Tag Archives: orgasme bagi wanita

Waspadai Anorgasmia, Penyakit Jika Tidak Bisa Orgasme pada Perempuan

Jakarta

Anorgasmia merupakan kelainan, gangguan, atau penyakit jika tidak bisa orgasme pada perempuan. Kondisi ini sering kali membuat pasangan tidak nyaman dalam berhubungan seksual.

Tak hanya itu, jika kondisi ini dibiarkan, mungkin akan berdampak menjadi penyakit lainnya. Kenali apa itu anorgasmia, termasuk gejala, penyebab, dampak, dan penanganannya.

Apa Itu Anorgasmia?

Dilansir dari situs Cleveland Clinic, anorgasmia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak dapat orgasme meskipun menikmati seks atau merasa senang karena seks.


Anorgasmia juga disebut disfungsi orgasme. Meski mengalami anorgasmia, bukan berarti seseorang tak lagi memiliki keinginan berhubungan seks.

Namun, orang dengan anorgasmia mungkin merasa sedih atau tertekan secara emosional karena tidak dapat mengalami orgasme.

Gejala Anorgasmia

Dilansir dari situs Mayo Clinic, gejala anorgasmia mungkin salah satu dari kondisi di bawah ini:

  • Mengalami orgasme yang tertunda.
  • Tidak mengalami orgasme.
  • Orgasme yang lebih sedikit.
  • Orgasme yang kurang intens.

Anorgasmia juga bisa terjadi:

  • Seumur hidup, yaitu tidak pernah mengalami orgasme.
  • Baru saja memiliki masalah dengan orgasme.
  • Situasional, yaitu jika bermasalah dengan orgasme hanya dalam situasi tertentu, dengan jenis rangsangan tertentu atau dengan pasangan tertentu.
  • Secara umum, yaitu jika memiliki masalah dengan orgasme dalam situasi apa pun.

Penyebab Anorgasmia

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tidak bisa orgasme pada perempuan, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Pribadi dan Psikologis

Faktor pribadi dan psikologis ini berkaitan dengan pengalaman, perilaku, latar belakang, termasuk hal-hal berikut ini:

  • Pernah mengalami pelecehan seksual di masa lalu.
  • Kurang pengetahuan tentang rangsangan atau interaksi seksual.
  • Citra tubuh yang buruk.
  • Rasa bersalah atau malu tentang seks.
  • Keyakinan budaya atau agama tertentu tentang seks.
  • Stres karena masalah keuangan atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

2. Faktor Hubungan

Faktor pasangan seks bisa menjadi penyebab masalah orgasme. Ini meliputi:

  • Kurangnya keintiman emosional.
  • Adanya konflik yang belum terselesaikan.
  • Komunikasi yang buruk tentang kebutuhan dan preferensi seksual.
  • Perselingkuhan.
  • Kekerasan pasangan intim.
  • Pasangan mengalami disfungsi seksual.

3. Faktor Fisik

Kondisi fisik bisa mengganggu orgasme, misalnya sebagai berikut:

  • Kondisi kesehatan seperti diabetes, kandung kemih yang terlalu aktif, atau multiple sclerosis yang memperumit gangguan orgasme.
  • Mengalami kerusakan jaringan akibat operasi ginekologi, seperti histerektomi atau operasi kanker, dapat mempengaruhi kemampuan orgasme.
  • Konsumsi obat-obatan yang dapat menghambat orgasme, termasuk obat tekanan darah, obat antipsikotik, antihistamin, dan antidepresan.
  • Konsumsi alkohol dan rokok. Ini dapat menekan sistem saraf dan dapat menghambat kemampuan untuk mengalami orgasme.
  • Perubahan fisik yang berhubungan dengan faktor usia.

4. Gangguan Seksual

Gangguan seksual bisa menyebabkan wanita tidak bisa orgasme. Kondisi-kondisi ini meliputi:

  • Masalah dengan gairah seksual.
  • Memiliki sedikit atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks.
  • Nyeri akibat hubungan seksual atau rangsangan seksual lainnya.
  • Kekeringan pada vagina atau vulva.
  • Pengencangan vagina yang tidak disengaja, atau yang disebut vaginismus.

Dampak Anorgasmia

Anorgasmia tidak bisa dipandang remeh. Dilansir dari GeniusBeauty, para ilmuwan menyimpulkan bahwa wanita sebaiknya mengalami orgasme saat berhubungan seks. Sebab jika tidak, wanita yang tidak bisa orgasme bisa mengembangkan penyakit seperti mastopathy (penyakit di payudara semacam gumpalan darah) atau myoma (miom atau tumor rahim) karena stagnasi darah.

Gairah seksual meningkatkan kadar estrogen dan melonjak ke organ reproduksi. Ketika orgasme, darah yang stagnan atau darah kotor akan dibuang, sehingga tubuh bersih dari bakteri patogen.

Jika tidak mengalami orgasme, tubuh wanita akan mengalami stres, darah akan stagnan dan tertahan. Akibatnya, berbagai penyakit mudah berkembang.

Penanganan Anorgasmia

Dilansir dari Medical News Today, penanganan anorgasmia bisa bervariasi, tergantung penyebabnya. Kebanyakan, dokter akan merekomendasikan seseorang yang mengalami disfungsi orgasme untuk mencoba terapi seks atau konseling pasangan.

Terapis seks bersertifikat akan menawarkan psikoterapi yang berfokus pada masalah yang berkaitan dengan fungsi, perasaan, atau disfungsi seksual. Terapi seks dapat dilakukan secara individual atau dengan pasangan.

Sementara konseling pasangan akan berfokus pada masalah hubungan yang mungkin mempengaruhi fungsi seksual seseorang dan kemampuannya untuk orgasme.

Terapi hormon mungkin diberikan untuk beberapa wanita, terutama jika ketidakmampuan untuk orgasme bertepatan dengan dimulainya menopause.

Demikian tadi telah kita ketahui anorgasmia atau gangguan tidak bisa orgasme pada perempuan, termasuk gejala, penyebab, dampak, dan penanganannya.

(bai/inf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Teknik Bercinta Agar Istri Puas di Ranjang, Bikin Orgasme Meledak-ledak


Jakarta

Saat pasangan suami istri berhubungan seks, hal yang ingin didapat adalah kenikmatan dan orgasme. Dibutuhkan berbagai cara untuk mencapai orgasme yang diinginkan, selain dengan penetrasi.

Dikutip dari Men’s Health, pria rata-rata membutuhkan waktu 5-7 menit untuk mencapai orgasme. Namun, penelitian tahun 2019 yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine mengungkapkan bahwa wanita membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai orgasme, yakni rata-rata 13,41 menit.

Maka dari itu, dibutuhkan rangsangan atau sentuhan lain agar si wanita bisa mendapatkan orgasme yang diinginkan. Adapun beberapa tips yang bisa dicoba, seperti:


1. Jangan Buru-buru untuk Mencapai Orgasme

“Cobalah untuk mengingat tujuan seks adalah kesenangan, dan orgasme adalah salah satu jenis kesenangan yang secara signifikan lebih pendek dari yang lainnya,” kata Shadeen Francis, LMFT.

Francis menyarankan untuk memperlambat gerakan. Hal ini bertujuan agar pasangan bisa menikmati setiap gerakan selama seks berlangsung.

2. Beri Rangsangan di Klitoris

Sebagian besar wanita memerlukan rangsangan klitoris eksternal untuk mencapai orgasme. Faktanya, sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.000 wanita pada tahun 2017 mengungkapkan bahwa hanya 18 persen partisipan yang dapat mencapai orgasme hanya melalui hubungan vagina.

Untuk melakukannya, ahli kesehatan yang juga mengajar di kampus City Tech City University of New York, Ellen Friedrichs, MA, menyarankan untuk mencoba posisi-posisi seks tertentu. Salah satunya teknik Coital alignment, atau CAT.

“Ketika pria berada di atas wanita dalam posisi misionaris, minta si pria menggeser tubuhnya sedikit ke depan, sehingga setiap kali dia mendorong penisnya bergesekan dengan klitoris,” ungkap Friedrichs.

“Efek yang sama juga bisa didapatkan saat si pria yang berada di atas menopang dirinya dengan siku, sehingga membuat perut keduanya saling bersentuhan dan lebih dekat dengan klitoris,” lanjutnya.

3. Pilih Posisi Seks yang Tepat!

Menurut ahli seks Gigi Engle, salah satu posisi seks terbaik untuk kontak klitoris adalah posisi lotus. Dalam posisi ini, pria mulai duduk dan bersila, sementara si wanita duduk di pangkuan, saling berhadapan, dan melingkarkan kakinya di punggung prianya.

Untuk modifikasi yang sedikit tidak terlalu berat, si pria juga bisa mencoba posisi lotus duduk di kursi. Engle menyukai posisi ini karena posisi ini memerlukan gerakan meluncur ke depan dan ke belakang daripada memantul ke atas dan ke bawah.

“Ini memungkinkan lebih banyak gesekan pada tubuh pasangan Anda untuk stimulasi eksternal lama yang baik itu,” kata Engle.

4. Berikan Ciuman Bertubi-tubi

Jika ingin hubungan intim semakin panas, berikan ciuman sampai si wanita mencapai orgasme. Berdasarkan survei yang dilakukan lebih dari 50.000 orang dewasa pada 2017, wanita lebih mungkin mencapai orgasme jika diberikan sentuhan lain seperti ciuman saat berhubungan seks.

5. Fokus pada Lehernya dan Sentuhan Puting

Leher menjadi titik yang paling sensitif pada sebagian besar orang. Itu karena kulitnya yang tipis dan pembuluh darahnya yang sangat dekat dengan permukaan.

Jadi, tidak mengherankan jika para peneliti telah menemukan bahwa leher adalah salah satu tempat terbaik untuk rangsangan menggunakan sentuhan ringan.

Saat si pria bisa menggesekkan bibirnya ke tulang selangka ke rahang pasangan. Setelah itu, berikan ciuman lembut dan hangat di lehernya untuk membuatnya semakin bergairah.

Sementara, sentuhan pada puting juga dibutuhkan untuk mengaktifkan bagian otak yang sama dengan yang diaktifkan oleh stimulasi genital. Inilah yang membuat pasangan bisa mencapai orgasme yang luar biasa.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ssst, Ternyata Begini Sensasi yang Dirasakan Tubuh Wanita saat Orgasme


Jakarta

Sering mendengar bahwa wanita cenderung lebih sulit mencapai orgasme dibanding pria? Rupanya buat sebagian wanita, memang begitu faktanya. Tak heran, seks yang berkualitas bukan hanya perihal ‘skill’ dan ukuran, melainkan juga keintiman yang terjalin di antara pasutri.

Jangankan bapak-bapak, wanita sendiri pun terkadang bingung apakah dirinya sudah benar-benar mencapai orgasme atau belum.

Lantas sebenarnya, bagaimana sih cara wanita bisa mengetahui bahwa dirinya tengah berada di puncak kenikmatan kala bercinta? Ternyata begini penjelasannya:


1. Ada Sensasi Kontraksi di Vagina

Setiap kali hampir mencapai orgasme, tubuh wanita akan memberikan tanda-tanda respons yang muncul tanpa di sengaja. Beberapa sinyal yang umum terjadi yakni kontraksi di area vagina, sensasi dorongan pada panggul, detak jantung meningkat, hingga otot yang berkedut.

Selain itu, tanda orgasme yang umum terjadi pada wanita adalah jari-jari kaki yang melengkung. Jadi sampai sini, terbayang kan bahwa desahan itu bukan satu-satunya tanda wanita tengah merasakan orgasme?

2. Bisa Muncul Berkali-kali

Wanita merasa tanda-tanda orgasme di atas muncul berulang kali dalam satu kali bercinta? Wajar! Nyatanya, wanita memang bisa mengalami orgasme berkali-kali dalam satu sesi hubungan intim.

Bahkan sebuah penelitian menurut, wanita bisa mencapai puncak kenikmatan bercinta hingga 20 kali berturut-turut.

3. Nikmati Setiap Menitnya

Tak sedikit wanita justru merasa bingung tentang sensasi yang dirasakan tubuhnya di tengah-tengah sesi bercinta. Padahal sebenarnya, sensasi tersebut normal terjadi dan memang bisa muncul berkali-kali dalam satu kali sesi hubungan intim.

Tenang saja. Sensasi nikmat yang muncul berkali-kali di kala bercinta adalah hal wajar. Pasalnya, tubuh wanita bisa merasakan orgasme berulang kali dengan sela waktu hitungan beberapa menit. Yang penting, cobalah nikmati setiap menitnya ya, Ladies!

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy