Tag Archives: puasa sunnah

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Puasa Ganti, Lengkap dengan Niatnya



Jakarta

Puasa Senin Kamis adalah salah satu puasa sunnah dalam Islam. Rasulullah SAW sering berpuasa pada hari Senin Kamis.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal-amal diajukan (di depan Allah) pada setiap hari Senin dan Kamis, lalu Allah mengampuni setiap muslim atau setiap orang yang beriman kecuali dua orang yang berseteru. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah amal kedua orang itu’.” (HR Ahmad)

Sedangkan puasa ganti atau puasa qadha adalah puasa yang dilakukan untuk mengganti puasa wajib yang tertinggal. Puasa tersebut tertinggal karena batal puasa wajibnya, tetapi tidak ada unsur kesengajaan, hanya karena tidak mampu menjalankan puasa tersebut, ungkap Muh Hambali dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan Hingga Kematian.


Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 184,

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗوَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗوَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ١٨٤

Artinya: “(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka, siapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Siapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, itu lebih baik baginya dan berpuasa itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Bagaimana bacaan niat dan doa buka puasa Senin Kamis dan puasa ganti? Begini bacaannya.

Bacaan Niat Puasa Senin Kamis

Pelaksanaan puasa Senin Kamis harus menggunakan niat yang terpisah. Niat puasa Senin Kamis dapat dilakukan meskipun sudah tengah hari, asalkan belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa. Mengutip dari sumber buku sebelumnya, bacaan niat puasa Senin yaitu,

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma yaumal itsnaini sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Sengaja saya berpuasa hari Senin karena Allah Ta’ala.”

Sedangkan, bacaan niat puasa Kamis yaitu,

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً للهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma yaumal khamiisi sunnatan lilaahi ta’aalaa

Artinya: Sengaja saya berpuasa sunnah hari Kamis karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Niat Puasa Ganti

Mengutip dari sumber buku sebelumnya, bacaan niat puasa ganti yaitu,

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaa’i fardhi syahri ramadhaana lillahita’ala

Artinya: “Sengaja saya berpuasa pada esok hari untuk mengganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Puasa Ganti

Bacaan doa buka puasa bersifat umum. Artinya, doa buka puasa dapat dibaca ketika berbuka puasa yang wajib, seperti puasa Ramadhan, puasa Senin Kamis, puasa ganti, dan lainnya. Mengutip buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud asy-Syarowi, bacaan niat puasa ganti atau puasa qadha yaitu, bacaan doa buka puasa Senin Kamis dan Puasa Ganti yaitu sebagai berikut,

Doa buka puasa yang dari para ulama
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ.

Bacaan latin: Allahumma lakasumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika ‘afthartu

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu/karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, dan atas rezeki-Mu aku berbuka.”

Doa buka puasa menurut riwayat Imam Bukhari dan Muslim
اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Bacaan latin: Allahumma lakasumtu wabika amantu wa’alaa rizqika afthartu birahmatika yaa arhamarrahiimin

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Bukhari dan Muslim)

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Rajab dan Keutamaannya


Jakarta

Bulan Rajab menjadi salah satu ajang mencari kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT yaitu, berpuasa sunnah di bulan Rajab.

Hal itu juga dikuatkan oleh kebiasaan Rasulullah SAW untuk berpuasa pada Rajab. Berikut bunyi haditsnya,

حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا عِيسَى، حَدَّثَنَا عُثْمَانُ، – يَعْنِي ابْنَ حَكِيمٍ – قَالَ سَأَلْتُ سَعِيدَ بْنَ جُبَيْرٍ عَنْ صِيَامِ رَجَبَ، فَقَالَ أَخْبَرَنِي ابْنُ عَبَّاسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لاَ يَصُومُ


Artinya: Dinarasikan ‘Uthman bin Hakim, “Saya bertanya apda Sa’id bin Jubair tentang puasa selama Rajab. Dia mengatakan: ‘Ibnu ‘Abbas berkata Rasulullah SAW biasa berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berhenti, dan dia tidak berpuasa selama beberapa hari hingga kami berpikir dia tidak akan berpuasa.” (HR Abu Daud)

Bulan Rajab adalah salah satu bulan suci urutan ke-7 dalam kalender Islam. Bulan Rajab termasuk bulan yang mulia. Selain terdapat peristiwa Isra Mi’raj di bulan Rajab, perintah salat juga diwajibkan pada bulan ini. Rasulullah SAW bersabda,

“Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadan adalah bulan umatku.”

