Tag Archives: rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama

Bacaan Niat, Tata Cara dan Keutamannya


Jakarta

Sesuai dengan namanya, sedekah subuh ialah amalan yang dikerjakan sewaktu subuh. Sedekah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan.

Terkait batas waktu pengamalan sedekah subuh ialah sama seperti salat Subuh, sebagaimana dinukil dari buku Bahagia Tanpa Jeda oleh Nurhasanah Leubu. Dengan demikian, sedekah subuh dapat dilakukan selama matahari belum terbit.

Terkait perintah bersedekah, Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 245:


مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan,”

Dari segi hukum Islam, sedekah termasuk ke dalam sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan. Bahkan, hukum sedekah dapat berubah menjadi wajib dalam kondisi tertentu.

Bacaan Niat Sedekah Subuh

Menukil dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid, sebelum melakukan sedekah subuh ada niat yang dapat dibaca.

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Arab latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi Saw, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rizki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan,”

Tata Cara Sedekah Subuh

Sedekah subuh dapat diamalkan melalui berbagai macam cara. Mengutip dari buku Sapu Jagat Keberuntungan oleh Ahmad Mudzakir, berikut bahasannya.

  • Mengisi kotak amal di masjid setelah melaksanakan salat Subuh berjamaah
  • Mengirim uang melalui rekening pada waktu setelah subuh kepada orang tua, sahabat yang membutuhkan, lembaga sosial, atau siapapun yang membutuhkan asalkan hal tersebut bernilai sedekah
  • Memberi makanan kepada tetangga, pondok pesantren, panti asuhan, atau ke tempat-tempat yang memungkinkan disedekahi dalam bentuk makanan setelah subuh sebelum matahari terbit
  • Jika tidak mampu secara uang dan materi, maka sedekah subuh dapat dilakukan dengan berdzikir atau berbuat baik kepada orang lain. Sebagai contoh, memberi salam, menyapa, tersenyum, menolong orang lain, dan mengucapkan hal-hal baik

Keutamaan Sedekah Subuh

Menurut buku Saat Jalur Langit Diusahakan Allah Mudahkan Segalanya karya Salwa Salihah dikatakan bahwa mereka yang mengamalkan sedekah subuh niscaya didoakan oleh para malaikat. Bahkan, sedekah subuh dapat membuat doa yang dipanjatkan lebih cepat terkabut.

Subuh merupakan waktu terbaik sehingga segala permohonan kaum muslimin akan Allah SWT kabulkan. Rutin mengamalkan sedekah subuh akan mendapat naungan Allah SWT di hari kiamat kelak.

Dalam sebuah hadits dikatakan keutamaan lainnya dari sedekah subuh adalah dilancarkan rezekinya. Sebab, pada waktu subuh malaikat turun langsung ke bumi dan mendoakan mereka-mereka yang mengerjakan amalan sedekah subuh.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’, malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil,” (HR Bukhari dan Muslim)

Demikian pembahasan mengenai sedekah subuh. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Bolehkah Sedekah Subuh Jam 7 Pagi?


Jakarta

Sedekah subuh adalah amalan dengan keutamaan yang luar biasa. Sebab, subuh merupakan waktu malaikat turun ke bumi untuk mendoakan muslim yang menyisihkan hartanya untuk sedekah.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim)


Diterangkan dalam buku Hikmah Sedekah: Menemukan Kebaikan dalam Memberi karya Sakti Wibowo, sedekah adalah tindakan memberi harta kepada orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan. Sedekah bisa dilakukan setiap saat, termasuk waktu Subuh.

Sesuai dengan namanya, sedekah subuh dilakukan selepas salat Subuh. Tidak ada makna spesifik terkait sedekah subuh dengan sedekah pada umumnya kecuali waktu pelaksanaan.

Bolehkah Sedekah Subuh Jam 7 Pagi?

Menukil dari buku Bahagia Tanpa Jeda tulisan Nurhasanah Leubu, batas waktu sedekah Subuh yaitu ketika fajar terbit. Ketentuan ini sama seperti batas waktu salat Subuh.

Hitungan kasar Subuh dan awal matahari terbit cukup dekat, kurang lebih selama 1 jam. Karenanya, sedekah Subuh sebaiknya dilakukan usai melaksanakan salat Subuh.

Jika jam 7 pagi matahari sudah terbit, maka sedekah yang dikerjakan muslim bukan lagi sedekah Subuh. Namun, tidak ada dalil yang melarang muslim untuk bersedekah di luar waktu Subuh sehingga sah-sah saja bersedekah di luar waktu Subuh.

Berkaitan dengan itu, Buya Yahya berpendapat bahwa sedekah tidak dikhususkan hanya untuk pagi. Jadi, bisa pada waktu-waktu lainnya.

“Sedekahnya tidak harus pagi, mungkin siang. Maka masalah kebaikannya dikembalikan kepada yang memerlukannya,” katanya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (20/11/2024).

Menurutnya, jangan sampai seseorang memaksakan untuk sedekah di pagi hari yang akhirnya diberikan kepada tetangga dekat yang tidak terlalu membutuhkan. Padahal di kampung sebelah, misalnya, ada yang jauh lebih membutuhkan.

“Tunggu sampai siang di sana karena ada yang lebih butuh. (Misalnya) dia sakit, fakir, banyak utang lagi (atau) kecelakaan. Kan banyak perlu dibantu,” tambah Buya Yahya.

Niat Sedekah Subuh: Arab, Latin dan Arti

Berikut niat sedekah Subuh yang dikutip dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid.

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Arab latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi Saw, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rizki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan.”

Doa setelah Sedekah Subuh

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com