Tag Archives: paha

Paksu Mohon Dicatat, Sering-sering Olahraga Ini Biar Lebih Tahan Lama di Ranjang


Jakarta

Olahraga sejak lama dikenal sebagai salah satu cara paling ampuh untuk menunjang kesehatan. Tidak hanya kesehatan secara umum, tetapi juga kesehatan seksual.

Faktanya, sejumlah penelitian menunjukkan kaitan antara peningkatan kondisi fisik dengan performa yang lebih baik di tempat tidur. Sebuah studi yang melibatkan 105 pria membuktikan berlari selama 30 menit lima kali dalam seminggu dapat memperpanjang durasi ejakulasi dan mengatasi ejakulasi dini.

Olahraga juga memberikan dampak positif bagi kesehatan pembuluh darah, yang kerap dikaitkan dengan fungsi seksual dan orgasme.


Lantas, apa saja olahraga yang dapat membantu meningkatkan performa bercinta? Dikutip dari Healthline, berikut rekomendasinya.

1. Plank

Meski sederhana, plank memberikan dampak yang luar biasa. Plank melatih otot inti (core), bagian yang sangat penting untuk mendukung postur tubuh, termasuk saat berhubungan intim.

Olahraga ini juga membangun otot di sekitar perut, punggung, dan panggul, yang semuanya dapat membantu pria bertahan lebih lama di ranjang.

2. Glute Bridge

Glute bridge tidak hanya melatih otot dasar panggul, tetapi juga memperkuat otot paha belakang serta bokong. Ini memungkinkan pria “mendorong” lebih baik sehingga memberikan kenikmatan yang lebih saat bercinta.

Melatih otot bokong juga memudahkan pria untuk mencoba berbagai posisi saat berhubungan seks.

3. Jump Squat

Olahraga ini dapat membantu meningkatkan stamina dan detak jantung, mempersiapkan pria untuk sesi seks yang intens atau berturut-turut. Selain itu, jump squat dapat meningkatkan kekuatan dan stabilitas kaki, membantu pria menjajal posisi bercinta yang membutuhkan tubuh bagian bawah yang kuat.

4. Kegel

Kegel selalu menjadi salah satu olahraga yang direkomendasikan untuk meningkatkan performa seks. Olahraga ini melatih otot dasar panggul yang penting untuk mengontrol buang air kecil dan fungsi seksual.

Kegel juga dapat membantu pria mengendalikan ejakulasi dengan lebih baik, sehingga meningkatkan performa seksual.

5. Push up

Push up dapat melatih hampir seluruh otot tubuh. Push up juga dapat membangun kekuatan tubuh bagian atas yang dibutuhkan pria untuk menjajal posisi seks tertentu.

Tak hanya itu, push up juga dapat memperkuat otot-otot yang menopang saat berhubungan seks, seperti perut, punggung, kaki, dan bokong.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kok Ada yang Bengkok, Bagaimana Sih Bentuk Normal Mr P? Dokter Urologi Bilang Gini


Jakarta

Bentuk dan ukuran dari penis atau ‘Mr P’ seringkali menjadi bahan pembicaraan sensitif. Pasalnya, setiap pria umumnya memiliki persepsi masing-masing terkait bagaimana seharusnya bentuk penis yang normal.

Menurut spesialis urologi Rumah Sakit Umum Pusat nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Adhitama Alam Soeroto, SpU, mengatakan bahwa selama penis tersebut memiliki lubang kencing di ujung, menurutnya ini masih normal.

“Kalau nggak di ujung (lubang kencingnya) berarti ada kelainan lokasi di saluran kencingnya,” kata dr Adhitama kepada detikcom saat ditemui di RSCM, Jakarta Pusat, Senin (23/12/2024).


Terkait ukuran penis, dr Adhitama mengatakan bahwa panjang-pendek, atau besar kecilnya memang dipengaruhi banyak faktor.

“Kami sebenarnya ada tabelnya gitu, kayak di ukuran berapa penis itu dibilangnya ukuran normal, sesuai usia. Kadang-kadang penis itu kecil banget, tapi sebenarnya, kalau dia masuk range, ya nggak masalah,” katanya.

“Karena ukuran penis itu bervariasi, dari tiap orang, tiap ras, dan lain-lain. Jadi jangan disamakan ukuran penis orang Asia dengan orang di benua lain, tentunya tidak sama,” sambungnya.

Kalau masih di bawah 15 derajat (bengkoknya) itu sebenarnya aman

dr Adhitama Alam Soeroto, SpU – Dokter urologi

Selain itu, penis normal adalah yang tidak ‘mendelep’ atau tersembunyi di bawah kulit perut, paha, atau skrotum. Pasalnya, kondisi ini dinamakan buried penis.

dr Adhitama menambahkan bahwa setiap pria terkadang memiliki ‘penis bengkok’ saat mereka ereksi. Namun, ini masih bisa dikategorikan sebagai hal yang normal selama derajat bengkoknya masih dalam batas wajar.

“Paling sering itu bengkoknya ke arah atas. Tapi (bengkok) ke kanan atau kiri sebenarnya nggak masalah. Kalau masih di bawah 15 derajat (bengkoknya) itu sebenarnya aman,” katanya.

“Kalau bengkoknya udah di atas 30 derajat, baru kami akan menentukan apakah ini ada kelainan atau tidak,” sambungnya.

NEXT: Perlukah dikoreksi?

dr Adhitama menambahkan, selama penis tersebut bengkoknya masih masuk ke dalam derajat normal maka tidak perlu dilakukan koreksi. Pasalnya, tindakan operasi pada penis berisiko untuk menimbulkan suatu kelainan.

“Kapan kami harus operasi untuk yang bengkok itu? Itu yang kondisinya nyeri berulang saat ereksi atau non-ereksi. Kadang-kadang timbul nyeri dengan bengkok yang signifikan, itu harus operasi,” tutur dr Adhitama.

“Atau bengkok yang mungkin di atas 30 derajat atau di atas 60 derajat, itu harus kita operasi. Atau ada bengkok yang bikin nggak bisa melakukan penetrasi ke wanita, itu harus kita operasi. Kalau nggak, kehidupan seksualnya terganggu,” tutupnya.

(dpy/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy