Tag Archives: sexual

Dokter Ungkap Aroma Khas Miss V yang Normal, Seperti Apa Sih?


Jakarta

Bau atau aroma pada vagina memang bisa membuat tidak nyaman. Meskipun sebagian aroma sebenarnya normal, namun jika muncul bau yang tidak sedap, hal ini sering kali membuat wanita merasa khawatir.

Dikutip dari laman Prevention, vagina memang tidak seharusnya beraroma seperti bunga mawar. Namun, ada beberapa jenis aroma yang masih tergolong normal dan bisa dikenali.

“Seharusnya tidak berbau menyengat,tapi ada aroma vagina yang normal,” kata direktur medis Northwestern Medicine Center for Sexual Health and Menopause Lauren Streicher, MD.


“Seorang perempuan yang diajari bahwa alat kelaminnya tidak sedap sejak usia muda lebih cenderung mencium bau [tidak sedap] ketika tidak ada yang mencurigakan,” katanya.

Ada beberapa aroma vagina lebih umum dibandingkan yang lain. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RS Winnie Palmer, Christine Greves, MD, bau ini cukup sering muncul:

  • Bau asam atau tajam
  • Bau ragi
  • Bau yang sedikit manis
  • Bau metalik
  • Bau seperti amonia
  • Bau seperti bau badan.

Penyebab Aroma Vagina

Salah satu penyebab bau vagina yang normal di antaranya adalah keringat.

Menurut dokter kandungan dan ginekolog Kiarra King, MD, FACOG, bau badan dan vagina yang berkeringat sebenarnya merupakan alasan yang sangat umum untuk bau vagina.

“Di mana pun terdapat banyak folikel rambut dan kelenjar keringat yang kita temukan di ketiak dan juga di daerah kemaluan dengan rambut kemaluan, akan selalu ada kecenderungan lebih tinggi untuk berkeringat,” jelas dr King.

“Dan jadi di mana Anda memiliki keringat dan kelembapan dan terutama di mana ada rambut yang berpotensi memerangkap kelembaban, dan bakteri, itu hanyalah pengaturan yang sempurna untuk bau,” tambahnya.

Selain itu, ketidakseimbangan flora normal di vagina juga bisa menyebabkan bau amis, iritasi, keputihan encer, atau tidak ada sama sekali. Bakteri bisa menyerang kapan saja, tapi paling parah setelah menstruasi atau berhubungan seks, sebab darah dan air mani mengganggu pH alami.

Adapun kemungkinan penyebab bau vagina yang tidak normal yaitu vaginosis bakteria, jenis peradangan vagina yang paling umum yang disebabkan oleh perubahan mikrobioma vagina. Hal ini menyebabkan keputihan, bau tak sedap, dan iritasi.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan keputihan encer berwarna abu-abu.

“Mungkin ada iritasi atau gatal di area vagina atau vulva [dan] mungkin ada bau yang menurut orang-orang adalah bau amis atau busuk,” kata dr King.

Sementara, penyebab langka dari bau vagina di antaranya kanker serviks, dan fistula rektovagial, hubungan antara vagina dan rektum atau anus yang seharusnya tidak ada.

Cara Mencegah Bau Vagina yang Tidak Sedap

Berikut beberapa cara mencegah bau vagina:

  1. Gunakan pembersih yang lembut. dr King menyarankan penggunaan sabun lembut tanpa pewangi atau bahkan hanya air. Lakukan pembersihan secara eksternal pada area vulva dan tidak menggunakan apapun ke dalam vagina, serta bersihkan area lipatan labia.
  2. Makan makanan seimbang. Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, produk susu, daging, serta alkohol yang berlebihan bisa mengubah aroma vagina
  3. Tetap terhidrasi. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan urine berbau amonia pekat yang bisa meninggalkan bau aneh di vagina.
  4. Kenakan pakaian ringan dan menyerap keringat. Sebab, semakin ketat pakaian, semakin banyak panas dan kelembaban terperangkap di dalam dan sekitar vulva, sehingga meninggalkan risko bau tak sedap.

Kapan Harus Waspada?

Secara umum, jika bau tidak normal terus berlanjut dan disertai gejala tambahan seperti nyeri, rasa terbakar, gatal, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Menurut dr King apapun yang tidak biasa atau tidak nyaman dalam hal keluarnya cairan atau bau, tentu harus dievaluasi dan diperiksa.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Pasutri Catat, Lakukan 4 Hal Ini Usai Bercinta Agar Hubungan Makin Mesra

Jakarta

Beristirahat atau tidur usai bercinta adalah hal yang dilakukan oleh banyak orang. Namun, memanfaatkan waktu setelah berhubungan intim untuk melakukan aktivitas bersama ternyata dapat memberikan dampak positif pada hubungan.

Dikutip dari Medical News Today, “Sexual aftercare” atau kegiatan yang dilakukan usai berhubungan intim dapat membantu memperkuat ikatan seseorang dengan pasangan seksualnya.

Setelah melakukan aktivitas seksual apapun, seseorang mungkin merasa frustasi atau terpisah dari pasangannya. Sexual aftercare bertujuan untuk memastikan setiap orang yang terlibat dalam aktivitas seksual merasa aman dan dihargai.


Berbagi waktu intim nonseksual bersama dapat membantu seseorang terhubung kembali dengan pasangannya. Momen ini juga dapat dimanfaatkan untuk mengungkapkan hal-hal yang mungkin biasanya tidak dibicarakan.

Sebuah studi pada 2014 juga menunjukkan perilaku kasih sayang setelah berhubungan seks dikaitkan dengan kepuasan seksual dan hubungan yang lebih tinggi.

Lantas, apa saja aktivitas pasca bercinta yang dapat dilakukan untuk membuat pasangan makin sayang? Berikut ulasannya.

1. Berpelukan

Cuddling, yang dalam bahasa Indonesia berarti berpelukan atau kelonan, kerap menjadi salah satu aktivitas yang dilakukan banyak pasangan usai bercinta. Ternyata, cuddling memiliki manfaat yang besar dalam meningkatkan ikatan antara pasangan.

Sebuah studi pada 2019 menemukan orang menikah yang lebih sering berpelukan melaporkan tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi. Berpelukan setelah berhubungan seks dapat membantu seseorang merasa lebih dekat dengan pasangannya.

Hal ini juga membantu mereka merasa aman dan rileks.

2. Berkomunikasi

Penelitian pada 2018 meneliti jumlah pria yang merasakan disforia pasca-koitus (post-coital dysphoria/PCD). PCD terjadi saat seseorang merasa ingin menangis, sedih, atau mudah tersinggung setelah berhubungan intim.

Para peneliti menemukan 41 persen pria yang disurvei pernah mengalami PCD di beberapa titik dalam hidup mereka, dan 3-4 persen masih mengalami PCD secara teratur.

Berkomunikasi setelah berhubungan seks dapat menjadi salah satu cara untuk mengatasi PCD. Sebuah studi pada 2016 menemukan individu mengalami perbaikan suasana hati dan peningkatan keintiman saat mendiskusikan perasaannya setelah berhubungan seks.

3. Mandi atau Berendam Bersama

Menghabiskan waktu dengan mandi bersama bisa menjadi pengalaman yang sangat intim bagi pasangan. Sebagian orang mungkin menikmati bertelanjang bersama pasangannya dalam situasi nonseksual.

Selain memperkuat ikatan, membersihkan diri setelah berhubungan intim dapat membantu mencegah risiko infeksi penyakit menular seksual.

4. Bersantai Bersama

Ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk melepas lelah usai bercinta, misalnya:

  • Menonton film atau acara televisi
  • Makan camilan atau minum minuman
  • Bermain game bersama
  • Menghabiskan waktu nonseksual bersama dapat membantu membangun hubungan yang lebih kuat.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Nggak Perlu Terlalu Lama, Segini Durasi Ideal Berhubungan Intim Agar Makin Bergairah

Jakarta

Durasi bercinta atau berhubungan seks yang ideal mungkin masih menjadi pertanyaan banyak pasangan suami istri. Hal ini kerap dikaitkan dengan tingkat kepuasan pasangan.

Faktanya, tingkat kepuasan dalam hubungan seksual dipengaruhi banyak faktor, salah satunya durasi. Lantas, berapa durasi yang ideal bercinta?

Terapis seks dan pakar kesehatan mental, Anu Goel, mengatakan durasi seks yang ideal umumnya tidak terlalu lama.


