Tag Archives: seksologi

Musim Hujan Bisa Hasrat Bercinta Naik, Mitos atau Fakta? Ini Kata Seksolog


Jakarta

Musim hujan sering dikaitkan dengan meningkatnya hasrat seksual seseorang. Cuaca yang dingin dan suasana mendung disebut-sebut mampu membangkitkan libido seseorang.

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengungkapkan fenomena tersebut tidak sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah. Namun, menurutnya salah satu faktor yang dapat membangkitkan libido seseorang adalah faktor lingkungan.

“Saya sih belum menemukan studinya ya. Tapi, memang salah satu hal yang bisa membangkitkan libido itu dari faktor lingkungan,” terang dr Haekal saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).


“Jadi, nggak hanya sentuhan atau visual, tapi suasananya juga bisa,” sambungnya.

Menurutnya, faktor lingkungan seperti suasana yang mendung dan hujan yang turun saat pagi dapat memberikan efek tertentu pada psikologis seseorang, terutama pria.

“Kalau pagi hari itu, hormon testosteron laki-laki meningkat. Jadi, kalau suasananya mendung, gerimis, atau hujan di pagi hari, itu bisa membuat laki-laki lebih bergairah,” kata dr Haekal.

Meski begitu, dr Haekal mengatakan cuaca bukanlah faktor utama yang dapat meningkatkan gairah seksual seseorang. Selain faktor lingkungan, gairah seksual seseorang dapat dipengaruhi hal lainnya, seperti kondisi fisik, mental, hubungan dengan pasangan, dan stimulasi lainnya.

Maka dari itu, cuaca yang dingin atau musim hujan tidak dapat dianggap sebagai penyebab utama yang membuat libido meningkat. Hal tersebut lebih berkaitan dengan bagaimana lingkungan sekitar mempengaruhi suasana hati atau mood bercinta.

“Cuaca itu hanya salah satu dari sekian banyak faktor yang bisa membangkitkan gairah seksual seseorang,” tuturnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bukan Cuma Desahan, Ini Tanda-tanda Wanita Capai Orgasme saat Bercinta


Jakarta

Orgasme adalah fase puncak yang ingin dicapai saat pasangan suami istri melakukan hubungan seksual. Saat keduanya mencapai orgasme, tingkat keintiman dalam hubungan akan semakin meningkat.

Namun, ternyata tidak semua pria mengetahui tanda saat pasangannya mencapai orgasme. Banyak yang menganggap bahwa squirting adalah tanda utama seorang wanita sudah mencapai orgasme saat bercinta.

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengungkapkan bahwa squirting bukanlah tanda seorang wanita sudah mencapai orgasme. Squirting adalah cairan yang seperti ejakulasi yang tidak dialami semua wanita.


“Ada yang bilang perempuan kalau orgasme juga mesti keluar, atau istilahnya squirting. Sebetulnya, squirting itu bukan tanda perempuan orgasme,” terang dr Haekal saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).

dr Haekal menjelaskan squirting akan bisa dirasakan saat wanita orgasme jika memang keluar dari vagina. Namun, jika cairan tersebut naik ke kandung kemih, si wanita tidak akan merasakannya.

“Tapi, ketika dia orgasme, dia pengen kencing. Jadi, perempuan orgasme itu nggak harus squirting, nggak harus keluar,” sambungnya.

Lantas, apa yang menjadi tanda wanita orgasme saat bercinta?

dr Haekal mengatakan seorang wanita yang mencapai orgasme ditandai dengan kontraksi ritmik pada sepertiga depan otot rongga vagina. Itu disebut juga sebagai gerakan orgasmic platform.

“Gerakan orgasmic platform itu di mana kontraksinya seperti meremas-remas penis. Itu merupakan kondisi perempuan sedang mengalami orgasme,” tuturnya

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kata Seksolog soal Squirting, Sering Disebut Tanda Wanita Capai Orgasme


Jakarta

Istilah squirt atau squirting sering dikaitkan dengan orgasme pada wanita. Tapi, ternyata squirting bukanlah tanda utama seorang wanita sudah mencapai orgasme saat berhubungan seks.

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengatakan squirting merupakan fenomena saat berhubungan seksual yang tidak dialami semua wanita.

“Squirting ini adalah cairan yang seperti ejakulasi. Memang ada sebagian perempuan yang mengalaminya, tetapi bukan tanda perempuan orgasme,” terang dr Haekal saat ditemui di Jakarta Selatan, Selasa (10/12/2024).


dr Haekal mengatakan squirting merupakan cairan yang diproduksi oleh kelenjar yang ada di area kiri dan kanan uretra, atau saluran kemih perempuan. Ia menjelaskan ada penelitian bahwa cairan itu bisa saja keluar dari vagina, tapi bisa juga tidak.

Hal ini karena cairan squirting tersebut naik ke atas hingga masuk ke rongga kemih perempuan.

“Ada penelitian, si perempuan sebelum melakukan hubungan seks saat kandung kemihnya di USG, kosong. Kemudian, setelah melakukan hubungan seks, setelah dia orgasme, di USG kandung kemihnya kok ada cairan. Kemungkinan ini cairan kemih yang sudah bercampur dengan cairan squirting tadi,” jelas dia.

Ia mengungkapkan cairan squirting akan bisa dirasakan kalau memang keluar dari vagina. Namun, jika cairan tersebut naik ke arah kandung kemih, si wanita tidak akan merasakannya.

“Tapi, ketika dia orgasme, dia pengen kencing. Jadi, perempuan orgasme itu nggak harus squirting, nggak harus keluar. Tanda perempuan orgasme dari kontraksi ritmik,” tutur dr Haekal.

Kontraksi ritmik atau orgasmic platform ini gerakan seperti meremas-remas penis yang terjadi di sepertiga otot rongga vagina. Biasanya, kondisi ini dapat dirasakan oleh pria jika pasangannya sudah mencapai orgasme.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy