Tag Archives: sholat tahajud

5 Keutamaan Sholat Tahajud, Amalan Istimewa di Sepertiga Malam


Jakarta

Sholat tahajud merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ibadah ini dikerjakan pada malam hari setelah tidur, terutama di sepertiga malam terakhir.

Dalam Al-Qur’an dan hadits, sholat tahajud memiliki kedudukan yang sangat istimewa. Ibadah ini menjadi ciri hamba yang dekat dengan Allah, kunci datangnya pertolongan, serta jalan menuju derajat mulia di sisi-Nya.

Mengutip buku Indahnya Tahajud karya Yunus Hanis Syam, ada banyak dalil yang menjelaskan anjuran mengerjakan sholat tahajud. Dalam surat Al-Isra ayat 79, Allah SWT berfirman,


وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

Ayat ini menjadi bukti bahwa sholat tahajud dapat mengangkat derajat seseorang ke tempat terpuji, baik di dunia maupun di akhirat.

Anjuran mengerjakan sholat tahajud juga dijelaskan Rasulullah SAW dalam beberapa hadits. Rasulullah SAW bersabda,

“Rabb kita turun ke langit dunia setiap malam pada sepertiga malam terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang memohon ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Waktu Sholat Tahajud

Megutip buku Terapi Shalat Tahajud yang ditulis Moh. Sholeh, waktu pelaksanaan sholat tahajud adalah sejak setelah sholat Isya dan tidur malam, hingga menjelang sholat Subuh. Namun waktu terbaiknya adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 2.00 hingga menjelang subuh.

Niat Sholat Tahajud

Sholat tahajud diawali dengan niat, berikut bacaan niatnya dalam tulisan Arab, latin dan artinya,

أُصَلِّي سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Latin: Ushallī sunnatat-tahajjudi rak’ataini lillāhi ta’ālā

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta’ala.”

Keutamaan Sholat Tahajud

Merangkum buku Tahajud Energi Sejuta Mukjizat karya Muhammad Thobroni, keutamaan tahajud dijelaskan dalam beberapa dalil Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW.

1. Tahajud Adalah Sholat Paling Utama Setelah Sholat Fardhu

Rasulullah SAW bersabda,
“Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa tahajud memiliki kedudukan istimewa di antara seluruh sholat sunnah. Tahajud bukan hanya amalan tambahan, tapi ibadah yang sangat mulia di sisi Allah SWT.

2. Mendekatkan Diri kepada Allah dan Doanya Mustajab

Rasulullah SAW bersabda,

“Tuhan kita turun ke langit dunia setiap malam ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Ia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampun kepada-Ku akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk berdoa dan memohon kepada Allah adalah di sepertiga malam terakhir.

3. Tahajud Menjadi Sebab Diampuninya Dosa

Rasulullah SAW bersabda,

“Lakukanlah qiyamullail (sholat malam), karena ia adalah kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, bentuk mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, penghapus dosa, pencegah maksiat, dan pengusir penyakit dari badan.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan al-Hakim; hasan shahih)

4. Diangkat Derajatnya di Sisi Allah

Dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa tahajud adalah jalan untuk mencapai tempat yang tinggi:

Pada surat Al-Isra ayat 79, Allah SWT berfirman,

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.

5. Menjadi Golongan yang Spesial

Rasulullah SAW bersabda,

“Di surga ada kamar-kamar yang terlihat bagian dalamnya dari luar dan bagian luarnya dari dalam. Allah menyiapkannya untuk orang yang memberi makan, yang berkata baik, yang puasa, dan yang sholat malam saat manusia tidur.” (HR. Tirmidzi)

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Sholat Tahajud Lengkap dengan Bacaan Niatnya


Jakarta

Meningkatkan pahala ibadah dapat dilakukan tidak hanya melalui kewajiban yang sudah ditetapkan, tetapi juga dengan melaksanakan amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu amalan sunnah yang penuh keutamaan adalah sholat tahajud, ibadah malam yang mendekatkan seorang muslim kepada Allah SWT.

Sholat sunnah tahajud memiliki banyak sekali keistimewaan, mulai dari menjadi kebiasaan orang-orang saleh hingga menjadi sarana penghapus dosa. Lantas, bagaimana tata cara melaksanakan sholat tahajud dengan benar sesuai sunnah?

Tata Cara Sholat Tahajud

Sebelum membahas tata cara sholat tahajud secara lebih mendalam, sebaiknya kita memahami terlebih dahulu bacaan niatnya. Niat ini bisa dilafalkan dengan ikhlas sebagai bentuk kesungguhan hati untuk beribadah semata-mata kepada Allah SWT.


Berikut ini adalah niat sholat tahajud:

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla

Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

Setelah mengetahui niat, selanjutnya adalah mempelajari tata cara sholat tahajud agar bisa melaksanakannya dan mendapatkan keutamaannya. Pada dasarnya, tata cara sholat tahajud masih sama seperti sholat lainnya.

Dalam buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abd. Muqit, berikut adalah tata cara sholat tahajud.

  1. Mengucapkan niat sholat tahajud sebelum memulai ibadah.
  2. Melakukan takbiratul ihram dilanjutkan dengan membaca doa iftitah.
  3. Membaca surat Al-Fatihah sebagai pembuka bacaan.
  4. Membaca salah satu surat setelah Al-Fatihah.
  5. Melaksanakan gerakan rukuk dengan tuma’ninah.
  6. Bangkit dari rukuk untuk berdiri dalam posisi itidal.
  7. Melakukan sujud pertama dengan khusyuk.
  8. Mengulangi rangkaian gerakan sebagaimana rakaat sebelumnya.
  9. Membaca doa tahiyat akhir di rakaat kedua.
  10. Menutup sholat dengan salam ke kanan dan kiri.

Berapa Rakaat Sholat Tahajud?

Tidak ada ketentuan khusus mengenai jumlah rakaat dalam pelaksanaan sholat tahajud. Namun, jika memungkinkan, sebaiknya ditutup dengan sholat witir sebanyak tiga rakaat atau setidaknya satu rakaat setelah sholat Isya.

Menurut buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abd Muqit, meskipun jumlah rakaatnya tidak dibatasi, sholat tahajud minimal dikerjakan dua rakaat. Sangat dianjurkan bagi seorang muslim untuk melaksanakannya setiap malam meskipun hanya dua rakaat saja.

Tata cara sholat tahajud yang paling utama sesuai sunnah dilakukan sebanyak sebelas rakaat, termasuk tiga rakaat sholat witir. Pelaksanaannya dapat dibagi dengan format 4+4+3 (empat rakaat tahajud, empat rakaat tahajud lagi, lalu tiga rakaat witir), atau bisa juga 2+2+2+2 rakaat tahajud ditambah tiga rakaat witir (dengan cara dua rakaat lalu satu rakaat atau tiga rakaat sekaligus).

Apakah Sholat Tahajud Harus Tidur Dulu?

Dalam buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3: Shalat karya Ahmad Sarwat, Lc, M.A, sholat tahajud dilaksanakan pada malam hari setelah sholat Isya.

Para ulama sepakat bahwa sholat tahajud lebih utama jika dilakukan di malam hari setelah seseorang sempat tidur terlebih dahulu. Meskipun tidurnya hanya sebentar dan waktunya belum mencapai sepertiga malam terakhir, sholat tahajud tetap memiliki keutamaan.

Namun demikian, meskipun seseorang belum sempat tidur, hukum syariat tetap membolehkan pelaksanaan sholat tahajud.

Pandangan ini juga disampaikan oleh Quraish Shihab dalam bukunya Kosakata Keagamaan. Ia menjelaskan bahwa istilah “tahajud” berasal dari kata yang berarti meninggalkan tidur. Menurutnya, huruf ta di awal kata menunjukkan makna meninggalkan, sehingga tahajud berarti meninggalkan tidur, bukan harus bangun dari tidur.

Ada pula pendapat lain yang membolehkan sholat tahajud dilakukan tanpa tidur sebelumnya, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Hasyiyah Ad Dasuqi. Dalam kitab tersebut disebutkan bahwa tahajud merupakan sholat sunnah apa pun bentuknya yang dikerjakan setelah sholat Isya.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Sholat Tahajud, Waktu dan Jumlah Rakaatnya


Jakarta

Sholat tahajud memiliki kedudukan istimewa karena dilakukan di sepertiga malam terakhir, saat kebanyakan manusia masih terlelap tidur. Tidak hanya membawa keberkahan dan ampunan dari Allah SWT, sholat tahajud juga menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sholat tahajud adalah sholat sunnah malam yang dilakukan setelah tidur, meskipun hanya sebentar. Ia termasuk bagian dari qiyamul lail, tetapi tidak semua qiyamul lail adalah tahajud.

Sholat ini dicontohkan langsung oleh Nabi Muhammad SAW dan termasuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Al-Qur’an dan Hadis.


Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR Muslim)

Bacaan Niat Sholat Tahajud

Dikutip dari buku Panduan Shalat Wajib dan Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah Saw karya Arif Rahman, berikut adalah bacaan niat shalat tahajud:

اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat sholat sunnah tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Sholat Tahajud

Pelaksanaan sholat tahajud secara umum tidak jauh berbeda dengan sholat lainnya. Berikut adalah tata cara sholat tahajud:

  1. Membaca niat sholat tahajud
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah dan surah Al-Fatihah
  4. Membaca salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an
  5. Rukuk
  6. Iktidal
  7. Sujud pertama pada rakaat pertama
  8. Duduk antara dua sujud
  9. Sujud kedua pada rakaat pertama
  10. Berdiri, lalu lakukan rakaat kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti rakaat pertama sampai sujud kedua
  11. Duduk dan membaca doa tahiyat akhir
  12. Salam

Waktu Pelaksanaan Sholat Tahajud

Mengutip buku Shalat Tahajud dan Shalat Hajat karya Mahmud asy-Syafrowi, sholat tahajud adalah sholat yang dikerjakan pada malam hari. Hal ini berdasar pada dalil dalam Al-Qur’a surah Al Isra ayat 79,

وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”

Tahajud adalah sholat yang dilakukan setelah tidur di malam hari. Adapun waktu sholat tahajud ditetapkan sejak waktu isya hingga waktu subuh (sepanjang malam). Meskipun demikian, ada waktu-waktu yang utama, yaitu:

  • Sangat utama: sepertiga malam yang pertama (Setelah isya sampai pukul 22.00)
  • Lebih utama : sepertiga malam yang kedua (pukul 22.00 sampai pukul 01.00)
  • Paling utama: sepertiga malam yang terakhir (pukul 01.00 sampai Subuh)

Menurut keterangan yang sahih, saat ijabah (dikabulkannya doa) itu adalah sepertiga malam yang terakhir.

Diriwayatkan dari Abu Muslim RA, ia pernah bertanya kepada sahabat Abu Dzar, “Di waktu manakah yang lebih utama kita mengerjakan sholat malam?” Sahabat Abu Dzar menjawab, “Aku telah bertanya kepada Rasulullah SAW sebagaimana engkau tanyakan kepadaku ini. Rasulullah SAW bersabda, “Perut malam yang masih tinggal adalah sepertiga yang akhir. Sayangnya sedikit sekali orang yang melaksanakannya.” (HR Ahmad)

Jumlah Rakaat Sholat Tahajud

Mengutip buku The Miracle Of Night Shalat Tahajjud karya Ustadz Hasan Albany, jumlah rakaat sholat tahajud tidak ada batasan maksimal, tetapi umumnya dilakukan 2 hingga 12 rakaat dan ditutup dengan sholat witir.

Dalam hadits disebutkan bahwasanya Rasulullah SAW biasa sholat malam sebanyak 11 atau 13 rakaat termasuk witir.

“Sholat malam itu dua rakaat-dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir masuk waktu Subuh, hendaklah ia sholat satu rakaat sebagai witir.” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa Setelah Sholat Tahajud

Ada doa yang dapat diamalkan setelah melaksanakan sholat tahajud. Doa ini diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Berikut bacaan lengkapnya:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Arab latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Sepertiga Malam Itu Jam Berapa? Ini Waktu Terbaik untuk Sholat Tahajud


Jakarta

Sepertiga malam kerap disebut sebagai waktu terbaik untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita selalu memanjatkan doa.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Menukil dari buku Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki oleh Taufiq FR, terdapat hadits yang menjelaskan bahwa waktu sepertiga malam menjadi momen mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT. Nabi SAW bersabda,

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah SWT berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR Muslim)

Sepertiga Malam Jam Berapa?

Menurut buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna tulisan Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim, berdoa bisa dilakukan kapan saja. Namun, ada sejumlah waktu yang disebut lebih baik untuk memanjatkan doa karena permohonannya akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT, salah satunya pada sepertiga malam terakhir.

Sepertiga malam dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga malam pertama berlangsung pada pukul 6 sore hingga 10 malam.

Sementara itu, sepertiga malam kedua berlangsung pada 12 malam hingga 2 pagi, sedangkan sepertiga malam terakhir adalah pukul 2 pagi hingga fajar terbit.

Adapun, Ustaz Solechul Azis melalui buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Asmaul Husna: Wudhu, Shalat Fardhu, Shalat Sunnah, dan Doa Nurbuat membagi sepertiga malam dengan jam yang berbeda dari penjelasan di atas. Berikut rinciannya,

  • Sepertiga malam pertama sekitar pukul 09.00 hingga 22.00
  • Sepertiga malam kedua sekitar pukul 22.00 hingga 01.00
  • Sepertiga malam ketiga atau terakhir pukul 01.00 hingga waktu Subuh

Sepertiga Malam Terakhir Jadi Waktu Terdekat Allah SWT dengan Hamba-Nya

Menurut buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat susunan Syamsul Rijal Hamid, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebut bahwa Allah SWT paling dekat dengan hamba-Nya pada waktu sepertiga malam terakhir.

“Saat di mana Tuhan paling dekat dengan hamba-Nya adalah pada tengah malam yang terakhir, jika kamu sanggup untuk bangun guna mengingat Allah, hendaklah engkau lakukan.” (HR Tirmidzi)

Bahkan, Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya pada waktu tersebut. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,

“Rabb kami yang Maha tinggi dan Maha agung turun ke langit dunia pada setiap malam. Ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kemudian Aku kabulkan doanya? Siapa yang memohon ampun kepada-Ku kemudian Aku ampuni?” (HR Bukhari)

Karena waktu sepertiga malam terakhir ini dianggap mustajab, muslim dianjurkan untuk berdoa dan sholat tahajud pada momen ini.

Amalan Sepertiga Malam Terakhir

Selain berdoa, berikut amalan lain yang bisa dilakukan muslim pada waktu sepertiga malam terakhir.

  1. Salat malam seperti salat tahajud, salat hajat atau salat witir
  2. Berzikir dan beristighfar kepada Allah SWT
  3. Berdoa

Tata Cara Sholat Tahajud 2 Rakaat

Menukil buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abd Muqit, berikut tata cara sholat tahajud 2 rakaat pada sepertiga malam terakhir.

  • Membaca niat sholat tahajud 2 rakaat,

    اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

    Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla

    Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca surah dalam Al-Qur’an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud
  • Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
  • Membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua
  • Salam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Niat, Cara, Doa, Waktu dan Keutamaannya


Jakarta

Dalam kehidupan ini, tujuan utama manusia adalah beribadah kepada Allah SWT. Ibadah tidak terbatas pada yang wajib saja, namun juga mencakup berbagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk menambah pahala dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Di antara amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan adalah sholat Tahajud, sholat malam yang dikerjakan di waktu sepertiga malam terakhir.

Sholat Tahajud bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga bukti kecintaan seorang hamba kepada Rabb-nya. Sholat ini sangat disukai oleh Allah SWT karena dilakukan dalam kondisi yang tidak mudah, ketika kebanyakan manusia sedang terlelap. Maka tidak heran jika Allah mengangkat derajat orang-orang yang istiqomah dalam mendirikan sholat Tahajud.


Niat Sholat Tahajud

Kita harus mengetahui niat sholat Tahajud untuk mendapatkan keutamaannya yang besar. Mengutip buku berjudul The Miracle of Night Sholat Tahajud karya Ustadz Hasan Albany, berikut ini adalah bacaan niat sholat Tahajud.

أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tahajjud rak’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku (niat) sholat sunnah tahajud dua raka’at, karena Allah ta’ala”

Tata Cara Sholat Tahajud

Sebagaimana dikutip dari buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud karya Hendri Kusuma Wahyudi, Lc, berikut ini adalah tata cara Sholat Tahajud.

Berikut ini urutan atau tata cara pelaksanaan sholat Tahajud sebagaimana dikutip dari buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud karya Hendri Kusuma Wahyudi, Lc:

  1. Niat sholat Tahajud di dalam hati.
  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Membaca surat Al-Fatihah
  5. Membaca surat dari Al-Qur’an (penjelasan lengkap ada di bagian pembahasan selanjutnya)
  6. Rukuk
  7. I’tidal
  8. Sujud pertama
  9. Duduk di antara dua sujud
  10. Sujud kedua
  11. Mengulang gerakan yang sama pada rakaat kedua
  12. Setelah sujud kedua di rakaat kedua, membaca tasyahud akhir
  13. Salam sebagai penutup sholat

Keutamaan Sholat Tahajud

Berikut ini beberapa keutamaan yang diperoleh oleh seorang Muslim yang rutin melaksanakan sholat Tahajud, sebagaimana disampaikan dalam buku Shalat Tahajud Cara Rasulullah SAW Sesuai Al-Qur’an & Hadits karya Ustaz Hamdi El-Natary.

1. Pahala Berlimpah

Sholat Tahajud diganjar pahala yang berlimpah karena dilakukan di waktu yang penuh keberkahan dan sangat dicintai oleh Allah SWT.

Allah SWT berfirman dalam surat Ali Imran ayat 113-115,

“Mereka itu tidak sama. Di antara ahli Kitab itu ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu pada malam hari. sedang mereka juga bersujud (sembahyang). Mereka beriman kepada Allah dan hari penghabisan, mereka menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar serta bersegera kepada (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang yang shaleh. Dan apa saja kebajikan yang mereka kerjakan, maka sekali-kali mereka tidak dihalangi (menerima pahala)-Nya; dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang bertakwa,” (QS Ali Imran: 113-115)

2. Mempertebal Keimanan

Salah satu keutamaan dari melaksanakan sholat Tahajud adalah mampu melatih diri untuk beribadah dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan, sehingga dapat memperkuat iman dan menumbuhkan ketakwaan kepada Allah SWT, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya.

“Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk sembahyang) pada malam hari. kecuali sedikit (daripadanya). (yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu. Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya, kami akan menurunkan bacaan pada waktu itu lebih berkesan,” (QS Al-Muzzammil: 1-6)

3. Masuk Golongan Orang Beriman

Mereka yang rutin mengerjakan sholat Tahajud akan digolongkan sebagai hamba-hamba Allah yang taat. Hal ini ditegaskan oleh Allah SWT dalam surat Al-Furqan ayat 63-64.

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka,” (QS Al Furqan: 63-64).

Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah melaksanakan sholat Tahajud, terdapat doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca guna memohon ampun, keberkahan, dan rahmat dari Allah SWT. Dikutip dari buku Kitab Induk Doa & Dzikir Terlengkap karangan Nasrullah dan Tim Shahih, berikut ini adalah doa Tahajud.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Bacaan latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepadaMu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya padaMu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim).

Waktu Sholat Tahajud

Menurut penjelasan dalam buku Panduan Salat Lengkap dan Praktis karya Ahmad Sultoni, sholat Tahajud adalah sholat sunnah malam yang hanya dapat dilakukan setelah melaksanakan sholat Isya dan disertai tidur terlebih dahulu.

Berikut ini pembagian waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Tahajud:

1. Waktu Utama Sholat Tahajud

Waktu utama untuk melaksanakan sholat Tahajud adalah sepertiga malam pertama, yaitu setelah sholat Isya hingga pukul 10 malam. Namun, pelaksanaannya tetap harus didahului dengan tidur terlebih dahulu.

2. Waktu Lebih Utama Sholat Tahajud

Sepertiga malam kedua, yaitu antara pukul 10 malam hingga pukul 1 dini hari, merupakan waktu yang lebih utama dibandingkan waktu sebelumnya untuk melaksanakan sholat Tahajud.

3. Waktu Paling Utama Sholat Tahajud

Waktu terbaik untuk salat Tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir, dari pukul 01.00 dini hari hingga menjelang Subuh. Pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mengabulkan doa dan mengampuni hamba-Nya yang memohon.

Batas Waktu Sholat Tahajud

Bersumber dari sumber sebelumnya, sholat Tahajud memiliki batas waktu pelaksanaan yang dimulai setelah seseorang menunaikan sholat Isya dan tidur terlebih dahulu. Waktu ini berlangsung sepanjang malam hingga menjelang masuknya waktu subuh.

Artinya, batas akhir sholat Tahajud adalah saat fajar mulai terbit atau sebelum adzan Subuh dikumandangkan.

Bolehkah Sholat Tahajud Tanpa Tidur?

Sholat Tahajud adalah ibadah sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah bangun tidur. Oleh karena itu, tidur terlebih dahulu menjadi syarat sah dalam pelaksanaan sholat Tahajud.

Mengutip laman Kemenag, jika seseorang mengerjakan sholat malam tanpa tidur sebelumnya, maka sholat tersebut tidak tergolong sebagai sholat Tahajud. Hal ini dijelaskan oleh Imam Romli dalam Nihayatul Muhtaj Ila Syarhil Minhaj (Beirut, Darul Fikr: 1404 H) juz 2, halaman 131:

وَيُسَنُّ (التَّهَجُّدُ) بِالْإِجْمَاعِ لِقَوْلِهِ تَعَالَى {وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ} [الإسراء: ٧٩] وَلِمُوَاظَبَتِهِ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – وَهُوَ التَّنَفُّلُ لَيْلًا بَعْدَ نَوْمٍ

Artinya: “Sholat Tahajud disunnahkan dengan kesepakatan ulama berdasarkan firman Allah Taala: Dan pada sebagian malam hari sholat Tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu (QS. Al-Isra’: 79) dan juga berdasarkan ketekunan nabi Muhammad SAW dalam melaksanakannya. Sholat tahajud adalah sholat sunnah di malam hari setelah tidur.”

Dengan pendapat yang sama Syekh Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi menyebutkan:

وَتَهَجُّدٌ – أَيْ: تَنَفُّلٌ بِلَيْلٍ بَعْدَ نَوْمٍ

Artinya: “Dan sunnah melaksanakan sholat Tahajud, yaitu sholat sunnah setelah tidur.”

قَوْلُهُ: (بَعْدَ نَوْمٍ) وَلَوْ يَسِيرًا، وَلَوْ كَانَ النَّوْمُ قَبْلَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، لَكِنْ لَا بُدَّ أَنْ يَكُونَ التَّهَجُّدُ بَعْدَ فِعْلِ الْعِشَاءِ، حَتَّى يُسَمَّى بِذَلِكَ وَهَذَا هُوَ الْمُعْتَمَدُ

Artinya: “Penjelasan kalimat [setelah tidur]: Walaupun tidur sebentar dan tidurnya dilakukan sebelum sholat Isya, tapi sholat Tahajud tetap dilakukan setelah sholat Isya. Oleh sebab itu sholat ini disebut sholat Tahajud (Tahajud: tidur di waktu malam) dan inilah pendapat yang mu’tamad [kuat]. (Sulaiman Ibn Muhamad ibn Umar Al-Bujairomi, Hasyiyatul Bujairomi ala Syarhil Minhaj, [Mesir, Mustafa al-Babi al-Halabi: 1345 H] juz 1, halaman 286)

Dengan demikian, tidak sah jika Tahajud dilakukan tanpa tidur terlebih dahulu. Sholat Tahajud hanya bisa dilakukan setelah seseorang tertidur, meskipun hanya sebentar, sebelum bangun untuk melaksanakannya.

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sholat Tahajud Rakaat Pertama dan Kedua, Lengkap dengan Tata Caranya


Jakarta

Tahajud berarti bangun malam. Sholat Tahajud merupakan sholat yang dilakukan ketika bangun pada waktu malam. Berdasarkan pengertian itu, sholat tahajud hanya boleh dilakukan setelah seseorang itu bangun dari tidur malam. Waktu malam dimaksud adalah waktu setelah masuk waktu Isya hingga terbit fajar.

Ustaz Ahmad Baei Jaafar dalam buku Terapi Shalat Sempurna menyebutkan bahwa Tahajud berbeda dengan orang yang berjaga malam, maka jika seseorang tidak tidur semalaman hingga fajar tidak bisa melakukan tahajud.

Dalam buku Fikih 4 tulisan Siti Khomisil Fatatil Aqillah dan Kiki Rejeki, Jumlah rakaat sholat tahajud tidak terbatas, tetapi kita boleh melaksanakan paling sedikit 2 rakaat.


Selagi mampu, kita boleh melaksanakan sholat tahajud dengan jumlah rakaat sebanyak-banyaknya. Jumlah raka’at sholat tahajud yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Jumlah rakat inilah yang menjadi pilihan Nabi SAW.

Dasarnya adalah riwayat Aisyah mengatakan,

مَا كَانَ يَزِيدُ فِي رَمَضَانَ وَلَا غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلَا تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ، ثُمَّ يُصَلِّى ثَلَاثًا

Artinya: “Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat malam di bulan Ramadhan dan bulan lainnya lebih dari 11 rakaat. Beliau melakukan sholat empat rakaat, maka jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melaksanakan sholat empat rokaat lagi dan jangan tanyakan mengenai bagus dan panjangnya. Kemudian beliau melakukan sholat tiga rakaat.”

Tata Cara dan Bacaan Sholat Tahajud Rakaat Pertama dan Kedua

Mengutip buku Shalat Tahajud dan Shalat Hajat tulisan Mahmud asy-Syafrowi berikut tata cara sholat Tahajud lengkap dengan bacaan di rakaat pertama dan kedua:

a. Niat dalam hati, bersamaan ketika takbiratul ihram. Yakni dengan menghadirkan niat berikut di dalam hati, “Saya niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah.”
b. Membaca doa iftitah
c. Membaca ta’awwudz.
d. Membaca Surat al-Fatihah.
e. Membaca surat apa saja yang dipilih.
f. Rukuk beserta tumakninahnya sambil membaca tasbih.
g. I’tidal beserta tumakninahnya sambil membaca doa.
h. Sujud yang pertama beserta tumakninahnya sambil membaca tasbih.
i. Duduk di antara dua sujud beserta tumakninahnya sambil membaca doa.
j. Sujud yang kedua beserta tumakninahnya sambil membaca tasbih.
Setelah rakaat pertama selesai, lakukan rakaat kedua sebagaimana cara di atas. Kemudian tasyahud akhir, dan setelah itu uluk salam dua kali.

Surat yang Dibaca saat Sholat Tahajud

Dalam laman resmi Nahdlatul Ulama, disebutkan bahwa surah yang dibaca saat sholat Tahajud tidak ada ketentuan khususnya. Seseorang bisa membaca surah apa saja yang ada dalam Al-Qur’an.

Namun demikian, menurut Al-Habib Abdullah Al-Haddah, bacaan yang dianjurkan hendaklah membaca bacaan Al-Qur’an secara berurutan mulai awal hingga seterusnya. Dengan demikian setiap bulan, atau setiap 40 hari, atau setiap jangka waktu tertentu seseorang bisa mengkhatamkan Al-Qur’an dalam sholat Tahajudnya.

Meskipun begitu, seseorang bisa membaca surah Al-Qur’an sesuai dengan kemampuan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,

فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ

Artinya, ” … Maka bacalah apa yang mudah dari Al-Qur’an.” (QS al-Muzammil: 20). (Ad-Dimyathi, Hâsyiyyah I’ânatuth Thâlibîn, juz I, halaman 267).

Selain itu, dikutip dari buku Rahasia Terlengkap Dahsyatnya Mukjizat Sholat Tahajud oleh Abu Abbas Zain Musthofa al-Basuruwani, saat mengerjakan sholat Tahajud disunnahkan untuk membaca surat yang lebih panjang di rakaat pertama daripada bacaan surat rakaat kedua.

Bahkan Nabi Muhammad SAW pernah membaca surat Al-Baqarah, Ali ‘imran, dan An-Nisaa’ dalam satu rakaat sekaligus.

أَنَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَرَأَ الْبَقَرَةَ وَآلَ عِمْرَانَ وَالنِّسَاءَ فِي رَكْعَةٍ لَا يَمُرُّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ إِلَّا سَأَلَ, وَلَا بِآيَةِ عَذَابٍ إِلَّا اسْتَجَارَ.

Artinya: “Sesungguhnya, Nabi Muhammad SAW. (ketika qiyamul lail) membaca al-Baqarah, Ali ‘Imran, dan an-Nisaa’ dalam satu rakaat. Beliau tidak melewati ayat rahmat kecuali memohon (rahmat kepada Allah SWT), dan tidak melewati ayat azab kecuali beliau memohon perlindungan.” (HR. Muslim no. 772, dan Nasa’i no. 1006, dengan lafazh versi Nasa’i)

Bacaan Doa Sholat Tahajud

Setelah menunaikan ibadah sholat tahajud, sebaiknya panjatkan doa kepada Allah SWT untuk meminta ampunan dari segala dosa di dunia ini.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata, neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.”

“Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Oleh karena itu, ampuni dosaku yang telah lalu dan di kemudian hari, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah SWT.” (HR Bukhari dan Muslim).

(lus/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Sholat Tahajud dan Witir Sesuai Sunnah



Jakarta

Sholat Tahajud dan Witir adalah qiyamul lail yang dikerjakan Rasulullah SAW dan dianjurkan bagi umat Islam. Selepas mengerjakan ibadah sunnah malam hari ini bisa dilanjutkan dengan membaca doa setelah sholat Tahajud dan Witir.

Anjuran mengerjakan salat malam ini termaktub dalam Al-Qur’an dan hadits. Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra’ ayat 79 Allah SWT,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا


Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah sholat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Kemudian, dalam Kitab Fathul Muin karya Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibari yang diterjemahkan oleh Bahrudin Fuad, turut disebutkan hadits mengenai anjuran mendirikan sholat malam. Rasulullah SAW bersabda,

“Wahai kalian manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambunglah tali persaudaraan, dan sholatlah ketika manusia terlelap tidur pada waktu malam, niscaya engkau akan masuk surga dengan selamat.” (HR Ibnu Majah)

Sholat Tahajud adalah sholat yang paling utama setelah sholat wajib. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang termuat dalam Kitab Shahih Muslim.

أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat yang dilakukan di malam hari.” (HR Muslim)

Sholat Tahajud dan Witir dapat dikerjakan setelah waktu isya hingga sebelum masuk waktu subuh. Jumhur ulama berpendapat, waktu utama untuk mengerjakan sholat malam ini adalah pada sepertiga malam terakhir.

Hal tersebut bersandar pada firman Allah SWT dalam surah Az Zariyat ayat 18,

وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ

Artinya: “dan pada akhir malam mereka memohon ampunan (kepada Allah).”

Menurut sebuah hadits, pada sepertiga malam terakhir Allah SWT akan turun ke langit dunia dan mengabulkan permintaan hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Merangkum detikHikmah dan buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut bacaan doa setelah sholat Tahajud dan Witir sebagaimana dicontohkan Rasulullah SAW.

Doa setelah Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Bacaan latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa setelah Sholat Witir Arab, Latin, dan Artinya

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Bacaan latin: Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus.

Artinya: “Mahasuci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Mahasuci.” (Nabi mengangkat dan memanjangkan suaranya pada ucapan yang ketiga).” (HR Abu Daud dan Ahmad)

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Tahajud yang Mustajab Latin dan Artinya, Baca agar Hajat Cepat Terkabul



Jakarta

Doa tahajud dapat dibaca setelah melaksanakan sholat tahajud dan berdzikir untuk menyempurnakan ibadah sunah yang dikerjakan. Sholat tahajud adalah sholat sunah yang dikerjakan di waktu malam hari, utamanya saat sepertiga malam terakhir, setelah bangun dari tidur dan melaksanakan sholat Isya.

Mengerjakan sholat tahajud termasuk ibadah yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin. Sebab, sepertiga malam yang dianjurkan bertahajud menjadi waktu yang mustajab untuk memanjatkan doa.

Mengutip dari buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, sholat tahajud bahkan bisa menjadi makruh ditinggalkan bagi seseorang yang sudah terbiasa mengerjakannya. Anjuran mengerjakan sholat tahajud dijelaskan melalui Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 79, Allah SWT berfirman:


وَمِنَ ٱلَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِۦ نَافِلَةً لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا

Artinya: “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji” (QS Al-Isra: 79).

Mengenai keutamaan mengerjakan sholat tahajud, Rasulullah SAW juga pernah bersabda, “Wahai sekalian manusia! Sebarkanlah salam, berikanlah makanan, sambunglah persaudaraan sanak kerabatmu, dan sholatlah di malam hari di saat kebanyakan orang sedang tidur nyenyak. Jika semua itu kalian lakukan, maka kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR Hakim, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi).

Setelah melaksanakan sholat tahajud, umat muslim dapat membaca doa tahajud di waktu yang mustajab agar hajat yang diinginkan cepat terkabul.

Doa Tahajud yang Mustajab Latin dan Artinya

Dilansir dari buku The Secret of 1/3 Tahajud, Fajar, Subuh & Duha karya Abdul Hakim El-Hamidy, berikut ini bacaan doa tahajud yang mustajab untuk dibaca selepas sholat sesuai anjuran Rasulullah SAW.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, beliau berkata, “Bila Rasulullah SAW bangun malam untuk melaksanakan sholat tahajud di malam hari, beliau berdoa seperti berikut:

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ

اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa’dukal haqqu, wa liqaa’uka haqqu, wa qaulukal haqqun, wal jannatu haqqun, wannaaru haqqun, wan-nabiyyuuna haqqun, wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wa sallama haqquw wassaa’atu haqqun.

Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfirlii maa qoddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a’lantu, wa maa anta a’lamu bihiminnii. antal muqoddimu wa antal mu’akhkhiru laa ilaaha anta. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.

Artinya: “Ya Allah, milik-Mu segala pujian. Engkau yang mengurus langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Milik-Mu segala kerajaan langit dan bumi serta yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala apa yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Engkau adalah Raja langit dan bumi. Milik-Mu segala pujian. Engkau adalah Raja langit dan bumi. Milik-Mu segala pujian. Engkau Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga-Mu benar, neraka-Mu benar, nabi-nabi-Mu benar, Muhammad SAW benar, dan hari kiamat benar.

Ya Allah, untuk-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan kepada-Mu aku kembali. Demi Engkau, aku rela berseteru (dengan musuh) dan kepada-Mu aku berhukum. Maka, ampunilah dosa-dosaku yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku sembunyikan dan aku nyatakan. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau.” (HR Bukhari dan Muslim).

Itulah doa tahajud yang mustajab latin dan artinya untuk diamalkan setelah menunaikan sholat sunah di sepertiga malam. Umat muslim juga dapat memanfaatkan waktu mustajab tersebut untuk memohon hajat yang diinginkan agar cepat terkabul.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Sholat Tahajud Beserta Arab, Latin, dan Artinya



Jakarta

Sholat tahajud merupakan salah satu sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari. Walaupun sifatnya sunnah, namun Rasulullah SAW menganjurkan kepada umatnya untuk menjalankan sholat tahajud.

Sebab, di dalam sholat tahajud terkandung keberkahan dan pahala yang berlimpah, terlebih jika dilakukan secara khusyuk. Agar lebih berkah, jangan lupa untuk membaca doa sholat tahajud setelah selesai.

Lantas, seperti apa bacaan doa sholat tahajud sesuai anjuran Nabi Muhammad SAW? Simak pembahasannya secara lengkap dalam artikel berikut ini.


Keutamaan Sholat Tahajud

Sebagai umat muslim tentunya wajib melaksanakan sholat fardhu lima waktu. Namun, alangkah baiknya jika detikers juga menegakkan sholat tahajud di malam hari.

Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Quran Surat Al-Isra ayat 79. Allah SWT berfirman kepada seluruh umatnya untuk melaksanakan sholat tahajud sebagai ibadah tambahan selain sholat lima waktu.

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا

Latin: Wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka ‘asā ay yab’aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā.

Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah sholat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Lalu, Rasulullah SAW juga bersabda mengenai keutamaan sholat tahajud di malam hari. Hal ini telah dijelaskan dalam hadist yang berbunyi sebagai berikut.

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara sholat yang paling utama setelah sholat wajib adalah sholat malam (tahajud).” (HR Muslim)

Mengutip buku Terapi Shalat Tahajud oleh Moh Sholeh, tahajud sendiri artinya bangun dari tidur. Sementara, sholat tahajud berarti sholat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan setelah tidur lebih dahulu, meskipun tidurnya hanya sebentar saja.

Bacaan Doa Sholat Tahajud

Setelah menunaikan ibadah sholat tahajud, sebaiknya detikers memanjatkan doa kepada Allah SWT untuk meminta ampunan dari segala dosa di dunia ini. Simak bacaan doa solat tahajud lengkap dengan Arab, latin, dan artinya di bawah ini.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata, neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.”

“Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Oleh karena itu, ampuni dosaku yang telah lalu dan di kemudian hari, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah SWT.” (HR Bukhari dan Muslim).

Oh ya, selain itu kamu juga bisa berdzikir setelah melaksanakan sholat tahajud. Di dalam sholat tahajud, kamu juga bisa mencurahkan seluruh isi hati kepada Allah SWT, hal ini agar hati dan pikiranmu terasa lega karena telah memohon pertolongan kepada-Nya.

Nah, itu dia pembahasan mengenai bacaan doa sholat tahajud lengkap dengan Arab, latin, dan artinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud Sesuai Sunnah



Jakarta

Sholat tahajud merupakan amalan sunnah yang dianjurkan Allah SWT. Ada baiknya jika sholat tahajud dilanjutkan dengan berdzikir dan berdoa agar mendapatkan rahmat yang berlimpah.

Keutamaan dan anjuran sholat tahajud dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Al Isra ayat 79, Allah SWT berfirman,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا


Latin: wa minal-laili fa taḥajjad bihī nāfilatal laka ‘asā ay yab’aṡaka rabbuka maqāmam maḥmụdā

Artinya: Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

Setelah mengerjakan sholat tahajud, seorang muslim bisa memohon ampunan lewat doa dan dzikir. Ini menjadi momen sekaligus kesempatan berharga untuk menyampaikan hajat, keinginan maupun harapan. Tentunya semua ditujukan hanya kepada Allah SWT.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tahajud

Mengutip buku 10 Kesaksian Pengamal Tahajud karya Hendri Kusuma Wahyudi, Lc, ada bacaan dzikir setelah sholat tahajud yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW. Dzikir ini dikerjakan dengan memperbanyak istighfar dan memohon ampunan.

Berdasarkan hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah membaca dzikir dan doa sesudah sholat tahajud dengan bacaan, sebagai berikut

Arab: اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.

Keutamaan Sholat Tahajud

Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW menjelaskan tentang keutamaan sholat tahajud. Mengutip buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha oleh Adnan Tarsyah dijelaskan bahwa sholat tahajud merupakan waktu yang dapat dimanfaatkan untuk memohon doa.

1. Kebiasaan orang sholeh

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa sholat tahajud merupakan kebiasaan yang dikerjakan oleh orang sholeh. Sebagaimana sabdanya,

“Lakukanlah shalat malam karena itu adalah tradisi orang-orang shaleh sebelum kalian, sarana mendekatkan diri kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, penghapus kesalahan, dan pencegah segala macam penyakit tubuh” (HR. Tirmidzi)

2. Diampuni dosa dan dikabulkan doa

Manusia adalah tempatnya salah dan khilaf, sholat tahajud bisa menjadi amalan yang dikerjakan untuk memohon ampunan. Sholat tahajud juga menjadi momen untuk melantunkan doa-doa.

“Pada tiap malam, Tuhan Kamu turun (ke langit dunia) ketika tinggal sepertiga malam yang akhir. Dia berfirman, “Barang siapa yang menyeru-Ku, akan Kuperkenankan seruannya. Barang siapa yang meminta kepadaKu, akan Kuperkenankan permintaannya. Dan barangsiapa yang meminta ampunan kepadaKu, Aku ampuni dia”. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Mendapat jaminan surga

Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda, “Dirikanlah sholat di waktu malam ketika manusia sedang tidur, dan masuklah surga dengan kedamaian” (HR. Ahmad, Ibnu HIbban, dan Hakim).

Demikian bacaan dzikir dan doa setelah sholat tahajud serta beberapa keutamaan mendirikan sholat sunnah malam.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com