Tag Archives: sholawat

Bacaan Sholawat Nabi Terbaik dan Terindah, Amalkan Tiap Hari


Jakarta

Sholawat adalah doa dan pujian yang dipanjatkan umat Islam kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW. Ada sholawat terbaik dan terindah yang bisa menjadi amalan rutin setiap hari.

Dikutip dari buku Shalawat: Amalan Hebat Jalan Selamat Dunia dan Akhirat karya Emas Agus Prastyo Wibowo, kata sholawat berasal dari bahasa Arab ash-shalatu yang berarti doa, rahmat, dan keberkahan. Dalam istilah syariat, sholawat berarti permohonan kepada Allah SWT agar melimpahkan rahmat, kemuliaan, dan keselamatan kepada Rasulullah SAW beserta keluarganya.


Membaca sholawat merupakan salah satu bentuk cinta umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus ibadah yang sangat dianjurkan. Allah SWT sendiri memerintahkan umat Islam untuk bersholawat dalam Al-Qur’an.

Syeikh Abdul Qadir Al Jailani mengatakan, membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah salah satu bentuk ibadah paling mulia, bentuk ketaatan paling luhur, ibadah yang paling tinggi nilainya yang diperintahkan oleh Allah SWT. Orang yang membaca sholawat dijanjikan akan mendapat tempat paling indah di akhirat dan pahala paling besar.

Perintah membaca sholawat terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.

Ayat ini menjadi landasan kuat bahwa bersholawat adalah perintah langsung dari Allah SWT, bukan sekadar sunnah biasa, melainkan bentuk ibadah yang memiliki kedudukan tinggi.

Dari sekian banyak bacaan sholawat kepada Rasulullah SAW, menurut Imam an-Nawawi, bacaan sholawat Nabi Muhammad SAW yang terbaik dan terindah serta yang paling utama adalah sholawat Ibrahimiyah.

Sholawat Ibrahimiyah biasa dilantunkan oleh umat Islam ketika tasyahud akhir setiap salat. Kesahihan sholawat ini juga sudah diakui oleh beberapa perawi mulai dari Imam Al-Bukhari sampai Imam Muslim.

Sholawat Nabi Muhammad SAW Terbaik dan Terindah

Berikut adalah lafal Arab, latin, dan terjemahan dari sholawat Ibrahimiyah.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Arab latin: Allahumma shalli ‘alaa muhammadin wa’alaa aali muhammadin kamaa shallaita ‘alaa ibraahiima wa’alaa aali ibrahiima, wabaarik ‘alaa muhammadin wa ‘alaa alii muhammadin kamaa baarakta ‘alaa ibraahima wa ‘alaa aali ibraahima, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya: “Duhai Allah, berikanlah sholawat (tambahan rahmat dan sanjungan) kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad sebagaimana kamu telah memberikan sholawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Dan, berkahilah Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya, Engkau Maha Terpuji dan Maha Pemurah bagi seluruh alam.”

Keutamaan Membaca Sholawat

Rasulullah SAW banyak menyampaikan hadits yang menjelaskan keutamaan membaca sholawat. Beberapa di antaranya:

1. Mendapat Balasan Sepuluh Kali Lipat

Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim)

2. Dekat dengan Rasulullah di Hari Kiamat

Rasulullah SAW bersabda:
“Orang yang paling dekat denganku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak membaca sholawat kepadaku.” (HR. Tirmidzi)

3. Doa Lebih Mudah Dikabulkan

Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap doa terhalang (tidak langsung naik ke langit) sampai dibacakan sholawat untuk Nabi.” (HR. Thabrani)

4. Menghapus Dosa dan Mengangkat Derajat

Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa bersholawat kepadaku, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali, menghapus sepuluh kesalahan, dan mengangkatnya sepuluh derajat.” (HR. An-Nasa’i)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Contoh Khutbah Jumat Jelang Bulan Maulid atau Rabiul Awal


Jakarta

Khutbah Jumat bulan maulid adalah khutbah Jumat yang dilaksanakan di bulan maulid, yakni bulan Rabiul Awal. Jumat ini bertepatan dengan hari-hari terakhir bulan Safar menuju bulan Rabiul Awal atau bulan kelahiran Rasulullah SAW yang juga dikenal dengan maulid nabi.

Nabi Muhammad SAW adalah orang yang paling mulia di seluruh dunia. Sebagai muslim yang baik, hendaknya kita selalu mengingat dan mengikuti ajaran serta sunah-sunah yang telah diajarkannya.

Salah satu cara untuk selalu menyertakan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan ini adalah dengan mengingat-ingat ajaran dan kisahnya saat menyampaikan khutbah Jumat. Oleh karena itu, muslim bisa mengisi khutbah Jumat dengan khotbah-khotbah yang berkaitan dengan Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu bentuk kecintaan kita kepada beliau.


Berikut salah satu contoh khutbah Jumat bulan maulid yang diambil dari buku Khutbah Zaynul Atqiya’: Mimbar Dakwah LIM Lirboyo Kediri oleh Tim Kajian Ilmiah Lembaga Ittihadul Muballighin Ponpes Lirboyo. Khutbah Jumat ini bertajuk Menanamkan Rasa Cinta kepada Nabi Muhammad SAW.

Contoh Teks Khutbah Jumat Jelang Bulan Maulid

الحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الْإِيْمَانِ وَالْإِسْلَامِ. وَأَرْسَلَ عَلَيْنَا نَبِيَّهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَهْدِيَنَا بِهِدَايَتِهِ إِلى الدَّارِ السَّلَامِ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ صَادِقُ الْوَعْدِ الْأَمِينُ اللَّهُمَّ صَلَّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِي جَمَعَ اللَّهُ فِيْهِ الصِّفَاتِ الْكَامِلِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT dengan selalu mengamalkan syariat yang telah diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Bulan ini adalah bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid. Bulan dilahirkannya insan yang paling mulia, pemimpin seluruh umat manusia yaitu Nabi Muhammad SAW.

Beliau merupakan utusan yang membawa kabar gembira dari Allah SWT untuk mereka yang mau beriman dan taat beragama, juga membawa kabar menakutkan untuk mereka yang angkuh dan tidak mau patuh kepada Allah SWT.

Allah SWT berfirman:

إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا. وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا منيرًا، وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِيْنَ بِأَنَّ لَهُمْ مِنَ اللهِ فَضْلًا كَبِيرًا (الأحزاب: ٤٥- εV)

Artinya: “Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa kabar gembira, pemberi peringatan untuk menjadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk menjadi cahaya yang menerangi. Sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mukmin, sesungguhnya Allah memberikan mereka karunia yang begitu besar.” (QS Al-Ahzab: 45-47)

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Pada bulan Maulid ini marilah kita tingkatkan rasa cinta kepada nabi Muhammad SAW dengan harapan semoga dengan rasa cinta itu kelak di akhirat kita dikumpulkan dengan beliau.

