Tag Archives: sepakbola

Szczesny Idamkan Trofi Liga Champions, tapi jika Gagal Juara…


Barcelona

Kiper Barcelona Wojciech Szczesny mengidamkan gelar juara Liga Champions. Namun, apabila trofi itu tak mampu dicapai Szczesny merasa kariernya tetap lengkap.

Szczesny telah berkarier di sepakbola level tertinggi selama sekitar satu setengah dekade. Pemain berusia 35 tahun itu sudah memenangi trofi-trofi penting bersama Arsenal, Juventus, dan Barcelona.


Akan tetapi, Liga Champions merupakan satu-satunya kompetisi penting yang belum pernah dimenangi Szczesny. Sedangkan Barca praktis jadi kesempatan terakhir bagi Szczesny sebelum gantung sepatu di masa depan.

Pada musim lalu, Wojciech Szczesny membantu Barcelona melaju sampai babak empat besar. Blaugrana membidik gelar juara Liga Champions di musim ini. Namun, bagaimana jika Barca tak mampu mencapainya sampai Szczesny pensiun?

“Aku adalah seorang pemain Barcelona, dan aku tidak bisa memulai musim tanpa memikirkan tentang memenangi Liga Champions,” ungkap penjaga gawang berusia 35 tahun ini kepada Sportpl.

“Ini wajar, tapi seandainya aku tidak juara Liga Champions, aku tidak akan merasa bahwa karierku tidak lengkap atau tidak penuh. Aku merasa puas sebagai seseorang dan sebagai seorang pesepakbola kok,” kata dia.

“Sekarang ini, terutamanya, aku ingin sekali membalas orang-orang apa yang sudah mereka berikan kepadaku di sepanjang karierku: dukungan yang luar biasa, ketenangan pikiran, dan pengalaman,” lugas Szczesny.

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Wirtz Melempem, Skuad Liverpool Disalahkan


Munich

Florian Wirtz menjalani start yang berat di Inggris. Legenda sepakbola Jerman Rudi Voeller menyalahkan pemain-pemain Liverpool.

Wirtz baru menciptakan satu assist saja dalam 10 penampilannya sejak digaet dari Bayer Leverkusen di musim panas. Torehan itupun dicetak Wirtz di Community Shield melawan Crystal Palace, sehingga masih nol kontribusi untuk Liverpool di Premier League ataupun Liga Champions.


Sorotan kian tajam diarahkan kepada gelandang muda Jerman tersebut seiring tersendatnya Liverpool belakangan ini. Usai memenangi Derby Merseyside, si Merah tiga kali kalah beruntun kontra Palace 1-2, Galatasaray 0-1, dan Chelsea 1-2.

Voeller meyakini, meredupnya Florian Wirtz di Liverpool bukan sepenuhnya kesalahan si pemain. Menurut pria yang kini menjadi direktur Timnas Jerman itu, rekan-rekan setimnya tidak memberikan dukungan yang dibutuhkan Wirtz untuk mengemas assist ataupun gol.

“Dia punya statistik yang luar biasa, banyak berlari, banyak sprint, dan juga membantu pertahanan,” ungkap Voeller kepada Sky90.

“Namun, dia tidak mendapatkan operan yang sama seperti ketika dia di Leverkusen atau tim nasional. Anda memang harus melatihnya selama berminggu-minggu dan berbulan bulan.”

Sebelum berkostum Liverpool, Florian Wirtz sendiri tampil cemerlang bersama Leverkusen. Sebanyak 34 gol dan 35 assist menandai kontribusi Wirtz dalam dua musim terakhirnya untuk memenangi titel Bundesliga, Piala DFB, dan jadi finalis Liga Europa.

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Resmi! Malaysia Bakal Banding Sanksi FIFA soal Pemain Naturalisasinya


Jakarta

Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) mengonfirmasi menerima laporan investigasi FIFA terkait pemain naturalisasinya. Mereka akan segera banding.

Dalam rilis yang dikeluarkan FAM pada Selasa (7/10) pagi WIB, FAM mengonfirmasi telah menerima laporan lengkap FIFA soal putusan disilin terkait kelayakan dokumen 7 pemain naturalisasinya.

FAM menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhi FIFA. Mereka juga menyatakan keberatan atas klaim pemain menerima dokumen palsu atau sengaja mengakali aturan FIFA.


Sebelumnya, 7 pemain naturalisasi Malaysia dipertanyakan keabsahannya. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Ketujuh pemain itu awalnya diklaim punya garis keturunan Malaysia dari nenek atau kakeknya. FIFA kemudian mendapat laporan berbeda, dan menyelidikinya.

Sampai akhirnya, FIFA menyatakan ketujuh pemain itu memang bukan berasal dari Malaysia. Nenek atau kakek para pemain itu ada yang di Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda.

FIFA akhirnya menjatuhkan sanksi berupa denda ke FAM. Sementara ke para pemainnya, mereka dihukum larangan beraktivitas selama 12 bulan plus denda.

Berikut Pernyataan FAM Menanggapi Laporan Investigasi FIFA

Persatuan Sepak Bola Malaysia (FAM) mengonfirmasi bahwa kami telah menerima dokumen putusan lengkap dari Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) terkait putusan disiplin terkait dokumen kelayakan tujuh pemain nasional.

Dengan diterimanya dokumen ini, FAM akan mengajukan banding secara resmi melalui jalur hukum yang berlaku. FAM juga ingin menekankan bahwa semua dokumen pendukung dan bukti terkait masalah ini telah lengkap dan siap untuk diserahkan kepada FIFA sesegera mungkin melalui jalur resmi.

FAM menanggapi dengan serius beberapa kesimpulan, khususnya tuduhan bahwa para pemain “memperoleh dokumen palsu” atau dengan sengaja berupaya menghindari aturan kelayakan. FAM menekankan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan oleh FIFA ini.

Semua dokumentasi dan pengajuan terkait kelayakan para pemain telah disiapkan, diverifikasi, dan dikelola sepenuhnya oleh FAM sesuai dengan prosedur yang berlaku. Para pemain selalu bertindak dengan itikad baik, sepenuhnya bergantung pada proses verifikasi dan pendaftaran yang dilakukan oleh FAM.

FAM berpendapat bahwa penggambaran ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan diajukan sepenuhnya melalui proses banding resmi.

FAM tetap berkomitmen untuk membela kepentingan sepak bola nasional, melindungi hak-hak para pemain, dan memastikan proses ini berjalan transparan dan sesuai aturan. FAM akan menggunakan semua jalur hukum yang tersedia untuk memperjuangkan kasus ini.

FAM juga ingin menekankan bahwa kasus ini melibatkan dan berisi informasi resmi mengenai prosedur Pemerintah Malaysia dalam penerbitan dan verifikasi paspor. Sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Rahasia Resmi 1972 dan Undang-Undang Paspor 1966, pengungkapan materi atau proses tersebut tanpa izin dilarang keras. Oleh karena itu, FAM terikat secara hukum untuk menjaga kerahasiaan unsur-unsur ini. Oleh karena itu, FAM hanya akan membagikan informasi yang relevan kepada FIFA untuk keperluan kasus ini saja.

(yna/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Ini Data Asli 7 Pemain Naturalisasi Malaysia yang Dibongkar FIFA


Zurich

FIFA merilis laporan investigasi pada 7 pemain naturalisasi Malaysia. Berikut data asli yang diungkap dalam laporan tersebut.

FIFA merilis laporan itu pada Senin (6/10/2025). Isinya adalah laporan gamblang soal investigasi pada tujuh pemain naturalisasi yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

Laporan yang ditandatangani langsung oleh Direktur Yudisial FIFA Luis Villas-Boas Pires itu mengungkap asal-usul pemain naturalisasi Harimau Malaya, yang diklaim punya garis keturunan asal Malaysia. Temuan FIFA ternyata berbeda.


Jika Malaysia mengklaim ketujuh pemain itu punya nenek atau kakek yang lahir di Malaysia, FIFA mengungkap fakta berbeda. Badan sepakbola dunia itu menyebut bahwa kakek atau neneknya bukan berasal dari Malaysia.

Temuan itu yang membuat FIFA akhirnya menjatuhkan sanksi. Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) didenda miliaran, sementara para pemainnya dilarang beraktivitas selama 12 bulan.

FAM kini menyatakan akan mengajukan banding atas sanksi ini. Dalam pernyataannya, Malaysia menilai FIFA tidak punya bukti otentik soal data ini, dan keberatan soal klaim dokumen palsu dan sengaja mengakali aturan FIFA.

Berikut Data Asli 7 Pemain Naturalisasi yang Dibongkar FIFA:

1. Gabriel Felipe Arrocha
Klaim Malaysia: Neneknya María Belen Concepción Martin, lahir di Melaka, 17 Mei 1956
Temuan FIFA: Neneknya, María Belen Concepción Martin, lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol

2. Facundo Tomas Garces
Klaim Malaysia: Kakeknya, Carlos Rogelio Garces Fernandez, lahir di Penang, 29 Mei 1930
Temuan FIFA: Kakeknya, Carlos Rogelio Garces Fernandez, lahir di Villa María Selva, Santa Fé de la Cruz, Argentina

3. Rodrigo Julian Holgado
Klaim Malaysia: Kakeknya, Omar Eli Holgado Gardon, lahir di George Town, 27 Juli 1932
Temuan FIFA: Kakeknya, Omar Eli Holgado Gardon, lahir di Caseros, Buenos Aires, Argentina.

4. Imanol Javier Machuca
Klaim Malaysia: Neneknya, Concepción Agueda Alaniz, lahir di Penang, 16 Agustus 1954
Temuan FIFA: Neneknya, Concepcion Agueda Alaniz, lahir di Roldán, Argentina.

5. Joao Vitor Brandao Figueiredo
Klaim Malaysia: Neneknya, Nair de Oliveira, lahir di Johor, Malaysia, 26 September 1931
Temuan FIFA: Neneknya, Nair de Oliveira, lahir di Abre Campo, Brasil.

6. Jon Irazabal Iraurgui
Klaim Malaysia: Kakeknya, Gregorio Irazabal, lahir di Kuching, Sarawak, 24 Februari 1928
Temuan FIFA: Kakeknya, Gregorio Irazabal, lahir di Villa de Guernica y Luno, Viscaya, Spanyol.

7. Hector Alejandro Hevel Serrano
Klaim Malaysia: Kakeknya, Hendrik Jan Hevel, lahir di Malaka, 3 Februari 1933
Temuan FIFA: Kakeknya, Hendrik Jan Hevel, lahir di Den Hag, Belanda.

(yna/rin)



Sumber : sport.detik.com

FAM Melawan, Sebut FIFA Tak Punya Bukti Data 7 Pemain Naturalisasinya


Kuala Lumpur

Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) merespons laporan investigasi FIFA soal pemain naturalisasinya. Badan sepakbola dunia itu diklaim tak punya bukti.

FIFA merilis hasil investigasi pada 7 pemain naturalisasi Malaysia pada Senin (6/10/2025). Isinya mengungkap fakta asal-usul pemain Harimau Malaya, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


Laporan yang ditandatangani langsung oleh Direktur Yudisial FIFA Luis Villas-Boas Pires itu mengungkap asal-usul pemain naturalisasi Harimau Malaya, yang diklaim punya garis keturunan asal Malaysia. Temuan FIFA ternyata berbeda.

Jika Malaysia mengklaim ketujuh pemain itu punya nenek atau kakek yang lahir di Malaysia, FIFA mengungkap fakta berbeda. Badan sepakbola dunia itu menyebut bahwa kakek atau neneknya bukan berasal dari Malaysia.

Dalam laporannya, FIFA membuktikan klaim Malaysia soal nenek Arrocha misalnya, Maria Belen Concepcion Martin, yang awalnya diklaim lahir di Melaka ternyata lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol.

Begitu juga pemain lain, yang awalnya diklaim lahir di Sarawak hingga Penang, nyatanya berasal dari Spanyol, Argentina, Brasil dan Belanda.

Tudingan itu membuat FAM bereaksi keras. Malaysia menyebut FIFA tak punya bukti atas data-data pemain naturalisasinya.

“FAM menanggapi dengan serius beberapa kesimpulan, khususnya tuduhan bahwa para pemain “memperoleh dokumen palsu” atau dengan sengaja berupaya menghindari aturan kelayakan. FAM menekankan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan oleh FIFA ini,” tulis FAM di situs resminya.

“Semua dokumentasi dan pengajuan terkait kelayakan para pemain telah disiapkan, diverifikasi, dan dikelola sepenuhnya oleh FAM sesuai dengan prosedur yang berlaku. Para pemain selalu bertindak dengan itikad baik, sepenuhnya bergantung pada proses verifikasi dan pendaftaran yang dilakukan oleh FAM.”

“FAM berpendapat bahwa penggambaran ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan diajukan sepenuhnya melalui proses banding resmi,” tulis FAM.

FIFA menjatuhkan sanksi keras atas kasus ini. FAM didenda miliaran, sementara 7 pemain naturalisasinya dilarang beraktivitas selama 12 bulan di berbagai level. Malaysia mengklaim banding atas masalah ini.

(yna/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Naturalisasi Pemain Timnas Malaysia Murni Kecurangan


Jakarta

FIFA sudah merilis data pemalsuan tujuh pemain naturalisasi di Timnas Malaysia. Komite FIFA menegaskan, hal itu murni kecurangan!

Pada Senin (6/10) malam, FIFA sudah merilis perkembangan kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Tujuh pemain naturalisasinya diketahui tidak punya darah keturunan Malaysia.

Ketujuh pemain itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


FIFA menjelaskan, asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau kakek/nenek dari ketujuh pemain tersebut lahir di Malaysia. Namun dalam penyelidikan FIFA, terbukti kalau kakek/neneknya tidak ada yang lahir di Malaysia!

FIFA lakukan pemeriksaan di kantor catatan sipil nasional di Spanyol, Argentina, dan Brasil. FIFA menyatakan bahwa keaslian catatan-catatan ini telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan silang dengan otoritas resmi di masing-masing negara dan tidak ditemukan bukti terverifikasi yang menghubungkan leluhur para pemain dengan Malaysia.

Ketua Komite Disiplin FIFA, Jorge Ivan Palacio memberikan pernyataan tegas. Naturalisasi palsu yang dilakukan Malaysia adalah murni kecurangan!

“Murni dan sederhana, sebuah bentuk kecurangan,” sebutnya seperti dilansir dari Scoop dalam laporan FIFA ‘Notification of the Grounds of the Decision’ yang berisikan 19 halaman soal kasus tersebut.

Selanjutnya, FAM punya waktu banding selama tiga hari ke Komite Banding FIFA, serta lima hari setelahnya untuk menyerahkan berkas banding lengkap.

Sebelumnya, FIFA sudah menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain tersebut dan FAM. Ada denda yang harus dibayar, serta para pemainnya dilarang melakukan aktivitas sepakbola selama 12 bulan per 26 September.

(aff/cas)



Sumber : sport.detik.com

Siapa yang Mengadukan Kasus Naturalisasi Palsu Malaysia ke FIFA?


Jakarta

FIFA sudah ungkap laporan soal kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Usut punya usut, ada pengadunya sejak Juni 2025 kemarin.

Pada Senin (6/10) malam, FIFA merilis perkembangan kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Tujuh pemain naturalisasinya diketahui tidak punya darah keturunan Malaysia.

Ketujuh pemain itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau ketujuh pemain itu punya darah keturunan Malaysia karena kakek/nenek mereka lahir di Malaysia. Dalam investigasi FIFA setelah melakukan pengecekan data ke Spanyol, Brasil, dan Argentina justru sebaliknya. Kakek/nenek tujuh pemain itu tidak ada yang lahir di Malaysia!

Dalam laporan ‘Notification of the Grounds of the Decision’ yang berisikan 19 halaman, FIFA melansir kronologi kasus tersebut. Mulanya, FAM ajukan naturalisasi ketujuh pemain itu sejak Maret 2025.

Para pemainnya pun langsung membela Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027. Mereka tampil oke saat Harimau Malaya menang 4-0 atas Vietnam pada 10 Juni.

Sehari setelah itu, rupanya ada pengaduan yang masuk ke FIFA soal dugaan naturalisasi palsu di Timnas Malaysia!

“Pada tanggal 11 Juni 2025, FIFA menerima pengaduan mengenai kelayakan pemain Gabriel Felipe Arrocha, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Secara khusus pelapor mengajukan ‘pengaduan resmi mengenai alasan untuk meyakini bahwa pemain kelahiran luar negeri tertentu tidak memenuhi syarat untuk mewakili Tim Nasional Sepak Bola Malaysia’,” tulis pernyataan FIFA.

“Kedatangan mereka di Malaysia dan dimulainya bermain untuk klub lokal terjadi relatif baru-baru ini. Proses naturalisasi dan debut internasional mereka berlangsung dalam jangka waktu yang dipertanyakan, sehingga menimbulkan pertanyaan penting tentang validitas proses ini,” tulis pengaduan tersebut.

Setelah mendapat pengaduan tersebut, Sekretariat Komite Disiplin FIFA melakukan investigasi sesuai dengan Pasal 30 (1) dan 35 (5) FDC. Kemudian terungkaplah, kalau akte kelahiran kakek/nenek ketujuh pemain naturalisasi palsu itu tidak lahir di Malaysia!

“Para pemain telah menggunakan dokumen-dokumen ini untuk menghindari dan mengakali Peraturan FIFA yang relevan agar memenuhi syarat untuk mewakili tim FAM,” tulis pernyataan FIFA.

Dalam laporan FIFA itu, tidak disebutkan siapa pengadunya. Yang pasti, FAM punya waktu banding selama tiga hari ke Komite Banding FIFA, serta lima hari setelahnya untuk menyerahkan berkas banding lengkap.

Sebelumnya, FAM dan ketujuh pemain tersebut sudah dikenakan sanksi berupa denda. Para pemainnya pun dilarang beraktivitas di dunia sepakbola selama 12 bulan, sejak 26 September.

(aff/nds)



Sumber : sport.detik.com

Timnas Argentina Panggil Eks Pedagang Asongan, Main Bareng Messi!


Buenos Aires

Timnas Argentina memanggil pemain debutan Lautaro Rivero untuk laga internasional Oktober 2025. Bek River Plate itu pernah berjualan asongan sebelumnya.

Argentina memanggil 28 nama pemain untuk pertandingan persahabatan bulan ini. Lionel Messi cs dijadwalkan bentrok dengan Venezuela (11/10) dan Puerto Riko (14/10).

Dari 28 nama yang dipanggil pelatih Luis Scaloni ke Timnas Argentina, 3 di antaranya merupakan pemain baru. Salah satunya yakni Lautaro Rivero.


Rivero mendapat panggilan Timnas Argentina berkat performa okenya di level klub. Jebolan akademi River Plate ini dipinjamkan ke Central Cordoba musim lalu dan jadi salah satu bek tengah terbaik di Liga Argentina.

River Plate memanggil Rivero kembali dari masa peminjaman dan mengontraknya selama 3 tahun pada musim panas 2025. Rivero selanjutnya jadi bek inti River Plate dan sudah bermain di 10 laga.

Lautaro Rivero dari Pedagang Asongan ke Sepakbola

Lautaro Rivero lahir dan besar di keluarga pas-pasan di Moreno, Argentina. Anak bontot dari enam bersaudara ini sempat berjualan jajanan khas Argentina, alfajor, secara berkeliling demi membawa pulang uang ke rumah.

Rivero menghabiskan masa kecilnya mengasah keterampilan bermain bola di tanah kosong, sebelum pindah ke Villa Luro Norte dan La Victoria. Pada usia 14 tahun, Rivero direkrut tim akademi River Plate.

Latar belakangnya dari keluarga tak punya membuat Rivero rela banting tulang dan berkarier di dunia sepakbola. Keinginan terbesarnya adalah membahagiakan keluarganya yang sudah mendukung selama ini.

“Kami berasal dari keluarga sederhana dan pekerja keras; hal pertama yang saya inginkan adalah keluarga saya menjadi lebih baik dan mendapatkan semua yang pantas mereka dapatkan,” kata Rivero dalam laman resmi River Plate.

“Saya ingin melihat ibu, ayah, dan saudara-saudara saya baik-baik saja. Berkat mereka, saya ada di sini, berjuang setiap hari. Saya menghadapi banyak kesulitan, dan saya memberikan segalanya untuk mereka,” jelasnya.

Apa yang diimpikan Rivero kini menjadi kenyataan. Dia telah menjadi pemain profesional dan bisa membantu keluarganya secara finansial, hingga mendapat kehormatan dipanggil membela Timnas Argentina.

(bay/aff)





Sumber : sport.detik.com

Cedera Lagi, Rodri Mundur dari Timnas Spanyol


Manchester

Rodri dipastikan tidak akan membela Timnas Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 bulan ini. Rodri harus mundur karena cedera.

Rodri sejatinya dipanggil masuk skuad La Furia Roja untuk menghadapi Georgia dan Bulgaria dalam dua pekan ke depan. Namun, bencana menimpa Rodri dalam laga tandang kontra Brentford, Minggu (5/10/2025) malam WIB.

Rodri cuma bermain 21 menit dan harus digantikan Nico Gonzalez, setelah duduk sambil memegangi hamstringnya. Cedera ini rupanya tergolong serius dan membuat Rodri harus menarik diri.


Keputusan ini diambil setelah dia menjalani pemeriksaan dengan tim medis City, Senin (6/10/2025).

