Tag Archives: rasul

Kisah Nabi Nuh Membuat Perahu Besar, Selamatkan Umatnya dari Azab Allah



Jakarta

Nabi Nuh merupakan satu dari 25 nabi dan rasul yang dikisahkan dalam Al-Qur’an. Bahkan, ia termasuk ke dalam Ulul Azmi.

Ulul Azmi adalah gelar kenabian istimewa yang Allah berikan kepada para rasul dengan kedudukan khusus, ini disebabkan karena mereka memiliki keteguhan hati, ketabahan, dan kesabaran luar biasa dalam menghadapi segala ujian seperti dijelaskan oleh Khalid Muhammad Khalid dalam Hadza Al-Rasul.

Dakwa Nabi Nuh diperuntukkan bagi Bani Rasib untuk menyampaikan tauhid. Selama masa kenabiannya, ia memperoleh kurang lebih 70 orang pengikut beserta 8 anggota keluarganya.


Bani Rasib memperlakukan Nabi Nuh dengan hina, mereka bahkan menyekutukan Allah. Mengutip dari buku Mutiara Kisah 25 Nabi dan Rasul oleh M Arief Hakim, kaum Nabi Nuh terkenal congkak dan zalim.

Mereka sangat kaya, materialis dan suka meremehkan orang lain. Menurutnya harta benda dan materi adalah satu-satunya tolak ukur untuk mengangkat martabat dan harga diri manusia.

Bahkan, fakir miskin sangat diremehkan dan dipandang sebelah mata. Alih-alih ditolong, mereka malah ditindas.

Para budak dan binatang juga menjadi korban dari kezaliman kaum Nabi Nuh. Melihat hal itu, Nabi Nuh sangat sedih, karenanya ia terus berusaha berdakwah dengan harapan mereka mengikuti ajaran tauhid.

Sayangnya, meski berdakwah sangat lama, pengikut Nabi Nuh hanya sedikit. Kadang-kadang Nabi Nuh merasa lelah dan hampir putus asa, namun Allah selalu membesarkan hatinya.

Sampai suatu ketika, Nabi Nuh memperingatkan kaumnya akan azab dan bencana yang akan melanda. Peringatan itu justru ditantang oleh kaum Nabi Nuh, mereka menganggap beliau pembual.

Akhirnya, Nabi Nuh berdoa dan memohon kepada Allah agar kaumnya diberi pelajaran. Saking zalimnya, tak jarang mereka mengusir Nabi Nuh dan para pengikutnya, bahkan mengancam akan membunuh atau mencelakakannya.

Peringatan banjir yang dahsyat tidak dihiraukan. Nabi Nuh bersama pengikutnya lantas membuat perahu besar dengan cara bergotong-royong.

Kaum Nabi Nuh mengolok-olok mereka dan merasa heran, “Hai Nuh, kalian memang sudah gila. Buat apa membuat perahu, sementara air laut saja tidak ada!”

Setelah Nabi Nuh dan pengikutnya berhasil membuat perahu besar, penghinaan yang dilontarkan oleh kaum Nuh makin menjadi-jadi. Mereka bahkan melakukan penghinaan dengan cara membuang hajat di atas perahu Nuh, menjadikannya sebagai tempat buang air.

Walau begitu, Nabi Nuh kerap memperingatkan mereka akan azab banjir besar yang Allah hendak jatuhkan. Sayangnya, mereka makin semena-mena dan kerap menyebut Nabi Nuh pembohong.

Setelah Nabi Nuh dan pengikutnya membersihkan perahu dari tinja, mereka bersiap-siap sambil membawa perbekalan. Atas izin Allah, dalam perahu itu bahkan ada juga hewan-hewan yang ikut.

Benar saja, banjir bandang menerpa. Saking dahsyatnya banjir tersebut, Allah menganjurkan Nabi Nuh untuk menyelamatkan sejumlah hewan dan binatang piaraan yang menumpang di perahunya.

Saking besarnya banjir tersebut, dianalogikan seperti gulungan air yang bertabrakan juga naik ke atas sehingga membentuk gunung. Perahu itu terombang-ambing oleh air yang menenggelamkan orang-orang kafir.

Ketika Nabi Nuh memandangi banjir tersebut, beliau melihat anaknya, Kan’aan dan berkata, “Wahai anakku, berimanlah kepada Allah. Naiklah ke atas perahu ini sebelum kamu ditelan oleh gelombang air itu, dan ikut binasa bersama orang-orang kafir itu.”

Kan’aan menjawab seperti dalam Surah Hud ayat 43, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!”

Nuh berkata lagi sesuai dalam Surah Hud ayat 43, “Tidak ada yang melindungi hari ini dari azab Allah selain Allah (saja) yang Maha Penyayang.”

Setelah semua penghuni Bumi dan orang kafir tenggelam, kecuali orang-orang yang berada di atas perahu, Allah memerintahkan Bumi untuk menghisap air yang memenuhi daratan, dan langit untuk segera berhenti menurunkan hujan. Atas kuasa Allah, perahu tersebut berlabuh di Gunung al-Juudi, satu-satunya gunung yang tidak tenggelam.

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Yunus AS yang Dilempar ke Laut dan Ditelan Ikan Paus


Jakarta

Kisah Nabi Yunus mungkin merupakan salah cerita yang paling dikenal muslim. Bagaimana mungkin salah satu hamba Allah SWT yang paling terkasih ditelan ikan paus? Sang Nabi bahkan merasa putus asa karena berhari-hari dalam perut ikan besar itu.

Al-Qur’an mencatat kisah Nabi Yunus dalam surat As-Saffat 139-148. Nabi Yunus akhirnya memanjatkan doa pada Allah SWT, hingga dikeluarkan dari perut ikan atas izinNya. Berikut kisah Nabi yang dikenal sebutan Dzun-Nun ini.

