Tag Archives: penis

Kabar Baik Buat Kaum Adam, Sering Ereksi Bisa Cegah Risiko Lemah Syahwat


Jakarta

Sebuah studi terbaru mengungkapkan sering ereksi rupanya dapat memberikan manfaat kesehatan seksual di masa tua. Hal tersebut dikaitkan dengan penurunan risiko impotensi nantinya di masa depan.

Penelitian itu mengungkapkan bahwa sel jaringan ikat di penis yang bernama fibroblas memainkan peranan penting dalam fungsi ereksi.

“Fibroblas adalah sel yang paling melimpah di penis tikus dan manusia, namun itu telah diabaikan dalam penelitian,” kata peneliti Eduardo Guimaraes dikutip dari NY Post, Minggu (11/2/2024).


“Sekarang kami dapat menunjukkan dengan menggunakan metode yang sangat tepat yang disebut optogenetika, bahwa fibroblas memiliki peran yang sangat penting dalam mengatur aliran darah di penis yang membuat penis ereksi,” tambahnya.

Peneliti di Karolinska Institutet dan Universitas Uppsala di Swedia membuat tikus ereksi secara teratur dengan stimulasi di wilayah otak. Setelah itu, peneliti melakukan analisis pada fibroblasnya.

Studi tersebut menemukan fibroblas menyebabkan pembuluh darah di penis melebar. Hal ini membuat ereksi menjadi lebih lama. Efektivitas proses ini juga bergantung pada jumlah fibroblas. Semakin banyak jumlah fibroblas yang tersedia, maka semakin besar membantu ereksi di masa depan.

Peneliti juga menemukan bahwa lebih banyak ereksi menyebabkan lebih banyak fibroblas dan sebaliknya. Kemampuan ereksi menurun seiring bertambahnya usia pria yang menurut para peneliti mungkin disebabkan oleh berkurangnya fibroblas di penis. Oleh karena itu, lebih sering ereksi di masa muda akan membuatnya lebih mudah mempertahankannya di hari tua.

“Sebenarnya tidak terlalu aneh. Jika Anda banyak memaksakan diri, tubuh Anda akan beradaptasi. Jika Anda rutin berlari, pada akhirnya akan lebih mudah bernapas saat berlari,” jelas Christian Göritz sebagai pemimpin penelitian.

Mekanisme dasar ereksi serupa pada semua mamalia, hanya saja laki-laki tidak memiliki tulang di penisnya, sehingga pengaturan aliran darah yang efektif mungkin lebih penting pada manusia. Para ahli percaya bahwa informasi baru tentang fibroblas ini akan memacu pengobatan baru untuk disfungsi ereksi.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Ciri Mr P Sehat, Salah Satunya Dilihat dari Warnanya


Jakarta

Penis merupakan salah satu organ paling penting bagi pria. Karenanya, kesehatan penis harus senantiasa dijaga agar fungsinya tidak terganggu.

Pertanyaannya, seperti apa indikator penis yang sehat itu? Mungkin banyak yang mengira penis yang sehat adalah yang mampu mempertahankan ereksi atau ejakulasi. Namun, ciri-ciri penis sehat lebih dari itu.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri penis sehat yang harus diketahui kaum pria.


1. Ada atau tidaknya benjolan

Kesehatan penis salah satunya dapat dilihat dari tampilan luar penis itu sendiri. Dikutip dari Time of India, benjolan di penis bisa bermacam-macam jenisnya. Meski kebanyakan tidak berbahaya, beberapa benjolan bisa mengindikasikan penyakit tertentu.

Benjolan bisa disebabkan oleh penyumbatan pada kelenjar kelenjar sabaceous. Hal ini dapat memicu kista, yakni kantung jaringan berisi nanah atau cairan. Kebanyakan kista akan hilang dengan sendirinya, tapi ada juga yang bisa menjadi lebih parah dan menimbulkan rasa sakit.

2. Tingkat kelengkungan

Saat ereksi, penis mungkin akan melengkung ke kanan atau kiri. Sebenarnya ini adalah hal yang normal. Namun, jika penis terlalu melengkung, maka bisa menjadi tanda penyakit, salah satunya Peyronie.

Dikutip dari Cleveland Clinic, penis yang normal memiliki derajat kelengkungan 5-30 derajat.

3. Warna penis

Umumnya, penis yang sehat memiliki warna sama dengan kulit tubuh. Kendati demikian, beberapa orang juga bisa memiliki warna penis satu atau dua tingkat lebih gelap atau lebih terang dari warna kulitnya. Penis normal juga bisa memiliki warna yang sedikit kemerahan atau kecoklatan.

Namun, perubahan warna yang terjadi tiba-tiba, seperti bertambah gelap atau terang, perlu diwaspadai. Sebab, kondisi tersebut bisa menjadi indikasi penyakit, termasuk kanker penis.

4. Cairan yang keluar

Selain urine, penis juga mengeluarkan cairan saat ejakulasi. Umumnya, cairan tersebut berwarna putih susu atau agak kekuningan. Namun, warna dan teksturnya dapat berubah karena beberapa faktor, seperti makanan atau obat-obatan.

Selain saat buang air kecil dan ejakulasi, cairan yang keluar dari penis dapat menjadi indikasi beragam kondisi, seperti penyakit menular seksual, peradangan, ataupun infeksi saluran kemih.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pria Wajib Tahu, Segini Rata-rata Panjang Mr P saat Ereksi


Jakarta

Bukan hanya sebagai organ vital, penis menjadi lambang kejantanan yang sangat mempengaruhi kehidupan pribadi pria. Tak heran jika para pria lebih percaya diri dengan alat kelamin yang lebih sehat, terutama saat bersama pasangannya.

Saat terangsang, penis akan mengalami ereksi dimana penis akan membesar dan mengeras. Umumnya ereksi dialami pria melalui berbagai rangsangan seksual.

Meskipun kebanyakan pria percaya bahwa penis yang mengalami ereksi memiliki ukuran lebih dari 15 cm. Salah satu riset besar memperkirakan bahwa ukuran yang sebenarnya yakni mendekati 13-14 cm.


Selain itu, sebenarnya para pria tidak bisa mengubah ukuran penis dengan obat-obatan maupun olahraga.

Penelitian menunjukkan sebagian besar pria menginginkan ukurannya lebih besar, beberapa di antaranya memilih operasi pemanjangan penis.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bentuk Mr P yang Menjadi Pertanda Penyakit, Waspadai Ciri-cirinya

Jakarta

Selama terjadi rangsangan seksual, penis akan memanjang dan kaku ketika darah mengalir ke ruang-ruang seperti spons di dalamnya. Namun, pada beberapa kasus bentuknya bisa cenderung ‘bengkok’.

Biasanya hal ini disebabkan oleh anatomi penis pria yang berbeda. Bisa juga dipicu penyakit ‘Peyronie Disease’ yang berdampak pada ereksi menyakitkan.

Penis yang sedikit melengkung ke kiri atau ke kanan saat ereksi merupakan hal yang umum terjadi. Namun, jika penismelengkung lebih signifikan hingga merasa sakit atau kesulitan saat berhubungan intim, hal ini harus diwaspadai.

Mr P dapat mengalami fraktur saat berhubungan seks atau cedera akibat olahraga atau kecelakaan lainnya.


Penyakit Peyronie, atau Peyronie’s Disease, terjadi ketika jaringan parut terbentuk di bawah kulit penis yang menyebabkan ereksi bengkok. Cedera penis dan operasi saluran kemih tertentu dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Dikutip dari National Health Service, kondisi ini bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi sebagian besar menyerang pria berusia di atas 40 tahun.

Gejala Penyakit Peyronie

  • Terdapat area yang menebal atau benjolan keras (plak) di batang penis
  • Penis melengkung saat ereksi
  • Rasa sakit saat ereksi
  • Berkurangnya panjang atau ketebalan penis

Beberapa pria dengan kondisi ini merasakan nyeri pada oenis mereka, sementara yang lain tidak merasakannya. Rasa sakit mungkin akan membaik seiring berjalannya waktu.

