Tag Archives: penyakit

5 Bacaan Doa Memohon Kesembuhan dari Sakit, Lengkap dengan Latin dan Terjemahnya



Jakarta

Setiap orang yang sedang sakit pasti mengharapkan kesembuhan. Sebab, ajaran Islam selalu menanamkan untuk selalu memanfaatkan waktu sehat yang memiliki nikmat untuk beramal dan beribadah sebelum datangnya waktu sakit.

Selain mendatangi ahli medis, berdoa memohon diberi kesembuhan juga merupakan salah satu cara untuk berikhtiar kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa doa yang telah dirangkum dari berbagai sumber dan dapat dibaca untuk meminta kesembuhan.

Doa Mohon Kesembuhan dari Sakit

1. Doa Mohon Kesembuhan

Dikutip dari buku Doa dan Dzikir Sepanjang Tahun yang disusun oleh Adi Tri Eka, berikut bacaan doa memohon kesembuhan.


اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِوَالْفَقْرِ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Bacaan latin: Allaahumma ‘aafinii badanii, allaahumma ‘aafinii fii sama ‘ii, allahumma ‘aafinii fii basharii. Allaahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqri. Allaahumma innii a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri la ilaaha illaa anta

Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah badanku. Ya Allah, sembuhkanlah pendengaranku. Ya Allah, sembuhkanlah penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekafiran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan selain engkau.” (HR Abu Daud).

2. Doa Mohon Diangkatnya Penyakit

Rasulullah SAW membaca doa ini ketika meruqyah salah seorang sahabat. Berikut bacaannya.

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Bacaan latin: Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya: “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,”

3. Doa yang Dibaca oleh Orang Sakit

Melansir buku 5 Shalat Pembangun Jiwa karya Nasrudin Abd. Rohim, terdapat bacaan doa yang dapat dibaca oleh orang yang sedang sakit. Bacaan ini didasari oleh hadits Rasulullah.

Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim, dari Utsman bin Abil ‘Ash bahwa ia mengadu kepada Rasulullah perihal penyakit yang ia rasakan pada tubuhnya. Rasulullah pun memerintahkannya membaca doa berikut.

(3x) بِسْمِ اللَّهِ

(7x) أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Bacaan latin: Bismillah (3x), a’uudzu bi’izzatillaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7x)

Artinya: Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari kejahatan yang menimpaku dan yang aku takuti.”

4. Doa Untuk Orang Sakit

Doa untuk orang sakit ini dibaca oleh Rasulullah SAW ketika menjenguk sahabat Salman Al-Farisi RA sesuai dengan riwayat Ibnu Sunni. Doa ini dapat ditujukan secara spesifik dengan menyebut orang yang menderita penyakitnya.

شَفَى اللهُ سَقَمَكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَعَافَاكَ فِي دِيْنِكَ وَجِسْمِكَ إِلَى مُدَّةِ أَجَلِكَ

Bacaan latin: Syafākallāhu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘āfāka fī dīnika wa jismika ilā muddati ajalika.

Artinya, “Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu, mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang usia,”

Adapun doa untuk orang sakit selanjutnya disunnahkan untuk dibaca 3 kali. Kemudian, orang yang membaca doanya dianjuran menyapukan badan orang yang sakit dengan tangan kanan.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Bacaan latin: Allaahumma rabban naasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syaafi. Laa syaafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman.

Artinya: “Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tidak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit.”

5. Doa Mohon Kondisi Sehat

Muhammad Lutfi Zamani menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Pasti Mustajab perihal bacaan doa mohon kondisi sehat.

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ ولا إل أحد منان ناس

Bacaan latin: Yaa hayyun, yaa qayyuumun, birahmatika istaghiitsu, wa ashlih lii sya’nii kullahuu, wa laa takilnii ilaa nafsii tharfata ‘ainin, wa laa ilaa ahadin minan naas.

Artinya: “Wahai Dzat Yang Maha Hidup dan Maha Kekal, hanya dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah seluruh kondisiku, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dari-Mu). Dan jangan Engkau biarkan aku bergantung kepada siapapun dari manusia.” (Ath Thabrani, Al-Mu’jamu ash-Shaghir lith Thabrani, Juz 2 (Mesir: Muwaqi’u Jaamil Hadits, tt), hlm. 3).

Itulah 5 bacaan doa mohon kesembuhan dari penyakit yang dapat dibaca baik oleh orang yang sedang sakit maupun orang yang menjaga atau datang menjenguk. Dengan rutin membacakan doa, maka orang yang sakit pun akan segera sembuh atas izin Allah.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Minum Air Zamzam dan Artinya Sesuai Sunnah


Jakarta

Bertepatan dengan momentum pulang haji 2023, para kerabat atau pun keluarga dari jemaah haji biasanya mendapatkan oleh-oleh berupa air zamzam. Ada bacaan doa minum air zamzam yang dapat diamalkan muslim ketika hendak meminumnya.

Ketika seseorang ingin minum air zamzam, disunnahkan untuk membaca doa kepada Allah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Ahmad dari Jabir RA disebutkan,

مَاءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ


Artinya: “Air zamzam sesuai dengan apa yang diniatkan peminumnya.” (HR Ibnu Majah)

Oleh karena itu, Imam Nawawi dalam Kitab Al Adzkar mengatakan, para ulama menyarankan agar sebelum meminumnya, kita memohon ampun, kesehatan, atau mengutarakan keinginan lain kepada Allah SWT. Tabi’in ahli tafsir Mujahid RA pun menyatakan hal serupa bahwa atas izin Allah SWT, kehendak awal dari sang peminum dapat dikabulkan oleh Allah SWT.

Dikutip dari buku Keutamaan Doa & Dzikir Untuk Hidup Bahagia Sejahtera karangan M. Khalilurrahman Al Mahfani dan buku Khasiat Air Zam-zam oleh Taufiqurrohman, M.Si, berikut bacaan doa minum air zamzam.

Bacaan Doa Minum Air Zamzam dan Artinya

اللهم اني اسألك علما نَافِعًا، وَرِير قا واسعا، سأَلَكَ وشفاء من كل داء

Arab Latin: “Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan waasi’an, wasyifaa-an min kulli daa-in.”

