Tag Archives: padang arafah

Isi Khutbah Terakhir Rasulullah, Tekankan Bahwa Setiap Muslim Bersaudara



Jakarta

Banyak pesan yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam khutbahnya. Salah satunya yakni menekankan bahwa setiap muslim bersaudara, pesan ini disampaikan saat khutbah terakhir Rasulullah SAW sebelum wafat.

Sebagai utusan Allah dalam menyampaikan ajaran dan menyempurnakan akidah manusia, Rasulullah SAW menyampaikan khutbah terakhirnya ketika menjalani ibadah haji. Sebelum wafat pada usia 63 tahun, Rasulullah SAW menjalani ibadah haji yang kemudian dikenal sebagai Haji Wada atau haji perpisahan.

Disampaikan di Padang Arafah

Mengutip buku Khutbah Nabi: Terlengkap dan Terpilih oleh Muhammad Khalil Khathib, dikisahkan setelah Rasulullah SAW berwukuf di Arafah dan memperlihatkan cara ibadah haji, beliau memanggil seluruh umat muslim dari atas untanya agar mereka berkumpul di sekelilingnya. Seruan beliau diulangi oleh Rabi’ah ibn Umayyah ibn Ghalaf dengan sangat keras.


Dengan tenang, di atas gunung Jabal Rahmah yang tingginya 200 kaki atau sekitar 61 meter, Rasulullah SAW duduk di atas punggung unta betina yang bernama al-Qushwa. Di atas punggung unta ini Rasullullah SAW menyampaikan pidatonya yang dikenal dengan Khutbah al-Wada’. Dinamakan demikian karena pidato tersebut merupakan pidatonya yang terakhir atau perpisahan.

Saat itu beliau menyampaikan apa yang diketahuinya pada kurang lebih 140.000 kaum muslim di Padang Arafah. Khutbah ini disampaikan pada tanggal 9 Zulhijah tahun 10 Kalender Hijriyah atau bertepatan 6 Maret 632 Masehi. Di uranah lembah Gunung Arafah.

Dalam sebuah riwayat dari Abdurrahman ibn Mu’adz al-Taimi, ia berkata, “Rasulullah SAW menyampaikan pidato kepada kami di Mina, pendengaran kami seakan dibuka sehingga kami mendengarkan apapun yang beliau katakan, padahal kami masih berada di dalam rumah.”

Isi Khutbah Terakhir Rasulullah

Apabila dikompilasi, khutbah Rasulullah berkaitan dengan ketakwaan dan ketaatan kepada Allah, persaudaraan sesama muslim, penghapusan riba, larangan menzalimi, penghapusan dosa-dosa masa lalu, relasi suami istri, relasi antarmanusia, pegangan atau sumber utama Islam berupa Al Qur’an dan sunnah, juga tentang warisan.

Pesan khutbah terakhir Rasulullah SAW diriwayatkan Jarir RA:

“Sungguh Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam bersabda padanya, pada Haji Wada’ (Haji perpisahan/haji Nabi SAW yang terakhir). Simaklah dengan baik wahai orang-orang, lalu beliau bersabda: “Jangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling bunuh dan memerangi satu sama lain,” (Shahih Bukhari).

Setelah memuji dan bersyukur kepada Allah SWT, Rasulullah SAW kemudian mengatakan:

“Wahai manusia, dengarlah baik-baik apa yang hendak ku katakan. Aku tidak mengetahui apakah aku dapat bertemu lagi dengan kamu semua selepas tahun ini. Oleh itu dengar teliti kata-kata ku ini dan sampaikanlah ia kepada orang-orang yang tidak dapat hadir di sini pada hari ini,”

“Wahai manusia sebagaimana kamu menganggap bulan ini, dan kota ini sebagai suci, maka anggaplah jiwa dan harta setiap orang Muslim sebagai amanah yang suci. Kembalikan harta yang diamanahkan kepada kamu kepada pemiliknya yang berhak, janganlah kamu sakiti siapapun agar orang lain tidak menyakiti kamu pula. Ingatlah sesungguhnya kamu akan menemui Tuhan kamu, dan Dia pasti akan membuat perhitungan di atas segala amalan kamu. Allah telah mengharamkan riba, oleh itu segala urusan yang melibatkan riba dibatalkan mulai sekarang,”

“Berwaspadalah terhadap Syaitan demi keselamatan agama kamu. Dia telah berputus asa untuk menyesatkan kamu dalam perkara-perkara besar, maka berjaga-jagalah supaya tidak mengikuti dalam perkara-perkara kecil,”

“Wahai manusia, sebagaimana kamu mempunyai hak atas para isteri kamu, mereka juga mempunyai hak di atas kamu. Sekiranya mereka menyempurnakan hak mereka ke atas kamu, maka mereka juga berhak untuk diberi makan dan pakaian dalam suasana kasih sayang. Layanilah wanita-wanita kamu dengan baik dan berlemah lembutlah terhadap mereka kerana sesungguhnya mereka adalah teman dan pembantu kamu yang setia. Dan hak kamu atas mereka ialah mereka sama sekali tidak boleh memasukkan orang yang tidak kamu sukai ke dalam rumah kamu dan dilarang melakukan zina,”