Namun pada kasus yang parah, lekukan pada penis dapat membuat hubungan seks menjadi sulit, menyakitkan, atau bahkan tidak mungkin dilakukan. Penyakit Peyronie juga dapat menyebabkan disfungsi ereksi.

Penyebab Penyakit Peyronie

Penyebab Peyronie’s disease belum diketahui secara pasti. Diperkirakan, kondisi ini kadangkala terjadi setelah cedera pada penis saat ereksi, seperti tertekuk saat berhubungan seks. Namun, kondisi ini dapat berkembang tanpa penyebab yang jelas sehingga faktor genetik dan lingkungan mungkin berperan di dalamnya.

Tahapan Penyakit Peyronie

Dikutip dari Cleaveland Clinic, penyakit Peyronie memiliki dua tahap, yakni akut dan kronis.

Akut

Tahap akut berlangsung antara enam dan 12 bulan. Selama periode ini, jaringan parut terbentuk di bawah kulit penis, menyebabkannya melengkung atau berubah bentuk. Rasa nyeri mungkin terasa saat Mr P ereksi atau lunak.

Kronis

Jaringan parut tidak lagi tumbuh selama tahap kronis. Kelengkungan pun tidak akan bertambah parah. Rasa sakit biasanya hilang selama fase kronis, tetapi kadang-kadang dapat berlanjut, terutama saat mengalami ereksi.

Disfungsi ereksi (DE) dapat terjadi selama fase ini.

Kapan Mengunjungi Dokter?

Kunjungi dokter segera apabila melihat tanda-tanda atau mengalami gejala penyakit Peyronie. Perawatan dini akan memberi kesempatan terbaik untuk memperbaiki kondisi atau mencegahnya menjadi lebih buruk.

Jika telah lama mengalami kondisi ini, temui dokter jika rasa sakit, kelengkungan, panjang, atau kelainan bentuk lainnya mengganggu diri atau pasangan.

(Syifaa F Izzati/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

3 Cara Memperbesar Mr P Secara Alami Tanpa Operasi

Jakarta

Bagi sebagian besar kaum pria, ukuran penis adalah sesuatu yang sangat penting. Pasalnya, ada sejumlah stereotip tentang ukuran penis yang masih dipercaya oleh banyak orang.

Misalnya, banyak orang yang beranggapan pria dengan ukuran penis yang besar lebih ‘terampil’ soal urusan ranjang. Penis yang besar juga disebut-sebut dapat memberikan kepuasan seksual yang lebih besar saat bercinta. Terlepas dari benar atau tidaknya anggapan tersebut, ukuran penis juga dapat memengaruhi tingkat kepercayaan seorang pria.

Karenanya, tidak heran jika banyak pria yang sampai melakukan berbagai cara untuk memperbesar alat vitalnya, seperti operasi atau implan. Hanya saja, prosedur tersebut tidak sepenuhnya efektif dan berpotensi menimbulkan komplikasi yang berbahaya bagi kesehatan.


Kendati demikian, ada loh cara untuk membuat Mr P tampak lebih besar tanpa harus menjalani prosedur medis. Mengejutkannya lagi, cara membuat penis tampak lebih besar juga tidaklah sesulit yang dibayangkan.

Dikutip dari Men’s Health, berikut tips membuat penis tampak lebih besar yang dipaparkan oleh pakar urologi dan dokter bedah pelvis, dr Rena Malik.

1. Mencukur bulu kemaluan

Percaya atau tidak, memangkas bulu kemaluan merupakan salah satu trik yang bisa membuat penis tampak lebih besar. dr Malik mengungkapkan bulu kemaluan yang terlalu tebal dapat ‘menyembunyikan’ sebagian dari penis.

“Hanya dengan memangkasnya, Anda bisa membuat penis tampak lebih panjang,” ujarnya.

Perut buncit juga bisa membuat penis tampak lebih kecil. dr Malik menjelaskan jaringan ereksi pada penis terletak di dalam pelvis di belakang tulang kemaluan dan area perineal. Saat seseorang mengalami obesitas, maka lemak cenderung akan menumpuk di area tersebut sehingga membuat penis terlihat kecil.

3. Mengelola stres

Stres juga menjadi faktor yang dapat memengaruhi ukuran penis. dr Malik mengungkapkan ketika seseorang merasa stres atau cemas, maka otot-ototnya akan berkontraksi dan membuat penis mengerut.

Bila stres dan ansietas terkelola dengan baik, maka otot-otot tersebut akan menjadi rileks, sehingga bisa membuat penis tampak lebih panjang.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ramai-ramai Pria Coba ‘Jelqing’ untuk Perbesar Mr P, Pakar Soroti Bahayanya


Jakarta

Teknik untuk memperbesar alat vital tengah viral dan dicoba kaum Adam. Teknik ‘jelqing’ yang viral ini dilakukan dengan menarik-narik penis berulang kali untuk membuatnya terlihat lebih besar.

Jelqing’ merupakan metode yang melibatkan penekanan kuat ibu jari dan telunjuk pada pangkal penis yang setengah tegak, dan mendorongnya ke depan. Gerakan yang diberikan pada penis akan menyebabkan robekan berukuran mikro di dalam jaringan penis yang membuat alat vital terlihat lebih besar.

Namun, para dokter tidak menyarankan pria melakukan tren ini. Ahli urologi Dr Rena Malik menegaskan itu bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penis.

“Melakukan latihan semacam ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis. Teknik ini dapat menyebabkan mati rasa pada penis dengan merusak saraf pada penis,” jelas Dr Rena Malik yang dikutip dari New York Post, Kamis (1/2/2024).


“Tren ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Dan juga dapat menyebabkan memar yang menyakitkan serta masalah pada arteri dan vena di area tersebut,” sambungnya.

Sebuah postingan blog di situs pengobatan disfungsi ereksi Hims, yang diulas oleh Dr Mike Bohl, memperingatkan bahwa ‘jelqing’ juga dapat menyebabkan penyakit Peyronie. Kondisi ini menyebabkan ereksi terasa menyiksa karena penis akan terlihat melengkung,

Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit Peyronie membuat penis menjadi menjadi bengkok dan pendek. Perubahan fisik pada penis seringkali menjadi lebih buruk dalam satu tahun pertama.

Teknik jelqing bisa memicu kerusakan jaringan parut di penis sehingga memicu penyakit Peyronie. Penyakit ini dapat diobati dengan beberapa prosedur yang sama yang digunakan untuk pemanjangan dan penebalan penis.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Makanan agar Mr P Tetap ‘Perkasa’, Biar Istri Makin Sayang

Jakarta

Penis adalah salah satu organ paling penting bagi seorang pria, terutama bagi yang sudah menikah dan berumah tangga. Sebab, penis merupakan organ paling utama untuk memuaskan istri lewat aktivitas seksual.

Karenanya, kesehatan penis harus senantiasa dijaga. Jika sudah loyo dan mengalami gangguan, seperti disfungsi ereksi, dapat mengganggu kehidupan seksual pasutri dan berpotensi merusak keharmonisan hubungan.

Kabar baiknya, menjaga kesehatan penis tidak sulit kok. Salah satunya dengan mengonsumsi sejumlah makanan yang dapat menyehatkan penis.


Makanan yang Bisa Bikin Mr P Sehat dan Perkasa

Dikutip dari situs Proactive Men’s Medical Center, ada beberapa kriteria yang harus dimiliki makanan untuk menyehatkan penis di antaranya:

  • Dapat meningkatkan sirkulasi darah
  • Mengandung oksida nitrat, senyawa penting yang membantu melancarkan peredaran darah
  • Mengandung arginine, prekursor oksida nitrat

Lantas, apa saja makanan yang memiliki kriteria tersebut? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Semangka

Semangka mengandung senyawa bernama sitrulin, zat yang juga berperan sebagai prekursor oksida nitrat. Karenanya, mengonsumsi semangka dapat meningkatkan ereksi lantaran bisa merilekskan pembuluh darah, sehingga darah mengalir dengan lebih lancar ke penis.

2. Sayuran berdaun hijau

Sayuran berdaun hijau, seperti bayam, kaya akan oksida nitrat sehingga dapat membantu melebarkan pembuluh arteri dan melancarkan sirkulasi darah. Sebuah studi menemukan orang yang mengonsumsi sayur bayam yang disajikan dalam sup bersama dengan bawang, kaldu ayam, dan lada hitam dapat meningkatkan jumlah nitrat dalam tubuh secara signifikan.

Selain bayam, sayuran berdaun hijau lain seperti kale dan arugula, juga dapat memberikan manfaat yang serupa bagi kesehatan penis.

3. Ikan salmon

Daging ikan salmon mengandung vitamin D tinggi yang sangat bermanfaat untuk menunjang kesehatan pembuluh darah. Dikutip dari situs Modern Heart and Vascular, vitamin D dapat memperkuat dinding pembuluh darah dan memungkinkan darah mengalir dengan lebih lancar sekaligus mengurangi risiko peradangan.

Asupan vitamin D juga dapat mencegah disfungsi endotel, yakni penyempitan pada pembuluh darah yang membuat arteri, pembuluh darah, dan organ dalam tubuh tidak mampu mengedarkan darah dengan baik.

4. Kacang-kacangan

Beragam jenis kacang-kacangan, seperti almond, walnut, dan pistachio memiliki khasiat yang dapat membantu memelihara kesehatan pembuluh darah. Almond dan walnut merupakan sumber kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang dapat membersihkan kolesterol LDL (low-density lipoprotein) dari pembuluh darah sehingga mencegah terjadinya penyumbatan atau aterosklerosis.

Sementara, pistachio kaya akan arginine yang dapat meningkatkan produksi nitrat oksida dalam tubuh dan memelihara kesehatan pembuluh darah.

5. Jeruk dan blueberi

Jeruk dan blueberi mengandung senyawa antioksidan bernama flavonoid yang berkhasiat dalam meningkatkan aliran darah. Hal ini membuat penis lebih mudah ereksi ketika menerima rangsangan.

Kandungan flavonoid tersebut juga menjadikan jeruk dan blueberi sebagai ‘superfood’ bagi pengidap disfungsi ereksi. Studi yang dilakukan Oxford University menemukan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya akan flavonoid dapat mengurangi risiko disfungsi ereksi sebesar 9-11 persen.

6. Coklat hitam

Sama halnya seperti jeruk dan blueberi, coklat hitam juga mengandung senyawa flavonoid yang dapat membantu menyehatkan pembuluh darah. Tapi perlu diingat, coklat hitam juga mengandung gula dan lemak sehingga konsumsinya harus dibatasi agar tidak meningkatkan risiko obesitas.

7. Kopi

Tak hanya makanan, beberapa minuman tertentu juga bisa membantu memelihara kesehatan penis. Salah satunya adalah kopi.

Pasalnya, kandungan kafein dalam kopi dapat merilekskan otot penis sehingga darah dapat mengalir dengan lebih lancar pada area tersebut. Tak hanya itu, studi juga menyebutkan pria yang minum sekitar 170-375 miligram kafein setiap hari, atau 2-3 cangkir kopi, memiliki risiko mengalami disfungsi yang lebih rendah dibanding mereka yang jarang minum kopi.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Penyebab Kaum Adam Sulit Ereksi, Termasuk Kecanduan Nonton Porno

Jakarta

Sebagian besar pria tentu pernah mengalami susah ereksi saat berhubungan intim dengan pasangan. Hal itu sebenarnya normal, tapi jika sering terjadi, maka bisa menjadi pertanda mengalami disfungsi ereksi.

Dikutip dari laman Mayo Clinic, disfungsi ereksi atau erectile dysfunction adalah kondisi ketika pria sulit mendapatkan atau mempertahankan ereksi saat melakukan aktivitas seksual. Kondisi ini bisa disebabkan sejumlah faktor, mulai dari faktor biologis seperti pertambahan usia, hingga akibat kondisi medis tertentu, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan lain sebagainya.

Selain kedua hal tersebut, disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh faktor psikologis dan hal-hal yang kerap kita anggap ‘sepele’. Bahkan, beberapa faktor penyebab susah ereksi tersebut kerap dialami sehari-hari.


Faktor Penyebab Susah Ereksi

Lantas, apa saja hal-hal yang tanpa disadari bisa meningkatkan risiko seorang pria mengalami disfungsi ereksi? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.

1. Stres

Stres dan disfungsi ereksi memiliki hubungan yang saling timbal balik. Stres dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami disfungsi ereksi. Di sisi lain, disfungsi ereksi dapat membuat orang merasa stres lantaran tidak bisa perform seperti yang diharapkan saat di ranjang.

Selain memengaruhi dari segi psikologi, stres juga dapat memicu gangguan kesehatan yang meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Dikutip dari Healthline, stres bisa memengaruhi bagian otak yang memerintahkan untuk mengalirkan darah ke penis. Akibatnya, penis tidak mendapatkan aliran darah yang cukup sehingga tidak bisa mempertahankan ereksi.

2. Kecemasan

Susah ereksi juga bisa disebabkan oleh perasaan cemas. Kecemasan di sini bukan yang disebabkan oleh stres atau gangguan kesehatan mental lain, melainkan karena memikirkan hal-hal negatif yang belum tentu terjadi saat berhubungan intim. Misalnya, cemas karena khawatir tidak bisa memuaskan pasangan, tidak bisa ereksi, atau ejakulasi terlalu cepat.

3. Kurang percaya diri

Rasa kurang percaya diri saat berhubungan intim bisa disebabkan oleh banyak hal. Terlebih jika seseorang memiliki pandangan negatif terhadap dirinya sendiri. Misalnya, seorang pria merasa dirinya tidak tampan, atau merasa memiliki bentuk tubuh yang tidak menarik sehingga memunculkan asumsi kalau tidak ada wanita yang menyukainya.

Selain itu, pengalaman pernah ejakulasi dini juga bisa membuat seseorang merasa kurang percaya diri saat berhubungan seks. Jika tidak segera diatasi, hal tersebut dapat menjadi momok yang membuat si pria selalu mengalami kesulitan untuk ereksi saat berhubungan intim.

4. Masalah dengan pasangan

Konflik dalam hubungan juga dapat menyebabkan pria susah ereksi saat bercinta. Kekhawatiran akibat konflik dengan pasangan dapat menyebabkan berbagai tingkat tekanan emosional dan berpotensi mengurangi keintiman dengan pasangan.

Pada beberapa kasus, emosi akibat konflik juga bisa menimbulkan perasaan dendam dan ketidaktertarikan dengan pasangan. Akibatnya, sulit untuk menjalin hubungan dan melakukan aktivitas seksual yang semestinya.

5. Kecanduan nonton film porno

Terlalu sering menonton film porno dapat menciptakan ekspektasi yang tidak realistis terhadap pasangan dan aktivitas seks itu sendiri. Harapan yang tidak realistis tersebut dapat memicu terjadinya disfungsi ereksi ketika si pria mencoba berhubungan intim dengan pasangannya.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Tinggi Badan Berkaitan dengan Ukuran Mr P, Mitos atau Fakta? Nih Risetnya


Jakarta

Banyak orang meyakini ukuran penis bisa diperkirakan dari tinggi badan seseorang. Padahal, hal tersebut tidak sepenuhnya benar.

Dalam sebuah riset, terlihat jelas dari perbandingan dua orang dalam keadaan non-ereksi. Pria kurus dengan tinggi badan 170 cm memiliki panjang penis 14 sentimeter, sementara pria lain dengan tinggi 180 sentimeter mempunyai penis berukuran enam sentimeter.

Bukti kasus tersebut jelas mematahkan anggapan banyak orang, dipastikan ukuran penis yang konon berkaitan dengan tinggi badan hanyalah mitos belaka.


David Veale, dari King’s College London dan South London dan Maudsley NHS Foundation Trust di Inggris, menilai banyak pria terlalu mengkhawatirkan ukuran penis mereka.

“Pria mungkin datang ke ahli urologi atau klinik pengobatan seksual karena khawatir dengan ukuran penis mereka, meskipun ukurannya berada dalam kisaran normal,” sebutnya, dikutip dari Medical News Today, Kamis (4/1/2023).

“Beberapa pria yang terlalu sibuk dan sangat tertekan dengan ukuran penis mereka mungkin juga didiagnosis mengidap gangguan dismorfik tubuh (BDD), di mana keasyikan, kesadaran diri yang berlebihan, dan tekanan terfokus pada ukuran atau bentuk penis mereka.”

BDD diperkirakan mempengaruhi sekitar satu persen populasi Amerika, dan orang yang didiagnosis dengan kondisi ini juga lebih mungkin mengidap gangguan obsesif-kompulsif (OCD), gangguan kecemasan sosial, depresi, dan gangguan makan.

Meskipun penelitian sebelumnya telah mengukur ukuran penis dalam berbagai sampel, Dr. Veale dan rekannya mencatat bahwa belum pernah ada tinjauan sistematis formal mengenai pengukuran penis.

Mereka kemudian meninjau 17 penelitian tentang pengukuran penis yang melibatkan 15.521 pria berusia 17 tahun ke atas dengan menggunakan prosedur standar, semua pria diukur panjang dan lingkar, atau ketebalan, penis mereka oleh profesional kesehatan saat penis mereka dalam keadaan non-ereksi dan ereksi.

Hasilnya menunjukkan rata-rata panjang penis saat tidak ereksi adalah 9,16 sentimeter dan 13,24 sentimeter saat diregangkan. Saat ereksi, rata-rata panjang penis adalah 13,12 sentimeter.

Karenanya, bisa disimpulkan tidak ada kaitan antara ukuran penis dengan tinggi badan.

(naf/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bukan Cuma ‘Turunan’, 4 Hal Ini Jadi Faktor Penentu Ukuran Mr P

Jakarta

Sebagian besar pria mungkin selalu memiliki kekhawatiran tentang ukuran Mr P alias penis. Tak jarang ukuran organ vital ini memengaruhi kepercayaan diri pria ketika di ranjang.

Padahal sangat wajar jika ukuran penis setiap pria berbeda-beda. Sebab bukan hanya karena genetik, ada banyak faktor yang memengaruhinya. Dikutip dari Medical News Today, inilah berbagai macam faktor yang memengaruhi besar kecilnya ukuran penis.

1. Genetik


Sudah menjadi rahasia umum jika genetik menjadi salah satu faktor penentu yang memengaruhi ukuran penis. Pria memiliki kromosom XY yang diwariskan dari kedua orang tua nya.

Kromosom Y yang didapat dari ayah menentukan perkembangan penis dan testis. Sementara kromosom X dari ibu memengaruhi panjang dan lingkar penis.

Banyaknya gen yang terkandung dalam kromosom memungkinkan adanya perbedaan ukuran penis, bahkan di antara saudara kandung.

2. Hormon

Seperti halnya estrogen dan progesteron yang memengaruhi karakteristik seksual wanita serta beberapa bagian tubuhnya, hormon seks pria atau androgen juga berkontribusi pada pertumbuhan testis dan penis.

Selama pubertas, kelenjar pituitari akan menghasilkan lebih banyak hormon luteinizing dan hormon perangsang folikel. Kedua hormon inilah yang memengaruhi produksi testosteron dan sperma. Tak hanya itu, kondisi langka seperti defisiensi 5 alfa reduktase dan hiperplasia adrenal kongenital juga memengaruhi kadar testosteron serta penampilan penis.

3. Polutan Lingkungan

Polutan lingkungan termasuk pestisida, plasticizer, dan bahan kimia lainnya bisa berdampak negatif pada ukuran penis. Bahan kimia tersebut dapat menjadi pengganggu endokrin dan memengaruhi gen serta hormon.

Menurut kedua studi di 2015 dan 2016, paparan prenatal terhadap bahan kimia berdampak negatif pada perkembangan genital bayi laki-laki yang baru lahir.

4. Nutrisi

Malnutrisi pada masa remaja dapat menunda pubertas normal. Seorang pria yang mengalami pubertas tertunda biasanya ditandai dengan beberapa gejala, salah satunya memiliki penis dan testis yang lebih kecil.

Sementara itu faktor lain seperti lemak tubuh dan rambut di sekitar kemaluan hanya membuat penis terlihat lebih besar ataupun kecil tanpa memengaruhi ukuran penis yang sebenarnya.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy