Jakarta –
Bercinta merupakan momen yang penting untuk pasangan suami istri. Selain meningkatkan keharmonisan, nyatanya bercinta juga dapat meningkatkan kesehatan, lho.
Sebuah studi belum lama ini mengungkapkan keterkaitan frekuensi bercinta dengan manfaatnya untuk kesehatan jantung wanita. Penelitian baru-baru ini dipublikasikan dalam Journal of Psychosexual Health menemukan wanita berusia 20-59 tahun yang jarang berhubungan intim, meningkatkan risiko kematian dengan sebab apapun sebanyak 70 persen.
Jarang berhubungan intim yang dimaksud dalam penelitian tersebut adalah bercinta kurang dari sekali seminggu.
Peneliti Walden University Minnesota melakukan analisis data survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional dari 14.542 orang dewasa di atas 20 tahun. Mereka menyimpulkan bahwa wanita bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari bercinta apabila melakukannya lebih dari sekali dalam seminggu.
“Aktivitas seksual penting untuk kesehatan kardiovaskular secara keseluruhan. Mungkin karena pengurangan variabilitas detak jantung dan peningkatan aliran darah,” kata peneliti dikutip dari NY Post, Rabu (31/7/2024).
Mereka juga menemukan ketika kurangnya bercinta ini juga disertai dengan depresi, maka dapat mengakibatkan risiko kematian yang lebih tinggi. Peneliti utama Dr Srikanta Banerjee menuturkan depresi yang dialami oleh seseorang yang rutin bercinta, memiliki dampak kesehatan yang lebih kecil.
Dr Srikanta berteori bahwa depresi dapat memengaruhi pria dan wanita dengan cara yang berbeda.
“Depresi adalah sesuatu yang menyebabkan peningkatan kematian karena dampak kesehatan. Jadi mungkin seks lebih efektif karena tingkat keparahan dampak depresi wanita,” katanya.
Namun, mereka juga menemukan temuan unik lainnya. Frekuensi seks yang berlebihan pada pria justru menunjukkan adanya peningkatan risiko kematian hingga enam kali pada pria hingga enam kali lipat, dibandingkan dengan wanita.
Oleh karena itu, peneliti menyarankan pasangan suami istri untuk menemukan frekuensi terbaik bercinta dalam kehidupan rumah tangga mereka.
“Implikasinya adalah bahwa dengan mengatasi frekuensi seksual, kesenjangan kesehatan lainnya dapat diatasi secara lebih langsung,” tandasnya.
(avk/kna)
Image : unsplash.com/ Spacejoy