaiknya dibaca pada malam hingga terbit fajar. Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW,

“Barang siapa yang belum berniat (untuk puasa) di malam hari sebelum terbitnya fajar maka tidak ada puasa baginya.” (HR Ad-Daru Quthni dan Al- Baihaqi)

Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid

Berikut bacaan doa niat puasa ganti Ramadhan karena haid yang dikutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan Hingga Kematian susunan Muh Hambali.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu soumaghadin ‘an qadha’i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku niat untuk mengqadha puasa bulan Ramadan esok hari karena Allah ta’ala.”

Hukum Membaca Doa Niat Puasa Ganti Ramadhan karena Haid

Menurut buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini dan Sumantri Jamhari, membaca doa niat puasa ganti Ramadhan karena haid hukumnya wajib. Sebab, niat merupakan bagian dari rukun. Oleh karenanya, jika tidak dibaca maka puasanya tidak sah.

Nabi Muhammad SAW bersabda dalam haditsnya,

“Barang siapa tidak berniat puasa di waktu malam, maka tidak ada puasa baginya (tidak sah).” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i dan Ibnu Majah)

Batas Akhir Membayar Puasa Ganti Ramadhan

Gamar Al-Haddar melalui bukunya yang berjudul 10 Formula Dasar Islam: Konsep dan Penerapannya menjelaskan bahwa batas akhir menunaikan puasa ganti Ramadhan adalah sebelum datang Ramadhan berikutnya. Apabila belum membayar puasa ganti Ramadhan sampai Ramadhan berikutnya, maka diwajibkan atas dirinya berpuasa dan menunaikan fidyah.

Puasa ganti Ramadhan dilakukan sesuai jumlah batalnya puasa. Jika muslim batal 7 hari puasa selama Ramadhan, ia harus menggantinya 7 hari juga.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Bulan Syaban, Amalkan agar Mendapat Keberkahan



Jakarta

Syaban adalah bulan kedelapan dalam kalender hijriyah. Syaban tiba setelah bulan Rajab dan sebelum hadirnya Ramadan. Ada doa yang bisa dipanjatkan untuk menyambut datangnya Syaban.

Syaban terletak di antara dua bulan mulia yakni Rajab dan Ramadan. Amalan di bulan ini memiliki banyak keutamaan, termasuk berdoa di bulan ini.

Syaban adalah waktu amalan manusia diangkat ke sisi Allah SWT. Hal ini seperti dalam hadits Usamah bin Zaid RA. Rasulullah SAW bersabda,


“Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i [IV/201]).

Mengutip buku Amalan Ringan Berpahala Istimewa Seputar Puasa, Sedekah, Dan Haji karya Abdillah F. Hasan, bulan Syaban berasal dari kata Sya’aba yang artinya merekah karena ia berada di antara dua bulan mulia.

Doa Bulan Syaban (

Mengutip buku 175 Doa dalam Keseharian Kita karya Muhammad Azri Zulal bin Kholid Baraja, berikut doa-doa yang dapat dibaca saat bulan Syaban.

1. Doa Pertama

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالأَمْنِ وَالإِيْمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ، وَجِوَارٍ مِنَ الشَّيطَانِ، وَرِضوَانٍ مِنَ الرَّحمَنِ

Arab latin: Allahumma ad-khilhu ‘alainaa bil amni wal iimaani was salaamati wal islaam, wa jiwaarim minasy-syaithooni, wa ridhwanim minar rohmaani

Artinya: “Ya Allah, masukkanlah kami pada bulan ini dengan rasa aman, keimanan, keselamatan, dan Islam, juga lindungilah kami dari gangguan setan, dan agar kami mendapat rida Allah (Ar-Rahman).” (HR. Al-Baghawi dalam Mu’jam Ash-Shahabah, sanadnya sahih).

2. Doa Kedua

Doa ini dapat dibaca apabila seseorang melihat hilal secara langsung. Berikut bacaan doanya:

اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ

Arab latin: Allahumma ahlilhu ‘alayna bilyumni wal iimaani was salaamati wal islaami. Rabbi wa rabbukallah

Artinya: “Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu (wahai bulan sabit) adalah Allah.” (HR. Ahmad, 1:162 dan Tirmidzi, no. 3451, dan Ad-Darimi. Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan gharib. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadis ini sahih).

3. Doa Syaban Menjelang Ramadan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab latin: Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya’bâna wa ballighnâ Ramadhânâ

Artinya: “Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadan.”

Keutamaan Bulan Syaban

Pada bulan Syaban, semua catatan amal perbuatan selama setahun akan diserahkan kepada Allah SWT. Untuk itu, umat Islam dianjurkan memperbanyak amalan agar mendapat banyak keutamaan.

Keagungan bulan Syaban juga bisa dengan meningkatkan berbagai ketaatan kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mengagungkan bulan Syaban, bertakwa kepada Allah SWT dan taat kepada-Nya serta menahan diri dari perbuatan maksiat/durhaka maka Allah SWT mengampuni dosanya dan menyelamatkannya dalam satu tahun itu dari segala macam bencana dari bermacam-macam penyakit.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan Menurut Hadits Nabi SAW


Jakarta

Doa bulan Syaban menjelang Ramadhan adalah bacaan yang bisa diamalkan muslim. Syaban merupakan bulan kedelapan yang terletak antara Rajab dan Ramadhan.

Meski Syaban bukan termasuk bulan haram, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa Syaban tetap istimewa. Mengutip dari buku Dakwah Kreatif: Muharram, Maulid Nabi, Rajab dan Sya’ban tulisan Udji Asiyah, Syaban adalah momen dilaporkannya segala amal perbuatan manusia kepada Allah SWT.

Dengan demikian, sudah seharusnya umat Islam berlomba-lomba dalam mengerjakan amal kebaikan sebelum diserahkan kepada Allah SWT. Dari Usamah bin Zaid bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,


“Wahai Rasulullah SAW, saya lihat engkau lebih bersemangat (lebih rajin) berpuasa di bulan Syaban ini dibanding bulan-bulan lainnya, mengapa?” Rasul SAW menjawab, “Karena Syaban ini bulan agung, yang banyak dilupakan orang, padahal di bulan inilah amal perbuatan manusia akan dinaikkan (dilaporkan) ke hadirat Allah SWT. Karena itu, aku ingin (lebih senang) bila di saat amalan-amalan itu diangkat (dihadirkan kepada Allah), maka aku dalam keadaan puasa.” (HR Nasa’i)

Selain itu, ada doa yang bisa dibaca muslim ketika bulan Syaban. Doa tersebut tercantum dalam hadits Rasulullah SAW.

Doa Bulan Syaban Menjelang Ramadhan: Arab, Latin dan Arti

Doa bulan Syaban menjelang Ramadhan termaktub dalam hadits Rasulullah SAW dari Anas bin Malik RA. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa karya Nurhasanah Naminoleh.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Arab latin: Allahumma barik lana fi rajaba wasya’bana waballighna ramadhana.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.” (HR Ahmad dan At-Thabrani)

Doa Bulan Syaban Lainnya yang Bisa Diamalkan

Selain doa di atas, ada juga bacaan lain yang bisa diamalkan muslim. Doa ini berasal dari Thalhah bin Ubaidillah yang juga termasuk ke dalam salah satu hadits Nabi SAW.

حَدَّثَنِي بِلَالُ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ

Artinya: “Dari Thalhal bin ‘Ubaidullah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan: Allahumma ahlilhu ‘alaina bilyumi wal aimaani wassalaamati wal islaam, rabbii wa rabbukallah (Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah).” (HR Tirmidzi)

Keutamaan Bulan Syaban

Bulan Syaban memiliki sejumlah keutamaan. Berikut beberapa keutamaan bulan Syaban yang dikutip dari buku Dalam Naungan Bulan Penuh Kemuliaan karya Gus Arifin.

1. Bulan yang Dicintai Nabi Muhammad SAW

Syaban adalah salah satu bulan yang dicintai Nabi Muhammad SAW. Dari Aisyah RA berkata,

“Di antara bulan-bulan yang sangat dicintai Rasulullah SAW dalam melakukan puasa adalah bulan Syaban, lalu menyambungkannya dengan bulan Ramadhan.” (HR Ahmad)

2. Rasulullah Gemar Berpuasa pada Syaban

Rasulullah SAW gemar mengerjakan puasa pada bulan Syaban. Ini disebutkan dalam hadits dari Aisyah RA,

“Rasulullah SAW berpuasa hingga beliau mengatakan jangan berbuka dan berbuka hingga mengatakan jangan berpuasa (maksudnya selang-seling). Saya tidak melihat Rasulullah SAW berpuasa lengkap sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat yang banyak dipuasai Rasulullah SAW kecuali di bulan Syaban.” (HR Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)

3. Bulan Penuh Ampunan

Syaban termasuk bulan yang penuh ampunan. Dari Mu’adz bin Jabal meriwayatkan Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Pada malam Nisfu Syaban (pertengahan bulan Syaban), Allah akan mengumumkan kepada manusia, bahwa Dia akan mengampuni orang-orang yang mau beristighfar, kecuali kepada orang-orang yang menyekutukan-Nya, juga orang-orang yang suka mengadu domba (menciptakan api permusuhan) terhadap saudara muslim.” (HR Thabrani dan Ibnu Hibban)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com