“Wahai manusia, dengarlah bersungguh-sungguh kata-kata ku ini, sembahlah Allah dirikanlah sembahyang lima kali sehari, berpuasalah di bulan Ramadhan dan tunaikan zakat dan harta kekayaan kamu. Kerjakanlah ‘ibadah haji’ sekiranya kamu mampu. Ketahuilah setiap Muslim adalah saudara kepada Muslim yang lain. Kamu semua adalah sama, tidak seorang pun lebih mulia dari yang lainnya kecuali dalam taqwa dan beramal saleh,”

“Ingatlah, bahwa kamu akan menghadap Allah pada suatu hari untuk dipertanggungjawabkan di atas apa yang telah kamu kerjakan. Oleh itu, awaslah agar jangan sekali-kali kamu terluar dari landasan kebenaran selepas ketiadaanku,”

“Wahai manusia, tidak ada lagi Nabi dan Rasul yang akan datang selepas ku dan tidak akan lahir agama baru. Oleh itu wahai manusia, nilailah dengan betul dan fahamilah kata-kata ku yang telah aku sampaikan kepada kamu,

“Sesungguhnya aku tinggalkan kepada kamu dua perkara, yang sekiranya kamu berpegang teguh dan mengikuti kedua-duanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. Itulah Al Qur’an dan sunnahku,”

Bukti Cinta Rasulullah Pada Umatnya

Ibnu Majah meriwayatkan dari Ummu Salamah, di hari-hari sakitnya, Nabi Muhammad berwasiat tentang sholat dan menjaga budak. Menurutnya, beliau terus-terusan mengucapkan hal ini hingga lisannya tidak lagi fasih.

Dalam buku Samudra Keteladanan Muhammad oleh Nurul H. Maarif dijelaskan bahwa Beliau juga sering sekali menyebut umatnya. Beliau mengkhawatirkan azab bagi umatnya, yang menjadikannya terus menangis.

Bahkan, dalam riwayat Imam Muslim, Jabir bin Abdullah al-Anshari menyatakan dirinya mendengar Nabi Muhammad menyampaikan tiga pesan, yakni tiga hari sebelum wafatnya.

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما : أنه سمع رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل موته بثلاثة أيام، يقول: «لا يَمُوتَنَّ أحدُكم إلا وهو يُحسنُ الظَّنَّ بالله عز وجل

Artinya: Janganlah seseorang dari kalian meninggal dunia kecuali berbaik sangka pada Allah. (HR Muslim, dan lain-lain).

Itulah beberapa wasiat terakhir seorang pemimpin agung yang begitu mencintai umatnya dengan tulus. Dalam khutbah terakhir Rasulullah, beliau mencoba menyampaikan, menegaskan, sekaligus mengingatkan umatnya akan tantangan zaman selepas ditinggalkan olehnya. Seluruh pikiran, waktu, dan tenaganya tercurah untuk umatnya. Bahkan hingga hembusan nafas terakhirnya.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Teks Lengkap Khutbah Wukuf 2023: Padang Arafah, Padang Ma’rifat



Jakarta

Sesuai keputusan pemerintah Arab Saudi, pada Selasa, 27 Juni 2023 atau 9 Dzulhijjah, jemaah haji Indonesia dan seluruh dunia akan menjalani prosesi wukuf di Arafah. Khutbah wukuf dijadwalkan pada pukul 12.30 – 13.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

Isi khutbah wukuf Arafah 2023 mengusung tema, “Padang Arafah, Padang Ma’rifat, Sajadah Berhampar Berkah.”

Khutbah wukuf 2023 dibacakan oleh Habib Ali Hasan Al-Bahar, Lc, Ma. Berikut ini isi lengkap khutbah wukuf Arafah 2023 seperti dikutip dari teks publikasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah 2023, Selasa (27/6/2023).


Isi Lengkap Khutbah Wukuf di Arafah 2023

Khutbah Pertama

الحمد لله الملك المعبود
الرحيمه الودودهو الكريمه المقصود القائل ف كتابه و شاهد و
ُ مشهود ثمه الصالة و السالم عىل من بوجوده جد و الوجود و
سعد الوجود و تحقق أسىم معان الوجود سيدنا محمد
صاحب المقام المحمود و اللواء المعقود والحوض المورود
و عىل آله و صحبه ذوي الكرم والجود ومن تبعهمه بإحسان
اىل يوم الخلوده
والحمد لله وحده صدق وعده ونرص عبده وأعز جنده و
هزم األحزاب وحده

أ وصيكمه و نف بتقوى هللا فقد فاز المتقون

لبيك اللهمه لبيك لبيك لا شر يك لك لبيك إن الحمد و النعمة
لك والملك لا شر يك لك

Jemaah wukuf, jemaah haji, para tamu Allah yang dimuliakan oleh Allah SWT,

Ribuan tahun silam, Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk mengumandangkan panggilan haji. Beliau mengatakan, “Suara saya tidak bisa sampai kepada mereka.” Allah mengatakan kepada Ibrahim, “Cukup bagimu memanggil dan Aku yang akan menyampaikan dari atas Bukit Jabal Abi Qubais.”

Beliau mengumandangkan panggilan haji. Dikatakan, siapapun yang akan menjadi jamaah haji semenjak masih berbentuk janin di rahim ibunya, sudah mengucapkan talbiyah setiap datang bulan Dzulhijjah.

وأذ ن ف الناس بالحج يأتوك رجاال وعىل كل ضامر يأتين من
كل فج عميق …

لبيك اللهمه لبيك …

Jemaah wukuf, jemaah haji yang dimuliakan oleh Allah SWT,

Suku Quraisy, suku yang disebut namanya dalam Al-Qur’an dan menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur’an. Suku yang paling dekat dengan Ka’bah, paling melayani Ka’bah, paling dekat dan paling melayani dan memperhatikan tamu-tamu Allah. Sungguh mendapatkan keberkahan karena melayani Tanah Suci dan para tamu Allah SWT.

Kerajaan Arab Saudi sebagai tuan rumah, pelayan Dua Tanah Suci, pelayan tamu-tamu Allah SWT semua kemampuan telah dicurahkan untuk memastikan pelayanan terhadap tamu-tamu Allah dipersembahkan dengan baik… Terima kasih pada Kerajaan Arab Saudi Raja Salman dan Putra Mahkota Muhammad Bin Salman dan masyarakat Arab Saudi … Telah mengukir sejarah dalam pelayanan terhadap dua Tanah Suci dan terhadap para tamu Allah SWT.

Jemaah haji yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala,

Tidak boleh kita lupa…. Peranan pemerintah Indonesia yang memberikan perhatian istimewa terhadap jemaah haji, terutama pada tahun Ini yang mengambil tema: haji ramah lansia, tentu akan menjadi penyebab datangnya berkah yang berlimpah untuk penanggung jawab tertinggi, sampai semua lapisan yang membantu.

Dalam salah satu riwayat dikatakan,

ما أَكْرَم شَابٌ شَيْخاً لِسِنّهِ إِلا قَيَّضَ اللَّه لَهُ مَنْ يُكْرِمُهُ عِنْد سِنّه] .«رواه»[الترمذي

“Seorang pemuda(i) tidak memuliakan orang yang lebih tua karena umurnya, kecuali Allah akan memastikan baginya orang lain yang akan memuliakannya ketika sudah tua,”

Jemaah haji para tamu Allah yang mulia,

Memang perjalanan haji adalah perjalanan yang sangat luar biasa….

Ibrahim bin Adham tokoh sufi kenamaan, ketika berangkat haji dengan berjalan kaki. Beliau menjumpai seorang yang kedua kakinya terputus dan berjalan dengan mengesot.

IImam Ibrahim Bin Adham melihat orang tersebut beliau penuh iba…Lalu orang tersebu bertanya kepada Ibrahim bin Adham, dari manakah asalmu? “Dari Iraq,” jawab Ibrahim bin Adham.

Berapa lama kamu menempuh perjalanan dari Iraq ke Tanah Suci? Beliau mengatakan 3 bulan. Lalu si orang yang berkebutuhan khusus itu mengatakan, “Berarti setiap tahun kamu haji?” Kemudian Ibrahim bin Adham bertanya kalau kamu berapa lama menemput perjalan menuju tanah suci?

Beliau menjawab: “Aku berpisah dengan keluargaku 5 tahun yang lalu.” Luar biasa dalam keadaan berkebutuhan khusus, berjalan dengan cara mengesot. Lima tahun waktu yang ditempuh untuk sampai ke Tanah Suci.

Haji bisa juga bermakna hujjah yang berarti bukti… Perjalanan haji adalah bukti pencarian ridho dari hakikat cinta kita….

Cinta dan penghambaan kepada Allah SWT, siap meninggalkan Tanah Air meninggalkan keluarga, meninggalkan semua yang selalu melekat dan membuat kita berbeda… Semua kita tinggalkan sebagai bukti cinta dan penghambaan kepada Allah SWT.

Di Padang Arafah, padang yang mengantar untuk ma’rifat untuk mengingat dan mengenal jati diri…

Nabi Adam AS setelah diturunkan dari surga dengan penuh kesadaran… Wukuf/berhenti dengan merenung yang dalam… terus mengucapkan,

رب ظلمنا أنفسنا وإنه لمه تغفر لنا و ترحمنا لنكونن من الخاشين

Artinya: “Wahai Tuhan kami kami telah mendzalimi diri kami jika Engkau tidak memaafkan kami dan tidak merahmati kami, maka kami benar-benar termasuk orang yang merugi.”

Nabi Ibrahim AS, bapak para nabi dan rasul, bapak tauhid. Haji adalah napak tilas dari keteladan beliau dan keluarga Beliau. Beliau adalah ayah yang semua ayah wajib tauladan kepada beliau… Di padang Arafah mendapatkan kalimat yang diuji kepada beliau…. Beliau berhasil meraih kesuksesan dengan diangkat sebagai imam.

Holy Quran 2:124
——————

وَاِذِ ابْتَلٰٓى اِبْرٰهٖمَ رَبُّهٗ بِكَلِمٰتٍ فَاَتَمَّهُنَّ ۗ قَالَ اِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ اِمَامًا ۗ قَالَ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْ ۗ قَالَ لَا يَنَالُ عَهْدِى الظّٰلِمِيْنَ

Lanjutan khutbah wukuf di Arafah 2023, klik selanjutnya >>

Nabi Muhhamad SAW dalam haji perpisahan (haji wada) menyampaikan pesan-pesan begitu istimewa dari Jabal Rahmah. Ya dari Jabal Rahmah. Bukti kasih sayang pada hari Arafah…. hari Arafah adalah:

يوم عرفة يوم الرحمن يوم المعرفة والعرفان

Di hadapan beliau tidak kurang 100 ribu sahabat yang mulia Radiyallah Anhum wa Ardhohum, para sahabat yang mengelilingi Beliau laksana bintang-bintang yang indah.

Dalam kesempatan itu Nabi Muhammad menyampaikan nilai-nilai kesetaraan, yang jauh mendahului Piagam PBB: “Semua kamu dari Adam dan Adam berasal dari tanah…”

“Tidak ada kemulian bagi orang Arab atas Non Arab (ajam) kecuali hanya karena ketaqwaannya tidak ada kemuliaan bagi yang berkulit putih atas yang bekulit hitam kecuali hanya karena ketaqwaan.

(13: إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ] (الحجرات

وقف النبي -صلى الله عليه وسلم – ينادي : يا أبا بكر، يا قرشي يا سيد، أنتَ وبلال الحبشي أخوان، لا فرق بينكما عند الله إلا بالتقوى، وقف هناك يقول : يا عمر يا أبا حفص، يا فاروق الإسلام أنتَ وصهيب الرومي أخوان، وقف هناك . يقول : يا علي أنتَ وسلمانالفارسيأخوان

Beliau SAW berdiri dan memanggil, “Wahai Abu Bakar, Wahai orang Quraisy, Wahai pemimpin, kamu dan bilal yang berasal dari Ethiopia adalah saudara tidak ada perbedaan di antara kamu berdua, kecuali dalam ketaqwaan.”

Beliau SAW juga berdiri disana mengatakan, “Wahai Umar Abu Hafsh Wahai Faruq (pemisah antara yang hak dengan yang bathil, kamu dan shuhaib alrumi (berdarah romawi) adalah bersaudara.”

Beliau juga berdiri di sana mengatakan: “Wahai Ali dan Salman Alfarisi (berdarah Persia) adalah saudara.”

Padang Arafah menjadi saksi dihapusnya segala bentuk diskriminasi yang berarti telah mendahului piagam PBB ratusan tahun.

Dari Padang Arafah beliau mengumumkan bahwa praktik ekonomi yang dzalim berupa riba’ rentan. Beliau mengumumkan dengan tegas bahwa praktek ekonomi yang buruk itu telah dihapus dan praktek riba yang secara lantang beliau nyatakan telah dihapus adalah riba yang dilakukan oleh paman beliau Sayyidina Abbas RA.

Ini menandakan bahwa beliau menjadikan keluarga beliau sebagai teladan. Beliau tegas mengingatkan tentang wanita harus diposisikan sebagaimana semestinya sebagai ciptaan Allah SWT yang mulia dan saudara kandung bagi laki-laki.

Jamaah wukuf yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala,

Hari Arofah Hari Rahman…. hati kasih sayang Allah yang Maha Penyayang.

Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha dari Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

( ما من يوم أكت من أن يعتق هللا فيه عبداه من النار م
عرفة ، وإنه ليدنو ثمه يبا بهمه المالئكة فيقول :ما أراد
هؤالء ؟ )

“Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan seorang hamba pada hari itu dari neraka selain hari Arafah. Sesungguhnya Allah mendekat kemudian membangga-banggakan mereka di hadapan para malaikat seraya berkata, ‘Apa yang mereka inginkan?'”

Dari Ibnu ‘Umar bahwasanya Nabi SAW bersabda,

إن الله تعالى يباهي ملائكته عشية عرفة بأهل عرفة ) فيقول : انظروا إلى عباديأتونيشعثاغبرا )

“Sesungguhnya Allah ta’ala membangga-banggakan penduduk Arafah kepada para malaikat-Nya ketika sore hari, lalu Allah berfirman: Lihatlah kepada hamba-hamba-Ku mereka datang dalam kondisi lusuh dan berdebu.” (HR Ahmad)

إن الله – تعالى – تطوّل – أي تفضل – عَلَى أَهْلِ عَرَفة يُبَاهِي بهم الْمَلَائِكَةَ يَقُولُ : يَا مَلَائِكَتِي ، انْظُرُوا إِلَى عِبَادِي شُعْنًا ، غُبْرًا أَقْبَلُوا يَضْرِبُونَ إِلَيَّ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ، فأشهدكم أَنِّي قَدْ أَجَبْتُ دَعَاءَهُمْ ، وَشَفَعْتُ رَغْبَتَهُمْ ، وَوَهَبْتُ مُسِينَهُمْ لِمُحْسِنِهِمْ ، وَأَعْطَيْتُ مُحْسِنِيهُمْ جَمِيعَ مَا سَأَلُونِي غَيْرَ التَّبِعَاتِ الَّتِيبَيْنَهُمْ رواه أبو يعلى

Artinya: “Sesungguhnya Allah SWT memberikan banyak anugerah kepada orang-orang yang wukuf di Arafah seraya membanggakan mereka di hadapan para Malaikat dan berfirman: “Wahai para malaikatku, lihatlah kepada para hambaku yang lusuh penuh dengan debu, mereka menghadap kepadaku dari segala penjuru yang jauh. Maka aku saksikan kepada kalian bahwa aku telah mengabulkan doa mereka, memberikan harapan mereka, memberikan orang yang berlaku buruk kepada yang berlaku baik pada mereka dan aku telah memberikan kepada orang-orang yang berbuat baik pada mereka segala apa yang mereka minta kepadaku selain hal-hal yang masih bersangkutan di antara mereka.”

Hari Arafah adalah hari yang paling sulit bagi setan… dia menjadi sangat kecil lemah hina dina di hari Arafah

ا رؤى الشيطان يوما هو فيه أصغر ولا ادحر ولا أحقر ولا أغيظ منه في يوم عرفة وما ذاك الا لما رأى من تنزل الرحمة الذنوب العظام . رواه الإمام مالكعنالله.وتجاوز

Artinya: “Tidak ada hari di mana setan nampak lebih kerdil, terusir, dan marah melebihi di hari Arafah. Tidaklah hal itu terjadi melainkan karena dia melihat limpahan rahmat dan pengampunan Allah dari dosa-dosa besar.” (HR Imam Malik)

Siapa yang tidak yakin dengan wukuf, dosa-dosanya diampuni, maka dia adalah orang yang sengsara.

إذاه كان يوم عرفة لمه يبق أحد ف قلبه ذرة من إيمان إال غفر
له .فقيل :يا رسول هللا المعروف خاصة؟ أي – لمن وقف
ف عرفة خاصة – أم للناس عامة؟ قال :بل للناس عامة
رواه أبو داود

Artinya: “Jika tiba hari Arafah, tidaklah seseorang masih mempunyai setitik iman dalam hatinya melainkan ia akan diampuni. Lantas ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, apakah terkhusus bagi yang wukuf di Arafah saja atau untuk semua manusia?” Rasulullah menjawab: “Untuk semua manusia.” (HR Abu Daud)

Lanjutan khutbah wukuf di Arafah 2023, klik selanjutnya >>

Doa terbaik adalah doa yang dipanjatkan pada hari Arafah

خير الدعاء دعاء يوم عرفة، وأفضل ما قلته أنا والنبيون من قبلي : لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ . رواه الإمام مالك

Artinya: “Sebaik-baik doa adalah doa pada Hari Arafah. Dan sebaik-baik perkataan yang aku ucapkan begitu juga para nabi sebelumku adalah: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiir (Tiada tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu baginya. Kerajaan dan pujian hanyalah miliknya. Maha menghidupkan dan mewafatkan. Dan Dia berkuasa atas segalanya).” (HR Imam Malik)

Jamaah Haji yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala,

Dikisahkan pada masa Nabi Musa, seorang wanita meminta Nabi Musa AS, mendoakannya agar bisa memiliki anak. Lalu Nabi Musa meminta kepada Allah SWT. Lalu Allah menjawab bahwa Allah tidak akan memberikan kepada wanita itu keturunan.

Lalu Nabi Musa menyampaikan kepada wanita tersebut dan ditawarkan oleh Nabi Musa AS untuk meminta hajat yang lain saja. Wanita tersebut terus meminta kepada Nabi Musa AS dan Nabi Musa menyampaikan jawaban yang sama. Lama wanita itu tidak terlihat. Setelah sekian lama, Nabi Musa melihat wanita tersebut sedang menggendong bayi, lalu Nabi Musa bertanya kepada Allah,

“Bagaimana wanita tersebut bisa memiliki anak, sementara Engkau menyampaikan bahwa Engkau tidak akan mengaruniakan kepadanya anak.” Allah menjawab: “Wahai Musa, wanita itu tidak berhenti memanggil-manggil Nama-Ku dan meminta, tidak berhenti dia meminta. Aku pantang menolak orang yang terus meminta kepada-Ku.”

Untuk umat Nabi Musa bisa mendapatkan pengkabulan. Doa seperti itu, apalagi untuk Umat Nabi Muhammad, pasti akan mendapatkan yang lebih.

Hari Arafah, hari dikabulkan semua doa…

Jamaah wukuf jamaah haji yang dirahmati Allah Subhanahu Wata’ala

Jangan sampai dosa kita, kita anggap lebih besar dari pengampunan Allah SWT. Pada masa Nabi Musa AS dikatakan bahwa doa mereka tidak diterima karena ada di tengah tengah mereka seorang yang bermaksiat sudah 40 tahun dan belum taubat. Lalu Nabi Musa dengan lantang mengatakan siapa di antara kamu yang bermaksiat sampai 40 tahun belum taubat, menjadi penyebab doa kita tidak dikabulkan.

Semua menunduk, si pelaku maksiat 40 tahun itu di dalam hatinya mengatakan: “Ya Allah Ampunilah Aku…tutupilah aibku… aku bertaubat kepada-Mu Ya Allah.”

Nabi Musa memaksa untuk mengaku. Namun tidak ada yang mengaku. Lalu Nabi Musa mengatakan kepada Allah: “Ya Allah, tidak ada yang mengaku, beritahukan kepadaku siapa orangnya.”

Allah mengatakan kepada Nabi Musa: “40 tahun dia dalam keadaan maksiat dan aku tutupi. Apakah sekarang dia sudah bertaubat lalu aku buka aibnya? Itu tidak mungkin wahai Musa.”

Nabi Ibrahim AS berdoa untuk tanah yang Beliau berada di situ…

واجعل هذاه البلد آمنا

Ya Allah balaslah pencarian ridho kami terhadap kasih sayang-Mu
ya Allah Ampunilah dosa kami.

yang belum kami akui dan yang belum kami ingat.
Kami datang ke Arafah hanya bermodalkan tetesan air mata.
Ya Allah limpahkan keridhaan-Mu.
Ya Allah Ridhoilah semua yang datang ke Padang Arafah.
Jangan putuskan kami dari nikmat keberkahan Hari Arafah.
Janji ampunan dan engkau memberikan kepada kami ridho-Mu.
Ya Allah aku tawakkalkan kedaulatan negeri kami yang dinamakan oleh para pendiri bangsa dengan nama Republik Indonesia dan kedaulatan bangsanya di atas segala kuasa-Mu.

Ya Allah kami tawakkalkan kedaulatan bangsa kami di atas kedaulatan-Mu.
Ya Allah dibawah terik matahari padang Arafah ini, aku munajatkan kesejukan hati dan pikiran bagi para pemimpin bangsaku.

Ya Allah berkahi rasa kecukupan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia.
Ya Allah berikanlah Indonesia, bukalah pemikiran dan tadjid baru bagi para ulama kami senantiasa membimbing umat kami dan sekalian Rakyat Indonesia menuju jalannya pencerahan agama dan pencerahan konstitusi.

Ya Allah, selimutilah rakyat kami dengan selimut yang berwujud kedamaian. Damaikanlah hati para pemimpin kami di Indonesia, dan damaikanlah dunia ini dari segala bentuk perpecahan.

Ya Allah, kami memandang bumi-Mu dengan pandangan masjid sehingga kami semangat dalam berikhtiyar, menempuh jalan-jalan kebaikan sesuai dengan syariat yang diterima oleh Nabi Muhammad dan diterima oleh ulama kami.

Ya Allah teguhkan hati kami, hati rakyat Indonesia dalam semangat keteguhan mencintai bangsa kami dan negara kami, sesuai tuntunan. Hubbul wathan minal iman.

Ya Allah, lapangkanlah rezeki bagi rakyat Indonesia dan seluruh umat Islam di seluruh belahan dunia. Lapangkanlah kemudahan sebagaimana Engkau telah mentakdirkan Arafah sebagai tanah yang lapang menampung seluruh umat Islam sebagai bukti Hujjah (bukti) haji.

sebagaimana Rosulullah bersabda:

الحج عرفةه

Haji adalah Arafah

Lapangkanlah kehidupan bangsa Indonesia sebagaimana engkau lapangkan padang Arafah

Holy Quran 39:73
——————

وَسِيْقَ الَّذِيْنَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ اِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا جَاۤءُوْهَا وَفُتِحَتْ اَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلٰمٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوْهَا خٰلِدِيْنَ

Khutbah Kedua

الحمد لله الذي لا تنحصر أفراده بتعداد ولا يمل تكراره بكثرة ترداد ثم الصلاة والسلام على سيدنا محمد أفضل الخلق وسيد العباد و على آله الطيبين الطاهرين وأصحابه الغر الميامين و من تبعهم بإحسان الى يوم التناد

أوصيكم وإياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن إلا وأنتم مسلمون

إن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه و ثنّى بملائكته المسبحة بقدسه وثلث بكم أيها المؤمنون من بريته جنه و إنسه فقال تعالى : إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليهوسلّمواتسليم

اللهم صلَّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِينَ

إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

ورضي ا الله تعالى عن سادتنا أبي بكر وعمر و عثمان و على وعن بقية الصحابة و القرابة أجمعين

رب أنزلني منزلا مباركا وأنت خير المنزلين رب اجعلني مقيم الصلاة ومن ذريتي ربناوتقبلالدعاء

اللهم أنت السلام ومنك السلام فحينا ربنا بالسلام و حتي بلادنا اندونيسيا بالسلام و السلامة

اللهم بحق سورة قريش و أسرار سورة قريش و أنوار سورة قريش وبهداية سورة قريش وبتوفيق سورة قريش و بمعونة سورة قريش ويبرحمة سورة قريش و ببركة سورة فريش و وبحق سيد العرب والعجم سيدنا محمردصلىاللهعلي وسلم

(rah/nwk)



Sumber : www.detik.com

7 Doa ketika Wukuf di Arafah, Baca Ini di Waktu Mustajabnya



Jakarta

Melalui sabdanya, Nabi SAW menuturkan bahwa utamanya berdoa adalah pada hari Arafah, tepatnya ketika berwukuf. Serta beliau mengajarkan doa-doa yang bisa dibaca saat waktu mulia tersebut. Bagaimana bacaan doa saat wukuf di padang Arafah?

Menukil buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq, para ulama sepakat bahwa wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah di padang Arafah merupakan rukun haji yang paling agung. Hal ini lantaran Rasul SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Abdurrahman bin Ya’mur:

الْحَجُّ عَرْفَةُ مَنْ جَاءَ لَيْلَةَ جَمْعٍ قَبْلَ طُلُوعِ الْفَجْرِ فَقَدْ أَدْرَكَ


Artinya: “Haji adalah (wukuf di) Arafah. Barang siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf.” (HR Abu Dawud [486], Tirmidzi [228], Nasa’i [256], & Ahmad [309-310])

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar mengemukakan, “Dalam hari Arafah, dikerjakan sebagian besar pekerjaan haji, dan hari Arafah merupakan tujuan utama bagi haji serta menjadi rukunnya.”

Maksud Arafah merupakan sebagian besar dari ibadah haji, karena pada hari itu dilaksanakannya wukuf yang mana termasuk rukun. Muslim yang berhaji dikatakan memeroleh hajinya jika mendapat hari Arafah. Begitu pun sebaliknya, jemaah terlewatkan hajinya apabila wukuf di Arafah terlewat.

Apa yang Dilakukan Jemaah Haji saat Wukuf di Padang Arafah?

Masih dari Fiqih Sunnah, wukuf adalah hadir dan berada di bagian mana pun selama masih di padang Arafah, meski dalam kondisi tidur, terjaga, duduk, berbaring, berjalan, di atas kendaraan, keadaan suci atau tidak.

Ahmad Sarwat dalam Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah mengatakan padang Arafah diperkirakan luasnya adalah 10,4 km persegi. Meski demikian, wukuf di bagian Shakhrat atau lokasi sekitarnya menjadi tempat utama berwukuf. Sesuai ucapan Nabi SAW, “Aku wukuf di sini, dan seluruh Arafah adalah tepat wukuf.” (HR Ahmad, Muslim & Abu Dawud)

Adapun yang dilakukan jemaah haji ketika wukuf di Arafah, seperti yang dikemukakan Imam Nawawi, “Maka seseorang dianjurkan menghabiskan waktunya untuk berzikir dan berdoa, membaca Al-Qur’an, membaca berbagai macam doa, membaca berbagai macam zikir. Berdoa untuk sahabat, orang-orang yang sendiri, melakukan zikir di semua tempat, berdoa sendirian bersama jamaah, berdoa untuk sendiri, kedua orang tua, kaum guru-guru, teman-teman, para semua orang yang pernah berbuat baik kepadanya dan semua muslim. Jangan sekali-kali ia berlaku sembarangan dalam hal tersebut, karena hari Arafah merupakan hari yang tidak dapat ditangguhkan, lain halnya dengan hari-hari yang lain.”

Sebagaimana yang diriwayatkan Thalhah bin Ubaidillah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ …

Artinya: “Sebaik-baiknya doa adalah doa pada hari Arafah,” (HR Baihaqi [1720] & Malik [1/214, no. 500])

Dalam riwayat lain dari Aisyah, Nabi SAW menuturkan: “Tidak ada hari yang pada hari itu Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka dengan jumlah yang lebih banyak daripada hari Arafah. Sesungguhnya (pada hari itu) Dia turun dan membangga-banggakan mereka kepada para Malaikat. Dia lalu berkata, ‘Apa yang mereka inginkan?'” (HR Muslim, Ibnu Majah, Baihaqi & Hakim)

Mengutip kitab Al-Adzkar, ketika berdoa di Arafah, jemaah haji hendaknya memelankan suara, sambil banyak mengucapkan kalimat tobat dari semua pelanggaran dengan bersungguh-sungguh. Selain itu, sepatutnya ia mengulang-ulang doanya dengan rasa yakin dalam diri bahwa Allah SWT pasti akan mengabulkan doa itu.

Sebaiknya pula membuka doa dengan membaca Hamdalah, sanjungan kepada Allah SWT, dan membaca shalawat dan salam untuk Nabi SAW. Begitu juga saat mengakhiri doanya. Ia juga hendaknya berdoa dengan menghadap ke arah kiblat dan dalam keadaan suci.

Dalam Fiqih Sunnah disebutkan jumhur ulama berpendapat waktu wukuf dimulai hari ke-9 bulan Dzulhijjah setelah matahari tergelincir, hingga terbitnya fajar di hari ke-10. Inilah waktu terbaik untuk berdoa di hari Arafah.

Doa saat Wukuf di Arafah sesuai Sunnah Nabi

Rasul SAW mengajarkan doa wukuf di padang Arafah kepada umat Islam melalui sabdanya. Berikut sejumlah bacaan doanya yang dinukil dari kitab Al-Adzkar & buku Fiqih Sunnah:

1. Doa Wukuf Arafah Versi Satu

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Latin: Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah, Dzat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nyalah segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR Ahmad & Tirmidzi, dari Kakek Amir bin Syu’aib)

2. Doa Wukuf Arafah Versi Dua

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِى نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ اللَّهُمْ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَا بِى وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِى اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الأَمْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيْحُ

Latin: Allahumma lakal hamdu kalladzii naquulu wa khairan mimmaa naquulu, Allahumma laka shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati wa ilaika maabii wa laka rabbi turaatsi, Allahumma inni a’uudzubika min ‘adzaabil qabri wa waswasatish shadri wa syataatil amri, Allahumma inni a’uudzu bika min syarri maa taji-u bihir riihu

Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji seperti pujian yang kami ucapkan kepada-Mu dan lebih baik daripada pujian yang kami ucapkan untuk-Mu. Ya Allah, untuk-Mu shalat, ibadah, hidup, dan matiku. Hanya kepada-Mu tempat kembaliku dan hanya untuk-Mu, wahai Tuhanku, segala warisanku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, bisikan nafsu, dan tercerai-berainya perkara. Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan tiupan angin.” (HR Tirmidzi, dari Ali bin Abi Thalib)

3. Doa Wukuf Arafah Versi Tiga

اَللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Allahumma aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari azab neraka.”

4. Doa Wukuf Arafah Versi Empat

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْماً كَثِيرًا، وَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُالرَّحِيمُ

Latin: Allahumma innii dzhalamtu nafsii dzhulman katsiiran, wa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta, faghfirlii maghfiratan min ‘indika war hamnii innaka antal ghafuurur rahiima

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berbuat aniaya terhadap diriku dengan perbuatan aniaya yang banyak, dan sesungguhnya tidak ada seorang pun yang mengampuni dosa kecuali Engkau. Maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan belas kasihanilah aku, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Pengasih.”

5. Doa Wukuf Arafah Versi Lima

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً تُصْلِحْ بِهَا شَأْنِي فِي الدَّارَيْنِ، وَارْحَمْنِي رَحْمَةً أَسْعَدُ بِهَا فِي الدَّارَينِ، وَتُبْ عَلَيَّ تَوْبَةً نَصُوحًا لَا أَنكُثُهَا أَبَدًا، وَأَلْزِمْنِي الِاسْتِقَامَةَ لَا أَزِيْغُ عَنْهَا أَبَدًا

Latin: Allahummaghfir lii maghfiratan tushlih bihaa sya’nii fiddaaraini warhamnii rahmatan as’adu bihaa fiddaaraini wa tub ‘alayya waubatan nashuuhan laa ankutsuhaa abadan, wa-alzimnii listiqaamata laa aziighu ‘anhaa abadan

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dengan ampunan yang dapat memperbaiki diriku di dunia dan akhirat. Belas kasihanilah aku dengan rahmat yang membuat aku bahagia di dunia dan akhirat. Terimalah tobatku dengan tobat yang murni yang tidak aku kotori lagi selama-lamanya. Tetapkanlah diriku pada jalan istiqamah (jalan yang lurus) yang tidak aku selewengkan lagi untuk selama-lamanya.”

6. Doa Wukuf Arafah Versi Enam

اَللَّهُمَّ انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ المَعْصِيَةِ إِلَى عِزِّ الطَّاعَةِ، وَأَغْنِنِي بحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ، وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ

Latin: Allahummanqulnii min dzullil ma’shiyati ilaa ‘izzith thaa’ati wa aghninii bihalaalika ‘an haraamika, wa bithaa’atika ‘an ma’shiyatika wa bi fadhlika ‘amman siwaak

Artinya: “Ya Allah, pindahkanlah diriku dari hinanya kemaksiatan kepada mulianya ketaatan, cukupkanlah diriku dengan rezeki halal-Mu agar terhindar dari rezeki haram-Mu, dan dengan taat kepada-Mu agar terhindar dari maksiat terhadap-Mu, dengan karunia-Mu agar terhindar dari selain-Mu.”

7. Doa Wukuf Arafah Versi Tujuh

وَنَوِّرْ قَلْبِي وَقَبْرِي وَأَعِذْنِي مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، وَاجْمَعْ لِي الْخَيْرَ كُلَّهُ

Latin: Wa nawwir qalbii wa qabrii wa=a’idznii minasy syarri kullihi wajma’liil khaira kullahu

Artinya: “Sinarilah kalbu dan kuburanku, lindungilah aku dari semua kejahatan, dan himpunkanlah untukku semua kebaikan.”

Itulah tujuh doa yang bisa dibaca saat wukuf di Arafah. Selain itu, detikers bisa lafalkan permohonan dan doa lainnya ya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com