“Rodri mundur dari Timnas Spanyol karena cedera. Cedera ini sudah dikonfirmasi melalui tes medis dari pihak klub,” ujar pernyataan resmi Federasi Sepakbola Spanyol.

Cedera ini seperti memukul Rodri yang lagi berupaya mengembalikan performa terbaiknya setelah cedera ligamen lutut kanan September 2024. Selain otot ACL-mya putus, ada juga jaringan meniskus yang rusak.

Rodri comeback di Piala Dunia Antarklub 2025 lalu dengan total 4 laga dan satu assist. Di musim ini, Rodri sudah main tujuh laga.

Belum diketahui siapa yang akan menggantikan Rodri. Spanyol kini memuncaki klasemen Grup E dengan enam poin dari dua laga. Mereka bisa lolos ke putaran final tahun depan andaikan Turki gagal menang di kandang Bulgaria dan Georgia imbang dengan Turki di laga selanjutnya.

(mrp/yna)



Sumber : sport.detik.com

UEFA Izinkan LaLiga dan Serie A Gelar Pertandingan di Luar Negeri


Nyon

UEFA memberi izin kepada LaLiga dan Serie A menggelar pertandingan di luar negeri. Ada dua laga akan digelar di luar Spanyol dan Italia.

Melansir The Athletic, keputusan ini diambil UEFA meski organisasi tersebut menyayangkannya. Izin dikeluarkan dengan alasan ada celah regulasi dari FIFA yang membuat hal tersebut memungkinkan dilakukan.

“Konsultasi tersebut mengonfirmasi kurangnya dukungan yang luas terhadap konsep pemindahan pertandingan liga domestik ke luar negeri, yang telah diangkat oleh para penggemar, liga lain, klub, pemain, dan lembaga-lembaga Eropa,” kata pernyataan UEFA.


“Namun, mengingat kerangka regulasi FIFA yang relevan, saat ini sedang ditinjau, tidak cukup jelas dan rinci, Komite Eksekutif UEFA dengan berat hati mengambil keputusan untuk menyetujui, secara luar biasa, dua permohonan yang diajukan kepadanya.”

“UEFA akan aktif berkontribusi dalam pekerjaan yang sedang berlangsung yang dipimpin oleh FIFA, untuk memastikan aturan di masa depan menjaga integritas kompetisi domestik dan ikatan erat antara klub, pendukung mereka, dan komunitas lokal,” tegas UEFA.

Dengan keputusan ini, maka LaLiga dan Serie A bisa menggelar pertandingan di luar negeri. Sebelumnya Liga Spanyol berencana menggelar laga Barcelona vs Villarreal, yang dimainkan pada Desember mendatang, di Miami, Amerika Serikat. Sementara Liga Italia juga berencana memindahkan partai AC Milan vs Como pada Februari 2026 ke Perth, Australia.

Sebelumnya, belum pernah ada pertandingan liga Eropa dimainkan di luar negeri. Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, juga menyayangkan keputusan ini sebab merasa liga domestik tetap harus digelar di wilayah sendiri demi penggemar. Ia menegaskan bahwa persetujuan ini tak boleh jadi preseden untuk terus dilakukan ke depannya.

“Pertandingan liga harus dimainkan di kandang sendiri; hal lain akan merugikan para penggemar setia yang rutin menonton pertandingan dan berpotensi memperkenalkan unsur-unsur yang merusak dalam kompetisi,” kata Ceferin.

“Konsultasi kami telah mengonfirmasi luasnya kekhawatiran ini. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada 55 asosiasi nasional atas partisipasi konstruktif dan bertanggung jawab mereka dalam isu yang sensitif ini.”

“Meskipun disayangkan harus membiarkan dua pertandingan ini berlangsung, keputusan ini bersifat luar biasa dan tidak boleh dianggap sebagai preseden. Komitmen kami jelas: melindungi integritas liga nasional dan memastikan sepakbola tetap berakar di lingkungan asalnya,” ungkapnya.

Izin ini dikeluarkan setelah Relevant Sport, firma olahraga terkenal, menyelesaikan gugatan ke Federasi Sepakbola Amerika Serikat dan FIFA yang dinilai menghalangi mereka menggelar pertandingan di sana. Pada Mei 2024, FIFA setuju meninjau ulang aturannya usai dicabut status tergugatnya.

(yna/rin)



Sumber : sport.detik.com