Tag Archives: puasa rajab

Doa Buka Puasa Rajab dan Keutamaannya


Jakarta

Bulan Rajab menjadi salah satu ajang mencari kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yaitu, berpuasa sunnah di bulan Rajab.

Hal itu juga dikuatkan oleh kebiasaan Rasulullah SAW untuk berpuasa pada Rajab. Berikut bunyi haditsnya,

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا عِيسَى، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ، – يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ – قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبَ، فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ


Artinya: Dinarasikan ‘Uthman bin Hakim, “Saya bertanya apda Sa’id bin Jubair tentang puasa selama Rajab. Dia mengatakan: ‘Ibnu ‘Abbas berkata Rasulullah SAW biasa berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berhenti, dan dia tidak berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berpuasa.” (HR Abu Daud)

Bulan Rajab adalah salah satu bulan suci urutan ke-7 dalam kalender Islam. Bulan Rajab termasuk bulan yang mulia. Selain terdapat peristiwa Isra Mi’raj di bulan Rajab, perintah salat juga diwajibkan pada bulan ini. Rasulullah SAW bersabda,

“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku.”

Dilansir Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry dalam buku Ritual Bid’ah dalam Setahun, tidak ada pengamalan puasa Rajab yang secara khusus dianjurkan muslim. Sebaliknya, puasa Rajab yang dapat diamalkan muslim di antaranya puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dan puasa Ayyamul Bidh. Adapun bacaan doa berbukanya dapat disimak pada ulasan berikut.

Doa Buka Puasa Rajab

Dikutip dari buku Magnet Rezeki Keluarga oleh Ustadz Arifin Ibnu Jumani, berikut bacaan doa berbuka puasa sunnah:

اللهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu. Dzahabazh-zhama-u wab-tallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa-allaah.

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa haus dan telah basah urat-urat, serta telah ditetapkan pahala, insyaAllah.”

Setelah membaca doa berbuka puasa, dilanjutkan dengan membaca doa sebelum makan:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللَّهِ

Allaahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa adzaaban naar, bismillaah.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah Engkau karuniakan dan lindungilah kami dari siksa neraka. Dengan menyebut nama Allah.”

Doa tersebut penting dibaca oleh umat muslim agar Allah SWT memberikan karunia dan keberkahan-Nya kepada hamba-Nya. Bahkan, barang siapa yang membaca doa sebelum makan, niscaya ia juga akan mendapatkan perlindungan Allah SWT dari siksa neraka yang pedih.

Rasulullah SAW dalam haditsnya memberi pedoman waktu untuk berbuka puasa dapat disesuaikan pada masing-masing wilayah. Beliau menyebutkan, waktu berbuka puasa pada saat memasuki waktu Magrib atau saat awal tenggelamnya matahari.

إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَا هُنَا ، وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَا هُنَا ، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ ، فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ

Artinya: “Jika malam telah datang dari sini dan siang telah tertutup dari sini, serta matahari terbenam, itulah waktu berbuka bagi yang berpuasa.” (HR Bukhari)

Keutamaan Puasa Rajab

Merujuk pada buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, salah satu cara menunjukkan cinta seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW pada bulan Rajab adalah dengan melaksanakan puasa sunah. Sebab, puasa sunah di bulan Rajab memiliki keutamaan yang sangat istimewa.

Rasulullah SAW menyatakan orang yang melaksanakan puasa pada bulan Rajab akan mendapatkan manisnya hidangan surga. Hal ini berdasarkan pada sebuah hadits,

“Sesungguhnya di surga ada suatu sungai yang bernama Rajab. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada manu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.” (HR Bukhari dan Muslim)

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa di Bulan Rajab, Ini Waktu Mustajab dan Keutamaannya


Jakarta

Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia yang penuh keberkahan. Selain sebagai salah satu bulan yang dianjurkan untuk berpuasa, bulan ini juga menjadi waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampunan Allah SWT.

Dalam Islam, terdapat berbagai waktu terbaik yang diyakini sebagai waktu mustajab, di mana doa-doa akan lebih cepat dikabulkan, dan salah satu waktu tersebut adalah di bulan Rajab. Namun, kapan waktu mustajab untuk berdoa di bulan Rajab? Berikut penjelasannya.

Kapan Waktu Mustajab untuk Berdoa di Bulan Rajab?

Dalam buku Doa-doa Khusus Wanita yang disusun oleh Amirulloh Syarbini dijelaskan bahwa, waktu mustajab untuk berdoa di bulan Rajab adalah pada malam pertama bulan Rajab. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,


“Ada lima malam di mana doa tidak akan tertolak, yaitu malam pertama bulan Rajab, pertengahan bulan Sya’ban, malam Jumat, malam Idul fitri, dan malam Idul adha.” (HR. Ibnu Dailani)

Doa Bulan Rajab

Dalam buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab Untuk Berdoa yang disusun oleh Nurhasanah Naminoleh, terdapat sebuah riwayat dari Anas bin Malik RA, dia berkata bahwa Nabi SAW jika memasuki bulan Rajab, beliau berdoa,

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta pertemukanlah kami dengan Ramadhan.” (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)

Berikut bacaan lengkap doa di bulan Rajab yang dikutip dari buku Memburu Syurga di Bulan Istimewa yang ditulis oleh Miftah Fauzi.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلَّغْنَا رَمَضَانَ

Arab Latin: Allahumma bârik lanâ fi Rajaba wa Sya’bana wa ballighna Ramadhānā

Artinya: “Ya Allah, berkatilah kami pada Rajab dan Sya’ban. Sampaikan kami dengan Ramadan.”

Keutamaan Bulan Rajab

Selain dianggap sebagai waktu yang mustajab untuk berdoa, bulan Rajab juga memiliki banyak keutamaan dan keistimewaan sebagai salah satu bulan yang mulia. Berikut adalah beberapa keutamaan bulan Rajab yang dikutip dari buku Materi Khutbah Jumat Sepanjang Tahun yang disusun oleh Muhammad Khatib.

1. Salah Satu Bulan yang Dihormati

Dalam setahun, terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, dan salah satunya adalah bulan Rajab.

Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya zaman berputar sebagaimana bentuknya semula di waktu Allah menciptakan langit dan bumi. Dalam setahun terdapat dua belas bulan yang di antaranya terdapat empat bulan yang dihormati, tiga bulan diantaranya berturut-turut Dzulqaidah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab Mudhar, yang terdapat diantara bulan Jumadil Tsani Tsaniah dan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim.)

2. Keutamaan Berpuasa di Bulan Rajab

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa amal yang dilakukan di bulan ini akan mendapat ganjaran yang sangat besar, seperti berpuasa.

Imam Thabarani meriwayatkan dari Sa’id bin Rasyid, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa berpuasa sehari di bulan Rajab, maka ia laksana berpuasa setahun, bila puasa 7 hari, maka ditutuplah untuknya pintu-pintu neraka jahanam, bila puasa 8 hari, maka dibukakan untuknya 8 pintu surga, dan bila puasa 10 hari, maka Allah akan mengabulkan semua permintaannya.”

3. Rajab Merupakan Nama Sungai di Surga

Di surga, terdapat sungai yang diyakini memiliki rasa yang manis, suasana yang sejuk, dan aroma yang harum. Menurut Malaikat Jibril, sungai tersebut adalah sungai Rajab.

Rasulullah SAW bersabda,

“Pada malam mi’raj, aku melihat sebuah sungai yang airnya lebih manis dari madu, lebih sejuk dari air batu dan lebih harum dari minyak wangi, lalu saya bertanya pada Jibril AS, ‘Wahai Jibril untuk siapakan sungai ini?’ Jibril berkata: “Ya Muhammad sungai ini adalah untuk orang yang membaca salawat untuk engkau di bulan Rajab ini.”

4. Rajab Bulannya Allah SWT

Di antara berbagai bulan yang mulia, Rajab adalah bulan yang khusus milik Allah SWT. Abul Fath meriwayatkan dari al-Hasan, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Rajab itu bulannya Allah, Sya’ban bulanku, dan Ramadan bulannya umatku.”

Demikian waktu mustajab untuk berdoa di bulan Rajab. Setelah mengetahui waktu terbaik ini, jangan lewatkan untuk berdoa ya.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Rajab: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Doa buka puasa Rajab adalah doa yang dapat dibaca oleh umat Islam setelah menyelesaikan puasa satu hari penuh di bulan Rajab. Puasa merupakan salah satu amal yang dianjurkan di bulan Rajab, sebagai bagian dari bulan-bulan Haram yang penuh keberkahan.

Berdasarkan buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Amirulloh Syarbini, puasa di bulan-bulan haram, termasuk bulan Rajab dianjurkan oleh Rasulullah SAW bagi mereka yang ingin dan mampu melakukannya.

Rasulullah SAW pernah didatangi oleh seorang lelaki dari suku Bahilah yang memintanya agar diizinkan untuk berpuasa sepanjang tahun, kemudian beliau bersabda,


صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلَاثَةِ فَصَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا

“Maka puasalah dari bulan haram lalu tinggalkan! Puasalah dari bulan haram lalu tinggalkan! Puasalah dari bulan haram lalu tinggalkan! Rasulullah mengatakan tiga kali dengan (menggerakkan) tangannya, mengepalkan lalu merentangkannya.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan An- Nasa’i)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa perkataan Rasulullah SAW tersebut merupakan anjuran untuk berpuasa di bulan Haram, dan juga untuk tidak memaksakan diri berpuasa di luar bulan-bulan tersebut.

Ini dimaksudkan agar seorang muslim tidak melemahkan fisiknya dengan berpuasa di luar bulan-bulan Haram, dan bagi mereka yang sanggup, berpuasa di bulan-bulan Haram seperti bulan Rajab merupakan suatu keutamaan. Lalu, bagaimana bacaan doa buka puasa Rajab?

Bacaan Doa Buka Puasa Rajab

Untuk mengamalkan doa buka puasa Rajab, umat Islam dapat mengamalkan beberapa doa buka puasa Ramadhan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Doa-doa ini dikutip dari kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar.

Dalam kitab Sunan Abu Daud dan kitab Sunan Nasai, Ibnu Umar RA menceritakan bahwa Nabi SAW apabila berbuka mengucapkan doa berikut,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Arab Latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insya Allah.

Artinya: “Dahaga telah lenyap dan tenggorokan telah basah serta pahala telah tetap bila Allah SWT menghendaki.”

Dalam kitab Sunan Abu Daud, diriwayatkan sebuah hadits dari Mu’adz ibnu Zahrah yang menceritakan bahwa Nabi SAW apabila berbuka mengucapkan doa berikut,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Arab Latin: Allahumma laka shumtu wa’alaa rizqika afthartu.

Artinya: “Ya Allah, karena Engkaulah aku puasa, dan berkat rezeki-Mu-lah aku berbuka.”

Dalam kitab Ibnu Sinni, diriwayatkan sebuah hadits dari Ibnu Abbas RA yang menceritakan bahwa Nabi SAW apabila berbuka mengucapkan doa berikut,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab Latin: Allaahumma laka shumnaa wa ‘ala rizqika aftharnaa fataqabbal minnaa innaka antas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Ya Allah, karena Engkaulah kami puasa, dan atas rezeki-Mu-lah kami berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau adalah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Doa-doa berbuka puasa ini dapat diamalkan oleh seorang muslim sebagai doa buka puasa Rajab.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com