Tag Archives: qayyim

Doa Nabi Yunus Mustajab, Baca 40 Kali agar Hajat Terkabul


Jakarta

Ada satu doa yang dalam hadits disebut-sebut sebagai doa mustajab. Doa tersebut adalah doa Nabi Yunus.

Mustajabnya doa Nabi Yunus ini dipaparkan dalam sejumlah hadits. Dalam Jaamii’ut Tirmidzi dan Shahih al-Hakim terdapat riwayat dari Sa’ad bin Abi Waqqash bahwa Rasulullah SAW bersabda,

دَعْوَةُ ذِي النُّوْنِ، إِذْ دَعَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوْتِ: أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ إِنَّهُ لَمْ يَدْعُ بِهَا مُسْلِمٌ فِي شَيْءٍ قَطُّ إِلَّا اسْتَجَابَ اللَّهُ لَهُ


Artinya: “Doa Dzun Nun (Nabi Yunus) saat ia berada dalam perut ikan adalah ‘Bahwa tidak ada Rabb (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang zalim’ (QS Al Anbiya: 87). Sungguh, tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam urusan apa pun, melainkan Allah akan mengabulkan doanya tersebut.” (Dinyatakan shahih oleh At-Tirmidzi)

Dalam al-Mustadrak karya al-Hakim juga terdapat hadits tentang betapa mustajabnya doa Nabi Yunus untuk hajat. Diriwayatkan dari Sa’ad, dari Nabi SAW, beliau bersabda,

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْءٍ إِذَا نَزَلَ بِرَجُلٍ أَمْرٌ مُهِمْ، فَدَعَا بِهِ يُفَرِّجِ اللَّهُ عَنْهُ

Artinya: “Maukah kalian kuberitahukan tentang sesuatu yang jika seseorang ditimpa suatu urusan yang menggelisahkan lalu ia berdoa dengannya, maka Allah akan memberinya jalan keluar?” Yang beliau maksud adalah doa Dzun Nun.

Doa Nabi Yunus terdapat dalam Al-Qur’an surah Al Anbiyaa ayat 87. Berikut bacaan Arab, latin, dan terjemahannya.

Bacaan Doa Nabi Yunus

لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Baca Doa Nabi Yunus 40 Kali

Ada hadits lain yang berisi anjuran membaca doa Nabi Yunus sebanyak 40 kali. Apabila seseorang membacanya dalam kondisi sakit, jika ia meninggal maka ia akan tercatat syahid dan jika sembuh gugurlah dosa-dosanya. Hadits ini terdapat dalam Shahiih al-Hakim, masih dari riwayat Sa’ad, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى اسْمِ اللَّهِ الْأَعْظَمِ؟ دُعَاءُ يُوْنُسَ، قَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! هَلْ كَانَتْ لِيُوْنُسَ خَاصَّةً؟ قَالَ: أَلَا تَسْمَعُ قَوْلَهُ تَعَالَى: فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ تُجِي الْمُؤْمِنِينَ ) فَأَيُّمَا مُسْلِمٍ دَعَا بِهَا فِي مَرَضِهِ أَرْبَعِيْنَ مَرَّةً فَمَاتَ فِي مَرَضِهِ ذَلِكَ أُعْطِيَ أَجْرَ شَهِيْدٍ، وَإِنْ بَرَأَ بَرَأَ مَغْفُورًا لَهُ.

Artinya: “Maukah kalian kutunjukkan tentang nama Allah yang paling agung? Itulah doa Yunus.” Salah seorang bertanya, “Apakah doa ini khusus untuk Yunus?” Nabi SAW menjawab, “Tidakkah engkau mendengar firman Allah: ‘Maka Kami memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.’ (QS Al Anbiyaa: 88) Setiap muslim yang berdoa dengan doa tersebut ketika sedang sakit sebanyak 40 kali lalu ternyata dia meninggal dunia, maka dia akan mendapatkan pahala orang yang mati syahid. Adapun jika dia sembuh, maka dia sembuh dalam keadaan dosanya terampuni.”

Hadits-hadits tentang doa Nabi Yunus dan keutamaan di atas dipaparkan Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ad-Daa’ wad Dawaa’. Kitab ini ditahqiq Syaikh ‘Ali Hasan bin ‘Ali al-Halabi al-Atsari yang dalam edisi Indonesia terbitan Pustaka Imam asy-Syafii.

Wallahu a’lam.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Selesai Makan dan Adabnya yang Bisa Diamalkan Muslim


Jakarta

Doa selesai makan termasuk adab yang perlu dipahami muslim. Bacaan tersebut menjadi bentuk syukur atas karunia dan nikmat yang Allah SWT berikan.

Dalam Al-Qur’an, perintah bersyukur termaktub dalam surah Al Baqarah ayat 172,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ تَعْبُدُوْنَ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah apa-apa yang baik yang Kami anugerahkan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah jika kamu benar-benar hanya menyembah kepada-Nya.”

Menukil Jami’us Sirah oleh Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyah yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq dan Muhamad Muchson Anasy, Nabi Muhammad SAW memulai makan dengan mengucap basmalah dan Alhamdulillah setelah selesai makan. Selain ucapan tersebut, ada beberapa doa selesai makan yang dapat diamalkan muslim.

