Tag Archives: sholat fajar

Niat Sholat Fajar: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Sholat sunnah fajar, atau sering juga disebut sholat qobliyah Subuh, merupakan amalan yang sangat dianjurkan dan senantiasa dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Keutamaan sholat ini begitu besar, bahkan melebihi nilai dunia dan seisinya.

Seperti yang diriwayatkan dalam hadits dari Aisyah RA yang berkata, “Nabi SAW tidaklah menjaga sholat sunnah yang lebih daripada menjaga sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh.” (HR Muslim)

Hadits lain bahkan menyebutkan, “Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah Subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR Muslim)


Untuk mendapatkan keutamaan tersebut, mari simak bacaan niat sholat sunnah fajar yang tepat.

Niat Sholat Sunnah Fajar

Berikut adalah niat sholat sunnah fajar dua rakaat yang bisa dibaca di dalam hati:

أصَلِّي سُنَّةٌ قَبْلِيَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى

Latin: Ushallii sunnatan qabliyatash shubhi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Surah yang Dianjurkan untuk Dibaca

Dalam pelaksanaannya, sholat sunnah fajar dikerjakan seperti sholat pada umumnya. Namun, ada surah-surah tertentu yang dianjurkan untuk dibaca agar keutamaannya semakin sempurna.

Menurut buku Tuntunan Mudah Menghafal Bacaan Shalat Plus Juz Amma karya Adi Tri Eka, pada rakaat pertama dianjurkan membaca surah Al-Fatihah dan Al-Kafirun, sementara pada rakaat kedua membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlas.

Selain itu, sebagian ulama juga menganjurkan bacaan yang berbeda. Berdasarkan Kitab I’aanah ath Tholibiin, Imam al-Ghazali menyampaikan membaca surah Al-Insyirah pada rakaat pertama dan surah Al-Fil pada rakaat kedua memiliki keutamaan luar biasa.

“Orang yang membaca surah Al-Insyirah dan Al-Fil pada sholat sunnah qobliyah Subuh, maka terjagalah dia dari kejahatan orang yang jahat,” ujar Imam Ghazali dalam kitab tersebut, seperti yang dikutip oleh Syekh Ali.

“Orang yang membaca surah Al Insyirah dan Al Fil pada sholat sunnah qobliyah Subuh, maka terjagalah dia dari kejahatan orang yang jahat. Allah SWT tidak memberi jalan kepada orang jahat untuk menyakiti seseorang tadi dan ini adalah benar lagi sudah teruji tanpa syarat keraguan,” disampaikan oleh Imam Ghazali di dalam kitab tersebut karya Syekh Ali.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Sholat Qobliyah Subuh Lengkap dengan Artinya


Jakarta

Sholat qobliyah subuh bisa ditunaikan sebelum sholat subuh. Ibadah ini bisa dikerjakan dengan sholat 2 rakaat.

Rasulullah SAW sering melakukan sholat qobliyah subuh semasa hidupnya. Hal itu berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, Aisyah RA berkata:

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- لَمْ يَكُنْ عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ


Artinya: “Nabi SAW tidaklah menjaga sholat sunnah yang lebih daripada menjaga sholat sunnah rakaat sebelum Subuh.” (HR Muslim)

Dalam hadits lain yang tertulis dalam buku Fikih Salat Sunah karya Ali Musthafa Siregar dan Dr. Nurhadi, dikatakan sholat qobliyah subuh memiliki keutamaan yang besar. Sehingga Nabi Muhammad SAW menjaga betul sholat tersebut.

Rasulullah SAW bersabda:

“Dua rakaat sholat sunnah fajar (qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim)

Dalam hadits lain Rasulullah SAW juga bersabda,

“Hanya orang yang banyak taubatlah yang memelihara dua rakaat sholat sunnah fajar (qobliyah subuh).” (HR al-Baihaqi)

Niat Sholat Qobliyah Subuh

Cara melaksanakan sholat qobliyah subuh sama seperti sholat-sholat sunnah pada umumnya, yang membedakan hanya niatnya saja.

Berikut niat sholat qobliyah subuh yang bisa dilafalkan maupun dibaca di dalam hati.

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatash subhi rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah.”

Doa setelah Sholat Qobliyah Subuh

Ada beberapa macam doa yang bisa dipanjatkan usai melaksanakan sholat qobliyah subuh.

Dinukil dari buku Amalan-amalan untuk Mempercepat Datangnya Rezeki karya Nasrudin, berikut doa agar untuk meminta rezeki yang tak pernah putus.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ رَزَقَنِيْ هَذَا مِنْ خَيْرٍ حَوْلٍ مِنِّي وَلَاقُوَّةٍ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ.

Arab latin: “Alhamdu lillaahil ladzii rozaqonii haadzaa min khoiri haulin minnii wa laa quwwatin, Alloohumma baarik fiihi.”

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rezeki kepadaku dengan tidak ada daya dan kekuatan bagiku. Ya Allah, semoga Engkau berkahi rezeki kepunyaanku.”

Sedangkan doa lainnya yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ، وَإِسْرَافِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَمُحَمَّدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّار

Arab latin: Allahumma rabbi jibrila, wa israfila, wa mikaila, wa muhammadin nabiyyi shallallahu alaihi wasallam, a’udzu bika minan-nar.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan Jibril, Israfil, Mikail dan Tuhan Nabi Muhammad. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka.”

Doa ini dibaca oleh Nabi Muhammad sebanyak tiga kali. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar, ia menukil doa sholat fajar dari Kitab Ibnu Sunni melalui riwayat Amir bin Usamah.

Badruddin Hasyim Subky dalam bukunya yang berjudul Misteri Kedua Belah Tangan dalam Shalat, Zikir dan Doa juga menjelaskan mengenai zikir dan doa sesudah sholat qobliyah subuh, berikut bacaannya:

للَّهُمَّ إِلَى أَسْتَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي مَا قَلْي وَتَجْمَعُ هَا شَمْلِي وَتَلُمُ مَا شَعْنِي وَتَرُدُّ بها الفتَنُ عَنِّى وَتَصْلُحُ بها دِيْنِي وَتَحْفَظُ مَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ مَا شَاهِدِى وَتُزَكَّى بِمَا عَمَلِي وَتَبْيَضُهَا وَجْهَى وَتُلْهِمُنِي هَارُشدِى وَتُعْصِمُنِيهَا مِنْ كُلِّ سُوْء

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon rahmat dari sisi-Mu. yang dapat menunjukkan hatiku, yang mengumpulkan harapan baikku, yang membersihkan rambut-rambutku (dosa) yang kotor, yang mengembalikan semua fitnah dariku, yang menyelesaikan segala urusan agamaku, yang memelihara ketika gaibku, yang mengangkat derajat ketika nampak-ku, yang membersihkan (kesalahan) amalan-amalan-ku, yang memutihkan wajahku, yang memberi ilham kepada keilmuanya, dan yang memelihara aku dari setiap kejahatan.”

أَللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيْمَانَا صَادِقًا وَيَقِينَا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةٌ أَنَالُ بهَا شَرْفُ كَرَامَتِكَ في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. أَللَّهُمَّ إنِّى أسفلُكَ الْفَوْز عِنْدَ القَضَاء وَمَنَازِلَ الشُّهَدَا وَعَيْشَ السُّعَدَاء وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ. أَللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِي وَقَلَّتْ حِيْلَتِي وَقَصْرَ عَمَلِي وَافْتَقَرَّتْ إِلَى رَحْمَتُكَ، فَأَسْتَلُ يَا كَافِي الْأُمُوْر وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ كَمَاتَجُرُّ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُحِيْرَنِي مِنْ عَذَابِ لسَّعِيرِ وَمِنْ دَعوة التبور ومن فتنة القبور

Artinya : “Ya Allah berilah aku keimanan yang mendalam, keyakinan yang tidak diakhiri dengan kekufuran, berikanlah rahmat padaku, sehingga aku mendapat kedudukan yang amat mulia baik di dunia maupun di akhirat. Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keberuntungan ketika aku maut (al- Qada), memohon kedudukan para syuhada, kehidupan yang membahagiakan, pertolongan untuk melawan musuh-musuh- Mu, dan memohon dikumpulkan dengan para Anbiya. Ya Allah, sesungguhnya aku telah menganugerahkan segala kemampuanku dengan sebab kekuasaan-Mu, penuhilah hajatku, meskipun lemah pendirianku, sedikit sekali usaha baikku, lalai amalanku, namun aku sangat membutuhkan rahmat-Mu. Aku memohon kepada-Mu hai Zat Yang Mencukupkan segala urusan, Wahai Zat Penyembuh hati, sebagaimana Engkau telah memelihara air di lautan, peliharalah aku dari siksa neraka sa ir, dan lindungilah aku dari doa yang sia-sia dan dari fitnah kubur.”

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

2 Rakaat sebelum Subuh Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya, Ini Haditsnya


Jakarta

Salat dua rakaat sebelum Subuh memiliki keutamaan lebih baik dari dunia dan seisinya. Amalan sunnah ini diterangkan dalam sejumlah hadits shahih.

Imam an-Nawawi dalam kitab Riyadhus Shalihin menyebut hadits yang berasal dari Aisyah RA, bahwa Nabi SAW bersabda,

رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيْهَا رَوَاهُ الدُّنْيَا مُسْلِمٌ. وَفِي رِوَايَةٍ: «لَهُمَا أَحَبَّ إِلَيَّ مِنَ جميعا


Artinya: “Dua rakaat sebelum salat Subuh itu lebih baik daripada dunia dan segala isinya.” (HR Muslim) Dalam riwayat lain dikatakan, “Dua rakaat sebelum Subuh itu lebih aku sukai daripada dunia dengan segala isinya.”

Imam Bukhari dan Muslim turut meriwayatkan masing-masing dalam Shahih-nya dengan redaksi,

كَانَ رَسُولُ اللهِ يُصَلِّى مِنَ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى وَيُوَترُ برَكْعَة مِنْ آخر اللَّيْلِ وَيُصَلِّى الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاةِ الْغَدَاةِ وَكَأَنَّ الْأَذَانَ بِأَذْنَيْهِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Artinya: “Rasulullah SAW biasa salat malam dua rakaat dua rakaat salam, dan pada akhir malam beliau salat Witir satu rakaat. Dan beliau juga biasa salat dua rakaat sebelum salat Subuh, seolah-olah beliau telah mendengar iqamah.” (Muttafaq ‘Alaih)

Makna dari hadits tersebut, kata Imam an-Nawawi, bahwa Rasulullah SAW bersegera melaksanakan dua rakaat salat sunnah sebelum Subuh (salat Fajar) seperti orang yang mendengar iqamah karena khawatir terlewat di awal waktu.

Dalam hadits lain, Aisyah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW senantiasa menjaga amalan salat 2 rakaat sebelum Subuh itu. Aisyah RA berkata,

لَمْ يَكُنِ النَّبِيُّ عَلَى شَيْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ تَعَاهُدًا مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَي الْفَجْرِ مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: “Nabi SAW tidaklah lebih menjaga suatu shalat sunnah melebihi dua rakaat sebelum salat Subuh.” (Muttafaq ‘Alaih)

Salat dua rakaat sebelum Subuh ini dikerjakan dengan pendek agar dapat melaksanakan salat fardhu dengan waktu yang luas, sebagaimana dijelaskan Imam an-Nawawi dalam Syarah Riyadhus Shalihin. Salat ini dikerjakan setelah muncul fajar shadiq (cahaya yang muncul di ufuk) dengan jelas.

Lebih lanjut Imam an-Nawawi menjelaskan, Nabi SAW bersegera mengerjakan salat sunnah dua rakaat sebagai bukti bahwa salat ini sangat penting untuk diperhatikan dan dilaksanakan.