Dilansir Abdullah bin Abdul Aziz At-Tuwaijiry dalam buku Ritual Bid’ah dalam Setahun, tidak ada pengamalan puasa Rajab yang secara khusus dianjurkan muslim. Sebaliknya, puasa Rajab yang dapat diamalkan muslim di antaranya puasa sunnah seperti puasa Senin Kamis dan puasa Ayyamul Bidh. Adapun bacaan doa berbukanya dapat disimak pada ulasan berikut.

Doa Buka Puasa Rajab

Dikutip dari buku Magnet Rezeki Keluarga oleh Ustadz Arifin Ibnu Jumani, berikut bacaan doa berbuka puasa sunnah:

اللهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Allaahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu. Dzahabazh-zhama-u wab-tallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa-allaah.

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku berbuka. Telah hilang rasa haus dan telah basah urat-urat, serta telah ditetapkan pahala, insyaAllah.”

Setelah membaca doa berbuka puasa, dilanjutkan dengan membaca doa sebelum makan:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، بِسْمِ اللَّهِ

Allaahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa wa qinaa adzaaban naar, bismillaah.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami pada apa yang telah Engkau karuniakan dan lindungilah kami dari siksa neraka. Dengan menyebut nama Allah.”

Doa tersebut penting dibaca oleh umat muslim agar Allah SWT memberikan karunia dan keberkahan-Nya kepada hamba-Nya. Bahkan, barang siapa yang membaca doa sebelum makan, niscaya ia juga akan mendapatkan perlindungan Allah SWT dari siksa neraka yang pedih.

Rasulullah SAW dalam haditsnya memberi pedoman waktu untuk berbuka puasa dapat disesuaikan pada masing-masing wilayah. Beliau menyebutkan, waktu berbuka puasa pada saat memasuki waktu Magrib atau saat awal tenggelamnya matahari.

إِذَا أَقْبَلَ اللَّيْلُ مِنْ هَا هُنَا ، وَأَدْبَرَ النَّهَارُ مِنْ هَا هُنَا ، وَغَرَبَتِ الشَّمْسُ ، فَقَدْ أَفْطَرَ الصَّائِمُ

Artinya: “Jika malam telah datang dari sini dan siang telah tertutup dari sini, serta matahari terbenam, itulah waktu berbuka bagi yang berpuasa.” (HR Bukhari)

Keutamaan Puasa Rajab

Merujuk pada buku Dahsyatnya Puasa Wajib & Sunah Rekomendasi Rasulullah oleh Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, salah satu cara menunjukkan cinta seorang hamba kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW pada bulan Rajab adalah dengan melaksanakan puasa sunah. Sebab, puasa sunah di bulan Rajab memiliki keutamaan yang sangat istimewa.

Rasulullah SAW menyatakan orang yang melaksanakan puasa pada bulan Rajab akan mendapatkan manisnya hidangan surga. Hal ini berdasarkan pada sebuah hadits,

“Sesungguhnya di surga ada suatu sungai yang bernama Rajab. Warnanya lebih putih daripada susu dan rasanya lebih manis daripada manu. Barangsiapa berpuasa satu hari pada bulan Rajab, akan diberi minum oleh Allah dari sungai itu.” (HR Bukhari dan Muslim)

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Asyura 10 Muharram: Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Umat Islam Indonesia tengah menjalankan puasa Asyura pada hari ini. Waktu buka puasa tinggal hitungan jam. Sebelum berbuka, muslim bisa membaca doa buka puasa Asyura terlebih dahulu.

Puasa Asyura adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada 10 Muharram. Pemerintah Indonesia menetapkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada 7 Juli 2024. Dengan demikian, puasa Asyura dilaksanakan pada hari ini, Selasa (16/7). Jadwal puasa Asyura ini selaras dengan kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kementerian Agama RI.

Dalil puasa Asyura mengacu pada hadits yang menyebut Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura (10 Muharram) dan memerintahkan umat Islam berpuasa pada hari itu.


وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: “Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh untuk berpuasa pada hari itu.” (HR Bukhari dan Muslim dalam Shahih-nya)

Doa Buka Puasa Asyura

Puasa Asyura dikerjakan sejak terbit fajar hingga terbenam matahari, seperti puasa sunnah lainnya. Dalam sejumlah hadits disebutkan, Rasulullah SAW membaca doa ketika buka puasa.

Doa buka puasa yang dipanjatkan Rasulullah SAW beragam. Imam an-Nawawi memaparkan beberapa di antaranya dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha. Berikut bacaan doa buka puasa Rasulullah SAW,

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah.” (HR Abu Dawud)

Rasulullah SAW juga pernah membaca doa buka puasa dengan lafaz berikut,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allahumma laka shumtu a ‘alaa rezekika afthartu

Artinya: “Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka.”

Doa buka puasa di atas termuat dalam kitab Sunan Abu Dawud dari riwayat dari Muadz bin Zuhrah. Adapun, dalam kitab Ibnu Sunni terdapat bacaan buka puasa Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas RA, sebagai berikut:

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا، فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Allaahumma laka shumnaa wa ‘ala rezekika aftharnaa fataqabbal minnaa innak antas samii’ul ‘aliim

Artinya: “Ya Allah, kepada-Mu kami berpuasa dan atas rezeki-Mu kami telah berbuka, maka terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Jadwal Buka Puasa Asyura Hari Ini

Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya akan memasuki waktu buka puasa pukul 17.56 WIB. Adapun jadwal imsak dan sholat sebagai berikut,

  • Imsak: 04.35 WIB
  • Subuh: 04.45 WIB
  • Dzuhur: 12.02 WIB
  • Ashar: 15.24 WIB
  • Maghrib: 17.56 WIB
  • Isya: 19.09 WIB

detikers bisa melihat jadwal buka puasa dan jadwal sholat wilayah Indonesia lainnya di sini.

Sunnah Buka Puasa

Rasulullah SAW mencontohkan beberapa hal terkait buka puasa. Hal ini kemudian disebut dengan sunnah berbuka puasa. Berikut di antaranya.

1. Menyegerakan Berbuka

Sunnah buka puasa yang pertama adalah menyegerakan berbuka ketika tiba waktunya. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits,

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Manusia senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan waktu berbuka.” (HR Bukhari, Muslim, dan Tirmidzi)

2. Membaca Doa Buka Puasa

Membaca doa buka puasa juga termasuk sunnah Rasulullah SAW. Hal ini telah dijelaskan dalam sejumlah hadits terkait doa yang beliau baca ketika berbuka. Selain itu, doa orang yang berbuka puasa disebut mustajab.

Mustajabnya doa orang yang berpuasa ini diterangkan dalam Ihya 345 Sunnah Nabawiyah, Wasa’il wa Thuruq wa Amaliyah karya Raghib As-Sirjani yang diterjemahkan Andi Muhammad Syahrir yang bersandar pada hadits Abdullah bin Amru bin Al Ashr RA, ia mengatakan mendengar Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ لِلصَّابِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ

Artinya: “Sesungguhnya bagi orang yang berbuka puasa ketika ia berbuka: doa yang tidak akan ditolak.” (HR Ibnu Majah dalam kitab Ash-Shiyam. Al-Bushiri mengatakan sanadnya shahih dan Ibnu Asakir menyatakan hadits ini hasan)

3. Berbuka dengan Kurma atau Air Putih

Sunnah bagi muslim berbuka puasa menggunakan kurma atau air putih. Kesunnahan ini bersandar pada hadits berikut,

“Rasulullah SAW berbuka dengan kurma basah sebelum salat, bila tidak ada (beliau berbuka) dengan kurma kering dan bila tidak ada beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR Abu Dawud, Hakim, dan Daruquthni. Daruquthni menyatakan hadits ini sanadnya shahih dan At-Tirmidzi menyatakan hasan gharib)

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Dzulhijjah dalam Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Setelah menahan lapar dan dahaga setelah berpuasa Dzulhijjah, muslim dapat membatalkan puasa dengan berbuka. Berikut bacaan doa buka puasa Dzulhijjah.

Mengutip buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya Amirulloh Syarbini dan Iis Nur’aeni Afgandi, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan banyak amal saleh pada bulan Dzulhijjah, salah satunya puasa Dzulhijjah selama sembilan hari.

Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan saleh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini.” (HR Bukhari)


Bahkan dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dari Ummul Mukminin Hafsah RA, berikut bunyi haditsnya:

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, “Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh.” (HR Ahmad dan An Nasa’i)

2 Bacaan Doa Buka Puasa Dzulhijjah

Merangkum buku Ta’wiidul Liththolab karya Siti Maslakhah dan 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, berikut dua versi doa buka puasa Dzulhijjah yang dapat diamalkan.

1. Doa Buka Puasa Dzulhijjah Versi Pertama

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

2. Doa Buka Puasa Dzulhijjah Versi Kedua

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Bukhari dan Muslim)

Adab dan Sunnah ketika Buka Puasa

Ketika berbuka puasa, muslim harus memperhatikan adab dan sunnahnya. Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut di antaranya:

1. Menyegerakan Berbuka

Orang yang menyegerakan untuk berbuka puasa itu berada dalam kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: “Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan al-fithro (berbuka).” (Muttafaqun ‘alaih)

Dan hendaklah buka puasa sekadarnya saja dengan kurma dan air, jangan terlalu lama, dan kemudian salat Magrib berjemaah setelah itu bagi laki-laki.

2. Berbuka dengan Kurma Muda

Jika tidak ada, baru tamr (kurma tua atau matang), dan air, sebelum menyelingi buka puasa dengan makanan lainnya. Dari Anas bin Malik RA beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّي، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رطبات فَعَلَى ثَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسًا حَسَواتٍ . مِنْ مَاءٍ

Artinya: “Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum melaksanakan salat (Maghrib), maka jika tidak ada ruthab (beliau berbuka) dengan tamr, jika tidak ada (tamr) maka beliau berbuka dengan meneguk air.” (HR Abu Dawud)

3. Membaca Doa

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar RAma beliau berkata: Rasulullah SAW apabila berbuka beliau berdoa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Artinya: “Rasa haus telah pergi dan urat-urat telah terbasahi serta mendapat pahala insya Allah.” (HR Abu Dawud)

4. Menyempatkan Berbuka

Dari Abu Darda’ RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda:

ثلاث مِنْ أَخْلاقِ النُّبُوَّةَ تَعْجِيلُ الإِفْطَارِ وَتَأْخِيرُ السُّحُورِ وَوَضْعُ الْيَمِينِ عَلَى الشِّمَالِ فِي الصلاة

Artinya: “Tiga (perkara) termasuk akhlak kenabian (yaitu): menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam salat.” (HR Ath-Thabrani, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah, lihat Shahihul Jami Ish Shaghir)

5. Mengajak dan Menyediakan Makanan Berbuka

Seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

مَنْ فَطْرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: “Barang siapa memberi makanan berbuka seorang yang puasa maka baginya (orang yang memberi buka) semisal pahala (orang yang puasa) tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang puasa.” (HR. At-Tirmidzi dan lainnya)

Wallahu a’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah serta Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah dapat dipanjatkan kaum muslimin yang menjalankan ibadah sunnah tersebut. Pada dasarnya, kedua amalan itu dianjurkan bagi umat Islam yang sedang tidak haji.

Mengutip buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari dari Kandungan hingga Kematian susunan Muh Hambali, puasa Tarwiyah artinya puasa yang dilakukan saat hari Tarwiyah. Tepatnya ketika jemaah haji menyiapkan perbekalan untuk wukuf di Arafah.

Sementara itu, puasa Arafah merupakan amalan sunnah ketika hari Arafah tiba. Ini bertepatan dengan muslim yang sedang berhaji wukuf di Arafah. Dalil terkait puasa Tarwiyah dan Arafah merujuk pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Nabi Muhammad SAW bersabda:


“Siapa saja yang berpuasa di hari Tarwiyah (8 Dzulhijjah), maka Allah akan memberikannya pahala seperti pahalanya kesabaran Nabi Ayyub AS atas penyakit yang menimpanya. Siapa yang berpuasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah), maka Allah akan memberikannya pahala Nabi Isa bin Maryam (dalam mengerjakan puasa Arafah). Jika seseorang tersebut belum makan apa-apa di hari raya kurban sampai terlaksananya salat ld, maka ia diberikan pahala orang yang mengerjakan salat itu. Apabila ia meninggal di tanggal berapa pun itu hingga sampai tanggal 30 Dzulhijjah, maka ia tergolong orang yang mati syahid.”

Ketika akan berbuka, muslim bisa membaca doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah. Bacaannya sama seperti doa berbuka pada umumnya.

Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah: Arab, Latin dan Artinya

Mengutip buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah yang disusun Wulan Mulya Pratiwi, ada dua versi doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah yang dapat dilafalkan. Doa ini didasarkan dari hadits Nabi Muhammad SAW.

1. Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah Versi Pertama

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

2. Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah Versi Kedua

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

Keutamaan Membaca Doa Buka Puasa Tarwiyah dan Arafah

Ahmad Sarwat Lc dalam bukunya yang berjudul Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan menjelaskan bahwa terdapat keutamaan dari mengamalkan doa buka puasa. Apa saja? Berikut bahasannya.

1. Doa yang Tidak Tertolak

Waktu berbuka termasuk momen mustajab bagi muslim. Hal ini dijelaskan oleh Abdullah bin Amr bin al-Ash, Nabi SAW bersabda:

“Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.” (HR Tirmidzi)

2. Ungkapan Syukur atas Nikmat

Membaca doa termasuk salah satu bentuk syukur muslim terhadap nikmat yang Allah SWT berikan. Terlebih, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdoa kepada-Nya.

3. Salah Satu Adab Sunnah Puasa

Dalam buku Dahsyatnya 7 Puasa Wajib, Sunnah & Thibbun Nabawi tulisan Maryam Kinanthi N, salah satu adab puasa adalah menyegerakan berbuka dan berdoa. Karenanya, muslim dianjurkan membaca doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah saat berbuka.

Keistimewaan Puasa Tarwiyah dan Arafah

Terdapat keutamaan yang terkandung dari puasa Tarwiyah dan Arafah. Diterangkan dalam buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya karya Khalifa Zain Nasrullah, keutamaannya tercantum dalam sebuah hadits.

“Tidak ada hari di mana suatu amal saleh lebih dicintai Allah melebihi amal saleh yang dilakukan di sepuluh hari ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah).”

Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, termasuk lebih utama dari jihad di jalan Allah?”

Rasulullah SAW bersabda, “Termasuk lebih utama dibanding jihad di jalan Allah, kecuali orang-orang yang berangkat berjihad dengan jiwa dan hartanya namun tidak ada seorang pun yang kembali” (HR Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Puasa Tarwiyah termasuk ke dalam puasa 10 hari pertama Dzulhijjah. Sementara itu, mengenai keutamaan puasa Arafah turut disebutkan dalam hadits lainnya, “Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR Muslim)

Itulah doa buka puasa Tarwiyah dan Arafah beserta pembahasan terkaitnya. Jangan lupa diamalkan, ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa buka puasa merupakan bacaan yang dianjurkan untuk diamalkan. Terlebih, doa orang yang berpuasa ketika berbuka tergolong mustajab.

Keutamaan tersebut diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga golongan orang yang tidak akan ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang dizalimi.” (HR Tirmidzi)


Puasa sendiri merupakan amalan menahan diri sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Diterangkan dalam buku Hikmah Puasa yang Terlupa karya Firdaus Aden, makna menahan ini tidak hanya berkaitan dengan makan dan minum melainkan segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Setidaknya ada dua jenis puasa berdasarkan hukumnya, yaitu wajib dan sunnah. Puasa wajib harus dilaksanakan karena hukumnya wajib. Apabila tidak dikerjakan, muslim akan berdosa.

Sementara itu, puasa sunnah dikerjakan dengan tujuan meraih pahala dan jika tidak diamalkan juga tidak masalah, muslim tidak berdosa.

Salah satu puasa sunnah adalah puasa Senin Kamis. Amalan ini dianjurkan oleh Nabi SAW seperti diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA,

“Amal-amal perbuatan itu diajukan ke hadapan Allah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karenanya, aku ingin agar amal-amal perbuatanku itu diajukan saat aku sedang berpuasa.” (HR At-Tirmidzi)

Dalam menjalankan puasa Senin Kamis, muslim bisa membaca doa ketika buka puasa.

Doa Buka Puasa Senin Kamis

Ada sejumlah versi bacaan doa buka puasa. Berikut dua di antaranya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang terdapat dalam buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah karya Wulan Mulya Pratiwi.

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Kemudian, doa buka puasa versi kedua merujuk pada hadits dari Abu Daud dengan bacaan sebagai berikut,

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

Menurut penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fath al-Mu’in, doa allahumma lakasumtu bisa dibaca bagi orang yang berbuka puasa dengan makanan, sedangkan doa dzahabaz zhama’u dibaca bagi orang yang berbuka dengan air.

Keutamaan Membaca Doa Buka Puasa Senin Kamis

Menukil dari buku Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan yang disusun Ahmad Sarwat, ada beberapa keutamaan dari membaca doa buka puasa. Membaca doa buka puasa sama artinya dengan mengucap syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.

Selain itu, keutamaan lain dari membaca doa buka puasa adalah doanya tidak tertolak. Ini didasarkan dari hadits Abdullah bin Amr bin al-Ash, Rasulullah SAW bersabda,

“Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.” (HR Tirmidzi)

Jadwal Puasa Senin Kamis Desember 2024

Merujuk pada Kalender Hijriah 2024 terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), berikut jadwal puasa sunnah Senin Kamis bulan Desember 2024.

  • Senin, 2 Desember 2024: 30 Jumadil Awal 1446 H
  • Kamis, 5 Desember 2024: 3 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 9 Desember 2024: 7 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 12 Desember 2024: 10 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 16 Desember 2024: 14 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 19 Desember 2024: 17 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 23 Desember 2024: 21 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 26 Desember 2024: 24 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 30 Desember 2024: 28 Jumadil Akhir 1446 H

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Amalan Sunnah yang Penuh Berkah di Bulan Syaban


Jakarta

Menurut kalender Hijriah, bulan Syaban merupakan 1 bulan tepat sebelum Ramadan. Oleh sebab itu, di bulan ini, umat Islam sebaiknya sudah mulai mempersiapkan diri untuk menyambut bulan suci Ramadan.

Momen bulan Syaban dapat menjadi kesempatan berharga untuk memperbanyak tobat, meningkatkan ketaatan, dan menjauhi maksiat.

Doa Puasa Syaban

Puasa di bulan Syaban tidak hanya sebagai bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai persiapan menyambut bulan suci Ramadhan.


Doa puasa Syaban dapat dilakukan pada saat berniat sebelum menjalankan puasa sunnah di bulan ini. Berikut ini bacaan doa niat puasa Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: “Nawaitu shauma Syabana lilâhi ta’âlâ.”

Artinya: “Aku niat berpuasa di bulan Syaban karena Allah Ta’ala.”

Puasa di bulan Syaban dilakukan seperti puasa pada umumnya, yaitu dengan berniat dan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga matahari terbenam.

Seperti halnya puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hingga menjelang waktu zawal (saat matahari mulai condong ke barat), asalkan belum melakukan hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu Subuh.

Anjuran Memperbanyak Ibadah di Bulan Syaban

Dikutip dari buku Keagungan Rajab & Syaban susunan Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari, untuk mendapatkan keutamaan dari bulan Syaban, setiap muslim dapat melakukan amal ibadah seperti memperbanyak istighfar, sholat sunnah, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah

Selain itu, dari buku Seri Fiqih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, diterangkan bahwa salah satu amalan yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah SAW di bulan Syaban adalah memperbanyak puasa sunnah. Aisyah RA meriwayatkan,

“Saya tidak melihat Rasulullah SAW menyempurnakan puasanya, kecuali di bulan Ramadan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Syaban.” (HR Muslim)

Dengan memanjatkan doa puasa Syaban dengan sungguh-sungguh, disertai mengerjakan amal ibadah yang ikhlas, dapat menjadi jalan kebaikan dan keberkahan di sepanjang bulan ini hingga Ramadan tiba. Insyaallah.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com