Tag Archives: penyebab

Asmaul Husna Asy-Syafi, Makna dan Penerapannya ala Rasulullah SAW


Jakarta

Dalam Asmaul Husna, Allah SWT memiliki banyak nama yang mencerminkan sifat-sifat-Nya yang Agung. Di antara asma Allah SWT yang disebutkan di dalam Al-Qur’an adalah Asy-Syafi, yang memiliki arti “Yang Maha menyembuhkan”.

Sifat Allah SWT sebagai Asy-Syafi bukan hanya sebagai penyembuh penyakit dalam tubuh manusia, kesembuhan yang Allah SWT berikan juga termasuk untuk penyakit hati, jasmani, dan rohani. Allah SWT berfirman dalam surah Asy-Syuara ayat 80,
وَاِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِۙ ۝٨٠

Arab Latin: wa idzâ maridltu fa huwa yasyfîn


Artinya: Apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.

Makna Asmaul Husna Asy-Syafi

Mengutip buku Syarah Riyadhus Shalihin Imam Nawawi Jilid III oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, Allah SWT adalah Asy-Syafi karena hanya Dialah yang menyembuhkan penyakit. Segala obat dan ruqyah yang dibuat dan digunakan manusia hanyalah perantara yang mungkin bermanfaat, tetapi tidak selalu menjamin kesembuhan.

Allah SWT adalah sumber penyebab dari dua orang yang memiliki penyakit dan pengobatan yang serupa, tapi mereka akan mendapatkan hasil yang berbeda. Satu diberikan sembuh, sementara yang lain tidak, bahkan ditakdirkan meninggal dunia.

Hal ini menunjukkan bahwa segala sesuatu berada di tangan-Nya. Dia adalah sumber penyembuhan, sedangkan seorang dokter dan segala obat hanyalah perantara. Sebagaimana sabda Nabi SAW,

“Berobatlah kalian semua, dan janganlah kalian semua berobat dengan sesuatu yang haram.”

Beliau juga bersabda,

“Tidaklah Allah SWT menurunkan penyakit, melainkan juga menurunkan obatnya.”

Dengan demikian, kesembuhan yang sebenarnya hanya berasal dari Allah SWT. Kesembuhan ini tidak dapat diperoleh dari selain-Nya. Segala kesembuhan yang datang dari makhluk hanyalah perantara. Tindakan dokter dan obat-obatan merupakan perantara yang Allah SWT sediakan, tetapi penyembuh yang utama tetaplah Allah SWT.

Salah satu obat sebagai perantara yang Allah SWT ciptakan untuk kesembuhan manusia adalah madu, yang diambil dari hewan lebah. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nahl ayat 69,

ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗۖ فِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ۝٦٩

Arab Latin: tsumma kulî ming kullits-tsamarâti faslukî subula rabbiki dzululâ, yakhruju mim buthûnihâ syarâbum mukhtalifun alwânuhû fîhi syifâ’ul lin-nâs, inna fî dzâlika la’âyatal liqaumiy yatafakkarûn

Artinya: “Kemudian, makanlah (wahai lebah) dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan-jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perutnya itu keluar minuman (madu) yang beraneka warnanya. Di dalamnya terdapat obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.”

Asmaul Husna Asy-Syafi Sebagai Doa yang Dipanjatkan Rasulullah

Dalam kitab Riyadush Shalihin 2 Imam Nawawi, disebutkan beberapa hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menggunakan kata-kata Asy-Syafi sebagai permohonan yang dipanjatkan untuk kesembuhan.

وَعَنْهَا: أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ كَانَ يَعُودُ بَعْضَ أَهْلِهِ يَمْسَحُ بِيدِهِ اليُمْنَى ، ويقولُ: (( اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ ، أَذْهِب البَأْسَ ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شفاؤك ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقماً ))

Dari ‘Aisyah RA dia berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah menjenguk beberapa keluarganya yang sakit. Beliau mengusapnya dengan tangan kanannya dan membaca ‘Allahumma rabban naasi adzhibil ba’sa isyfi antasy syafii laa syifaa illa syifaa’uka syifa’an laa yughādiru saqamaan’ (Ya Allah, Rabb manusia, singkirkanlah penyakit ini dan sembuhkanlah ia, karena hanya Engkaulah yang bisa menyembuhkannya, tiada kesembuhan kecuali dari-Mu, kesembuhan yang tidak akan menyebabkan penyakit lagi).” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga menggunakan kata Asy-Syafi untuk meruqyah sahabatnya.

وَعَنْ أَنَسٍ أَنَّهُ قَالَ لِثابِتِ رَحِمَهُ اللَّهُ: أَلَا أُرْقِيكَ بِرُقْيَةِ رَسُوْلُ اللَّهِ ؟ قَالَ: بَلَى ، قَالَ: (( اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ ، مُذْهِبَ البَأْسِ ، اشْفِ أَنْتَ الشافي ، لا شَافِيَ إِلَّا أَنْتَ ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقماً ))

Dari Anas bin Malik, bahwasanya dia berkata kepada Tsabit, “Maukah kamu aku ruqyah dengan ruqyah Rasulullah?” Dia menjawab; “Tentu.”

Anas berkata, “Allahumma rabbanaasi mudzhibal ba’si isyfi anta syafii laa syafiyaa illa anta syifa’an laa yughādiru saqama” (Ya Allah Rabb manusia, Dzat Yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tidak ada yang dapat menyembuhkan melainkan Engkau, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit).” (HR. Bukhari)

Begitu pun ketika sahabatnya, Sa’ad bin Abi Waqqash sakit, Rasulullah SAW memanjatkan doa dengan menyebutkan kata Asy-Syafi.