Doa Selesai Makan yang Dapat Diamalkan Muslim

Berikut beberapa doa selesai makan yang bisa diamalkan seperti dinukil dari buku Tadabbur Doa Sehari-hari oleh Jumal Ahmad.

1. Doa Selesai Makan Versi Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَ سَقَانَا وَجَعَلْنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab latin: Alhamdulillahilladzii ath’amanaa wa saqaanaa wa ja’alanaa minal muslimiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum serta menjadikan kami dari golongan kaum muslimin,”

2. Doa Selesai Makan Versi Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

Arab latin: Alhamdulillahilladi aț’amanī hādzā warazaqanīhi min gairi haulin minni wala quwwatin

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberiku nikmat makanan ini, dan telah memberiku rezeki tanpa upaya ataupun kekuatan dariku.”

3. Doa Selesai Makan Versi Ketiga

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَ وَسَقَى وَسَوَّغَهُ وَجَعَلَ لَهُ مَخْرَجًا

Arab latin: Alhamdulillähilladi at’ama wa saqaa wa sawwagahu wa ğa’ala lahu mahrağan

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum, dan telah memperkenankannya, dan telah memberikan jalan keluar kepadanya.”

4. Doa Selesai Makan Versi Keempat

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي مَنَّ عَلَيْنَا وَهَدَانَا، وَأَشْبَعَنَا وَأَرْوَانَا وَكُلَّ الْإِحْسَانِ آتَانَا

Arab latin: Alhamdulillähilladi manna ‘alaina wa hadanaa wa ašba’ana wa arwänä wa kullal ihsani atäna

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan karunia atas kami, memberi kami petunjuk, yang telah menjadikan kami kenyang dan puas, serta telah memberi kami segala kebaikan.”

Manfaat Membaca Doa Selesai Makan

Mengacu pada sumber yang sama, hendaknya doa selesai makan di atas diamalkan secara bergantian. Misalkan, hari ini menggunakan doa selesai makan versi pertama, lalu keesokan harinya membaca doa selesai makan versi lainnya.

Rutin mengamalkan doa selesai makan membuat muslim menyadari arti dan maksud dari bacaan yang dipanjatkan. Sebab, ketika seseorang meakukan sesuatu karena kebiasaan dan pengulangan yang terus menerus akan membuatnya lancar saat membaca doa.

Selain itu, mengucap hamdalah setelah selesai makan sama dengan menyandarkan rezeki yang diterima kepada Allah SWT. Hendaknya, ucapan ini dibiasakan karena bernilai zikir dan pahala atas makanan yang telah disantai.

Adab Selesai Makan bagi Muslim

Mengutip dari Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, ada sejumlah adab selesai makan yang perlu diperhatikan oleh muslim. Apa saja? Berikut beberapa di antaranya.

  1. Bersyukur kepada Allah SWT dengan membaca doa selesai makan
  2. Mendoakan orang yang menjamu
  3. Mencuci mulut dan berkumur-kumur setelah makan
  4. Membersihkan gigi
  5. Mencuci tangan
  6. Tidak duduk berlama-lama setelah makan
  7. Tidak langsung tidur setelah makan

Demikian bacaan doa selesai makan dan adabnya yang bisa diamalkan muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Hadits Tolong Menolong, Perintahkan Muslim untuk Saling Membantu


Jakarta

Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk senantiasa melakukan kebaikan terhadap sesama. Untuk itu, saling tolong menolong dan saling membantu merupakan bagian dari cerminan seorang muslim.

Perintah tolong menolong antar sesama termaktub dalam Al-Qur’an surah Al Maidah ayat 2. Allah SWT berfirman, “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

Merujuk buku Konsep Muamalah Dalam Islam yang disusun oleh Hadi Nur Taufiq, Murdiono dan Muhammad Amin dijelaskan bahwa ayat 2 dalam surah Al-Maidah tersebut berisi perintah Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk saling membantu dalam perbuatan baik dan itulah yang disebut dengan al birr dan meninggalkan kemungkaran yang merupakan ketakwaan.


Ibnu Qayyim RA menjelaskan bahwa ayat tersebut mencakup semua jenis bagi kemaslahatan para hamba, di dunia maupun di akhirat, baik aantaara mereka dengan sesama, ataupun dengan Rabb-Nya. Sebab, seseorang tidak luput dari dua kewajiban, yaitu kewajiban hablu minallah yakni hubungan terhadap Allah SWT dan hablu minnas kewajiban sebagai makhluk sosial terhadap sesamanya.

Hadits Rasulullah SAW tentang Tolong Menolong

Rasulullah SAW mengajarkan tentang pentingnya tolong menolong. Hal ini disampaikan dalam beberapa hadits.

Berikut hadits Rasulullah SAW tentang tolong menolong:

1. Umat Islam Saling Menguatkan

Dengan saling membantu dan menolong, umat Islam akan semakin kokoh layaknya bangunan. Sebagaimana hadits dari Abu Musa RA, Nabi, Muhammad SAW bersabda, “Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagai sebuah bangunan yang sebagiannya mengokohkan sebagian yang lain.” (HR Bukhari)

2. Pahala Memudahkan Sesama

Dari Qutaibah, dari Abu Awanah, dari Al-A’masy, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah, ia mengutip perkataan Rasulullah SAW yang bersabda,

١٤٢٥ – (صَحِيحٌ) حَدَّثَنَا فَتَيَبةُ، قَالَ: حَدَّثَنَا أَبُو عَوَانَةَ، عَنِ الْأَعْمَشِ، عَنْ أَبِي صَالِحٍ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: ((مَنْ نَفْسَ عَنْ مُؤْمِن كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ سَتَرَهُ اللهُ في الدُّنْيَا وَالْآخِرَة وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيْهِ)).

Artinya: “Barangsiapa menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin ketika di dunia, maka Allah akan menghilangkan darinya satu kesulitan di akhirat. Barangsiapa yang menutupi keburukan seorang muslim, Allah akan menutupi keburukannya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim)

3. Bersikap Baik Kepada Siapapun

Rasulullah SAW berkata,

عَنْ أَنَسٍ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَذَا نَنْصُرُهُ مَظْلُومًا فَكَيْفَ تَنْصُرُهُ ظَالِمًا قَالَ تَأْخُذُ فَوْقَ يَدَيْهِ (صحيح البخاري ، رقم: ٦٤٨٤).

Artinya: Dari Anas bin Malik RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, “Tolonglah saudaramu, yang berbuat zalim maupun yang dizalimi.” Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, ini (kami paham) menolong orang yang dizalimi. Tetapi, bagaimana menolong orang yang justru menzalimi?” Rasulullah SAW menjawab, “Ambil tangannya (agar tidak berbuat zalim lagi).” (HR Bukhari)

4. Keutamaan Orang yang Suka Menolong

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits bersabda, “Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kegembiraan seorang mukmin, menghilangkan salah satu kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan.” (HR ath-Thabrani)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Surga Wanginya Tercium dari Jarak Ribuan Tahun Perjalanan, Ini Haditsnya



Jakarta

Surga adalah tempat akhir yang didambakan setiap manusia, termasuk muslim. Dalam Islam, surga digambarkan sebagai tempat indah yang penuh akan kenikmatan dari Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an dan hadits banyak diterangkan tentang keindahan surga, salah satunya dalam surah Al Insan ayat 20:

وَإِذَا رَأَيْتَ ثَمَّ رَأَيْتَ نَعِيمًا وَمُلْكًا كَبِيرًا


Artinya: “Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.”

Berkaitan dengan itu, Rasulullah SAW dalam haditsnya juga pernah menyebut tentang wangi surga. Saking wanginya, aroma surga ini tercium dari jarak ratusan tahun perjalanan.

Menukil dari Hadiul Arwah ila Biladil Afrah karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah yang diterjemahkan Fadhli Bahri, ada dua macam aroma surga. Pertama, aroma yang bisa ditemui di surga dan dicium arwah, namun tidak bisa dicium orang-orang lainnya.

Kedua, aroma yang bisa dideteksi dengan panca indra khususnya penciuman seperti aroma bunga dan sebagainya. Jenis wangi ini dapat dijangkau oleh seluruh penghuni surga di akhirat, baik dari tempat jauh maupun dekat.

Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW, aroma surga dikatakan dapat tercium dari jarak seribu tahun perjalanan. Berikut bunyi sabdanya,

“Baunya surga dapat dicium sejauh perjalanan 1000 tahun. Demi Allah tidak akan menciumnya seseorang yang mendurhaka kepada ibu bapaknya dan orang yang memutuskan tali persaudaraan, orang tua yang berzina, dan orang yang memanjangkan pakaiannya (melebihi mata kaki) karena sombong.” (HR Thabrani)

Pada riwayat lainnya dari Abdullah bin ‘Amr, disebutkan bahwa aroma surga tercium dengan jarak perjalanan 40 tahun perjalanan. Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa membunuh seorang mu’ahad (orang kafir yang telah membuat perjanjian damai dengan umat Islam) maka ia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu benar-benar tercium dari jarak perjalanan empat puluh tahun.” (HR Bukhari)

Ada juga yang mengatakan wangi surga tercium dari jarak 500 tahun perjalanan, berikut haditsnya:

“Perempuan yang memakai baju tetapi telanjang, dan dia memandang lelaki lain, dan membuatkan lelaki-lelaki lain terpandang kepadanya, maka perempuan ini tidak akan cium bau surga. Sedangkan bau surga sudah pun boleh dibau dari jarak 500 tahun perjalanan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Wallahu a’lam

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir Pendek Sehari-hari, Yuk Amalkan Setiap Hari!


Jakarta

Dzikir merupakan amalan mulia yang sangat dicintai Allah SWT. Seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia-Nya. Perintah untuk berdzikir tercantum dalam surah Al-Ahzab ayat 41,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ۝٤١

Arab Latin: yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurullâha dzikrang katsîrâ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya”

Mengutip buku Dzikir: Cahaya Kehidupan karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah, pahala dzikir sama dengan orang yang membebaskan seorang budak atau berinfak dengan hartanya yang banyak, juga seperti orang yang berperang di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

“Maukah kalian aku tunjukkan amal yang paling baik, paling suci di sisi Tuhan-Mu, paling tinggi tingkatannya, dan paling tinggi derajatnya? Amal itu lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan harta benda dan emas. Juga lebih baik daripada menemui musuh, lalu kalian tebas leher mereka dengan pedang dan mereka juga menebas leher kalian dengan pedang. Para sahabat menjawab, ‘Mau, ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berdzikirlah selalu kepada Allah. (HR Malik, Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim, dan ath-Thabrani)

Dzikir memiliki berbagai macam bacaan, dan hendaknya seorang muslim senantiasa selalu berdzikir kepada Allah SWT dalam setiap keadaan, baik dalam keadaan bahagia maupun saat dilanda kesulitan, baik dalam keadaan sibuk maupun dalam waktu luang. Berikut adalah bacaan dzikir pendek sehari-hari yang dapat diamalkan umat Islam, baik saat setelah salat fardhu, maupun di setiap harinya.

Bacaan Dzikir Pendek Sehari-hari

Berikut ini rangkaian bacaan dzikir pendek yang dapat dibaca sehari-hari.

1. Bacaan Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Astaghfirullahal ‘adzim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”

2. Bacaan Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ

Arab Latin: Subhanallah (Dibaca 33x)

Artinya: “Maha Suci Allah.”

3. Bacaan Tahmid

الْحَمدُ للهِ

Arab Latin: Alhamdulillah (Dibaca 33x)

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

4. Bacaan Takbir

اللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu akbar (Dibaca 33x)

Artinya: “Allah Maha Besar.”

5. Bacaan Tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Arab Latin: Laa ilaaha illallah

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah.”

6. Bacaan Dzikir Tauhid

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ

Arab Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

7. Bacaan Hauqalah

وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Wa laa hawla wa laa quwwata illaa billahi al-‘aliyyi al-‘adzim.

Artinya: “Dan, tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia.”

8. Bacaan Dzikir Penghapus Dosa

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Arab Latin: Subhanallah wa bihamdihi

Artinya: “Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.”

9. Bacaan Dzikir agar Terhindar dari Api Neraka

اللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ

Arab Latin: Allahumma ajirni minan-naar

Artinya: “Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka.”

10. Bacaan Dzikir untuk Menghilangkan Kesulitan dan Kesedihan

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Arab Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimin

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim”

Itulah bacaan dzikir pendek sehari-hari yang dapat diamalkan oleh umat Islam. Dzikir di atas dapat dibaca setiap saat, baik setelah salat fardhu, dalam waktu luang, pagi dan petang, maupun setiap hari.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Ketika Sakit Hati agar Diberi Ketenangan dan Kelapangan


Jakarta

Doa menjadi salah satu cara utama untuk mengobati hati yang terluka atau tersakiti. Melalui doa, seorang muslim dapat berserah diri kepada Allah, memohon kekuatan, dan meminta ketenangan.

Dengan doa, hati yang gelisah dapat menjadi damai dan rasa sakit bisa berubah menjadi kesabaran yang mendatangkan pahala. Lantas, doa apa saja yang dapat dibacakan ketika sakit hati?

5 Doa Ketika Sakit Hati agar Diberi Ketenangan dan Kelaapangan

Ketika merasa sakit hati, ada beberapa doa yang dapat dipanjatkan. Bahkan beberapa di antara doa ini dipanjatkan oleh Nabi Muhammad SAW dan Nabi Ibrahim AS.


1. Doa Bersedih Hati dan Meminta Pertolongan Allah

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Arab latin: Ya hayyu ya qoyyum bi rahmatika astaghiits, wa ash-lihlii sya’nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata ‘ainin abadan.

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.”

Menukil buku Penawar Hati yang Sakit oleh Muhammad Ibn Abi Bakr Ibn Qayyim al Jawziyah, ada sebuah riwayat yang menyatakan bahwa rasulullah membacakan doa “Yaa hayyu yaa qoyyuum” ketika sedang bersedih. Berikut haditsnya:

عن أنس بن مالك -رضي الله عنه- قال: “كان النبي -صلى الله عليه وسلم- إذا كربه أمر قال يا حي يا قيوم برحمتك أستغيث”.

Artinya: “Anas bin Malik berkata, jika Rasulullah tertimpa suatu perkara yang menyedihkan, beliau mengucapkan, ‘Ya hayyu ya qoyyuum birahmatika astaghitsu’.” (Jami’ Tirmidzi.)

2. Doa Minta Kelapangan hati

رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ

Arab Latin: Rabbisyraḥ lī ṣadrī wa yassir lī amrī waḥlul ‘uqdatam mil lisānī yafqahụ qaulī.

Artinya: “Dia (Musa) berkata, ‘Ya Tuhanku, lapangkan lah dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.'”

Doa kelapangan hati tercantum dalam surat Thoha ayat 27. Isi dari doa ini yaitu permohonan kepada Allah untuk melapangkan hati, menghilangkan rasa gelisah, dan memberi ketenangan dalam menghadaoi setiap ujian dan cobaan.

Dengan doa ini pula, kita memohon agar Allah memudahkan urusan kita. Menurut buku Pengobatan dan Doa Mustajab oleh Muhammad Hasan Husen, doa tersebut baik dibaca saat menghadapi kezholiman seseorang atau kelompok.

3. Doa Meminta Perlindungan Allah

حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ

Arab latin: Hasbunallāhu wa ni’mal-wakīl.

Artinya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”

Doa meminta perlindungan dan pertolongan Allah juga bisa dibacakan ketika sedang sakit hati. Menurut buku Syarah Riyadhus Sholihin oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, doa ini pernah dibacakan oleh Nabi Ibrahim ketika dilemparkan ke api. Qadarullah, Allah membuat api tersebut menjadi dingin.

4. Doa Meminta Ketenangan

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ

Arab latin: Allahumma inni as aluka nafsan bika muthmainnatan tukminu biliqaaika wa tardha bi qadhaika wa taqna’u bi ‘athaika.

Artinya: “Ya Allah aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridho dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.”

Ketika merasa sakit hati, doa ini dapat dibacakan agar hati merasa tenang. Selain itu, doa ini juga berisi permohonan agar ridho dengan ketetapan Allah SWT.

5. Doa Ketika Tertimpa Kesulitan dan Kesedihan

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيمُ الْحَلِيمُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ الأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيممِ

Arab latin: La Ilaha Illallahul adzimul halim, la ilaha illallah rabbul arsyil adzim, la ilaha illallahu rabbus samawati wa rabbul ardhi rabbul arsyil karim.

Artinya: “Tiada tuhan yang patut disembah selain Allah Yang Maha Agung lagi Maha Penyayang. Tiada tuhan yang patut disembah selain Allah Pemilik ‘Arsy yang agung. Tiada tuhan yang patut disembah selain Allah Pencipta Langit, Pencipta Bumi, Pemilik ‘Arsy yang mulia.”

Dalam sebuah hadits dari Ibnu Abbas, doa ini dipanjatkan Rasulullah saat mengalami kesulitan. Mengutip Academia Edu oleh Rm Alfi Abdurrahman, “Al karb” yang termaktub dalam hadits ini adalah suatu perkara yang memberatkan manusia dan memenuhi dadanya, sehingga membuatnya marah.

وَعَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا : أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – كَانَ يَقُوْلُ عِنْدَ الكَرْبِ : (( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ العَظِيمُ الحَليمُ ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ العَرْشِ العَظِيْمِ ، لاَ إلهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ، وَرَبُّ الأَرْضِ، وَرَبُّ العَرْشِ الكَرِيمِ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ .

Artinya: “Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mengalami kesulitan (tertekan), beliau mengucapkan,’La Ilaha Illallahul adzimul halim, la ilaha illallah rabbul arsyil adzim, la ilaha illallahu rabbus samawati wa rabbul ardhi rabbul arsyil karim’.” (HR Bukhari dan Muslim).

Itulah beberapa doa yang bisa dibacakan ketika sedang merasa sakit hati. Wallaahu a’lam.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Meraih Kemenangan, Yuk Muslim Amalkan!



Jakarta

Ada doa-doa yang dapat dibaca seorang muslim ketika mengharapkan kemenangan. Berdoa merupakan amalan yang diperintahkan Allah SWT untuk dikerjakan setiap muslim.

Barang siapa diberi petunjuk untuk berdoa, doanya pasti dikabulkan. Allah SWT berfirman dalam beberapa ayat tentang perintah berdoa.

Dalam surah Ghafir ayat 60, Allah SWT berfirman,


وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Kemudian Allah SWT menegaskan jaminan dikabulkannya doa, sebagaimana termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 186,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Dalam Sunan Ibnu Majah, Abu Hurairah RA, meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak meminta kepada Allah SWT, maka Allah SWT murka kepadanya.”

Hadits ini menegaskan bahwa ridha Allah SWT terletak pada sikap meminta dan ketaatan hamba kepada-Nya. Apabila Allah SWT telah rida, segala kebaikan ada dalam rida-Nya sebagaimana segala bencana dan maksiat terletak pada murka-Nya.

Mengutip buku Rahasia Doa Mustajab karya Ibnu Qayyim, doa merupakan salah satu sebab paling kuat dari terkabulnya harapan. Jika apa yang diminta ditakdirkan terwujud lewat doa, tidak bisa dikatakan bahwa doa tidak berguna.

Tidak ada sebab yang lebih bermanfaat daripada doa, dan tidak ada faktor yang lebih mampu menghadirkan sesuatu yang diminta daripada doa.

Sahabat Rasulullah SAW, Umar bin Khattab RA pernah meraih kemenangan atas musuhnya dengan doa, padahal kekuatan musuh lebih besar daripada pasukannya. Ia berkata kepada para sahabatnya, “Kalian tidaklah mendapat kemenangan karena jumlah yang banyak, tetapi kalian mendapatkan kemenangan dari langit.”

Ia bertutur, “Aku tidak merisaukan terkabulnya doa, tetapi yang ku risaukan adalah tekad untuk berdoa, karena bila kalian diberi ilham untuk berdoa, pengabulan tentu menyertainya.” Seorang pujangga mengungkapkan hal senada dalam syiarnya: “Andai Engkau tidak menghendaki teraihnya apa yang kuharap dan kuminta lewat kemurahan-Mu, tentu Engkau takkan membiasakanku meminta.”

Doa Meraih Kemenangan

Mengutip buku Doa dan Zikir Orang Sukses yang disusun Zaki Zamani, berikut beberapa doa yang bisa dibaca untuk meraih kemenangan.

1. Doa Meraih Kemenangan Versi Pertama

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالْفَوْزَ بالْجَنَّةِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma inni as’aluka mujibati rahmatika, wa ‘aza’ima maghfiratika, was-salamata min kulli ithmin, wal-ghanimata min kulli birrin, wal-fawza bil- jannati, wannajata mina-nar

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang menyebabkan turunnya rahmat-Mu, segala sesuatu yang memastikan ampunan-Mu, keselamatan dari segala dosa, keberuntungan dari setiap perbuatan baik, kemenangan dengan meraih surga dan keselamatan dari neraka.”

2. Doa Meraih Kemenangan Versi Kedua

Dalam buku Pegangan Hadits Arba’i An-Nawawi yang disusun Tim Mutiara, berikut doa yang bisa dipanjatkan untuk meraih kemenangan.

Rabbanaa wa syi’ ta kulla syai-ir rahmataw wa ‘ilman faghfir lil ladziina taabuu wattaba’u sabiilaka waqihim ‘adzaabal jahiim. Rabbanaa wa-adkhilhum jannaati adninillati wa’attahum wa man shalaha min aabaa-ihim wa azwaajihim wa dzurriyyaatihim innaka antal’aziizul hakiim. Waqihimus sayyiaati wa mantaqis sayyiaati yaumaidzin faqad rahimtah, wa dzaalika huwal fauzul ‘adhiim.

Artinya: “Wahai Tuhan kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu, dan peliharalah mereka dari siksa neraka yang menyala-nyala. Wahai Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang saleh di antara bapak-bapak mereka, dan istri-istri mereka, dan keturunan mereka semua, sesungguhnya. Engkaulah yang Mahaperkasa dan Mahabijaksana dan peliharalah mereka dari balasan kejahatan, dan barangsiapa yang Engkau pelihara dari pembalasan kejahatan pada hari itu, maka sesungguhnya telah Engkau anugerahkan rahmat kepadanya, dan itulah kemenangan yang besar.”

3. Doa Meraih Kemenangan Versi Ketiga

اِنَّا فَتَحۡنَا لَكَ فَتۡحًا مُّبِيۡنًالِّيَـغۡفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنۡ ذَنۡۢبِكَ وَ مَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعۡمَتَهٗ عَلَيۡكَ وَيَهۡدِيَكَ صِرَاطًا مُّسۡتَقِيۡمًاوَّ يَنۡصُرَكَ اللّٰهُ نَصۡرًا عَزِيۡزًا

Arab latin: Inna fatahna laka fat han mubina, liyoghfiro lakallahuma takodda min zambika wa maa ta’akhoro wa yutimma ni’matahu alayka wa yahdiyaka siroo tommustakii maa wayan surokallahu nasron aziiz.

Artinya: “Sesungguhnya kami telah membentangkan bagimu kemenangan yang gemilang. Agar dia mengampuni dosa-dosamu yang terdahulu dan yang akan datang. Dan menyempurnakan nikmat-Nya atasmu. Dan dia memberi petunjuk di jalan yang lurus. Dan Allah akan memberikan pertolongan kepadamu dengan pertolongan yang mulia.”

4. Doa Meraih Kemenangan Versi Keempat

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الفلاح والنجاح

Arab latin: Allahumma inni as’alukal falaaha wannajaaha

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, keberuntungan dan keselamatan.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Dzikir Bulan Rajab setelah Sholat Subuh Dibaca 70 Kali


Jakarta

Rajab kerap disebut bulan beramal karena keutamaan yang terkandung di dalamnya. Salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah membaca dzikir bulan Rajab setelah sholat Subuh.

Dzikir bulan Rajab setelah sholat Subuh umumnya dibaca 70 kali. Penentuan angka ini mengacu pada hadits yang menyebut Rasulullah SAW beristighfar sehari 70 kali.

Imam an-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin memaparkan hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA, dia berkata,


سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يَقُولُ: «وَاللَّهِ، إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمَ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.

Artinya: “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Demi Allah! Sesungguhnya aku mohon ampun dan bertobat kepada Allah lebih dari 70 kali dalam satu hari.” (HR Bukhari)

Hadits tersebut diriwayatkan Imam Bukhari dalam kitab Doa bab Istighfar Nabi SAW Sehari Semalam. Menurut mutiara hadits yang terdapat dalam Syarah Riyadhus Shalihin yang diterjemahkan Misbah, hadits tersebut bermakna anjuran untuk memperbanyak istighfar demi meneladani Rasulullah SAW.

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW beristighfar 100 kali. Sebagaimana sabda beliau yang dinukil Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Jami’us Sirah dan diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq dan Muhammad Muchson Anasy, “Wahai manusia, bertobatlah kepada Allah Tuhan kalian! Sesungguhnya aku bertobat kepada Allah 100 kali dalam sehari.” (HR Muslim dan Abu Dawud)

Disebutkan dalam Tazkirah (Risalah Amalan Bulan Rajab) repositori International Islamic University Malaysia (IIUM), berikut bacaan dzikir bulan Rajab 70 kali setelah sholat Subuh atau pagi hari.

Dzikir Bulan Rajab 70 Kali setelah Sholat Subuh

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَتُبْ عَلَيَّ

Allahummaghfirlii warhamnii watub ‘alayya

Artinya: “Ya Allah, ampunilah dosaku dan kasihanilah aku, serta terimalah tobatku.”

Selain setelah sholat Subuh, dzikir bulan Rajab tersebut juga dianjurkan dibaca saat petang sebanyak 70 kali.

Bacaan dzikir serupa juga terdapat dalam hadits Sunan Abi Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar RA. Rasulullah SAW membaca dzikir ini sebanyak 100 kali.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Raabbighfir lii watub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim

Artinya: “Ya Allah Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat atasku, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengasih.”

Menurut Imam at-Tirmidzi hadits tersebut hasan.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Hari Jumat Mustajab dan Tidak Ditolak, Cari Waktunya setelah Ashar


Jakarta

Doa di hari Jumat disebut sebagai waktu yang mustajab. Ada beberapa dalil yang menyebutkan bahwa memanjatkan doa di hari Jumat memiliki keutamaan dibandingkan hari lainnya.

Hari Jumat menjadi hari yang istimewa bagi umat Islam. Rasulullah SAW menyebut dalam hadits bahwa Jumat menjadi rajanya hari.

Dalam buku Doa dan Zikir Mustajab (Dibaca Sehari-hari Sepanjang Masa) karya Wira Kautsari Wijaya, disebutkan hari Jumat menjadi waktu yang sangat tepat untuk berdoa. Sebuah hadits dari Abu Hurairah dari Rasulullah SAW menyebut Allah SWT mengabulkan doa-doa hamba-Nya pada hari Jumat.


Rasulullah SAW menyebutkan tentang hari Jumat, kemudian beliau bersabda, “Pada hari itu terdapat suatu saat yang apabila tepat pada waktu itu seorang muslim berdiri salat dan memohon sesuatu kepada Allah, niscaya Allah akan memberinya.” Beliau mengisyaratkan dengan tangan menunjukkan sedikitnya kesempatan itu. (HR Bukhari)

Dalam hadits lain disebutkan, Rasulullah SAW bersabda tentang keutamaan berdoa di hari Jumat.

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

Artinya: Pada hari Jumat terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar.’ (HR Abu Dawud)

Mengutip buku Rahasia Doa Mustajab karya Ibnu Qayyim, pada hari Jumat terdapat satu waktu yang apabila seorang hamba membaca istighfar tepat di waktu itu, pasti ia akan mendapat ampunan.

Setiap kali Rasulullah SAW akan masuk ke masjid pada hari Jumat, beliau memegang tiang pintu masjid kemudian berdoa, “Ya Allah, jadikanlah aku sebagai orang yang paling menghadap di antara mereka yang menghadap kepada-Mu, orang yang paling dekat di antara mereka yang beribadah kepada-Mu, dan orang yang paling mulia di antara mereka yang meminta dan mencintai-Mu.”

Doa Hari Jumat

Mengutip buku Agar Hidup Selalu Berkah karya Habib Syarief Muhammad Alaydrus, berikut doa yang dapat dibaca di hari Jumat,

أدام الله لكم بركة الجمعة دهوراً، وألبسكم من تقواه نوراً، جمعة مباركة

Arab latin: Adamallahu lakum barakatal Jumat duhuran, wa albasakum min taqwahu nuron, jumatan mubarakah

Artinya : “Semoga Allah SWT memberikan berkah kepada kalimat pada hari Jumat ini, serta Allah mengenakan cahaya dari kesalehan hari ini, Jumat yang diberkahi.”

Umat Islam juga dapat mengamalkan doa Jumat lain sebagaimana tercatat dalam Kitab Syuabul Iman dan Kitab Nurul Lum’ah. Berikut bacaan doa yang bisa dipanjatkan di hari Jumat:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لا إِلَهَ إِلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي ، وَأَنَا عَبْدُكَ وَابْنُ أَمَتِكَ ، وَفِي قَبْضَتِكَ ، وَناصِيَتِي بِيَدِكَ ، أَمْسَيْتُ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ بِنِعْمَتِكَ ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي ، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي إِنَّهُ لا يَغْفِرُ الذُّنُوبُ إِلا أَنْتَ

Arab latin: Allahumma Anta Rabbi laa ilaaha illa Anta khalaqtani, wa ana abduka wabnu amatika wafi qabdhotika wa nasiyati bi yadika. Amsaitu ala ahdika wa wa’dika mastatho’tu a’udzu bika min syarri ma shona’tu. Abu’u bi ni’matika wa abu’u bidzanbi faghfirly dzunubi. Innahu la yaghfirudz dzunuba illa Anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada tuhan yang aku sembah kecuali Engkau yang telah menciptakanku. Menciptakanku sebagai hamba-Mu dan anak dari hamba sahaya-Mu. Hidupku ada dalam genggaman-Mu. Aku hidup atas janji dan ancaman-Mu. Selama aku bisa, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang telah aku perbuat,. Aku telah menyia-nyiakan nikmat-Mu. Dan aku berbuat dosa. Maka ampunilah dosaku. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Hari Jumat juga menjadi momen yang bisa dimanfaatkan untuk memohon keselamatan di dunia dan akhirat. Berikut doa yang dapat dibaca:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Arab latin: Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

Wallahu a’lam.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Bilal bin Rabbah, Sahabat Nabi yang Dijuluki Muadzin Ar-Rasul



Jakarta

Bilal bin Rabah adalah sahabat Rasulullah SAW yang berasal dari Habasyah atau Ethiopia. Ia merupakan seorang budak dari bani Jumhin.