“Durasi waktu seks vaginal harus antara 7-15 menit agar dapat memberikan hasil yang diinginkan secara maksimal dan untuk mencapai orgasme, meskipun tidak pernah dijamin,” jelas Anu Goel yang dikutip dari Healthshot.

“Namun, seks tidak hanya dilakukan secara vaginal, tetapi juga foreplay, yang sangat penting,” sambungnya.

Berdasarkan penelitian, Goel mengatakan bahwa pria biasanya mengalami ejakulasi setelah berhubungan seks selama 5-10 menit. Penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Sexual Medicine tersebut membagi seks menjadi cukup, diinginkan, terlalu pendek, dan terlalu lama.

Disebutkan bahwa hubungan seks yang berlangsung selama 3 hingga 13 menit adalah hal yang normal. Untuk seks yang berjalan selama 3-7 menit dianggap cukup, sedangkan yang berlangsung antara 7-13 menit dianggap memuaskan.

Apa yang terjadi jika terlalu lama berhubungan seks?

Meski sebagian orang menganggap hubungan seks yang lama akan semakin baik, itu mungkin saja tidak benar. Hubungan seks yang lama juga dapat menimbulkan berbagai komplikasi.

“Jika hubungan seks dilakukan terlalu lama, hal itu dapat menyebabkan infeksi vagina. Hal ini terjadi karena kontak terus-menerus antara dua manusia,” jelas Goel.

Hal itu juga dapat menyebabkan nyeri vagina dan bahkan pembengkakan. Jika pelumas mengering karena hubungan seks yang lama, aktivitas yang terus-menerus dapat menyebabkan gesekan, yang dapat menyebabkan nyeri.

“Tentu saja, ada juga risiko Infeksi Saluran Kemih atau ISK yang lebih tinggi. Hubungan seks yang terlalu lama juga dapat membuat Anda kelelahan secara fisik,” sambungnya.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pria Pemilik Mr P Terpanjang Ada di Negara Ini, Ukurannya Bisa Sentuh 17 Cm

Jakarta

Ukuran penis atau Mr P menjadi hal yang penting bagi banyak pria. Tidak sedikit yang mengaitkan ukuran penis dengan tingkat keperkasaan kaum Adam.

Untuk menentukan ukuran penis terbesar di dunia, kompendium kumpulan data Data Panda yang didasarkan pada laporan tahun 2014 dalam jurnal BJU International Sexual Medicine mengurutkannya dalam peringkat. Para peneliti meninjau studi yang ada dari seluruh dunia, yang berdasar pada hasil pengukuran yang dilakukan para profesional kesehatan.

Hasil ini didapatkan dari pengukuran sampel yang terdiri dari lima orang atau lebih. Dikutip dari NYPost, berikut 10 negara dengan pria yang memiliki ukuran penis terpanjang di dunia:


  1. Sudan: 7,07 inci (17,95 cm)
  2. Republik Demokratik Kongo: 7,05 inci (17,90 cm)
  3. Ekuador: 6,93 inci (17,60 cm)
  4. Republik Kongo: 6,83 inci (17,34 cm)
  5. Ghana: 6,81 inci (17,29 cm)
  6. Nigeria: 6,69 inci (16,99 cm)
  7. Venezuela: 6,66 inci (16,91 cm)
  8. Lebanon: 6,62 inci (16,81 cm)
  9. Kolombia: 6,59 inci (16,73 cm)
  10. Kamerun: 6,55 inci (16,63 cm)

Bagaimana di Indonesia?

Seksolog dr Haekal Anshari, M Biomed (AAM) mengungkapkan ukuran penis standar orang Indonesia berkisar 10 sampai 12 cm saat dalam kondisi ereksi.

“Kalau untuk Indonesia itu, ukuran standarnya ketika ereksi itu kisaran 10-12 cm,” beber dr Haekal saat ditemui beberapa waktu lalu.

Meski begitu, dr Haekal menegaskan ukuran penis tidak mempengaruhi kepuasan seks. Hal terpenting bagi pria saat berhubungan seksual adalah ereksi yang maksimal.

“Itu mitos. Kalau penisnya panjang, gede, tapi lembek, buat apa. Nggak bisa menstimulasi G-spot perempuan. Yang penting itu keras optimal. Kerasnya itu seperti timun lah,” sambungnya.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Manfaat Bercinta untuk Kesehatan Otak yang Tak Disangka-sangka

Jakarta

Mungkin sudah banyak yang mendengar manfaat seks bagi kesehatan tubuh. Beberapa penelitian bahkan mengungkapkan seks dapat meningkatkan imun tubuh, membakar kalori, hingga mengurangi risiko penyakit tertentu.

Namun, manfaat bercinta tidak hanya sebatas pada kesehatan fisik saja. Seks juga memiliki sejumlah efek positif dalam memelihara kesehatan otak dan mental.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut manfaat berhubungan seks bagi kesehatan otak dan mental yang sayang untuk dilewatkan.


Banyak penelitian yang mengaitkan aktivitas seksual dengan tingkat stres yang lebih rendah. Seks merangsang produksi hormon bahagia, seperti dopamin, endorfin, oksitosin, dan serotonin. Hormon-hormon ini tidak hanya memberikan perasaan rileks, tapi juga bisa mengurangi tingkat stres.

Dikutip dari MedicineNet, kehidupan seksual yang aktif juga dapat mengurangi kecenderungan depresi.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Hormon bahagia yang dilepaskan saat berhubungan intim juga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur. Dikutip dari Business Insider, hal ini disebabkan oleh aktivitas hormon oksitosin dalam tubuh.

“Saat bercinta, otak akan melepaskan oksitosin yang meningkatkan rangsangan dan kegembiraan. Tapi ketika jumlahnya menurun, oksitosin bisa membuat seseorang merasa sangat lelah,” terang pakar terapi seks, dr Debra Laino.

Selain itu, oksitosin kerap berdampingan dengan melatonin, yaitu hormon yang mengatur tidur.

3. Mengurangi ansietas

Saat bercinta, aliran darah menuju amygdala akan berkurang. Amygdala adalah bagian di otak yang dikaitkan dengan ansietas.

Ketika aliran darah menuju amygdala meningkat, risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan atau penyakit mental lainnya akan ikut bertambah besar. Karenanya, seks secara tidak langsung dapat mengurangi risiko ansietas.

4. Mempertajam daya ingat

Sebuah studi mengungkapkan seks dapat meningkatkan kemampuan memori jangka pendek. Peneliti menemukan seks dapat meningkatkan pertumbuhan sel di otak yang berkaitan dengan fungsi daya ingat.

Studi serupa yang dipublikasikan di jurnal Archives of Sexual Behavior pada 2018 menunjukkan seks dapat meningkatkan kemampuan daya ingat seiring pertambahan usia.

5. Meningkatkan fungsi kognitif

Bercinta tidak hanya meningkatkan daya ingat, tapi juga menunjang fungsi kognitif otak. Faktanya, aktivitas seksual yang rutin dikaitkan dengan peningkatan kemampuan verbal, bahasa, dan visuospasial.

Sebuah studi yang dilakukan Universitas Coventry dan Oxford pada 2016 juga menemukan orang dewasa yang bercinta setiap minggu memiliki skor kognitif yang lebih tinggi dibanding orang-orang yang jarang berhubungan intim.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tipe Orgasme yang Bisa Dialami Wanita, Termasuk Rangsangan di Payudara


Jakarta

Mungkin banyak yang beranggapan orgasme hanya ada satu jenis saja. Faktanya, jenis orgasme yang dialami seseorang ternyata ditentukan oleh berbagai macam faktor, mulai dari titik rangsangan hingga kondisi emosional.

Khususnya pada wanita. Pakar seks sekaligus psikoterapi Gigi Engle mengungkapkan wanita bisa merasakan kenikmatan seksual dalam berbagai cara, dan bagaimana cara merasakan kenikmatan itu sama sekali tidak memengaruhi nilai mereka sebagai seorang wanita.

“Orang-orang merasakan kenikmatan dan seksualitas dalam berbagai cara, apapun yang membuat Anda merasakan kenikmatan adalah yang paling penting. Seks seharusnya tentang memberikan kesenangan kepada pasangan Anda, memberikan kesenangan kepada diri Anda sendiri dan menikmati pengalaman intim itu alih-alih melihatnya sebagai sesuatu yang berorientasi pada tujuan,” ujar Engle dikutip dari Sheknows.


Lantas, apa saja tipe orgasme yang bisa dialami seorang wanita? Berikut ulasannya.

1. Orgasme Puting (Nipple Orgasm)

Sesuai namanya, orgasme puting adalah orgasme yang dicapai lewat rangsangan pada area puting payudara. Engle menjelaskan orgasme puting dapat terjadi berkat koneksi antara otak dan semua ujung saraf, termasuk di puting dan alat kelamin.

“Puting payudara Anda, khususnya, karena merupakan zona sensitif seksual tertentu, memiliki ujung saraf yang langsung terhubung ke jaringan klitoris,” ucapnya.

Seksolog Barbara Carrellas menambahkan tidak peduli di manapun orgasme dipicu, semua orgasme pada akhirnya terjadi di otak.

“Secara neurologis, orgasme tampak seperti meditasi karena area otak yang diaktifkan sebagian bergantung pada jenis rangsangan yang membawa kita ke kondisi meditasi atau orgasme,” ucapnya.

2. Energy Orgasm

Carrellas menjelaskan energy orgasm atau orgasme energi adalah melepaskan ketegangan yang terkumpul baik di dalam tubuh maupun pikiran.

“Orgasme energi adalah jenis orgasme yang kita alami saat kita tiba-tiba melepaskan ketegangan dan energi yang tersimpan. Dalam banyak hal, ini mirip dengan orgasme vulkanik fisik (ditandai dengan peningkatan cepat, pelepasan cepat, dan pendinginan), hanya saja sensasinya tidak terlokalisasi,” terangnya.

Biasanya, setelah mengalami orgasme energi wanita akan merasa ketegangan seolah-olah terkuras dari lengan dan kaki. Tangan dan jari mungkin merasa kesemutan, dada terasa lebih terbuka, dan relaksasinya lebih mendalam dan memuaskan.

3. Emotional Orgasm

Orgasme tidak harus selalu bersifat seksual. Carrellas mengungkapkan emotional orgasm atau orgasme emosi ibarat membiarkan tubuh mengekspresikan emosi secara total tanpa berusaha menahannya.

Carrellas menjelaskan orgasme emosi sama seperti saat seseorang tertawa begitu keras, sehingga merasa akan mati karena tertawa. Pada saat itu, diafragma mengalami kejang, sehingga tubuh tidak bisa bernapas. Ketika akhirnya bisa menarik napas dalam-dalam dan berhenti tertawa, perasaan lega itulah yang mirip dengan orgasme.

Dia menambahkan orgasme emosi tidak bergantung pada emosi tertentu. Untuk bisa mencapai orgasme ini, dibutuhkan konsentrasi yang dapat terpusat baik pada perasaan seksual maupun nonseksual.

4. Zone Orgasm

Rangsangan di organ kemaluan tidak selalu diperlukan untuk bisa mencapai orgasme. Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2011 menyebut zone orgasme atau orgasme zona adalah orgasme yang terjadi ketika titik atau zona sensitif pada tubuh seseorang yang biasanya tidak digunakan untuk rangsangan erotis, dirangsang hingga mencapai puncaknya.

Engle mengungkapkan zona sensitif tersebut bisa berada di bagian tubuh mana saja, dan setiap wanita memiliki zona sensitif yang berbeda-beda.

“Belakang lutut, dan paha bagian dalam adalah tempat yang bagus untuk memulai. Leher bagian belakang, di bawah telinga, bahkan kulit kepala juga sebenarnya bisa menjadi zona sensitif seksual yang luar biasa,” katanya.

5. Coregasm

Percaya atau tidak, wanita ternyata juga bisa mengalami orgasme saat berolahraga. Fenomena ini dikenal dengan istilah ‘coregasm’.

Disebut coregasm, karena orgasme ini biasanya dipicu oleh latihan otot perut atau core. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Sexual and Relationship Therapy menemukan 124 wanita mengaku mengalami orgasme akibat berolahraga, dan 246 wanita merasakan kenikmatan seksual saat berolahraga.

Kendati demikian, penelitian menemukan coregasm juga dapat dipicu oleh latihan lain, sepert angkat beban, yoga, bersepeda, lari, dan jalan kaki/hiking.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Manfaat Orgasme usai Bercinta, Termasuk Tingkatkan Suasana Hati hingga Kualitas Tidur


Jakarta

Orgasme tidak hanya memberikan rasa nikmat dalam bercinta. Faktanya, tersimpan beragam manfaat orgasme untuk kesehatan, mulai dari memperbaiki suasana hati, mengurangi rasa sakit, hingga meningkatkan kesehatan jantung.

“Orgasme adalah puncak gairah seksual dan menyebabkan perasaan nikmat yang intens,” kata Monique De Four Jones, MD, kepala asosiasi persalinan dan persalinan di Rumah Sakit Wanita Katz di New York.

Dikutip dari Everyday Health, berikut sederet manfaat yang bisa didapatkan oleh seseorang ketika mengalami orgasme rutin.


1. Membuat suasana hati lebih baik

Saat orgasme, tubuh akan melepaskan dopamin yang juga dikenal sebagai hormon ‘bahagia’ atau ‘merasa senang’. Hal ini bisa dipicu oleh apa saja yang membuat seseorang bahagia, salah satunya orgasme.

“Dopamin bekerja di area otak untuk memberi Anda perasaan senang, puas, dan motivasi. Ini juga mengaktifkan jalur penghargaan di otak yang menyebabkan kita lebih menginginkan aktivitas ini,” kata De Four Jones.

Dopamin dan hormon peningkat suasana hati lainnya yang dilepaskan saat berhubungan seks, termasuk serotonin , vasopresin , dan oksitosin (hormon ‘cinta’) juga dapat membantu menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama tubuh.

2. Meningkatkan kualitas tidur

Sebuah survei kecil yang terbit pada Mei 2023 di jurnal Sleep, ditemukan 75 persen peserta melaporkan tidur malam yang lebih baik setelah mereka berhubungan seks atau orgasme menjelang waktu tidur.

“Karena orgasme dapat meningkatkan suasana hati dan membantu mengurangi stres, hal ini diyakini membantu meningkatkan kualitas tidur,” kata De Four Jones.

3. Memperkuat dasar panggul

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine pada Mei 2022 mengamati 55 wanita yang telah melahirkan satu anak dan menjalani persalinan normal tanpa komplikasi.

Sekitar setengahnya disarankan untuk melakukan senam Kegel setiap hari (metode yang dikenal untuk memperkuat dasar panggul). Sementara separuh lainnya diinstruksikan untuk memulai orgasme melalui stimulasi diri sendiri atau pasangan bersamaan dengan senam kegel.

Para peneliti menilai partisipan setiap bulan, selama enam bulan dan menemukan bahwa fungsi seksual dan kemampuan untuk mengendurkan dasar panggul secara signifikan lebih tinggi pada kelompok orgasme.

“Saya tidak yakin apakah ada cukup data yang secara kuat mendukung penguatan orgasme pada dasar panggul. Tapi saya yakin itu tidak ada salahnya,” kata De Four Jones.

4. Meningkatkan kesehatan jantung

Orgasme yang teratur ternyata memiliki dampak yang baik bagi kesehatan jantung. Hal ini dibuktikan lewat studi observasional yang diterbitkan pada Maret 2022 di European Journal of Preventive Cardiology.

Para peneliti mewawancarai 495 penyintas serangan jantung berusia 65 tahun ke atas tentang aktivitas seksual mereka selama masa pemulihan. Ditemukan bahwa kembali ke aktivitas seksual normal atau meningkat selama enam bulan pertama dikaitkan dengan penurunan risiko kematian sebesar 35 persen selama dua dekade berikutnya.

5. Meredakan sakit

“Diyakini bahwa sejumlah besar endorfin yang dilepaskan saat orgasme dapat memengaruhi reaksi tubuh terhadap rasa sakit,” jelas De Four Jones.

Dalam sebuah studi observasi terhadap 304 orang penderita migrain dan 96 orang dengan cluster headaches, 60 persen penderita migrain melaporkan nyeri berkurang dengan aktivitas seksual selama serangan. Sedangkan, 37 persen penderita cluster headaches, 37 persen merasa lebih baik.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Kondisi yang Bisa Muncul usai Bercinta, Termasuk Sakit Kepala

Jakarta

Bercinta tak selalu menyenangkan. Bagi sebagian orang, seks justru memicu sejumlah keluhan fisik yang dirasa mengganggu.