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari tiap penyakit.”

Terdapat juga bacaan doa lain untuk minum air zamzam sembari berdiri dengan menghadap kiblat. Berikut bacaannya,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا وَاسِعًا وَشِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ وَسَقَمِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab Latin: “Allahumma inni as’aluka ‘ilman nafi’an wa rizqan wasi’an wa shifa’an min kulli da’in wa saqamin bi rahmatika ya arhamarrahimin.”

Artinya: “Ya Allah! Sesungguhnya daku bermohon kepadaMu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas dan penawar bagi segala penyakit; Dengan Rahmat Mu, Wahai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang!”

Adab Minum Air Zamzam

Saat kita merasa haus dan melihat air segar zamzam di hadapan kita, kebiasaan kita mungkin langsung meraihnya dan meneguknya dalam satu tegukan. Namun, berbeda dengan air biasa, ada etika yang harus diikuti saat meminum air zamzam.

Berikut adalah adab-adab dalam meminum air zamzam.

1. Membaca basmalah sebelum meminumnya.

2. Tidak meminumnya dalam satu tegukan.

3. Mendoakan dan memohon hajat sebelum meminumnya.

Air zamzam juga mengandung beberapa keutamaan sebagaiamana dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW. Beliau berkata,

إِنَّهَا مُبَارَكَةٌ إِنَّهَا طَعَامُ طُعْمٍ

Artinya: “Sebaik-baik air di muka bumi adalah air zam zam. Air tersebut bisa menjadi makanan yang mengenyangkan dan bisa sebagai obat penyakit.” (HR Muslim).

Menurut keterangan riwayat lain, Rasulullah SAW sendiri pernah menggunakan air zam zam sebagai penawar penyakit. Hadits ini telah dishahihkan Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shohihah yang berbunyi,

حَمَلَهُ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فِى الأَدَاوَى وَالْقِرَبِ وَكَانَ يَصُبُّ عَلَى الْمَرْضَى وَيَسْقِيهِمْ

Artinya: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam pernah membawa air zam-zam dalam botol atau tempat air. Ada orang yang tertimpa sakit, kemudian beliau menyembuhkan dengan air zam-zam.” (HR Al Baihaqy).

Demikianlah doa minum air zamzam dan adab yang dapat diamalkan oleh muslim, baik mereka yang sedang menjalankan ibadah haji maupun yang tidak. Semoga bermanfaat.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Bisa Menjadi Obat Segala Penyakit, Ini Haditsnya



Jakarta

Perintah berdoa termaktub dalam beberapa ayat Al-Qur’an dan dijelaskan pula oleh Rasulullah SAW melalui beberapa hadits. Doa bahkan bisa menjadi obat berbagai penyakit.

Setiap mukmin diperintahkan untuk berdoa dalam berbagai kondisi. Termasuk ketika mengalami kesulitan dan membutuhkan pertolongan Allah SWT.

Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf Ayat 55, Allah SWT berfirman,


ٱدْعُوا۟ رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلْمُعْتَدِينَ

Artinya: Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Setiap Penyakit Ada Obatnya

Melalui buku Terapi Penyakit Hati, Ibnul Qayyim al- Jauzi menjelaskan bahwa doa bisa menjadi cara untuk mengobati penyakit.

Diceritakan, Syaikh Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah ditanya, “Wahai Syaikh, seseorang terkena musibah. Sebenarnya ia sadar, jika musibah itu berlangsung terus-menerus, nasibnya rusak di dunia dan di akhirat. Ia telah berusaha sungguh-sungguh mencegah musibah itu dengan berbagai cara, tapi musibah itu makin menjadi-jadi. Bagaimana ia mengatasinya? Bagaimana ia melepaskan diri dari musibah itu?”

Imam Ibnul Qayyim menjawab, “Alhamdulillah. Dengarkanlah wahai Saudaraku. Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad riwayat Bukhari, Abu Hurairah menuturkan sabda Nabi Muhammad,

“Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula obatnya.”

Dalam Shahih Muslim, terdapat sabda Rasulullah riwayat Jabir bin Abdillah,
“Untuk setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat sesuai dengan penyakit, ia akan sembuh dengan izin Allah.”

Maksud hadits ini, apabila seseorang diberi obat yang sesuai dengan penyakitnya, dan waktunya sesuai dengan ketentuan Allah SWT, atas izin-Nya orang sakit itu akan sembuh.

Dalam Musnad Imam Ahmad, disebutkan sebuah hadis riwayat Usamah bin Syarik, di mana Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan kesembuhan. Dia ajarkan kepada orang yang Dia ajarkan dan tidak Dia pahamkan orang yang Dia bodohkan (yang tidak diberi petunjuk).”

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak menimpakan sesuatu penyakit kecuali memberikan pula obatnya, kecuali satu penyakit. Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, penyakit apakah itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Penyakit tua’.”

Penyakit yang dimaksud dalam beberapa hadits ini meliputi penyakit hati, ruh dan fisik. Nabi Muhammad mengategorikan kebodohan sebagai salah satu penyakit. Obatnya adalah bertanya atau belajar kepada orang yang pandai atau lebih berilmu.

Abu Daud meriwayatkan penuturan Jabir bin Abdullah, “Kami keluar bepergian. Salah satu dari kami terkena batu sehingga kepalanya terluka. Ketika tertidur, orang itu bermimpi bersenggama dengan istrinya hingga mengeluarkan air mani. Ia pun bertanya kepada teman-temannya, ‘Apakah aku diizinkan untuk bertayamum?’

Mereka menjawab, ‘Engkau tidak perlu bertayamum. Bukankah engkau tahan air? Namun orang itu tetap mandi. Akibatnya, ia meninggal. Setelah tiba di Madinah, kami menghadap Rasulullah memberitahukan masalah yang dialaminya. Rasulullah menjawab, “Kalian telah membunuhnya. Allah akan membalas kalian. Mengapa kalian tidak bertanya apabila tidak mengerti Sesungguhnya obat orang bodoh adalah dengan bertanya. Orang tadi cukup bertayamum. Sedangkan untuk lukanya, jika amat dalam, ambilkanlah sepotong kain dan usapkanlah di atasnya. Selanjutnya ia dapat mencuci seluruh tubuhnya sehingga bagian yang luka tidak perlu terkena air.”