Menukil dari buku Kisah-kisah Inspiratif Sahabat Nabi oleh Muhammad Nasrulloh, status sosial Bilal yang lemah menyebabkan dirinya menjadi bulan-bulanan kaum kafir Quraisy. Majikannya yang berasal dari bani Jumhin bahkan menyiksa Bilal habis-habisan begitu tahu Bilal memeluk Islam.

Sehari-hari, Bilal dijadikan layaknya mainan bagi kaum kafir Quraisy. Lehernya dikalungi tali dan dibuat seolah-olah ia adalah binatang.


Majikannya yang bernama Umayyah bin Khalaf bahkan menyeret Bilal keluar pada waktu siang terik. Bilal dipaksa keluar dari agama Islam, namun lidahnya selalu mengucap nama Allah SWT.

Merasa geram, Umayyah terus memaksa Bilal menyebut al-Latta dan al-Uzza. Tetapi hal itu tidak menghentikannya menyebut nama Allah SWT.

Bilal terus mengalami penyiksaan. Ia bahkan dipakaikan baju besi dan dibiarkan berjemur di bawah matahari. Dadanya juga ditimpa batu besar.

Meski dengan kondisi seperti itu, iman Bilal tidak runtuh. Berita penyiksaan Bilal ini sampai ke telinga Abu Bakar Ash-Shiddiq hingga akhirnya ia memerdekakan Bilal dengan harga sembilan uqiyah emas seperti diterangkan dalam buku Bilal bin Rabah susunan Abdul Latip Talib.

Setelah merdeka, Bilal dipilih sebagai muazin. Dikisahkan dalam buku The Great Sahaba susunan Rizem Aizid, Bilal selalu berada di samping Rasulullah SAW ketika salat.

Saking dekatnya, Bilal kerap dijuluki sebagai bayangan Nabi Muhammad SAW. Bahkan, sang rasul sendiri yang menunjuk Bilal sebagai muazin karena suaranya terdengar kencang ke seluruh Madinah. Bilal juga digelari Muadzin ar-Rasul.

Walau begitu, selepas kepergian Nabi Muhammad SAW, Bilal bin Rabah memutuskan pensiun menjadi muazin. Saat Khalifah Abu Bakar RA meminta Bilal bin Rabah supaya menjadi muazin kembali, Bilal berkata dengan sedih, “Aku hanya menjadi muazin Rasulullah. Rasulullah telah tiada, maka aku bukan muazin siapa-siapa lagi.”

Sejak itulah Bilal tidak lagi mengumandangkan azan kecuali hanya sebanyak dua kali. Setelah itu, Bilal bin Rabah meninggalkan Madinah dan tinggal di Homs, Syria.

Menurut kitab Hadil Arwah ila Biladil Afrah oleh Ibnu Qayyim Al Jauziyyah yang diterjemahkan Sholihin, Bilal menjadi sosok yang mendahului Nabi Muhammad SAW masuk ke surga. Kisah ini bersandar pada hadits dari Buraidah ibn Hushaib.

Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW memanggil Bilal, “Bilal! Bagaimana kau mendahului yang lain ke surga. Ketika aku hendak masuk surga kudengar suara di depanku. Semalam aku memasukinya dan kudengar suaramu di depanku.

Aku mendatangi istana segi empat yang sangat indah terbuat dari emas. Aku pun bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Para malaikat menjawab, ‘Milik seorang lelaki Arab.’

Aku menukas, ‘Aku orang Arab. Milik siapakah ia?’ Malaikat menjawab, ‘Milik lelaki Quraisy.’ Aku katakan, ‘Aku lelaki Quraisy. Milik siapakah ia?’ Mereka menjawab, ‘Milik lelaki umat Muhammad.’

Aku berkata, ‘Aku Muhammad. Punya siapakah ia?’ Para malaikat menjawab, ‘Milik Umar ibn Khaththab.’ Bilal pun menyahut, ‘Ya Rasulullah! Aku melantunkan azan setelah melakukan salat dua rakaat. Setiap kali berhadas, aku segera berwudhu. Aku bermimpi, Allah SWT menghargai salat dua rakaat itu.'”

Rasulullah SAW bersabda, “Dengan dua rakaat itu, engkau mendahuluiku masuk surga.” (HR Ahmad dan At-Tirmidzi)

Dijelaskan oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, Bilal mendahului Rasulullah SAW karena berdoa lebih dulu kepada Allah SWT sebelum azan. Oleh sebab itu, azan Bilal terdengar di depan Rasulullah SAW.

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com