Kisah Nabi Yunus AS Menyebarkan Islam

Nabi Yunus AS diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada suatu kaum yang telah menyimpang dari jalan yang benar. Menurut Kitab Qasash Al-Anbiya karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan Saefullah MS, kaum yang berada di negeri Ninawa dekat Kota Mosul, Irak.


Masyarakat di kota ini menyembah patung-patung yang mereka dianggap sebagai Tuhan. Mengutip buku Kisah Nabi Yunus AS mengutip buku Kisah 25 Nabi dan Khulafaur Rasyidin oleh Hendro Trilaksono Nabi Yunus mengajak mereka berpikir dan memperhatikan sekitar mereka.

Salah satunya, apakah pantas patung-patung tersebut disembah? Bukankah yang menciptakan alam dan isinya lah yang seharusnya disembah? Nabi Yunus kemudian juga mengajarkan kepada mereka bahwa Allah-lah Tuhan yang harusnya mereka sembah.

Namun, bukan sambutan baik yang Nabi Yunus dapatkan, melainkan penolakan. Kaum tersebut menilai bahwa Nabi Yunus adalah orang asing dan bukan dari golongan mereka. Tak ada hubungan kekerabatan yang antara Nabi Yunus dan mereka.

Sebab kaum tersebut tak menerima ajaran Nabi Yunus, Nabi Yunus bercerita kepada mereka tentang kisah-kisah orang-orang terdahulu yang mengingkari dan menentang Allah. Saat ajaran Nabi dan Rasul tidak ditaati, maka turunlah azab Allah dan mereka kemudian binasa.

Nabi Yunus akhirnya berdoa kepada Allah agar kaum tersebut dihukum. Allah mendatangkan azabnya ketidakpatuhan warga. Tempat tinggal mereka seolah daun yang bergoyang ditiup angin. Mereka tidak mampu berdiri seperti kapal yang terombang-ambing di atas lautan.

Ketika itu, teringatlah kaum tersebut dengan cerita Nabi Yunus tentang kaum-kaum yang telah dibinasakan Allah. Mereka pun baru menyadari kebenaran ajaran Nabi Yunus. Namun saat itu, Nabi Yunus telah pergi meninggalkan mereka.

Kisah Nabi Yunus Dilempar ke Laut

Setelah mengalami penolakan, Nabi Yunus berkelana dan putus asa karena ajarannya tidak dihiraukan. Nabi yang merasa menyerah terus berjalan hingga bertemu kapal yang akan berlayar menyeberangi samudra.

Nabi Yunus ikut dalam pelayaran tersebut bersama penumpang lain. Namun, di tengah perjalanan keadaan berubah memburuk. Kapal hampir tenggelam, sehingga harus ada salah satu menumpang yang dilemparkan ke laut.

Lalu, diadakanlah pengundian untuk menentukan penumpang yang harus keluar dari kapan. Ternyata, nama yang keluar adalah Nabi Yunus. Pengundian diulang tiga kali untuk memastikan penumpang yang akan dilempar ke laut. Namun nama Nabi Yunus terus keluar.

Tersadarlah Nabi Yunus terhadap amarah yang diberikan Allah kepadanya. Beliau tak mengelak dan bertawakal kepada Allah. Hingga akhirnya, Nabi Yunus pun dilemparkan ke laut.

Kisah Nabi Yunus dalam Perut Ikan Paus

Saat tubuhnya seakan tenggelam di Samudera, seekor ikan paus yang sangat besar menelannya. Ketika berada di dalam perut ikan paus, nabi Yunus banyak berdzikir dan berdoa kepada Allah:

لآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ

Latin: Lā ilāha illā anta subḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn (QS. Al Anbiya 87)

Artinya: “Tidak ada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim.”

Setelah 40 hari lamanya, Allah memerintahkan ikan paus untuk mengeluarkan Nabi Yunus ke sebuah daratan yang kering tandus. Di tempat tersebut, Nabi Yunus menemukan makanan sebagai karunia dari Allah SWT.

Di sana, Nabi Yunus juga akhirnya bertemu kembali dengan kaum yang telah bertaubat setelah sebelumnya menolak ajarannya. Mereka hidup damai dalam agama Allah SWT. Kisah Nabi Yunus tertulis dalam Al Quran surat As-Saffat: 139-148

وَإِنَّ يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ

إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ

فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ

فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ مُلِيمٌ

فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ

لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ

وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ

وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ

فَآمَنُوا فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ

Artinya: “Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang rasul, (ingatlah) ketika ia lari (meninggalkan kewajiban) ke kapal yang penuh muatan. Kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit. Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”

Itulah kisah Nabi Yunus yang banyak memiliki hikmah, di antaranya Allah Maha Kuasa menurunkan azab dan mencabut azab kepada siapa yang dikehendakiNya. Selain itu, Allah juga Maha Pengampun kepada hambaNya yang datang bertaubat dan bertawakal.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Musa AS dan Dua Pemuda yang Berkelahi


Jakarta

Kisah Nabi Musa tak mungkin dilepaskan dari penguasa sombong Raja Fir’aun. Raja Firaun yang mabuk kuasa tersebut mengangkat dirinya sebagai Tuhan yang harus disembah rakyatnya. Dia juga memerintahkan semua bayi laki-laki yang lahir harus dibunuh.

Di tengah kekacauan tersebut lahirkan Nabi Musa dari orang tua yang terus mengkhawatirkan keselamatannya. Sejarah mencatat, bayi tersebut selamat dan menjadi Nabi pemegang gelar ulul azmi. Dia juga berhasil menyelamatkan kaumnya dari cengkeraman Fir’aun.

Kisah Nabi Musa AS Menjadi Anak Asuh Fir’aun

Mengutip website Darunnajah, Yukabad, isteri Imron bin Qahat bin Lawi bin Yaqub tengah melahirkan bayinya, Musa dengan selamat. Namun, dia merasa sedih dan khawatir kalau bayinya akan dibunuh oleh orang-orang Firaun. Bidan yang membantu kelahirannya pun menjaga kerahasiaan persalinannya.