Rasulullah lantas menjelaskan, kebodohan adalah penyakit dan obatnya adalah kemauan untuk bertanya atau mencari ilmu. Allah SWT menjelaskan dalam al-Qur’an bahwa Al-Qur’an adalah asy-syifa (penyembuh).

Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Fussilat Ayat 44,

وَلَوْ جَعَلْنَٰهُ قُرْءَانًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا۟ لَوْلَا فُصِّلَتْ ءَايَٰتُهُۥٓ ۖ ءَا۬عْجَمِىٌّ وَعَرَبِىٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ هُدًى وَشِفَآءٌ ۖ وَٱلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِىٓ ءَاذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍۭ بَعِيدٍ

Artinya: Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh”.

Secara keseluruhan, Al-Qur’an adalah Syifa atau penyembuh, sebagaimana tersebut dalam firman Allah SWT di atas.

Maksud dari “penyembuh” dalam konteks ini adalah penyembuh hati dari kebodohan dan keraguan. Allah tidak menurunkan penyembuh yang lebih mujarab untuk mengobati penyakit daripada Al-Qur’an.

Doa Adalah Obat Penyakit

Dalam hadits Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, Abu Sa’id meriwayatkan, beberapa sahabat Nabi Muhammad SAW menempuh suatu perjalanan jauh. Ketika tiba di salah satu perkampungan Arab, mereka mohon izin kepada penduduk setempat untuk singgah. Permohonan mereka ditolak. Kemudian mereka pun pergi.

Saat itu, kepala kampung dipatuk ular hingga pingsan. Warga sibuk berupaya mengobatinya, namun gagal. Seorang warga berkata, “Bagaimana jika kita mendatangi para musafir itu, barangkali ada di antara mereka yang dapat mengobati?”

Beberapa warga pun datang menemui para sahabat dan berkata, “Wahai Tuan-tuan musafir! Kepala dusun kami tersengat ular berbisa. Kami telah berusaha sekuat tenaga, namun tak berhasil menyembuhkannya. Barangkali ada di antara kalian yang bisa berbuat sesuatu.”

Salah seorang sahabat berkata, “Ya, aku akan mengobatinya walau kalian telah menolak kami untuk singgah di tempat ini. Aku akan mengobatinya dengan syarat kalian memberi kami sesuatu.”

Mereka pun setuju dan berjanji memberikan beberapa ekor kambing.

Salah seorang sahabat itu pun berupaya menyembuhkan sang kepala dusun. Ia membaca Surah Al-Fatihah sampai selesai. Atas izin Allah SWT, kepala dusun yang sakit itu pun bangkit dan sembuh total, seakan tak pernah terkena apa-apa.

Sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat, orang yang mengobati itu diberi beberapa ekor kambing seperti yang dijanjikan. Para musafir menghendaki agar kambing itu dibagi-bagikan.

Namun, orang yang mengobati berkata kepada teman-temannya, “Kita tidak akan melakukan apa-apa hingga kita bertemu dengan Rasulullah SAW. Kita akan menceritakan apa yang telah kita lakukan dan menunggu keputusan beliau.”

Mereka pun menghadap Rasulullah dan menceritakan kejadian itu. Beliau berkata, “Siapa yang memberitahumu bahwa Al Fatihah itu ruqyah? Engkau telah tepat melakukannya. Bagi-bagikan kambing itu dan berilah aku sebagian.”

Bacaan Al-Qur’an tersebut ternyata mampu menyembuhkan dan mengatasi penyakit secara total, seolah-olah tidak pernah terjadi apa-apa.

Al-Fatihah merupakan doa yang bisa dijadikan obat yang paling mudah. Seandainya dipakai untuk pengobatan secara baik, seseorang tentu akan melihat hasil menakjubkan.

Seorang sahabat Nabi pernah menuturkan, “Aku tinggal di Kota Makkah selama beberapa waktu. Aku menderita berbagai macam penyakit dan tidak menjumpai dokter maupun obat. Maka, aku mencoba mengobati diriku sendiri dengan Surah Al-Fatihah. Ternyata aku sembuh.

Karena itu, aku menyampaikan hal itu setiap kali ada orang yang mengeluh sakit. Setelah mempraktikkannya, kebanyakan mereka sembuh dengan cepat.”

Pelajaran yang dapat diambil dari beberapa kisah ini adalah bahwa segala macam zikir, ayat, dan doa bisa menjadi obat bermanfaat untuk penyembuhan.

Tapi terkabulnya doa sangat ditentukan oleh kekuatan dan kemauan keras orang yang bersangkutan. Datangnya kesembuhan sangat dipengaruhi oleh pelakunya.

Tidak terkabulnya suatu doa, kadang akibat adanya penghalang kuat yang menghalangi kemanjuran obat tersebut.

Ada beberapa sebab yang membuat doa terkabul, baik dalam menolak hal-hal yang tidak dikehendaki maupun mendapatkan hal-hal yang diharapkan.

Ketika berdoa mengharapkan kesembuhan atas suatu penyakit, hendaknya menanamkan dalam hati bahwa hanya Allah SWT Sang Maha Penyembuh.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Kesembuhan untuk Orang Sakit



Jakarta

Kesehatan adalah anugerah berharga yang harus dijaga dengan baik. Ketika sakit, doa adalah salah satu cara untuk memohon dan meminta kesembuhan kepada Allah SWT.

Sembuh dari penyakit adalah keinginan setiap orang yang sedang sakit. Berikut beberapa doa kesembuhan orang sakit.

Doa Kesembuhan untuk Orang Sakit

Doa yang Dibaca Orang yang Sakit

Dikutip dari buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan oleh Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil, berikut bacaan doa kesembuhan yang bisa dibaca oleh orang yang sakit:


Doa Pertama

بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَ أَحَاذِرُ

Bacaan latin: Bismillaah (3 kali), a’uudzu bi ‘izzatillaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7 kali).

Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari kejahatan yang menimpaku dan yang aku takuti.” (HR. Muslim)

Doa Kedua

بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ مِنْ وَجَعِي هَذَا.

Bacaan latin: Bismillaah a’uudzu bi ‘izzatillaah wa qudratihi min syarri maa ajidu min waja’ii haadzaa.

Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah, dari kejahatan penyakit yang aku derita ini.” (HR Tirmidzi)

Doa Kesembuhan yang Dibaca oleh Orang yang Menjenguk

Dikutip dari kitab Al-Adzkar oleh Al-Imam An-Nawawi, Rasulullah SAW telah mengajarkan beberapa doa kesembuhan orang sakit yang dibaca oleh orang yang menjenguk. Beberapa di antaranya yaitu:

Doa Pertama

Membaca ta’awudz pada sebagian keluarga, sambil mengusap dengan tangan kanan, lalu berucap,

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Bacaan latin: Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’an laa yughadiru saqaman

Artinya: “Ya Allah, Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit, sembuhkanlah, Engkau-lah Dzat Yang Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.”

Doa Kedua

Meletakkan tangan pada bagian tubuh yang sedang sakit, sambil membaca,

بِسْمِ اللّهِ

Bacaan latin: Bismillah (3x)

Artinya: “Dengan Nama Allah”

Kemudian membaca doa ini sebanyak tujuh kali,

أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

Bacaan latin: A’udzu bi ‘izzatillahi wa qudratihi min syarri maa ajidu wa uhaadzir

Artinya: “Aku berlindung dengan keperkasaan dan kuasa Allah dari keburukan apa yang aku rasakan dan apa yang aku khawatirkan.”

Doa Ketiga

Ketika Rasulullah SAW menjenguk Sa’ad bin Abi Waqqash, beliau membaca,

اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Bacaan latin: Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan

Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad.”

Doa Keempat

Jika menjenguk orang sakit yang belum tiba ajalnya, ucapkan doa ini tujuh kali,

أَسْأَلُ الله العَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشْفِيَكَ

Bacaan latin: As’alullāhal azhīma rabbal ‘arsyil ‘azhīmi an yassfiyaka

Artinya: “Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhannya Awasy yang agung, semoga Dia menyembuhkanmu,”

Doa Kelima

Doa malaikat Jibril untuk Rasulullah SAW yang sedang sakit,

بِاسْمِ اللهِ، أَرْقِيْكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ مِنْ شَرِ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنِ حَاسِدٍ، اللهُ يَشْفِيْكَ بِاسْمِ اللَّهِ أَرْقِيْكَ

Bacaan latin: Bismillahi arqika min kulli syai’in yu’dzika min syarri kulli nafsin aw ainin haasidin, Allahu yasyfika bismillahi arqika

Artinya: “Dengan Nama Allah, aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu, dan dari keburukan segala jiwa atau mata yang dengki. Semoga Allah menyembuhkanmu. Dengan Nama Allah aku meruqyahmu.”

Demikian beberapa doa yang dapat dibaca untuk memohon kesembuhan dari sakit. Lafalkan doa dengan ikhlas dan hanya berharap kesembuhan datangnya dari Allah SWT.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Sakit Gigi yang Bisa Diamalkan Muslim, Termasuk Surah Al Fatihah


Jakarta

Doa sakit gigi dapat dibaca muslim untuk memohon kesembuhan. Sebagaimana diketahui, umat Islam diperintahkan untuk senantiasa berdoa kepada Allah SWT seperti disebutkan dalam surah Gafir ayat 60.

Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Sebagai seorang muslim kita harus meyakini bahwa hanya kepada Allah SWT kita memohon kesembuhan setelah berikhtiar. Adapun, ikhtiar yang dilakukan seperti pergi ke dokter dan mengonsumsi obat.

Bahkan, Nabi Ibrahim AS dalam surah Asy Syu’ara ayat 80 mengatakan bahwa Allah SWT yang menyembuhkannya dari sakit,

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,”

Kumpulan Doa Sakit Gigi yang Bisa Diamalkan

1. Membaca Surah Al Fatihah

Mengutip dari Buku Pegangan Doa dan Zikir Keselamatan Ratibul Haddad oleh Ustaz Ahmad Zacky el-Syafa, surah Al Fatihah dapat menjadi salah satu doa sakit gigi. Muslim bisa membaca surah Al Fatihah 41 kali di antara salat qobliyah Subuh dan fardhu Subuh. Khususkan bacaan tersebut pada gigi yang sakit, insyaAllah diberi kesembuhan oleh Allah SWT.

Berikut bacaan surah Al Fatihah,

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ ٧

Arab latin: (1) bismillâhir-raḫmânir-raḫîm. (2) al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn. (3) ar-raḫmânir-raḫîm. (4) mâliki yaumid-dîn. (5) iyyâka na’budu wa iyyâka nasta’în. (6) ihdinash-shirâthal-mustaqîm. (7) shirâthalladzîna an’amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn.

Artinya: “(1) Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (2) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, (3) Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, (4) Pemilik hari Pembalasan. (5) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (6) Bimbinglah kami ke jalan yang lurus. (7) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.” (QS Al Fatihah: 1-7)

2. Doa Sakit Gigi dari Hadits Nabi SAW Versi Pertama

Menurut buku Kamus Doa oleh Luqman Junaedi, dalam redaksi lengkap hadits di bawah ini diterangkan bahwa Rasulullah SAW menempelkan tangannya kepada pipi Abdullah bin Rawahah yang sakit gigi dan membaca doa berikut sebanyak tujuh kali,

اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنْهُ سُوْءَ مَا يَجدُ وفَحْشَهُ بِدَعْوَةِ نَبِيِّكَ الْمَكِيْنِ الْمُبَارَكَ عِنْدَكَ

Arab latin: Allaahumma adzhib ‘anhu suu-a maa yajidu wa fahsyahu bida’wati nabiyyikal makiinil mubaaraka ‘indaka

Artinya: “Ya Allah, dengan doa nabi-Mu yang punya kedudukan yang diberkahi di sisi-Mu, hilangkanlah keburukan dan kekejian rasa sakitnya. Allah menyembuhkannya sebelum bengkaknya membesar.” (HR Baihaqi)

3. Doa Sakit Gigi dari Hadits Nabi SAW Versi Kedua

Masih dari sumber yang sama, doa sakit gigi menurut hadits Rasulullah SAW kali ini sang rasul memasukkan telunjuk kanannya dan meletakkannya pada gigi Fatimah yang sedang sakit. Beliau lalu membaca doa sakit gigi di bawah ini sekali.

Nama Fatimah dalam doa ini bisa diubah menjadi nama orang yang sedang sakit gigi. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ أَسأَلُكَ بِعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِنَّ مَرْيَمَ لَم تَلِدْ غَيْرَ عِيْسَى مِنْ رُوْحِكَ وَكَلِمَتِكَ أَنْ تَكْشِفَ مَا تَلْقَى فَاطِمَةَ بِنْتَ خَدِيْجَةَ مِنَ الضُّرِّ كُلِّهِ

Arab latin: Bismillaahi wabillaahi as-aluka bi’izzatika wajalaalika waqudratika ‘alaa kulli syai-in fainna maryama lam talid ghaira ‘iisaa min ruuhika wakalimatika an taksyifa maa talqaa faathimata binta khadiiijata minadhdhurri kullihi

Artinya: “Dengan nama Allah, aku memohon kepada Allah. Dengan kegagahan, kemuliaan dan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, sesungguhnya, Maryam hanya melahirkan Isa dari Ruh dan Kalimat-Mu. Hilangkan seluruh bahaya penyakit yang dirasakan Fatimah binti Khadijah.” (HR Humaidi)

4. Membaca Surah Al An’am Ayat 98

Mengutip dari buku Penyembuhan dengan Doa & Zikir Rasulullah SAW susunan Muhammad Abdul Ghoffar, muslim yang sakit gigi juga bisa membaca surah Al An’am ayat 98 sambil meletakkan jarinya pada gigi yang sakit.

وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ

Arab latin: Wa huwallażī ansya`akum min nafsiw wāḥidatin fa mustaqarruw wa mustauda’, qad faṣṣalnal-āyāti liqaumiy yafqahụn

Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.”

5. Doa Sakit Gigi Lainnya

Dalam buku Dzikir, Wirid, Doa dan Shalawat karya Sayyid M Dzikri, ada juga doa sakit gigi lainnya yang bisa diamalkan muslim. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللهِ وَالشَّافِي اللَّهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Arab latin: Bismillaahi wasy syaafillaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil azhiim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Adapun Dzat Yang Menyembuhkan hanya Allah. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Itulah beberapa doa sakit gigi yang bisa diamalkan muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Muhammad dan Nabi Ayyub ketika Alami Kesulitan


Jakarta

Berdoa menjadi salah satu ibadah. Melansir buku Doa Ajaran Ilahi yang ditulis Anis Masykhur dan Jejen Musfah, doa menjadi penyerahan sesuatu kepada Allah SWT. Untuk penyelesaian suatu masalah.

Oleh karena itu, orang berdoa sebaiknya disertai dengan hati yang penuh kehadiran kepada Allah, yakni segala lafaz yang diucapkan, dipahami dan direnungkan.

Selain itu orang yang berdoa harus menyadari sebagai pihak yang faqir. Allah SWT berfirman dalam surah Fathir ayat 15:


يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اَنْتُمُ الْفُقَرَاۤءُ اِلَى اللّٰهِ ۚوَاللّٰهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيْدُ ١٥

Artinya: “Wahai manusia, kamulah yang memerlukan Allah. Hanya Allah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Doa ketika Mengalami Kesulitan

رَبِّ أَنِّي مَسَّنِي الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Rabbi annî massaniyadh-dhurru wa anta arhamur-rahimîn

Artinya: Ya Tuhanku Sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang (QS Al-Anbiya’: 83).

Doa ini merupakan pengaduan Nabi Ayyub a.s Beliau dikenal sebagai seorang Nabi yang dicoba Allah dengan cobaan yang bertumpuk- tumpuk dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

Cobaan tersebut mulai dari ditinggal wafat anak-anaknya, harta kekayaannya terkuras habis, terbakar, terkena hama, dan banjir; dan pada akhirnya ditimpa penyakit yang sangat menjijikkan, yaitu penyakit kulit sehingga diusir dari kampungnya. Hanya istrinya, satu-satunya manusia yang setia mendampinginya. Cobaan tersebut, menurut riwayat Hasan dari Qatadah, menimpa Nabi Ayyub selama 7 tahun.

Ibnu Katsir mengatakan, bahwa ketika Nabi Ayyub a.s. ditimpa cobaan yang sangat berat ini, setan juga gencar sekali melancarkan godaan-godaannya melalui berbagai lini.

Sasaran pertama adalah para penduduk, sehingga Ayyub diasingkan (diusir) dari kehidupan masyarakat.

Kedua, Ayyub diiming-imingi obat yang terbuat dari khamr (sejenis minuman arak yang memabukkan) dengan jaminan, bila ia menggunakannya akan mendapati kesembuhan dari penyakit hina tersebut.

Setan berkata: “Bila dirimu ingin sembuh, cobalah obat dari khamr ini.”

Ketiga, istrinya hampir saja tergoda oleh setan untuk meninggalkan dirinya; dan godaan-godaan lainnya.

Nabi Ayyub membaca doa ini terus menerus dan memohon kepada Allah SWT sampai akhirnya diberikan kesembuhan.

Doa Rasulullah SAW saat Mengalami Kesulitan

Doa ketika dihadapkan dengan kesulitan yang dibaca Rasulullah SAW ini dikutip dalam buku Ampuhnya Mukjizat Doa dan Dzikir Para Nabi yang ditulis Ustadz Ali Amrin al-Qurawy:

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا.

Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi’ta sahlaa.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan, kecuali yang Engkau jadikan mudah. Sedangkan, yang susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.” (HR. Ibnu Hibban).

Menurut Ibnu Sunni, Nabi Muhammad SAW membaca doa tersebut apabila menghadapi kesulitan agar dimudahkan oleh Allah SWT.

Allah SWT memberikan ujian demi ujian kepada hamba-Nya. Ujian ini tidak semata-mata dalam bentuk kesulitan atau kemalangan hidup, tetapi kesenangan hidup. Hanya saja, manusia sering kali benar-benar merasa diuji kala ditimpa kesulitan hidup.

(aeb/aeb)



Sumber : www.detik.com

6 Doa Memohon Kesembuhan dari Sakit untuk Diri Sendiri


Jakarta

Doa memohon kesembuhan dapat diamalkan muslim agar Allah SWT mengangkat penyakitnya. Sakit tidak hanya tergolong sebagai musibah, melainkan juga momen untuk menggugurkan dosa seorang muslim.

Ketika sakit, muslim dianjurkan untuk banyak berdoa dan istighfar. Allah SWT menganjurkan memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdoa sebagaimana firman-Nya dalam surah Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Berikut beberapa doa memohon kesembuhan yang bisa diamalkan muslim ketika sakit yang dikutip dari berbagai sumber.

6 Doa Memohon Kesembuhan: Arab, Latin dan Arti

1. Doa Memohon Kesembuhan Versi Pertama

Doa memohon kesembuhan yang pertama ini dinukil dari buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa oleh Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa. Berikut bacaannya,

بِسْمِ الله، حَسْبِيَ الله تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهُ، اِعْتَصَمْتا بِاللَّه فَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَى الله مَا شَاءَ اللَّهُ لَا حَوْلَ وَلَا قُ وَّةَ إِلَّا بِاللَّه الْعَلِيُّ الْعَظِيمِ

Bismillaahi hasbiyallaahi tawakkaltu ‘alallaahi i’tashamtu billaahi fawwadltu amri ilallaahi maa syaa-allahu laa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aiyyil ‘adziimi

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah-lah Zat Yang mencukupiku. Aku berserah diri kepada Allah. Aku memohon perlindungan kepada Allah. Tiada daya dan upaya hanyalah kepada Allah Zat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

2. Doa Memohon Kesembuhan Versi Kedua

Ada pula doa memohon kesembuhan versi lainnya yang tercantum dalam riwayat dari Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim. Dari Sayyidah Aisyah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW membaca Al-Mu’awwidzat bagi sebagian anggota keluarganya dan mengusap dengan tangan kanannya sambil membaca doa berikut,

للَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أذهبْ البَاسِ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِي إِلَّا أَنتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Allahumma rabban naasi adzhibil ba’sisyfi antasy syaafi laa syaafiya illa anta syifaa’an laa yughaadiru saqama

Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memelihara dan menguasai manusia, hapuskanlah penyakit dan penderitaan ini. Sembuhkanlah karena Engkaulah yang Maha Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak menimbulkan efek samping.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, & Abdurrazaq)

3. Doa Memohon Kesembuhan Versi Ketiga

Selain doa-doa di atas, ada pula doa memohon kesembuhan yang dapat diamalkan muslim yang dikutip dari buku Doa Menghadapi Musibah karya Arif Munandar Riswanto.

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شَافِيَ إلَّا أَنْتَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقْمًا

Allaahumma rabban naasi, adzhibil ba’sa. Isyfi. Antas syaafi. Laa syaafiya illā anta syifaa’an lā yughaadiru saqaman.

Artinya: “Tuhan segala manusia, hilangkanlah penyakit. Sembuhkanlah, Engkaulah penyembuh. Tidak ada penawar selain dari penawar-Mu, penawar yang menghabiskan sakit dan penyakit.”

4. Doa Memohon Kesembuhan Versi Keempat

Dalam kitab Al Adzkar oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Masturi Irham dan Muhammad Aniq terdapat pula doa memohon kesembuhan yang bisa dipanjatkan muslim. Bacaan ini diamalkan dengan menggunakan debu.

بِسْمِ اللهِ تُرْبَةُ أَرْضِنَا بِرِيقَةِ بَعْضِنَا يُشْفَى سَقِيمُنَا بِإِذْنِ رَبِّنَا

Bismillahi turbatu ardhinaa biriiqati ba’dhinaa yusyfa saqiimunaa bi idzni rabbinaa

Artinya: “Dengan nama Allah, debu tanah kami dengan ludah di antara kami, orang-orang yang menderita sakit di antara kami menjadi sembuh dengan izin Tuhan kami.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, & Hakim)

5. Doa Memohon Kesembuhan Versi Kelima

Selanjutnya, doa memohon kesembuhan turut tersemat dalam buku Panduan lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat yang disusun Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf M Pd. Berikut bacaannya,

اللَّهُمَّ إِنْ كَانَ أَجَلِي قَدْ حَضَرَ فَأَرِحْنِي وَإِنْ كَانَ مُتَأَخِّرًا فَاشْفِنِي وَإِنْ كَانَ بَلَاءً فَصَبِرْنِي

Alloohumma in kaana ajalii qod hadhoro fa arihnii. wa in kaana muta’akhkhiron fasyfinii. wa in kana balaa-an fashobbirnii.

Artinya: “Ya Allah, jika ajalku sudah dekat maka wafatkanlah aku dengan tenang, jika ajalku masih lama maka sembuhkanlah penyakitku, dan jika sakitku ini adalah ujian dari-Mu maka anugerahkanlah kesabaran untukku.”

Lalu dilanjut dengan membaca doa berikut,

أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ

A’uudzu bi ‘izzatillahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru.

Artinya: “Aku berlindung dengan kebesaran Allah dan kekuasaan-Nya dari kejahatan apa yang aku derita dan aku khawatirkan.”

6. Doa Memohon Kesembuhan Versi Keenam

Masih dari sumber yang sama, ada juga doa memohon kesembuhan versi lainnya dengan lafaz lebih singkat.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ، بِسْمِ اللهِ الْكَبِيرِ وَأَعُوْذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ مِنْ شَرِّ عِرْقٍ نَعَارٍ، وَ مِنْ شَرِّ حَرِّ النَّارِ.

Bismillahir rahmanirrahim, bismillaahil kabiir wa a’uudzu billaahil ‘azhiim min syarri ‘irqin na’-aarin wa min syarri kulli harrin naar.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, dengan nama Allah Yang Maha Besar, aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung dari sakitnya darah mengalir (luka) dan dari buruknya panas api.”

Itulah beberapa doa memohon kesembuhan yang bisa dilafalkan muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Ayub ketika Sakit, Baca untuk Minta Kesembuhan


Jakarta

Doa Nabi Ayub AS ketika sakit dapat diamalkan muslim untuk memohon kesembuhan. Sebagaimana diketahui, Ayub AS diuji dengan penyakit yang menggerogoti tubuhnya dalam waktu cukup lama.

Menurut Qashash Al-Anbiyaa’ oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Saefulloh MS, Nabi Ayub AS dikenal dengan sifatnya yang sangat dermawan. Sebelum sakit, ia dianugerahi harta yang melimpah.

Harta kekayaannya Ayub AS mencakup hewan ternak seperti kambing, sapi, unta, serta keledai. Sebagai utusan Allah SWT, Nabi Ayub AS menggunakan hartanya untuk kebaikan seperti disumbang kepada fakir miskin, membantu anak yatim, memuliakan tamu, dan lain sebagainya.


Namun, semua nikmat itu dicabut oleh Allah SWT ketika Ayub AS sakit. Saking parahnya penyakit yang diderita Nabi Ayub AS, ia hanya dapat menggunakan lidah dan hatinya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Sehari-hari, sang istri terpaksa mencari nafkah sejak Ayub AS jatuh sakit. Sebagai sosok yang setia, istri Nabi Ayub AS merawat sang nabi dengan tulus.

Doa Nabi Ayub AS ketika Sakit

Doa ketika Nabi Ayub AS sakit tercantum dalam surah Al Anbiya ayat 83, berikut bunyinya:

وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّى مَسَّنِىَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ

Arab latin: Wa ayyụba iż nādā rabbahū annī massaniyaḍ-ḍurru wa anta ar-ḥamur-rāḥimīn

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.”

Kisah Sembuhnya Ayub AS dari Penyakit yang Diderita

Diceritakan dalam buku Mukjizat Doa-doa yang Terbukti Dikabulkan Allah karya Yoli Hemdi, alih-alih memohon kesembuhan kepada Allah SWT secara langsung, Ayub AS justru meminta Allah SWT menunjukkan bentuk Maha Penyayang-Nya. Ini menunjukkan pribadi sang nabi yang taat dan santun.

Allah SWT lantas memberi Nabi Ayub AS kesembuhan. Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al Anbiya ayat 84,

فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِنْ ضُرٍّ ۖ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُمْ مَعَهُمْ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِنَا وَذِكْرَىٰ لِلْعَابِدِينَ

Artinya: “Maka Kami kabulkan (doa)nya, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan (Kami lipat gandakan jumlah mereka) sebagai suatu rahmat dari Kami, dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Kami.”

Itulah doa Nabi Ayub AS ketika sakit yang bisa diamalkan muslim. Semoga kita senantiasa selalu diberi kesehatan oleh Allah SWT, Aamiin.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Ada Satu Penyakit yang Tak Bisa Diobati Menurut Hadits


Jakarta

Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa Allah SWT menurunkan penyakit beserta obatnya. Namun, beliau juga menyebutkan ada satu penyakit yang tak bisa diobati.

Keterangan mengenai setiap penyakit ada obatnya mengacu pada hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim. Hadits ini diriwayatkan dari Jabir bin ‘Abdillah bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ، فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّاءِ؛ بَرَأَ بِإِذْنِ اللَّهِ


Artinya: “Setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan penyakitnya, maka ia akan sembuh dengan izin Allah.”

Hadits tersebut dinukil Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ dan ditahqiq ‘Ali Hasan bin ‘Ali al-Halabi al-Atsari. Edisi Indonesia kitab ini diterbitkan Pustaka Imam Asy-Syafi’i.

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan, penyakit yang dimaksud dalam hal ini adalah semua penyakit yang terdapat dalam hati, roh, dan badan. Rasulullah SAW pernah memberikan contoh penyakit selain badan dan obatnya, yakni kebodohan. Kata beliau, penyakit kebodohan obatnya bertanya kepada ulama.

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW menjelaskan pengecualian terhadap satu penyakit. Penyakit yang tak bisa diobati ini adalah ketuaan. Hal ini mengacu pada hadits shahih yang terdapat dalam Musnad Imam Ahmad dari Usamah bin Syarik bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ اللَّهَ لَمْ يُنْزِلْ دَاءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءٌ، عَلِمَهُ مَنْ عَلِمَهُ، وَجَهِلَهُ مَنْ جَهِلَهُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak menurunkan suatu penyakit, melainkan Dia juga menurunkan obatnya. Ini diketahui oleh sebagian orang dan tidak diketahui oleh yang lain.”

Dalam redaksi lain dikatakan,

إِنَّ اللَّهَ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ شِفَاءٌ، أَوْ دَوَاءٌ، إِلَّا دَاءً وَاحِدًا فَقَالُوا : يَا رَسُوْلَ اللهِ! مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak meletakkan suatu penyakit, melainkan Dia juga meletakkan obatnya, kecuali satu penyakit.” Para sahabat bertanya, “Penyakit apa itu, wahai Rasulullah SAW?” Beliau menjawab, “Ketuaan.”

Menurut At-Tirmidzi, hadits tersebut statusnya shahih.

Ada juga riwayat dari Abu Sai’d yang menyatakan bahwa penyakit yang tidak ada obatnya itu adalah kematian. Dikatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah Allah menciptakan penyakit, kecuali Dia juga menciptakan obatnya–yang akan diketahui oleh yang mengetahuinya dan tidak akan diketahui oleh orang bodoh–kecuali kematian.” (HR Ahmad dan At-Thabrani)

Hadits tersebut terdapat dalam kitab At-Taghdziyah an-Nabawiyah karya Abdul Basith Muhammad Sayyid yang diterjemahkan Bachtiar.

Doa Adalah Obat Penawar

Berkaitan dengan penyakit dan obatnya, Rasulullah SAW pernah menganjurkan seseorang berdoa dengan sungguh-sungguh. Beliau bersabda,

أُدْعُو اللهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُوْنَ بِالاِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ لاَ يَقْبَلُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ

Artinya: “Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan bahwa doa kalian akan terkabul. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan tidak serius.” (HR Hakim dalam al-Mustadrak dari Abu Hurairah RA)

Masih dalam sumber yang sama dikatakan, hadits tersebut mengandung makna bahwa doa adalah obat penawar yang mampu memberikan manfaat dan menghilangkan penyakit. Namun, kekuatan doa bisa lemah bahkan hilang karena kelalaian hati kepada Allah SWT dan mengonsumsi barang-barang haram.

Penjelasan tersebut senada dengan hadits yang terdapat dalam Shahih Muslim dari riwayat Abu Hurairah RA yang menceritakannya dari Rasulullah SAW. Kala itu, Nabi SAW menjelaskan perintah Allah SWT dalam surah Al Mukminun ayat 51.

Kemudian beliau menceritakan tentang seorang laki-laki yang melakukan perjalanan panjang, kondisi tubuhnya berdebu dan rambutnya kusut. Laki-laki itu menengadahkan tangan sembari menyebut nama Tuhan. Akan tetapi, makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dibesarkan dengan hal-hal yang haram. Kata Nabi SAW, “Maka bagaimana mungkin doanya akan terkabul?”

Wallahu a’lam.

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Kelancaran Operasi Saat Ditimpa Penyakit


Jakarta

Salah satu cobaan yang dihadapi manusia adalah sakit. Ketika ditimpa penyakit yang cukup berat, orang terkadang harus menjalani operasi sebagai usaha untuk mendapat kesembuhan.

Selain usaha, kita juga harus meminta kepada Allah agar diberi kelancaran, dan tentunya kesembuhan. Berikut ini 4 doa kelancaran operasi yang bisa diamalkan, lengkap dengan tulisan Arab, bacaan latin, dan artinya.

Doa Kelancaran Operasi Penyakit Dalam

Pertama adalah doa kelancaran saat operasi yang dikutip dari buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap (Bahasa Arab. Latin, dan Terjemahnya) (2016) yang disusun Ustadz H. Amrin Ali Al-Kasyaf.


رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلَ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارِ. رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيْمَانِ أَنْ أَمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ، رَبَّنَا آتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُحْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ.

Arab latin: Rabbanaa maa khalaqta hadzaa baathila. Subhanaka faqinaa ‘adzaaban naar. rabbanaa innaka man tudkhilin naar. Faqad akhzaitahu wa maa lizhaalimina min anshar. Rabbanaa innanaa sami’naa munaadiyay yunadii lil-imani an aminuu birabbikum fa aamanna. Rabbana faghfir lanaa dzunubanaa wa kafir ‘annaa sayyi’aatinaa wa tawaffanaa ma’alabrar. Rabbana aatina maa wa’adtanaa ‘alaa rusulika wa laa tuhzinaa yaumil qiyaama. Innaka laa tukhliful mi’aad.

Artinya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh telah Engkau hinakan dia dan tak ada satu orang penolong pun bagi kaum yang zalim. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami. Matikanlah kami bersama orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan”.

Doa Dimudahkan Urusan

Sebelum menjalani operasi, kita juga bisa membaca doa agar urusan kita dimudahkan. Berikut ini doa yang dikutip dari situs NU Jabar berdasarkan kitab Syawariqul Anwar karangan Almaghfurlah Abuya Assayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani:

أللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَانَحْنُ فِيْهِ وَمَا نَطْلُبُـهُ وَنَرْتَجِيْـهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِي أَمْرِنَا كُلِّهِ فَيَسِّرْ لَنَا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَا نَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِـنَا وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَاْلآفَاتِ وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّـنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab latin: Allahumma innaka taqlamu maanahnu fiihi wamaa natlubuhu wanartajiihi min rahmatika fii amrinaa kullahi fayassilanaa maa nahnu fiihi min safarinaa wamaa wal aafati walaa taj’alid dunya akbara hamminaa walaa mablago ‘ilminaa walaa tusallit ‘alaina manla yarhamunaa birahmatika yaa arhamar rahimin washolallah ‘ala sayyidina Muhammadi waalihi washohbihi wasalam.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui keadaan yang tengah kami hadapi, permintaan dan harapan kami dari rahmat-Mu dalam semua urusan kami. Maka permudahkanlah urusan kami di dalam perjalanan kami dan apa yang kami minta dari keperluan-keperluan kami. Dekatkanlah jarak perjalanan kami, selamatkanlah kami dari segala penyakit dan kerusakan. Janganlah Engkau jadikan dunia ini sebesar-besar keinginan kami dan setinggi-tinggi harga ilmu kami. Janganlah Engkau kuasakan ke atas kami orang yang tidak menyayangi kami dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihani! Semoga Allah swt mencurahkan rahmat dan keselamatan atas junjungan kami, Nabi Muhammad saw, keluarganya dan sahabat-sahabatnya.”

Doa Ketika Keluarga Sakit

Bagi detikers yang keluarganya sedang sakit, termasuk yang hendak menjalani operasi, dapat mendoakan agar diberi kesembuhan. Berikut doa ketika ada keluarga sakit yang dikutip dari situs Muhammadiyah:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Arab latin: Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’an laa yughadiru saqaman

Artinya: “Hilangkanlah kesukaran atau penyakit itu, wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tak ada kesembuhan, kecuali kesembuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah).

Doa Tawakal

Terakhir, kita juga bisa berzikir dengan doa tawakal. Berikut bacaan yang dikutip dari buku Ladang-Ladang Pahala bagi Wanita karya Umi Hasunah Ar-Razi.

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab latin: Hasbunallaah wani’mal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah penolong bagi kami, karena Dia sebaik-baiknya penolong.”

Beberapa manfaat dari membaca doa di atas adalah agar Allah selalu melindungi hamba-Nya, dan mencurahkan kemuliaan yang langgeng, rasa berkecukupan, serta memberikan pertolongan saat terdesak.

Demikian 4 doa kelancaran operasi ketika ditimpa musibah yang dapat diamalkan. Semoga kita senantiasa diberi kelancaran dalam segala urusan dan selalu dalam keadaan sehat. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com