Tag Archives: -Nya

Doa Dijauhkan dari Sifat Takabur, Yuk Baca Setiap Hari!



Jakarta

Istilah takabur berasal dari bahasa Arab takkabbara-yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri. Takabur merupakan sifat yang buruk dan harus dihindari, salah satunya dengan berdoa memohon perlindungan Allah SWT.

Takabur sering kali diartikan sebagai sikap mental dan perbuatan yang merasa dirinya lebih benar, lebih tinggi, lebih pandai, atau lebih segalanya dan memandang orang lain lebih rendah dan buruk.

Orang yang takabur seringkali angkuh, merasa benar sendiri, dan keras kepala. Dalam seuat riwayat, Rasulullah SAW bersabda, “Dianggap sebagai takabur itu ialah menolak apa yang benar dan menganggap hina kepada orang lain.” (HR. Muslim).


Macam-Macam Sifat Takabur

Berdasarkan buku Para Musuh Allah: Golongan Manusia yang Menjadi Musuh Allah di Akhirat yang disusun oleh Rizem Aizid, terdapat dua macam sifat takabur, yakni takabur batin dan takabur zhahir.

Takabur batin merupakan akhlak (sifat) dalam jiwa, yaitu kecenderungan memandang diri sendiri lebih tinggi dari orang lain. Sementara takabur zhahir merupakan perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh organ-organ tubuh, dan perbuatan tersebut merupakan buah dari akhlak.

Adapun apabila dilihat berdasarkan objeknya, takabur dapat dibagi menjadi tiga yakni takabur terhadap Allah, takabur terhadap Rasulullah, dan takabur terhadap manusia. Takabur terhadap Allah adalah perbuatan yang paling tercela.

Dengan melanggar perintah-Nya, menyekutukan-Nya, dan juga mengingkari-Nya dengan tidak mau mengakui segala kebaikan dari Allah, maka seorang muslim akan dianggap sebagai musuh-Nya dan tidak mendapatkan rahmat dari-Nya.

Sama halnya dengan takabur terhadap Rasulullah selaku utusan Allah. Apabila seorang muslim tidak mau menuruti sunnah dan ajaran dari Rasulullah, maka ia akan dianggap sebagai musuh Allah juga.

Sedangkan takabur terhadap manusia sama saja dengan melawan ketetapan Allah. Semua derajat manusia sama di mata Allah, yang membedakan hanya ketakwaan dan keimanan. Apabila merasa lebih daripada manusia yang lain, maka ia juga dianggap sebagai musuh Allah.

Dampak Buruk Sifat Takabur

Ibnu Qudamah dalam Mukhtashar Minhajul Qashidin menyebutkan bahwa takabur akan menjadi penghalang jalan menuju surga karena takabur menghalangi seseorang dengan sifat orang-orang mukmin. Sifat orang mukmin yakni mencintai dengan tulus dan rendah hati. Orang yang takabur dianggap tidak sanggup tawadhu’, tidak meninggalkan rasa iri dengki.

Takabur juga merupakan sifat iblis. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an bahwa iblis tidak mau melaksanakan perintah Allah untuk sujud kepada Nabi Adam AS. Iblis merasa dirinya lebih mulia karena diciptakan dari api sedangkan Nabi Adam AS diciptakan dari tanah.

Seseorang yang takabur juga cenderung meremehkan perkara ibadah. Bahkan hal-hal yang sifatnya wajib kerap kali ditinggalkan karena merasa dirinya sudah hebat dan mampu hidup dalam kenyamanan tanpa bantuan dari Allah. Padahal, rezeki yang didapat semata-mata adalah pemberian Allah.

Muslim yang memelihara sifat takabur tidak akan memiliki daya di akhirat, seperti kawanan semut yang mudah diinjak orang. Hal tersebut sebagaimana riwayat dari At Tirmidzi, Ahmad, Al-Baghawi, dan Ibnul Mubarak, “Orang-orang yang lalai dan sombong akan dihimpun pada hari kiamat dalam rupa semut. Orang-orang menginjak-injak mereka karena kehinaan diri mereka di hadapan Allah.”

Dikarenakan membawa banyak mudharat, Allah bahkan telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Luqman ayat 18, terkait larangan bersifat takabur.

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِى الْاَرْضِ مَرَحًاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُوْرٍۚ

Artinya: Janganlah memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi ini dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri.

Allah mencoba menegaskan pada hamba-Nya bahwa takabur adalah sifat tercela yang tidak pantas dilakukan. Bagaimanapun, Allah telah mengutus Rasulullah sebagai pembimbing umat muslim ke jalan yang benar. Hendaknya, sifat yang diteladani adalah sifat-sifat Rasulullah.

Doa Agar Dijauhkan dari Sifat Takabur

Untuk menghindari sifat takabur, Rasulullah menganjurkan rutin membaca doa untuk tetap bersikap tawadhu’, obat dari takabur. Berikut ini adalah lafadz doa agar dijauhkan dari sifat takabur.

اَللّٰهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِيْنًا، وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا، وَاحْشُرْنِي فِيْ زُمْرَةِ الْمَسَاكِيْنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Arab-latin: Allahuma ahyini miskinan, wa amitni miskinan, wahsyurni fi zumratil masakin

Artinya: Ya Allah, hidupkanlah aku dalam keadaan khusyu dan rendah hati, dan matikanlah aku dalam keadaan khusyu dan rendah hati, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang yang khusyu dan rendah hati.

Umat muslim juga dapat mengamalkan doa Nabi Musa yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al Ghafir ayat 27,

وَقَالَ مُوْسٰىٓ اِنِّيْ عُذْتُ بِرَبِّيْ وَرَبِّكُمْ مِّنْ كُلِّ مُتَكَبِّرٍ لَّا يُؤْمِنُ بِيَوْمِ الْحِسَابِ

Arab-latin: Wa qāla mụsā innī ‘użtu birabbī wa rabbikum ming kulli mutakabbiril lā yu`minu biyaumil-ḥisāb

Artinya: Dan Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada Tuhanku dan Tuhanmu dari setiap orang yang menyombongkan diri yang tidak beriman kepada hari berhisab.”

Demikian penjelasan terkait takabur, macam-macam takabur, dampak buruk takabur, hingga bacaan doa agar terhindar dari takabur. Semoga kita semua dapat menjaga sikap tawadhu’ yakni rendah hati dalam situasi apapun sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Para Nabi ketika Dilanda Kesusahan dan Kesedihan



Jakarta

Para nabi senantiasa memanjatkan doa ketika dilanda kesusahan dan kesedihan. Doa para nabi tersebut juga dikabulkan oleh Allah SWT.

Beberapa nabi yang memanjatkan doa lantas dikabulkan tersebut adalah Nabi Adam AS ketika bertobat, Nabi Yaqub AS ketika dilanda kesedihan karena kehilangan putranya, dan Nabi Ayyub AS ketika mendapat cobaan berupa penyakit kulit belasan tahun.

Selain itu, Rasulullah SAW sebagai nabi terakhir juga memanjatkan doa kepada Allah SWT ketika dilanda kesedihan, kegelisahan, dan kesusahan. Berikut doa para nabi selengkapnya.


1. Doa Nabi Adam AS

رَبَّنَا ظَلَمْنَآ اَنْفُسَنَا وَاِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ

Rabbanā ẓalamnā anfusana wa il lam tagfir lanā wa tar-ḥamnā lanakụnanna minal-khāsirīn

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan tidak merahmati kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.” (QS Al A’raf: 23)

Menurut Imam Ibnu Katsir dalam Qashash al-Anbiyaa, doa Nabi Adam AS tersebut merupakan suatu bentuk pengakuan dan upaya untuk kembali kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya, dan sangat butuh kepada-Nya.

Nabi Adam AS membaca doa tersebut karena sedih dan merasa bersalah usai mendekati buah larangan Allah SWT ketika di surga. Doa tersebut juga dikenal sebagai doa tobat Nabi Adam AS.

2. Doa Nabi Yaqub AS

اَشْكُوْا بَثِّيْ وَحُزْنِيْٓ اِلَى اللّٰهِ وَاَعْلَمُ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

asykụ baṡṡī wa ḥuznī ilallāhi wa a’lamu minallāhi mā lā ta’lamụn

Artinya: “Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS Yusuf: 86)

Melansir detikHikmah, Nabi Yaqub AS terkenal atas kesabaran dan kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Ia pernah mendapatkan musibah berupa kehilangan putranya, Yusuf AS. Dalam kesedihannya itu, Nabi Yaqub AS lantas berdoa kepada Allah SWT.

Doa Nabi Yaqub AS saat dilanda kesedihan tersebut termaktub dalam surah Yusuf ayat 86. Surah tersebut juga memuat kisah Nabi Yaqub AS kehilangan Nabi Yusuf AS.

3. Doa Nabi Ayyub AS

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” (QS Al Anbiya: 83)

Nabi Ayyub AS mendapat cobaan dari Allah SWT berupa penyakit kulit yang menyebabkan orang-orang menjauhinya. Menurut buku Mukjizat Doa-Doa yang Terbukti Dikabulkan Allah karya Yoli Hemdi, Nabi Ayyub as tidak langsung meminta kesembuhan pada Allah, melainkan ia meminta untuk diperlihatkan bentuk Maha Penyayangnya Allah SWT.

Doa Nabi Ayyub yang penuh sopan santun tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Hal ini dikisahkan dalam surah Al Anbiya ayat 84,

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami,”

4. Doa Nabi Muhammad SAW

Dalam Kitab Jami’ al-Tirmidzi terdapat hadits dari Abu Hurairah RA bahwa ketika Nabi SAW risau dalam sebuah persoalan, beliau menengadah ke langit dan berdoa dengan sungguh-sungguh, beliau SAW mengucap

يَاحَيُّ يَا قَيُّومُ

Ya Hayy ya Qayyum

Artinya: “Wahai Sang Mahahidup dan Sang Mahamandiri.”

Masih dalam kitab yang sama, Anas bin Malik RA juga meriwayatkan bahwa apabila Nabi SAW sedang risau, beliau mengucapkan,

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ

Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits

Artinya: “Wahai Sang Mahahidup, wahai Sang Mahamandiri, dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan.”

Selain doa tersebut, Nabi Muhammad SAW juga memanjatkan doa qurb ketika dilanda kesusahan dan kesedihan. Berikut bacaan doanya,

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Laa ilaaha illallahul ‘adzhiimul haliim, laa ilaaha illallaahu rabbil arsyil ‘adzhiim, laa ilaaha illallaahu rabbus samaawaati wa rabbul ardhi wa rabbul arsyil kariim.

Artinya: “Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Mahasantun, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arsy yang agung, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan menguasai Arsy yang agung.” (HR Bukhari dan Muslim)

detikers jangan lupa ucap rasa syukur hari ini di Alhamdulillah Challenge. Hadiah menanti untuk kamu dapatkan.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Tulisan Arab Bismillahirrahmanirrahim Beserta Arti dan Keutamaan



Jakarta

Lafaz bismillahirrahmanirrahim selalu diucapkan umat Islam sebelum melakukan suatu aktivitas yang baik. Mari kita kenali tulisan Arab “bismillahirrahmanirrahim” yang benar agar bisa menulis dan membacanya dengan tepat.

Selain mengenal beberapa jenis tulisan Arab bismillahirrahmanirrahim, kita akan ulas pula arti dari bismillahirrahmanirrahim. Selain itu, Anda harus mengetahui keutamaan membaca basmalah yang begitu fundamental bagi kaum Muslimin.

Beberapa Jenis Tulisan Arab Bismillahirrahmanirrahim

Bismillahirrahmanirrahim dapat ditulis dalam tulisan Arab dengan beberapa bentuk. Berikut ini 4 tulisan Arab bismillahirrahmanirrahim yang umum digunakan.


1. Bismillahirrahmanirrahim dengan Harakat

ِبِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

2. Bismillahirrahmanirrahim tanpa Harakat (Arab Gundul)

بسم الله الرحمن الرحيم

3. Bismillahirrahmanirrahim Bentuk Memanjang

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

4. Bismillahirrahmanirrahim Huruf Unicode

Arti Bismillahirrahmanirrahim

Dilansir dari situs Kementerian Agama Kalimantan Timur, “bismillahirrahmanirrahim” bisa dibagi menjadi tiga bagian. Tiga bagian ini adalah “bismillah”, “arrahman”, dan “arrahim”.

Frasa “bismillah” terdiri dari tiga kata, yaitu “bi”, “ismi”, dan “Allah. Bi berarti dengan, ismi atau asma berarti nama, kemudian Allah. Dengan demikian, arti dari bismillah yaitu dengan nama Allah atau diterjemahkan menjadi dengan menyebut nama Allah.

Kata selanjutnya adalah “arrahman” yang berarti sifat Allah yang Maha Pengasih. Kemudian “arrahim” yang berarti sifat Allah yang Maha Penyayang.

Jika diterjemahkan secara utuh, maka arti bismillahirrahmanirrahim adalah dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

Keutamaan Membaca Bismillahirrahmanirrahim

Dikutip dari nu.or.id, dijelaskan bahwa bismillah mengandung keberkahan. Sebagian ulama mewajibkan melafalkan bismillah ketika hendak beraktivitas dan berkata. Hal ini berdasarkan tafsir dari Imam Ibnu Katsir.

Bismillah dilafalkan antara lain ketika memulai khotbah, mengawali wudu, hendak masuk toilet, hendak berhubungan suami istri, hendak makan, minum, berdiri, duduk, salat, berkendara, tidur, hingga menyembelih hewan.

Berikut ini beberapa keutamaan bismillahirrahmanirrahim berdasarkan hadis dan tafsir dari para ulama.

1. Jarak Allah dengan Asma-Nya Sangat Dekat

Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim, diriwayatkan dari Ibnu Abbas tentang pertanyaan Sayyidina Usman tentang bismillah kepada Rasulullah.

Rasulullah menjawab, “Itu (bismillah) adalah salah satu asma Allah. Jarak Allah dan asma-Nya yang maha besar itu hanya sebatas jarak hitam mata dan putih mata saking dekatnya,” (Ibnu Abi Hatim dan HR Al-Hakim).

2. Kisah Nabi Isa AS Menulis Bismillah

Ibnu Murduwiyah meriwayatkan dari Abu Sa’id, Rasulullah bercerita bahwa Nabi Isa AS pernah belajar menulis kepada seorang guru.

Gurunya berkata, “Tulislah.” “Apa yang harus kutulis?” kata Nabi Isa. “Bismillah,” kata gurunya. “Apa itu bismillah?” tanya Nabi Isa. “Aku sendiri tidak tahu,” kata gurunya.

Nabi Isa menjawab, “Ba-nya itu baha’ullah (keelokan Allah). Sin-nya sana’uhu (keagungan-Nya). Mim-nya mamlakatuhu (kekuasaan-Nya). Allah ilahul alihah (Tuhan para tuhan). Ar-rahman rahmanud dunya (pengasih dunia). Ar-rahim rahimul akhirah (pengasih akhirat).”

3. Ayat Al Quran

Ibnu Murduwiyah dari hadits Yazid bin Khalid, dari Sulaiman bin Buraidah, dalam sebuah riwayat Abdul Karim Abi Umayyah, dari ayahnya, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sebuah ayat diturunkan kepadaku, ayat yang tidak pernah diturunkan kepada seorang nabi selainku kecuali Sulaiman bin Dawud. Ayat itu berbunyi bismillahirrahmanirrahim,” (Ibnu Murduwiyah dan HR At-Thabarani).

4. Mendapat Keberkahan

Diriwayatkan dari Jabir bin Abdullah, ketika ayat “bismillahirrahmanirrahim” turun, awan bergerak ke timur, angin menjadi tenang, laut bergelombang, dan setan dilempari di langit. Allah bersumpah dengan kebesaran dan keagungan-Nya bahwa sesuatu yang dinamai dengan nama-Nya niscaya mendapat keberkahan-Nya, (HR Abu Ya’la, Al-Hakim, dan Al-Bazzar).

5. Setan Mengecil

Diriwayatkan dari Ashim, ia mendengar Abu Tamimah bercerita tentang boncengan Rasulullah. Ketika hewan yang dikendarai oleh nabi tergelincir, ia berkata, “Celaka setan.” Rasulullah menegurnya, “Jangan bilang ‘celaka setan’, karena ia (setan) akan membesar (hingga sebesar rumah [HR Ahmad, Ibnu Murduwiyah, dan An-Nasa’i]) dan berkata, ‘Demi kekuatanku, aku akan gulingkan dia.’ Tetapi jika kau bilang, ‘Bismillah,’ maka setan akan mengecil hingga sebesar lalat,” (HR Ahmad).

6. Terlindung dari Setan

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah bersabda, “Seandainya salah seorang dari kalian mendatangi istrinya lalu membaca ‘Bismillah. Allahumma jannibnas syaithana wa jannibis syaithana ma razaqtana,’ niscaya jika ditakdirkan keturunan dari hubungan tersebut, maka setan tidak membahayakan anak itu selamanya,” (HR Bukhari dan Muslim).

Demikian tadi ulasan mengenai tulisan Arab bismillahirrahmanirrahim beserta artinya. Ada banyak keutamaan membaca bismillahirrahmanirrahim yang telah dijelaskan di atas. Wallahu a’lam bishawab.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Mukjizat Nabi Isa AS yang Menghidupkan Orang Mati Atas Izin Allah, Ini Kisahnya



Jakarta

Sebagai utusan Allah SWT, Nabi Isa AS diberi sejumlah mukjizat yang mampu membuktikan kenabiannya kepada mereka yang meragukan. Di antara peristiwa luar biasa yang dialaminya adalah dapat menghidupkan orang mati. Bagaimana kisahnya?

Mengutip buku Hikmah Kisah Nabi dan Rasul susunan Ridwan Abdullah Sani dan Muhammad Kadri, Alah SWT mengutus Isa AS untuk menerima wahyu berupa Injil dan bertanggung jawab untuk mengajarkannya kepada Bani Israil.

Ibunya adalah Maryam, seorang wanita sholehah yang Dia pelihara kesucian dan kemuliaannya. Dengan melahirkan Nabi Isa, itulah salah satu ujian baginya. Mengapa? Lantaran Allah SWT memilih Maryam untuk menjadi ibu dan melahirkan Isa AS tanpa disentuh seorang ayah (laki-laki).


Yang demikian tentu mungkin saja dilakukan dengan kehendak-Nya, karena Dialah sang Pencipta. Dalam Surat Ali Imran ayat 47 berbunyi:

“Dia (Maryam) berkata, ‘Wahai Tuhanku, bagaimana mungkin aku akan mempunyai anak, padahal tidak ada seorang laki-laki pun yang menyentuhku?’ Dia (Allah) berfirman, ‘Demikianlah, Allah menciptakan apa yang Dia kehendaki.’ Apabila Dia hendak menetapkan sesuatu, Dia hanya berkata padanya, ‘Jadilah!’ Maka, jadilah sesuatu itu.”

Kelahiran yang demikian termasuk sebagai satu mukjizat yang diterima oleh Nabi Isa, di antara berbagai mukjizat lainnya.

Kisah Singkat Nabi Isa AS Menghidupkan Orang Mati

Selain lahir tanpa peran seorang ayah, Isa AS diberi mukjizat lain yakni dapat menghidupkan orang yang telah meninggal dunia. Hal ini tentu atas izin dan kuasa-Nya dan jangan sampai disalahartikan. Mukjizat ini juga diabadikan dalam Surat Ali Imran ayat 49:

“(Allah akan menjadikannya) sebagai seorang rasul kepada Bani Israil. (Isa berkata,) ‘Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, sesungguhnya aku membuatkan bagimu (sesuatu) dari tanah yang berbentuk seperti burung. Lalu, aku meniupnya sehingga menjadi seekor burung dengan izin Allah. Aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahir dan orang yang berpenyakit buras (belang) serta menghidupkan orang-orang mati dengan izin Allah. Aku beri tahukan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kerasulanku) bagimu jika kamu orang-orang mukmin.’

Adapun Ahmad Bahjat dalam bukunya Nabi-Nabi Allah terjemah Anbiya Allah menceritakan secara singkat kisah mukjizat ini.

Dikatakan oleh para ahli tafsir bahwa Nabi Isa telah menghidupkan kembali tiga orang dari kematiannya: Lazarus, salah seorang temannya pada masa lalu; anak perempuan dari seorang lelaki tua; dan anak lelaki seorang janda yang sebatang kara. Ketiga orang ini baru meninggal pada hari itu juga.

Saat mengetahui itu, orang-orang Bani Israil berkata kepada Isa AS, “Engkau hanya mampu menghidupkan orang-orang yang baru mati. Bisa jadi mereka masih belum mati, melainkan hanya mati suri.”

Mereka meminta Isa AS untuk membangkitkan jenazah Sam bin Nuh, dan kemudian beliau minta ditunjukkan makamnya tersebut. Bersama kaumnya, beliau berangkat ke kubur Sam bin Nuh.

Sesampainya di sana, Nabi Isa lalu berdoa kepada Allah SWT agar Dia menghidupkan kembali Sam bin Nuh. Dan seketika itu juga Sam ibn Nuh keluar dari kuburnya, dengan rambut kepalanya telah beruban.

Isa AS bertanya kepadanya, “Bagaimana rambut di kepalamu bisa beruban, sementara pada zaman kalian belum ada uban?”

Sam bin Nuh menjawab, “Wahai Ruhullah, engkau telah memanggilku. Maka aku mendengar suara, ‘Jawablah panggilan Ruhullah!’ Aku menduga hari kiamat sudah tiba. Karena rasa takut akan hari kiamat, rambutku menjadi beruban.”

Sam bin Nuh lalu menjawab sejumlah pertanyaan yang diajukan kepadanya. Ia juga menceritakan mengenai peristiwa banjir besar yang terjadi pada masa dakwah ayahnya itu, Nabi Nuh AS.

Setelah mengabarkannya, Nabi Isa lantas berdoa kembali kepada Allah SWT hingga akhirnya Sam bin Nuh kembali menjadi tanah dalam kubur.

Dalam buku Kisah Para Nabi terjemah Qashash Al-Anbiya oleh Ibnu Katsir dicantumkan pula riwayat Ibnu Abbas yang menceritakan Isa AS menghidupkan kembali seorang penguasa Bani Israil.

Diriwayatkan, “Ketika salah seorang raja dari bangsa Israil meninggal dunia dan dibawa di atas kerandanya, datanglah Nabi Isa dan beliau berdoa kepada Allah SWT untuk menghidupkannya kembali. Lalu Allah mengabulkan doanya dan raja itu pun hidup kembali. Bani Israil yang melihat kejadian itu terkejut dan kagum terhadap Isa AS.”

Wallahu a’lam.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Yunus AS yang Selamat dari Kegelapan Perut Ikan Paus



Jakarta

Saat mendengar nama Nabi Yunus AS, banyak dari kaum muslim yang langsung teringat peristiwa ditelannya beliau oleh ikan besar yang diduga paus. Seperti apa kisah lengkapnya?

Ibnu Katsir dalam Kitab Qashash Al-Anbiyaa yang diterjemahkan oleh Saefullah MS menyebut bahwa Nabi Yunus AS diutus oleh Allah SWT kepada negeri Ninawa dekat Kota Mosul, Irak. Ia ditugaskan untuk mengajak penduduk Ninawa kepada jalan lurus dan beriman kepada Allah SWT serta meninggalkan sesembahan berhala mereka.

Namun setelah sekian lama beliau berdakwah, kaumnya itu lebih memilih tetap dalam kekafiran daripada petunjuk yang dibawa Nabi Yunus AS, bahkan mereka menghina dan mengolok utusan Allah SWT itu.


Sekian lama mendapat perlakuan demikian dari penduduk Ninawa, Nabi Yunus AS yang tak tahan kemudian pergi meninggalkan mereka sambil memperingatkan akan datangnya hukuman Allah SWT. Dan benar setelah kepergian Nabi Yunus AS, kaumnya mendapati azab.

Tapi kemudian, penduduk Ninawa bertaubat dan kembali ke jalan kebenaran. Mereka bermunajat, menyesali kekhilafan, serta memohon ampunan Allah SWT di tengah azab yang melanda. Dia yang Maha Mendengar lantas mengabulkan doa para hamba yang memohon itu dengan menghentikan hukuman-Nya.

Nabi Yunus AS Pergi Tinggalkan Kaumnya

Masih dari Qashash Al-Anbiyaa, Nabi Yunus AS akhirnya meninggalkan kaumnya karena terus saja mendustakan dakwahnya. Dengan amarah yang memuncak, Nabi Yunus AS pergi dengan menaiki kapal laut yang penumpangnya melebihi kapasitas maksimal.

Akibatnya, kapal menjadi oleng juga hampir tenggelam. Mereka yang di atas kapal lalu berunding untuk mengurangi beban muatan, dan terbesit ide dengan melemparkan orang tertentu melalui undian.

Ketika berlangsung undian, ternyata Nabi Yunus AS lah yang mendapatkannya. Tetapi karena dia adalah Nabi Yunus AS yang merupakan utusan Allah SWT, kemudian mereka mengulanginya lagi. Hingga ketiga kalinya undian, nama Nabi Yunus AS lah yang terpilih dan mereka pun melemparkannya ke laut. Hal ini memang sudah menjadi takdir yang ditetapkan-Nya.

Kemudian Allah SWT mengutus ikan besar (diduga ikan paus) untuk menelan Nabi Yunus AS yang dilempar ke laut. Tetapi Dia memerintahkan ikan itu supaya tak memakan dan tidak menghancurkan daging beserta tulangnya.

Perihal berapa lama Nabi Yunus AS berada di perut ikan, para ulama berbeda pendapat. Ada yang menyebut selama kurang dari sehari, ada juga yang mengatakan tiga hari, tujuh hari bahkan 40 hari. Namun hanya Allah SWT yang mengetahui lamanya Nabi Yunus AS di sana.

Nabi Yunus AS yang berada dalam kegelapan perut ikan itu dibawa mengarungi lautan. Dikatakan, Nabi Yunus AS mendengar ikan-ikan lainnya bertasbih dengan memuji Allah SWT. Telur-telur ikan yang tak terhingga banyaknya juga turut bertasbih dengan mengagungkan kekuatan dan kebesaran-Nya.

Lantaran Nabi Yunus AS adalah hamba-Nya yang bertakwa, taat beribadah, dan cepat menyadari perbuatannya dengan bertaubat, ia langsung bertasbih, bertahlil, beristighfar kepada-Nya seraya berdoa dengan bacaan yang diabadikan dalam Al-Qur’an pada surat Al-Anbiya 87.

لآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Latin: Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Pada ayat setelahnya, Allah SWT nyatakan bahwa Dia mendengar doa hamba-Nya itu dan mengabulkannya dengan menyelamatkan Nabi Yunus AS keluar dari kegelapan berlapis dalam perut ikan paus.

Demikian kisah Nabi Yunus AS yang juga diabadikan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an, semoga bisa diambil hikmahnya ya, detikers!

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Julaibib, Sahabat Nabi yang Dirindukan Bidadari Surga



Jakarta

Nabi Muhammad SAW memiliki seorang sahabat yang tak begitu terkenal namun ia dirindukan bidadari-bidadari surga. Ia bernama Julaibib.

Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam Kitab Mausu’ah min Akhlaq Rasulillah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengatakan, menurut riwayat Abu Barzah Al-Aslami, Julaibib adalah pria dari kalangan Anshar dan seorang dari sahabat nabi.

Julaibib termasuk sahabat nabi yang mulia. Diceritakan dalam buku Kisah-kisah Inspiratif Sahabat Nabi karya Muhammad Nasrulloh, pernah suatu ketika Rasulullah SAW menanyakan kepada Julaibib kenapa ia tidak menikah.


Julaibib mengatakan dirinya tidak yakin akan ada wanita yang mau menikah dengannya. Sebab, ia tahu bahwa dirinya bukanlah pria bernasab, tidak rupawan, dan tidak memiliki harta.

Kisah mengenai Julaibib sebagai sahabat yang dirindukan bidadari surga ini turut diceritakan dalam buku Tarbiyah Cinta Imam Al-Ghazali karya Yon Machmudi dkk.

Dikatakan, Julaibib merupakan nama yang tidak biasa di kalangan bangsa Arab, namanya juga tidak lengkap dan tidak bernasab. Julaibib terlahir tanpa tahu siapa kedua orang tuanya.

Semua orang pun tak tahu atau tak mau tahu tentang dia, tentang nasabnya, atau dari suku apa ia berasal.

Tampilan fisiknya membuat tak ada yang mau berdekat-dekatan dengannya. Wajahnya jelek, posturnya pendek dan bungkuk, kulitnya hitam, miskin, pakaiannya lusuh, dan kakinya pecah-pecah karena tak beralas.

Julaibib adalah orang yang tidak diharapkan. Namun, bila Allah SWT berkehendak menurunkan kasih sayang-Nya, tak ada yang kuasa menghalanginya.

Allah SWT memuliakan Julaibib dengan hidayah, yang semula hina di antara penduduk bumi menjadi mulia di antara penduduk langit.

Julaibib selalu berada di shaf terdepan dalam salat dan jihad. Meski kebanyakan orang tetap menganggapnya tiada, tapi tidak dengan Rasulullah SAW yang selalu menunjukkan perhatian dan cinta kepada umatnya.

Julaibib yang tinggal di selasar Masjid Nabawi suatu hari ditegur oleh Rasulullah SAW, “Julaibib, tidakkah engkau menikah?” lembut suara Nabi SAW memekarkan bunga jiwa Julaibib.

“Siapakah orangnya, ya Nabi, yang mau menikahkan anaknya dengan diriku ini?” Julaibib menjawab dengan senyuman. Tidak ada kesan ia menyesali dan menyalahkan takdir. Rasulullah juga tersenyum, dan ia kembali menanyakan hal yang sama kepada Julaibib hingga tiga hari berturut-turut.

Pada hari ketiga itulah Rasulullah SAW mengajak Julaibib ke rumah salah satu pemimpin Anshar. Betapa bahagianya tuan rumah menerima kunjungan kehormatan dari sang Nabi Allah SWT.

“Aku ingin menikahkan putri kalian,” kata Rasulullah SAW kepada pemilik rumah.

“Masya Allah, alangkah indah dan berkahnya. Duhai betapa kehadiranmu akan menjadi cahaya yang menyingkirkan temaram di rumah kami”, si wali mengira bahwa Rasulullah akan meminang anak gadisnya.

“Bukan untukku,” aku pinang putrimu untuk Julaibib” kata Rasulullah SAW.

Ayah sang gadis tentu sangat terkejut mendengarnya, sedang istrinya berseru, “Dengan Julaibib? Bagaimana mungkin? Julaibib yang jelek dan hitam, tak bernasab, tak berkabilah, tak berpangkat, dan tak berharta? Demi Allah, tidak! Tidak akan pernah anak kita menikah dengannya!”

Sementara itu, anak gadisnya yang mendengar percakapan mereka dari balik tirai angkat bicara. Cintanya kepada Allah dan Rasul-Nya mengalahkan segalanya.

Ia menerima pinangan dari Rasulullah SAW dan setuju untuk menikah dengan Julaibib. Cintanya kepada Allah SWT ditunjukkan dengan taat dan patuh kepada Rasul-Nya.

Namun, kebersamaan pasangan ini tidak berlangsung lama. Julaibib harus gugur saat berperang dan Rasulullah SAW sangat kehilangan.

“Apakah kalian kehilangan seseorang?” kata Rasulullah SAW usai pertempuran.

“Tidak, ya Rasulullah,” serempak para sahabat menjawab.

“Apakah kalian kehilangan seseorang?” kata Rasulullah SAW bertanya lagi. Wajahnya mulai memerah.

“Tidak, ya Rasulullah,” Sebagian sahabat menjawab dengan ragu dan was-was, beberapa melihat sekeliling dan memastikan tidak kehilangan seseorang.

Terdengar helaan nafas yang berat, “Aku kehilangan Julaibib, carilah Julaibib!” kata beliau.

Para sahabat tersadar dengan sosok yang dicari Rasulullah SAW, akhirnya mereka menemukan Julaibib. Ia gugur penuh luka, di sekitarnya terdapat tujuh musuh yang telah ia bunuh. Rasulullah SAW dengan tangannya sendiri mengkafani Julaibib dan mensalatinya.

Julaibib telah lama dirindukan oleh para bidadari surga, meski di dunia ia memiliki istri yang salihah. Julaibib lebih diperhatikan oleh penduduk langit daripada penduduk bumi.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com