وَعَنْ سَعِدِ بْنِ أَبِي وَقَاصِ ، قَالَ: عَادَنِي رَسُوْلُ اللَّهِ ﷺ ، فَقَالَ: (( اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْداً ، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْداً ، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْداً ))

Dari Sa’ad bin Abi Waqqasha dia berkata, “Rasululllah menjengukku, kemudian beliau berdoa, ‘Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad! Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad! Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad!'” (HR. Muslim).

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Berkendara dan Adabnya agar Selamat Sampai Tujuan


Jakarta

Doa berkendara diamalkan untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT selama perjalanan. Selain itu, membaca doa berkendara menjadi anjuran yang bisa dikerjakan kapanpun.

Dalam Islam, doa orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir termasuk salah satu yang mustajab. Diterangkan dalam Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr terjemahan Amiruddin Djalil, semakin lama perjalanan maka semakin tinggi kemungkinan doa dikabulkan.

Hal itu dikarenakan waktu mereka dalam perjalanan bertepatan dengan luluhnya jiwa karena lama terasing di suatu tempat dan menanggung kesulitan. Disebutkan bahwa orang yang sedang dalam perjalanan dianggap mengemban beban berat sehingga kondisi itu menjadi penyebab dikabulkannya doa.


Bahkan, Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits mengatakan bahwa safar termasuk bagian dari azab karena kesulitan yang dihadapi musafir. Beliau bersabda,

“Safar adalah bagian dari azab (siksaan). Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur. Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kumpulan Doa Berkendara bagi Muslim

Berikut beberapa doa berkendara perjalanan darat, laut dan udara yang bisa dibaca oleh muslim sebelum keberangkatan seperti dinukil dari Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 karya Anshari Taslim.

1. Doa Berkendara Versi Pertama

Doa berkendara versi pertama ini dapat dibaca muslim sebelum berangkat menggunakan kendaraan darat, seperti mobil, motor, dan sebagainya.

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun

Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak akan mampu menguasainya, dan sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

2. Doa Berkendara Versi Kedua

Selain doa di atas, ada juga bacaan yang bisa diamalkan muslim yang akan melakukan perjalanan laut. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا، إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Arab latin: Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya: “Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

3. Doa Berkendara Versi Ketiga

Selanjutnya, doa berkendara dapat dibaca muslim sebelum melakukan perjalanan udara.

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ

Arab latin: Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

4. Doa Berkendara Versi Keempat

Doa berkendara ini dapat dibaca bagi muslim yang melakukan perjalanan udara juga. Doa kali ini lebih panjang dibanding doa sebelumnya.

للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai.

Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”

Adab Berkendara bagi Muslim

Menukil dari kitab Minhajul Muslim oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi yang diterjemahkan Fedrian Hasmand dan Syarah Riyadhush Shalihin terjemahan Bamuallim, berikut sejumlah adab bepergian.

1. Membaca Doa ketika Berkendara

Adab pertama dalam berkendara yaitu membaca doa sebelum memulai perjalanan. Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Umar RA. Ia berkata,

“Apabila Rasul SAW di atas punggung untanya untuk bepergian, beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan doa:

سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun

Artinya: “Mahasuci Zat yang telah menundukkan (semua) ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami.” (HR Muslim)

Adab lainnya ketika berkendara adalah membaca takbir ketika menanjak dan tasbih ketika menurun. Dari Jabir bin Abdullah berkata,

“Ketika kami bepergian, kami bertakbir bila berjalan menanjak, dan bertasbih apabila berjalan menurun.” (HR Bukhari)

3. Bagi Perempuan yang Bepergian Jauh Harus dengan Mahram

Bagi perempuan muslim yang melakukan perjalanan jauh hendaknya disertai oleh mahram. Ini turut disebutkan dalam hadits Nabi SAW,

“Tidak boleh seorang perempuan melakukan safar yang jarak tempuhnya sehari semalam, kecuali jika bersama mahramnya.” (Muttafaq Alaih)

4. Membaca Doa ketika Kembali dari Bepergian

Setelah menyelesaikan perjalanan dan hendak pulang, muslim juga bisa membaca doa lagi untuk memohon perlindungan. Dari Anas bin Malik berkata,

“Kami tiba bersama Nabi SAW, yaitu aku, Abu Thalhah, dan Shafiyyah yang membonceng Rasulullah SAW, hingga ketika kami mendekati Madinah beliau mengucapkan:

‘Kita semua adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, dan orang-orang yang beribadah serta memuji kepada Allah.; Beliau senantiasa mengucapkannya hingga kami sampai di Madinah.’ (HR Muslim, An-Nasa’i, & Ahmad)

Adapun, doa pulang dari bepergian yang bisa diamalkan muslim seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Makbul tulisan Neni Nuraeni.

آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَاحَامِدُوْنَ

Arab latin: Aaibuuna taaibuuna ‘aabiduuna lirobbina haamiduun

Artinya: “Kami adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang beribadah kepada Rabb kami, kami memanjatkan segala puji.” (HR Muslim)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ayat Kursi Lengkap dengan Teks Arab, Latin, Arti, dan Keutamaannya


Jakarta

Ayat Kursi adalah salah satu ayat yang sangat istimewa dalam Al-Qur’an dan kerap dibaca oleh umat Islam untuk mendapatkan perlindungan serta ketenangan batin. Ayat kursi terdapat dalam surah Al-Baqarah tepatnya pada ayat 255.

Ayat Kursi memuat pesan mendalam tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT yang tidak terbatas. Ayat ini diyakini memiliki banyak keutamaan, mulai dari penjagaan diri dari gangguan setan hingga peningkatan keimanan.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lengkap bacaan Ayat Kursi dalam teks Arab, latin, terjemahannya, serta keutamaan-keutamaannya yang luar biasa. Yuk, simak hingga akhir!


Bacaan Lengkap Ayat Kursi: Teks Arab, Latin, dan Artinya

Sebagai salah satu ayat paling mulia dalam Al-Qur’an, Ayat Kursi memiliki kedalaman makna yang luar biasa. Untuk mempermudah dalam menghafal dan memahami, berikut ini kami sajikan bacaan lengkap Ayat Kursi dalam tulisan Arab, latin, beserta terjemahannya.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Latinnya: Allāhulaa ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm(u), lāta’khużuhū sinatuw walā naum(un), lahūmā fissamāwāti wamā fil-arḍ(i), mandżalladżī yasyfa’u ‘indahū illā bi’idżnih(ī), ya’lamumā baina aidīhim wamā khalfahum, walā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimāsyā'(a), wasi’a kursiyyuhussamāwāti wal-arḍ(a), walā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wahuwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

Mengapa Dinamakan Ayat Kursi?

Tafsir Ibnu Katsir, dalam terjemahan oleh M. Abdul Goffar dkk., menjelaskan bahwa penyebab dinamakan Ayat Kursi untuk surah Al-Baqarah ayat 255 merujuk pada keagungan dan tingginya kedudukan ayat ini.

Pendapat ini didukung oleh hadits-hadits shahih, yang memperkuat pandangan bahwa Ayat Kursi merupakan ayat paling utama dalam Al-Qur’an.

Imam Ahmad meriwayatkan:

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعِيدٍ الْجَرِيرِيِّ عَنْ أَبِي السَّلِيلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَبَاحٍ، عَنْ أُبَيٍّ -هُوَ ابْنُ كَعْبٍ-أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ: “أَيُّ آيَةٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ أَعْظَمُ”؟ قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. فَرَدَّدَهَا مِرَارًا ثُمَّ قَالَ أُبَيٌّ: آيَةُ الْكُرْسِيِّ. قَالَ: “لِيَهْنك الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ لَهَا لِسَانًا وَشَفَتَيْنِ تُقَدِّسُ الْمَلِكَ عِنْدَ سَاقِ الْعَرْشِ”

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sa’id Al-Jariri, dari Abus Salil, dari Abdullah ibnu Rabah, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa Nabi SAW pernah bertanya kepadanya, “Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat Kursi.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy.”

Keutamaan Membaca Ayat Kursi

Keutamaan Ayat Kursi memang tak diragukan lagi, terutama karena kandungan maknanya yang begitu dalam dan kekuatan spiritual yang terkandung di dalamnya.

Menurut buku Fadhilah dan Tafsir Ayat Kursi tulisan Dr. Fadhl Ilahi, Rasulullah SAW telah menjelaskan keistimewaan Ayat Kursi melalui berbagai hadits, yang dapat dikelompokkan ke dalam lima poin utama.

1. Ayat Paling Agung

Ayat Kursi disebut sebagai ayat paling agung di dalam Al-Qur’an.

2. Mengandung Nama Allah SWT yang Agung

Di dalam Ayat Kursi, terdapat asma Allah SWT yang sangat mulia, yakni Al-Hayyu dan Al-Qoyyum.

3. Setan Menjauh

Bagi yang rutin membaca Ayat Kursi, setan akan menghindarinya. Ayat ini menjadi tameng yang kuat dalam melindungi diri dari gangguan makhluk halus dan energi negatif.

4. Perlindungan setelah Shalat Fardhu

Membaca Ayat Kursi setelah shalat fardhu memberikan perlindungan yang luar biasa dari Allah SWT hingga waktu shalat berikutnya tiba. Hal ini seakan memberikan rasa aman dan ketenangan batin bagi yang mengamalkannya.

5. Dekat dengan Surga

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang membaca Ayat Kursi setelah shalat wajib tidak akan terhalang menuju surga kecuali oleh kematian. Artinya, amal ini mempererat kedekatan dengan surga dan menghindarkan dari halangan kecuali ajal.

Waktu Sunnah Mengamalkan Ayat Kursi

Pada dasarnya, tidak ada batasan waktu khusus untuk membaca Ayat Kursi, karena setiap waktu dianggap baik untuk melafalkan ayat yang mengandung firman Allah SWT ini. Mengingat bahwa membaca Ayat Kursi adalah perbuatan mulia, kapan pun dilaksanakan, tetap menjadi ibadah yang berpahala.

Namun, menurut pandangan para ulama, ada waktu-waktu tertentu yang lebih dianjurkan atau afdhal untuk mengamalkan Ayat Kursi, sehingga sangat disarankan bagi seorang Muslim untuk membaca Ayat Kursi pada saat-saat tersebut.

Berikut adalah waktu sunnah yang dianjurkan oleh para ulama mengutip buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi, dan Al-Waqiah untuk Kesuksesan Karier dan Bisnis tulisan Ramadhan AM.

  1. Setelah shalat wajib. Dianjurkan untuk membaca Ayat Kursi setiap kali selesai melaksanakan shalat fardhu.
  2. Sebelum Tidur. Disarankan membaca Ayat Kursi ketika hendak beristirahat di malam hari.
  3. Saat pagi dan sore. Membaca Ayat Kursi menjelang pagi dan sore disunnahkan sama seperti dzikir di pagi dan petang.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Ketika Nabi Adam dan Nabi Musa Berdebat di Hadapan Tuhan



Jakarta

Nabi Adam dan istrinya Hawa pernah tinggal di surga sebelum akhirnya Allah menurunkannya ke bumi. Setelah peristiwa ini, semua keturunan Nabi Adam tinggal di bumi. Hal ini menjadi penyebab Nabi Musa pernah menyalahkan Nabi Adam.

Pertemuan Nabi Adam dan Musa mempersoalkan alasan dikeluarkannya Adam dari surga karena dosa yang ia perbuat.

Dalam hadits riwayat Imam Bukhari berkata, “Qutaibah menceritakan kepada kami, Ayyub bin an-Najjar menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Abi Katsir dari Abu Salah dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Adam dan Musa berdebat. Musa berkata kepada Adam, “Wahai Adam engkau adalah bapak kami, engkau telah menyia-nyiakan kami dan telah mengeluarkan kami dari surga’. Adam berkata kepada Musa, ‘Wahai Musa, Allah telah memilihmu dengan kalam-Nya, dan menuliskan (taurat) untukmu dengan tangan-Nya. Apakah engkau mencelaku atas perkara yang telah Allah tetapkan atasku empat puluh tahun sebelum Dia menciptakanku?” Maka Adam mengalahkan argumentasi Musa. Maka Adam mengalahkan argumentasi Musa,” (Tiga kali).


Sufyan berkata: Abu Az-Zinad menceritakan kepada kami dari Al A’raj dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW dengan redaksi seperti itu.

Dikutip dalam Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi Sejak Adam hingga Isa yang ditulis Ibnu Katsir. disebutkan bahwa Imam Ahmad berkata, “Abu Kamil menceritakan kepada kami, dari hamid bin Abdurrahman, dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: ‘Adam dan Musa pernah berdebat. Musa berkata kepada Adam: ‘Engkau adalah Adam yang dikeluarkan dari surga karena suatu kesalahan yang dilakukan oleh dirimu sendiri.’ Adam berkata kepada Musa: ‘Engkau adalah Musa yang dipilih Allah dengan risalah dan kalam-Nya. Engkau mencela diriku terhadap suatu persoalan yang telah ditakdirkan kepadaku sebelum aku diciptakan.’ Selanjutnya, Rasulullah SAW bersabda, “Maka Adam dapat membantah argumentasi Musa.” Rasulullah mengucapkan kata-kata tersebut sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari).

Saya (Ibnu Katsir) berkata, “Bukhari dan Muslim meriwayatkan hadis ini dari az-Zuhri, dari hamid bin Abdurrahman dari Abu Hurairah dari Nabi SAW dengan riwayat hadis seperti yang telah disebutkan.”

Ibnu Abi Hatim berkata, “Yunus bin Abdul A’la menceritakan kepada kami, Ibnu Wahab mengabarkan kepada kami, Anas bin Iyadh telah memberi kabar kepada kami, dari al-Haris bin Abi Diyyab, dari Yazid bin Hurmuz: ‘Saya pernah mendengar Abu Hurairah berkata: ‘Rasulullah SAW bersabda: ‘Adam dan Musa pernah berdebat di hadapan Tuhan mereka lalu Adam membantah argumentasi Musa. Musa berkata: ‘Engkaulah yang diciptakan Allah dengan tangan-Nya lalu Dia meniupkan ruh-Nya di dalam dirimu; Dia juga memerintahkan malaikat untuk bersujud kepadamu; Dia juga menempatkan dirimu di dalam surga-Nya dan engkau pula yang menyebabkan manusia diturunkan ke bumi karena kesalahanmu?’ Adam menjawab: ‘Engkaukah yang dipilih Allah dengan risalah-Nya dan kalam-Nya? Dia telah menurunkan lembaran-lembaran (al-Alwah) yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang segala sesuatu dan Dia mendekatkan diri-Nya untuk menyelamatkan dirimu? Berapa lama engkau mendapati Kitab Taurat yang telah ditulis oleh Allah?’

Musa menjawab: ‘Empat puluh tahun.’
Adam berkata:’Apakah engkau menemukan di dalamnya ayat yang berbunyi: ‘Dan durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia.’ (QS. Thaha: 121).

Musa menjawab: ‘Ya’
Adam bertanya kembali,” Kalau begitu, mengapa engkau mencela diriku atas perbuatan yang telah ditetapkan oleh Allah bagiku untuk mengerjakannya, (yaitu) ketetapan yang sudah tertulis empat puluh tahun sebelum Dia menciptakan aku?’ Ia (Abu Hurairah) berkata, “Rasulullah bersabda: ‘Akhirnya, Adam dapat mengalahkan argumentasi Musa.” (HR. Muslim).

Sikap Nabi Musa mempermasalahkan Nabi Adam pun cukup beralasan. Karena kehidupan dunia melelahkan dan berat. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah Al-Balad ayat 4:

لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ

Bacaan latin: Laqad khalaqnal-insāna fī kabad
Artinya: Sungguh, Kami benar-benar telah menciptakan manusia dalam keadaan susah payah.

“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah. Siapa pun, termasuk Nabi, dalam masa hidupnya pasti menemui kepayahan, sejak dalam kandungan sampai masa dewasa. Manusia mesti bersusah payah mencari nafkah, mengalami sakit, dan mati. Dalam alam kubur menuju alam mahsyar pun manusia menghadapi kepayahan. Manusia harus mengisi kehidupannya di dunia dengan amal saleh agar tidak menemukan kepayahan lagi di akhirat,” tulis tafsir Al-Balad ayat 4 dalam Qur’an Online detikHikmah.

Wallahu a’lam.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kezaliman Firaun, Raja Mesir yang Bengis dan Diazab Allah SWT



Jakarta

Firaun era Nabi Musa AS adalah seorang penguasa zalim yang ingkar kepada Allah SWT. Kisah terkait Firaun disebutkan dalam sejumlah ayat suci Al-Qur’an.

Menukil Qashashul Anbiyaa oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, penyebab kekejian Firaun dikarenakan bani Israil mempelajari satu hal yang mereka riwayatkan dari Ibrahim AS bahwa suatu saat nanti akan lahir seorang anak dari keturunannya yang akan menghancurkan kekuasaan raja Mesir. Berita tersebut sampai ke telinga Firaun sampai akhirnya ia memutuskan untuk membunuh seluruh bayi laki-laki dari bani Israil.

Menurut riwayat Ibnu Mas’ud RA dan sejumlah sahabat, suatu ketika Firaun bermimpi seakan-akan api datang dari arah Baitul Maqdis dan membakar rumah-rumah Mesir, begitu pula kaum Qibhti. Namun, api tersebut tidak membahayakan bani Israil.


Ketika terbangun, Firaun merasa takut akan mimpinya. Ia lalu mengumpulkan seluruh paranormal dan tukang sihir.

Firaun kemudian bertanya kepada mereka terkait mimpi tersebut. Mereka lalu berkata, “Akan lahir seorang bayi lelaki dari kalangan mereka (bani Israil), ia akan menghancurkan penduduk Mesir.”

Karena itulah, Firaun memerintahkan untuk membunuh anak lelaki dan membiarkan anak perempuannya hidup. Firaun sangat mewaspadai akan hal ini, sampai-sampai ia menunjuk beberapa lelaki dan dukun beranak untuk berpatroli. Mereka akan memeriksa para wanita hamil dan mendata waktu kelahirannya.

Jika ada yang melahirkan anak laki-laki, bayi tersebut langsung disembelih oleh para algojo seketika itu juga. Meski demikian, takdir berkata lain.

Anak laki-laki yang sangat ditakuti Firaun justru tumbuh dewasa di kediamannya. Bahkan memakan makanan dan minuman yang ada di kerajaan Firaun.

Nabi Musa AS, anak angkat Firaun, sendirilah yang kemudian menghancurkan dan menumpas kezalimannya terhadap rakyatnya, terutama kepada Bani Israil.

Akhirnya, raja zalim tersebut diazab oleh Allah SWT dengan ditenggelamkan di Laut Merah bersama pengikutnya yang sama sesatnya. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Al Baqarah ayat 50,

وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ ٥٠

Artinya: “(Ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, lalu Kami menyelamatkanmu dan menenggelamkan (Fir’aun dan) pengikut-pengikut Fir’aun, sedangkan kamu menyaksikan(-nya).”

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Orang Masuk Surga dan Neraka gegara Seekor Lalat


Jakarta

Ada sebuah kisah menarik yang menjadi bahan renungan banyak orang tentang bagaimana tindakan kecil bisa membawa dampak besar dalam kehidupan akhirat. Kisah ini menceritakan tentang dua orang yang mendapatkan nasib berbeda, satu masuk surga dan yang lain masuk neraka hanya karena seekor lalat.

Meskipun lalat terlihat sebagai makhluk kecil dan sepele, kisah ini mengajarkan bahwa keputusan manusia dalam menghadapi ujian, sekecil apa pun, dapat menentukan masa depannya di akhirat.

Masuk Surga dan Neraka karena Lalat

Dikutip dari buku Keindahan Surga dan Kengerian Siksa Neraka oleh Abu Utsman Kharisman, seekor lalat bisa menjadi penyebab masuknya seseorang ke dalam surga, bisa juga menjadi penyebab masuknya seseorang ke neraka.


Dikisahkan ada dua orang yang melewati suatu kaum yang sedang beribadah kepada berhala. Kaum ini tidak memperbolehkan seorang pun untuk lewat di hari itu kecuali dengan memberikan persembahan untuk berhala, walaupun hanya seekor lalat.

Satu orang tetap menjaga tauhidnya dengan tidak mau memberikan persembahan apa pun kepada berhala tersebut. Karena keteguhannya, ia akhirnya dimasukkan ke dalam surga.

Sementara itu, satu orang lagi ingin selamat dari kaum tersebut sehingga bersedia untuk mempersembahkan seekor lalat untuk berhala. Dia pun menjadi masuk neraka hanya karena seekor lalat.

Dikutip dari kitab Ad-Daa’ wad Dawaa’ karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah yang ditahqiq Ali bin Hasan Abul Harits al-Halabi al-Atsari, kisah mengenai dua orang yang masuk surga dan neraka karena seekor lalat diceritakan dalam sebuah riwayat.

Al-Imam Ahmad berkata: “Kami diberitahu Abu Mu’awiyah; kami diberitahu al-A’masy; dari Salman bin Maisarah, dari Thariq bin Syihab, ia me-marfu-kannya, bahwasanya Nabi SAW bersabda:

ﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻓِﻲْ ﺫُﺑَﺎﺏٍ , ﻭَﺩَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﺭَﺟُﻞٌ ﻓِﻲْ ﺫُﺑَﺎﺏٍ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ : ﻭَﻛَﻴْﻒَ ﺫَﻟِﻚَ ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮْﻝَ ﺍﻟﻠﻪِ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻣَﺮَّ ﺭَﺟُﻼَﻥِ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮْﻡٍ ﻟَﻬُﻢْ ﺻَﻨَﻢٌ ﻻَ ﻳَﺠُﻮْﺯُﻩُ ﺃَﺣَﺪٌ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻘَﺮِّﺏَ ﻟَﻪُ ﺷَﻴْﺌًﺎ، ﻓَﻘَﺎﻟُﻮْﺍ ﻷَﺣَﺪِﻫِﻤَﺎ : ﻗَﺮِّﺏْ، ﻗَﺎﻝَ : ﻟَﻴْﺲَ ﻋِﻨْﺪِﻱْ ﺷَﻲْﺀٌ ﺃُﻗَﺮِّﺏُ، ﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟَﻪُ : ﻗَﺮِّﺏْ ﻭَﻟَﻮْ ﺫُﺑَﺎﺑًﺎ، ﻓَﻘَﺮَّﺏَ ﺫُﺑَﺎﺑًﺎ ﻓَﺨَﻠُّﻮْﺍ ﺳَﺒِﻴْﻠَﻪُ ﻓَﺪَﺧَﻞَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ، ﻭَﻗَﺎﻟُﻮْﺍ ﻟِﻶﺧَﺮِ : ﻗَﺮِّﺏْ، ﻓَﻘَﺎﻝَ : ﻣَﺎ ﻛُﻨْﺖُ ﻷُﻗَﺮِّﺏَ ﻷﺣَﺪٍ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺩُﻭْﻥَ ﺍﻟﻠﻪِ ﻓَﻀَﺮَﺑُﻮْﺍ ﻋُﻨُﻘَﻪُ ﻓَﺪَﺧَﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ

“Ada seseorang yang masuk surga karena seekor lalat dan ada yang masuk neraka karena seekor lalat pula.”

Para sahabat bertanya: “Bagaimana itu bisa terjadi ya Rasulullah?

Rasul menjawab: “Ada dua orang berjalan melewati sebuah kaum yang memiliki berhala, yang mana tidak boleh seorang pun melewatinya kecuali dengan mempersembahkan sesuatu untuknya terlebih dahulu, maka mereka berkata kepada salah satu di antara kedua orang tadi: “Persembahkanlah sesuatu untuknya!”

Ia menjawab: “Saya tidak mempunyai apa pun yang akan saya persembahkan.”

Mereka berkata lagi: “Persembahkan untuknya walaupun seekor lalat!” Maka ia pun mempersembahkan untuknya seekor lalat, maka mereka membiarkan ia untuk meneruskan perjalanannya, dan ia pun masuk ke dalam neraka.

Kemudian mereka berkata lagi kepada seseorang yang lain: “Persembahkalah untuknya sesuatu!” Ia menjawab: “Aku tidak akan mempersembahkan sesuatu apa pun untuk selain Allah, maka mereka pun memenggal lehernya, dan ia pun masuk ke dalam surga.” (HR Ahmad)

Dari kisah tersebut diketahui setiap tindakan sekecil apa pun memiliki dampak yang sangat besar di mata Allah SWT. Orang yang mempersembahkan lalat menunjukkan bahwa kompromi dalam hal prinsip dan tauhid, bahkan dalam bentuk kecil, bisa membawa seseorang pada kesesatan dan hukuman.

Sebaliknya, orang yang menolak mempersembahkan sesuatu kepada selain Allah SWT menunjukkan keteguhan iman dan keberanian dalam mempertahankan keyakinan. Meskipun harus mengorbankan nyawa, kesetiaan kepada Allah SWT justru membawanya ke surga, menunjukkan bahwa keimanan sejati akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Mandi Wajib Perempuan Lengkap dengan Niat dan Doanya



Jakarta

Tak hanya pria, wanita juga diharuskan mandi junub untuk bersuci apabila ia berhadats besar. Untuk itu, cari tahu tata cara mandi wajib bagi perempuan di bawah ini.

Sebelumnya, ada sejumlah perkara hadats besar yang mengharuskan perempuan untuk mandi janabah. Menukil buku Fiqh as-Sunnah li an-Nisa karya Abu Malik Kamal ibn Sayyid Salim, berikut penyebab mandi wajib:

1) Keluarnya air mani dengan syahwat, baik saat tidur maupun terjaga


2) Setelah berhubungan badan walau tak keluar air mani

3) Sesudah berhentinya darah haid dan nifas

4) Masuk islamnya seseorang

5) Bila seorang perempuan meninggal dunia.

Dalil yang menjadi dasar hukum mandi janabah ini adalah firman Allah SWT dalam Surat Al-Maidah ayat 6:

… وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ … – 6

Latin: wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ

Artinya: “…Jika kamu dalam keadaan junub, mandilah…”

Selain itu, hadits Nabi SAW juga yang menjadi sandaran bagi perempuan muslim untuk mandi wajib jika mereka berhadats besar. Di antaranya riwayat Aisyah, yang mana Rasulullah SAW bersabda kepada Fathimah binti Abi Hubaisy. Beliau menuturkan, “Apabila haid datang, maka tinggalkanlah salat. Dan jika ia telah pergi, maka mandilah dan salatlah.” (HR Bukhari [320] & Muslim [333/262])

Lantas bagaimana cara mandi junub bagi wanita sesuai anjuran Rasul SAW? Abu Malik Kamal dalam bukunya melampirkan hadits riwayat Aisyah, bahwa jika Nabi SAW mandi junub:

“Beliau SAW mengawali dengan mencuci kedua tangannya. Kemudian beliau berwudhu sebagaimana wudhu beliau untuk shalat, lalu beliau memasukkan jari-jarinya ke dalam air, dan beliau menyela-nyela pangkal rambutnya dengan jari-jari itu. Kemudian beliau menyiramkan air ke kepalanya sebanyak tiga kali dengan cidukan kedua tangannya, dan kemudian beliau menyiramkan air ke seluruh bagian kulitnya.” (HR Bukhari [248] & Muslim [316])

Dalam hadits riwayat Maimunah juga dijelaskan cara mandi janabah yang Rasul SAW lakukan. Maimunah berkata, “Aku menyediakan air mandi untuk Nabi SAW, lalu beliau membasuh kedua tangannya sebanyak dua atau tiga kali, kemudian beliau mengguyurkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya, dan beliau mencuci kemaluannya (dan dalam riwayat lain: kemaluannya dan bagian lagi yang terkena kotoran).

Setelah itu beliau menggosok tangannya dengan tanah atau dinding dan mencucinya, kemudian beliau berkumur dan beristinsyaq. Lalu beliau membasuh wajahnya, kedua tangannya dan juga membasuh kepalanya. Dan kemudian beliau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya. Setelah itu beliau bergeser dan mencuci kedua kakinya. Lalu aku memberikan handuk kepada beliau, namun beliau memberi isyarat dengan tangannya seperti ini, dan beliau tidak menginginkannya.” (HR Bukhari [266] & Muslim [317])

Tata Cara Mandi Wajib sesuai Anjuran Rasulullah SAW

Bila menyimpulkan dari kedua hadits mengenai cara mandi junub di atas, berikut tata cara mandi wajib bagi perempuan:

1. Berniat mandi junub dengan bacaan niat yang terlampir di bawah.
2. Mencuci kedua tangan sebanyak tiga kali.
3. Membersihkan kemaluan dengan tangan kiri.
4. Berwudhu dengan gerakan sempurna, sebagaimana wudhu saat hendak salat.
5. Menyiram air ke kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut. Tetapi bila wanita itu mengepang rambutnya, maka ia tidak harus membuka kepangan dan mengurai rambutnya, sesuai sabda Nabi SAW riwayat Ummu Salamah.
6. Bersihkan dan siram air ke seluruh tubuh, dimulai dari sisi kanan dan dilanjut yang kiri.
7. Pastikan seluruh kulit dan anggota tubuh yang tersembunyi ikut dibersihkan.

Tata Cara Mandi Wajib karena Haid dan Nifas

Masih dari buku Fiqh as-Sunnah li an-Nisa, mandi junub yang disebabkan haid atau nifas sama seperti tujuh urutan mandi yang telah disebutkan di atas. Hanya saja, ada beberapa tambahan lain:

1. Memakai sabun atau pembersih lain yang digunakan bersama dengan air, sesuai sabda Rasul SAW kepada Asma.
2. Dianjurkan mengurai rambut dan melepaskan kepangnya jika akan mandi wajib dari haid dan nifas, sebagaimana dalam riwayat Aisyah.
3. Setelah mandi wajib, ada anjuran untuk mengambil sepotong kain atau kapas yang diberi wewangian, dan kemudian digunakan untuk membersihkan sisa bau darah. Sesuai riwayat Aisyah, di mana ada seorang wanita yang bertanya kepada Nabi SAW.

Niat Mandi Wajib Perempuan

Untuk niat mandi wajib bagi perempuan terdapat beberapa lafalnya sesuai penyebab masing-masing, yang dinukil dari Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh. Hambali:

1. Bacaan Niat Mandi Wajib Perempuan karena Haid

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْحَيْضِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin haidhi lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan haid karena Allah Ta’ala.”

2. Bacaan Niat Mandi Wajib Perempuan karena Nifas

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ النِّفَاسِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin nifaasi lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan nifas karena Allah Ta’ala.”

3. Bacaan Niat Mandi Wajib Perempuan karena Wiladah (setelah Melahirkan)

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْوِلَادَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin wilaadati lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan wiladah karena Allah Ta’ala.”

4. Bacaan Niat Mandi Wajib Perempuan setelah Bersyahwat

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ عَنِ الْجَنَبَةِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadatsil akbari ‘anin janabati lillaahi ta’aala

Artinya: “Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar yang disebabkan janabah karena Allah Ta’ala.”

Doa setelah Mandi Wajib Perempuan

Melansir arsip detikHikmah, ini doa yang dibaca setelah mandi wajib bagi perempuan:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri,”

Demikian tata cara mandi wajib bagi wanita beserta bacaan niat dan doa setelahnya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Paksu Wajib Paham! Ini 5 Hal Sepele yang Bikin Gairah Bercinta Istri ‘Anjlok’


Jakarta

Bercinta menjadi salah satu momen yang penting bagi pasangan suami istri. Selain memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, rutin bercinta juga dapat meningkatkan keharmonisan dalam rumah tangga.

Namun, dalam beberapa kasus dorongan seksual atau libido istri mungkin bisa terganggu, sehingga enggan untuk berhubungan intim. Sebenarnya apa sih yang menjadi pemicu hal tersebut bisa terjadi?

Dikutip dari Health Direct, hilang atau menurunnya libido pada wanita merupakan hal yang normal. Penurunan libido yang dialami wanita biasanya meliputi tidak tertarik dengan aktivitas seksual jenis apapun termasuk masturbasi hingga jarang memikirkan fantasi seksual.


Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami penurunan dorongan seksual, beberapa di antaranya adalah usia yang bertambah dan perubahan kadar hormon dalam tubuh.

Perubahan hormon biasanya disebabkan oleh perimenopause atau menopause, beberapa bentuk kontrasepsi, kehamilan, melahirkan, dan juga menyusui.

Mengapa kondisi perimenopause atau menopause dapat menyebabkan penurunan libido pada wanita? Hal ini disebabkan oleh menurunnya kadar estrogen yang dapat mengurangi keinginan berhubungan dan mempersulit munculnya gairah seksual.

Selain itu, seiring bertambahnya usia, penyakit kronis dan cedera dapat menguras energi lebih banyak. Hal ini belum lagi ditambah masalah pelumas alami vagina berkurang akibat penurunan estrogen.

Kondisi ini dapat membuat wanita lebih rentan mengalami nyeri ketika melakukan hubungan intim.

Selain masalah hormon dan usia, persoalan psikologis juga dapat memengaruhi libido wanita. Hal ini biasanya disebabkan oleh stres yang tidak dikelola dengan baik.

Beberapa masalah psikologis yang dapat memengaruhi libido meliputi stres, kecemasan, depresi, duka cita, citra tubuh yang buruk, gangguan stres pasca-trauma, hingga riwayat hubungan seks yang tidak diinginkan.

Tidak hanya itu, seringkali masalah libido istri yang menurun berhubungan erat dengan situasi rumah tangga bersama suami. Kedekatan emosional sangat penting untuk menjaga keintiman dalam hubungan seksual. Oleh karena itu, penting bagi pasangan suami istri untuk bisa berkomunikasi dengan baik dan mencari permasalahan apa yang membuat libido mengalami penurunan.

Berikut ini adalah beberapa masalah terkait hubungan yang dapat menyebabkan masalah drop-nya libido pasangan.

  • Kurangnya hubungan emosional dengan pasangan
  • Pertengkaran yang belum terselesaikan
  • Tidak mampu berkomunikasi tentang kebutuhan seksual
  • Masalah kepercayaan
  • Tidak memiliki privasi yang cukup
  • Penyakit yang dimiliki oleh pasangan
  • Perubahan fungsi seksual pasangan

Apabila penyebab penurunan libido berkaitan dengan masalah kesehatan dan psikologis, ada baiknya pasangan melakukan konsultasi dengan dokter atau psikolog terpercaya.

Apabila masalah datang dari situasi rumah tangga yang ada dan masih tidak bisa diselesaikan pasutri, maka berkonsultasi dengan psikolog keluarga atau seksolog sangat disarankan.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sperma Encer dan Tidak Berkualitas, Biang Keroknya Apa Sih?


Jakarta

Menjaga kualitas sperma menjadi hal yang penting dilakukan oleh setiap pria. Apalagi bagi mereka yang ingin memiliki keturunan maka hal tersebut mesti dilakukan.

Pasalnya, sperma yang tidak berkualitas bisa meningkatkan risiko seseorang sulit untuk mendapatkan keturunan. Sejumlah riset menyebutkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kualitas sperma menurun.

Kurang olahraga menjadi salah satu penyebab sperma mengalami penurunan kualitas. Oleh karena itu, setiap pria disarankan untuk menjaga kualitas sperma dengan cara olahraga.


Jurnal European Journal of Applied Physiology menyebutkan olahraga ringan dan teratur terbukti bisa memperbaiki kualitas sperma laki-laki. Pasalnya, aktivitas fisik mampu meningkatkan pelepasan hormon yang dibutuhkan dalam proses pembentukan sperma.

Selain itu, kurang mengonsumsi makanan bergizi juga menjadi salah satu faktor penyebab kualitas sperma mengalami penurunan. Bahkan hal ini bisa membuat sperma menjadi lebih encer.

Ada banyak makanan bergizi yang bisa dikonsumsi untuk meningkatkan kualitas sperma, salah satunya wortel. Sayuran ini terbukti mampu menjaga kesehatan sperma. Pasalnya, kandungan karotenoid dalam wortel mampu membantu sperma lebih aktif sehingga bisa mencapai sel telur.

Selain itu, ada juga alpukat yang bisa menjaga kualitas sperma. Alpukat memiliki kandungan vitamin E yang cukup besar. Vitamin E ini lah yang bisa menjaga sekaligus meningkatkan kualitas sperma.

Satu buah alpukat memiliki 21 persen DV untuk vitamin E, 9 persen DV untuk seng dan mineral yang berperan penting dalam kualitas sperma, produksi testosteron, dan kesuburan. Asam folat juga banyak terkandung pada Alpukat.

Selain kurang mengonsumsi makanan bergizi dan kurang berolahraga, paparan senyawa Bisphenol A (BPA) juga berpotensi untuk menurunkan kualitas sperma. Senyawa BPA sendiri biasanya terdapat dalam kemasan air minum hingga makanan.

Studi kohort di China pada 218 responden pria pada 2010 menyebutkan bahwa terjadi peningkatan kadar BPA pada urine sehingga mempengaruhi penurunan konsentrasi, jumlah, vitalitas, dan motilitas sperma.

Pria dengan urine yang mengandung BPA, 3 kali lebih berisiko mengalami penurunan konsentrasi dan vitalitas sperma, 4 kali lebih berisiko menurunkan jumlah sperma. Selain itu BPA bersifat menyerupai hormon esterogen atau ‘esterogen like’. Senyawa ini juga bersifat sebagai antiandrogen sehingga pada pria memang bisa berdampak pada produksi sperma.

(anl/ega)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ini Penyebab Gula Darah ‘Anjlok’ Setelah Bercinta dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Bercinta adalah hal yang penting dilakukan bagi pasangan suami-istri, tak terkecuali bagi pengidap diabetes. Meski demikian, ada kalanya seseorang tiba-tiba merasa pusing setelah berhubungan seks. Ternyata, kondisi ini terjadi karena seks bisa menyebabkan kadar gula darah jadi rendah.

Dikutip dari Healthshot, penelitian menunjukkan bahwa seks bisa berdampak pada kadar gula darah, dan dapat berdampak lebih besar pada pengidap diabetes.

Prateek Makwana, Konsultan Embriolog, Penyederhanaan Kesehatan Reproduksi dan Seksual menjelaskan hubungan antara seks dan kadar gula darah. Sama seperti jogging atau aerobik, seks ibarat olahraga yang bisa menyebabkan kadar gula darah turun.


“Seks adalah salah satu jenis aktivitas fisik, dan seperti aktivitas fisik lainnya, seks dapat menyebabkan kadar gula darah Anda turun. Hal ini terjadi karena glukosa merupakan sumber energi utama yang digunakan selama aktivitas fisik dan olahraga,” kata Makwana.

Pada beberapa kasus, penurunan gula darah setelah bercinta bisa menyebabkan hipoglikemia, kondisi kadar gula darah yang di bawah batas normal. Dikutip dari Diabetes UK, seseorang yang mengonsumsi alkohol sebelum bercinta memiliki risiko lebih besar mengalami hipoglikemia, tergantung seberapa banyak dan rentang waktu setelah mengonsumsi alkohol.

Ketika seseorang mengalami hipoglikemia saat bercinta, dirinya bisa mengalami gejala berupa cemas atau khawatir. Kondisi ini disebut juga dengan istilah hypo anxiety.

Cara Mengatasi Gula Darah Rendah Usai Bercinta

Penurunan kadar gula darah yang terjadi secara mendadak dapat memengaruhi kualitas kehidupan seksual. Terdapat beberapa upaya yang bisa dilakukan guna menjaga kadar gula darah tetap stabil saat bercinta.

Berikut tips menjaga kadar gula darah dari dr Makwana:

  • Periksa kadar gula darah secara rutin untuk menghindari peningkatan atau penurunan yang mendadak.
  • Konsumsi makanan dan camilan secara teratur untuk menjaga kestabilan kadar gula darah.
  • Saat melakukan aktivitas seksual, persiapkan sumber karbohidrat untuk berjaga-jaga ketika kadar gula darah turun saat atau setelah berhubungan seks.

Selain mempraktikkan tips di atas, berkonsultasilah dengan dokter atau pakar nutrisi untuk memastikan kadar gula darah terjaga dengan baik.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy