Tag Archives: saudara nabi yusuf as

Pertemuan Nabi Yusuf AS dengan Saudaranya setelah Lama Berpisah



Jakarta

Nabi Yusuf AS adalah salah satu dari 25 nabi dan rasul yang kisahnya tercantum dalam Al-Qur’an. Ketika kecil, Yusuf AS dibuang ke dalam sumur oleh saudara kandungnya karena iri. Sebab, ayah mereka yang tak lain Nabi Yaqub AS sangat menyayangi Yusuf kecil.

Dikisahkan dalam Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, Yusuf AS berhasil keluar dari dalam sumur setelah ditolong musafir yang melintas. Sayangnya, beliau justru diperjual belikan oleh rombongan musafir tersebut.

Nabi Yusuf AS dijual dengan harga 20 dirham, sebagian mengatakan 40 dirham. Yusuf AS dibeli oleh seorang menteri Mesir.


Sejak saat itu, Nabi Yusuf AS tidak pernah bertemu lagi dengan ayah maupun saudara-saudaranya. Mereka berdusta kepada Yaqub AS bahwa Yusuf AS dimangsa oleh serigala hingga Nabi Yaqub AS tak henti-hentinya menangisi hal tersebut.

Singkat cerita, Yusuf AS menginjak usia dewasa. Beliau menjabat sebagai penguasa urusan agama dan dunia kawasan Mesir setelah banyak lika-liku yang ia lalui.

Kala itu, saudara-saudara Nabi Yusuf AS pergi ke Mesir untuk mencari bahan makanan. Ibnu Katsir menyebut waktu ini bertepatan setelah masa kemarau panjang yang menimpa berbagai negara.

Ketika para saudara Yusuf AS masuk, beliau mengenalinya. Hanya saja, saudara Nabi Yusuf AS tidak mengenali sang nabi karena tidak terpikirkan kalau Yusuf AS menjadi salah satu orang dengan kedudukan terhormat.

Namun, pendapat lainnya mengatakan saudara Yusuf AS datang menemui beliau dan sujud kepadanya. Nabi Yusuf AS tidak ingin mereka mengenalinya sehingga ia berkata-kata keras, “Kalian mata-mata, kalian datang untuk merampas kekayaan negeriku?”

Mereka menjawab “Kami berlindung kepada Allah (untuk berbuat seperti itu). Kami hanya datang untuk mengumpulkan bahan makanan untuk kau kami, karena kami tertimpa kelaparan. Kami semua adalah keturunan satu nenek moyang; Kan’an. Kami adalah 12 bersaudara, tapi salah satu di antara kami pergi entah ke mana, dan yang paling kecil di antara kami di rumah bersama ayah kami,”

Yusuf AS kemudian berkata, “Aku harus memeriksa kalian.”

Dalam versi lainnya, ahli kitab mengatakan bahwa Nabi Yusuf AS menahan saudaranya selama tiga hari sebelum akhirnya dilepaskan. Sementara itu, salah satu saudara Yusuf AS yang bernama Syam’un ditahan agar mereka membawa saudara lainnya sebagai pengganti.

Ada juga pendapat yang menyebut Nabi Yusuf AS memberikan bahan makanan untuk saudaranya sepenuh bawaan unta setiap satu orang, tidak lebih dari itu. Ia lalu berkata, “Bawalah kepadaku saudaramu yang seayah dengan kamu (Bunyamin),”

Yusuf AS juga bertanya mengenai berapa jumlah mereka dan mengatakan, “Jika kalian datang lagi tahun depan, ajak serta dia bersama kalian,”

Nabi Yusuf AS berusaha agar mereka membawa saudaranya sehingga kerinduannya terobati. Setelah itu Yusuf AS memerintahkan para pelayan untuk memasukkan kembali barang-barang yang mereka bawa untuk mereka tukarkan dengan makanan tanpa mereka sadari.

Ada yang menyebut maksud dari pengembalian barang itu agar mereka mendapati barang-barang tersebut setelah berada di kampung halaman. Sebagian berpandangan Yusuf AS khawatir jika mereka tidak kembali lagi karena tidak memiliki barang untuk ditukarkan bahan makanan.

Para mufassir berbeda pendapat tentang barang-barang bawaan saudara Nabi Yusuf AS. Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Ada 11 Bintang yang Sujud pada Nabi Yusuf, Apa Saja Nama-namanya?


Jakarta

Nabi Yusuf AS adalah salah satu putra Nabi Yakub dari istrinya yang bernama Rahiel. Di antara putra-putra Yakub, Nabi Yusuflah yang memiliki kedudukan paling mulia dan agung.

Nabi Yusuf AS adalah satu-satunya anak Nabi Yakub yang mendapatkan tugas kenabian. Salah satu tanda kenabian yang dianugerahkan Allah SWT kepada Nabi Yusuf AS adalah melalui mimpinya, di mana beliau menyaksikan matahari, bulan, dan bintang yang sujud pada Nabi Yusuf AS. Berikut kisah lengkapnya.

Mimpi Nabi Yusuf AS Melihat 11 Bintang Bersujud Padanya

Ibnu Katsir dalam kitab Qashash Al-Anbiya yang diterjemahkan oleh Umar Mujtahid, mengutip sebuah pendapat dari para mufassir dan kalangan lain, yang menuturkan bahwa saat masih kecil dan belum baligh, Nabi Yusuf AS bermimpi seolah-olah sebelas bintang, matahari, serta bulan bersujud kepadanya. Menyaksikan mimpinya tersebut, Nabi Yusuf AS pun tercengang seakan-akan hal ini nyata.


Ketika bangun, Nabi Yusuf AS menceritakan mimpi itu kepada ayahnya. Ayahnya, Nabi Yakub AS, memahami bahwa kelak Nabi Yusuf AS akan meraih kedudukan tinggi, baik di dunia maupun akhirat, dan ayahnya serta seluruh saudaranya akan tunduk padanya dalam kedudukan tersebut.

Namun, Nabi Yakub AS memerintahkan Nabi Yusuf AS untuk menyembunyikan mimpi itu dan tidak menceritakannya kepada saudara-saudaranya, agar mereka tidak merasa hasad, berbuat zalim, dan melakukan tipu daya terhadapnya.

Allah SWT berfirman dalam surah Yusuf ayat 4-6,

اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰٓاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ ۝٤ قَالَ يٰبُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُءْيَاكَ عَلٰٓى اِخْوَتِكَ فَيَكِيْدُوْا لَكَ كَيْدًاۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ۝٥ وَكَذٰلِكَ يَجْتَبِيْكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اٰلِ يَعْقُوْبَ كَمَآ اَتَمَّهَا عَلٰٓى اَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ اِبْرٰهِيْمَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبَّكَ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya: “(Ingatlah) ketika Yusuf berkata kepada ayahnya (Ya’qub), “Wahai ayahku, sesungguhnya aku telah (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan. Aku melihat semuanya sujud kepadaku. Dia (ayahnya) berkata, ‘Wahai anakku, janganlah engkau ceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu karena mereka akan membuat tipu daya yang sungguh-sungguh kepadamu. Sesungguhnya setan adalah musuh yang jelas bagi manusia. Demikianlah, Tuhan memilihmu (untuk menjadi nabi), mengajarkan kepadamu sebagian dari takwil mimpi, serta menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya’qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakannya kepada kedua kakekmu sebelumnya, (yaitu) Ibrahim dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana’.”

Dikutip dari Syarah Shahih Al-Bukhari karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin terbitan Darus Sunnah, sebelas bintang yang sujud pada Nabi Yusuf AS tersebut melambangkan sebelas saudara Nabi Yusuf AS, karena beliau adalah yang kedua belas. Sedangkan matahari dan rembulan melambangkan kedua orang tuanya.

Ada sebuah pendapat yang mengatakan bahwa sang ayah dilambangkan dengan Al-Qamar (rembulan), karena bentuk mudzakkar dari kata Al-Qamar. Sementara ibu dilambangkan dengan Asy-Syams (matahari), berdasarkan bentuk muannats dari kata Asy-Syams.

Sementara itu, pendapat lain menyebutkan bahwa justru sebaliknya, ayah dilambangkan dengan matahari, dan ibu dengan rembulan.

Nama-nama Bintang yang Sujud pada Nabi Yusuf

Dalam mimpinya, sebelas bintang yang sujud pada Nabi Yusuf AS ternyata memiliki nama masing-masing. Mengutip kembali Qashash Al-Anbiya, Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Abu Ya’la, dan Bazzar meriwayatkan dalam kitab Musnadnya masing-masing, dari Jabir, yang menuturkan bahwa, “Seorang Yahudi bernama Bustanah datang menemui Nabi SAW, lalu berkata, ‘Hai Muhammad! Beritahukan padaku tentang bintang-bintang yang sujud pada Yusuf seperti dalam mimpinya, apa saja nama-namanya?”

Nabi SAW diam tidak menjawab, lalu Jibril turun memberitahukan nama bintang-bintang itu. Nabi kemudian mendatangi si Yahudi itu dan berkata, ‘Apakah kau akan beriman kepadaku jika aku beritahukan nama bintang-bintang itu kepadamu?’ ‘Ya.’ Jawabnya. Nabi SAW kemudian menyebutkan nama-namanya, ‘(Nama-namanya adalah) Jaryan, Thariq, Dzayyal, Dzul Katifan, Qabis, Watstsab, Amudan, Faliq, Mushbih, Dharuh, Dzul Furu’, Dhiya’ dan Nur.’

Si Yahudi itu kemudian mengatakan, ‘Demi Allah, itulah nama-namanya.’ “

Riwayat Abu Ya’la menambahkan, saat Yusuf mengisahkan mimpi itu kepada ayahnya, ayahnya berkata, “Ini adalah urusan yang tercerai berai yang disatukan Allah. ‘Matahari takwilnya ayah dan bulan takwilnya ibu’.”

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com