Hal ini bukanlah hal yang tidak mungkin karena nabi Muhammad SAW bersabda:

الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ. (رواه ابن مسعود)

Artinya: “Seseorang akan dikumpulkan dengan orang yang ia cintai.” (HR Ibnu Mas’ud RA)

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Cinta kepada nabi merupakan hal yang sangat baik. Namun cinta itu bukan sekedar dengan mengucapkannya tetapi harus dengan bukti. Di antara bukti mencintai beliau adalah mengikuti perintah, perilaku dan menjauhi larangan-Nya.

Dalam diri nabi terdapat suri teladan kehidupan sehari-hari yang sangat patut untuk diikuti oleh para umatnya. Karena dengan menjadikan beliau sebagai suri teladan dalam menjalani hidup ini, maka insya Allah kita akan selamat dalam menjalani kehidupannya.

Allah SWT berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُوْلِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللهَ كَثِيرًا. (الأحزاب: ٢١)

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang-orang yang mengharap (rahmat) Allah, (kedatangan) hari kiamat dan orang-orang yang banyak menyebut Allah.” (QS Al-Ahzab: 21)

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Bukti kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW yang lain adalah dengan cara sering menyebut nama beliau. Dalam hal ini bisa diartikan dengan cara sering membaca salawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena ciri seseorang yang benar-benar mencintai adalah sering menyebutkan orang yang ia cintai.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ أَحَبُّ شَيْئًا أَكْثَرَ مِنْ ذِكْرِه. (رواه عائشة)

Artinya: “Barangsiapa mencintai sesuatu maka ia akan sering menyebutnya.” (HR Aisyah RA)

Ketika ada seseorang mengatakan bahwa ia mencintai Nabi namun ia tidak pernah membaca sholawat, maka ia belum termasuk orang yang benar-benar mencintai nabi.

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah, Nabi Muhammad SAW juga bersabda:

إِنَّ أَوْلَى النَّاسِ بِيْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً. (رواه عائشة)

Artinya: “Sesungguhnya orang yang paling dekat denganku di hari kiamat adalah orang yang lebih sering membaca salawat kepadaku.” (H.R. Aisyah RA)

Membaca sholawat merupakan hal yang sangat positif bagi para pembacanya, karena satu salawat saja pahalanya akan dilipatgandakan menjadi sepuluh kali. Mencintai Nabi Muhammad SAW berarti juga mencintai para keluarga dan keturunannya karena hal tersebut juga merupakan salah satu bukti bahwa ia benar-benar mencintai nabi.

Ketika ada orang yang mengatakan cinta kepada nabi, akan tetapi perkataan dan perbuatannya terdapat hal-hal yang merendahkan, menghina dan bahkan menyakiti para keluarga beliau, maka dia bukanlah orang yang benar-benar mencintai Nabi melainkan dia hanyalah orang yang menyakiti nabi. Karena barangsiapa yang menyakiti keluarga nabi maka ia juga menyakiti nabi.

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Merayakan hari kelahiran beliau merupakan salah satu bentuk ekspresi kita dalam menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT dengan dilahirkannya nabi yang menjadi penerang dan petunjuk bagi manusia.

Dan merayakannya merupakan wujud rasa cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW.

Syaikh As-Sari As-Saqati berkata: “Barangsiapa yang menghadiri majelis maulid Nabi Muhammad SAW maka sungguh ia telah hadir di pertamanan surga, karena ia menghadiri majelis tersebut hanyalah karena rasa kecintaannya kepada Nabi Muhammad SAW.”

Senang dan gembira karena kelahiran nabi merupakan hal yang sangat baik karena dengan rasa kegembiraan itu insya Allah akan ada dampak positif yang kembali kepada kita. Seperti cerita tentang paman nabi yang bernama Abu Lahab. Ia mendapatkan keringanan siksa khusus pada hari Senin karena merasa gembira saat nabi dilahirkan. Bahkan ia juga memerdekakan budak yang memberi kabar tentang kelahiran nabi, yaitu budak wanita yang bernama Tsuwaibah.

Oleh karena itu, marilah kita senang dan gembira dengan kelahiran nabi. Abu Lahab saja yang tidak beragama Islam mendapatkan keringanan siksaan, apalagi kita sebagai umat Islam yang mengikuti nabi Muhammad SAW.

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,

Marilah kita tingkatkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW dan marilah kita merasa gembira dengan kelahiran beliau.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

مَنْ أَحْيَا سُنَّتِيْ فَقَدْ أَحَبَّنِيْ وَمَنْ أَحَبَّنِيْ كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنَّةِ. (رواهأنس)

Artinya: “Barangsiapa yang menghidupkan sunahku maka ia mencintaiku. Dan barangsiapa mencintaiku maka ia akan bersamaku di surga.” (HR Anas RA)

Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan rasa cinta kepada baginda Nabi dengan harapan kita semua kelak akan dikumpulkan bersama beliau di surga Allah SWT. Aamiin yaa rabbal alamin.

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيْمِ. قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللَّهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ. بارك الله في وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيمِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan dan Keutamaan Sholawat Jibril, Bisa Bikin Rezeki Lancar


Jakarta

Sholawat Jibril adalah salah satu jenis sholawat yang bisa dilantunkan umat Islam. Mengamalkan bacaan sholawat Jibril diyakini bisa mendatangkan rezeki berlimpah.

Syaifurrahman El-Fati dalam bukunya Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna menyebutkan bahwa bersholawat kepada Nabi telah dianjurkan dalam Al-Quran dan hadits. Dalam surat Al-Ahzab ayat 56, Allah SWT berfirman:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56)

Sementara dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud RA, Rasulullah SAW bersabda,

أولى النَّاسِ بِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرَهُمْ عَلَى صَلَاةٌ

Artinya: “Manusia paling patut berkumpul denganku pada hari kiamat nanti adalah yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR Tirmidzi)

Diterangkan dalam buku Kita Harus Bershalawat karya Dian Erwanto, sholawat Jibril disebut sebagai bacaan sholawat yang pertama kali diajarkan malaikat Jibril kepada Nabi Adam AS.

Ada juga pendapat yang mengemukakan bahwa sholawat Jibril dijadikan mahar oleh Nabi Adam AS untuk mempersunting Hawa. Akan tetapi, belum ditemukan hadits shahih mengenai kebenaran hal tersebut.

Dilansir dari buku Rahasia Sehat Berkah Shalawat karya M. Syukron Maksum dan A Fathoni el Kaysi dan arsip detikHikmah, berikut ini bacaan sholawat Jibril yang bisa diamalkan.

Bacaan Sholawat Jibril

1. Bacaan Sholawat Jibril versi Pendek

صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ

Latin: Shallallahu ‘alâ Muhammad.

Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.”

2. Bacaan Sholawat Jibril versi Panjang

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Latin: Allahumma shalli ‘alâ sayyidinâ muhammad wa’alâ aali sayyidinaa muhammad wasallim tasliima.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Keutamaan Sholawat Jibril

Dalam sumber sebelumnya turut disebutkan keutamaan mengamalkan sholawat Jibril. Salah satu keutamaannya, yaitu akan dicintai semua orang dan dibukakan 70 pintu rahmat bagi orang yang membacanya secara rutin.

Hal ini sebagaimana termaktub dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Sya’rani, Nabi SAW bersabda:

“Barang siapa membaca sholawat ini (shallallahu ‘alâ Muhammad), maka ia telah membuka 70 pintu rahmat untuk dirinya dan Allah akan menitipkan cinta-Nya pada hati manusia sehingga mereka tidak akan marah kepadanya, kecuali orang yang menyimpan kemunafikan di dalam hatinya.”

Selain itu, membaca sholawat Jibril juga dapat melancarkan rezeki apabila diiringi dengan istighfar pada waktu pagi dan petang. Dikatakan dalam sebuah riwayat, fadhilah dari membaca sholawat ini bisa diperlihatkan Nabi SAW di dalam mimpi.

Diriwayatkan dari As-Sakhawi, ketika ada seorang laki-laki dari Syiria menuju Nabi SAW bahwa ayahnya telah tua renta dan buta ingin melihat beliau. Lalu, disarankan untuk membaca sholawat di atas (sholawat Jibril).

Maka ia kemudian dapat melihat Rasulullah SAW dari dalam mimpinya. Bahkan ia bisa meriwayatkan hadits dari beliau. Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Arab, Makna dan Keutamaan Membacanya


Jakarta

Sholawat merupakan permohonan kepada Allah untuk memberikan keberkahan dan kemuliaan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Menurut Al Hafizh As Syarji dalam kitab Irsyadul Ibad, membaca sholawat merupakan amaliyah dzikir yang paling mudah, namun besar pahalanya.

Contoh bacaan sholawat adalah Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad. Bagaimana tulisan arab dan artinya?

Tulisan Arab Allahumma Sholli ala Sayyidina Muhammad

اَللّـٰـهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَـيَّدِنَا مُحَمَّدٍ


Bacaan latin: Allahumma sholli alaa sayyidinaa muhammad

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada nabi kita Muhammad.”

Menurut buku Mari Bersholawat Sesuai Tuntunan Nabi karya Abu Utsman Kharisman, bacaan tersebut merupakan lafadz sholawat paling ringkas. Inti dari sholawat sendiri adalah bentuk pengagungan, kasih sayang serta kecintaan umat Islam kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Makna Sholawat

Menurut buku Karunia Bersholawat oleh Syekh Yusuf ibn Ismail an -Nabhani yang dikutip oleh website Institut Teknologi Indonesia , dalam bahasa Arab, sholah atau dalam jama’ sholawaat bermakna menyebut yang baik, ucapan yang mengandung kebajikan, doa dan curahan rahmat. Menurut Ibnu Abbas, yusholluun (bersholawat) artinya adalah yubarrikun (memberi keberkahan).

Arti tersebut seperti yang difirmankan Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 56. Dalam ayat ini, Allah dan para malaikat bersholawat kepada nabi Muhammad.

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Bacaan latin: Innallāha wa malā`ikatahụ yuṣallụna ‘alan-nabiyy, yā ayyuhallażīna āmanụ ṣallụ ‘alaihi wa sallimụ taslīmā

Artinya: Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.

Lantas, apa makna dari Allah dan malaikat bersholawat untuk nabi? Apa bedanya dengan orang-orang beriman yang membaca sholawat? Para ahli tafsir menjelaskan makna sholawat dalam surat Al ahzab adalah sebagai berikut:

  • Sholawat Allah SWT kepada nabi berarti limpahan rahmat, keberkahan dan anugerah Allah SWT.
  • Sholawat malaikat bermakna permohonan agar derajat nabi Muhammad SAW ditinggikan serta dilimpahkan ampunan kepadanya.
  • Sholawat bagi orang-orang yang beriman berarti permohonan kepada Allah agar memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada nabi Muhammad SAW dan keluarganya.

Keutamaan Sholawat

Ada banyak keutamaan dari sholawat, salah satunya adalah memperoleh sepuluh kebaikan untuk satu kali sholawat. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda

مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Siapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali, mengangkatnya sepuluh derajat, menulis sepuluh kebaikan untuknya dan menghapus sepuluh kejelekan darinya.” (HR An-Nasa’i).

Adapun beberapa keutamaan lainnya menurut Ahmad ibn Ujaibah dalam kitab Haqaaiq al-Anwar adalah:

1. Memudahkan terkabulnya doa
2. Menjadi faktor diampunkannya dosa dan ditutupi aib
3. Menjadi sebab tercukupinya kepentingan hamba
4. Menjadi perekat kedekatan dengan Rasulullah
5. Mengantarkan kepada maqam kejujuran
6. Menyelamatkan dari masa-masa berat di akhirat
7. Pemberi kabar gembira tentang surga sebelum meninggal dunia
8. Menjadi sebab curahan rahmat Allah dan permohonan doa para malaikat
9. Memperkuat ingatan atau menguatkan apa yang dilupakan
10. Menghilangkan kefakiran

Itulah tulisan arab Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad, arti, makna hingga keutamaan membacanya. Yuk rutinkan membaca sholawat agar mendapatkan keutamaannya.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Hadits Sholawat Hari Jumat, Waktu Terbaik Pengamalannya


Jakarta

Hari Jumat dikatakan sebagai hari yang istimewa bagi umat muslim. Keistimewaan ini dipadukan dengan fadhilah sholawat yang diterangkan melalui beragam dalil termasuk hadits.

Hari Jumat juga dapat dikatakan sebagai hari sholawat, hari untuk memperbanyak lantunan sholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Sholawat menjadi salah satu ibadah yang secara ushully adalah kewajiban yang ghoiru mahdod.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 56,


اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

Dikutip dari buku Misteri Hari Jum’at tulisan Mokhammad Samson Fajar, sholawat adalah bukti kecintaan muslim kepada Rasulullah SAW, seorang muslim hendaknya melazimkan diri untuk membaca sholawat kepada Rasulullah SAW. Sebab ada sejumlah keutamaan yang didapatkan dari sholawat tersebut. Salah satunya disebutkan dalam hadits berikut.

مَنْ صَلَّى عَلَى وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

Artinya: “Barang siapa bersholawat kepadaku (Nabi Muhammad SAW) satu kali, maka Allah SWT bersholawat sepuluh kali kepadanya.” (HR Muslim)

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW bersabda.

مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ التِدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

Artinya: “Barang siapa yang mengucapkan ketika mendengar azan, ‘Allahumma rabba hadzihi al-da’wati al-tammati, wa al- sholati al-qa’imah, ati muhammadanil wasilata wa al-fadhilata wa b’atshu magaman mahmudanilladzi wa ‘adtah’ (Ya Allah Tuhan panggilan sempurna, dan sholat yang didirikan, berikanlah kepada Nabi Muhammad SAW wasilah dan fadilah, angkatlah dia kepada kedudukan yang terpuji yang Engkau janjikan)” maka halal-lah baginya syafa’atku hari kiamat.” (HR Bukhari)

3 Hadits tentang Sholawat pada Hari Jumat

1. Hadits Pertama

Dikutip dari buku Mukjizat Sholawat karangan Habib Abdullah Assegaf, Rasulullah SAW pernah menganjurkan muslim untuk memperbanyak sholawat di hari Jumat. Sebab pada hari tersebut, sholawat dari umat Islam disampaikan kepadanya. Berikut bunyi haditsnya,

أكثرُهُمْ عَلَيَّ صَلَاةٌ كَانَ أَقْرَبَهُمْ إِلَيَّ مَنْزِلَةِ أكثرُوا مِنَ الصَّلَاةِ عَلَيَّ فِي كُلِّ جُمْعَة؛ فَإِنَّ صَلَاةَ أُمَّتِي تُعْرَضُ عَلَيَّ فِي كُلِّ جُمْعَةِ، فَمَنْ كَانَ

Artinya: “Perbanyaklah membaca sholawat kepadaku pada setiap hari Jumat, karena sholawat umatku disampaikan kepadaku setiap hari Jumat. Barangsiapa dari kalian paling banyak membaca sholawat kepadaku, ia adalah orang yang dekat kedudukannya denganku.” (HR Al Baihaqi)

2. Hadits Kedua

Sholawat di hari Jumat juga dapat menjadi cahaya pada hari kiamat bagi yang membacanya. Dalam hadits riwayat Abu Nu’aim, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمْعَةِ مِائَةَ مَرَّةٍ جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَمَعَهُ نُوْرٌ لَوْ قُسِمَ ذَلِكَ النُّوْرُ بَيْنَ الْخَلْقِ كُلِّهِمْ لَوَسَعَهُمْ

Artinya: “Barangsiapa bersholawat kepadaku pada hari Jumat seratus kali, ia datang pada hari kiamat dengan cahaya, (yang) andaikata dibagi antara makhluk semuanya, cahaya itu akan memenuhinya.”

3. Hadits Ketiga

Anjuran memperbanyak sholawat di hari Jumat juga bersumber dari hadits yang dishahihkan oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban. Syaikh al-Albani menyepakati keshahihannya. Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya termasuk hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan dan diwafatkan. Pada hari itu pula terjadi tiupan sangkakala dan binasa (seluruh makhluk). Maka perbanyaklah sholawat untukku di hari itu. Sesungguhnya sholawat kalian ditunjukkan kepadaku.” (HR Abu Dawud)

Ibnu Katsir juga menjelaskan tentang sholawat pada hari Jumat ini di kitab tafsirnya, “Rasulullah SAW menganjurkan bersholawat kepada kamu sekalian di mana pun berada, dan pasti akan sampai sholawat itu.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Susunan Bacaan Tahlil Singkat: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Bacaan tahlil mungkin sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Pasalnya, bacaan-bacaan ini kerap diamalkan dalam berbagai situasi, seperti pada malam Jumat, mendoakan orang yang telah meninggal dunia, hingga dalam menyambut kepemilikan rumah baru.

HM. Hanif Muslih dalam buku Kesahihan Dalil Tahlil Menurut Al-Qur’an dan Al-Hadis menjelaskan tahlil atau tahlilan sudah menjadi tradisi bagi masyarakat luas di Indonesia. Terlebih bagi muslim yang tinggal di Pulau Jawa lantaran sering melakukan tahlilan dalam berbagai kondisi atau acara.

Meski bacaan tahlil dibaca dalam sejumlah situasi, umumnya orang-orang mengadakan tahlilan untuk mendoakan muslim yang telah wafat.


Demikian yang dimaksud tahlil di sini, adalah bacaan-bacaan tertentu yang mengandung banyak keutamaan (fadilah). Di mana pahala dari membaca bacaan tersebut dihadiahkan kepada muslim yang telah wafat.

Menukil buku Hidangan Ilahi, M. Quraish Shihab turut mengemukakan bahwa tahlil berisi kumpulan doa yang bersumber dari ayat Al-Qur’an dan hadits Nabi SAW yang diperuntukkan sebagai doa bagi orang yang telah meninggal dunia.

Selain ditujukan untuk mendoakan muslim yang wafat, masyarakat juga membaca tahlil di berbagai situasi dan acara. Tahlilan dalam kondisi ini dimaksudkan ingin mengambil keberkahan dari bacaan tahlil yang dilafalkan. Berkah yang diambil diharapkan sampai kepada tujuan diadakannya tahlil itu sendiri.

Seperti mengadakan tahlil dalam rangka memiliki rumah baru. Di mana berharap rumah baru yang dimiliki memperoleh keberkahan Allah SWT.

Sebagaimana penjelasan di atas, bacaan tahlil berasal dari ayat Al-Qur’an dan doa-doa yang termuat dalam hadits Nabi SAW. Simak uraian di bawah untuk mengetahui bacaan tahlil yang biasa dibaca.

Susunan Doa dan Bacaan Tahlil

Mengutip buku Hidangan Ilahi dan laman NU Online, berikut susunan bacaan dan doa tahlil yang bisa diamalkan:

1. Pengantar Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – 1 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – 2 الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – 3 مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – 4 اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – 5 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ – 6 صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ – 7

Latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Shirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”

2. Surat Al-Ikhlas (3X)

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – 1 اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – 2 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – 3 وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ – 4

Latin: Qul huwallāhu aḥad(un). Allāhuṣ-ṣamad(u). Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

3. Surat Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ – 1 مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ- 2 وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ – 3 وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ – 4 وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ – 5

Latin: Qul a’ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

4. Surat An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ- 1 مَلِكِ النَّاسِ – 2 إِلَهِ النَّاسِ -3 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاس – 4 الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ – 5 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ – 6

Latin: Qul a’ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

5. Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – 1 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – 2 الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – 3 مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – 4 اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – 5 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ – 6 صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ – 7

Latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Shirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”

6. Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

الۤمّۤ ۚ – 1 ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ – 2 الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ – 3 وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ – 4 اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ – 5

Latin: Alif lām mīm. Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Al-lażīna yu’minūna bil-gaibi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn(a). Wal-lażīna yu’minūna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablik(a), wabil-ākhirati hum yūqinūn(a). Ulā’ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā’ika humul-mufliḥūn(a).

Artinya: “Alif Lām Mīm. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

7. Surat Al-Baqarah Ayat 163

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ – 163

Latin: Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid(un), lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm(u).

Artinya: “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

8. Surat Al-Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ – 255

Latin: Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm.

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

9. Surat Al-Baqarah Ayat 284-286

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ – 284 اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ – 285 لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ -286

Latin: Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wa in tubdū mā fī anfusikum au tukhfūhu yuḥāsibkum bihillāh(u), fayagfiru limay yasyā’u wa yu’ażżibu may yasyā'(u), wallāhu ‘alā kulli syai’in qadīr(un). Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu’minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā’ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami’nā wa aṭa’nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u). Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa’fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).

Artinya: “Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.” Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

10. Istighfar (3X)

اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ

Latin: Astaghfirullaahal ‘adzhiim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah yang Maha Agung.”

الَّذِيْ لَا اِلَهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

11. Bacaan Hadits Keutamaan Tahlil

اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ

Latin: Afdhaludz dzikri fa’lam annahu laa ilaaha illallaah, hayyun maujuud

Artinya: “Sebaik-baik dzikir-ketahuilah-adalah lafal ‘La ilāha illallāh’, tiada tuhan selain Allah, Dzat yang hidup dan ujud.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ

Latin: Laa ilaaha illallaahu hayyun ma’buud.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah, dzat yang hidup dan disembah.”

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ، حَىٌّ بَاقٍ الَّذِيْ لَا يَمُوْتُ

Latin: Laa ilaaha illallaahu hayyun baaqil ladzii laa yamuut.

Artinya, “Tiada tuhan selain Allah, dzat kekal yang takkan mati.”

12. Tahlil (100X)

لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ

Latin: Laa ilaaha illallaah

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah.”

13. Dua Kalimat Syahadat

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Latin: Laa ilaaha illallaahu muhammadar rasuulullahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah, Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya.”

14. Sholawat Nabi (3X)

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Latin: Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad, Allahumma shalli ‘alaihi wa sallim.

Artinya, “Ya Allah, limpahkan shalawat untuk Sayyidina Nabi Muhammad SAW. Ya Allah, limpahkan shalawat dan salam untuknya (Nabi Muhammad SAW). (2 kali)”

اَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Latin: Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammad yaa rabbi shalli ‘alaihi wa sallim.

Artinya, “Ya Allah, limpahkan shalawat untuknya (Nabi Muhammad SAW). Tuhanku, limpahkan shalawat dan salam untuknya (Nabi Muhammad SAW).”

15. Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ 10X

Latin: Subhaanallaahi wa bihamdihi subhaanallaahi wa bihamdihi.

Artinya: “Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya.”

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Latin: Subhaanallaahi wa bihamdihi, subhaanallaahil ‘adzhiimi wa bihamdihi.

Artinya: “Maha suci Allah dan dengan memuji-Nya. Maha suci Allah yang maha agung dan dengan memuji-Nya.”

16. Sholawat Nabi (3X)

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى حَبِيْبِكَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ اَجْمَعِيْنَ

Latin: Alahumma shalli ‘alaa habiibika sayyidinaa muhammad wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallim ajma’iin.

Artinya: “Ya Allah, tambahkanlah rahmat dan kesejahteraan untuk kekasih-Mu, yaitu pemimpin kami, Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya semua.”

17. Doa Tahlil

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدَا الشَّاكِرِينَ حَمْدَ النَّاعِمِينَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِحَلالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اللهُمَّ صَلّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّلهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةٌ وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةٌ وَبَرَكَةٌ شَامِلَةٌ وَصَدَقَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ نُقَدِّمُ ذَلِكَ وَنُهْدِيهِ إِلَى حَضَرَاتِ حَبِينَا وَشَفِيعِنَا وَقُرَّة أَعْيُنِنَا سَيِّدنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَالْعُلَمَاءِ وَالْعَامِلِينَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَالْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَة الْمُقَرَّبِينَ ثُمَّ إِلَى جَمِيعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المسلمينَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِينَ والْمُؤْمِنَات مِنْ مَشارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرْهَا وَبَحْرِهَا خُصُوصًا إِلَى أَبَاتِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوصًا إِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هُهُنَا بِسَبَبِهِ وَلأَجْلِهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيْنَا وميتنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغَيْرنَا وَكَبِيْرنَا وَذَكَرنَا وَأَنْتَانَا اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيْمَانِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةٌ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا أَحْرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُل خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي كُل خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ . اَلْفَاتِحَةُ

Latin: A’uudzubillaahiminasyaithaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Hamdan syaakriin, hamdan naa’imiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wayukaafi`u maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik. Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad. Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaba maa qoro’naahu minal qur’aanil ‘azhiimi wamaa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu ‘alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhrotin habiibinaa wa syafii’inaa wa qurroti a’yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu ‘alaihi wa sallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihii minal anbiyaa’i walmursaliina wal auliyaa’i wasy-syuhadaa’i wash-shoolihiina wash shohaabati wattaabi’iina wal ‘ulamaa’il ‘aalimiina wal mushonnifiinal mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil’aalamiin, wa malaa’ikatil muqorrobiin. tsumma ilaa jamii’i ahlil qubuur minal muslimiina walmuslimaati walmu`miniina walmu`minaati min masyaariqil ardhi wamaghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushushan abaa`naa wa`ummahaatinaa wa`ajdaadanaa wajaddaatinaa wanakhushu khushushan manijtama’naa hahunaa bisababihi wali ajlihi. Allaahummagh firlahum warhamhum wa’aafihim wa’fu ‘anhum. Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaa ibinaa washaghiirinaa wakabiirinaa wadzakarinaa wauntsaanaa Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa-‘ahyihi ‘alal islaam, waman tawafaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaan. Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrinaa, wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fiihaa ma’aasyunaa, wa ashlih lanaa akhiratanaal latii ilaihaa ma’aadunaa, waj-‘alil hayaata ziyaadatan lanaa fii kulli khairin, waj-‘alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin. Rabbanaa aatinaa fiddun- yaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallam. Subhaanaka rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun. Wasalaamun ‘alal mursaliin, walhamdu lillaahir rabbil ‘aalamiin. Alfaatihah.

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah. Tuhan semesta alam. Sebagaimana orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan puji yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana apa yang patut bagi keluhuran Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan atas penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur’an yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan sholawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh sahabat baginda dalam kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang soleh, para sahabat, para tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah. Kemudian juga kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin, muslimat, mukminin, mukminat dari belahan bumi sebelah timur dan barat, baik yang di daratan maupun yang di lautan, khususnya, kepada bapak dan ibu kami, kakek dan nenek kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami semua dapat berkumpul di sini dan untuk keperluannya. Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, selamatkanlah dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah, ampunilah yang hidup di antara kami dan yang telah wafat, yang hadir (di tempat ini) dan yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, laki- laki maupun perempuan. Ya Allah, siapa yang hidup di antara kami, maka hidupkanlah ia dalam keislaman dan yang wafat, wafatkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah, luruskanlah kehidupan beragama kami, karena itulah pegangan kami dalam segala persoalan, sejahterakanlah dunia kami, karena di sanalah kehidupan kami (serta sarana pengabdian kami). Bahagiakanlah kehidupan akhirat kami karena ke sanalah tempat kami kembali. Jadikanlah kehidupan (kami) bersinambung di dalamnya segala macam kebajikan, dan kematian kami (kelak setelah usia yang panjang) akhir dari segala petaka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, para keluarga, dan sahabat beliau. Maha Suci Tuhanku, Tuhan yang bersih dari apa yang mereka (orang-orang kafir) katakan. Dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” (Baca Surat Al-Fatihah)

18. Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ – 1 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ – 2 الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ – 3 مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ – 4 اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ – 5 اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ – 6 صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ – 7

Latin: Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Shirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Pemilik hari Pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.”

Demikian susunan doa dan bacaan tahlil yang bisa dibaca saat tahlilan.

(fds/fds)



Sumber : www.detik.com

15 Keutamaan Membaca Sholawat, Bisa Jadi Kunci Terkabulnya Doa


Jakarta

Ada sejumlah keutamaan membaca sholawat yang bisa diraih umat Islam. Membaca sholawat dapat menjadi bentuk pujian kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus doa yang bernilai pahala.

Setiap menunaikan salat, umat Islam bahkan telah diwajibkan membaca sholawat nabi setiap tasyahud akhir. Perintah membaca sholawat termaktub dalam Al Quran surah Al-Ahzab ayat 56. Allah SWT berfirman,

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Bacaan Sholawat Pendek

Mengutip dari buku Memahami Makna Bacaan Sholat karya Abu Utsman Kharisman, bacaan sholawat pendek yang dibaca di luar salat, yaitu dapat diamalkan sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Latin: Allahumma shalli ‘alaa sayyidina muhammad

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya.”

Bacaan tersebut sebagaimana dijelaskan oleh Asy-Syaikh al-Utsaimin dalam Syarah Riyadhus Shalihin. Selain itu, umat Islam juga dapat membaca sholawat nabi yang pendek dengan bacaan:

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Latin: Shallallahu ‘ala Muhammadin

Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.”

Keutamaan Membaca Sholawat

Habib Abdullah Assegaf dan Indriya dalam buku Mukjizat Shalawat menukil keutamaan sholawat menurut Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah dalam Kitab Sholawat Nabi SAW. Berikut di antaranya.

  1. Membaca sholawat termasuk wujud menaati perintah Allah SWT sebagaimana telah disebutkan dalam surat Al-Ahzab ayat 56.
  2. Mendapat balasan 10 sholawat dari Allah SWT sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Orang yang bersholawat kepadaku satu kali, Allah akan beri sholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR Muslim)
  3. Derajatnya diangkat sepuluh derajat oleh Allah SWT sebagaimana dalam hadits Nabi SAW yang berbunyi, “Barang siapa bersholawat satu kali saja, Allah SWT akan memberinya sepuluh rahmat sama dengan sepuluh derajat baginya.”
  4. Orang yang bersholawat satu kali akan dituliskan sepuluh kebaikan dan dihapuskan sepuluh keburukan darinya.
  5. Membaca sholawat nabi menjadi kunci terkabulnya doa di sisi Allah SWT. Karena itulah, umat Islam dianjurkan untuk mengawali doa dengan membaca sholawat.
  6. Sholawat akan mendatangkan syafaat dari Rasulullah SAW bagi orang yang membacanya.
  7. Sholawat akan mencukupkan apa yang diinginkan seseorang.
  8. Sholawat menjadikan seorang hamba dekat dengan Rasulullah SAW pada hari kiamat kelak.
  9. Sholawat dapat menjadi bentuk sedekah bagi orang yang tidak mampu bersedekah.
  10. Sholawat kepada Rasulullah SAW yang dibaca dengan ikhlas dapat mempermudah hajat seseorang.
  11. Sholawat memberikan kebaikan pada suatu majelis dan penghuninya tidak akan mendapat kerugian pada hari kiamat.
  12. Sholawat dapat mendatangkan keberkahan serta mencegah seseorang dari kefakiran dan sifat kikir.
  13. Sholawat mengandung zikir kepada Allah SWT untuk mensyukuri segala nikmat-Nya.
  14. Membaca sholawat nabi juga akan menghindarkan seseorang dari sifat lupa. Sebab, melalui sholawat seseorang akan terus mengingat Allah SWT.
  15. Sholawat kepada Rasulullah SAW dari umatnya ialah doa. Semakin banyak seorang muslim bersholawat, maka semakin cinta kita kepada Nabi dan Allah SWT pun akan mencintai kita.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Ini Doa Malaikat untuk Orang yang Bersholawat atas Nabi Muhammad


Jakarta

Salah satu amalan yang pelakunya akan didoakan oleh para malaikat adalah bersholawat atas Nabi Muhammad SAW. Keterangan ini berdasarkan salah satu riwayat hadits yang disabdakan Rasulullah SAW.

Hadits tersebut termaktub dalam Shahih Al Jami yang juga diriwayatkan oleh Adh Dhiya dalam Al Mukhtarah. Hadits yang bersanad hasan dari Amir bin Rabi’ah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah seorang hamba membaca sholawat untukku, kecuali didoakan oleh para malaikat selama ia membaca sholawat untukku. Karena itu, hendaklah ia mengucapkan atau memperbanyak sholawat atas diriku.” (HR Ahmad)


Dikutip dari Syaikh ash Shafuri dalam Nuzhah al Majalis Muntakhab an Nafa’is, Rasulullah SAW pernah menjelaskan doa yang dipanjatkan malaikat bagi orang-orang yang senantiasa bersholawat padanya. Para malaikat di alam kubur akan memintakan ampunan pada Allah SWT bagi muslim yang bersholawat.

Tiap manusia akan ditemani oleh dua malaikat di alam kubur. Menurut riwayat, bila seorang muslim di alam kubur memanjatkan sholawat atas Nabi Muhammad SAW tiap disebutkan nama Rasulullah SAW maka para malaikat turut berdoa untuknya.

Salah satu malaikat itu berdoa, “Semoga Allah mengampunimu,” dan malaikat lainnya berkata, “Aamiin.”

Sebaliknya, bila seorang muslim tidak bersholawat pada Rasulullah SAW, hal itu membuat salah satu malaikat berkata, “Semoga Allah tidak mengampunimu,” hingga kemudian diaminkan oleh malaikat lainnya.

Keutamaan Membaca Sholawat Nabi

Tidak hanya didoakan oleh malaikat, keutamaan lain bagi muslim yang senantiasa membaca sholawat juga akan dihapuskan dosanya dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Hal ini bersumber dari hadits dalam Kitab Sunan an-Nasai Jilid 1 dari Anas bin Malik RA,

مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً وَاحِدَةً؛ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحُطَّتْ عَنْهُ عَشْرُ خَطِيئَاتٍ، وَرُفِعَتْ لَهُ عَشْرُ دَرَجَاتٍ

Artinya: “Siapa yang bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali, dihapuskan darinya sepuluh kesalahan, dan derajatnya diangkat sepuluh tingkat.” (HR an Nasa’i)

Melalui salah satu haditsnya, Rasulullah SAW sendiri pernah menjanjikan syafaat di hari akhir kelak bagi orang-orang yang senantiasa bersholawat kepadanya. Berikut bunyi haditsnya,

أَوْلَى النَّاسِ بِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَكْثَرُهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً

Artinya: “Orang yang paling berhak mendapatkan syafa’atku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku.” (HR Tirmidzi)

Anjuran untuk bersholawat juga disebutkan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 56 yang berbunyi,

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.” (QS Al Ahzab: 56)

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, yang dimaksud sholawat dari Allah SWT dalam ayat di atas adalah pujian-Nya kepada Rasulullah SAW di kalangan para malaikat, sedangkan sholawat dari para malaikat adalah doa mereka untuknya.

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Sebentar lagi umat Islam akan memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, yakni pada 12 Rabiul Awal. Dalam menyambut hari tersebut, umat Islam bisa memanjatkan bacaan doa Maulid Nabi Muhammad SAW.

Peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW biasa disebut dengan Maulid Nabi. Semua umat Islam mengetahui bahwa hari ini diperingati pada tanggal 12 Rabiul Awal. Orang-orang bahkan sudah merayakannya sejak awal bulan Rabiul Awal, jelas Yusuf Al-Qaradhawi dalam Ibnul Qaryah wal Kuttab, Malamih Sirah wa masirah.

Perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan berbagai kegiatan. Mulai dari menyedekahkan makanan atau sembako kepada orang sekitar, membacakan kisah-kisah semasa hidup Rasulullah SAW, ataupun dengan membaca doa Maulid Nabi Muhammad SAW.


Doa yang dipanjatkan ketika memperingati hari lahir Rasulullah SAW biasanya berupa sholawat. Bacaan sholawat itu bisa berupa sholawat Maulid Simtudduror, Maulid Ad-Diba’i, Maulid Al-Barzanji, Maulid Azab, sholawat Bushairi, dan Maulid Ad Diya’ullami, seperti dijelaskan dalam buku Berkah Pena Bertinta Emas karya Zainal Ilmi.

Bacaan Doa Maulid Nabi Muhammad: Sholawat Maulid Simtudduror

Dinukil dari buku yang berjudul Kitab Shalawat Terbaik & Terlengkap oleh Ustadz Rusdianto, berikut bacaan sholawat Maulid Simthud Durar.

Sholawat Pembuka

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bismillahirrahmanirrahim

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا لَاحَ فِي الْأُفْقِ نُورُ كَوْكَبٌ

Latin: Maa laaha fil ufuqi nuuru kaukab

Artinya: Selama cahaya bintang bersinar di ufuk

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

الْفَاتِحِ الْخَاتِمِ الْمُقَرَّبْ

Latin: Al-faatihil khaatimil muqarrab

Artinya: Pemuka, penutup, dan hamba yang didekatkan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

الْمُصْطَفَى الْمُجْتَى الْمُحَبَّبْ

Latin: Al-mushthafal mujtabal muhabbab

Artinya: Insan pilihan dan hamba yang terkasih

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا لَاحَ بَدْرُ وَغَابَ غَيْهَبْ

Latin: Maa laaha badrun wa ghaaba ghaihab

Artinya: Selama bulan purnama bersinar dan kegelapan hilang

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا رِيحُ نَصْرِ بِالنَّصْرِ قَدْ هَبْ

Latin: Maa riiha nashrin bin nashri qad hab

Artinya: Selama angin pertolongan menghembuskan pertolongan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا سَارَتِ الْعِيْسُ بَطْنَ سَبْسَبْ

Latin: Maa saaratil ‘iisu bathna sabsab

Artinya: Selama unta masih berjalan di padang sahara

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَكُلِّ مَنْ لِلْحَبِيْبِ يُنْسَبْ

Latin: Wa kuli man lilhabiibi yunsab

Artinya: Dan, setiap orang yang bernasab kepada beliau

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَكُلِّ مَنْ لِلنَّبِي يَصْحَبْ

Latin: Wa kuli man linnabiyyi yash-hab

Artinya: Dan, setiap orang yang menjadi sahabat beliau

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاغْفِرْ وَسَامِحْ مَنْ كَانَ أَذْنَبْ

Latin: Waghfir wa saamih man kaana adznab

Artinya: Ampunilah dan maafkanlah orang yang telah berbuat dosa

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَبَلَّغِ الْكُلَّ كُلَّ مَطْلَبْ

Latin: Wa ballighil kulla kulla mathlab

Artinya: Dan, sampaikanlah semuanya kepada segala yang diinginkan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاسْلُكْ بِنَا رَبِّ خَيْرَ مَذْهَبْ

Latin: Wasluk binaa rabbi khaira madzhab

Artinya: Dan, tempuhkanlah untuk kami jalan yang terbaik, ya Tuhan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاصْلِحْ وَسَهَلْ مَا قَدْ تَصَعَبْ

Latin: Washlih wa sahhil maa qad tasha’ab

Artinya: Perbaikilah dan mudahkanlah segala yang sulit

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

أَعْلَى الْبَرَايَا جَاهَا وَأَرْحَبْ

Latin: A’lal baraayaa jaahan wa arhab

Artinya: Makhluk yang tertinggi dan terluas kedudukannya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

أَصْدَقِ عَبْدِ بِالحَق أَعْرَبُ

Latin: Ashdaqi ‘abdin bil haqqi a’rab

Artinya: Hamba yang paling jujur yang menyampaikan kebenaran

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

خَيْرِ الْوَرَى مَنْهَجًا وَأَصْوَبْ

Latin: Khairil waraa manhajan wa ashwab

Artinya: Manusia yang paling baik dan benar manhajnya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَا ظَيْرَ يُمْن عَنِّى فَأَطْرَبْ

Latin: Maa thaira yumnin ghan-nan fa athrab

Artinya: Selama burung keberkahan berdendang dan bernyanyi

Sholawat Kedua

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَشْرَفِ بَدْرٍفِى الْكَوْنِ اَشْرَقْ

Latin: Asyrafi badrin fil kauni asyraq

Artinya: Bulan purnama termulia yang bersinar di semesta

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَكْرَمِ دَاعٍ يَدْعُوْ اِلَى الْحَقْ

Latin: Akrami daa’in yad’uu ilal-haq

Artinya: Penyeru terbaik yang mengajak kepada kebenaran

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَلْمُصْطَفَى الصَّادِقِ الْمُصَدَّقْ

Latin: Almushthafaash shaadiqil mushaddaq

Artinya: Insan pilihan, yang benar dan dibenarkan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَحْلَى الْوَارَى مَنْطِقًاوَاَصْدَقْ

Latin: Ahlal waraa manthiqan wa ashdaq

Artinya: Manusia yang paling manis dan paling tutur katanya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

اَفْضَلِ مَنْ بِالتُّقَى تَحَقَّقْ

Latin: Afdhali man bit tuqaa tahaqqaq

Artinya: Orang yang paling utama yang mewujudkan ketakwaan

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

مَنْ بِالسَّخَاوَالْوَفَاتَخَلَّقْ

Latin: Man bis sakhaa wal wafaa takhallaq

Artinya: Pemilik akhlak dermawan dan setia

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاجْمَعْ مِنَ الشَّمْلِ مَاتَفَرَّقْ

Latin: Wajma’ minasy syaamli maa tafarraq

Artinya: Dan persatukanlah setiap yang tercerai dari kumpulannya

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاصْلِحْ وَسَهّلْ مَاقَدْتَعَوَّقْ

Latin: Washlih wa sah-hil maa qad ta’awwaq

Artinya: Perbaiki dan mudahkanlah segala yang terhambat

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَافْتَحْ مِنَ الْخَيْرِكُلَّ مُغْلَقْ

Latin: Waftah minal khaairi kulla mughlaq

Artinya: Bukalah segala kebaikan yang terkunci

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاَلِهِ وَمَنْ بِاٌلنَّبِيّ تَعَلَّقْ

Latin: Wa aalihi wa man bin-nabii ta’allaq

Artinya: Dan atas keluarganya serta yang cinta kepada Nabi

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَاَلِهِ وَمَنْ لِلْحَبِيْبِ يَعْشَقْ

Latin: Wa aalihi wa man lilhabbiib ya’syaq

Artinya: Dan atas keluarganya serta yang merindukan beliau

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

وَمَنْ بِحَبْلِ النَّبِيّ تَوَثَّقْ

Latin: Wa man bihablin nabii tawatstsaq

Artinya: Dan yang berpegang dengan tali Nabi

يَا رَبِّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدُ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaa muhammad

Artinya: Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad

يَارَبّ صَلّ عَلَيْهِ وَسَلّمْ

Latin: Yaa rabbi shalli ‘alaihi wa sallim

Artinya: Ya Tuhan, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada beliau

Selanjutnya dapat membacakan kisah Maulid Nabi.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

10 Waktu Tepat Membaca Sholawat, Yuk Amalkan!



Jakarta

Sholawat bisa menjadi salah satu ungkapan terima kasih sekaligus pujian kepada Rasulullah SAW. Sholawat merupakan amalan yang bisa dibaca kapanpun dan di manapun.

Sholawat dapat mendatangkan kebaikan bagi setiap muslim yang rutin mengamalkannya. Seorang yang membaca sholawat bahkan mendapat doa dari malaikat.

Suatu hari Rasulullah SAW datang dengan wajah berseri-seri dan bersabda, “Malaikat Jibril datang kepadaku sambil berkata, ‘Sangat menyenangkan untuk engkau ketahui wahai Muhammad, bahwa untuk satu sholawat dari seorang umatmu akan kuimbangi dengan sepuluh doa baginya dan sepuluh salam bagiku akan ku balas dengan sepuluh salam baginya.” (HR An Nasa’i)


Waktu yang Dianjurkan Membaca Sholawat

Dirangkum dari buku Keajaiban Sholawat oleh Kamarudin, berikut ini waktu-waktu yang dianjurkan membaca sholawat.

1. Sesudah Azan

Diriwayatkan dalam Hadits Imam Ahmad dan Imam Muslim, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila kamu mendengar muadzin menyerukan azan, maka jawablah dengan jawaban yang sama ia baca. Setelah selesai maka bersholawatlah kepadaku.” (HR Muslim)

Dalam hadits senada, Imam Bukhari meriwayatkan dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda:

“Siapa saja yang ketika mendengar Azan atau Iqamat berdoa,’Ya Allah, ya Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, pemilik sholat yang akan dilaksanakan, limpahkanlah sholawat kepada Muhammad SAW, hamba sekaligus utusan-Mu, berikanlah kepadanya wasilah, keutamaan, derajat tinggi, dan syafaat pada hari kiamat.”

2. Ketika masuk dan keluar masjid

Disunnahkan juga membaca sholawat ketika masuk ataupun keluar masjid. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila masuk ke masjid, ucapkanlah ‘salam’ kepadaku. Sesudah itu, hendaklah membaca, ‘Allahummaftah li abwaba rahmatik (Wahai Tuhanku, bukakanlah untukku segala pintu rahmatmu). Dan apabila hendak keluar, hendaklah membaca (sesudah bersholawat) ‘Allahumma inni asaluka min fadhlika (Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu limpahan Rahmat-Mu)’. HR Abu Dawud)

3. Sesudah membaca tasyahud akhir

Rasulullah SAW bersabda:

“Jika seseorang dari kamu bertasyahud dalam sholat, maka hendaklah dia membaca: Allahumma sholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad. Kama Sholaita ala ibrahim, wa ala ali Ibrahim. Innaka hamidummajid.” (HR Al-Baihaqi)

4. Ketika sholat jenazah

Menurut Imam Syafi’i, “Sunnah Nabi SAW dalam melaksanakan sholat jenazah ialah bertakbir pada permulaannya, sesudah itu membaca Al-Fatihah dengan tidak mengeraskan suara, kemudian sesudah takbir kedua membaca sholawat, sesudah bersholawat bertakbir lagi, takbir ketiga. Sesudah takbir yang ketiga ini membaca doa dengan penuh keikhlasan untuk jenazah itu. Dalam sholat jenazah tidak dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an. Setelah itu bertakbir lalu memberi salam dengan suara yang tidak dikeraskan.”

5. Pada permulaan dan akhir doa

Salah satu adab dalam berdoa yaitu mengucapkan sholawat di awal dan akhirnya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya doa itu berhenti antara langit dan bumi, tiada naik barang sedikit juga dari padanya sehingga engkau bersholawat atas nabimu.” (HR Tirmidzi).

6. Ziarah ke makam Nabi Muhammad

Sebagaimana sabda Rasulullah: “Tiadalah seseorang dari pada kamu yang mengucapkan salam kepadaku yaitu di sisi kuburku melainkan Allah mengembalikan ruhku padaku untuk menjawab salammu itu.” (HR Abu Daud).

7. Ketika hendak memulai urusan penting

Rasulullah SAW bersabda: “Setiap pekerjaan baik jika tidak dimulai dengan bersholawat maka pekerjaan atau urusan itu terputus dan hilang keberkahannya.”

8. Pada malam dan hari Jumat

Rasulullah SAW bersabda, “Perbanyaklah membaca sholawat pada malam Jumat dan siangnya, karena sholawat itu dikemukakan kepadaku.” (HR At Thabrani)

9. Setiap memulai majelis

Dalam haditsnya, Rasulullah SAW bersabda, “Tidak duduk suatu kaum dalam suatu majelis, sedang mereka tidak berdzikir dan tidak bersholawat melainkan akan menderita kekurangan maka jika Allah Menghendaki, niscaya Allah akan mengazab mereka dan jika Allah menghendaki, niscaya akan mengampuni mereka.” (HR At Tirmidzi dan Abu Dawud)

10. Ketika dilanda kesulitan

Dari Ubay bin Ka’ab bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah SAW, “Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu sekiranya saya jadikan sholawat saya untuk engkau semua? Beliau menjawab, “Kalau demikian, Allah akan memelihara engkau dari segala yang membimbangkanmu, baik mengenai duniamu maupun akhiratmu.” (HR Ahmad)

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com