Tag Archives: siksa

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim, Amalan yang Bisa Dikerjakan pada 10 Muharram


Jakarta

Dalam Islam, menyantuni anak yatim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Bahkan, Allah SWT menyebutkan perhatian terhadap anak yatim sebagai salah satu ukuran keimanan dan kesalehan seseorang.

Menyantuni anak yatim bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tapi juga sarana meraih keberkahan hidup dan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Pengertian Anak Yatim

Mengutip buku Dahsyatnya Doa Anak Yatim karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani, secara bahasa, yatim berarti seseorang yang kehilangan ayah. Dalam istilah syariat, anak yatim adalah anak yang belum baligh dan telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Setelah baligh, status yatimnya gugur.


Islam memberikan perhatian besar terhadap anak-anak yatim karena mereka kehilangan sosok pelindung dan pencari nafkah utama dalam hidup. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memberikan kasih sayang, perlindungan, dan dukungan materi kepada anak-anak yatim.

Allah SWT secara tegas memerintahkan untuk memperhatikan nasib anak yatim dalam berbagai ayat Al-Qur’an. Di antaranya dalam surat Al-Maun ayat 1 dan 2,

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَأَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.

Kemudian dalam surat An-Nisa ayat 10, Allah SWT berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

Ayat ini menegaskan ancaman keras bagi siapa saja yang mengambil atau menyia-nyiakan harta anak yatim.

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

1. Kedudukan yang Dekat dengan Rasulullah SAW

Dikutip dari buku Ismail Zulkarnain: Anak Bakul Kerupuk Jadi Orang Tenar karya KH. Lukman Hakim & Abu Mansur Al-Asy’ari, terdapat hadits yang menjelaskan keutamaan bagi orang yang menyantuni anak yatim.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.”
Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan keutamaan luar biasa bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan dekat dengan Nabi Muhammad SAW di surga, posisi yang sangat mulia.

2. Mendapat Balasan Surga

Umat muslim yang menyayangi dan mengasuh anak yatim juga akan dimasukkan ke dalam surga. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi).

3. Pelembut Hati dan Penghilang Kekerasan

Seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah SAW tentang hatinya yang keras. Maka Nabi bersabda:
“Usaplah kepala anak yatim dan beri makan orang miskin, maka hatimu akan menjadi lembut dan kebutuhanmu akan tercukupi.” (HR. Thabrani)

4. Golongan Orang yang Taat

Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Anak Yatim oleh M Khallurrahman Al-Mahfani, dijelaskan orang-orang yang memuliakan anak yatim akan meraih predikat abrar yakni saleh atau taat kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Insan ayat 8, Allah SWT berfirman,

وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

5. Diselamatkan dari Siksa Hari Kiamat

Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman: “Demi yang Mengutusku dengan Hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR Thabrani)

Menyantuni anak yatim adalah amalan yang bukan hanya berdampak pada kehidupan anak tersebut, tetapi juga pada kehidupan spiritual kita sebagai umat muslim. Islam sangat mendorong agar umatnya menjadi pelindung dan pembimbing bagi anak-anak yatim yang membutuhkan kasih sayang.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Hukum Sedekah Bisa Berubah Jadi Haram, Ini Sebabnya


Jakarta

Sedekah adalah amalan yang dianjurkan. Hukum sedekah adalah sunnah menurut ijma ulama. Namun, bisa menjadi haram karena kondisi tertentu.

Diterangkan dalam buku Fiqh Muamalat karya Abdul Rahman Ghazaly dkk, dalil yang dijadikan dasar hukum sedekah adalah firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 280 dan 261.

وَاِنْ كَانَ ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ٢٨٠


Artinya: “Jika dia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Kamu bersedekah (membebaskan utang) itu lebih baik bagimu apabila kamu mengetahui(-nya).” (QS Al-Baqarah: 280)

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Baqarah: 261)

Dalil sedekah juga bersandar pada sejumlah hadits. Rasulullah SAW bersabda,

اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بشق تمرة (متفق عليه)

Artinya: “Lindungilah dirimu semua dari siksa api neraka dengan bersedekah meskipun hanya dengan separuh biji kurma.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعفو إِلَّا عِرًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ (رواه مسلم)

Artinya: “Sedekah tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)

Hukum Sedekah yang Haram

Hukum sedekah bisa berubah menjadi haram apabila mengetahui barang yang akan disedekahkan itu akan digunakan untuk kejahatan dan maksiat. Demikian seperti dijelaskan dalam buku Fiqh karya M. Aliyul Wafa dkk.

Dalil yang menguatkan hal ini adalah firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 272,

۞ لَيْسَ عَلَيْكَ هُدٰىهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ فَلِاَنْفُسِكُمْ ۗوَمَا تُنْفِقُوْنَ اِلَّا ابْتِغَاۤءَ وَجْهِ اللّٰهِ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ خَيْرٍ يُّوَفَّ اِلَيْكُمْ وَاَنْتُمْ لَا تُظْلَمُوْنَ ٢٧٢

Artinya: “Bukanlah kewajibanmu (Nabi Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allahlah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki (berdasarkan kesiapannya untuk menerima petunjuk). Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, (manfaatnya) untuk dirimu (sendiri). Kamu (orang-orang mukmin) tidak berinfak, kecuali karena mencari rida Allah. Kebaikan apa pun yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi.”

Dalam Kitab Terlengkap Biografi Empat Imam Mazhab karangan Rizem Aizid turut dijelaskan, hukum sedekah bisa menjadi haram apabila diniatkan sebagai uang sogok.

Kebolehan Sedekah dengan Harta Haram

Sedekah dengan harta haram diperbolehkan untuk kondisi tertentu. Imam al-Ghazali dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin menjelaskan, sedekah dengan harta haram boleh dilakukan semata-mata hanya untuk melepaskan diri dari kezaliman. Harta haram, kata Imam al-Ghazali, hukumnya menjadi halal bagi orang lain, namun bagi yang bersangkutan tetap haram.

“Itu karena harta yang haram tersebut jelas haram bila dipakai untuk diri sendiri, dan sayang bila disia-siakan atau dibuang ke laut. Maka yang terbaik adalah disedekahkan untuk kemaslahatan kaum muslim,” jelas Imam al-Ghazali seperti diterjemahkan Purwanto.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Bolehkah Sedekah Subuh Dimasukkan ke Kotak Amal Masjid?


Jakarta

Sedekah subuh adalah salah satu amalan yang dianjurkan bagi umat Islam untuk dilakukan setelah salat Subuh. Ada banyak cara untuk mengerjakan amalan ini.

Amalan sedekah subuh mengandung keutamaan besar. Dijelaskan dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan karya Ahmad Mudzaki, setiap pagi saat matahari terbit, Allah SWT mengutus dua malaikat untuk berdoa bagi mereka yang bersedekah.

Hal tersebut bersandar pada sebuah hadits dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’. Malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil’.” (HR Bukhari dan Muslim)


Dijelaskan, hadits tersebut menegaskan sedekah subuh sebagai amal yang dapat mendatangkan keberkahan dan doa kebaikan bagi pelakunya.

Salah satu pertanyaan yang muncul terkait sedekah subuh adalah cara pengamalannya, bolehkah sedekah subuh dimasukkan ke kotak amal masjid? Pertanyaan ini sering muncul di kalangan masyarakat yang ingin berbuat baik tetapi bingung soal tata cara yang tepat dalam melakukan sedekah subuh.

Tata Cara Melakukan Sedekah Subuh

Berdasarkan sumber sebelumnya, sedekah subuh memang dianjurkan dilakukan segera setelah salat Subuh berjamaah, sebelum matahari terbit. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan memasukkan sedekah ke dalam kotak amal di masjid. Hal ini dianggap sesuai dan tidak ada larangan untuk melakukannya, asalkan niatnya ikhlas untuk bersedekah di jalan Allah SWT.

Bagi para pria yang hadir di masjid, mereka bisa langsung memasukkan sedekah tersebut ke dalam kotak amal. Sedangkan bagi ibu-ibu yang tidak berangkat ke masjid, mereka bisa menitipkan sedekah subuh ini kepada suami atau anak mereka yang hadir ke masjid. Dengan demikian, hukum memasukkan sedekah subuh ke kotak amal masjid adalah boleh bahkan dianjurkan.

Selain memasukkan sedekah subuh ke kotak amal masjid, ada cara lain sedekah subuh. Berikut di antaranya:

1. Mengirimkan uang melalui transfer bank tepat setelah waktu subuh. Dana tersebut bisa dikirimkan kepada orang tua, teman yang memerlukan, lembaga sosial, atau pihak lain yang membutuhkan, sebagai bentuk sedekah.

2. Menyediakan makanan dan mengantarkannya pada waktu setelah salat subuh ke rumah tetangga, pondok pesantren, panti asuhan, atau tempat-tempat lain di mana makanan tersebut akan dikonsumsi.

3. Menyerahkan bantuan atau sumbangan secara langsung kepada mereka yang membutuhkan, dilakukan sesaat setelah Subuh sebagai wujud kepedulian dan kebaikan.

Batas Waktu Sedekah Subuh

Batas waktu untuk melakukan sedekah subuh sangatlah dekat dengan waktu terbitnya matahari, yaitu kurang lebih satu jam setelah selesai melaksanakan salat Subuh.

Allah SWT menjanjikan bahwa rezeki yang diinfaqkan di jalan-Nya akan kembali dalam jumlah yang lebih besar. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Hadid ayat 18,

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَالْمُصَّدِّقٰتِ وَاَقْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah, baik laki-laki maupun perempuan, dan meminjamkan (kepada) Allah pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) kepada mereka dan baginya (diberikan) ganjaran yang sangat mulia (surga).”

Manfaat Mengamalkan Sedekah Subuh

Selain sebagai wujud dari amal kebaikan, sedekah subuh membawa manfaat luar biasa yang bisa dirasakan baik di dunia maupun di akhirat. Berikut adalah beberapa manfaat dahsyat dari mengamalkan sedekah subuh yang dirangkum dari buku The Power of Jalur Langit karya Kawanita dkk:

1. Permintaannya dikabulkan oleh Allah SWT

Sedekah subuh membuka peluang besar agar setiap doa dan harapan kita dikabulkan oleh Allah SWT.

2. Didoakan oleh dua malaikat

Setiap kali seseorang bersedekah subuh, dua malaikat turun untuk mendoakan keberkahan bagi pemberi sedekah.

3. Mendapat pahala berlipat ganda

Kebaikan yang diberikan melalui sedekah subuh akan diganjar dengan pahala yang berkali-kali lipat.

4. Rezeki semakin melimpah

Allah SWT menambah rezeki bagi mereka yang senantiasa bersedekah, terutama di waktu subuh yang penuh berkah.

5. Penghapusan dosa-dosa

Melalui sedekah subuh, dosa-dosa yang telah dilakukan akan dihapus.

6. Dijauhkan dari malapetaka

Sedekah subuh menjadi pelindung dari berbagai musibah atau malapetaka yang bisa saja terjadi.

7. Memperoleh kedudukan tinggi di hadapan Allah SWT

Amalan ini membantu meningkatkan derajat dan kedudukan di hadapan Allah SWT

8. Kesembuhan dari penyakit

Bagi yang sakit, sedekah subuh bisa menjadi wasilah untuk mendapatkan kesembuhan dari Allah SWT.

9. Didekatkan pada pintu surga dan dijauhkan dari api neraka

Amalan sedekah subuh menjadi jalan untuk mendekatkan diri pada surga serta terhindar dari siksa neraka.

10. Mendapatkan naungan di padang mahsyar

Pada hari kiamat, sedekah subuh menjadi sebab seseorang mendapatkan perlindungan di padang mahsyar.

11. Pahala jariyah yang terus mengalir

Sedekah subuh juga dihitung sebagai pahala jariyah yang terus mengalir meskipun pemberinya telah tiada.

12. Hati menjadi lapang

Melakukan sedekah subuh memberikan ketenangan dan kelapangan hati bagi pelakunya.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Negara



Jakarta

Sebuah negara tidak akan pernah tegak dengan kokoh kecuali ia mampu menetapkan tujuan ideal yang akan menjamin kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Penulis berfikir bahwa semua orang bersepakat bahwa masa depan harus lebih baik meskipun sebesar apa pun masalah yang pernah dihadapi di masa lalu. Peran para cendekiawan hendaknya ikut memikirkan masa depan bangsa dan negara.

Negara berjalan menuju tujuannya tentu digerakkan oleh penguasa yang memperoleh amanah masyarakat. Menurut Ibnu Khaldun, kekuasaan itu terbentuk melalui kemenangan. Kekuasaan itu merupakan kedudukan menenangkan, meliputi berbagai kesenangan materi maupun maknawi, material maupun spiritual, visible maupun invisible sehingga untuk mendapatkannya seringkali melalui kompetisi yang menggemparkan dan sedikit orang yang mau menyerahkannya. Partai yang menjadi pilar demokrasi, maka partai acapkali menjadi proteksi, pembela, bahkan klaim untuk semua persoalan.

Kekuasaan dan politik menurut Ibnu Khaldun adalah, memiliki tujuan yang substansial dan seharusnya diformulasikan untuk kemanusiaan, karena keduanya secara naluri berkait dengan fitrah manusia dan pola pikirnya yang condong kepada maslahat. Dalam hal ini meliputi kebutuhan manusia terhadap perlindungan, keamanan, kesejahteraan dan lainnya. Ini termasuk tanggung jawab politik dan kekuasaan.


Dalam pandangan Islam, kekuasaan adalah bagian dari perintah syariat yang sangat penting dan menjadi potensi ladang amal kebaikan yang berbuah pahala yang sangat besar. Tapi sebaliknya, jika disalahgunakan akan mendapatkan murka Allah SWT dan siksa neraka. Oleh sebab itu, bagi seorang mukmin, kekuasaan itu seharusnya direbut untuk dijadikan wasilah menuju negeri yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur. Negeri yang dipimpin seorang mukmin akan bercirikan, penguasanya tidaklah tamak pada materi, tidak cinta dunia dan kedudukan, tidak lemah di hadapan popularitas, tidak takut kehilangan dunia dan tidak bersikap busuk untuk menggerus tugas intelektual dan spiritual.

Sebuah hadis diriwayatkan oleh Bukhari, Nabi bersabda: Sesungguhnya pemimpin itu adalah perisai, mereka berperang dari belakangnya, dan merasa kuat dengannya. Jika pemimpin itu memerintahkan untuk bertakwa kepada Allah SWT dan ia berlaku adil, maka bagi mereka pahala. Tetapi jika mereka memerintahkan selainnya (bukan hal yang baik), maka mereka mendapatkan dosa dari perintah itu. Salah satu kewajiban pemimpin, khususnya pemerintah, dalam dunia Islam ialah memberikan perlindungan dan rasa aman terhadap segenap rakyatnya agar mereka merasa aman dari berbagai macam gangguan, baik dari ancaman dari dalam maupun dari luar.

Sedangkan untuk mencapai kesejahteraan rakyatnya, telah diberikan contoh oleh Amirul Mukminin Umar bin Khattab, yang berhasil memperluas wilayah Islam dengan menaklukkan wilayah yang sebelumnya dikuasai oleh dua kerajaan besar yaitu Persia dan Romawi, yaitu wilayah Syam, Mesir, hingga Irak. Kemudian sistem administrasi ditata dengan baik yang membuat pemerintahannya berjalan stabil dan rakyatnya sejahtera. Tentu sikap adil dan amanah merupakan ciri kepemimpinannya.

Prestasi Umar bin Abdul Aziz pada masanya memiliki orientasi dalam kepemimpinanya. Ia berhasil memperluas wilayah dengan metode dakwah serta penekanan amar ma’ruf nahi mungkar. Bahkan dalam perluasan wilayah, ia tidak menggunakan kekuatan militer. Akhir dari pemerintahannya, tidak ditemukan rakyatnya yang menjadi orang meminta-minta (fakir) dan mereka menjadi orang yang sejahtera.

Menurut Ibnu Khaldun ada tahapan dalam perkembangan suatu negara:

1. Tahap Pendirian Negara. Tahapan ini untuk mencapai tujuannya dengan menaklukkan atau merebut kekuasaan.

2. Tahap Pemusatan Kekuasaan. Pemusatan kekuasaan adalah kecenderungan yang alamiah pada manusia. Ketika penguasa merasa kekuasaan telah mapan, maka ia akan memonopoli kekuasaan dan menjatuhkan elemen-elemen yang sebelumnya menopang kekuasaannya.

3. Tahap Kekosongan. Tahap ini merupakan penikmatan kekuasaan yang didapat. Mereka akan mengumpulkan harta kekayaan, mengabadikan peninggalan-peninggalan dan meraih kemegahan. Negara dalam posisi puncak perkembangannya.

4. Tahap Ketundukan dan Kemalasan. Negara dalam keadaan statis, tidak ada perubahan apapun, negara seakan menunggu permulaan akhir kisahnya.

5. Tahap Foya-foya dan Penghamburan Kekayaan. Tahap ini negara mengalami masa ketuaan dan dirinya telah diliputi penyakit kronis yang menuju keruntuhan.

Negara tercinta ini sudah masuk pada tahapan yang mana? Tentu para pembaca maupun penulis akan berbeda-beda persepsinya, namun benang merahnya akan kelihatan. Oleh karena itu, bagi penguasa yang pegang amanah hendaknya bisa menjaga momentum agar negara tidak mengalami perkembangan menurun atau tidak menuju keruntuhannya.

Semoga Allah SWT. menjaga dan menguatkan iman penguasa agar menjalankan negara sesuai tujuannya. Hindarkan dengan tidak mementingkan diri dan kelompoknya.

—–

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Galau



Jakarta

Penulis mulai dari firman-Nya dalam surah al-Qashash ayat 83 yang terjemahannya, “Negeri akhirat itu Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menyombongkan diri dan tidak berbuat kerusakan di bumi. Kesudahan (yang baik, yakni surga) itu (disediakan) bagi orang-orang yang bertakwa.”

Makna ayat ini menerangkan bahwa kebahagiaan dan segala kenikmatan di akhirat disediakan untuk orang-orang yang tidak takabur, tidak menyombongkan diri, dan tidak berbuat kerusakan di muka bumi seperti menganiaya dan sebagainya. Mereka itu bersifat rendah hati, tahu menempatkan diri kepada orang yang lebih tua dan lebih banyak ilmunya. Kepada yang lebih muda dan kurang ilmunya, mereka mengasihi, tidak takabur, dan menyombongkan diri.

Orang yang takabur dan menyombongkan diri tidak disukai Allah SWT. akan mendapat siksa yang amat pedih, dan tidak masuk surga di akhirat nanti, sebagaimana firman-Nya : Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah. (an-Nisa’ ayat 173) Sabda Rasulullah SAW, “Tidak akan masuk surga orang yang ada di dalam hatinya sifat takabur, sekalipun sebesar zarah”. (Riwayat Muslim dan Abu Dawud dari Ibnu Mas’ud) Ayat 83 ini ditutup dengan penjelasan bahwa kesudahan yang baik berupa surga diperoleh orang-orang yang takwa kepada Allah SWT. dengan mengamalkan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, tidak takabur dan tidak menyombongkan diri seperti Fir’aun dan Karun.


Ketahuilah, sesungguhnya orang yang mencintai pangkat dan kedudukan adalah orang yang hatinya telah dikuasai hasrat terhadap jabatan, sebagaimana hati orang yang mencintai harta telah dikuasai hasrat untuk memiliki segala. Jika para pemilik kedudukan dan harta menjadikan kedudukan dan harta sebagai wasilah untuk suatu tujuan yang kekal ( akhirat ), maka pemilik hati akan menjadikan hatinya sebagai wasilah untuk menuju tujuan itu. Itulah kemuliaan hidup seseorang. Sebaliknya jika para pemilik kedudukan dan harta kekayaan itu sudah menjadi tujuan hidupnya, maka sengsaralah ia saat kehilangan kedudukan dan hartanya.

Pada masa akhir periode jabatan, seseorang akan terlihat pada dua keadaan :
1. Ikhlas, ia sadar bahwa jabatan itu merupakan amanah dan anugerah dari Allah SWT. sebagaimana dalam firman-Nya surah ali-Imran ayat 26. Adapun inti ayat tersebut adalah : Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak seorang pun mampu mengangkat derajat orang lain dan memuliakannya kecuali atas izin-Nya, dan tidak seorang pun mampu menjatuhkan kekuasaan orang lain dan menghinakannya kecuali atas izin-Nya. Jika seseorang berkedudukan tinggi dan menyadari sepenuhnya atas ayat ini, maka ia berbahagia dan senang saat mengakhiri jabatannya.

2. Galau. Ini merupakan ciri-ciri orang yang berkedudukan mengalami post power syndrome. Ia berharap berumur panjang dan berangan-angan seterusnya merasakan nikmatnya dunia. Kedudukan yang yang berkelanjutan dan pelayanan prima yang ia peroleh merupakan kenikmatan yang diharapkan. Ketenaran dan ketersanjungan yang merupakan buah dari kedudukan yang ia selalu dambakan dan nikmati. Ingatlah bahwa semua itu adalah fana ( tidak kekal ) dan sesungguhnya Allah SWT. pemilik karunia sudah mengingatkan bahwa kepemimpinan/kedudukan itu selalu dipergilirkan. Jika engkau galau menghadapi kondisi ini, itu merupakan lemahnya iman dan keyakinanmu.

Wahai para pejabat yang akan mengakhiri jabatannya, segeralah mendekatkan diri kepada Tuhanmu. Ingatlah kebahagian seseorang itu bisa diperoleh dengan mengetahui Yang Mahakuasa dan menaati-Nya, mengerjakan perintah-Nya secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan serta meninggalkan larangan-Nya berupa kekafiran, kefasikan dan kemaksiatan. Maka mulailah dengan memperbaiki hati, karena hati merupakan sumber semua kebaikan dan sumber segala dosa serta permusuhan.

Baik tidaknya hati terbagi dua sebagai berikut : Pertama, terbatas pada diri sendiri, seperti pengetahuan dan keyakinan. Kedua, meluas pada orang lain, seperti keinginan untuk berderma dan berbuat baik. Untuk itulah, jagalah hati agar tetap baik ( bersih ) dan lawanlah bisikan-bisikan setan agar nafsumu ikut menolak bisikan itu. Ketahuilah ada dua jalan untuk menghilangkan cinta pada jabatan yaitu jalan ilmu dan jalan amal ( Imam Ghazali ).

Jalan ilmu. Ingatlah bahwa ilmu adalah penguasaan hati. Jika seseorang telah menguasai hatinya maka ia akan mati dalam keadaan selamat. Adapun jalan amal atau tindakan, dengan mengasingkan diri dan merendahkan diri. Dalam bermasyarakat kita hendaknya tetap bergaul namun hatimu telah mengasingkan diri agar tidak tergoda dengan pesona jabatan. Merendahkan diri merupakan upaya untuk tidak merasa diri lebih tinggi dari orang lain. Ingatlah ketinggian derajat duniawi tidaklah menjadi ukuran Allah SWT. kecuali hanya ketaatan dan ketakwaannya.

Ya Allah, bimbinglah kami agar selalu mengingat-Mu dan tuntunlah agar kami beribadah dengan-Mu yang benar. Jauhkanlah kami dari tujuan akhir pada dunia dan kokohkan iman kami untuk selalu mengingat akhirat.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

Pembiaran



Jakarta

Istidraj yaitu nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang membangkang atau jauh terhadap-Nya. Ini merupakan hukuman dari Allah SWT agar orang tersebut terus terjerumus dalam kesesatan. Hal ini menjadikan seseorang yang diberikan nikmat tetapi diarahkan menuju kebinasaan oleh Allah SWT.

Adapun nikmat ada dua jenis yaitu nikmat hasil jerih payah dan nikmat istidraj. Seseorang yang bekerja keras maupun bekerja cerdas akan memperoleh kenikmatan dari-Nya, ini berlaku bagi mukmin maupun kafir. Allah SWT tidak menyia-nyiakan atas jerih payah hamba-Nya. Orang beriman akan menikmati hasil usaha duniawinya di dunia, dan selain itu menikmati di akhirat. Adapun orang kafir akan menikmati hasil usahanya di dunia saja. Sebagaimana dalam firman-Nya surah Hud ayat 15 yang terjemahannya, “Siapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, pasti Kami berikan kepada mereka (balasan) perbuatan mereka di dalamnya dengan sempurna dan mereka di dunia tidak akan dirugikan.”

Makna ayat ini adalah: Menerangkan bahwa penyebab orang musyrik mendustakan Al-Qur’an adalah karena dorongan hawa nafsu yang cenderung mengutamakan urusan duniawi. Barang siapa menghendaki kehidupan dunia dengan pangkat, kemewahan, serta kenikmatan hidup, dan menginginkan pula perhiasannya seperti harta kekayaan yang melimpah, fasilitas hidup yang lengkap dan mewah, pasti Kami akan berikan balasan penuh atas pekerjaan dan jerih payah mereka selama di dunia dengan sempurna. Itulah ketetapan Allah SWT yang berlaku bagi siapa saja yang bekerja akan mendapatkan hasil dari jerih payahnya, dan mereka di dunia tidak akan dirugikan oleh hasil usaha mereka sendiri.


Oleh karena itu ketika kita memperoleh kenikmatan, maka renungkanlah apakah nikmat itu karena jerih payah atau nikmat istidraj?

Dikisahkan Umar bin Khatab saat diberikan ghanimah (harta ramasan perang) Qadisiah ke hadapannya, Umar menangis karena khawatir kemenangan yang telah dicapai itu merupakan istidraj Allah SWT untuknya. Dia menangis sambil berkata, ” Ya Allah, Engkau tahu bahwa Muhammad SAW lebih baik dariku, tapi Engkau tidak memberikan ini kepadanya. Engkau tahu bahwa Amirul Mukminin Abu Bakar lebih baik dariku, tapi Engkau tidak memberikan ini kepadanya. Maka, aku berlindung kepada-Mu supaya semua ini tidak berubah menjadi fitnah bagi agamaku.”

Adapun yang membedakan nikmat anugerah dengan nikmat istidraj adalah kondisi seseorang saat menerima nikmat tersebut. Jika ia menerimanya dengan rasa syukur kepada Allah SWT lalu istiqamah dalam syukurnya, maka itu pertanda bahwa nikmat yang tercurah itu merupakan pesan cinta dan anugerah. Namun, jika ia menerimanya tapi ia lupa dengan Sang Pemberi Nikmat, lupa pada-Nya yang mengaruniainya, kemudian menggunakan nikmat itu dengan cara dan pada jalan yang tidak diridhai-Nya, disebabkan keberpalingannya dari rasa syukur. Orang semacam ini akan menjalani kehidupan yang sempit, sebagaimana firman-Nya dalam surah Thaha ayat 124 yang terjemahannya, “Siapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya kehidupan yang sempit. Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”

Makna pada ayat ini Allah SWT memberi peringatan dan ancaman bagi mereka yang berpaling dari petunjuk-Nya. Dan barang siapa yang berpaling dari peringatan-Ku dan enggan mengikuti petunjuk-Ku, maka sungguh dia akan mendapat balasan dengan menjalani kehidupan yang sempit sehingga selalu merasa kurang meski sudah memperoleh banyak rezeki di dunia, dan Kami akan mengumpulkannya kelak pada hari kiamat dalam keadaan buta sehingga tidak dapat meniti jalan ke surga.

Dalam kehidupan saat ini, penulis kadang menemukan seseorang yang memperoleh nikmat namun ia tidak bersyukur bahwa itu merupakan anugerah-Nya. Hal ini terlihat bahwa orang itu haus jabatan meskipun sudah berderet posisi yang disandangnya, haus harta kekayaan meskipun sudah memiliki rumah besar dan mewah serta kendaraan kelas atas. Ia akan menjalani kehidupan yang sempit dan dalam keadaan buta saat dikumpulkan pada hari kiamat.

Keserakahan atau kerakusan pada dunia (kekuasaan, harta kekayaan, ketenaran, ketersanjungan) saat ini sudah menggejala kepada para elite. Untuk itu, selalu ingatlah pada firman-Nya dalam surah al-An’am:

1. Ayat 43 yang terjemahannya, “Akan tetapi, mengapa mereka tidak tunduk merendahkan diri (kepada Allah) ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.”

2. Ayat 44,”Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”

Makna kedua ayat tersebut adalah: Ketika telah ditawarkan pintu tobat, mereka tetap mengingkarinya dan hati mereka menjadi keras. Pada saat itu Allah SWT tetap memberikan kesenangan pada mereka (pembiaran) dan mereka tidak menyadarinya kalau kenikmatan itu merupakan istidraj dari-Nya. Mereka akan menerima siksa yang sekonyong-konyong, hingga mereka terdiam dan berputus asa.

Jika kita cermati kondisi sebagian elite negeri yang selama ini menerima nikmat dari-Nya dan mereka tidak bersyukur dan beranggapan nikmat itu dari usahanya sendiri, maka itu pertanda istidraj. Wahai para pemimpin, segeralah bertobat kepada-Nya. Semoga Allah SWT memberikan bimbingan agar kita semua (para pemimpin) agar dihindarkan dari nikmat istidraj.

Aunur Rofiq
Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Redaksi)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

6 Contoh Doa Penutupan MPLS 2024 untuk SD, SMP dan SMA


Jakarta

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) segera berakhir. Biasanya, kegiatan ini diakhiri dengan membaca doa penutupan MPLS yang dipimpin kepala sekolah atau guru-guru terkait.

Dalam Islam, muslim dianjurkan untuk berdoa dalam segala aktivitas. Anjuran ini tercantum dalam surah Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادۡعُوۡنِىۡۤ اَسۡتَجِبۡ لَـكُمۡؕ اِنَّ الَّذِيۡنَ يَسۡتَكۡبِرُوۡنَ عَنۡ عِبَادَتِىۡ سَيَدۡخُلُوۡنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيۡنَ


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Mengutip laman Kemendikbud, MPLS merupakan kegiatan pengenalan sarana, program dan tata tertib sekolah kepada peserta didik baru. Umumnya, MPLS digelar selama 2-3 hari pada minggu pertama.

MPLS diisi dengan berbagai aktivitas seperti materi atau permainan edukatif. Setelahnya, kegiatan tersebut diakhiri dengan membaca doa penutupan MPLS.

6 Doa Penutupan MPLS yang Bisa Diamalkan

Menukil dari buku Doa-doa dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan oleh M Ali Chasan Umar dan Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI, berikut sejumlah contoh doa penutupan MPLS yang dapat diamalkan.

1. Doa Penutupan MPLS Versi Pertama

Muslim dapat mengamalkan bacaan kafaratul majelis untuk doa penutupan MPLS, berikut bacaannya.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Subhaanakallaahumma wabihamdika asyhadu allaa ilaaha illaa anta astaghfiruka waatuubu ilaik

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau, aku memohon pengampunan-Mu dan bertobat kepada-Mu.”

2. Doa Penutupan MPLS Versi Kedua

Selain bacaan kafaratul majelis singkat, ada juga doa lainnya dengan versi lebih panjang seperti dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H Hamdan Hamedan yang didasarkan dari hadits riwayat Tirmidzi.

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا.

اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Arab latin: Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainanaa wa baina ma’shiyyatik, wa min thaa’atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi ‘alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj’alhul waaritsa minna waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.” (HR Tirmidzi)

3. Doa Penutupan MPLS Versi Ketiga

Selanjutnya, contoh doa penutupan MPLS juga bisa diamalkan dengan doa penutup acara. Berikut bacaan latin dan artinya,

Bismillahi rahmaanir rahiim, alhamdulillahi rabbil ‘Aalamiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi maziidahu yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik.

Allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa jamii’al haajaat, wa tutohiruna bihaa min jamii’is sayyi’aat, wa tarfa’unaa bihaa a’laddarajaat, wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayaati min jami’il khoiroti fil hayati wa ba’dal mamaat. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tiba’ah, wa arinal baathila baathila warzuqnajtinabah. Allahummaj’alna min ahlil ilmi wa ahlil khairi wa ahlil amali wa ahlil ikhlaash. Allahumma inna na’udzubika min ilmin laa ynfa’u wa qolbin laa yakhsya u wa ‘amalin laa yurfa’u wa du’aa’in laa yusma’ rabbanaa la tu’aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’anaa. Rabbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahu ‘alalladziina min qablina. Rabbana wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa’fu ‘anna waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal qaumil kaafiiriin. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaabannaar. Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dengan puji yang menepati dan menambah nikmat-Nya. Ya Tuhan kami bagiMulah segala puji, sebagaimana apa yang layak bagi keagungan dzat dan kerajaan-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas Nabi Muhammad, dengan rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala huru-hara dan bencana, rahmat yang dapat mendatangkan segala kebutuhan kami, dapat membersihkan kami dari kejelekan, dapat mengangkat pangkat kami pada derajat tertinggi dan dapat menyampaikan ke puncak tujuan dari segala kebaikan dalam kehidupan dan sesudah mati. Sesungguhnya engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, perlihatkanlah pada kami kebenaran itu benar dan kami mengikutinya dan perlihatkanlah pada kami bahwa kebatilan itu batil sehingga kami dapat menjauhinya. Ya Allah, jadikanlah kami golongan orang yang ahli ilmu, ahli kebaikan, ahli beramal, dan ikhlas. Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, amal yang tidak diterima, dan doa yang tidak dikabulkan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika lupa atau kami bersalah. Ya Tuhan Kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

4. Doa Penutupan MPLS Versi Keempat

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ يَا مُحِيْبَ السَّائِلِينَ وَيَا قَابِلَ التَّائِبِينَ وَيَا رَحِيمَ الضُّعَفَاءِ وَالْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِيْنِ إِسْتَجِبْ لَنَا دُعَاءَنَا يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ.

Arab latin: Bismillahirrahmaniraahim alhamdulillahi rabbil alamin allahumma sholli wa salim ala sayyidina muhammad wa ala alihi wa shohbihi wasalim. allahumma yaa mujibassaailin wa yaa qoobilattaibina wa yaa rahimadhuafaa’i wal fuqara’i walmasaa kini istaakhib lanaa du’a’anaa ya ar hamar rahimin

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Sholawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya. Terimalah orang-orang yang bertaubat, ya Allah yang Maha Penyayang terhadap orang-orang lemah, orang-orang miskin dan orang-orang yang membutuhkan. Kabulkanlah doa kami wahai Yang Maha Penyayang dari Yang Maha Penyayang.”

5. Doa Penutupan MPLS Versi Kelima

Contoh doa penutupan MPLS versi lainnya bisa membaca surah As Saffat ayat 180-182, berikut bunyinya:

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Subhaana rabbikaa rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Mahasuci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (QS As Saffat ayat 180-182).

6. Doa Penutupan MPLS Versi Keenam

Ada juga doa penutupan MPLS yang bisa diamalkan muslim yang berasal dari riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah. Berikut bacaannya yang dinukil dari kitab Hishnul Muslim oleh Sa’id bin Ali Wafh Al-Qahthani yang diterjemahkan Qosdi Ridlwanullah.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ.

Arab katin: Rabbigfirlī wa tub ‘alayya innaka antat-tawwābul-gafūr

Artinya: “Wahai Tuhanku! Ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Pengampun.” (HR Tirmidzi no 3/153 dan Ibnu Majah no 2/321)

Itulah beberapa contoh doa penutupan MPLS yang bisa diamalkan muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Penenang Hati dan Pikiran yang Gelisah Arab dan Artinya


Jakarta

Salah satu cara yang bisa kita lakukan sebagai kaum muslim untuk mencapai ketenangan hati dan pikiran adalah melalui doa penenang hati dan pikiran. Doa ini juga termaktub dalam ayat-ayat Al-Qur’an.

Menurut buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa Setelah Shalat Fardhu & Sunnah karya H.M Amrin Ra’uf, berdoa memiliki pengaruh positif pada kondisi psikis manusia. Ketika seseorang merasa resah, melaksanakan ibadah sholat dan berdoa kepada Allah SWT dapat membawa ketenangan.

Keutamaan berdoa saat menghadapi kecemasan dan kegelisahan dapat menenangkan hati serta membantu mewujudkan semua harapan, baik duniawi maupun ukhrawi. Oleh karena itu, untuk memperbaiki kondisi hati dan pikiran yang sedang tidak tenang, disarankan untuk membaca doa penenang hati dan pikiran.


5 Doa Penenang Hati dan Pikiran

Dalam buku Doa Zikir Mohon Perlindungan & Ketenangan Hati yang ditulis oleh Darul Insan, terdapat berbagai doa yang bisa dipanjatkan untuk menenangkan hati dan pikiran.

1. Doa Supaya Hati Tenang dan Dimudahkan Urusan

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab latin: La ilaha illa anta subhanaka innikuntu minadzolimin.

Artinya: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

2. Doa Supaya Hati Tenang dari Berbagai Keburukan

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْهَرَمِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzubika minal ‘ajzi, walkasali, waljubni, walharomi, walbukhl. Wa a’udzu bika min ‘adzabil qobri wamin fitnatil mahyaa walmamaat.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, rasa takut, kejelekan di waktu tua, dan sifat kikir. Dan aku juga berlindung kepada-Mu dari siksa kubur serta bencana kehidupan dan kematian.”

3. Doa Kelapangan Hati

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Robbisrohlii sodrii, wa yassirlii amrii, wahlul ‘uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii’

Artinya: “Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”

4. Doa Agar Hati Ditetapkan dalam Hidayah

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Arab latin: Rabbana laa tuzigh quluu bana ba’da idz hadaitana wahablana milladunka rahmatan innaka antal wahhab.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia).”

5. Doa untuk Kesedihan yang Mendalam

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Arab latin: Laa ilaaha illallahul ‘adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illallah rabbussamaawati warabbul ardhi warabbul arsyil kariim

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Maha Agung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) ‘Arsy yang agung. Tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik ‘Arsy yang mulia.”

Surat Al Insyirah untuk Penenang Hati

Selain membaca doa tertentu, membaca surat Al- Insyirah juga bisa menenangkan hati. Berikut ini adalah bacaan surat Al-Insyirah dan artinya:

اَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَۙ وَوَضَعْنَا عَنْكَ وِزْرَكَۙ الَّذِيْٓ اَنْقَضَ ظَهْرَكَۙ وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَۗ فَاِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۙ اِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًاۗ فَاِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْۙ وَاِلٰى رَبِّكَ فَارْغَبْ

Arab Latin: A lam nasyraḥ laka ṣadrak wa waḍa’nā ‘angka wizrak allażī angqaḍa ẓahrak wa rafa’nā laka żikrak fa inna ma’al-‘usri yusrā inna ma’al-‘usri yusrā fa iżā faragta fanṣab wa ilā rabbika fargab

Artinya: Bukankah Kami telah melapangkan dadamu (Nabi Muhammad), meringankan beban (tugas-tugas kenabian) darimu yang memberatkan punggungmu, dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu? Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan. Apabila engkau telah selesai (dengan suatu kebajikan), teruslah bekerja keras (untuk kebajikan yang lain) dan hanya kepada Tuhanmu berharaplah!

Dirangkum dari Tafsir Al-Mishbah oleh M. Quraish Shihab, dalam surat ini, Rasulullah SAW dinasihati untuk tetap tenang dan tidak cemas menghadapi tugas dakwahnya yang terasa berat, karena Allah SWT selalu mendampingi dan mempermudah segala urusan, baik di masa lalu maupun di masa mendatang.

Kekhawatiran Nabi SAW terkait tugas mulia yang diembannya disebabkan oleh keyakinan beliau bahwa umatnya berada di ambang kebinasaan dan ketidaktahuan mengenai langkah yang harus diambil.

Dalam ayat 2-3, Allah SWT menyebutkan bahwa Dia akan menolong utusan-Nya dengan meringankan beban tugas kenabian yang dirasakannya berat.

Selain memberikan kemudahan dalam tugas Nabi SAW, Allah SWT juga mengangkat derajat dan mengagungkan rasul-Nya. Anugerah ini harus disadari sebagai pemberian dari Allah SWT.

Allah SWT menegaskan dalam ayat lima bahwa setelah setiap kesulitan akan ada kemudahan, dan hal ini ditekankan kembali dalam ayat enam dengan, “Sungguh beserta kesulitan ada kemudahan.”

Allah SWT juga tidak hanya menjanjikan kemudahan kepada utusan-Nya tetapi juga kepada semua hamba-Nya yang bertakwa. Oleh karena itu, orang mukmin tidak perlu merasa gelisah menghadapi cobaan atau perasaan yang gelisah.

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Kelancaran Operasi Saat Ditimpa Penyakit


Jakarta

Salah satu cobaan yang dihadapi manusia adalah sakit. Ketika ditimpa penyakit yang cukup berat, orang terkadang harus menjalani operasi sebagai usaha untuk mendapat kesembuhan.

Selain usaha, kita juga harus meminta kepada Allah agar diberi kelancaran, dan tentunya kesembuhan. Berikut ini 4 doa kelancaran operasi yang bisa diamalkan, lengkap dengan tulisan Arab, bacaan latin, dan artinya.

Doa Kelancaran Operasi Penyakit Dalam

Pertama adalah doa kelancaran saat operasi yang dikutip dari buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap (Bahasa Arab. Latin, dan Terjemahnya) (2016) yang disusun Ustadz H. Amrin Ali Al-Kasyaf.


رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلاً سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلَ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارِ. رَبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِى لِلْإِيْمَانِ أَنْ أَمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ، رَبَّنَا آتِنَا مَا وَعَدْتَنَا عَلَى رُسُلِكَ وَلَا تُحْزِنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيعَادَ.

Arab latin: Rabbanaa maa khalaqta hadzaa baathila. Subhanaka faqinaa ‘adzaaban naar. rabbanaa innaka man tudkhilin naar. Faqad akhzaitahu wa maa lizhaalimina min anshar. Rabbanaa innanaa sami’naa munaadiyay yunadii lil-imani an aminuu birabbikum fa aamanna. Rabbana faghfir lanaa dzunubanaa wa kafir ‘annaa sayyi’aatinaa wa tawaffanaa ma’alabrar. Rabbana aatina maa wa’adtanaa ‘alaa rusulika wa laa tuhzinaa yaumil qiyaama. Innaka laa tukhliful mi’aad.

Artinya: “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau maka peliharalah kami dari siksa neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka maka sungguh telah Engkau hinakan dia dan tak ada satu orang penolong pun bagi kaum yang zalim. Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): ‘Berimanlah kamu kepada Tuhanmu’ maka kami pun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami. Matikanlah kami bersama orang-orang yang berbakti. Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan”.

Doa Dimudahkan Urusan

Sebelum menjalani operasi, kita juga bisa membaca doa agar urusan kita dimudahkan. Berikut ini doa yang dikutip dari situs NU Jabar berdasarkan kitab Syawariqul Anwar karangan Almaghfurlah Abuya Assayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani:

أللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ مَانَحْنُ فِيْهِ وَمَا نَطْلُبُـهُ وَنَرْتَجِيْـهِ مِنْ رَحْمَتِكَ فِي أَمْرِنَا كُلِّهِ فَيَسِّرْ لَنَا مَا نَحْنُ فِيْهِ مِنْ سَفَرِنَا وَمَا نَطْلُبُهُ مِنْ حَوَائِجِـنَا وَقَرِّبْ عَلَيْنَا الْمَسَافَاتِ وَسَلِّمْنَا مِنَ الْعِلَلِ وَاْلآفَاتِ وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّـنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab latin: Allahumma innaka taqlamu maanahnu fiihi wamaa natlubuhu wanartajiihi min rahmatika fii amrinaa kullahi fayassilanaa maa nahnu fiihi min safarinaa wamaa wal aafati walaa taj’alid dunya akbara hamminaa walaa mablago ‘ilminaa walaa tusallit ‘alaina manla yarhamunaa birahmatika yaa arhamar rahimin washolallah ‘ala sayyidina Muhammadi waalihi washohbihi wasalam.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui keadaan yang tengah kami hadapi, permintaan dan harapan kami dari rahmat-Mu dalam semua urusan kami. Maka permudahkanlah urusan kami di dalam perjalanan kami dan apa yang kami minta dari keperluan-keperluan kami. Dekatkanlah jarak perjalanan kami, selamatkanlah kami dari segala penyakit dan kerusakan. Janganlah Engkau jadikan dunia ini sebesar-besar keinginan kami dan setinggi-tinggi harga ilmu kami. Janganlah Engkau kuasakan ke atas kami orang yang tidak menyayangi kami dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihani! Semoga Allah swt mencurahkan rahmat dan keselamatan atas junjungan kami, Nabi Muhammad saw, keluarganya dan sahabat-sahabatnya.”

Doa Ketika Keluarga Sakit

Bagi detikers yang keluarganya sedang sakit, termasuk yang hendak menjalani operasi, dapat mendoakan agar diberi kesembuhan. Berikut doa ketika ada keluarga sakit yang dikutip dari situs Muhammadiyah:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِهُ وأَنْتَ الشَّافِي لاَ شِفَآءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ شِفَاءً لاَ يُغَادِرُ سَقَمًا

Arab latin: Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’an laa yughadiru saqaman

Artinya: “Hilangkanlah kesukaran atau penyakit itu, wahai Tuhan manusia. Sembuhkanlah, Engkaulah Yang Maha Menyembuhkan. Tak ada kesembuhan, kecuali kesembuhan-Mu. Kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit lain.” (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah).

Doa Tawakal

Terakhir, kita juga bisa berzikir dengan doa tawakal. Berikut bacaan yang dikutip dari buku Ladang-Ladang Pahala bagi Wanita karya Umi Hasunah Ar-Razi.

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab latin: Hasbunallaah wani’mal wakiil

Artinya: “Cukuplah Allah penolong bagi kami, karena Dia sebaik-baiknya penolong.”

Beberapa manfaat dari membaca doa di atas adalah agar Allah selalu melindungi hamba-Nya, dan mencurahkan kemuliaan yang langgeng, rasa berkecukupan, serta memberikan pertolongan saat terdesak.

Demikian 4 doa kelancaran operasi ketika ditimpa musibah yang dapat diamalkan. Semoga kita senantiasa diberi kelancaran dalam segala urusan dan selalu dalam keadaan sehat. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com

Ini Bacaan yang Dipanjatkan ketika Muslim Lupa Doa Makan


Jakarta

Muslim dianjurkan untuk membaca doa sebelum, ketika dan setelah melakukan kegiatan. Begitu juga sebelum menyantap makanan.

Perintah berdoa termaktub dalam surat Gafir ayat 60, Allah SWT berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Menukil dari buku Makanan dan Minuman dalam Al-Quran susunan Mifta Novikasari, Allah SWT memerintahkan muslim untuk memilih makanan halal dan baik. Memakan makanan yang baik termasuk ikhtiar untuk menjaga tubuh dan kesehatan.

Sementara itu, doa sebelum makan dibaca agar makanan yang dikonsumsi menjadi berkah. Namun, bagaimana jika muslim lupa membaca doa makan? Adakah bacaan lain yang harus diamalkan?

Bacaan yang Diamalkan ketika Lupa Doa Makan

Mengutip buku Kumpulan Doa Makbul susunan Neni Nuraeni, berikut bacaan yang diamalkan ketika lupa melafalkan doa makan.

بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

Arab latin: Bismillahi awwalahu wa aakhirohu

Artinya: “Dengan nama Allah SWT pada awal dan akhirnya.”

Doa sebelum Makan: Arab, Latin dan Artinya

Doa sebelum makan bisa dibaca muslim sebelum memasukkan makanan ke dalam mulut. Bacaannya adalah sebagai berikut:

اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allâhumma bârik lanâ fî mâ razaqtanâ wa qinâ adzâban nâr, bismillâh.

Artinya: “Ya Allah, berikanlah keberkahan apa yang telah engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (HR Ibnu Sunni)

Adab Makan dan Minum dalam Islam

Ada sejumlah adab makan dan minum yang perlu diperhatikan muslim. Seperti apa? Simak bahasannya seperti yang dikutip buku Mukjizat Makanan dan Minuman Kesukaan Rasulullah SAW karya Mochammad Syahrowi Yazid.

  • Makan dan minum yang halal
  • Membaca basmalah dan doa sebelum makan
  • Menggunakan tangan kanan
  • Tidak meniup makanan dan minuman
  • Tidak berdiri ketika menyantap makanan atau minuman
  • Makan dan minum yang cukup

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com