Sampai bayinya berusia tiga bulan, Allah memberikan ilham kepadanya untik menyembunyikan bayiya dalam sebuah peti yang tertutup rapat. Kemdan membiarkan peti yang berisi bayinya terapung di atas Sungai Nil. Dia pun bertawakal dan melepaskan bayinya di dalam peti dengan memerintahkan kakak Musa untuk mengawasi dan mengikuti peti itu.

Bayi itu pun sampai di puteri raja yang berada di tepi sungai Nil. Kemudian diserahkanlah ia pada ibunya yang bernama Asiah isteri Firaun. Aisah pun lalu memberitahu Firaun tentang bayi laki-laki yang ditemukan dalam peti di atas permukaan sungai nil tersebut.

Firaun segera mengeluarkan perintah untuk membunuh bayi tersebut. Dia khawatir, bayi itu yang diramalkan akan menjadi musuhnya kelak. Namun, Asiah yang sudah terlanjur sayang dengan bayi tersebut meminta Firaun untuk tidak membunuhnya. Maka, selamatlah nyawa putera Yukabad tersebut.

Nama Musa pun diberikan kepada bayi itu yang berarti air dan pohon, sesuai dengan tempat ditemukannya. Dicarikanlah beberapa inang untuk menjadi ibu susuannya. Namun setiap inang ingin menyusuinya, bayi musa menolak dan tidak ingin menyusu.

Hingga pada akhirnya, atas izin Allah, Yukabad yang menjadi ibu susuan bayi Musa. Berbeda dengan sebelumnya, bayi Musa langsung menerima air susu dari ibu kandungnya tersebut dengan lahap. Bayi Musa diserahkan kepada Yukabad selama masa menyusui.

Setelah selesai, dikembalikanlah Musa ke istana. Kisah Nabi Musa ini tercatat dalam QS Al Qashash ayat 7

وَأَوْحَيْنَآ إِلَىٰٓ أُمِّ مُوسَىٰٓ أَنْ أَرْضِعِيهِ ۖ فَإِذَا خِفْتِ عَلَيْهِ فَأَلْقِيهِ فِى ٱلْيَمِّ وَلَا تَخَافِى وَلَا تَحْزَنِىٓ ۖ إِنَّا رَآدُّوهُ إِلَيْكِ وَجَاعِلُوهُ مِنَ ٱلْمُرْسَلِينَ

Artinya: “Dan kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.”

Kisah Nabi Musa dan Dua Pemuda yang Berkelahi

Selama menjadi putra Fir’aun, Nabi Musa hidup dalam lingkungan kerajaan. Mengutip buku Kisah Para Nabi karya Imam Ibnu Katsir, terdapat sebuah peristiwa yang membuat Musa membunuh orang Mesir yang mana adalah kaum Firaun.

Kala itu Musa melihat dua orang laki-laki berkelahi dengan saling pukul. Satu dari golongan Bani Israil, satunya lagi dari kaum Firaun. Pihak yang berasal dari Bani Israil, yang juga dari golongan Nabi Musa meminta pertolongannya.

Nabi Musa lantas menolong orang dari golongan Bani Israil dengan meninju lawannya. Musa pun sama sekali tidak bermaksud membunuhnya. Dia hanya ingin menakut-nakuti dan membuatnya jera. Namun orang yang dipukulnya meninggal dunia.

Kisah ini tercantum dalam QS Al Qashash ayat 15

وَدَخَلَ ٱلْمَدِينَةَ عَلَىٰ حِينِ غَفْلَةٍ مِّنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلَانِ هَٰذَا مِن شِيعَتِهِۦ وَهَٰذَا مِنْ عَدُوِّهِۦ ۖ فَٱسْتَغَٰثَهُ ٱلَّذِى مِن شِيعَتِهِۦ عَلَى ٱلَّذِى مِنْ عَدُوِّهِۦ فَوَكَزَهُۥ مُوسَىٰ فَقَضَىٰ عَلَيْهِ ۖ قَالَ هَٰذَا مِنْ عَمَلِ ٱلشَّيْطَٰنِ ۖ إِنَّهُۥ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِينٌ

Artinya: “Dan Musa masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka didapatinya di dalam kota itu dua orang laki-laki yang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan seorang (lagi) dari musuhnya (kaum Fir’aun). Maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Musa berkata: “Ini adalah perbuatan syaitan sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang menyesatkan lagi nyata (permusuhannya).”

Peristiwa serupa terulang, namun Nabi Musa memilih jalan lain seperti tercantum dalam QS Al Qashash ayat 18

فَأَصْبَحَ فِى ٱلْمَدِينَةِ خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ فَإِذَا ٱلَّذِى ٱسْتَنصَرَهُۥ بِٱلْأَمْسِ يَسْتَصْرِخُهُۥ ۚ قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰٓ إِنَّكَ لَغَوِىٌّ مُّبِينٌ

Artinya: “Karena itu, jadilah Musa di kota itu merasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir (akibat perbuatannya), maka tiba-tiba orang yang meminta pertolongan kemarin berteriak meminta pertolongan kepadanya.” Musa berkata kepadanya: “Sesungguhnya kamu benar-benar orang sesat yang nyata (kesesatannya).”

Nabi Musa tetap berupaya membantu orang Israil tersebut. Saat akan memukul orang Mesir yang menjadi musuh orang Israil itu, dia berkata, “Wahai Musa, apakah engkau bermaksud membunuhku? Sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini) dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.”

Firaun pun pada akhirnya mengetahui bahwa Musa-lah yang menyebabkan satu orang Mesir terbunuh. Maka, dia mengutus ajudannya untuk menjemput Musa. Akan tetapi, utusan tersebut didahului seseorang yang menghampiri Musa.

Dia berkata, “Wahai Musa, sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu. Maka, keluarlah dari kota ini. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasehat kepadamu.”

Akhirnya keluarlah Musa dari Mesir dengan rasa takut. Dia pun berdoa, “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zhalim itu.” Nabi Musa pergi ke negeri Madyan sampai waktu yang ditentukan. Di sana Musa mendapatkan kehormatan dan keistimewaan, di antaranya berbicara langsung kepada Allah.”

Itulah sepenggal kisah kelahiran Nabi Musa dan tentang Nabi Musa yang tak sengaja membunuh orang Mesir. Semoga infomasi ini membantumu ya.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Kisah Singkat 25 Nabi dan Rasul yang Wajib Diketahui



Jakarta

Islam mengenal 25 nabi dan rasul yang diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya kepada umat manusia. Setiap nabi dan rasul memiliki kisah dan mukjizatnya sendiri yang menjadi teladan bagi umat Muslim.

Dikutip dari buku Kisah Para Nabi karya Imam Ibnu Katsir, berikut adalah kisah singkat dan mukjizat dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui.

1. Nabi Adam AS

Nabi Adan AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT. Adam diberi tugas oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi, mengajarkan nama-nama segala sesuatu, dan beribadah kepada-Nya.


Mukjizat ataupun keistimewaan yang diberikan kepada Nabi Adam AS yaitu diciptakan langsung melalui Tangan-Nya, ditiupkan langsung roh ciptaan-Nya, memerintahkan para malaikat untuk bersujud kepadanya, lalu diajarkan langsung oleh Allah SWT nama-nama segala sesuatu.

2. Nabi Idris AS

Nabi Idris AS merupakan orang pertama yang menulis dengan menggunakan alat tulis. Beliau juga merupakan manusia pertama yang diberikan tanggung jawab kenabian setelah Nabi Adam dan Seth.

3. Nabi Nuh AS

Nabi Nuh AS adalah nabi yang diutus Allah SWT untuk memperingatkan kaumnya tentang kemusyrikan mereka.

Mukjizat Nabi Nuh AS adalah membuat bahtera atau kapal besar untuk menyelamatkan dirinya dan pengikutnya dari banjir besar yang diturunkan Allah SWT sebagai hukuman atas perbuatan orang-orang yang ingkar.

4. Nabi Hud AS

Allah SWT mengutus Nabi Hud AS untuk menjadi seorang nabi yang membimbing kaumnya yang tinggal di daerah yang dikenal sebagai Ad agar kembali ke jalan Allah SWT. Kaum Ad merupakan penyembah berhala pertama setelah bencana banjir.

Mukjizat Nabi Hud AS yaitu selamat dari azab yang Allah SWT berikan kepada kaum Ad.

5. Nabi Saleh AS

Kaum Nabi Saleh AS yang bernama Kaum Tsamud merupakan kaum penyembah berhala. Oleh karena itu, Allah SWT mengutus Nabi Saleh AS untuk menjadi seorang nabi dan mengajak kaumnya untuk beribadah kepada-Nya.

Mukjizat Nabi Saleh AS yaitu mengeluarkan unta betina dari dalam batu besar dengan izin Allah SWT.

6. Nabi Ibrahim AS

Nabi Ibrahim AS menjadi salah satu nabi yang paling dihormati dalam Islam. Allah SWT menguji kesetiaannya dengan berbagai ujian, termasuk perintah untuk mengorbankan putranya, Ismail. Namun Allah SWT menggantikannya dengan seekor domba sebagai pengorbanan.

Mukjizat Nabi Nuh AS yaitu kebal ketika dibakar api oleh Raja Namrud.

7. Nabi Luth AS

Allah SWT mengutus Nabi Luth AS untuk menyampaikan ajarannya kepada kaum Sodom, kaum yang dikenal dengan perbuatan buruk mereka termasuk homoseksual. Karena kaum Sodom ini menentang ajaran Nabi Luth AS, maka Allah SWT memberikan azab kepada kaum Sodom dan menjadikan tempat tinggal mereka menjadi danau berbau yang tidak bermanfaat.

Mukjizat Nabi Luth AS adalah diamankan dari kehancuran ketika Allah SWT menghancurkan kaumnya yang terlibat dalam perbuatan homoseksual.

8. Nabi Ismail AS

Nabi Ismail AS merupakan putra dari Nabi Ibrahim AS yang hampir dikorbankan sebagai tanda ketaatan Ibrahim kepada Allah SWT. Namun Allah SWT telah menggantinya dengan seekor domba.

Mukjizat Nabi Ismail AS yaitu kakinya mengeluarkan mata air zamzam dan kisahnya merupakan perintah untuk berkurban.

9. Nabi Ishaq AS

Nabi Ishaq AS adalah putra Nabi Ibrahim AS yang menikah dengan Ribka dan memiliki dua putra kembar dalam usia lebih dari 40 tahun.

Mukjizat Nabi Ishaq AS yaitu mendapat keturunan dalam usia tua.

10. Nabi Yaqub AS

Nabi Yaqub AS merupakan putra kedua Nabi Ishaq AS. Yaqub AS memiliki saudara kembar yang bernama Esau, dimana Esau sangat iri kepada Yaqub AS karena lebih dimanja oleh ayahnya, Nabi Ishaq AS. Karena ibu mereka tau bahwa Esau ingin mencelakai Ishaq AS, maka beliau meminta Ishaq AS untuk pergi ke Harran.

Namun, setelah kembali dari Harran, Esau membawa 400 bala tentara guna melawan Yaqub AS. Nabi Yaqub pun berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT.

Ketika Yaqub AS berhadapan dengan Esau, Esau langsung menghampirinya, memeluknya, dan menciumnya. Mereka pun larut dalam tangisan.

Mukjizat Nabi Yaqub AS adalah memiliki umur panjang (180 tahun).

11. Nabi Yusuf AS

Nabi Yusuf AS merupakan salah satu putra Nabi Yaqub AS yang diutus oleh Allah SWT menjadi nabi. Beliau dimusuhi oleh sebelas saudaranya karena hanya dia lah yang tertampan, mendapatkan wahyu dari Allah SWT, dan diutus menjadi nabi.

Karena itulah saudara Nabi Yusuf AS membuangnya ke dalam sumur, namun dia diselamatkan oleh para sahabat.

Mukjizat Nabi Yusuf AS adalah memiliki doa yang mustajab dan berwajah tampan.

12. Nabi Ayub AS

Nabi Ayub AS merupakan nabi yang diuji Allah SWT dengan penyakit kulit yang sangat parah. Namun beliau dengan sabar dan tabah dengan ujian tersebut. Akhirnya Allah SWT pun mengangkat ujian tersebut dan memberikan kehidupan yang lebih baik kepada Nabi Ayub AS.

Mukjizat Nabi Ayub AS adalah memiliki kesabaran yang besar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Ketika Nabi Ayub AS menghentakkan kaki ke tanah, keluarlah mata air yang dingin dan menyembuhkan penyakitnya itu.

13. Nabi Syu’aib AS

Allah SWT mengutus Nabi Syu’aib AS untuk mengajak kaum Madyan agar mengikutinya dan meyakini Allah SWT sebagai tuhan untuk disembah. Nabi Syu’aib juga memerintahkan kaum Madyan agar menghentikan penipuan dalam perdagangan dan menghormati hak-hak orang lain.

Nabi Syu’aib AS memiliki mukjizat seperti mampu mendatangkan azab atas izin Allah SWT.

14. Nabi Musa AS

Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk membebaskan para budak Bani Israel dari Fir’aun.

Nabi Musa AS memiliki mukjizat yang berupa tongkatnya yang dapat berubah menjadi ular dan membelah Laut Merah. Dengan itu, Nabi Musa AS dan budak Bani Israel dapat terbebas dari kejaran Fir’aun.

15. Nabi Harun AS

Nabi Harun AS merupakan sepupu Nabi Musa AS yang menemaninya melawan Fir’aun. Nabi Harun AS juga membersamai Nabi Musa AS dan kaum Bani Israel ketika dikejar Fir’aun.

Allah SWT telah mengkaruniai Nabi Harun AS kemampuan bahasa yang baik.

16. Nabi Zulkifli AS

Dikutip dari buku Kisah Teladan dan Inspiratif 25 Nabi & Rasul karya Anita Sari, dkk,, Nabi Zulkifli AS merupkan nabi yang selalu jujur dan menepati janji sehingga doanya selalu dikabulkan. Nabi Zulkifli AS merupakan satu-satunya orang yang mampu memenuhi persyaratan yang diminta rajanya untuk berpuasa di siang hari dan beribadah di malam hari.

17. Nabi Daud AS

Nabi Daud AS merupakan seorang nabi yang menjadi raja yang adil dan bijaksana. Nabi Daud AS memiliki bahasa yang baik dan mampu berdakwah dengan gemilang. Beliau juga pandai dalam mengolah besi.

18. Nabi Sulaiman AS

Nabi Sulaiman AS merupakan seorang raja yang adil dan bijaksana. Beliau memiliki mukjizat mampu berdialog dengan hewan seperti burung dan semut.

19. Nabi Ilyas AS

Allah SWT mengutus Nabi Ilyas AS untuk mengajak penduduk Ba’labak agar kembali ke jalan Allah SWT dan meninggalkan berhala.

20. Nabi Ilyasa AS

Nabi Ilyasa AS mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk berdakwah kepada umatnya, Bani Israel, agar kembali ke jalan Allah SWT.

21. Nabi Yunus AS

Allah SWT mengutus Nabi Yunus AS untuk mengajak kaumya di Ninawi (wilayah Mosul) agar beriman kepada Allah SWT. Namun karena tidak ada yang mendengar Nabi Yunus, maka Allah SWT memberikan azab kepada kaum Nabi Yunus AS tersebut.

Nabi Yunus berlayar ke lautan. Namun karena kapal tersebut kelebihan beban, maka Nabi Yunus terjun ke laut karena undian yang dilakukan oleh para penumpang kapal itu.

Allah SWT pun mengutus seekor ikan paus untuk menelan Nabi Yunus AS tanpa memakan atau meretakkan tulangnya. Nabi Yunus AS masih hidup ketika sudah berada di perut ikan paus tersebut dan beliau senantiasa bertasbih.

Ikan paus tersebut lalu melemparkan Nabi Yunus AS ke daratan hingga ia merasa kesakitan.

22. Nabi Zakaria AS

Nabi Zakaria merupakan seorang nabi yang belum memiliki keturunan dalam usia yang tua. Karena itulah, Nabi Zakaria AS berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keturunan. Allah SWT pun mengabulkan doanya dan menganugrahkan seorang putra yang saleh.

23. Nabi Yahya AS

Nabi Yahya AS adalah putra Nabi Zakaria AS yang sangat berbakti kepada kedua orang tuanya. Allah SWT telah memerintahkan Nabi Yahya AS untuk menjalankan lima perintah.

Perintah tersebut yaitu selalu menyembah Allah SWT dan tidak menyekutukannya, selalu melaksanakan sholat, selalu melaksanakan puasa, selalu membayar zakat, dan selalu mengingat Allah SWT dan berdzikir.

24. Nabi Isa AS

Nabi Isa AS dilahirkan oleh Maryam tanpa ayah. Maryam merupakan seorang perempuan yang tidak pernah menikah atau bersentuhan dengan laki-laki. Hal ini merupakan mukjizat.

Nabi Isa AS berjuang menyiarkan agama yang benar dan membongkar kesalahan serta kesesatan pendeta-pendeta Yahudi yang telah menyimpang.

25. Nabi Muhammad AS

Dikutip dari buku Sirah Nabawiyah karya Syaikh Syafiyyurrahman Al-Mubarakfuri, Nabi Muhammad AS merupakan nabi terakhir dan penutup dari para nabi. Sejak kecil, beliau telah menjadi seorang yatim piatu. Setelah tumbuh besar, beliau diutus Allah SWT untuk menyebarkan ajaran Islam.

Dalam menyebarkan agama Islam, beliau menghadapi segala cobaan namun beliau menghadapinya dengan penuh kesabaran.

Nabi Muhammad menjadi panutan dari seluruh umat Islam di seluruh dunia.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Mengenal 5 Rasul Ulul Azmi dan Mukjizatnya, Ada Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad



Jakarta

Islam memiliki 25 para nabi dan rasul yang wajib diimani. Dari jumlah tersebut, hanya terdapat lima rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi.

Lima rasul bergelar Ulul Azmi tersebut adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.

Lantas, apa arti dari Ulul Azmi? Berikut pengertian dan rasul Ulul Azmi beserta mukjizatnya.


Pengertian Ulul Azmi dan Kriterianya

Merangkum buku Menguak Rahasia Kehebatan Para Kekasih Allah: 1001 Mukjizat Para Nabi dan Karamah Para Sahabat oleh M. Nawawi, Ulul Azmi adalah gelar yang diberikan kepada para rasul yang memiliki kedudukan tinggi. Mereka mendapatkan gelar tersebut karena mereka hidup dengan penuh ketabahan, kesabaran luar biasa, dan pantang menyerah dalam menyebarkan agama Islam.

Diantara banyaknya jumlah para nabi dan rasul, hanya terdapat lima rasul yang mendapatkan gelar Ulul Azmi. Mereka adalah Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, dan Nabi Muhammad SAW.

Kriteria rasul Ulul Azmi harus menyandang beberapa hal berikut:

– Memiliki kesabaran yang tinggi dalam berdakwah
– Senantiasa berdoa agar kaum mereka diberikan hidayah oleh Allah SWT
– Senantiasa memohon kepada Allah SWT agar tidak menurunkan azab kepada kaum mereka.

Rasul Ulul Azmi dan Mukjizatnya

1. Nabi Nuh AS dan Mukjizatnya

Sebelum Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS untuk meluruskan akidah yang tercemar, jauh sebelumnya telah hidup lima orang saleh. Mereka adalah kakek moyang kaum Nabi Nuh AS yang bernama Wadd, Suwa’, Yaghuts, Ya’uq, dan Nasr.

Setelah mereka meninggal, orang-orang membuatkan patung untuk mengenang kebaikan mereka. Namun patung-patung tersebut beralih fungsi menjadi sesembahan.

Dalam situasi yang penuh kekufuran, Allah SWT mengutus Nabi Nuh AS untuk mengajak umatnya kembali ke jalan yang benar dengan penuh kesabaran meskipun kaumnya mengejeknya. Nabi Nuh AS adalah nabi yang tidak terpengaruh oleh adat-istiadat yang menyimpang dari kebenaran.

Di antara sejumlah mukjizat Nabi Nuh AS yang terkenal adalah membuat kapal besar yang membuat ia dan kaumnya selamat dari azab banjir bandang.

2. Nabi Ibrahim AS dan Mukjizatnya

Nabi Ibrahim AS adalah nabi yang lahir di Faddam A’ram, Babilonia Baru. Pada saat itu Faddam A’ram dipimpin oleh raja zalim yang bernama Namrud bin Kan’an.

Suatu malam, Raja Namrud bermimpi aneh dan membuatnya gelisah. Ia segera memanggil tafsir mimpi kerajaan. Tafsir mimpi tersebut menyatakan bahwa akan ada bayi lelaki yang membawa agama baru dan menghancurkan berhala.

Dengan perasaan yang khawatir, Raja Namrud memerintahkan pasukannya untuk membunuh semua bayi lelaki yang baru lahir. Namun, Nabi Ibrahim AS selamat dari pembunuhan tersebut.

Nabi Ibrahim AS memiliki beberapa mukjizat, di antaranya jarinya yang mengeluarkan susu dan madu, dapat melihat burung mati dihidupkan kembali, selamat dari kobaran api, dan selamat dari serangan nyamuk.

3. Nabi Musa AS dan Mukjizatnya

Nabi Musa adalah nabi dan rasul yang menerima Kitab Taurat. Allah SWT mengutus Nabi Musa AS untuk memimpin Bani Israil ke jalan yang benar.

Beliau dilahirkan di Mesir pada masa pemerintahan Fir’aun. Fir’aun adalah raja yang sangat zalim dan ingkar kepada Allah SWT.

Allah SWT memberikan beberapa mukjizat kepada Nabi Musa AS untuk melawan Fir’aun dan mengajak kaumnya menuju ke jalan yang benar. Beberapa mukjizat tersebut yaitu selamat dari pembunuhan massal, berjumpa ibundanya yang melahirkannya, bisa berbicara dengan Allah SWT, tongkatnya bisa berubah menjadi ular, bisa menghapus paceklik, menghadirkan azab atas izin Allah SWT seperti badai besar, hama pengerat, dan ribuan katak.

4. Nabi Isa AS dan Mukjizatnya

Dirangkum dari buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X oleh Thoyib Sah Saputra, Nabi Isa AS memiliki kesabaran dan keteguhan luar biasa dalam menyampaikan ajaran Allah SWT. Kehidupannya menggambarkan kezuhudan dan ketaatan dalam beribadah.

Merujuk pada buku Keagungan Mukjizat Nabi Muhammad SAW oleh Said Abdul Azhim, mukjizat Nabi Isa AS di antaranya yaitu bahwa beliau diciptakan Allah SWT dengan malaikat Jibril meniupkan ruh ke Maryam. Nabi Isa AS masih hidup dan tidak wafat (ruh dan jasadnya berada di langit paling dekat dan akan turun menjelang hari kiamat).

5. Nabi Muhammad SAW dan Mukjizatnya

Dirangkum dari buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas X, Nabi Muhammad SAW adalah penutup para nabi. Sejak kecil, beliau mengalami masa-masa sulit.

Meskipun harus mengalami masa-masa sulit, dengan sabar dan tabah Nabi Muhammad SAW menghadapinya.

Tantangan terberatnya datang setelah Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi rasul. Ia juga harus ikut menderita ketika Bani Hasyim diboikot (diasingkan) di sebuah lembah karena dakwahnya.

Mukjizat Nabi Muhammad SAW di antaranya terdapat pada kepribadian dan pemikiran beliau, mampu menahan penderitaan di jalan Allah SWT, mukjizat membebaskan akal (tidak memikirkan duniawi selain hanya tertuju kepada Allah SWT) dan mengalami Isra’ dan Mi’raj.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Saleh AS dan Mukjizat Unta Hamil yang Keluar dari Batu Besar



Jakarta

Nabi Saleh AS adalah satu dari 25 nabi dan rasul yang kisahnya tercantum dalam Al-Qur’an. Ia berdakwah kepada kaum Tsamud untuk menyembah Allah SWT.

Menukil dari Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, Tsamud adalah kabilah yang masyhur. Kaum ini merupakan bangsa Arab aribah yang tinggal di Hijir yaitu kawasan yang letaknya di antara Hijaz dan Tabuk. Tsamud merupakan kaum setelah Ad, mereka menyembah berhala seperti kaum Ad.

Allah SWT berfirman dalam surah Al A’raf ayat 73-74,


وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۗ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ قَدْ جَآءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ هَٰذِهِۦ نَاقَةُ ٱللَّهِ لَكُمْ ءَايَةً ۖ فَذَرُوهَا تَأْكُلْ فِىٓ أَرْضِ ٱللَّهِ ۖ وَلَا تَمَسُّوهَا بِسُوٓءٍ فَيَأْخُذَكُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ ٱلْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ فَٱذْكُرُوٓا۟ ءَالَآءَ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ

Artinya: “Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Shaleh. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih. Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikan kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum ‘Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan.”

Nabi Saleh AS berdakwah kepada kaumnya dengan lembut. Ia juga mengatakan untuk menyembah Allah SWT dan menegaskan tidak ada Tuhan selain-Nya.

Meski begitu kaum Tsamud tidak menghiraukan Nabi Saleh AS. Beliau tetap menyampaikan kebenaran dengan lemah lembut dan cara yang baik agar kaumnya menuju kebaikan.

Sayangnya, kaum Tsamud mengatakan Nabi Saleh AS terkena sihir dan tidak mengerti apa yang beliau ucapkan setiap menyeru untuk beribadah kepada Allah SWT. Pendapat lain mengatakan maksud dari orang yang terkena sihir ini adalah orang yang mampu menerawang.

Kaum Tsamud meminta Nabi Saleh AS untuk menunjukkan mukjizat sebagai bukti kebenaran ajaran yang ia sampaikan. Mereka menantang Nabi Saleh AS untuk mengeluarkan seekor unta hamil dari sebuah batu, selain itu kaum Tsamud juga menyebut ciri unta yang mereka maksud.

Mendengar itu, Nabi Saleh AS berdoa kepada Allah SWT agar permintaan mereka dikabulkan. Kaum Tsamud juga mengatakan akan beriman kepada Allah SWT jika benar mukjizat tentang unta itu terjadi.

Atas kuasa Allah SWT, bongkahan batu besar yang ada di sana tiba-tiba mengeluarkan unta besar dan hamil dengan ciri yang memang diinginkan kaum Tsamud. Mukjizat itu disaksikan oleh mereka dan akhirnya sebagian dari mereka beriman kepada Allah SWT namun kebanyakan dari kaum Tsamud tetap enggan menyembah sang Khalik.

Nabi Saleh AS memperingatkan untuk terakhir kalinya kepada Kaum Tsamud yang masih ingkar agar beriman kepada Allah SWT. Mereka yang telah menentang dan tidak bertobat akan mendapat azab.

Allah SWT berfirman dalam surah Hud ayat 65,

فَعَقَرُوْهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوْا فِيْ دَارِكُمْ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ ۗذٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوْبٍ

Artinya: “Mereka lalu menyembelih unta itu. Maka, dia (Saleh) berkata, “Bersukarialah kamu semua di rumahmu selama tiga hari Itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”

Mereka yang beriman diberi perlindungan oleh Allah SWT dari azab-Nya. Sebaliknya, yang ingkar diganjar azab berupa guntur yang sangat keras sampai-sampai mati bergelimpangan di rumahnya.

Naudzubillah min dzalik.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Kaum Yasin yang Menolak 3 Utusan Allah untuk Beriman


Jakarta

Kisah kaum Yasin adalah salah satu cerita penuh hikmah yang tercantum dalam Al-Qur’an, tepatnya pada surah Yasin ayat 13-29. Dalam ayat-ayat ini, Allah SWT menceritakan tentang sekelompok kaum yang dengan keras menolak seruan tiga utusan Allah SWT untuk beriman.

Namun, apa yang sebenarnya terjadi pada kaum Yasin ini? Bagaimana perjalanan tiga utusan Allah SWT dalam menghadapi kaum yang keras kepala tersebut? Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini.

Kisah Kaum Yasin dalam Al-Qur’an

Kisah kaum Yasin yang diabadikan dalam Al-Qur’an menjadi pengingat bahwa hidayah adalah anugerah yang harus diterima dengan hati terbuka, bukan dengan kesombongan. Ketika tiga utusan diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan risalah-Nya, kaum tersebut tidak hanya menolak, tetapi juga menentang dengan keras.


Bahkan, seorang pria beriman yang datang untuk memperingatkan mereka juga tidak luput dari penolakan dan kekerasan hingga menjadi tragedi pembunuhan. Peristiwa ini menjadi pelajaran besar tentang pentingnya iman dan bagaimana kesombongan dapat menghalangi seseorang menerima kebenaran.

Siapa Sebenarnya Kaum Yasin?

Mengutip dari buku Kisah Para Nabi yang karya Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh Saefullah MS, kaum Yasin adalah penduduk suatu negeri yang disebut dalam Al-Qur’an pada Surah Yasin.

Mayoritas ulama, baik dari kalangan salaf (ulama terdahulu) maupun khalaf (ulama masa kini) berpendapat bahwa negeri yang dimaksud adalah Anthakiyah, sebuah kota bersejarah yang dulunya dipimpin oleh Raja Anthaikhus bin Anthaikhus. Raja ini dikenal sebagai penyembah berhala yang menolak mentah-mentah ajakan untuk beriman kepada Allah SWT.

Pendapat ini berasal dari berbagai sumber, seperti Ibnu Abbas, Ka’ab al-Ahbar, Wahab bin Munabbih, hingga Qatadah dan az-Zuhri. Menurut mereka, Allah SWT mengutus tiga rasul ke Anthakiyah untuk menyampaikan kebenaran.

Meski demikian, ada perdebatan di kalangan ulama. Sebagian menyebut bahwa Anthakiyah pada masa Nabi Isa AS adalah kota pertama yang menerima ajaran Nasrani, sehingga dianggap mustahil menjadi negeri yang dihancurkan. Ada dugaan bahwa penduduk Anthakiyah kuno mungkin telah dibinasakan sebelum kota itu dibangun kembali dan menerima ajaran Nabi Isa AS.

Pengutusan 3 Rasul kepada Kaum Yasin

Allah SWT kemudian mengutus tiga rasul untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kaum Yasin untuk mengajak beriman. Ketiga rasul tersebut disebut dengan beberapa nama seperti Shadiq, Masduq, dan Syalum.

Menurut riwayat lainnya tiga rasul tersebut adalah Syam’un, Yuhana, dan Paulus. Mereka datang dengan tugas mulia untuk menyeru kaum tersebut agar meninggalkan penyembahan berhala dan kembali beriman kepada Allah SWT.

Awalnya, Allah SWT mengutus dua orang rasul, namun keduanya ditolak mentah-mentah oleh penduduk. Untuk memperkuat dakwah mereka, Allah SWT mengirimkan seorang rasul tambahan sebagai pendukung.

Penolakan Kaum Yasin

Kaum Yasin menolak para rasul dengan alasan bahwa mereka tidak percaya manusia biasa dapat menjadi utusan Allah SWT. Mereka berkata sungguh aneh jika Allah SWT mengutus manusia biasa seperti kalian sebagai nabi. Bahkan, mereka menyebut para utusan itu sebagai pembawa kesialan yang hanya mendatangkan malapetaka bagi mereka.

Ketika para rasul menjelaskan bahwa tugas mereka hanyalah menyampaikan perintah Allah SWT, kaum tersebut tetap bersikeras menolak. Mereka bahkan mengancam untuk merajam dan membunuh para utusan itu jika tidak menghentikan dakwah mereka.

Sosok Orang Beriman dari Kaum Yasin

Di tengah ancaman terhadap para rasul, muncul seorang pria beriman bernama Habib bin Najjar. Ia tinggal di ujung kota dan dikenal sebagai orang saleh yang banyak bersedekah, meskipun menderita penyakit lepra. Habib bergegas menemui kaumnya untuk membela para rasul dan mengajak mereka beriman kepada Allah SWT.

Habib berkata kepada kaumnya, “”Wahai kaumku, ikutilah utusan-utusan itu. Ikutilah orang yang tiada minta balasan kepada kalian. Mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” Setelah itu tiga rasul tersebut mengingatkan kaumnya agar tidak menyembah berhala yang tidak memberikan manfaat di dunia maupun akhirat.

Sayangnya, kaumnya tetap keras kepala. Mereka bahkan membunuh Habib dengan cara yang kejam, seperti diinjak-injak hingga tulang punggungnya keluar, atau dicekik hingga tewas. Setelah Habib wafat, Allah SWT langsung memasukkannya ke surga sebagai balasan atas keimanannya.

Hukuman untuk Kaum Yasin yang Membangkang

Setelah mendustakan para rasul dan membunuh Habib bin Najjar, Allah SWT menurunkan azab kepada kaum Yasin. Mereka dihancurkan oleh satu teriakan keras dari malaikat Jibril. Dalam firman-Nya disebutkan: “Tidak ada siksaan bagi mereka, kecuali satu teriakan suara saja maka seketika itu mereka semua mati.” Azab ini langsung memusnahkan seluruh penduduk, tanpa ada satu pun yang selamat.

Allah SWT tidak perlu menurunkan pasukan dari langit untuk membinasakan mereka. Satu teriakan saja sudah cukup untuk menunjukkan kekuasaan-Nya. Kisah ini menjadi peringatan bagi umat manusia tentang akibat dari mendustakan para rasul dan menolak kebenaran.

Kisah kaum Yasin yang diabadikan dalam Surah Yasin memberikan banyak pelajaran penting bagi umat Islam. Pertama, tugas para nabi dan rasul hanyalah menyampaikan risalah, sementara hidayah adalah hak mutlak Allah SWT. Kedua, sikap sombong dan penolakan terhadap kebenaran hanya akan membawa kehancuran.

Habib bin Najjar adalah teladan keberanian dan keimanan yang patut dicontoh. Meski hidup di tengah kaum yang membangkang, ia tetap membela para rasul dan menyeru kepada kebenaran. Kisahnya mengajarkan bahwa membela kebenaran membutuhkan keberanian, meski risiko besar harus dihadapi.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com