Tag Archives: orang sakit

Apa Arti Syafakillah dan Syafakallah? Bisa jadi Doa ketika Menjenguk Orang Sakit



Jakarta

Tatkala menjumpai bahwa orang terdekat baik kenalan, teman, saudara, kerabat, dan anggota keluarga yang sakit maka kerap kali kita mengucapkan ‘syafakillah‘ atau ‘syafakallah’. Ungkapan ini bermakna doa bagi kesembuhan.

Ungkapan syafakillah dan syafakallah terbilang familier di masyarakat, bahkan semakin populer. Hal ini tentu menjadi tren yang positif karena mendoakan sesama saudara muslim adalah amalan yang terpuji di mata Allah.

Lantas, apa sebenarnya arti dan makna dari syafakillah dan syafakallah?


Anjuran Menjenguk Orang Sakit

Imam Muslim meriwayatkan beberapa hadits tentang keutamaan menjenguk orang yang sedang sakit. Hadits tersebut berbunyi: “Sesungguhnya seorang Muslim ketika menjenguk saudaranya sesama muslim, maka dia senantiasa berada di khurfah surga hingga ia kembali.”

Khurfah surga yang dimaksud dalam hadits tersebut maksudnya adalah kebun, sebagaimana dijelaskan dalam buku Adab Menjenguk Orang Sakit yang ditulis oleh Hafidz Muftisany, seseorang yang menjenguk orang sakit akan mendapat pahala yang banyak seperti halnya orang yang berada di kebun surga Allah SWT.

Mengutip buku Fiqih Ibadah Bagi Orang Sakit dan Bepergian oleh Enang Hidayat, M.Ag. dijelaskan menurut Ibnu Taimiah, menjenguk orang sakit yang beragama Islam hukumnya fardhu kifayah, artinya wajib dilakukan tetapi apabila sudah dilakukan oleh muslim yang lain maka gugur kewajiban tersebut.

Sedangkan Ibnu Hazm berpendapat, menjenguk orang sakit beragama Islam hukumnya fardhu, sekalipun hanya sekali. Akan tetapi, beliau tidak menjelaskan lebih lanjut terkait hukum fardhu tersebut, apakah fardhu ‘ain atau fardhu kifayah.

Namun, berdasarkan kesepakatan para ulama (ijma’), hukum menjenguk orang sakit hukumnya sunnah. Hal ini didasarkan pada anjuran Rasulullah yang selalu mendoakan orang sakit karena menurut beliau, banyak sekali manfaat yang didapat apabila kita menjenguk orang yang sakit.

Bagi orang yang menjenguk, dapat mengambil hikmah dan pelajaran atas sakit yang diderita oleh orang yang sakit. Adapun bagi orang yang sakit, dapat menjadi penghiburan sehingga orang tersebut mendapat kekuatan untuk melawan penyakitnya tersebut.

Bahkan, meskipun terkesan sepele, menjenguk orang yang sakit juga dapat menjaga tali silaturahmi yakni dengan mengirimkan dukungan dan doa kepada orang lain.

Arti Syafakillah dan Syafakallah

Syafakillah atau syafakallah diambil dari hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Arab-latin: “Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta syifaa’an laa yughaadiru saqoman.”

Artinya: “Ya Allah Wahai Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakitnya, sembuhkanlah ia. (Hanya) Engkaulah yang dapat menyembuhkannya, tidak ada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak kambuh lagi.” (HR. Bukhari, no. 5742; Muslim, no. 2191).

Dikutip dari buku Menulis Buku, Alternatif bagi Guru oleh Ardhi Aditya, syafakallah (شفاك الله) merupakan ucapan doa bagi orang yang sakit, yang artinya “Semoga Allah menyembuhkanmu.”

Jika orang yang sakit itu perempuan, maka ucapan itu berubah menjadi syafakillah. Jadi, yang membedakan keduanya hanya kepada siapa doa tersebut ditujukan, tergantung subjeknya.

Untuk orang ketiga aturannya secara kebahasaan berbeda lagi. Misalnya, dalam kasus ada kabar bahwa seorang saudara jauh sedang sakit. Maka kalimat yang dikatakan adalah syafahullah jika yang sakit laki-laki dan syafahallah jika yang sakit perempuan.

Kedua kalimat berikut berarti, “Semoga Allah menyembuhkannya.”

Doa Menjenguk Orang Sakit

Selain doa singkat syafakillah dan syafakallah, kita juga dapat memanjatkan doa agar orang yang sakit segera diangkat penyakit serta dosa-dosanya oleh Allah SWT.

Ini juga dapat menjadi bentuk dukungan dalam kebaikan, sebagaimana doa yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk orang sakit.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Arab latin: Allahumma rabban naasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syaafi. Laa syaafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman.

Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

Dalam menjenguk, hendaknya juga memperhatikan adab seperti misalnya menutup aurat, membawakan buah tangan dengan ikhlas meski sederhana, dan juga berkata baik karena perkataan tersebut dapat menjadi doa, utamanya akan kesembuhan.

Hal ini sebagaimana diriwayatkan oleh Ummu Salamah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau mayit maka ucapkanlah ucapan yang baik karena sesungguhnya malaikat mengaminkan atas apa yang kalian ucapkan.”

Demikian penjelasan dari syafakillah dan syafakallah yang banyak digunakan orang untuk mendoakan orang sakit. Semoga dapat menjadi amalan saat menjenguk keluarga atau kerabat yang sakit.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Kesembuhan untuk Orang Sakit Sesuai Sunnah Nabi SAW



Jakarta

Saat mendengar keluarga, kerabat terdekat atau orang lain terjangkit penyakit, ada baiknya bagi kita untuk mendoakan kesembuhan bagi mereka. Nabi SAW bahkan mengajarkan sejumlah doa yang bisa dipanjatkan untuk orang sakit melalui sabdanya.

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 menyebutkan perhatian yang dapat dilimpahkan terhadap orang yang sedang sakit, di antaranya dengan menjenguk serta mendoakan kepulihan baginya.

Hal seperti ini Rasulullah SAW katakan dalam riwayat Abu Hurairah sebagai salah satu hak seorang muslim dari muslim lainnya. Beliau SAW bersabda:


“Hak seorang muslim atas Muslim lainnya ada enam; Apabila engkau bertemu dengannya berilah salam atasnya, apabila dia mengundangmu maka penuhi undangannya, apabila dia minta nasihatmu maka nasihatilah dia, apabila dia bersin dan memuji Allah SWT maka doakanlah, apabila dia sakit maka jenguklah, dan apabila dia meninggal maka ikuti jenazahnya.” (HR Muslim)

Setidaknya, menjenguk menjadi cara untuk menunjukkan rasa empati, menenagkan dan meringankan sebagian urusan mereka. Di sisi lain, mendatangi orang yang sakit memiliki keutamaan sebagaimana yang Nabi SAW tuturkan dalam hadits dari Abu Hurairah:

“Barang siapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena Allah SWT, niscaya akan diseru oleh penyeru, ‘Sungguh engkau telah baik dan baik pula perjalananmu, dan engkau telah menyiapkan tempat di surga.” (HR Tirmidzi)

Adab Muslim terhadap Orang yang Sakit

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengemukakan adab yang dicontohkan Rasul SAW dan para sahabat kepada orang yang sakit, yakni mendoakan mereka.

Ibnu Abbas meriwayatkan sebuah hadits, ia berkata: “Sesungguhnya Nabi SAW masuk ke rumah seorang Arab Badui untuk menjenguknya. Adapun beliau apabila masuk ke tempat orang sakit untuk menengoknya, maka beliau mengucapkan, ‘ Tidak mengapa, pembersih insya Allah.’

Lelaki Badui mengatakan, ‘Engkau mengatakan pembersih? Sekali-kali tidak, bahkan ia adalah demam yang menggoncang pada orang tua renta yang hampir masuk kubur.’ Maka Nabi SAW berkata, ‘Baiklah kalau begitu,” (HR Bukhari)

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr menjelaskan makna ‘pembersih’ yang Rasulullah SAW katakan, maksudnya penyakit menjadi pembersih bagi seseorang atas dosa-dosanya.

Selain itu, adab lain terhadap orang sakit ketika menjenguknya adalah dengan menyanjung kebaikannya agar timbul prasangka baik kepada Allah SWT.

Sebagaimana dalam sebuah atsar, Ibnu Abbas pernah mengatakan suatu hal kepada Umar bin Khaththab yang kala itu menjabat khalifah dan tertimpa sakit karena ditikam. Ibnu Abbas berkata:

“Wahai Amirul Mukminin, tiada beban atas hal tersebut, sesunggunya engkau telah menemani Rasulullah SAW dan ternyata engkau menemaninya dengan baik, kemudian beliau berpisah denganmu dalam keadaan ridha kepadamu.

Lanjut Ibnu Abbas, “Kemudian engkau menemani kaum muslim dan ternyata engkau perlakukan mereka dengan baik. Jikalau engkau meninggalkan mereka, engkau benar-benar meninggalkan mereka dalam keadaan ridha kepadamu, (hingga akhir)”

Umar bin Khaththab menjawab, “Hal tersebut merupakan anugerah dari Allah SWT.”

Doa untuk Orang Sakit

Masih dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menyebutkan sejumlah doa untuk orang sakit yang pernah Nabi SAW panjatkan:

Doa untuk Orang Sakit Versi Kesatu

اللَّهُمَّ رَبِّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ ، أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاء لَا يُغَادِرُ سَقَماً

Allaahuma rabbin naas, adzhibil ba’sasyfii, antasy syaafi laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqamaa

Artinya: “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”

Doa untuk Orang Sakit Versi Kedua

اللَّهُمَّ اشْفِ عَبْدَكَ يَنْكَأُ لَكَ عَدُوّاً أَوْ يَمْشِيْ لَكَ إِلَى صَلَاةٍ

Allaahummasy fii ‘abdaka yanka-u laka ‘aduwwan au yamsyii laka ilaa shalaatin

Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah hamba-Mu ini, sehingga dia bisa menyembuhkan musuh untuk-Mu atau dapat berjalan untuk menunaikan shalat.”

Doa untuk Orang Sakit Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ أَجَلِيْ قَدْ حَضَرَ فَأَرِحْنِي وَإِنْ كَانَ مُتَأَخِّراً فَارْفَعْنِيْ وَإِنْ كَانَ بَلَاء فَصَبِّرْنِي

Allaahumma in kaana ajalii qad hadlara fa arihnii wa in kaana mutaakhkhiran far fa’nii wa in kaana balaa-an fashabbirnii

Artinya: “Ya Allah, jika ajalku telah tiba, maka senangkanlah aku, jika ajalku masih lama, maka angkatlah penyakit ini, dan jika memang ini adalah sebuah musibah, maka anugerahkanlah kesabaran untukku.”

Doa untuk Orang Sakit Versi Keempat

أَسْأَلُ اللهَ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ (٧x)

As’alullaaha al-‘adzhiima rabbal ‘arsyil ‘adzhiimi an yasyfiyaka (7x)

Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Rabb Arsy yang Agung, untuk menyembuhkanmu.”

Doa untuk Orang Sakit Versi Kelima

بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيْقَةِ بَعْضِنَا، يُشْفَى سَقِيْمُنَا، بِإِذْنِ رَبِّنَا

Bismillahi turbatu ardhinaa biriiqati ba’dhinaa yusyfaa saqiimunaa bi-idzni rabbinaa

Artinya: “Dengan nama Allah, tanah bumi kita, dengan ludah sebagian kita disembuhkan orang sakit kita dengan izin Rabb kita.”

Demikian 5 bacaan doa untuk orang sakit agar lekas sembuh, semoga bermanfaat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bagaimana Cara Mendoakan Orang Sakit agar Cepat Sembuh?


Jakarta

Mendoakan orang sakit agar cepat sembuh adalah salah satu bentuk kepedulian dan kasih sayang yang bisa ditunjukkan kepada sesama. Rasulullah SAW dalam beberapa hadits telah mengajarkan cara mendoakan orang sakit agar cepat sembuh.

Selain memberikan dukungan moral dan bantuan materi, doa juga merupakan senjata ampuh yang bisa digunakan untuk memohon kesembuhan dari Allah SWT.

Cara Mendoakan Orang Sakit

Dikutip dari buku Akidah Akhlak karya H.Aminudin dan Harjan Syuhada, cara mendoakan orang sakit agar cepat sembuh sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW adalah sebagai berikut.


  • Duduk berdekatan dengan arah kepala orang yang sakit dan meletakkan tangan di kening dan wajah serta mengusap-usap dada dan perut si sakit.
  • Bertanya tentang keadaannya, sambil menempelkan tangan kanannya di tubuh orang yang sedang sakit dan membaca doa.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Ar-Rabi’ bin Abdullah, ia berkata, “Saya pernah pergi bersama Al-Hasan menjumpai Qatadah untuk menziarahinya dan ia duduk di sisi kepalanya. Lalu bertanya kepadanya dan mendoakan kesembuhan baginya.”

  • Mengucapkan ucapan yang baik.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kalian menghadiri orang yang sakit atau mayit maka ucapkanlah ucapan yang baik karena sesungguhnya malaikat mengaminkan atas apa yang kalian ucapkan.”

  • Mendoakan orang yang sakit.

Doa untuk Orang yang Sedang Sakit

Dikutip dari kitab Al-Adzkar karya Al-Imam An-Nawawi, terdapat beberapa doa yang Rasulullah SAW baca ketika sedang menjenguk orang yang sakit agar mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT. Beberapa di antaranya yaitu:

  • Mengusap dengan tangan kanan di badan orang yang sedang sakit dengan membaca,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’a illa syifaauka syifaa’an laa yughadiru saqaman

Artinya: “Ya Allah, Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit, sembuhkanlah, Engkau-lah Dzat Yang Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”

  • Meletakkan tangan ke bagian yang terasa sakit dengan mengucap sebanyak 3x

بِسْمِ اللّهِ

Bismillah

Artinya: “Dengan Nama Allah”

  • Mengucap doa ini sebanyak 7x

أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir

Artinya: “Aku berlindung dengan keperkasaan dan kuasa Allah dari keburukan apa yang aku rasakan dan apa yang aku khawatirkan.”

  • Ketika Rasulullah SAW menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash, beliau mengucapkan,

اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan

Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad.”

  • Mengucap doa ini sebanyak 7x

أَسْأَلُ الله العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka

Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhannya Awasy yang agung, semoga Dia menyembuhkanmu,”

  • Membaca doa seperti yang malaikat Jibril doakan ketika Rasulullah SAW sakit,

بِاسْمِ اللهِ، أَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ مِنْ شَرِ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ

Bismillahi arqika min kulli syai’in yu’dzika min syarri kulli nafsin aw ainin haasidin, Allahu yasyfika bismillahi arqika

Artinya: “Dengan Nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari keburukan segala jiwa atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan Nama Allah aku meruqyahmu.”

  • Doa yang Rasulullah SAW ucapkan ketika menjenguk orang Salman,

يَا سَلْمَانُ، شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِينِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Ya Salaman, Syafallahu saqomaka, Wa ghafara dzanbaka, Wa ‘afaka fi dinika wa jismika, Ila muddati ajalika

Artinya: “Wahai Salman, semoga Allah menyembuhkan sakitmu, mengampuni dosamu, dan memberi keselamatan dalam urusan agamamu, serta menyehatkan badanmu hingga waktu ajalmu tiba.”

Doa menjenguk orang sakit seperti dipanjatkan Rasulullah SAW saat mendoakan Salman tersebut namanya bisa diganti dengan orang yang akan didoakan.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Orang Sakit Perempuan: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Mendoakan orang yang sakit termasuk ke dalam anjuran Nabi Muhammad SAW. Doa untuk orang sakit perempuan dapat disimak dalam artikel berikut.

Sakit merupakan satu dari sekian banyak ujian yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya. Dikutip dari buku Fiqih Ibadah bagi Orang Sakit dan Bepergian susunan Enang Hidayat, menjenguk dan mendoakan orang sakit merupakan hak sesama muslim.

Rasulullah SAW bersabda,


“Hak muslim atas muslim lainnya terdapat lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)

Doa untuk Orang Sakit Perempuan

Dijelaskan dalam buku Menulis Buku, Alternatif bagi Guru oleh Ardhi Aditya, doa untuk orang sakit perempuan ialah Syafakillah. Apabila diucapkan untuk laki-laki, maka berubah menjadi Syafakallah.

Arti dari doa tersebut ialah “Semoga Allah menyembuhkanmu,”. Selain Syafakillah, ada juga Syafahallah dan Syafahannallah yang digunakan untuk orang sakit perempuan. Perbedaannya terletak pada cara penggunaan dan orang yang dituju.

Dalam tatanan bahasa Arab, Syafakillah diucapkan ketika yang sedang sakit berjenis kelamin perempuan dan dilafalkan langsung kepada orang yang sakit. Sementara itu, Syafahallah digunakan untuk orang ketiga perempuan dan Syafahannallah untuk orang ketiga lebih dari satu perempuan.

Alangkah lebih baiknya apabila ucapan doa untuk orang sakit perempuan ditambahkan menjadi seperti ini,

شفاك الله لاَ بَأْسَ طَهُوْرٌ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab latin: Syafakillah laa basa thogur insyaAllah

Artinya: “Semoga Allah memberikan kesembuhan kepadamu (perempuan). Tidak mengapa, Insya Allah sakitmu ini membuat dosamu bersih.”

Mengutip buku Al-Adzkar atau Kitab Induk Doa dan Dzikir karya Imam Nawawi, disebutkan beberapa doa yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk orang sakit. Salah satunya berbunyi sebagai berikut,

اللَّهُمَّ رَبِّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ ، أَنْتَ الشَّافِيْ لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاء لَا يُغَادِرُ سَقَماً

Arab latin: “Allaahuma rabbin naas, adzhibil ba’sasyfii, antasy syaafi laa syifaa-a illaa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqamaa,”

Artinya: “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini, sembuhkanlah. Engkaulah Maha Penyembuh, tidak ada kesembuhan selain kesembuhan-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit.”

Keutamaan Orang yang Sakit

Mengutip buku Sakit Menguatkan Iman yang disusun oleh Prof KH Alie Yafei dkk, disebutkan bahwa sakitnya seorang muslim yang beriman dapat membawa beberapa keutamaan, antara lain sebagai berikut:

1. Doanya Mustajab

Dari Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Jika kamu datang mengunjungi si sakit, maka mintalah ia berdoa untukmu karena doanya seperti doa malaikat (yakni besar kemungkinan dikabulkan).” (HR Ibnu Majah)

2. Dijadikan Penduduk Surga

Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Atha bin Ribah bahwa Ibnu Abbas bertanya kepadanya:

“Inginkah kamu melihat wanita penduduk surga?” Jawabku, “Tentu saja.”

Kata Ibnu Abbas, “Nah wanita hitam itu, ia pernah datang mengadu kepada Nabi SAW, “Saya ini sering jatuh pingsan dan terbuka aibku, maka doakanlah untukku agar Allah menyembuhkanku.” Ujar Nabi SAW, Jika kamu mau, kamu terima itu dengan sabar, dan sebagai ganjarannya kamu mendapat surga. Atau kalau tidak, saya doakan agar Allah menyembuhkanmu.

Ujar wanita itu, ‘Saya akan bersabar, tetapi saya sering terbuka aib saya kalau pingsan, maka doakanlah untukku agar aibku tidak tersingkap.’ Lalu Nabi mendoakan untuknya.”

3. Dicatat Kebaikan Pahala Saat Sedang Sakit

Firman Allah SWT kepada para malaikat dalam hadits Qudsi:

“Jika Aku menguji salah seorang hamba-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya.” (HR Ahmad dan Thabrani)

Demikian doa untuk orang sakit perempuan yang dapat dipanjatkan. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Sakit Disebut Jadi Penggugur Dosa, Begini Haditsnya


Jakarta

Dalam Islam, sakit bukan hanya sekadar kondisi kesehatan melainkan juga ujian yang Allah SWT berikan. Mereka yang sakit memiliki keistimewaan.

Pada sebuah hadits bahkan disebutkan bahwa sakit dapat menjadi penggugur dosa seseorang. Benarkah demikian?

Hadits Sakit Penggugur Dosa

Menukil buku Bimbingan Orang Sakit susunan Saiful Hadi El-Sutha, apabila kaum muslimin dapat menyikapi sakit yang ia derita dengan sabar sekaligus berserah diri kepada Allah SWT niscaya sakitnya akan menjadi berkah. Setidaknya ada beberapa hadits yang menjelaskan terkait sakit sebagai penggugur dosa.


Diriwayatkan oleh Al Hakim, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala akan menguji hamba-Nya dengan penyakit hingga penyakitnya itu akan menghapus segala dosa darinya.” (HR Al Hakim)

Dalam redaksi lain, terdapat juga hadits yang membahas sakit dapat menggugurkan dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Tidaklah menimpa seorang muslim suatu penyakit, keletihan, kepedihan, kesedihan, hingga kecemasan yang dirasakannya, melainkan dengan semua itu Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR Muslim)

Bahkan, Allah SWT berfirman dalam surah Al An’am ayat 17,

وَاِنْ يَّمْسَسْكَ اللّٰهُ بِضُرٍّ فَلَا كَاشِفَ لَهٗٓ اِلَّا هُوَ ۗوَاِنْ يَّمْسَسْكَ بِخَيْرٍ فَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Artinya: “Dan jika Allah menimpakan keburukan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia sendiri. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang dapat menolak karunia-Nya. Dia memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Dan Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Selain itu, sakit dapat menjadi kesempatan bagi seseorang untuk memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT. Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa orang yang sakit akan mendapat pahala yang sama dengan orang yang sehat jika ia tetap memperbanyak ibadah dan doa kepada Allah SWT.

Dr. Zaprulkhan menyebutkan dalam bukunya Hikmah Sakit Mereguk Kasih Sayang Ilahi, Allah SWT menghadirkan bermacam-macam penyakit kepada hamba-Nya dalam rangka membersihkan dosa-dosa yang telah dikerjakan. Jadi, sakit dapat menggugurkan dosa karena dosa merupakan salah satu dari musibah atau bencana yang dapat menguji keimanan seorang hamba.

Rasulullah bersabda, “Tiada henti-hentinya suatu bencana menimpa kepada orang mukmin lelaki maupun perempuan, baik mengenai dirinya atau sanak keluarganya, atau harta kekayaannya hingga ketika wafat dia menghadap Allah sudah dalam keadaan bersih dari dosa-dosa.” (HR At Tirmidzi)

Anjuran Menjenguk Orang Sakit

Kaum muslimin juga dianjurkan untuk menjenguk sesamanya jika ada yang sakit. Dalam Kitab Al-Adzkar oleh Imam Nawawi dikatakan Nabi Muhammad SAW menjenguk sahabatnya yang sakit.

Ketika menjenguk kerabat yang sakit, Rasulullah SAW mendoakan kesembuhan dengan berbagai doa yang dibacakan untuk mengharapkan kesembuhannya.

Ada doa yang dibacakan Rasulullah SAW untuk mengharap kesembuhan orang yang sakit. Diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA, Nabi SAW bersabda:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Arab latin: Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya: “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Orang Sakit Laki-laki, Panjatkan agar Diberi Kesembuhan


Jakarta

Doa untuk orang sakit laki-laki bisa diamalkan kaum muslimin. Dalam Islam, menjenguk dan mendoakan orang sakit dianjurkan oleh Rasulullah SAW.

Menurut buku Fiqih Ibadah Bagi Orang Sakit dan Bepergian karya Enang Hidayat, menjenguk dan mendoakan orang sakit adalah hak sesama muslim. Nabi SAW bersabda,

“Hak muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)


Saat menjenguk orang sakit, ada sejumlah doa yang dapat dipanjatkan. Selain itu, ada bacaan doa yang dibedakan antara orang sakit laki-laki dan perempuan.

Doa untuk Orang Sakit Laki-laki

Diterangkan dalam buku Menulis Buku, Alternatif bagi Guru susunan Ardhi Aditya, kalimat syafakallah termasuk ke dalam doa untuk orang sakit laki-laki. Selain syafakallah, ada juga syafakillah untuk orang sakit perempuan. Berikut kalimatnya disertai arab, latin dan arti.

شَفَكَ اللهُ

Arab latin: Syafakallah

Artinya: “Semoga Allah menyembuhkanmu (untuk lawan bicara laki-laki).”

Selain doa pendek di atas, terdapat bacaan lain yang bisa diamalkan untuk orang sakit, baik laki-laki maupun perempuan seperti tersemat dalam kitab Al Adzkar oleh Imam Nawawi terjemahan Masturi Irham dan Muhammad Aniq. Doa ini diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Arab latin: Allāhumma rabban nāsi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syāfi. Lā syāfiya illā anta syifā’an lā yughādiru saqaman.

Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri.”

Dalam riwayat lain, Nabi Muhammad SAW pernah membaca doa untuk meruqyah salah seorang sahabat yang tengah sakit.

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Arab latin: Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya, “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Engkau.”

Lalu, Rasulullah SAW juga sempat melafalkan doa seraya menyebut nama orang yang sakit. Ini ia lakukan ketika menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash,

اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Arab latin: Allāhummasyfi Sa’dan. Allāhummasyfi Sa’dan. Allāhummasyfi Sa’dan.

Artinya, “Tuhanku, sembuhkan Sa’ad. Tuhanku, sembuhkan Sa’ad. Tuhanku, sembuhkan Sa’ad,”

Keutamaan Muslim yang Sedang Sakit

Menurut buku Sakit Menguatkan Iman karya Prof KH Alie Yafei dkk, dikatakan bahwa sakitnya seorang muslim yang beriman memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antaranya:

1. Doanya Tergolong Mustajab

Doa orang yang sakit dikatakan mustajab sebagaimana doa malaikat. Dari Umar RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Jika kamu datang mengunjungi si sakit, maka mintalah ia berdoa untukmu karena doanya seperti doa malaikat (yakni besar kemungkinan dikabulkan).” (HR Ibnu Majah)

2. Menjadi Penduduk Surga

Orang yang bersabar dengan penyakit yang dideritanya termasuk penduduk surga. Diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Atha bin Ribah bahwa Ibnu Abbas bertanya kepadanya, “Inginkah kamu melihat wanita penduduk surga”? Jawabku, “Tentu saja.”

Kata Ibnu Abbas, “Nah wanita hitam itu, ia pernah datang mengadu kepada Nabi SAW, ‘Saya ini sering jatuh pingsan dan terbuka aibku, maka doakanlah untukku agar Allah menyembuhkanku.’

Ujar Nabi SAW, ‘Jika kamu mau, kamu terima itu dengan sabar, dan sebagai ganjarannya kamu mendapat surga. Atau kalau tidak, saya doakan agar Allah menyembuhkanmu.’

Ujar wanita itu, ‘Saya akan bersabar, tetapi saya sering terbuka aib saya kalau pingsan, maka doakanlah untukku agar aibku tidak tersingkap.’ Lalu Nabi mendoakan untuknya’.”

3. Dicatat Kebaikan Pahala saat Sakit

Sakitnya muslim yang beriman dicatat sebagai kebaikan pahala. Ini berlaku bagi orang yang biasa mengerjakan kebaikan semasa lapang dan sehat, ia tetap dicatat pahala jika berhalangan mengerjakan karena sakit.

Firman Allah SWT kepada para malaikat dalam hadits Qudsi, “Jika Aku menguji salah seorang hamba-Ku yang beriman, lalu ia memuji-Ku atas ujian itu, maka berilah dia pahala sebagaimana pahala yang biasa kalian berikan kepadanya.” (HR Ahmad dan Thabrani)

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Arti Syafakallah Syifaan Ajilaan, Doa untuk Orang Sakit yang Bisa Diamalkan Muslim


Jakarta

Syafakallah syifaan ajilaan merupakan lafaz dalam doa bagi orang sakit. Bacaan ini dipanjatkan oleh muslim kepada sesamanya untuk memohon kesembuhan.

Menukil dari buku Fiqih Ibadah bagi Orang Sakit dan Bepergian oleh Enang Hidayat, menjenguk dan mendoakan orang sakit termasuk salah satu hak sesama muslim. Rasulullah SAW bersabda,

“Hak muslim atas muslim lainnya ada lima, yaitu; menjawab salam, menjenguk yang sakit, mengiringi jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan yang bersin.” (HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)


Sakit merupakan bagian dari takdir yang Allah SWT atur bagi setiap makhluk hidup. Dalam Islam, sakit bukan sekadar kondisi fisik yang kurang sehat melainkan juga ujian yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Sang Khalik.

Muslim bisa mendoakan diri sendiri atau didoakan oleh yang menjenguknya dengan harapan diberi kesembuhan. Berkaitan dengan itu, ada beberapa doa untuk orang sakit yang bisa diamalkan termasuk syafakallah syifaan ajilaan.

Lantas, apa arti syafakallah syifaan ajilaan?

Arti Syafakallah Syifaan Ajilaan

Sebelum membahas arti syafakallah syifaan ajilaan, muslim harus mengetahui lebih dulu bunyi lengkap dari doa tersebut. Berikut bacaan disertai terjemahnya,

شفك الله شفعا عاجلا لا يغادر بعدها سقما

Arab latin: Syafakallah syifaan ajilaan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman.

Artinya: “Semoga Allah menyembuhkanmu secepatnya, dengan kesembuhan yang tiada sakit selepasnya.”

Syafakallah Syifaan Ajilaan Adalah Doa untuk Orang Sakit Laki-laki

Menurut buku Menulis Buku, Alternatif bagi Guru yang disusun Ardhi Aditya, syafakallah syifaan ajilaan merupakan doa untuk orang sakit laki-laki. Sebab, lafaz syafakallah diperuntukkan bagi laki-laki.

Sementara itu, jika doa dibaca untuk orang sakit perempuan maka syafakallah diganti menjadi syafakillah. Maknanya sama seperti syafakallah, perbedaannya hanya terdapat pada subjek, apakah laki-laki atau perempuan.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com