Amalan setelah Salat Subuh

Ada sejumlah amalan sunnah berpahala besar lain yang bisa dikerjakan umat Islam setelah salat Subuh. Mengutip Al-arba’uunal muniiratu fil ajuuril Kabiirati’alal ‘amaalil yasiirati karya Iyadah bin Ayyub al-Kubaisi, berikut beberapa amalan sunnahnya:

  • Berdzikir dengan bacaan doa pagi dan sore sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW, seperti istighfar, membaca doa sayyidul istighfar, tasbih, tahlil, dan tahmid, serta doa-doa lain yang mencakup bentuk syukur atas nikmat
  • Membaca doa mohon ampunan untuk umat Islam dan seluruhnya
  • Melanjutkan dengan i’tikaf di masjid jika sebelumnya melaksanakan salat Subuh berjamaah
  • Salat Dhuha semampunya asalkan konsisten
  • Menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif dan selaras dengan syariat Islam

Salat Dhuha sendiri termasuk amalan yang bernilai sedekah. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يُصْبِحُ علَى كُلِّ سُلَامَى مِن أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ، وَأَمْرٌ بالمَعروفِ صَدَقَةٌ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ صَدَقَةٌ، وَيُجْزِئُ مِن ذلكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُما مِنَ الضُّحَى

Artinya: “Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan salat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Sholat Fajar Lengkap dengan Keutamaan di Baliknya


Jakarta

Sholat Fajar atau lebih dikenal juga dengan sholat sunnah qobliyah Subuh, adalah salah satu ibadah yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Sholat ini merupakan salah satu dari sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, bahkan disebutkan bahwa sholat sunnah Fajar atau Qobliyah Subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya.

Untuk meraih keutamaan dunia dan seisinya tentunya kita harus memahami tata cara sholat Fajar dengan benar. Selain itu, kita juga bisa menyempurnakan ibadah ini dengan memanjatkan doa sholat Fajar.

Doa Sholat Fajar

Setelah melaksanakan sholat sunnah Fajar, umat Islam dapat melanjutkan amalan ibadah di pagi hari dengan berdoa untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari Allah SWT. Berdoa setelah sholat Fajar tidak hanya memperkuat hubungan spiritual dengan Sang Pencipta, tetapi juga menjadi waktu yang tepat untuk memohon kebaikan dalam menjalani hari.


Mengutip dari buku Amalan-amalan untuk Mempercepat Datangnya Rezeki karya Nasrudin, berikut adalah beberapa doa yang dapat dibaca setelah melaksanakan sholat sunnah Fajar:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ رَزَقَنِيْ هَذَا مِنْ خَيْرٍ حَوْلٍ مِنِّي وَلَاقُوَّةٍ، اَللَّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ

Arab latin: Alhamdulillaa hilladzii rozaqonii haadzaa min khoirin haulin minnii walaa quwwatin, Allahumma baarik fiihi.

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah memberikan rezeki kepadaku tanpa ada daya dan kekuatan dariku. Ya Allah, berkahilah rezekiku.”

Doa lain yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرِيلَ، وَإِسْرَافِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَمُحَمَّدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّار

Arab latin: Allahummarabbi jibrila, wa israfila, wamikaila, wamuhammadinnabiyyi shallallahu alaihi wasallam, a’udzu bika minannar.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan Jibril, Israfil, Mikail dan Tuhan Muhammad SAW. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka.”

Doa ini dibaca oleh Nabi Muhammad SAW sebanyak tiga kali. Hal ini dijelaskan oleh Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar, yang menukil doa sholat Fajar dari Kitab Ibnu Sunni melalui riwayat Amir bin Usamah.

Badruddin Hasyim Subky, dalam bukunya yang berjudul Misteri Kedua Belah Tangan dalam Salat, Zikir, dan Doa, juga menguraikan tentang zikir dan doa setelah sholat Fajar. Buku tersebut menjelaskan bacaan zikir dan doa yang dianjurkan setelah sholat tersebut.

للَّهُمَّ إِلَى أَسْتَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي مَا قَلْي وَتَجْمَعُ هَا شَمْلِي وَتَلُمُ مَا شَعْنِي وَتَرُدُّ بها الفتَنُ عَنِّى وَتَصْلُحُ بها دِيْنِي وَتَحْفَظُ مَا غَائِبِي وَتَرْفَعُ مَا شَاهِدِى وَتُزَكَّى بِمَا عَمَلِي وَتَبْيَضُهَا وَجْهَى وَتُلْهِمُنِي هَارُشدِى وَتُعْصِمُنِيهَا مِنْ كُلِّ سُوْء

Artinya : “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon rahmat dari sisi-Mu yang dapat menuntun hatiku, menghimpun harapan baikku, membersihkan dosa-dosaku, menjauhkan fitnah dariku, menyelesaikan segala urusan agamaku, melindungiku ketika aku tidak terlihat, meninggikan derajatku ketika aku tampak, membersihkan amalanku, mencerahkan wajahku, memberi ilham dengan ilmu-Mu, dan melindungiku dari setiap kejahatan.”

أَللَّهُمَّ أَعْطِنِي إِيْمَانَا صَادِقًا وَيَقِينَا لَيْسَ بَعْدَهُ كُفْرٌ وَرَحْمَةٌ أَنَالُ بهَا شَرْفُ كَرَامَتِكَ في الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. أَللَّهُمَّ إنِّى أسفلُكَ الْفَوْز عِنْدَ القَضَاء وَمَنَازِلَ الشُّهَدَا وَعَيْشَ السُّعَدَاء وَالنَّصْرَ عَلَى الأَعْدَاءِ وَمُرَافَقَةَ الأَنْبِيَاءِ. أَللَّهُمَّ إِنِّي أُنْزِلُ بِكَ حَاجَتِي وَإِنْ ضَعُفَ رَأْيِي وَقَلَّتْ حِيْلَتِي وَقَصْرَ عَمَلِي وَافْتَقَرَّتْ إِلَى رَحْمَتُكَ، فَأَسْتَلُ يَا كَافِي الْأُمُوْر وَيَا شَافِيَ الصُّدُورِ كَمَاتَجُرُّ بَيْنَ الْبُحُوْرِ أَنْ تُحِيْرَنِي مِنْ عَذَابِ لسَّعِيرِ وَمِنْ دَعوة التبور ومن فتنة القبور

Artinya : “Ya Allah, berilah aku keimanan yang mendalam, keyakinan yang tidak disertai kekufuran, dan rahmat agar aku mendapatkan kedudukan yang mulia baik di dunia maupun di akhirat. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu keberuntungan saat maut (al-Qada), kedudukan para syuhada, kehidupan yang membahagiakan, pertolongan untuk melawan musuh-musuh-Mu, dan dikumpulkan bersama para Anbiya. Ya Allah, sesungguhnya aku telah mengandalkan segala kemampuanku karena kekuasaan-Mu, penuhilah hajatku, meskipun pendirianku lemah, usahaku sedikit, amalanku lalai, namun aku sangat membutuhkan rahmat-Mu. Aku memohon kepada-Mu, Wahai Zat Yang Mencukupkan segala urusan, Wahai Zat Penyembuh hati, sebagaimana Engkau memelihara air di lautan, peliharalah aku dari siksa neraka Sa’ir, dan lindungilah aku dari doa yang sia-sia dan dari fitnah kubur.”

Keutamaan Sholat Fajar

Keutamaan sholat Fajar disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Kitab Shalat Al-Musafirin. Aisyah RA menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

َكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا.

Artinya : ”Dua rakaat (sebelum) fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya.”

Rasulullah SAW selalu menjaga sholat Fajar dengan sangat konsisten, sebagaimana dinyatakan oleh A.Q. Muhammad Manshur dalam bukunya Panduan Shalat an-Nisaa Menurut Empat Mazhab. Hal ini berdasarkan riwayat yang berasal dari Aisyah RA.

أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- لَمْ يَكُنْ عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ مُعَاهَدَةً مِنْهُ عَلَى رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الصُّبْحِ

Artinya : “Nabi SAW tidaklah menjaga sholat sunnah yang lebih daripada menjaga sholat sunnah rakaat sebelum Subuh.” (HR Muslim)

Keutamaan sholat sunnah Fajar sangat jelas dari dua hadits tersebut. Hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menunjukkan bahwa dua rakaat sebelum fajar lebih bernilai daripada dunia dan segala isinya, menegaskan betapa besar keutamaannya.

Selain itu, hadits lain menyatakan bahwa Rasulullah SAW sangat konsisten dalam menjaga sholat sunnah sebelum Subuh yang menandakan sholat Fajar merupakan sholat sunnah yang sangat diutamakan.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com