Tag Archives: orang tua

10 Doa untuk Anak agar Saleh, Sehat dan Dilindungi Allah SWT


Jakarta

Ada beberapa doa yang bisa dipanjatkan orang tua untuk anaknya. Doa ini bisa dibaca secara rutin agar mendapatkan anak soleh dan solehah yang senantiasa dilindungi di dunia dan juga di akhirat kelak.

Dalam ajaran Islam, doa dari orang tua untuk anaknya termasuk dalam salah satu dari tiga golongan doa yang diijabah oleh Allah SWT.

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:


“Tiga golongan yang doanya mustajab yang tidak diragukan lagi kedahsyatannya, yaitu: doa orang tua kepada anaknya, doa musafir (orang yang sedang bepergian), dan doa orang yang dizhalimi.” (HR. Bukhari Muslim)

Mengutip buku Membangun Kembali Harga Diri Orang Tua yang Sirna oleh Indra Mulyana (Ka In), dijelaskan bahwa hadits ini bisa menjadi pengingat bahwa orang tua hendaknya selalu mendoakan serta berucap yang baik untuk anak-anaknya.

Dalam hadits lain dari Anas bin Malik RA menuturkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Tiga doa yang tidak tertolak, yaitu doa orang tua, doa orang yang berpuasa, dan doa seorang musafir.” (HR Baihaqi)

Ustadz Ukasyah Habibu Ahmad dalam bukunya yang berjudul Ya Rabbi, Lancarkan Rezeki Kami, menegaskan perkataan orang tua merupakan doa yang sangat makbul atau mudah dikabulkan.

Seakan Allah SWT menitipkan firman suci-Nya melalui lisan orang tua. Karena itu, ketika orang tua dikecewakan karena ulah sang anak, lalu ia mengatakan sesuatu yang buruk bagi anaknya, baik disengaja atau pun tidak, kata-kata itu bisa menjadi kutukan. Dan, kutukan orang tua, apalagi seorang ibu, sangat mujarab dan makbul. Atas izin Yang Maha Kuasa dapat menjadi kenyataan seperti yang diinginkan oleh orang tua yang memberi doa buruk.

Doa Orang Tua untuk Anak

Sebagai orang tua hendaknya senantiasa mendoakan keselamatan dan kebaikan untuk anak-anaknya.

Berikut beberapa doa orang tua yang bisa dipanjatkan secara rutin untuk anak-anaknya.

1. Doa agar anak senantiasa dilindungi

Nabi Muhammad SAW kerap melafalkan doa untuk keselamatan cucunya, Hasan dan Husein.

أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Arab Latin: U’īdzukuma bi kalimātillāhit tāmāti min kulli syaithānin wa hāmmatin wa min kulli ‘aynin lāmmah.

Artinya: “Aku melindungi kalian berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari segala setan, hewan melata, dan segala penyakit ain yang ditimbulkan mata jahat.” (HR Abu Daud)

2. Doa Nabi Ibrahim untuk anak Soleh

Doa ini dipanjatkan Nabi Ibrahim AS sejak beliau masih lajang.

رَبِّ هَبْ لِي مِنَ الصَّالِحِينَ

Arab Latin: Rabbi hab lî minas shâlihîn

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahilah kami keturunan yang termasuk orang-orang yang salih.”

Ada juga doa dalam versi panjang, seperti di bawah ini”.

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

Arab Latin: Allahummaj ‘al awladana awladan sholihiin haafizhiina lil qur’ani wa sunnati fuqoha fid diin mubarokan hayatuhum fid dun-ya wal akhirah.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang sholih sholihah, orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan Sunnah, orang-orang yang paham dalam agama dibarokahi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat”.

3. Doa untuk anak yang baru lahir

أُعِيْذُهُ بِالوَاحِدِ الصَّمَدِ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى حَسَدٍ

Arab Latin: A’uudzuhu (haa) bilwaahidish shamadi min syarri kulli dzii hasadin.

Artinya: Ya Allah Yang Maha Esa, tempat semua orang meminta, aku mohon perlindunganMu untuk anakku dari segala kejahatan orang yang dengki

4. Doa agar anak menjadi saleh dan solihah

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا أَوْلَادًا صَالِحِيْنَ حَافِظِيْنَ لِلْقُرْآنِ وَالسُّنَّةِ فُقَهَاءَ فِى الدِّيْنِ مُبَارَكًا حَيَاتُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ

Arab Latin: Allahummaj ‘al awladana awladan sholihiin haafizhiina lil qur’ani wa sunnati fuqoha fid diin mubarokan hayatuhum fid dun-ya wal akhirah

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah anak-anak kami anak yang sholih sholihah, orang-orang yang hafal Al-Qur’an dan Sunnah, orang-orang yang faham dalam agama dibarokahi kehidupan mereka di dunia dan di akhirat”

5. Doa agar anak dijauhkan dari bahaya

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي أَوْلَادِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا وَاحْفَظْهُمْ وَلَا تَضُرَّهُمْ وَارْزُقْنَا بِرَّهُمْ

Arab Latin: Allâhumma bârik lanâ fî aulâdinâ wa dzurriyyâtinâ wahfadhhum wa lâ tadlurrahum warzuqnâ birrahum.

Artinya: “Ya Allah berkahilah kami di dalam anak-anak dan keturunan kami, jagalah mereka (dari segala kejelekan), jangan Kau bahayakan mereka, dan berilah kami kebaikan mereka.”

6. Doa agar anak berbakti pada orang tua

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لِي فِي أَوْلَادِي وَلَا تَضُرَّهُمْ وَوَفِّقْهُمْ لِطَاعَتِكَ وَارْزُقْنِي بِرَّهُمْ

Arab Latin: Allahumma barikliy fii awladiy, wa la tadhurruhum, wa waf fiqhum li tho’atik, war zuqniy birrohum.

Artinya: “Ya Allah berilah barokah untuk hamba pada anak-anak hamba, janganlah Engkau timpakan mara bahaya kepada mereka, berilah mereka taufik untuk taat kepada Mu dan karuniakanlah hamba rejeki berupa bakti mereka”.

7. Doa untuk anak dijauhkan dari penyakit

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ مُذْهِبَ الْبَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِى لاَ شَافِىَ إِلاَّ أَنْتَ ، شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Arab Latin: Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illa anta syifaa an laa yughaadiru saqaman.

Artinya: “Ya Allah Ya Tuhanku, Tuhan seluruh manusia. Hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan sebab Engkau adalah penyembuh. Tak ada yang mampu menyembuhkan penyakit kecuali Engkau dengan kesembuhan tanpa menyisakan rasa sakit.”

9. Doa untuk anak yang beranjak dewasa

اَللَّهُمَّ امْلَأْ قُلُوْبَ أَوْلَادِنَا نُوْرًا وَحِكْمَةً وَأَهْلِهِمْ لِقَبُوْلِ نِعْمَةٍ وَاَصْلِحْهُمْ وَاَصْلِحْ بِهِمُ الْأُمَّةَ

Allahumma-la’ quluuba aulaadinaa nuuron wa hikmatan wa ahlihim liqobuli ni’matin wa ashlih-hum wa ashlih bihimul ummah.

Artinya: Ya Allah, isilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang layak untuk menerima nikmat-Mu, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.

10. Doa agar anak selamat dunia dan akhirat

Doa ini termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 128.

رَبَّنَا وَاجْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَكَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِنَا أُمَّةً مُسْلِمَةً لَكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Arab Latin: Rabbanā waj’alnā muslimaini laka wa min żurriyyatinā ummatam muslimatal laka wa arinā manāsikanā wa tub ‘alainā, innaka antat-tawwābur-raḥīm.

Artinya: “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) diantara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadat haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Baqarah: 128)

Demikian beberapa doa yang bisa rutin diamalkan orang tua untuk anak-anaknya.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Singkat sebelum Ramadhan


Jakarta

Doa ziarah kubur adalah salah satu amalan dalam berziarah yang menjadi kebiasaan atau tradisi masyarakat muslim di Indonesia jelang Ramadhan. Salah satunya bisa mengunjungi makam orang tua yang sudah meninggal dunia.

Dikutip dari buku Mari Ziarah Kubur oleh Abdurrahman Misno BP, amalan ziarah kubur ke makam orang tua sudah dilakukan sejak Rasulullah SAW kecil diajak oleh ibunya untuk berziarah ke makam sang ayah. Amalan serupa pun dilanjutkan Rasulullah SAW saat ibunya wafat sebagaimana didasarkan dari hadits berikut,

زَارَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْرَ أُمِّهِ فَبَكَى وَأَبْك َى مَنْ حَوْلَهُ فَقَالَ اسْتَأْذَنْتُ رَبِّي فِي أَنْ أَسْتَغْفِرَ لَهَا فَلَ مْ يُؤْذَنْ لِي وَاسْتَأْذَنْتُهُ فِي أَنْ أَزُورَ قَبْرَهَا فَأُذِنَ لِي فَز ُورُوا الْقُبُورَ فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الْمَوْتَ


Artinya: “Nabi Muhammad SAW berziarah ke kuburan ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang orang di sekitarnya. Beliau bersabda, ‘Aku minta izin kepada Tuhanku guna memohonkan ampun kepada ibuku, namun Dia tidak memberi izin padaku. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburannya, maka Dia memberi izin kepadaku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan-kuburan karena ziarah itu mengingatkan kepada kematian’.” (HR Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan yang lainnya)

Dalil itu pula yang melandasi kebolehan ziarah kubur yang sempat dilarang pengamalannya. Larangan ini, mengutip buku Risalah Shaum karya Wawam Shofwan, sempat berlaku lama pada masa awal Islam yang saat itu masih kental dengan kesyirikan.

Sebaliknya, konsep ziarah kubur dalam Islam pada dasarnya dimaknai sebagai pengingat kematian bagi muslim. Khusus untuk anak yang ditinggalkan orang tuanya dapat memanfaatkan momen tersebut dengan mengirim doa ziarah kubur untuk orang tuanya.

Adapun bacaan doa ziarah kubur dan tuntunannya yang dilansir dari Nurul Ihsan dalam buku 100 Doa Harian Untuk Anak adalah sebagai berikut.

Doa dan Tuntunan Ziarah Kubur Orang Tua

  • Doa Ziarah Kubur Singkat Arab, Latin, dan Artinya

Ada bacaan doa ziarah kubur singkat saat berziarah ke makam orang tua. Doa tersebut dapat diamalkan melalui salam saat mendatangi makam.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ للاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ.

Bacaan latin: Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mukminiina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu la-laahiquuna as-alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan mukmin dan muslim dan kami insya Allah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian.” (HR Muslim)

Atau membaca salam berikut,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Bacaan latin: Assalamu’alaìkum dara qaumìn mu’mìnîn wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa ìnna ìnsya-Allahu bìkum lahìqun

Artinya: “Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Allah yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.” (HR Muslim)

Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan salam berikut saat memberi salam pada makam di Madinah. Berikut doa ziarah kubur singkat dari riwayat Ibnu Abbas RA,

Assalaamu ‘alaikum, ya ahlal quburi yaghfirullaahu lanna wa lakum antum salafunaa wa nahnu bil atsari.

Artinya: “Semoga keselamatan tetap atas kamu, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kamu. Kamu orang-orang yang mendahului kami, dan kami akan menyusul (orang-orang terdahulu).” (HR At-Tirmidzi)

  • Tuntunan Ziarah Kubur Orang Tua

1. Mengucapkan salam sebagaimana disebutkan sebelumnya

2. Membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an yakni, surah Al-Qadr (7 kali), surah Al-Fatihah (3 kali), surah Al-Falaq (3 kali), surah An-Nas (3 kali), surah Al-Ikhlas (3 kali), dan Ayat Kursi (3 kali).

3. Membaca doa ziarah kubur versi lengkap sebagai berikut,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Bacaan latin: Allahummaghfìrlahu warhamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khotoya kamaa yunaqqas saubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: “Ya Allah, berilah keampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam syurga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

4. Tidak jalan melangkahi atau duduk di atas kuburan

5. Bersuci terlebih dahulu sebelum berziarah

6. Tidak salat menghadap kuburan

Sebagai anak yang berbakti, hendaknya muslim mengamalkan doa ziarah kubur orang tua saat berziarah tersebut. Mendoakan orang tua yang sudah meninggal termasuk dalam wujud bakti pada mereka.

Melalui hadits yang dikutip dari buku 100 Hadits Pilihan (Materi Hadalan, Kultum, dan Ceramah Agama) oleh Muh. Yunan Putra menjelaskan, anak yang berbakti dan selalu mendoakan orang tua yang telah tiada dapat menjadi pahala jariyah yang selalu mengalir kepada mereka.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ وَمُسْلِم)

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang shalih yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Demikianlah doa ziarah kubur untuk orang tua yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat!

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Orang Tua yang Masih Hidup, Catat Juga Cara Berbakti yang Baik



Jakarta

Dalam Islam, ada perintah untuk berbakti pada orang tua. Salah satu cara berbakti pada orang tua adalah dengan mendoakannya setiap waktu.

Ada beberapa dalil dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW yang menegaskan perintah bagi seorang anak untuk berbakti pada orang tuanya.

Dalam Al-Qur’an surat Al Isra ayat 23, Allah SWT berfirman,


وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوٓا۟ إِلَّآ إِيَّاهُ وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِندَكَ ٱلْكِبَرَ أَحَدُهُمَآ أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُل لَّهُمَآ أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُل لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيمً

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.”

Doa untuk Orang Tua yang Masih Hidup

1. Doa Versi Pertama

Mengutip buku Doa Yuk; Kumpulan Doa Sehari-Hari untuk Pembentukan Karakter Anak yang ditulis oleh Mochamad Soleh, berikut bacaan doa untuk orang tua yang masih hidup.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Arab-latin: Allahummaghfirlii waliwaalidayya war ham humaa kama rabbayaanii shagiiraa

Artinya: “Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku (ibu dan bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku di waktu kecil.”

2. Doa Versi Kedua

Dalam buku Doa-Doa Mustajab Orang Tua untuk Anaknya: Kekuatan Doa Orang Tua Bisa Mengubah Takdir, Bahkan Menghidupkan Anak yang Sudah Mati karya Aulia Fadli, berikut bacaan doa untuk orang tua yang masih hidup.

Doa ini termaktub dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 41:

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

Arab-latin: Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu’minīna yauma yaqūmul-ḥisāb(u).

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

Cara Berbakti kepada Orang Tua

Merangkum buku Mukjizat Doa Ibu oleh Ustaz Sasetyo, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan anak untuk berbakti pada orang tuanya yang masih hidup.

1. Memandang orang tua penuh kasih sayang

Ketika sedang bersama orang tua, usahakan untuk selalu memandang dengan lembut dan penuh kasih sayang.

Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada seorang anak yang berbakti kepada orang tuanya kemudian memandang wajah kedua orangtuanya dengan perasaan mengasihi, kecuali Allah menulis untuknya pahala ibadah haji mabrur setiap kali ia memandang. Ibnu Abbas berkata, ‘Kalau anak it umemandang seratus kali, bagaimana wahai Rasulullah? Nabi SAW menjawab Ya, lebih besar pahalanya karena Allah Mahabesar lagi Mahabaik.” (HR Baihaqi)

Menurut riwayat Abu Dawud, Rasulullah menerangkan bahwa ada tiga pandangan yang termasuk ibadah, yaitu memandang wajah kedua orang tua dengan penuh kasih sayang, memandang mushaf Al-Qur’an, dan memandang Ka’bah.

2. Mendengarkan nasihatnya

Setiap orang tua pasti sering memberikan nasihat kepada anaknya. Sebagai anak yang berbakti, sudah menjadi kewajiban untuk mendengarkan nasihat orang tua dengan baik.

Bagaimanapun besarnya ilmu dan pengalaman seorang anak, ia tentu tidak akan mampu menyamai ketinggian insting dan pengalaman orang tua. Apalagi orang tua kerap memberikan nasihat berdasarkan pengalamannya.

3. Berbicara dengan sopan

Tempatkan posisi orang tua sebagai sosok yang dihormati. Ketika berbicara atau berkomunikasi, gunakan bahasa yang halus dan sopan. Berbicara kepada orang tua dengan lembut agar tidak menyinggung perasaan mereka.

4. Membantu dan meringankan pekerjaannya

Bentuk bakti kepada orang tua juga bisa ditunjukkan dengan membantu dan meringankan pekerjaannya.

Dalam sebuah hadits, seorang lelaki datang menghadap Nabi Muhammad dan berkata, “Ya Rasulullah, sungguh aku ingin berjihad, tetapi aku tidak mampu.” “Apakah salah seorang dari kedua orang tuamu masih hidup?” tanya Rasulullah. “Tinggal ibuku yang masih hidup,” jawab lelaki itu. “Berbuat baiklah kepadanya karena Allah,” perintah Rasulullah SAW. “Apabila itu dapat dilakukan, engkau bagaikan orang yang berhaji, berumroh, dan berjihad di jalan Allah.” (HR Abu Yaladan Thabrani)

5. Menjaga nama baiknya

Kewajiban lainnya sebagai seorang anak adalah berbakti dan menjaga nama baik orang tua. Salah satu bentuk bakti anak kepada orang tuanya adalah dengan menjaga nama baiknya. Hindari mengungkap hal buruk tentang orang tua.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Kedua Orang Tua: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Berbakti kepada orang tua merupakan kewajiban setiap anak sebagaimana diperintahkan dalam Al-Qur’an. Salah satu bentuk bakti bisa dilakukan dengan membaca doa kedua orang tua.

Dijelaskan dalam buku Doa-Doa Pilihan karya Ahmadi Isa, doa menurut bahasa artinya permintaan dan permohonan. Adapun, menurut istilah doa adalah penyerahan diri kepada Allah SWT dalam memohon semua yang diinginkan, dan meminta dihindarkan dari segala yang dibenci.

Bacaan Doa Kedua Orang Tua

Ada banyak doa untuk kedua orang tua yang bisa dipanjatkan. Berikut bacaan doa kedua orang tua yang dapat dibaca dikutip dari buku Proyek Kehidupan Sesuai Ketentuan Al-Qur’an karya Aziz Amnan.


اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Allahumma firlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa.

Artinya: “Wahai Tuhanku. ampunilah aku dan kedua orang tuaku (ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil.”

Dapat juga membaca doa dalam surah Al-Isra’ ayat 24.

رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ

Rabbirhamhumaa kamaa rabbayaanii sagiiraa

Artinya: “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”

Doa Kedua Orang Tua yang Masih Hidup

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Allahumma firlii wa liwaa lidhayya warham humaa kamaa rabbayaa nii shaghiraa.

Artinya: “Wahai Tuhanku. ampunilah aku dan kedua orang tuaku (ibu dan Bapakku), sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku waktu aku kecil.”

Doa Kedua Orang Tua yang Sedang Sakit

Dikutip dari buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku karya Masriyah Amva, berikut doa yang bisa dibaca untuk orang yang sedang sakit, termasuk orang tua.

اَللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ البَاسَ، اِشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لاَ شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Allahumma Rabbannasi adzhibi al-ba’sa. Isyfi anta as-syaafiyyu laa syifaa-a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughadiru saqama.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, hanya Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu dengan kesembuhan yang tidak menimbulkan rasa sakit.”

Doa Kedua Orang Tua yang Sudah Meninggal

Dikutip dari buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu: Amalan-amalan Dahsyat untuk Orangtua yang Sudah Meninggal karya Muhammad Abdul Hadi, berikut doa yang bisa dipanjatkan kepada orang tua yang sudah meninggal.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu’allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

Lalu, dapat membaca doa berikut.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ

Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa’fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”

Doa Kedua Orang Tua dan Kebaikan Dunia Akhirat

Berikut doa yang bisa dibaca untuk meminta ampunan dosa kedua orang tua.

رَّبِّ اغْفِرْلِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Rabbighfir lii Waliwaalidayya Warhamhumaa Kamaa Rabbayaanii Shagiiran

Artinya: “Tuhanku, Ampunilah dosa-dosaku dan kedua orang tuaku, serta kasihanilah mereka berdua sebagaimana mereka telah mendidikku sewaktu kecil.”

Doa Kedua Orang Tua dan Keluarga

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،اَلْاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ

Allaahummaghfirlii dzunuubii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiro, waliljamii’il muslimiina walmuslimaati, walmu’miniina wal mu’minaati Al ahyaa’i minhum wal amwaati, wataabi’ bainanaa wa bainahum bil khoiraati, robbighfir warham wa annta khoirur roohimiin

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat. Semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah diantara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih”

Dalil yang Berkaitan dengan Orang Tua

Ada sejumlah dalil dalam Al-Qur’an dan hadits yang menerangkan perintah berbakti kepada orang tua dan keutamaannya. Berikut adalah beberapa dalil yang berkaitan dengan orang tua adalah sebagai berikut, dikutip dari Antara Perut & Etos Kerja dalam Perspektif Islam karya Thohir Luth.

Perintah Mendoakan Kedua Orang Tua

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَاب

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).” (QS Ibrahim: 41)

Perintah Berbuat Baik kepada Orang Tua

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: “Kami mewasiatkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. (Wasiat Kami,) “Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.” Hanya kepada-Ku (kamu) kembali.” (QS Luqman: 14)

Larangan Mengucapkan Perkataan yang Menyakitkan Kedua Orang Tua

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا

Artinya: “Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra’: 23)

Hadits Doa Anak pada Orang Tua Jadi Amal Jariyah

Abu Hurairah RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Apabila anak cucu Adam (manusia) meninggal maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal saja, yaitu sedekah jariah, ilmu yang diambil manfaatnya oleh manusia, dan anak yang saleh yang berdoa untuknya.” (HR Ahmad)

Dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT meninggikan derajat seseorang setelah dia meninggal dunia, kemudian orang itu berkata, ‘Ya Tuhanku, dari mana aku beroleh kedudukan yang sangat tinggi ini?’ Maka dikatakan kepadanya, Anakmu telah memohonkan ampunan atas dosa-dosamu.” (HR Ahmad dan Thabrani dalam Al Awsat)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Orang Tua sebelum Puasa Ramadan


Jakarta

Ziarah kubur adalah amalan sunah menurut kesepakatan ulama fikih. Umat Islam yang ziarah ke makam orang tua bisa membaca doa ziarah kubur sebagaimana disebutkan dalam hadits.

Hukum ziarah kubur bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَن زِيَارَةِ الْقُبُورِ فَزُوْرُوهَا


Artinya: “Dahulu aku melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah.” (HR Muslim dan dinilai shahih)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Siapa yang ingin berziarah kubur maka berziarahlah karena ia akan mengingatkan kalian atas akhirat.”

Hadits tersebut terdapat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Solihin. Al-Albani juga memaparkan hadits tersebut dalam Ahkaamul Janaa’iz wa Bid’ihaa yang diterjemahkan A.M Basalamah.

Rasulullah SAW mengajarkan bacaan doa ketika masuk area pemakaman. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA dalam Sunan Tirmidzi, Kitab al-Jana’iz, Bab Ma Yaqulu ar-Rajulu Idza Dakhalal-Maqabir. At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan.

Doa ini juga menjadi rangkaian bacaan ziarah kubur orang tua. Berikut bacaan doanya.

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Sesuai Sunah

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا ، وَنَحْنُ بِالأَثَرِ

Assalamualaikum ya ahlal quburi, yaghfirullahu lana wa lakum antum salafuna wa nahnu bil-atsar

Artinya: “Salam sejahtera semoga terlimpah kepada kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni (dosa) kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian.”

Imam Muslim juga mengeluarkan riwayat bahwa Rasulullah SAW membaca doa berikut untuk ahli kubur,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Assalamualaikum ahladdiyaari minalmu’miniin, wainnaa insya Allahu bikum laahiquun, as-alullaha lanaa walakumul ‘aafiyah

Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua.”

Ada juga redaksi yang lebih panjang, berikut bacaan doa ziarah kubur,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì

Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

Tuntunan Ziarah Kubur Orang Tua

  • Tidak melangkahi atau duduk di atas pusara kuburan
  • Mengucapkan salam kepada ahli kubur
  • Mendoakan mayat
  • Membaca surah-surah pendek dalam Al-Qur’an
  • Membaca doa ziarah kubur
  • Menyiramkan air di atas pusara

Tuntunan ziarah kubur tersebut terdapat dalam Buku Pintar 50 Adab Islam Sesuai Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW karya Arfiani.

Keutamaan Ziarah Kubur Orang Tua

Ziarah kubur dengan mengirimkan doa kepada orang tua memiliki keutamaan. Disebutkan dalam sebuah hadits, doa anak saleh kepada orang tua akan menjadi amal jariyah.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ. رَوَاهُ وَمُسْلِم)

Artinya: Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda: “Jika seseorang meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu) sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Ziarah kubur bisa dilakukan kapan saja karena hadits yang menganjurkan tentang amalan ini bersifat umum, sebagaimana dijelaskan Kholil Abou Fateh dalam buku Masa-il Diniyyah. Adapun, masyarakat Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur menjelang Ramadan. Tradisi ini populer di kalangan Nahdlatul Ulama (NU).

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Hari Raya Idul Fitri untuk Orang Tua


Jakarta

Salah satu tradisi Lebaran atau Hari Raya Idul Fitri yang dilakukan umat Islam di Indonesia adalah ziarah kubur. Sembari berziarah, umat Islam dianjurkan membaca doa ziarah kubur.

Selain bersilaturahmi dan berkumpul dengan sanak saudara, hari Raya Idul Fitri banyak dijadikan umat Islam yang tinggal jauh dari tempat asal sebagai kesempatan untuk melakukan ziarah kubur.

Hukum Ziarah Kubur saat Hari Raya Idul Fitri

Mengutip buku Gaya Selingkung Beda Mazhab karya Mukhlis Lubis, ziarah kubur di bulan Ramadan ataupun di Hari Raya Idul Fitri telah menjadi tradisi. Perlu dipahami bahwa tidak ada perintah yang menganjurkannya secara eksplisit, tetapi tidak ada pula dalil yang melarangnya.


Adapun hukum ziarah kubur bagi laki-laki adalah sunah atau dianjurkan, seperti dijelaskan Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi dalam Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq.

Hal tersebut bersandar pada hadits. Diriwayatkan dari Abdulah bin Buraidah, Rasulullah SAW bersabda,

“Dulu aku pernah melarang kalian untuk berziarah kubur, (adapun sekarang) berziarahlah kalian, karena sesungguhnya ziarah kubur itu dapat mengingatkan kalian kepada akhirat.” (HR Muslim dan Ashabus Sunan)

Terdapat perbedaan pendapat di antara ulama mengenai hukum ziarah kubur bagi wanita. Imam Malik dan sebagian pengikut mazhab Hanafi membolehkan ziarah kubur bagi wanita.

Terdapat pula riwayat dari Ahmad dan mayoritas ulama mengenai ziarah kubur bagi wanita, berdasarkan hadits Aisyah RA ketika beliau bertanya pada Rasulullah SAW, “Bagaimana aku mengatakan kepadanya (penghuni kubur), wahai Rasulullah?”

Dari hadits tersebut, jika Aisyah RA bertanya mengenai ucapan saat ziarah kubur, berarti beliau (sebagai wanita) diperbolehkan ziarah kubur.

Adapun ulama yang memakruhkan ziarah kubur bagi wanita berpendapat wanita biasanya kurang sabar dan gampang sedih. Ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW, “Allah melaknat para wanita yang suka berziarah kubur.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)

Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua

Menukil kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi yang diterjemahkan oleh Ulin Nuha, berikut beberapa doa ziarah kubur yang dapat dipanjatkan.

Doa Ziarah Kubur Riwayat Muslim

Telah diriwayatkan dalam Shahih Muslim, dari Aisyah RA, ia berkata, “Jika pada malam gilirannya bersama, Rasulullah SAW keluar pada akhir malam menuju Baqi’ dan berkata,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنِيْنَ ، وَأَتَاكُمْ مَا تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُوْنَ، وَإِنَّا إنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَهْلِ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ

Assalaamu ‘alaikum daara qaumin mu’miniina wa ataakum maa tuu’aduuna ghadan muajjaluuna wa innaa in syaa allaahu bikum laa-hiquun, Allaahummagh fir liahli baqii’il gharqad.

Artinya: “Keselamatan semoga atas kalian wahai kaum Mukminin, telah datang apa yang telah dijanjikan kepada kalian. Esok nasib kalian telah ditentukan. Sesungguhnya kami apabila Allah menghendaki akan bertemu dengan kalian. Ya Allah, ampunilah penghuni Baqi’ul Ghardaq.”

Doa Ziarah Kubur dalam Shahih Muslim

Telah diriwayatkan dalam Shahih Muslim, sungguh dia mengatakan, “Ya Rasulullah, yaitu ketika ziarah kubur.” Beliau bersabda, “Bacalah,

السَّلامُ عَلَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ

Assalaamu ‘alaa ahlid diyaar minal mu’miniina wal muslimiin wa yarhamul laahul mustaqdimiin minkum wa minnaa wal musta’khiriina. Wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun.

Artinya: “Keselamatan semoga atas kalian wahai penghuni kubur dari kaum Mukminin dan Muslimin, semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu kalian dan juga kepada kami yang akan datang berikutnya, dan kami jika Allah berkehendak akan bertemu dengan kalian.”

Doa Ziarah Kubur Riwayat At Tirmidzi

Telah diriwayatkan dalam kitab At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, “Rasulullah SAW melewati pekuburan penduduk Madinah, kemudian beliau menghadapkan mukanya dan mengucap,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ أَنْتُمْ سَلَفُنَا وَنَحْنُ بِالْأَثَرِ

Assalaamu’alaukum yaa ahlal qubuur, yaghfirullaahu lanaa wala-kum antum salafunaa wanahnu bil atsar.

Artinya: “Keselamatan atas kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian adalah terdahulu kami dan kami akan menyusul.”

Doa Ziarah Kubur Riwayat Muslim

Imam Muslim mengeluarkan hadits dengan redaksi yang lebih panjang tentang bacaan doa ziarah kubur. Berikut lafaznya.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì

Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Makam Orang Tua: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Ziarah ke makam orang tua atau leluhur yang telah meninggal dunia menjadi salah satu tradisi saat Idul Fitri. Ketika ziarah, lantunkan doa untuk orang tua agar dijauhkan dari siksa kubur.

Ziarah makam menjadi sebuah tradisi yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia ketika momen Idul Fitri. Tradisi ziarah makam ini sebenarnya adalah salah satu sunnah Rasulullah SAW.

Mengutip buku Jejak Ramadan yang disusun oleh Nova dan Para Pejuang RA, disebutkan sebuah hadits yang menjelaskan kebiasaan Rasulullah SAW yang berziarah ke makam ibundanya.


Rasulullah SAW bersabda,

“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tetapi sekarang berziarahlah kalian. Sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati, menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian berkata buruk (pada saat ziarah).” (H.R. Hakim)

Rasulullah SAW juga menitikkan air mata saat ziarah ke makam sang ibu, Siti Aminah. Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah SAW menziarahi makam ibunya. Beliau menangis sehingga para sahabat yang bersamanya juga ikut menangis.

“Kubur yang kalian lihat aku berbisik di sana adalah kuburan ibuku, Aminah binti Wahab. Aku meminta izin kepada Allah SWT untuk menziarahinya dan aku diizinkan-Nya.” (HR Muslim)

Riwayat-riwayat di atas, menandakan bahwa kecintaan Rasulullah SAW kepada orang tuanya membuat beliau berziarah ke makam ibunya. Menziarahi makam orang tua dan mendoakannya merupakan bagian dari bentuk bakti seorang anak.

Ketika orang tua telah wafat, doa anak saleh dan salehah akan menjadi hadiah istimewa bagi orang tua.

Doa Ziarah Kubur Orang Tua Sesuai Sunnah

Merangkum buku Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, berikut bacaan doa ziarah kubur yang bisa dibaca saat berkunjung ke makam orang tua.

Doa ini sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Arab Latin: Assalamu’alaikum dara qaumin mu’minin wa atakum ma tu’adun ghadan mu’ajjalun, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun.

Artinya: Assalamualaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.

Selanjutnya bisa disertai dengan membaca doa berikut,

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Arab Latin: Allahummaghfirlahu warhamhu wa ‘afihi wa’fu anhu wakrim nuzulahu, wa wassi’ madkhalahu, waghsilhu bilmai was salji, wal baradi, wa naqqihi minal khathaya, kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Wa abdilhu daran khairan min darihi wa ahlan khairan min ahlihi, wa zaujan khairan min zaujihi, wa adkhilhul jannata wa a’idzhu min adzabil qabri, wa adzabin nari.

Artinya: “Ya Allah! Ampunilah almarhum (jenazah), berilah dia rahmat-mu, kesejahteraan, serta maafkanlah kesalahannya dan tempatkanlah di tempat yang mulia (Surga), luaskan kuburannya, mandikan dia dengan air, salju dan air es. Bersihkan dia dari segala kesalahan, sebagaimana Engkau membersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah rumah yang lebih baik dari rumahnya (di dunia), keluarga (atau istri di Surga) yang lebih baik daripada keluarganya (di dunia), istri (atau suami) yang lebih baik daripada istrinya (atau suaminya), dan masukkan dia ke Surga, jagalah dia dari siksa kubur dan Neraka.”

Bisa juga dilanjutkan dengan membaca doa ziarah pendek. Berikut bacaannya,

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيار منَ الْمُؤْمِنِينَ والمُسلمين وإنا إن شاء الله بكم لاحقون تَسْأَلُ الله لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِية

Arab Latin: “Assalaamu’alaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal muslimiin, wa innaa in syaa allaahu bikum laahiquun, nas’alullaaha lanaa wa lakumul’aafiyah”

Artinya: “Keselamatan semoga tetap tercurahkan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang mukmin dan orang-orang muslim, dan sesungguhnya Insya Allah kami akan menyusul kalian. Kami memohon kepada Allah keselamatan untuk kamu dan untuk kalian semua.” (HR Ibnu Majah)

Demikian beberapa doa ziarah makam yang bisa dipanjatkan ketika mengunjungi makam orang tua.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal dan Amalan untuk Minta Maaf pada Orang Tua


Jakarta

Doa ibu yang sudah meninggal adalah bacaan yang wajib dibaca dan dihafalkan ketika salah satu surganya telah tiada. Bukan hanya setelah meninggal, doa kepada orang tua wajib dibaca sejak kecil ketika keduanya masih hidup.

Anak yang mendoakan ibu yang telah meninggal sama halnya dengan menghadiahkan doa dan permohonan ampun kepada Allah untuknya. Seseorang yang mengamalkan hal tersebut niscaya akan dicatat sebagai anak berbakti oleh Allah SWT.

Hal ini sesuai dengan wasiat yang Rasulullah berikan untuk anak yang telah kehilangan orang tua.


وَرُوِيَ إنَّ الرَّجُلَ لَيَمُوتُ وَالِدَاهُ وَهُوَ عَاقٌّ لَهُمَا فَيَدْعُو اللَّهَ لَهُمَا مِنْ بَعْدِهِمَا فَيَكْتُبُهُ اللَّهُ مِنْ الْبَارِّينَ

“Diriwayatkan bahwa seorang anak yang kedua orang tuanya wafat sementara ia pernah berdurhaka terhadap keduanya, lalu ia berdoa kepada Allah sepeninggal keduanya, niscaya Allah mencatatnya sebagai anak yang berbakti,” (Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, juz II, halaman 573).

Doa Anak kepada Ibu yang Sudah Meninggal

Dilansir dari laman NU Online, berikut adalah bacaan dan urutan mendoakan ibu yang sudah meninggal sesuai Kitab Maslakul Akhyar karya Sayyid Utsman bin Yahya (1822 M-1913 M), Perukunan Melayu, dan Majmuk Syarif. Doa ini juga bisa dibaca untuk ayah

1. Membaca Doa untuk Kedua Orang Tua

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Latin: Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā.

Arti: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”

2. Membaca Doa Permohonan Ampunan kepada Ibu dan Orang Lain yang Berjasa Dalam Hidup

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddātinā, wa asātidzatinā, wa mu’allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.

Arti: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

3. Membaca Doa Permohonan Rahmat, Ampunan, dan Syafaat untuk Ibu

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَ وَارْحَمْهَهَ وَعَافِهَهَ وَاعْفُ عَنْهَهَ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.

Latin: Allāhummaghfir laha, warhamha, wa ‘āfiha, wa’fu ‘anha. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.

Arti: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuknya (Ibu). Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”

4. Membaca Doa Sapu Jagad, Sholawat Nabi, dan Surat Al Fatihah

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ

Latin: Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.

Arti: “Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (membaca Surat Al-Fatihah).”

Amalan untuk Minta Maaf kepada Orang Tua yang Sudah Meninggal

Dikutip dari laman Kementerian Agama Republik Indonesia, berikut adalah amalan lain untuk memohon maaf kepada ibu atau orang tua yang sudah meninggal selain berdoa.

1. Bersedekah dan melakukan amal jariyah atas nama orang tua

Amal jariyah akan menjadi perbuatan dengan pahala yang selalu mengalir dan memberikan manfaat selama digunakan. Beberapa contoh hal yang bisa dilakukan yaitu mendirikan lembaga pendidikan, infaq & shodaqoh ke panti asuhan atau masjid, membangun sumur air, menyumbangkan Al Qur’an kepada masjid, dan lain-lain.

2. Melakukan ziarah kubur

Meskipun terdapat beberapa ulama yang menentang, namun dijelaskan pada sebuah hadis sebagai berikut.

وَقَدْ رَوَى الْحَكِيمُ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدَهُمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً غَفَرَ اللَّهُ لَهُ وَكَانَ بَارًّا بِوَالِدِيهِ

“Al-Hakim meriwayatkan dari Abu Hurairah RA dengan keadaan marfu’, ‘Siapa saja yang menziarahi sekali makam kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya pada setiap Jumat, niscaya Allah mengampuninya dan ia tercatat sebagai anak yang berbakti kepada keduanya,'” (Lihat Al-Bujairimi, Tuhfatul Habib alal Khatib, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 1996 M/1417 H], cetakan pertama, juz II, halaman 573).

3. Meningkatkan ibadah dan kebaikan kepada Allah SWT

Cara efektif bagi anak untuk memohon maaf atas segala hal yang pernah diperbuat kepada orang tua adalah dengan memperbanyak amal sholih. Memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah dan menjalankan ibadah wajib sekaligus sunnah akan menjadi jalan menjadi pribadi lebih baik dan mulia di sisiNya.

Demikian doa ibu yang sudah meninggal dan wajib dibacakan anak setiap hari. Semoga dengan mengamalkannya akan menjadi berkah dan mempermudah jalan untuk mendapatkan ridho-Nya.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Kirim Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal


Jakarta

Setiap orang harus selalu berbakti kepada orang tua meski telah meninggal dunia. Salah satu caranya adalah dengan mendoakan mereka. Hal ini termasuk amal jariyah orang tua karena memiliki anak yang sholeh.

Di bawah ini adalah tata cara kirim doa untuk ibu yang sudah meninggal dalam berbagai versi. Doa ini juga bisa digunakan jika kedua orang tua Anda sudah meninggal. Selain itu, ketahui juga dalil mendoakan orang yang sudah wafat.

Tata Cara Kirim Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal

Dikutip dari NU Online, ada beberapa doa untuk ibu yang sudah meninggal yang bisa diamalkan. Doa ini juga bisa dibacakan untuk ayah yang sudah meninggal dunia.


1. Doa untuk Orang Tua Paling Umum

Yang pertama adalah membaca doa untuk orang tua yang sudah biasa diajarkan sejak kecil. Doa ini bisa dibaca untuk orang tua yang masih hidup maupun sudah meninggal.

رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Bacaan latin: Rabbigh firlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghiiraa

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil.”

2. Doa untuk Orang Tua dan Guru

Yang kedua adalah doa untuk orang tua, kakek, nenek, dan guru yang masih hidup maupun sudah meninggal.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Bacaan latin: Allāhummaghfir lil muslimīna wal muslimāt, wal mukminīna wal mukmināt, al-ahyā’i minhum wal amwāt, min masyāriqil ardhi ilā maghāribihā, barrihā wa bahrihā, khushūshan ilā ābā’inā, wa ummahātinā, wa ajdādinā, wa jaddārinā, wa asātidzatinā, wa mu’allimīnā, wa li man ahsana ilainā, wa li ashhābil huquqi ‘alaynā.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

3. Doa Ampunan untuk Orang yang Telah Meninggal

Selanjutnya, bacalah doa untuk memohon ampun bagi orang yang telah meninggal. Doa ini bisa dibaca untuk siapa pun, tidak hanya untuk orang tua.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ.

Bacaan latin: Allāhummaghfir lahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa’fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”

4. Doa Penutup

Setelah membaca doa-doa di atas, Anda dapat menutup doa dengan membaca doa sapu jagat, sholawat nabi dan membaca Al-Fatihah.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ …

Bacaan latin: Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.

Artinya: “Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam. (Lanjut membaca surat Al-Fatihah).”

Doa Khususon Ila Ruhi untuk Ibu dan Ayah yang Wafat

Selain doa-doa di atas, ada juga doa khususon ila ruhi sebagai doa untuk ibu yang sudah meninggal atau ayah yang sudah meninggal.

Doa ini sebenarnya sama dengan doa ampunan untuk orang-orang yang telah meninggal, namun bagian depannya ditambah menyebut nama orang yang meninggal.

1. Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal

Bacaan latin: Khushuushon ilaa ruuhi ummi (sebut nama almarhumah) binti (sebut nama ayah). Allahumaghfir lahaa warhamhaa wa ‘aafihaa wa’fu ‘anhaa lahal fatihah.

Artinya: “Terkhusus untuk ruh ibuku (sebut nama almarhumah) putri dari (sebut nama ayah). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, dan maafkanlah dia, untuknya. (Lanjut baca Al-Fatihah).”

2. Doa untuk Ayah yang Sudah Meninggal

Bacaan latin: Khushuushon ilaa ruuhi abii (sebut nama almarhum) bin (sebut nama ayah almarhum). Allahumaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu, lahul faatihah.

Artinya: “Terkhusus untuk ruh ayahku (sebut nama almarhum) putra dari (sebut nama ayah almarhum). Ya Allah ampunilah dia, kasihilah dia, selamatkanlah dia, maafkanlah dia, untuknya. (Lanjut baca Al-Fatihah).”

Dalil Mendoakan Orang Tua yang Meninggal

Berikut ini sejumlah dalil mengapa anak harus tetap mendoakan orang tua yang telah meninggal dunia.

1. Wujud Berbakti kepada Orang Tua

Rasulullah memerintahkan untuk mendoakan kedua orang tua yang meninggal. Abu Usaid pernah meriwayatkan sebuah hadits yang artinya:

“Suatu ketika saya sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari sahabat Anshar berkunjung. Ia bertanya kepada Rasul, ‘Ya Rasul, apakah saya bisa berbaik budi kepada kedua orang tua saya yang sudah meninggal?’ Rasul lalu menjawab, ‘Iya, ada empat hal, yaitu (1) mendoakan mereka, (2) memohonkan ampunan untuk keduanya, (3) menunaikan janji mereka dan memuliakan teman mereka, dan (4) menjalin silaturahmi dengan orang-orang yang tidak akan menjadi saudaramu kecuali melalui perantara ayah-ibumu. Itulah budi baik yang harus kamu lakukan setelah mereka meninggal’.” (Musnad Ahmad: 16059)

2. Kiriman Doa Melebihi Dunia Seisinya

Ada juga riwayat Nabi yang mengatakan doa untuk almarhum lebih berharga dibandingkan dunia dan seisinya.

“Diriwayatkan dari Nabi SAW, beliau bersabda, ‘Tidak ada mayit yang berada dalam kuburnya kecuali ia seperti orang tenggelam yang meminta pertolongan-kal ghariqil mughawwats dengan diharakati fathah pada huruf wawunya yang bertasdid, yaitu orang yang meminta pertolongan-ia menunggu setetes doa yang yang dikirimkan anaknya, saudara, atau temannya. Karenanya ketika ia mendapatkan doa, maka hal itu lebih ia sukai dibanding dunia dengan seluruh isinya,'” (Lihat Syekh Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, halaman 281).

3. Tercantum dalam Al-Qur’an

Perintah mendoakan orang yang sudah meninggal diperkuat dengan firman Allah dalam surat Al Hasyr ayat 10:

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ – ١٠

Artinya: “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.”

Demikian tadi kita ketahui tata cara kirim doa untuk ibu yang sudah meninggal, yang juga bisa dibacakan untuk ayah yang sudah meninggal dunia, lengkap dengan dalilnya.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

11 Doa untuk Ibu Tercinta, Bisa Dibaca saat Hari Ibu


Jakarta

Ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam, bahkan disebutkan dalam berbagai ayat Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. Penghormatan kepada ibu tidak hanya diwujudkan melalui sikap dan perbuatan, tetapi juga melalui doa tulus yang dipanjatkan untuk kebaikannya.

Pada momen istimewa seperti Hari Ibu, berterima kasih kepada ibu tidak cukup hanya dengan ungkapan cinta, melainkan juga dengan mendoakannya agar senantiasa mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Sebagai anak, kita memiliki tanggung jawab besar untuk terus memohonkan yang terbaik bagi ibu, baik dalam kehidupan dunia maupun akhirat.

