Tag Archives: penyakit peyronie

Bapak-bapak Mohon Dicatat, 4 Tanda Ada yang Salah dengan Kesehatan Mr P

Jakarta

Penis merupakan salah satu organ tubuh yang penting bagi seorang pria. Oleh sebab itu, setiap pria harus memerhatikan kesehatan penis supaya fungsinya tidak terganggu.

Sebagian orang merasa bahwa penis yang sehat adalah penis yang mampu mempertahankan ejakulasi atau ereksi. Nyatanya, kesehatan penis lebih dari itu. Waspadai jika muncul masalah seperti berikut.

1. Ada Masalah di Testis

Benjolan yang terasa nyeri pada testis, dua organ berbentuk telur yang menghasilkan sperma, dapat menjadi tanda infeksi atau torsi testis. Cedera biasanya menyebabkan torsi testis atau saat tali yang memasok darah ke testis terpelintir dan terputus.


Gejala dapat muncul dengan cepat dan disertai dengan demam, nyeri perut, dan mual. Tak hanya itu saja, benjolan pada testis dapat menjadi tanda kanker testis, kanker umum yang menyerang pria 15 sampai dengan 45 tahun.

2. Kulit Penis Terasa Nyeri

Adanya luka pada kulit penis dapat terasa nyeri, tergantung penyebabnya. Luka yang disebabkan oleh sifilis, penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri, biasanya tidak terasa nyeri.

Penyakit herpes genital, sebaliknya, dapat menyebabkan luka yang menyakitkan pada penis. Herpes genital merupakan IMS (infeksi menular seksual) yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV).

3. Benjolan karena Infeksi

Beberapa hal dapat menyebabkan benjolan pada penis. Penis yang tidak sehat dapat mengalami kondisi lesi jinak (nonkanker), seperti jerawat, kista, atau papula. Kista merupakan pertumbuhan berisi cairan, sementara papula merupakan benjolan kecil yang menonjol.

Benjolan tertentu dapat menandakan masalah kesehatan yang serius, seperti kutil kelamin. Benjolan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa jenis human papillomavirus (HPV), yang merupakan infeksi menular seksual (IMS). Kutil kelamin umumnya tampak seperti kepala kembang kol.

4. Penis Mendadak Melengkung

Penis yang sedikit melengkung merupakan tanda penis yang normal. Sebaliknya, penis yang melengkung secara tiba-tiba dapat menjadi tanda penyakit Peyronie. Adanya penumpukan jaringan parut dapat menyebabkan masalah kesehatan umum ini.

Kelengkungan yang lebih besar dari 30 derajat dapat menyebabkan ereksi yang menyakitkan dan mengganggu aktivitas seksual. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang dengan penyakit Peyronie memiliki peningkatan risiko beberapa jenis kanker.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Perubahan yang Terjadi Pada Mr P Seiring Bertambahnya Usia

Jakarta

Seiring pertambahan usia, tubuh manusia akan mulai mengalami perubahan. Pada pria, perubahan juga terjadi pada Mr P alias penis.

Penis dapat mengalami berbagai macam perubahan, mulai dari ukuran, bentuk, hingga kemampuan ereksi. Terkadang, risiko penis mengalami masalah kesehatan tertentu pun meningkat seiring bertambahnya usia.

Lantas, apa saja perubahan yang bisa terjadi pada penis seiring pertambahan usia? Dikutip dari Livestrong, berikut penjelasannya.


1. Ereksi Berkurang

Profesor urologi dari Loyola Medicine di Chicago, Denise Asafu-Adjei, MD mengatakan pertambahan usia bisa memengaruhi kemampuan penis untuk ereksi. Ini disebabkan oleh perubahan pada jaringan yang membuat penis bisa ereksi.

“Ketika kita masih muda, jaringan penis ada pada bentuk terbaiknya, elastis serta dapat menghasilkan ereksi yang keras dan utuh,” ujarnya.

Selain faktor usia, penurunan fungsi ereksi juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup. Karenanya, menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rutin berolahraga, dapat membantu mempertahankan fungsi ereksi meski sudah memasuki usia lanjut.

2. Penis Jadi Kurang Sensitif

Pertambahan usia juga bisa memengaruhi sensitivitas penis terhadap rangsangan seksual. Inilah penyebab pria yang sudah tua membutuhkan waktu lebih lama agar bisa terangsang saat bercinta.

Risikonya akan semakin bertambah ketika seorang pria mengidap kondisi kronis, seperti diabetes tipe 2. Diabetes dapat memengaruhi saraf dan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang ada di penis.

Kabar baiknya, pria sehat memiliki risiko yang lebih kecil mengalami masalah ini. Jadi, penurunan sensitivitas bukanlah perubahan mutlak yang bakal terjadi pada setiap pria seiring pertambahan usia.

3. Ukuran Penis Mengecil

Asafu-Adjei menjelaskan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan ukuran penis menyusut seiring pertambahan usia. Pertama, jaringan penis mulai kehilangan elastisitasnya.

Kedua, kelebihan berat badan. Asafu-Adjei mengatakan lemak yang menumpuk di perut dapat ‘mengubur’ penis dan membuatnya tampak lebih kecil. Karenanya, mengurangi lemak visceral bisa saja membuat penis tampak lebih panjang atau besar.

“Saya melihat peningkatan yang baik dalam cara orang-orang memandang diri dan tampilan penis mereka hanya dengan memangkas lemak perut,” katanya.

4. Penis Melengkung

Penis pria mengalami banyak hal selama bertahun-tahun. Terkadang, itu dapat menyebabkan perubahan bentuk penis.

Kondisi ini disebut juga sebagai penyakit Peyronie, yaitu kondisi penis melengkung yang disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut di bawah kulit penis.

Penyakit terbilang cukup jarang, hanya menyerang 1 dari 10 orang pria. Namun, risikonya dapat meningkat seiring pertambahan usia.

“Hal ini disebabkan oleh cedera pada penis, termasuk posisi seksual tertentu,” ujar Asafu-Adjei.

5. Risiko Disfungsi Ereksi Meningkat

Disfungsi ereksi adalah kondisi ketika penis kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi.

Usia menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Translational Andrology and Urology pada 2017 menemukan saat pria berusia 40-an, risiko terkena disfungsi ereksi adalah 40 persen, dan akan terus meningkat sebesar 10 persen per dekade.

Sebagian dari peningkatan itu disebabkan oleh meningkatnya risiko kondisi yang dapat memengaruhi fungsi ereksi, seperti diabetes, penyakit jantung, kolesterol, dan tekanan darah tinggi. Tak hanya itu, penurunan kadar testosteron yang terjadi seiring pertambahan usia juga berkontribusi memengaruhi dorongan seks dan kemampuan ereksi.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bentuk Penis Sehat Menurut Medis dan yang Terkena Penyakit


Jakarta

Penis merupakan organ pria yang memiliki fungsi meliputi reproduksi dan buang air kecil. Tak ada orang yang memiliki bentuk penis yang sama.

Sebagai salah satu organ vital, kesehatan penis tentu harus diperhatikan. Sebab, kondisi penis yang tak sehat bisa mengakibatkan terganggunya fungsi penis itu sendiri.

Bentuk Penis

Penis yang berbentuk melengkung atau lurus merupakan kondisi yang normal. Pada umumnya, organ vital ini memang cenderung melengkung atau bengkok ke salah satu arah.


Menurut Healthline, asalkan penis tidak melengkung lebih dari 15 derajat, kondisi ini masih sangat normal. Akan tetapi, jika melengkung lebih dari 15 derajat dan mengganggu penetrasi seksual, maka, kamu perlu periksa ke dokter spesialis kulit dan kelamin.

Setiap orang memiliki bentuk penis yang berbeda. Menurut Medical News Today, perkiraan tentang panjang penis rata-rata bisa bervariasi.

Begitu pula dengan ketebalan atau lingkar yang juga berbeda. Bagi sebagian orang, lingkar pangkal batang penis sama dengan lingkar kepala penis.

Bagi yang lain, beberapa mungkin memiliki kepala penis dengan ketebalan lebih dari pangkal batangnya, ataupun sebaliknya. Jadi, asalkan semua masih berfungsi dengan normal dan tak ada keluhan sakit atau nyeri, tak perlu khawatir.

Mengutip situs Healthline, adapun beberapa bentuk penis antara lain:

1. Melengkung ke Atas

Bentuk pertama adalah melengkung ke atas. Seperti pisang, penis ini melengkung sedikit ke atas, setidaknya saat ereksi.

2. Melengkung ke Bawah

Selain melengkung ke atas, ada bentuk penis yang membentuk sedikit lengkungan ke bawah. Jika digambarkan, maka seperti pisang terbalik.

3. Berbentuk C

Ada pula penis yang berbentuk C. Jenis ini memiliki lekukan yang mencolok ke kanan.

4. Lurus

Bentuk ini sedikit berbeda dengan sebelumnya. Penis lurus memiliki bentuk yang hampir sama dari batang ke kepala.

5. Kerucut

Penis dengan bentuk ini lebih tebal di pangkal dan menyempit saat mendekati kepala. Hal ini membuatnya membentuk kerucut.

Ukuran dan Warna Penis

Ukuran penis ditentukan oleh faktor genetik yang dibawa. Saat berada di udara yang dingin, penis akan menyusut, hal ini pun merupakan kondisi yang normal. Penis akan mengembang ke bentuk semula ketika kembali ke suhu normal.

Akan tetapi, kebiasaan merokok ternyata bisa membuat ukuran penis menyusut. Zat beracun yang ada di dalam rokok bisa menyebabkan terhambatnya aliran darah, sehingga mempengaruhi kemampuan organ ini melakukan ereksi dan mempertahankannya.

Sementara itu, penis yang sehat memiliki warna yang sama dengan rona kulit pemiliknya. Bisa juga 1 sampai 2 tingkat lebih gelap atau lebih terang.

Namun, warnanya bisa sedikit gelap saat seorang pria mengalami ereksi, sehingga warnanya sedikit kemerahan. Meski begitu, apabila ada bercak pada penis dan tak kunjung menghilang disertai sakit, maka segeralah memeriksakan diri ke dokter.

Penyakit Kelengkungan Penis yang Tak Normal

Menurut Medical News Today, kelengkungan penis yang tidak normal bisa menjadi tanda dari penyakit Peyronie. Berikut gejalanya:

  1. Area yang menebal atau plak di batang penis
  2. Kelengkungan penis saat ereksi
  3. Nyeri pada penis
  4. Disfungsi ereksi.

Para ilmuwan tak mengetahui dengan pasti apa yang menyebabkan penyakit Peyronie. Namun umumnya, kondisi ini disebabkan oleh trauma ringan dan berulang pada penis. Hal ini terjadi selama berhubungan seksual atau masturbasi. Selain itu, faktor genetik juga bisa berhubungan pada perkembangan kondisi ini.

Sehingga, bagi siapapun yang mencurigai bahwa mereka menderita penyakit Peyronie harus segera memeriksakan diri ke medis. Dalam beberapa kasus, dokter bisa merekomendasikan operasi untuk menghilangkan plak atau mengurangi kelengkungan pada penis.

Itulah informasi mengenai bentuk penis yang sehat. Menjaga kesehatan penis penting dilakukan agar tidak memunculkan masalah penyakit. Biasakan gaya hidup dan aktivitas seksual yang sehat!

(elk/row)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy