Tag Archives: populasi muslim

Populasi Muslim di AS



Jakarta

Agak sulit memastikan berapa angka pasti populasi muslim di AS karena sensus di sana jarang melibatkan agama sebagai postulat yang harus diobyektifasi, karena agama dianggap wilayah yang sangat privat. Namun demikian, akhir-akhir ini sudah mulai ada kelompok yang berkepentingan untuk mengukur kekuatan dan potensi umat Islam di AS, termasuk data-data kuantitatif umat Islam di AS. Konon saat ini pemerintah AS sedang mempelajari kemungkinan adanya sensus populasi setiap penganut agama dan non beragama di AS. Tentu kita akan menunggu hasilnya.

Ada sejumlah survei yang pernah berusaha menghitung populasi warga AS berdasarkan agama dan kepercayaan, tetapi sekali lagi ini bukan angka resmi dari pemerintah AS. Meskipun bukan angka resmi tetapi survey-survey di AS memiliki ketentuan tersendiri, yang tidak boleh asal-asalan karena bisa diprotes bahkan bisa diproses hukum kalau ternyata hasil surveinya salah lalu menimbulkan kegaduhan di dalam masyarakat.

Sejumlah hasil survey menunjukkan pertumbuhan populasi muslim paling cepat perkembangannya di AS. Jika saat ini masih berkisar 4-7 juta jiwa, dan diperkirakan tahun 2050 akan melewati 8,1 juta jiwa. Sejumlah pengamat masa depan AS akan dipadati oleh populasi muslim, sebagaimana halnya di sejumlah negara di Eropa. Hillary Clinton sendiri mengakui bahwa “Islam is the fastest growing religion in the world”. Sangat masuk akan karena pola migrasi muslim saat ini sedang menyerbu negara-negara yang aman untuk berinvestasi, perfect untukmendidik anak, aman untuk meminta suaka politik, dan syurga bagi para expertist yang disukai di AS. Soal bagaimana menyeleksi agar yang masuk di AS bukan kelompok keras, apalagi teroris, AS sudah punya system proteksi yang berlapis. Itulah sebabnya dalam sebuah data survey menunjukkan, populasi muslim di AS tidak didominasi oleh para pencari kerja kasar seperti di Eropa tetapi di AS lebih didominasi oleh imigran muslim professional. Adalah wajar juga jika pendapatan perkapita komunitas muslim di AS setara dengan warga AS lainnya, karena mereka terdiri atas para pekerja professional.


Data terakhir (bulan Maret 2009, 10 tahun lalu) dari State Department of US memerinci asal usul etnik muslim sbb: African American 25%, Arab 26%, Asia Selatan 34%, dan lainnya 15%. Dibandingkan dengan panganut agama lain: Christian 78.5%, dengan perincian Protestant 51.3%, Katolik Roma 23.9%, Mormon 1.7%, Kristen lainnya 1.6%, tidak berafiliasi (unaffiliated) 12.1%, tidak beragama tertentu 4%, lain-lain yang belum teridentifikasi agamanya (unspecified) 2.5%, Yahudi 1.7%, Budha 0.7%, dan Islam 0.6%.

Data dari PEW Research Cebter mengungkapkan klasifikasi imigran muslim didominasi oleh negara-negara Asia Selatan seperti India, Pakistan, Banglades 35%, Timur Tengah dan Afrika 25%, Asia lainnya dan Pasifik 3%, Subsahara Afrika 9%, Iran 11%, Eropa 4%, Amerika 4%, dll kurang dari 1%. Dari asal usul kelahiran 23% jumlah populasi muslim lahir di Asia Pasifik, seperti Iran, Indonesia, dll, 25% dating dari Timur Tengah dan Afrika bagian utara, 9% datang dari sub-Sahara Afrika, 4% lahir di Eropa, dan 4% lahir dari sekitar Amerika. Imigran paling besar datang dari Pakistan (15%), Iran (11%), India (7%), Afganistan (6%), Iraq (5%), Kuwait (3%), Syiria (3%), dan Mesir (3%).

Kecenderungan populasi muslim di AS dekade terakhir menunjukkan angka peningkatan yang sangat signifikan. Agak ironis, justru pertumbuhan populasi besar itu terjadi pasca peristiwa 11/9. Komunitas muslim di AS menurut survey terakhir bukan hanya populasinya bertambah secara kuantitatif tetapi berbanding lurus dengan perkembangan kualitas dan tingkat kesejahteraan mereka. Populasi muslim di AS didominasi oleh kaum profesional. Berbeda dengan populasi muslim di Eropa didominasi para pekerja upah rendah. Komunitas muslim di AS menunjukkan kecenderungan sebagai warga yang lebih taat hukum.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Jumlah Jemaah Haji RI Terbesar di Dunia, Gaphura Puji Terobosan Prabowo



Jakarta

Indonesia menjadi salah satu negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. Dalam beberapa musim haji belakangan ini, Indonesia memberangkatkan lebih dari 200 ribu jemaah haji.

Ketua Umum Gabungan Perusahaan Haji dan Umrah Nusantara (Gaphura), Ali Mohamad Amin, mengatakan Indonesia memberikan kontribusi haji terbesar di dunia sebanyak 10 persen.

“Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia berjumlah 245 juta jiwa, Indonesia juga memberikan kontribusi haji terbesar di dunia sebesar 10%,” kata Ali dalam keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, Minggu (19/1/2025).


Ali menyampaikan, pada 2024 kemarin Indonesia mencatatkan rekor kuota haji terbanyak sepanjang sejarah, yaitu 241.000 jemaah haji. Meskipun kuota ini terbilang besar, namun kata Ali belum mampu untuk mengimbangi antusiasme masyarakat Indonesia untuk berhaji, terbukti dengan waktu tunggu di sebagian wilayah Tanah Air yang mencapai lebih dari 45 tahun.

Tak hanya haji, Ali juga mencatat peningkatan permintaan umrah seiring waktu.

“Mengacu pada 3 tahun terakhir pasca pandemi di mana Indonesia mengalami pertumbuhan industri umrah dari 1 juta di 2019 secara signifikan naik hingga 1,4 juta di 2023. Sementara Tahun 2024 telah sukses menyelenggarakan haji dengan jumlah terbesar sepanjang Sejarah yaitu sebanyak 241.000,” paparnya.

Meningkatnya Kesadaran Muslim Indonesia untuk Berhaji

Ali menyebut jumlah jemaah haji yang besar diiringi peningkatan pendapatan masyarakat, kesadaran umat Islam untuk menunaikan ibadah umrah dan haji, kemajuan teknologi, dan kebijakan pemerintah terkait ibadah haji dan juga umrah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan sektor ini.

Meski demikian, masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan strategi yang harus diterapkan seluruh stakeholder agar potensi pertumbuhan industri haji dan umrah di Indonesia terus berkembang dan memberi manfaat ke banyak pihak secara berkelanjutan, terutama bagi para jemaah haji atau Dhuyufurrahman.

“Dengan perubahan global dan khususnya regulasi di Saudi Arabia yang sudah semakin meningkat dalam pelaksanaan haji, Kerajaan Saudi sudah menargetkan tahun 2030 akan mencapai lebih dari 7 juta jemaah haji. Dengan demikian regulasi pemerintah Indonesia juga harus bisa menyesuaikan,” ujarnya.

“Alhamdulillah Pemerintah Indonesia sudah mengambil peran penting dengan terus melakukan hubungan diplomatik yang sangat baik dengan kerajaan Saudi, yang mana tahun lalu Indonesia diberikan tambahan kuota sebesar 20.000 jemaah,” sambungnya.

Ali juga menyoroti kemungkinan adanya tambahan kuota jemaah haji pada tahun ini. “Apabila kita menerima tambahan kuota dengan jumlah demikian akan bisa mengurangi antrian yang sangat besar yang sudah mencapai di atas 40 sampai 45 tahun,” lanjut Ali.

Di lain sisi, Ali juga mengapresiasi langkah yang diambil Presiden Prabowo Subianto dalam urusan ibadah haji.

“Saya sangat bangga terhadap Bapak Presiden Prabowo Subianto yang baru memimpin selama 3 bulan sudah bisa memberikan terobosan yang sangat signifikan yang sangat konsentrasi terhadap haji Indonesia yang disampaikan melalui Pak Dasco melalui media dan bahkan Pak Dasco sendiri langsung mengambil peran untuk menjadi Koordinator Haji Indonesia,” pungkas Ali.

Berdasarkan data Otoritas Umum Statistik Arab Saudi (GASTAT) total jemaah haji 1445 H/2024 M mencapai 1.833.164 orang. Jemaah terbanyak berasal dari negara-negara Asia. Selain negara-negara Arab, jemaah Asia mencapai 63,3 persen dari total jemaah haji.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com