Beberapa kondisi atau keluhan yang dirasakan merupakan reaksi alami yang dikeluarkan tubuh setelah bercinta. Meski terasa tidak nyaman, reaksi-reaksi yang muncul tersebut sebenarnya normal.

Lantas, apa saja kondisi atau gejala klinis yang bisa terjadi pascaseks, dan bagaimana cara mengatasinya? Dikutip dari Everyday Health, berikut penjelasannya.


1. Sakit kepala

Percaya atau tidak, seks memang bisa menyebabkan sakit kepala. Gejala ini bisa muncul baik saat berhubungan seks maupun orgasme.

National Headache Foundation menjelaskan saat tubuh menegang dan bergairah selama berhubungan seksual, otot di kepala dan leher dapat menyebabkan kepala berdenyut. Sakit kepala hebat juga bisa terjadi tepat sebelum klimaks, kemungkinan sebagai respons terhadap peningkatan tekanan darah dan detak jantung.

Cara mengatasi:

Profesor neurologi dari Fakultas Kedokteran Connecticut University, Brian Grosberg, MD, mengatakan sakit kepala saat berhubungan seks dapat diatas dengan cara menghentikan aktivitas seksual atau mengambil peran yang lebih pasif saat bercinta.

“Anda (juga) dapat mengobatinya dengan pereda nyeri, antiradang, atau pengobatan khusus migrain jika Anda mengalami migrain. Jika sakit kepala terjadi secara rutin, periksakan diri ke dokter,” ujarnya.

2. Asma kambuh

Bagi beberapa pengidap asma, seks dapat memicu kambuhnya serangan asma. Direktur Asthma and Allergy Associates di Pennsylvania, Sandra Gawchik, DO, mengatakan seks adalah aktivitas fisik yang intensitasnya serupa dengan jalan cepat.

“Selama berhubungan seks, gejala-gejala seperti sesak dada, kesulitan bernapas, batuk, atau mengi dapat muncul tiba-tiba,” ucapnya.

Studi kecil yang diterbitkan dalam BMJ Open Respiratory Research menemukan asma parah dapat secara signifikan memengaruhi keintiman pada pasangan. Kelelahan luar biasa yang dialami banyak penderita asma, serta kekhawatiran orgasme dapat menyebabkan serangan asma, berkontribusi terhadap performa seksual dan memengaruhi hubungan dengan pasangan.

Cara mengatasi:

Untuk mencegah asma saat berhubungan seks, pastikan asma terkontrol dengan baik sesuai dengan pengobatan yang dianjurkan dokter.

Menggunakan inhaler sebelum bercinta, dan mengubah posisi seks juga dapat membantu mengurangi kekambuhan.

“Posisi di bawah dapat menyebabkan masalah karena dada Anda akan tertekan, cobalah untuk berada di atas atau di samping,” kata Gawchik.

3. Mood swing

Pernah merasa sedih atau cemas setelah bercinta? Ternyata, hal ini cukup normal terjadi. Kondisi ini dikenal dengan istilah post-coital dysphoria (PCD), atau kesedihan pascaseks.

Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Sexual Medicine, peneliti mengamati 230 wanita dan menemukan 46 persen di antara mereka mengalami PCD pada beberapa titik kehidupan. Bahkan, 5 persen dari mereka mengaku sering mengalami hal tersebut.

“Kesedihan, kecemasan, atau kegelisahan pasca-seks dapat terasa membingungkan dan tidak nyaman, terutama bagi mereka yang terbiasa merasakan kenikmatan dan kedekatan dengan pasangannya setelah aktivitas seksual,” kata profesor psikologi di Weill Medical College, Cornell University, New York, Elizabeth A Grill, PsyD.

Cara mengatasi:

Kabar baiknya, PCD hanya berlangsung singkat. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi ketidaknyamanan emosional antara lain dengan melakukan latihan pernapasan, mendengarkan musik, atau berbicara dengan pasangan tentang perasaan yang dirasakan.

Jika PCD terus berlanjut, berkonsultasilah dengan psikolog untuk mengetahui faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab serta cara mengatasinya.

4. Honeymoon Cystitis

Honeymoon cystitis istilah untuk menggambarkan infeksi saluran kemih yang dapat dialami oleh pasangan baru menikah.

Kondisi ini disebabkan oleh perpindahan berbagai jenis bakteri yang ada di penis ke dalam uretra. Honeymoon cystitis cenderung dialami oleh wanita ketimbang pria, lantaran wanita memiliki bentuk uretra yang lebih pendek.

Cara mengatasi:

Honeymoon cystitis dapat dicegah dengan penggunaan kondom saat berhubungan seks. Selain itu, buang air kecil setelah seks juga dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin hinggap di saluran kemih.

Menghindari seks anal juga dapat mengurangi risiko honeymoon cystitis. Sebab, bakteri di anus bisa berpindah ke lubang kemih melalui penis sebagai perantara.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Manfaat Rutin Bercinta, Jantung Lebih Sehat hingga Bikin Awet Muda


Jakarta

Rutin bercinta ternyata tidak hanya membuat hubungan dengan pasangan semakin harmonis, tetapi sejumlah riset mengaitkannya dengan kesehatan tubuh, bahkan organ-organ vital. Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis kandungan Amy Wetter.

“Seks dapat bermanfaat bagi kesehatan karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk tidur yang lebih nyenyak, stres yang lebih rendah, peningkatan harga diri, penurunan tekanan darah, dan pereda nyeri,” ujarnya, dikutip dari Everyday Health.

Berikut adalah deretan manfaat untuk kesehatan tubuh bagi pasangan suami istri yang rutin bercinta.


1. Peningkatan kesehatan jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

Sebuah studi observasional yang diterbitkan pada 2020 menemukan bahwa seks dapat meningkatkan pemulihan jangka panjang setelah serangan jantung. Orang-orang yang lebih sering berhubungan seks memiliki risiko kematian 35 persen lebih rendah dalam dua dekade berikutnya.

Seks sebenarnya dianggap sebagai bentuk olahraga yang baik. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa pria membakar rata-rata 4 kalori per menit selama sesi seks rata-rata 25 menit, dan wanita membakar 3 kalori.

2. Meringankan rasa sakit

Dalam sebuah penelitian, orang-orang yang berada dalam sembilan bulan pertama hubungan romantis terkena nyeri termal di laboratorium. Mereka diperlihatkan foto-foto pasangan dan momen romantis mereka, serta permainan kata sebagai selingan.

Peserta melaporkan bahwa melihat pasangan romantis secara signifikan mengurangi rasa sakit, dan pencitraan otak menunjukkan bahwa hal itu juga meningkatkan aktivitas di area yang terkait dengan sistem penghargaan otak.

3. Mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah

“Seks dapat membantu menghilangkan stres dengan meningkatkan endorfin dan hormon lain yang meningkatkan suasana hati,” kata Wetter.

Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di Sexual Medicine menemukan bahwa berhubungan seks pada malam sebelum pembacaan tekanan darah menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah sistolik.

4. Mengurangi risiko kanker prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

5. Tidur lebih nyenyak

Seks yang baik akan memberikan pengaruh kepada kualitas tidur seseorang. Hal ini karena adanya pelepasan beberapa hormon.

“Seks dapat meningkatkan kualitas tidur dengan pelepasan hormon yang disebut oksitosin, prolaktin, dan endorfin,” kata Wetter.

6. Suasana hati yang lebih bahagia

Setelah berhubungan seks, seseorang cenderung akan memiliki pandangan yang lebih positif. Ada alasan biokimia untuk mengalami peningkatan suasana hati sebagai manfaat seks, mulai dari neurotransmiter yang mungkin dilepaskan selama hubungan seks yang sehat hingga peningkat suasana hati yang terkandung dalam air mani itu sendiri.

Selain itu, seks yang baik juga bisa memberikan perasaan senang dan mampu membantu menjalin ikatan yang lebih baik dengan pasangan.

7. Kulit bercahaya dan tampak lebih muda

Pada saat bercinta, detak jantung akan meningkat dan menyebabkan adanya peningkatan aliran darah ke wajah. Sehingga, ini akan membuat wajah seseorang menjadi lebih cerah. Meskipun ini hanya bersifat sementara.

“Hal ini menyebabkan pembuluh darah membesar dan membuat tampak cerah,” jelas Wetter.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy