Tag Archives: rp 500

Harga Singkong Anjlok, Masjid Nurul Ashri Borong 15 Ton Bantu Petani Gunung Kidul



Jakarta

Masjid Nurul Ashri Yogyakarta mengajak masyarakat ikut andil membeli singkong dari petani Gunung Kidul. Dana yang terkumpul akhirnya digunakan untuk membeli 15 ton singkong.

Singkong dalam jumlah banyak ini nantinya akan didistribusikan untuk kegiatan sosial. Daftar penerimanya antara lain panti asuhan, pondok pesantren hingga alokasi untuk konsumsi jelang perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia di tanggal 17 Agustus mendatang.

Sebelumnya diinformasikan bahwa harga singkong di wilayah Gunung Kidul, Yogyakarta anjlok drastis, per kilonya hanya dihargai Rp 500. Tentu saja bagi petani, ini menjadi pukulan berat karena hasil panen yang diharapkan justru tidak memberi keuntungan.


Situasi ini diketahui oleh pengurus Masjid Nurul Ashri saat mereka menyalurkan air bersih ke wilayah terdampak. Kabar tersebut diperkuat oleh unggahan akun lokal Gunung Kidul di media sosial, yang memicu rasa kepedulian dari berbagai pihak.

Inisiatif Gotong Royong

Melihat kondisi tersebut, Masjid Nurul Ashri mengambil langkah konkret dengan mengajak jamaah dan masyarakat untuk memborong hasil panen singkong petani. Gerakan ini kemudian diposting di media sosial dan langsung mendapat respon positif.

Tidak hanya bergerak sendiri, pengurus masjid juga mengajak masjid-masjid lain, lembaga sosial, dan komunitas untuk ikut membantu.

Kepala Program Baitul Maal Nurul Ashri, Sunyoto mengatakan bahwa antusias masyarakat untuk membantu petani singkong sangatlah luar biasa.

“Lebih dari 700 – 1.000 orang (ikut berpartisipasi). Akumulasi 704 orang di Nurul Ashri dan lebih dari 200 orang dari Baznas Kota Yogyakarta. Dana yang terkumpul dibelikan 15 ton singkong,” kata Sunyoto saat dihubungi detikHikmah, Rabu (13/8/2025).

Distribusi Singkong

Penggalangan dana untuk membeli singkong telah ditutup sejak Selasa, 12 Agustus 2025.

“Total penerima manfaat dari sedekah singkong mencapai 10 ribu orang dan sementara jastip singkong kami tutup ya,” tulis keterangan pada postingan di akun instagram Masjid Nurul Ashri.

Sunyoto menjelaskan, singkong yang telah dibeli tidak dijual kembali, tetapi sepenuhnya dialokasikan untuk kepentingan sosial.

Singkong akan disedekahkan antara lain ke:

  • Panti asuhan
  • Pondok pesantren
  • Konsumsi masyarakat saat perayaan malam 17 Agustus
  • Masjid-masjid lain di DIY dan sekitarnya
  • Rumah ibadah atau komunitas non-muslim yang membutuhkan

“Siapapun boleh menerima bantuan ini selama tidak digunakan untuk diperjualbelikan,” tegas Sunyoto.

Gerakan yang Sudah Menjadi Tradisi

Bagi Masjid Nurul Ashri, aksi seperti ini bukanlah yang pertama. Pihak pengurus masjid sering melakukan pembelian hasil panen ketika harga komoditas pertanian anjlok. Bahkan, hingga kini, setiap pekan mereka rutin membeli sayuran langsung dari petani untuk dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Masjid yang berdiri sejak tahun 1980 dan berlokasi di Kompleks Perumahan UNY ini telah menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial. Pergerakan sosialnya semakin meluas sejak berdirinya Baitul Maal Nurul Ashri pada 2019, yang fokus menangani berbagai isu seperti darurat pangan, bantuan sembako untuk fakir miskin dan dhuafa, pembangunan MCK, program makan nasi seribuan, respon bencana, qurban hingga bantuan untuk petani di berbagai daerah.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Masjid Nurul Ashri Jogja Borong 15 Ton Singkong dari Petani Saat Harga Anjlok



Jakarta

Musim kemarau tahun ini menjadi ujian berat bagi para petani singkong di wilayah Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Hasil panen yang seharusnya menjadi sumber penghidupan, justru terjual dengan harga yang sangat rendah. Bahkan, di beberapa daerah, harga singkong hanya dihargai Rp 500 per kilogram.

Anjloknya harga singkong terungkap ke masyarakat luas setelah akun instagram Masjid Nurul Ashri mengunggah postingan tentang petani yang bercerita soal rendahnya harga singkong pada 8 Agustus 2025. Postingan ini langsung viral dan berhasil menarik perhatian netizen.


“Hasil survei kemarin ternyata memang benar bahwa harga singkong basah hanya senilai 500 rupiah saja. Saat sudah diolah jadi bahan gaplek pun, harganya hanya sekitar 1600-1800 rupiah saja,” tulis keterangan video pada akun resmi masjid ini.

Inisiatif Membeli Singkong Petani

Kepala Program Baitul Maal Nurul Ashri Sunyoto membeberkan awal mula Masjid Nurul Ashri tergerak membeli singkong dari petani dengan harga layak.

Sunyoto cerita, saat tim Masjid Nurul Ashri tengah menyalurkan air bersih ke wilayah tersebut, seorang warga bercerita bahwa harga singkong anjlok parah, dan di tempat lain kondisinya bahkan lebih memprihatinkan.

“Saat kami menyalurkan air bersih, ada warga bercerita kalau harga jual singkong yang ditanam hanya Rp 500 rupiah, dan gaplek (singkong yang sudah dijemur) sekitar Rp 1.600-an,” kata Sunyoto ketika dihubungi detikHikmah, Rabu (13/8/2025).

Masjid Nurul Ashri Jogja Borong 15 Ton SingkongMasjid Nurul Ashri Jogja Borong 15 Ton Singkong Foto: Akun Instagram @masjidnurulashri

Sunyoto juga mengungkap kondisi singkong kering di wilayah lain berjamur dan rusak akibat cuaca yang tak mendukung, mendung dan beberapa kali hujan.

“Warga tak bisa berharap dari hasil panen mereka di musim kemarau,” lanjut Sunyoto.

Kondisi tersebut, kata Sunyoto, membuat Masjid Nurul Ashri berinisiatif mengajak jemaah dan masyarakat luas memborong hasil panen singkong langsung dari petani. Gerakan ini kemudian diunggah di media sosial dan mendapat sambutan luar biasa. Unggahan tersebut viral, mengundang perhatian dan empati dari banyak pihak.

Pengurus Masjid Nurul Ashri mengaku sangat berterima kasih atas dukungan masyarakat. Mereka juga menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya inisiatif satu masjid saja. Masjid Nurul Ashri mengajak masjid-masjid lain, lembaga, dan komunitas sosial untuk turut berpartisipasi dalam pembelian dan distribusi singkong dari petani.

Ratusan Orang Turut Membantu

Menurut Sunyoto, hingga saat ini, lebih dari 700-1.000 orang telah berpartisipasi. Di Masjid Nurul Ashri sendiri terkumpul 704 orang, sementara Baznas Kota Yogyakarta mencatat lebih dari 200 partisipan.

Total singkong yang berhasil diborong pada periode ini mencapai 15 ton. Singkong ini dibeli dengan harga Rp 3.000 per kilogram.

“Kami sangat berterima kasih atas atensi masyarakat yang beramai-ramai membantu petani di tengah kesulitannya. Dan kami juga tidak mau jalan sendiri, kami ajak masjid-masjid lain serta lembaga/komunitas sosial untuk turut serta dalam pendistribusian hasil pembelian singkong dari petani,” terang Sunyoto.

Sebelumnya, Masjid Nurul Ashri pernah viral lantaran memborong 9 ton sayur dari petani di Magelang, Jawa Tengah saat harga jual di pasaran anjlok. Aksi tersebut terjadi pada Juli 2024 lalu.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com