Kedudukan Ibu dalam Islam

Dalam Islam, kedudukan ibu sangat dimuliakan. Bahkan, dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW menekankan pentingnya menghormati ibu dengan menyebutnya hingga tiga kali, sebagaimana dikutip dalam buku Rambu-Rambu Berbakti Kepada Orang Tua karya Abdul Aziz bin Muhammad As-Sadhan.


عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: يَا رَسُول الله، مَنْ أحَقِّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ أُمِّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمَّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمِّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوكَ

Artinya: “Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, ‘Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak mendapatkan sikap baikku?’ Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau SAW menjawab, ‘Ibumu’. Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi SAW menjawab, ‘Kemudian ayahmu.'” (HR Bukhari 5971 dan Muslim 2548).

Doa untuk Ibu

Sebagai anak yang berbakti, kita wajib mendoakan ibu agar senantiasa diberkahi, dirahmati, dan dilimpahi kebaikan oleh Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa doa yang bisa kita panjatkan untuk ibu.

1. Doa agar Dosa Ibu Dihapuskan

رَّبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيراً

Latin: Rabbigh firlii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaani shaghiiraa.

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, serta sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku waktu kecil.”

2. Doa Supaya Ibu Disayangi Allah

رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا

Latin: Rabbir hamhumaa kamaa rabbayaanii shagiiraa.

Artinya: “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku) mendidik aku pada waktu kecil.” (QS. Al-Isra: 24)

3. Doa untuk Ibu dan Seluruh Perempuan

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيْرًا وَاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ

Latin: Rabbighfirlii wali waalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiran, waghfir lil mu’miniina wal mu’minaati, walmuslimiina walmuslimaat al-ahyaa’i minhum wal amwaati.

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dan kedua orang tuaku sebagaimana keduanya mengasuhku ketika kecil. Ampunilah orang beriman dan orang Islam baik laki-laki maupun perempuan, yang masih hidup dan yang sudah wafat,” (Imam Al-Ghazali, Ihya’i Ulūmiddīn, [Kairo, Darus Syi’b: tanpa tahun], halaman 578).

4. Doa agar Ibu Diberikan Syafaat

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَاالَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ

Arab latin: Allāhummaghfirlahum, warhamhum, wa ‘āfihim, wa’fu ‘anhum. Allāhumma anzilir rahmata, walmaghfirata, wassyafā’ata ‘alā ahlil qubūri min ahli lā ilāha illallāhu Muhammadun rasūlullāh.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.”

5. Doa untuk Ibu dan Orang yang Berjasa

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَاءِنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الحُقُوْقِ عَلَيْنَا

Arab latin: Allaahummaghfir lil muslimiina wal muslimaat, wal mukminiina wal mukminaat, al-ahyaa’i minhum wal amwaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa, barrihaa wa bahrihaa, khushuushan ilaa aabaa’inaa, wa ummahaatinaa, wa ajdaadinaa, wa jaddatinaa, wa asaatidzatinaa, wa mu’allimiinaa, wa li man ahsana ilainaa, wa li ashhaabil huquqi ‘alaynaa.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.”

6. Doa untuk Ibu agar Diberikan Kesembuhan

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِه وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Latin: Allahumma robbannaasi adz-hibil ba’sa wasy fihu, wa antas syaafi, laa syifaa-a illa syfaauka, syifaan laa yughaadiru saqaama.

Artinya: “Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit dan sembuhkanlah, Engkaulah Maha Penyembuh. Tak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit.”

7. Doa Ketika Ibu Sakit Keras

اللَّهُمَّ اَحْيِنِي مَاكَا نَتِ الْحَيَاةُ خَيْرً الِّى وَتَوَ فَّنِى مَاكَا نَتْ الوَ فَاةُ خَيْرًا لِى

Latin: Allahumma ahyini maa kaa natil khayatu khoirolli, watawaf fanni adza kaanat wafaatu khoirolli.

Artinya: “Ya Allah, hidupkanlah dia apabila itu lebih baik baginya. Dan matikanlah dia apabila kematian itu lebih baik baginya.”

8. Doa Agar Ibu Mendapat Ampunan ketika Dihisab

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُࣖ

Latin: Rabbanaghfirlii waliwaalidayya wa lil-mu’miniina yauma yaquumul-hisaab.

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).” (Q.S Ibrahim: 41)

9. Doa Memohon Ampun untuk Ibu, Ayah, dan Orang Beriman

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِمَنْ دَخَلَ بَيْتِيَ مُؤْمِنًا وَّلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۗ وَلَا تَزِدِ الظّٰلِمِيْنَ اِلَّا تَبَارًا

Latin: Rabbighfirlii waliwalidayya waliman dakhala baitiya mu’minaw wa lil mu’miniina wal mu’minati, wa laa tazididzh-dzhaalimiina illaa tabaaraa.

Artinya: “Ya Tuhanku, ampunilah aku, ibu bapakku, dan siapa pun yang memasuki rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kehancuran.” (Q.S Nuh : 28)

10. Doa untuk Ibu yang Sudah Meninggal

Dinukil dari laman Rumah Zakat, seorang anak dapat memanjatkan doa untuk ibu yang sudah meninggal. Berikut doa ampunan bagi ibu:

اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ ععَذَابِ الْقَبرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’ madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots-tsawbul abyadhu minad danas, wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa ad-khilhul jannata wa a’idz-hu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.

Artinya: “Wahai Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan seperti baju putih yang bersih dari kotoran, dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke surga, dan lindungilah dari siksanya kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.”

11. Doa Memohon Ampunan untuk Ibu dan Seluruh Umat Islam

اَللهُمَّ اغْفِرْلِىْ ذُنُوْبِىْ وَلِوَالِدَىَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِىْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، َاْلاَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ، وَتَابِعْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ بِالْخَيْرَاتِ، رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُالرَّاحِمِيْنَ، وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ اِلاَّبِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Allaahummaghfirlii dzunuubii waliwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiro, waliljamii’il muslimiina walmuslimaati, walmu’miniina wal mu’minaati Al ahyaa’i minhum wal amwaati, wataabi’ bainanaa wa bainahum bil khoiraati, robbighfir warham wa annta khoirur roohimiin, walaa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil adzhiimi.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah ampunan kepadaku atas dosa-dosaku dan dosa-dosa kedua orang tuaku, dan kasihanilah keduanya itu sebagaimana beliau berdua merawatku ketika aku masih kecil, begitu juga kepada seluruh kaum muslimin dan muslimat, semua orang yang beriman, laki-laki maupun perempuan yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia, dan ikutkanlah di antara kami dan mereka dengan kebaikan. Ya Allah, berilah ampun dan belas kasihanilah karena Engkaulah Tuhan yang lebih berbelas kasih dan tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan-Mu.”

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com