Tag Archives: new england research institute

Khusus Pasutri, Ini Sederet Manfaat Rutin Bercinta Termasuk Memperpanjang Umur

Jakarta

Bercinta merupakan salah satu momen penting dalam hubungan rumah tangga. Tidak hanya meningkatkan keharmonisan pasutri, nyatanya rutin bercinta juga menyimpan banyak sekali manfaat untuk kesehatan.

Ada banyak penelitian terkait hubungan intim dengan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini adalah sederet manfaatnya:

1. Memperpanjang Umur

Banyak penelitian menunjukkan rutin bercinta bersama pasangan menunjukkan hubungan yang erat dengan umur yang lebih panjang. Bercinta dapat menurunkan risiko serangan stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.


Pada tahun 2010, New England Research Institute melakukan penelitian besar-besaran. Hasilnya aktivitas seksual secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

2. Melawan Pilek dan Flu

Bercinta juga bermanfaat untuk membantu melawan masalah pilek dan flu. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Wikes, seseorang yang berhubungan seks beberapa kali seminggu cenderung memiliki antibodi imunoglobulin A (IgA) yang lebih tinggi dibanding mereka yang bercinta kurang dari sekali seminggu.

“IgA adalah garis pertahanan pertama melawan pilek dan flu,” kata salah satu penulis penelitian Carl Charnetski dikutip dari Healthline, Minggu (29/9/2024).

3. Meredakan Sakit Kepala

Bercinta secara rutin juga dapat membantu meredakan sakit kepala. Selama seks, hormon oksitosin yang dapat mengurangi rasa sakit dilepaskan dalam tubuh.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Bulletin of Experimental Biology and Medicine, responden yang menghirup uap oksitosin dan kemudian jari-jari mereka yang ditusuk hanya merasakan setengah sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak menghirup oksitosin.

Manfaat lain yang diberikan oksitosin setelah orgasme adalah menenangkan saraf. Penelitian yang dilakukan pada tikus lab menunjukkan oksitosin menangkal efek kortisol, yang menjadi hormon stres.

Seks juga membantu tidur menjadi lebih berkualitas. Itu tidak hanya akibat kelelahan fisik, melainkan ada peran oksitosin yang menenangkan tubuh.

5. Meningkatkan Mood

Bercinta secara rutin juga dapat memberikan banyak manfaat psikologis. Perasaan yang membahagiakan setelah bercinta dapat berlangsung lebih lama dari yang dikira.

Menurut pakar, kehidupan seks yang sehat menghasilkan kepuasan jangka panjang terhadap kesehatan mental seseorang, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan jujur dan intim.

Orang yang aktif secara seksual cenderung tidak mengalami alexithymia. Ini adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau memahami emosi.

Peneliti di Australia pada tahun 2003 menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan semakin banyak seorang pria ejakulasi antara usia 20-50 tahun, maka semakin kecil kemungkinan risiko kanker prostat.

Manfaat bercinta secara rutin juga dapat dirasakan oleh wanita. Wanita yang lebih sering melakukan hubungan seks memiliki risiko kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Alasan Seks Bisa Bikin Panjang Umur, Cegah Penyakit Jantung hingga Kanker

Jakarta

Seks bukan hanya sekadar aktivitas untuk mendapatkan kenikmatan semata. Selama beberapa tahun terakhir, sejumlah penelitian telah menemukan kaitan antara seks dan kesehatan.

Bahkan, seks bisa membuat seseorang hidup lebih lama alias panjang umur. Direktur Klinik San Diego Sexual Medicine, dr Irwin Goldstein mengatakan kehidupan seksual yang aktif dapat berkontribusi terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Lantas, bagaimana cara seks bisa membuat seseorang hidup lebih lama? Dikutip dari Healthline, berikut penjelasannya.


1. Seks mengurangi risiko penyakit jantung

Salah satu cara utama seks membuat seseorang panjang umur adalah dengan menurunkan risiko penyakit tertentu. Beberapa penelitian menunjukkan orang yang rutin berhubungan intim memiliki risiko yang lebih kecil terkena penyakit kronis tertentu, salah satunya penyakit jantung.

Studi yang dilakukan New England Research Institute pada 2010 menemukan aktivitas seksual dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Lebih lanjut, rutinitas seks juga dapat menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.

2. Seks mengurangi stres dan tekanan darah tinggi

Stres dan tekanan darah tinggi adalah dua faktor yang dapat meningkatkan risiko berbagai macam penyakit. Nah, seks dapat membantu mengatasi kedua hal tersebut.

Aktivitas seksual akan membuat tubuh melepaskan hormon bahagia, seperti oksitosin dan dopamin. Hormon bahagia ini tidak hanya memberikan perasaan nyaman, tapi juga menurunkan kadar kortisol, yakni hormon yang memunculkan stres.

Ketika tingkat stres menurun, pembuluh darah di dalam tubuh akan mengendur. Alhasil, aliran darah menjadi lebih lancar dan tekanan darah menurun.

Sebuah studi yang dilakukan di Australia pada 2003 menemukan pria yang sering ejakulasi memiliki risiko lebih kecil terkena kanker prostat.

Studi serupa yang dilakukan oleh National Cancer Institute menunjukkan pria yang ejakulasi setidaknya lima kali dalam seminggu, baik melalui seks atau masturbasi, memiliki peluang lebih kecil mengalami kanker prostat.

4. Seks mengurangi risiko kanker payudara

Seks tidak hanya mengurangi risiko kanker pada pria, tapi juga wanita. Goldstein mengatakan beberapa studi menunjukkan wanita yang sering melakukan seks vagina memiliki risiko lebih kecil terkena kanker payudara.

5. Seks mencegah preeklamsia

Preeklamsia adalah salah satu penyebab kematian tertinggi pada ibu hamil. Preeklamsia adalah peningkatan tekanan darah yang dapat menyebabkan kerusakan organ. Kondisi ini biasanya terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.

Sejumlah penelitian menunjukkan wanita yang cukup terpapar sperma pasangannya sebelum pembuahan, memiliki kemungkinan preeklamsia yang lebih kecil.

Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan pada 2000 menemukan wanita yang sering melakukan seks oral, khususnya mereka yang menelan sperma pasangannya, memiliki risiko preeklamsia yang lebih kecil.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy