Tag Archives: prolaktin

Dear Pasutri, Ini 6 Hal yang Terjadi Pada Tubuh saat Lama Tak Bercinta

Jakarta

Bagi pasangan suami istri, hubungan seksual merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga keharmonisan hubungan rumah tangga. Tak ayal, bagi pasutri, sesi bercinta kerap dinanti-nanti datangnya.

Namun, aktivitas seksual bisa saja terhenti. Banyak faktor yang memengaruhi, seperti gangguan kesehatan hingga kesibukan. Padahal, terlalu lama melewatkan sesi bercinta, bisa berdampak kurang baik ke tubuh.

Dikutip dari WebMD dan Medical News Today, mereka yang hasrat seksualnya tidak terpenuhi biasanya akan menjadi mudah marah dan gampang cemas.


Sebuah studi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa frustasi seksual berhubungan dengan gejala depresi. Selain itu, sebuah studi pada tahun 2021 menunjukkan bahwa kondisi ini juga bisa menyebabkan seseorang menjadi kurang fokus di tempat kerja.

Lalu, apa saja yang terjadi pada tubuh ketika seseorang lama tak melakukan aktivitas seksual?

1. Stres dan Mudah Cemas

Saat berhenti melakukan hubungan seksual, dapat membuat seseorang menjadi kurang terhubung dengan pasangannya. Hal ini juga berarti berkurangnya dorongan untuk mengelola stres sehari-hari.

2. Sistem Imun Melemah

Seks secara teratur dapat membantu tubuh melawan penyakit, sehingga tidak akan mudah terserang flu atau sejenisnya. Melalui penelitian, mereka yang rutin berhubungan seks memiliki kadar antibodi imunoglobulin A yang lebih tinggi.

3. Hubungan Kurang Harmonis

Pasangan yang memiliki jadwal seksual kurang teratur dapat membuat hubungan menjadi renggang dan kurang harmonis. Pasalnya, seks yang teratur dapat membantu merasa dekat secara emosional dengan pasangan, yang membuka peluang untuk komunikasi yang lebih baik.

4. Lebih Berisiko Kanker Prostat

Hubungan antara seks dan kanker prostat masih pro dan kontra. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa laki-laki yang jarang ejakulasi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat.

Sebuah penelitian besar yang dilakukan pada 30.000 pria menemukan mereka yang mengalami lebih dari 21 kali ejakulasi dalam sebulan memiliki risiko kanker prostat yang lebih rendah dibanding mereka yang hanya ejakulasi empat hingga tujuh kali sebulan.

Pasangan yang frekuensi berhubungan seksualnya menurun atau bahkan berhenti, dapat menurunkan daya ingat. Seseorang mungkin akan menjadi lebih pelupa.

Seks teratur dapat membantu meningkatkan daya ingat, terlebih bagi mereka yang berusia antara 50-89 tahun.

6. Sulit Tidur

Seks sendiri diketahui dapat melepaskan hormon untuk membantu tidur nyenyak. Hormon seperti prolaktin dan oksitosin diketahui berperan untuk itu.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dear Pasutri, Ini Masalah Kesehatan yang Bisa Sembuh saat Rutin Bercinta

Jakarta

Bukan rahasia lagi jika berhubungan seksual dapat memberikan banyak manfaat bagi para pasangan. Selain membuat hubungan lebih ‘hangat’, bercinta juga bisa berdampak positif bagi kesehatan, termasuk menyembuhkan beberapa penyakit.

Dikutip dari Everyday Health dan WebMD, hormon-hormon yang dilepaskan oleh tubuh saat seseorang berhubungan seksual dapat membantu mengobati beberapa masalah kesehatan yang terjadi.

Lalu apa saja penyakit yang bisa diobati dengan rutin berhubungan seksual?


1. Insomnia

Saat berhubungan seksual, khususnya saat orgasme tubuh akan melepaskan hormon prolaktin. Hormon ini akan membantu seseorang untuk tidur.

Setelah berhubungan seks, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang sering terjadi. Hal ini tidak hanya membantu tertidur lebih mudah tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak dan lebih nyenyak.

2. Nyeri di Tubuh

Selain dapat menghilangkan stres, endorfin yang dilepaskan tubuh saat berhubungan seksual juga dapat menjadi pereda sakit alami. Selama berhubungan seks, tubuh akan dibanjiri endorfin, yang berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dengan menghalangi transmisi sinyal rasa sakit.

3. Inkontinensia

Inkontinensia urine adalah kondisi ketika hilangnya kontrol kandung kemih yang menyebabkan penderitanya sulit menahan buang air kecil. Seks sendiri dapat menguatkan otot panggul yang bisa berdampak pada kesehatan otot-otot kandung kemih, usus, dan rahim (pada wanita) atau prostat (pada pria).

4. Penyakit Jantung

Seks dapat meningkatkan detak jantung, yang sangat baik untuk sirkulasi dan membantu menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bagi pria yang lebih muda dan sehat, berhubungan seks secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena masalah jantung di kemudian hari.

Penelitian lain pada tahun 2020 menemukan bahwa pasien serangan jantung yang berhubungan seks setidaknya seminggu sekali memiliki peluang 10 persen lebih rendah untuk meninggal karena penyakit jantung.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Kali Sebaiknya Pasutri Bercinta dalam Seminggu? Ini Temuan Studi

Jakarta

Tidak sedikit pasangan yang masih merasa bingung menentukan frekuensi yang ideal untuk berhubungan seks setiap minggunya. Lalu, sebenarnya berapa kali sebaiknya pasangan bercinta dalam seminggu?

Dikutip dari NBC News dan Times of India, sebenarnya tidak ada angka ‘normal’ terkait berhubungan seks. Selama pasangan merasa puas terkait frekuensi seks mereka, maka hal itu bisa dikatakan sebagai hubungan yang baik-baik saja.

Sebuah studi tahun 2017 yang dimuat dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa rata-rata orang dewasa saat ini menikmati seks sebanyak 54 kali setahun, yang setara dengan sekitar seminggu sekali.


Studi lain yang diterbitkan dalam Social Psychological and Personality Science yang mensurvei lebih dari 30.000 orang Amerika selama 40 tahun untuk tiga proyek berbeda, menemukan bahwa frekuensi seminggu sekali adalah standar Goldilocks untuk kebahagiaan.

Manfaat Kesehatan Rutin Berhubungan Seks

1. Menghilangkan Stres

Dikutip dari WebMD, saat seseorang stres tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Meskipun hormon ini dapat memberikan efek positif, namun terlalu banyak kortisol dapat membuat seseorang menjadi mudah tegang dan lelah.

Dari sinilah, seks atau bercinta bisa dilakukan untuk memicu pelepasan endorfin, yakni hormon cinta yang dapat membuat seseorang merasa senang dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.

2. Tidur Nyenyak

Saat berhubungan seksual, tubuh akan melepaskan salah satu hormon bernama prolaktin. Hormon ini berperan dalam mengatur tidur seseorang.

Setelah berhubungan seks, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang seringkali terjadi. Hal ini tidak hanya membantu untuk tertidur lebih mudah tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Imun Tubuh Meningkat

Seks ternyata juga dapat membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi antibodi yang melindungi terhadap infeksi, termasuk human papillomavirus (HPV).

Satu studi kecil oleh para peneliti di Wilkes University di Pennsylvania menemukan bahwa seseorang yang berhubungan seks tiga kali atau lebih setiap minggu memiliki lebih banyak antibodi imunoglobulin A dalam air liur mereka, yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan beberapa virus dan bakteri.

4. Meredakan Sakit

Hormon endorfin yang dapat membantu tubuh mengelola stres ternyata dapat juga menjadi penghilang rasa sakit alami. Selama berhubungan seks, tubuh akan dibanjiri endorfin yang berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dengan menghalangi transmisi sinyal rasa sakit.

Sebuah survei tahun 2013 oleh Universitas Munster menemukan bahwa orang-orang yang mengalami serangan migrain atau sakit kepala cluster, seks dapat membantu meringankan gejala-gejalanya.

5. Jantung Lebih Sehat

Bercinta juga dapat meningkatkan detak jantung seseorang, hal ini terbilang cukup baik untuk sirkulasi dan menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang lebih muda dan sehat, berhubungan seks secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena masalah jantung di kemudian hari. Bagi wanita, satu penelitian menunjukkan bahwa kualitas pengalaman seksual mereka, bukan seberapa sering mereka berhubungan seks, dikaitkan dengan penurunan risiko masalah jantung.

(dpy/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Manfaat Bercinta buat Pasutri, Nggak Cuma Puaskan Hasrat Seksual

Jakarta

Bercinta merupakan salah satu momentum penting di dalam sebuah hubungan rumah tangga. Bercinta tidak hanya sekadar keintiman atau kesenangan bagi pasutri saja, namun nyatanya dengan rutin bercinta juga dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh.

Rutin bercinta diketahui dapat memberikan manfaat seperti meningkatkan sistem kekebalan tubuh sampai dengan meningkatkan kualitas tidur. Lantas, apa saja manfaat kesehatan yang didapatkan dengan rajin bercinta? Dikutip dari WebMD, berikut adalah informasi selengkapnya:

1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Bercinta dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi antibodi yang dapat melindungi terhadap infeksi, termasuk human papillomavirus (HPV). Sebuah studi lain pada tahun 2021 menemukan bahwa bercinta dikaitkan dengan kemampuan tubuh yang lebih baik untuk melawan virus COVID-19.


Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh adalah dengan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam. Bercinta dikaitkan dengan kualitas tidur yang lebih baik sehingga dengan bercinta dengan teratur dapat membantu memperkuat kesehatan kekebalan tubuh secara menyeluruh.

2. Membantu Tidur yang Berkualitas

Berbagai hormon dapat dilepaskan oleh tubuh saat sedang bercinta, khususnya saat orgasme, yaitu prolaktin. Prolaktin merupakan hormon yang berperan dalam mengatur tidur. Usai bercinta, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang sering terjadi.

Hal tersebut tidak hanya membantu tubuh untuk tertidur dengan lebih mudah, namun juga dapat mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Menghilangkan Stres

Saat tubuh sedang stres, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut dengan kortisol. Walaupun kortisol dalam jumlah kecil dapat membantu tubuh berfungsi dengan baik, namun terlalu banyak kortisol dapat membuat tubuh merasa tegang atau lelah.

Bercinta dapat melepaskan edorfin, hormon yang membuat tubuh merasa senang sehingga dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengembalikan kadar kortisol ke normal. Bercinta juga dapat merangsang pelepasan oksitosi atau ‘hormon cinta’, membantu tubuh merasa rileks dan lebih terhubung dengan pasangan.

4. Menyeimbangkan Kadar Hormon

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bercinta secara teratur dapat membantu tubuh untuk menyeimbangkan hormon reproduksi seperti estrogen dan dapat mendukung ovulasi yang konsisten pada wanita dengan siklus menstruasi normal yang tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

Walaupun penelitian bervariasi mengenai frekuensi bercinta yang terbaik, namun sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa seorang pria yang berusia 20-an dan 40-an yang ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan, maka dapat mengurangi risiko kanker prostat sampai dengan 20 persen.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Manfaat Rutin Bercinta Bagi Pasutri, Nggak Cuma Hilangkan Stres

Jakarta

Berhubungan seksual tidak melulu tentang kesenangan atau keintiman. Bagi pasangan yang rutin untuk bercinta, ternyata bisa mendapatkan manfaat kesehatan yang tidak disangka-sangka.

Dikutip dari WebMD, ada banyak manfaat kesehatan yang bisa didapatkan pasangan ketika mereka mampu menjaga frekuensi hubungan seksualnya. Mulai dari meningkatkan sistem kekebalan tubuh hingga kualitas tidur yang lebih baik.

Lantas, apa saja manfaat kesehatan yang bisa didapatkan ketika pasangan rutin bercinta?


1. Menghilangkan Stres

Saat seseorang stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol. Meskipun hormon ini dapat memberikan efek positif, namun terlalu banyak kortisol dapat membuat seseorang menjadi mudah tegang dan lelah.

Dari sinilah, seks atau bercinta bisa dilakukan untuk memicu pelepasan endorfin, yakni hormon cinta yang dapat membuat seseorang merasa senang dan meningkatkan suasana hati menjadi lebih baik.

2. Tidur Nyenyak

Saat berhubungan seksual, tubuh akan melepaskan salah satu hormon bernama prolaktin. Hormon ini berperan dalam mengatur tidur seseorang.

Setelah berhubungan seks, lonjakan prolaktin sebagian besar bertanggung jawab atas rasa kantuk dan rileks yang seringkali terjadi. Hal ini tidak hanya membantu untuk tertidur lebih mudah tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Seks ternyata juga dapat membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan produksi antibodi yang melindungi terhadap infeksi, termasuk human papillomavirus (HPV).

Satu studi kecil oleh para peneliti di Wilkes University di Pennsylvania menemukan bahwa seseorang yang berhubungan seks tiga kali atau lebih setiap minggu memiliki lebih banyak antibodi imunoglobulin A dalam air liur mereka, yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk melawan beberapa virus dan bakteri.

4. Meredakan Sakit Kepala

Hormon endorfin yang dapat membantu tubuh mengelola stres ternyata dapat juga menjadi penghilang rasa sakit alami. Selama berhubungan seks, tubuh akan dibanjiri endorfin yang berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dengan menghalangi transmisi sinyal rasa sakit.

Sebuah survei tahun 2013 oleh Universitas Munster menemukan bahwa orang-orang yang mengalami serangan migrain atau sakit kepala cluster, seks dapat membantu meringankan gejala-gejalanya.

5. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Bercinta juga dapat meningkatkan detak jantung seseorang, hal ini terbilang cukup baik untuk sirkulasi dan menjaga tekanan darah dalam kisaran yang sehat.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pria yang lebih muda dan sehat, berhubungan seks secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko lebih rendah terkena masalah jantung di kemudian hari. Bagi wanita, satu penelitian menunjukkan bahwa kualitas pengalaman seksual mereka, bukan seberapa sering mereka berhubungan seks, dikaitkan dengan penurunan risiko masalah jantung.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Manfaat Rutin Bercinta, Termasuk Kurangi Stres-Tingkatkan Kualitas Tidur

Jakarta

Bercinta sering dipandang sebagai aktivitas untuk memuaskan hasrat berahi. Namun, manfaat seks tidak berhenti sampai di situ saja.

Sejumlah studi menunjukkan seks dapat memberikan beragam manfaat untuk kesehatan, baik secara fisik maupun mental. Bahkan, bercinta secara rutin dan teratur dikaitkan dengan penurunan risiko depresi hingga penyakit jantung.

Lantas, apa saja manfaat yang diperoleh dari berhubungan seks secara rutin? Dikutip dari WebMD, berikut ulasannya.


1. Meredakan Stres

Saat stres, tubuh akan melepaskan hormon yang disebut kortisol. Dalam jumlah kecil, kortisol membantu tubuh agar berfungsi dengan baik. Namun jika jumlahnya terlalu tinggi, dapat membuat tubuh merasa tegang atau lelah.

Ketika berhubungan seks, tubuh akan melepaskan hormon endorfin. Hormon ini dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengembalikan kadar kortisol ke normal.

Seks juga merangsang pelepasan oksitosin yang membuat seseorang menjadi rileks dan terhubung secara emosional dengan pasangan, sehingga menurunkan tingkat stres lebih jauh lagi.

2. Meningkatkan Kualitas Tidur

Seks juga mendorong pelepasan hormon prolaktin, hormon yang berperan dalam mengatur tidur.

Setelah bercinta, lonjakan prolaktin akan memicu munculnya rasa kantuk dan rileks. Hal ini tidak hanya membantu untuk terlelap, tetapi juga mendukung tidur yang lebih nyenyak.

3. Meningkatan Sistem Imun Tubuh

Seks dapat menunjang sistem imum dengan meningkatkan produksi antibodi yang melindungi tubuh dri infeksi. Sebuah studi kecil yang dilakukan Wilkes University di Pennsylvania menemukan mahasiswa yang berhubungan seks tiga kali atau lebih dalam seminggu memiliki antibodi imunoglobulin A yang meningkatkan kemampuan imun tubuh dalam melawan virus dan bakteri.

Studi lain yang dilakukan pada 2021 juga menemukan seks dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan virus COVID-19.

4. Meredakan Nyeri

Hormon yang dilepaskan saat berhubungan seks juga dapat membantu meredakan nyeri pada tubuh. Saat bercinta, endorfin dapat berinteraksi dengan reseptor rasa sakit di otak dan menghambat transmisi sinyal rasa sakit.

Survei yang dilakukan pada 2013 oleh Munster University juga menemukan seks dapat meringankan gejala nyeri yang disebabkan oleh serangan migrain.

5. Mendukung Kesehatan Mental

Selama berhubungan seks, tubuh akan melepaskan hormon-hormon meningkatkan suasana hati, seperti endorfin, oksitosin, dan dopamin. Hormon-hormon ini tak hanya mengurangi stres, tapi juga dapat memperdalam keintiman emosional yang dirasakan terhadap pasangan.

Semua hal tersebut berkontribusi pada kesehatan mental yang lebih baik.

6. Memperkuat Dasar Panggul

Saat mencapai orgasme, otot dasar panggul secara alami berkontraksi dan rileks. Hal ini secara tidak langsung melatih dan memperkuat otot tersebut.

Otot dasar panggul berfungsi untuk menopang berbagai organ dalam tubuh, seperti kandung kemih, usus, rahim, dan prostat. Otot-otot ini juga mendukung fungsi dan performa seksual yang lebih baik.

7. Meningkatkan Kesehatan Jantung

Seks dapat meningkatkan detak jantung, sehingga merangsang sirkulasi dan membantu menjaga tekanan darah berada di kisaran yang sehat. Beberapa penelitian juga menunjukkan berhubungan seks secara teratur dapat menurunkan risiko masalah jantung pada pria yang lebih muda dan sehat.

Sedangkan bagi wanita, penelitian menunjukkan kualitas pengalaman seksual (bukan seberapa sering berhubungan seks) yang baik dikaitkan dengan penurunan risiko masalah jantung.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apakah Bercinta Bikin Tidur Nyenyak? Ini Penjelasannya


Jakarta

Bagi sebagian orang, setelah bercinta atau berhubungan seksual biasanya jadi mudah tidur atau membuat tidur lebih nyenyak.

Ada alasan ilmiah di balik jadi gampang tertidur dan tidur nyenyak setelah berhubungan seksual.

Dikutip Healthline, banyak ahli mengatakan, meskipun belum ada bukti klinis yang kuat untuk menunjukkan bahwa bercinta dapat membuat tubuh mengantuk, namun mekanisme dasar dari zat kimia yang dilepaskan saat bercinta dapat membantu seseorang untuk tidur dengan lebih baik.


Salah satu penyebabnya adalah hormon oksitosin yang dikenal sebagai ‘hormon cinta’.

dr Amer Khan, seorang ahli saraf Sutter Health, spesialis tidur, mengatakan bahwa pelepasan oksitosin terjadi secara bersamaan dengan perasaan kasih sayang dan sentuhan kasih sayang atau sensual, yang dapat mengarah pada perasaan sejahtera yang menyenangkan dan terbebas dari stres.

“Hormon-hormon lain, seperti dopamin, prolaktin, dan prongesteron, sudah terbukti dapat memengaruhi pikiran dengan rasa lega, rileks, dan mengantuk setelah melakukan hubungan seks yang memuaskan,” Kata Kahn.

Tinjauan penelitian pada tahun 2016 yang dilakukan di Universitas Ottawa juga menunjukkan bahwa bercinta sebelum tidur dapat mengurangi tingkat stres dan juga dapat membantu bagi seseorang yang mengidap insomnia untuk memulai dan mempertahankan tidurnya.

Meskipun begitu, Khan mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian berskala besar untuk mengeksplorasi hal ini dengan lebih spesifik.

Ada banyak cara selain bercinta untuk terhubung dengan pasangan dan tentunya dapat menenangkan pikiran sebelum waktu tidur.

“Sebagai dokter spesialis tidur, saya akan menyarankan orang-orang untuk menikmati waktu bersama,” ucap Khan.

“Kebersamaan fisik, emosional, dan mental lebih penting daripada berfokus pada kebutuhan untuk mencapai orgasme sebelum tidur,” tutup Khan.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Manfaat Rutin Bercinta, Jantung Lebih Sehat hingga Bikin Awet Muda


Jakarta

Rutin bercinta ternyata tidak hanya membuat hubungan dengan pasangan semakin harmonis, tetapi sejumlah riset mengaitkannya dengan kesehatan tubuh, bahkan organ-organ vital. Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis kandungan Amy Wetter.

“Seks dapat bermanfaat bagi kesehatan karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk tidur yang lebih nyenyak, stres yang lebih rendah, peningkatan harga diri, penurunan tekanan darah, dan pereda nyeri,” ujarnya, dikutip dari Everyday Health.

Berikut adalah deretan manfaat untuk kesehatan tubuh bagi pasangan suami istri yang rutin bercinta.


1. Peningkatan kesehatan jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

Sebuah studi observasional yang diterbitkan pada 2020 menemukan bahwa seks dapat meningkatkan pemulihan jangka panjang setelah serangan jantung. Orang-orang yang lebih sering berhubungan seks memiliki risiko kematian 35 persen lebih rendah dalam dua dekade berikutnya.

Seks sebenarnya dianggap sebagai bentuk olahraga yang baik. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa pria membakar rata-rata 4 kalori per menit selama sesi seks rata-rata 25 menit, dan wanita membakar 3 kalori.

2. Meringankan rasa sakit

Dalam sebuah penelitian, orang-orang yang berada dalam sembilan bulan pertama hubungan romantis terkena nyeri termal di laboratorium. Mereka diperlihatkan foto-foto pasangan dan momen romantis mereka, serta permainan kata sebagai selingan.

Peserta melaporkan bahwa melihat pasangan romantis secara signifikan mengurangi rasa sakit, dan pencitraan otak menunjukkan bahwa hal itu juga meningkatkan aktivitas di area yang terkait dengan sistem penghargaan otak.

3. Mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah

“Seks dapat membantu menghilangkan stres dengan meningkatkan endorfin dan hormon lain yang meningkatkan suasana hati,” kata Wetter.

Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di Sexual Medicine menemukan bahwa berhubungan seks pada malam sebelum pembacaan tekanan darah menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah sistolik.

4. Mengurangi risiko kanker prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

5. Tidur lebih nyenyak

Seks yang baik akan memberikan pengaruh kepada kualitas tidur seseorang. Hal ini karena adanya pelepasan beberapa hormon.

“Seks dapat meningkatkan kualitas tidur dengan pelepasan hormon yang disebut oksitosin, prolaktin, dan endorfin,” kata Wetter.

6. Suasana hati yang lebih bahagia

Setelah berhubungan seks, seseorang cenderung akan memiliki pandangan yang lebih positif. Ada alasan biokimia untuk mengalami peningkatan suasana hati sebagai manfaat seks, mulai dari neurotransmiter yang mungkin dilepaskan selama hubungan seks yang sehat hingga peningkat suasana hati yang terkandung dalam air mani itu sendiri.

Selain itu, seks yang baik juga bisa memberikan perasaan senang dan mampu membantu menjalin ikatan yang lebih baik dengan pasangan.

7. Kulit bercahaya dan tampak lebih muda

Pada saat bercinta, detak jantung akan meningkat dan menyebabkan adanya peningkatan aliran darah ke wajah. Sehingga, ini akan membuat wajah seseorang menjadi lebih cerah. Meskipun ini hanya bersifat sementara.

“Hal ini menyebabkan pembuluh darah membesar dan membuat tampak cerah,” jelas Wetter.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy