Tag Archives: persaudaraan

Persaudaraan



Jakarta

Ukhuwah terdiri dari 1) ukhuwah islamiyah yaitu persaudaraan sesama umat Islam, 2) ukhuwah wathaniyah adalah persatuan dalam ikatan kebangsaan, 3) ukhuwah basyariyah yaitu persaudaraan sesama umat manusia.

Persaudaraan ini merupakan dasar dari persatuan. Negara mana pun mustahil bisa bangkit dan maju, kecuali rakyatnya bersatu. Persatuan tidak akan terwujud tanpa faktor persaudaraan dan kasih sayang. Oleh karena itu, kesatuan pandangan dalam suatu suatu komunitas dan lebih luas dalam suatu negara akan memperkokoh tegaknya negara itu. Ikatan persaudaraan hendaknya dibangun di atas fondasi akidah dan pemikiran yang sama. Persaudaraan di antara dua orang yang berbeda pemikiran dan akidah adalah semu.

Perintah Allah SWT bahwa orang beriman itu bersaudara, sebagaimana dalam firman-Nya surah Hujurat ayat 10 yang terjemahannya, “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.”


Makna ayat di atas adalah sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara dalam agama, karena itu, bila mereka bertikai, maka damaikanlah di antara saudara-saudara kalian itu. Takutlah kepada Allah SWT dalam segala urusan kalian agar kalian dirahmati oleh-Nya.

Ukhuwah dalam Islam adalah bagian dari keutuhan iman yang tidak bisa dihapus atau diganti. Oleh karena itu, Rasulullah SAW bersabda, “Perumpamaan orang beriman dalam berkasih – sayang dan cinta seperti tubuh yang padu, jika salah satu organnya sakit, maka bagian tubuh lain ikut merana dengan sulit tidur dan demam.” (HR Muslim)

Makanya jangan heran jika kita selalu peduli akan kondisi muslim di belahan dunia tanpa memandang perbedaan mazhab. Persaudaraan ini kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan-Nya.

Jika persaudaraan ini dikaitkan dengan ekonomi, maka umat ini akan menguasai jalur marketing dan industri-industri strategis. Maka mulailah dari hal-hal sederhana seperti kebutuhan pokok. Bersatulah dan bermusyawarah untuk saling memenuhi kebutuhan, satu pihak memerlukan barang-barang kebutuhan pokok dan satu pihak yang menyediakan. Persaudaraan ekonomi ini akan melahirkan keseimbangan baru dalam penguasaan sektor ekonomi. Ada sebagian orang berkata, ” Jumlah umat ini 80% namun penguasaan di sektor ekonomi mungkin tidak sampai 10%.” Keseimbangan baru terwujud jika persaudaraan ini kukuh, kuat dari godaan dan tentu dasarnya adalah akidah. Tantangan akan muncul dan bisa berupa gangguan, karena pihak yang saat ini sudah menikmati kue ekonomi akan bertahan dan berharap langkah-langkah persaudaraan kurang efektif.

Tatkala prinsip kebersamaan dan tolong menolong di tegakkan antar bangsa sesama muslim, maka dampaknya akan mempengaruhi peta politik global. Semua pihak tahu dan sadar bahwa saat ini di dunia ada kekuatan besar yaitu Amerika Serikat (termasuk Israel) dan sebagian Eropa dalam satu pihak, ada Rusia dan China. Semenjak kejatuhan Ottoman, maka negeri yang berpenduduk Islam terpecah menjadi negara-negara yang dijajah oleh negara-negara Barat. Dekade ini merupakan peluang terwujudnya persaudaraan Islam antar negara, karena telah terjadi gelombang mualaf besar-besaran di negara-negara Barat sehingga jalinan persaudaraan berdasar akidah akan terwujud.

Kondisi global yang saat ini masuk kategori tidak menentu, cuaca yang ekstrem, pertengkaran/ peperangan Rusia-Ukraina, penindasan Israel pada Palestina, semua akan mempengaruhi atau bisa merubah peta kekuatan. Cuaca ekstrem akan berpengaruh pada ketersediaan pangan dunia dan peperangan yang tentu beradu kekuatan persenjataan. Kerja sama antar negara yang berpenduduk Islam pada bidang pangan dan kebutuhan lainnya serta militer, ini akan mempengaruhi keseimbangan dan mungkin akan terwujud keseimbangan baru.

Makna persaudaraan dengan prinsip kebersamaan dan tolong menolong antar sesama dijalankan sesuai prinsip keadilan dan persamaan, maka dalam kehidupan mereka bisa disebut masyarakat yang adil dan baik. Persaudaraan dengan ikatan akidah maupun dengan ikatan kemanusiaan telah bersatu dan melakukan perlawanan, maka dampaknya luar biasa. Seperti yang terjadi saat ini tatkala Israel dengan kekuatan militer yang besar telah berbuat zalim pada rakyat Palestina, telah dilawan dengan menjauhi segala kepentingan yang berhubungan dengan Israel.

Kembali kepada persaudaraan yang Rasulullah SAW lakukan dengan mempersaudarakan kaum Anshar dengan kaum Muhajirin saat hijrah ke Madinah. Hal ini menjadi cikal bakal terbentuknya Negara Islam (negara kota) dan kemudian berkembang dengan pesat sampai wafatnya Rasulullah SAW. Kemudian dilanjutkan para khulafaur rasyidin berarti pemimpin yang bijaksana sesudah Nabi Muhammad SAW wafat.

Kaitannya dengan negeri tercinta ini, mari kita tingkatkan “persaudaraan” dengan prinsip-prinsip persamaan dan keadilan, sehingga semua elemen masyarakat berperan dengan bahu membahu dengan pemerintah untuk membangun menuju masyarakat yang adil dan makmur. Semoga Allah SWT menjaga keteguhan iman dan memperkuat persaudaraan umat.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Redaksi)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Persaudaraan Usman bin Affan dengan Aus bin Tsabit saat Hijrah ke Madinah



Jakarta

Rasulullah SAW mempersaudarakan para sahabatnya antara kaum Muhajirin dan Anshar. Salah satu sahabatnya yang dipersaudarakan saat itu adalah Usman bin Affan.

Saat hijrah ke Madinah Usman bin Affan dipersaudarakan dengan Aus bin Tsabit bin al-Mundzir. Aus bin Tsabit adalah saudara bani Najjar.

Ibnu Hisyam dalam Sirah Nabawiyah menceritakan kisah persaudaraan tersebut. Dikatakan, Rasulullah SAW bersabda, “Bersaudaralah kalian karena Allah SWT; dua saudara, dua saudara.” Lalu beliau menggenggam tangan Ali bin Abi Thalib seraya bersabda, “Ini saudaraku.”


Persaudaraan antara dua kaum yang dilakukan Rasulullah SAW ini turut diceritakan dalam ar-Rahiq al-Makhtum karya Syafiyurrahman al-Mubarakfuri. Dikatakan, Rasulullah SAW mempersaudarakan Muhajirin dan Anshar di rumah Anas bin Malik.

Saat itu, jumlah mereka ada 90 orang laki-laki, sebagian dari Muhajirin dan sisanya dari Ansar. Alasan Rasulullah SAW mempersaudarakan mereka agar saling membantu dan mewarisi setelah meninggal, di luar bagian warisan karena kekerabatan. Kebijakan tersebut berlaku hingga meletusnya Perang Badar.

Kisah Persaudaraan Usman bin Affan

Luthfi Yansyah dalam buku Kisah Edukatif 10 Sahabat Nabi yang Dijamin Masuk Surga: Membangun Karakter Anak dengan Meneladani Kisah Sahabat Rasulullah Pilihan, menceritakan Rasulullah SAW yang memutuskan untuk hijrah.

Ketika jumlah kaum muslimin terus bertambah, dakwah pun semakin tumbuh hal itu membuat Islam semakin kokoh.

Namun, di sisi lain kaum Quraisy semakin marah dan semakin menjadi-jadi, mereka pun semakin meningkatkan siksaan dan gangguannya terhadap orang-orang yang beriman.

Rasulullah SAW merasa kasihan melihat sahabatnya dan akhirnya memerintahkan mereka untuk hijrah. Salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang ikut hijrah adalah Usman bin Affan.

Usman bin Affan mendampingi Rasulullah SAW dalam sebuah peperangan yang beliau lakukan. Bahkan tidak ada satu perang pun yang terlewatkan selain Perang Badar karena harus merawat istrinya yang sedang sakit.

Masuknya Usman bin Affan merupakan salah satu nikmat terbesar yang Allah SWT anugerahkan kepada kaum Muslimin kepada Islam.

Hingga saat hijrah ke Madinah, Usman bin Affan tinggal di rumah Aus bin Tsabt al-Anshari, sudara Hassan, sang penyair Rasulullah SAW.

Allah SWT menurunkan ayat yang berkenaan dengan Aus bin Tsabit al-Anshari. Dia berfirman,

لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ وَالْاَقْرَبُوْنَۖ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ وَالْاَقْرَبُوْنَ مِمَّا قَلَّ مِنْهُ اَوْ كَثُرَ ۗ نَصِيْبًا مَّفْرُوْضًا

Artinya: “Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya dan bagi perempuan ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit maupun banyak, menurut bagian yang telah ditetapkan.” (QS An-Nisa: 7)

Saat Aus bin Tsabit al-Anshari meninggal dunia, ia meninggalkan seorang istri yang bernama Ummu Kajah dan tiga orang anak perempuan.

Selain itu, ada dua orang laki-laki yang merupakan sepupu laki-laki si mayit dari pihak ayah yang bernama Suwaid dan Arfajah.

Keduanya mengambil harta Aus bin Tsabit dan tidak memberikan sedikit pun kepada istri Aus dan anak-anaknya.

Hal itu dikarenakan pada zaman Jahiliah orang-orang musyrik tidak memberi warisan kepada wanita, termasuk anak-anak meskipun laki-laki.

Persaudaraan Kaum Muhajirin dan Anshar Mengharukan

Buya Hamka dalam Tafsir al-Ahzar menyebut bahwa persaudaraan sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW ini banyak yang mengharukan jika membaca riwayatnya.

Diceritakan pula bahwa masa hijrah dari Makkah ke Madinah itu dihitung menjadi dua gelombang. Gelombang pertama ialah yang bersama hijrah dengan Rasulullah SAW, gelombang yang pertama itu enam tahun lamanya.

Kemudian datang gelombang kedua, yaitu sesudah perdamaian Hudaibiyah, di mana kaum Musyrikin bersikeras mengusulkan supaya kalau ada orang Makkah yang pindah ke Madinah, hendaklah segera dikembalikan.

Tetapi, kalau orang yang telah ada di Madinah pergi ke Makkah, orang Makkah tidak bertanggung jawab untuk mengembalikannya ke Madinah. Rasulullah SAW menyetujui perjanjian itu, meskipun kelihatannya pincang.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com