Tag Archives: suami

5 Kumpulan Doa Meminta Jodoh, Bisa dengan Menyebut Namanya


Jakarta

Ada sebuah istilah yang populer di masyarakat, yakni ‘jodoh di tangan Tuhan.’ Pada dasarnya, jodoh manusia memang sudah ditentukan oleh Allah SWT.

Dalam Islam, setiap manusia telah ditentukan pasangan hidupnya oleh Allah SWT. Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT pada surat Az-Zariyat ayat 49 yang berbunyi:

وَمِن كُلِّ شَىْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ


Arab latin: Wa min kulli syai`in khalaqnā zaujaini la’allakum tażakkarụn

Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”

Jodoh merupakan takdir yang tercatat di Lauhul Mahfudz. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim dan Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda,

“Allah telah mencatat ketentuan-ketentuan ciptaan-Nya 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

Namun, umat muslim juga perlu berusaha dan berikhtiar untuk menjemput jodohnya. Selain itu, dianjurkan juga untuk berdoa agar orang yang dicintainya saat ini kelak menjadi jodohnya.

Nah, ada sejumlah doa yang bisa dibaca untuk meminta jodoh, bahkan di dalam doa tersebut bisa menyebut nama orang yang kamu cintai. Simak kumpulan doa untuk meminta jodoh dalam artikel ini.

Kumpulan Doa Meminta Jodoh Kepada Allah SWT

Apabila kamu belum mendapatkan jodoh hingga sekarang, cobalah untuk berdoa kepada Allah SWT. Kamu bisa berdoa agar diringankan jodoh sekaligus dipertemukan dengan seseorang yang baik dan bisa membimbingmu sesuai ajaran Islam.

Mengutip buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap oleh Ustaz H Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut kumpulan doa untuk meminta jodoh:

1. Doa Meminta Jodoh dengan Menyebut Namanya

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ

..(sebut nama orang dimaksud)..اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِيْ

كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ

فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab latin: Allahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzi laa haula wa laa quwwata illaa bika.

Allahumma sakhirli … (sebut nama orang dimaksud, misal fulan bin fulan)… kama sakhkhorta firauna li musa.

Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda.

Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadika. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah dan hina, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu.

Ya Allah tundukkan (sebut nama, misal fulan bin fulan) kepadaku sebagaimana Engkau tundukkan Firaun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana Engkau melembutkan besi pada Daud.

Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izin-Mu, ubun-ubunnya ada di tangan-Mu, dan hatinya ada di tangan-Mu.”

2. Doa Meminta Jodoh

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي حِكْمَتَكَ وَأَنشُرْ عَلَيَّ مِنْ خُزَائِنِ رَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .

Arab latin: Alahummaftah lii hikmataka wansyur ‘alayya min khazaa-ini rahmatika yaa arhamar raahimin

Artinya: “Ya Allah bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Pengasih dan Penyayang.”

3. Doa Meminta Jodoh

يُقَرِّبُنِي إلى حُبِّكَ. اللَّهُمَّ حَبِّيْنِي إِلَيْكَ وَإِلَى مَلَائِكَتِكَ وَأَنْبِيَائِكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أُحِبُّ إِلَيَّ مِنْ نُفْسِي وَأَهْلِي وَمَالِي وَوَلَدِي وَمِنَ الْمَاءِ الْبَارِدِ عَلَى الضَّمَاءِ.

Arab latin: Allahumma inni as-aluka hubbaka wa hubba man yuhibbuka wa hubba kulli ‘amalin yaqrribunii ilaa hubbika. Allaahumma habbibni ilaika wa ilaa malaa ikatika wa anbiyaa-ika wa jamii’a khalqika. Allaahummaj’al hubbaka uhibbu ilayya min nafsii wa ahlii wa maalii wa waladii wa minal maa-il baaridi ‘alazh zhamaa-i

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon cinta kepada-Mu dan cinta orang yang cinta kepada-Mu, dan cinta kepada semua amal perbuatan yang mendekatkan aku kepada cinta kepada-Mu. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang cinta kepada-Mu, cinta kepada malaikat-Mu, semua nabi-Mu, dan semua makhluk-Mu. Ya Allah jadikanlah cintaku kepada-Mu melebihi cintaku kepada diriku sendiri, kepada keluargaku, kepada hartaku dan air tawar yang dingin bagi orang yang kehausan.”

4. Doa Meminta Jodoh Seorang Istri yang Baik

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجَةً طَيِّبَةً أَخْطُبُهَا وَأَنزَوْجُ بِمَا وَتَكُوْنَ صَاحِبَةً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

Arab latin: Rabbi hablij milladunka zaujatan thaiiyabatan akhthubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuuna shaahibatal lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah

Artinya: “Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat.”

5. Doa Meminta Jodoh Seorang Suami yang Baik

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنَ صَاحِباً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. اَللَّهُمَّ افتح لى حِكْمَةً وَانْشُرْ عَلَيَّ مِنْ خَزَائِنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. رَبِّ إِنِّى لما أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ . حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ وَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

Arab latin: Rabbi hablii milladunka zaujan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah. Allahummaf tahlii hikmatan wansyur ‘alayya min khazaa-inii rahmatika yaa arhamar raahimiin. Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairim faqiirun. Hasbunallaah wani’mal wakiil ni’mal maula wani’man nashiir. Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yunin, waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa

Artinya: “Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Ya Allah, bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Tuhan, sungguh aku sangat fakir atas pemberian anugerah-Mu. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

Jodoh Identik dengan Cerminan Diri

Mengutip buku Hukum Keluarga Islam di Indonesia oleh Ansari, jodoh identik dengan cerminan diri sendiri. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 26:

ٱلْخَبِيثَٰتُ لِلْخَبِيثِينَ وَٱلْخَبِيثُونَ لِلْخَبِيثَٰتِ ۖ وَٱلطَّيِّبَٰتُ لِلطَّيِّبِينَ وَٱلطَّيِّبُونَ لِلطَّيِّبَٰتِ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ مُبَرَّءُونَ مِمَّا يَقُولُونَ ۖ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

Artinya: “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga).”

Dalam ayat tersebut, dijelaskan bahwa perempuan yang buruk dikirimkan untuk laki-laki yang buruk pula. Lalu sebaliknya, perempuan yang baik maka dikirimkan untuk laki-laki yang berperilaku baik juga.

Demikian kumpulan doa untuk meminta jodoh dengan menyebut namanya. Semoga dapat membantu detikers agar diringankan jodohnya.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Istri untuk Suami, Amalkan agar Segala Urusan Dipermudah


Jakarta

Doa merupakan salah satu bentuk komunikasi yang tidak hanya penting dalam kehidupan beragama, tapi juga dalam rumah tangga. Bagi seorang istri, mendoakan suami bukan hanya sebagai wujud cinta dan kasih sayang, tetapi juga sebagai bentuk dukungan secara tidak langsung untuk kebaikan rumah tangga.

Dalam kehidupan berumah tangga, istri pasti selalu berharap agar suami diberi kekuatan, petunjuk, dan keberkahan dalam menjalani perannya. Agar semua kebaikan suami dapat terwujud demi terciptanya keharmonisan dalam keluarga, terdapat doa istri untuk suami yang dapat diamalkan. Berikut rangkuman beberapa doa tersebut.

Doa Istri untuk Suami

Agar suami selalu dalam lindungan Allah SWT, terdapat doa istri untuk suami yang dapat diamalkan dalam segala situasi dan kondisi. Berikut beberapa doa tersebut, yang dikutip dari buku Ajaibnya Dzikir Dan Doa Khusus Istri karya Ustadz Ali Amrin al-Qurawy dan buku Ajaibnya Sabar dan Doa Istri karya Ustadz Rusdianto.


1. Doa agar Suami Dikaruniai Akhlak yang Baik

اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسِنِ الْأَعْمَالِ وَالْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin: Allaahummahdinii li-ahsinil a’maali wal akhlaaqi laa yahdii li-ahsanihaa illaa anta washrif ‘annii sayyi-ahaa laa yashrifu ‘annii sayyi-ahaa illaa anta.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah aku pada amal perbuatan dan akhlak yang terbaik karena tiada yang bisa menunjukkannya, kecuali Engkau. Palingkanlah aku dari amal perbuatan dan akhlak yang paling jelek karena tiada yang dapat memalingkannya, kecuali Engkau.”

2. Doa agar Suami Terhindar dari Sifat Malas, Pikun, Dosa, dan Utang

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَالْهَرَمِ وَالمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ.

Arab Latin: Allaahumma innii a’uudzubika minal kasali wal harami wal ma’tsami wal maghrami.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari sifat malas, pikun, banyak dosa, dan utang.”

3. Doa agar Suami Dikaruniai Kekayaan Harta dan Hati

قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab Latin: Qulillaahumma maalikal mulki tu’til mulka man tasyaa-u wa tu’izzu man tasyaa-u wa tudzillu man tasyaa-u biyadikal khair. Innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Katakanlah wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

4. Doa agar Suami Selalu Mendapatkan Rezeki yang Banyak

اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَاسْقِ مَنْ سَقَانِي اللَّهُمَّ امْتِعْهُ بِشَبَابِهِ اللَّهُمَّ جَمِلْهُ.

Arab Latin: Allaahumma ath-im man ath-‘amanii wasqi man saqaanii. Allaahumma amti’hu bisyabaabihi. Allaahumma jammil-hu.

Artinya: “Ya Allah, berilah makan orang yang memberiku makan dan berilah minuman orang yang memberiku minuman. Ya Allah, berilah ia kebaikan waktu mudanya. Ya Allah, baguskanlah wajahnya.” (HR. Muslim).

5. Doa supaya Suami Diberi Kesabaran

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي صَبُوْرًا وَاجْعَلْنِي شَكُورًا وَاجْعَلْنِي فِي عَيْنِي صَغِيرًا وَفِي أَعْيُنِ النَّاسِ كَبِيرًا. رَبِّ اغْفِرْ لي وَارْحَمْنِي وَاهْدِنِي السَّبِيلَ الْأَقْوَمِ.

Arab Latin: Allaahummaj’alnii shabuuran, waj’alnii syakuuran, waj’alnii fii ainii shaghiiran, wa fii a’yunin naasi kabiiran, rabbighfirlii warhamni wahdinis sabiilal aqwam.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami orang yang penyabar, jadikanlah aku orang yang banyak bersyukur, dan jadikanlah aku seorang yang kecil/rendah dalam pandanganku dan besar dalam pandangan orang lain. Ya Tuhan ampunilah dosaku, kasihanilah aku, dan tunjukkanlah aku ke jalan yang lurus.”

6. Doa untuk Kesucian dan Ketenangan Hati Suami

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ إِنَّكَ قَرِيبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ رَبَّ الْعَالَمِينَ.

Arab Latin: Allaahummaghfir lii wa liwaalidayya wa lil muslimiina wal muslmaati wal mu’miniina wal mu’minaatil ahyaa-i minhum wal amwaati innaka qariibun mujiibud da’awaati rabbal ‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku, kedua orang tuaku, semua muslim dan muslimah, mukmin dan mukminat, yang masih hidup atau pun yang sudah mati. Sesungguhnya Engkau Tuhan yang Maha Dekat lagi Maha Mengabulkan doa, wahai Tuhan yang menguasai seluruh alam.”

7. Doa agar Suami selalu Setia

رَبَّنَا آمَنَّا بِمَا أَنْزَلْتَ وَاتَّبِعْنَا الرَّسُوْلَ فَاكْتُبْنَا مَعَ الشَّاهِدِينَ.

Arab Latin: Rabbana aamannaa bimaa anzalta wat taba’nar rasuula faktubnaa ma’asy syaahidiin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan kami telah mengikuti Rasul. Karena itu, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang menjadi saksi.”

8. Doa agar Suami dan Istri Dijauhkan dari Segala Penyakit

اللَّهُمَّ حَنِبْنِي مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَهْوَالِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَدْوَاءِ.

Arab Latin: Allaahumma jannibnii munkaraatil akhlaaqi, wal ahwaa-li wal a’maali, wal adwaa-i.

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah kami dari berbagai kejelekan akhlak, hawa nafsu, dan amal perbuatan, serta segala macam penyakit.”

9. Doa agar Suami Panjang Umur, Taat, dan Shalih

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ طُوْلَ الْعُمْرِ بِالطَّاعَةِ وَاخْتِمْ لَنَا بِالْعَمَلِ الصالحة.

Arab Latin: Allaahumma innaa nas-aluka thuulal ‘umri bithaa’ati wakhtim lanaa bil’amalish shaalihati.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami mohon kepada-Mu umur yang panjang dengan penuh ketaatan dan akhiri umur kami dengan melakukan perbuatan yang baik.”

Itulah beberapa doa istri untuk suami yang dapat diamalkan untuk memperkuat ikatan kasih sayang dan terwujudnya keharmonisan dalam keluarga.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Ini Doa untuk Orang yang Meninggal Menurut Anjuran Islam


Jakarta

Setiap jiwa yang hidup pasti akan kembali kepada Allah SWT. Dalam Islam, doa memiliki kekuatan sangat besar.

Kiriman doa untuk orang yang sudah meninggal bisa memberikan kebaikan dan meringankan beban mereka di alam kubur.

Mengutip buku Seni Menjemput Kematian karya Brilly El-Rasheed, disebutkan dalam fatwa Sa’id Sunbul, “Barangsiapa beramal untuk dirinya sendiri kemudian berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah tsawab (pahala) amal ini untuk fulan,'” maka tsawab itu akan sampai, baik ke yang hidup maupun sudah wafat, atau baik lewat jalur yang terhubung atau tidak ada jalur.” (Bughyah Al-Mustarsyidin hal. 196)


Kita bisa membacakan doa khususon untuk orang yang sudah meninggal. Pasalnya, mayat pun bisa mendapatkan manfaat dari doa yang diucapkan orang-orang muslim saat mereka mensalati jenazahnya.

Dalam As-Sunan disebutkan dari hadits Abu Hurairah dia berkata, “Nabi SAW bersabda, إِذَا صَلَّيْتُمْ عَلَى الْمَيِّتِ فَأَخْلِصُوا لَهُ الدُّعَاءِ. “

Artinya: “Apabila kalian menshalati mayat, maka tuliskanlah doa baginya.”

Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal Laki-laki

Mengutip buku bertajuk Roh karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Dalam Shahih Muslim dari hadits Auf bin Malik, ia berkata, “Rasulullah menshalati jenazah. maka aku hafalkan doa yang beliau ucapkan saat itu:

لَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Arab Latin: Allaahummaghfir lahu warham hu wa’aafi hii wa’fu anhu wa akrim nuzula hu wa wassi’madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa’aidz hu min’adzaabil qobri wa fitnati hi wa min’adzaabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskan-lah dan lepaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran.

Ganti-lah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, serta istri yang lebih baik dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga, dan lindungi-lah dari siksa kubur serta fitnahnya, dan dari siksa api.”

Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal Perempuan

للَّهُمَّ اغْفِرْلَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ اْلأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَعَذَابِ النَّارِ

Latin: Allaahummaghfir lahaa warhamhaa wa’aafi haa wa’fu anha wa akrim nuzula hu wa wassi’madkhola hu wahgsil hu bilmaai wats-tsalji walbarodi wanaqqi hi minal khothooyaa kamaa yunaqqots tsaubul abyadlu minaddanasi wa abdil hu daaron khoiron min daari hi wa ahlan khoiron min ahli hi wazaujan khoiron min zaoji hi wa adkhil hul jannata wa’aidz hu min’adzaabil qobri wa fitnati hi wa min’adzaabin naar.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah, rahmatilah, bebaskanlah, dan lepaskanlah dia. Dan, muliakanlah tempat tinggalnya, luaskanlah dia. Dan, muliakan-lah tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih lagi sejuk, dan bersihkan-lah dia dari segala kesalahan bagaikan baju putih yang bersih dari kotoran.

Dan ganti-lah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, keluarga yang lebih baik dari yang ditinggalkan, dan suami yang lebih baik dari yang ditinggalkan pula. Masukkanlah dia ke dalam surga dan lindungi-lah dari siksa kuburnya serta fitnahnya, dan dari siksa api neraka.”

Bacaan Doa untuk Orang Meninggal

Dalam Al Qur’an surah Al-Hasyr ayat 10, Allah SWT berfirman:

وَالَّذِينَ جَاءُو مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ ) [الحشر: ١٠]

Artinya: “Dan, orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), berdoa, ‘Ya Allah, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau biarkan kedengkian di dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman'”. (Al-Hasyr: 10).

Menurut tafsir Tahlili, ayat tersebut menerangkan bahwa generasi kaum Muslimin yang datang kemudian, setelah berakhirnya generasi Muhajirin dan Ansar, hingga datangnya hari Kiamat nanti berdoa kepada Allah SWT.

Allah SWT memuji mereka, karena doa yang dipanjatkan oleh kaum Muslimin untuk memohonkan ampunan bagi kaum Mukmin yang telah mendahului mereka.

Hal ini menjadi bukti bahwa orang-orang yang telah meninggal bisa memperoleh manfaat dari permohonan ampun yang dilakukan oleh mereka yang masih hidup.

Bacaan yang diucapkan Ketika Ada Orang Meninggal dalam Islam

إنَّا ِللهِ وإنَّا إلَيْهِ رَاجِعُوْن وَإِنَّا إليَ رَبِّنِا َلمُنْقَلِبُون الَلهُمَّ اكْتُبْهُ عِنْدَكَ ِفي اُلمحِسنِينِ وِاجْعَلْ ِكتابَهُ ِفي ِعلّيِّين وَاْخلُفْهُ في أَهْلِهِ في الغَابِرين وَلا تحَرِْمْنا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ

Latin: Innalillahi wa inna ilahi raji’un, wa inna ila rabbina lamunqalibun, allahummaktubhu indaka fil muhsinin, waj’al kitabahu fi’illiyyin, wakhlufhu fi ahlihi fil ghabirin, wa la tahrimnaa ajrahu wala taftinna ba’dahu.

Artinya: “Sesungguhnya kamu milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. Dan sesungguhnya kepada Tuhan kami kembali. Ya Allah, tuliskan-lah ia di sisiMu termasuk golongan orang-orang yang baik. Jadikanlah catatannya di illiyyin. Ganti-lah ia di keluarganya dari orang-orang yang meninggalkan. Jangan-lah Engkau haramkan bagi kami pahalanya dan janganlah Engkau beri fitnah kepada kami sesudahnya.”

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Melakukan Hubungan Suami Istri, Muslim Sudah Tahu?


Jakarta

Doa setelah melakukan hubungan suami istri dapat diamalkan usai berhubungan intim. Doa ini bisa dibaca agar Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dari gangguan setan.

Dalam Islam, hubungan intim suami istri merupakan hal yang diatur dalam secara syariat. Berhubungan suami istri bukan sekedar menyalurkan hasrat biologis tetapi juga harus memperhatikan cara dan larangannya.

Hukum Berhubungan Suami Istri

Merujuk buku Fiqh Keluarga Terlengkap karya Rizem Aizid, dalam sudut pandang fikih, hubungan suami istri dibagi menjadi empat yakni wajib, sunnah, makruh dan haram. Artinya hukum berhubungan suami istri dapat berubah sesuai dengan situasi dan kondisi.


Hukum berhubungan suami istri dapat berubah dari wajib ke sunnah, dari sunnah ke makruh, dari sunnah ke wajib, dari sunnah ke haram dan sebagainya.

Mengutip buku Fikih Wanita karya Ustaz Muiz al Bantani, melakukan hubungan suami istri hukumnya adalah wajib. Hal ini merujuk pada salah satu hadits Rasulullah SAW,

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang laki-laki mengajak istrinya untuk menyalurkan hajat nya, maka hendaklah ia mendatangi suaminya, meskipun ia sedang berada di tungku perapian.” (HR Ibnu Syaibah, Tirmidzi, Thabrani)

Islam mengajarkan bagaimana cara berhubungan suami istri yang baik dan doa bagi pasangan. Ada tiga doa yang diajarkan ketika berhubungan suami istri yakni doa sebelum berhubungan, doa ketika mengeluarkan air mani dan doa setelah selesai melakukan hubungan suami istri.

Doa sebelum dan Ketika Berhubungan Suami Istri

Merangkum buku Pendidikan Seks untuk Anak dalam Islam: Panduan bagi Orang Tua, Guru, Ulama, dan Kalangan Lainnya karya Yusuf al-Madanī Tabrizi, berhubungan seksual dalam Islam memiliki sentuhan spiritual. Ketika hendak melakukannya, seorang muslim memulainya dengan berdzikir kepada Allah SWT, menyebut nama-Nya, salat dan berdoa.

Dikutip dari Kitab Doa Mustajab Terlengkap karya Ustadz H. Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut beberapa doa yang bisa diamalkan ketika hendak berhubungan suami istri hingga sesudahnya.

Berikut doa yang dibaca sebelum berhubungan suami istri, yaitu:

بِسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنْبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

Latin: Bismillah, Allahumma jannibnasy syaithaana wa jannibisy syaithaana maa razaqtanaa.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari rezeki yang Engkau berikan kepada kami.”

Ketika berhubungan suami istri kemudian keluar air mani, dapat membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ اجْعَلْ نُطْفَتَنَا ذُرِّيَةً صَالِحِةً

Latin: Allahummaj’al nuthfatan dzurriyatan shaalihatan.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah air mani kami keturunan yang baik.”

Doa Sesudah Berhubungan Suami Istri

Setelah melakukan hubungan suami istri, pasangan bisa membaca doa berikut,

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا

Latin: Alhamdulillahilladzii khalaqa minal maa-i basyaran.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan wanita dan air (mani).”

Apabila suami istri ingin mengulangi jima, keduanya tidak perlu mandi besar tetapi cukup berwudhu saja. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

إِذَا أَتَى أَحَدُكُمْ أَهْلَهُ ثُمَّ أَرَادَ أَنْيَعُوْدَ فَلْيَتَوَضًا. رواه مسلم

Artinya: “Siapa yang berhubungan intim dengan istrinya, kemudian ia ingin mengulanginya lagi, berwudhulah satu kali di antara yang dua kali itu.” (HR Muslim).

Suami istri hendaknya selalu mengusahakan untuk membaca doa sebelum dan setelah berhubungan agar Allah SWT senantiasa melindungi. Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca doa, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR Bukhari dan Muslim)

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Cerita Romantis Aisyah Istri Rasulullah, Bisa Jadi Teladan bagi Pasutri



Jakarta

Kisah rumah tangga Aisyah RA bersama Rasulullah SAW dipenuhi dengan keberkahan dan kasih sayang. Aisyah merupakan istri yang romantis kepada Rasulullah SAW, begitupun sebaliknya.

Disebutkan dalam buku Rumah Tangga Seindah Surga oleh Ukasyah Habibu Ahmad, Aisyah RA di usianya yang relatif muda telah menunjukkan tanda-tanda luar biasa sebagai pendamping seorang nabi. Ia mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi sehingga mengangkat derajat dan martabatnya di kalangan wanita seusianya.

Dua tahun setelah wafatnya Khadijah RA, turunlah waktu kepada Rasulullah SAW untuk menikahi Aisyah RA. Mendengar kabar tersebut Abu Bakar ash-Shiddiq selaku ayah dari Aisyah bersama istrinya begitu bahagia. Tak lama setelah itu, Rasulullah SAW menikahi Aisyah dengan mahar sebesar 500 dirham.


Aisyah merupakan satu-satunya istri Rasulullah SAW yang dinikahi dalam keadaan masih gadis. Meskipun usianya tergolong muda, ia tidak kesulitan menyesuaikan diri dengan kehidupan sang Nabi, sebab tingkat keilmuan dan kecerdasannya terbilang sangat tajam.

Dalam kehidupan Rasulullah SAW, Aisyah RA termasuk istri yang sangat istimewa dan romantis karena sangat paham cara membahagiakan suami. Selain itu, ia juga memberikan kontribusi besar terhadap perjuangan dakwah Rasulullah SAW.

Keromantisan Aisyah Istri Rasulullah SAW

Mengutip dari buku Agungnya Taman Cinta Sang Rasul karya Ustadzah Azizah Hefni, berikut beberapa cerita keromantisan Aisyah istri Rasulullah SAW bersama suaminya.

Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa Aisyah RA pernah berkata, “Suatu ketika aku minum dan aku sedang haid, lantas aku memberikan gelasku kepada Rasulullah SAW, lalu beliau meminumnya dari mulut gelas tempat aku minum. Dalam kesempatan lain, aku memakan sepotong daging, lantas beliau mengambil potongan daging itu dan memakannya tepat di tempat aku memakannya.” (HR Muslim).

Hal itu menunjukkan bahwa antara Rasulullah SAW dan Aisyah membangun rumah tangga dengan saling mengasihi dan memanjakan. Kesibukan Rasulullah SAW dalam memperjuangkan dan menyebarkan agama Allah SWT tidak menjadikan beliau lupa untuk menjalin kemesraan bersama istri tercinta.

Keromantisan Aisyah dengan Rasulullah SAW juga ditunjukkan tatkala mereka pernah mandi bersama dalam satu bejana. Dalam sebuah hadits, Aisyah RA pernah berkata,

“Aku dan Rasulullah pernah mandi bersama dalam satu wadah (kami bergantian menciduk airnya). Beliau sering mendahuluiku dalam mengambil air sehingga aku mengatakan, ‘Sisakan untukku, sisakan untukku!'” (HR Bukhari Muslim).

Kasih sayang dan kemesraan Rasulullah SAW dengan Aisyah tidak hanya ditunjukkan dari tindakan beliau, tetapi juga melalui ekspresi verbal. Rasulullah SAW memberikan panggilan khusus kepada Aisyah RA.

Beliau kerap memanggil Aisyah dengan sebutan ‘humaira’, artinya pipi yang kemerah-merahan sebab kulit Aisyah yang sangat putih hingga terlihat kemerahan saat tertimpa sinar matahari.

Selain panggilan humaira, terkadah Rasulullah SAW juga memanggil Aisyah dengan sebutan ‘aisy’. Dalam budaya Arab, pemenggalan huruf terakhir dari nama menunjukkan sebagai tanda kasih sayang.

Salah satu sikap manja Aisyah yang sangat menyenangkan Rasulullah SAW yaitu Aisyah selalu menyisir rambut Rasulullah SAW sebab beliau senang dengan rambut yang rapi. Hal ini disebutkan dalam sebuah riwayat, bahwa Aisyah pernah berkata, “Aku menyisir rambut Rasulullah, padahal aku sedang haid.” (HR Bukhari).

Aisyah selalu menyisir rambut Rasulullah SAW dengan hati-hati, begitu lembut dan penuh cinta. Aisyah pernah mengungkapkannya, “Bila aku mengurakkan rambut Rasulullah, aku belah orakan rambut beliau dari ubun-ubunnya dan aku uraikan di antara kedua pelipis beliau.” (HR Ahmad dan Abu Dawud).

Meskipun Rasulullah SAW disibukkan dengan dakwah dan mengurus kepentingan umat, beliau turut membantu pekerjaan Aisyah ketika di rumah. Beliau tidak segan menambal pakaian sendiri, memerah susu, dan mengurus keperluan sendiri.

Mengenai kebiasaan Rasulullah SAW di rumah, Aisyah RA juga pernah ditanya oleh seorang sahabat, “Apa yang dilakukan Rasulullah SAW di rumah?” Lalu Aisyah menjawab, “Beliau ikut membantu melaksanakan pekerjaan keluarganya.” (HR Bukhari).

Keromantisan dari cerita Aisyah RA bersama Rasulullah SAW tersebut bisa dijadikan sebagai teladan bagi pasangan suami istri.

Dengan segala kerendahan hatinya, Rasulullah SAW tidak segan membantu pekerjaan rumah tangga dan tidak membebankan pekerjaan rumah tangga kepada sang istri. Begitu pula sikap Aisyah RA sebagai istri Rasulullah yang senantiasa melayani beliau dengan kelembutan dan penuh kasih sayang.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Ayyub Lengkap yang Sabar Hadapi Ujian Hidup


Jakarta

Nabi Ayyub AS adalah seorang nabi yang dikaruniai harta berlimpah oleh Allah SWT. Namun, dengan harta yang berlimpah, Nabi Ayyub AS tidak pernah sekali saja merasa sombong.

Merangkum Kisah Nabi Ayyub oleh Yayat Sri Hayati, alkisah sekitar 1420-1540 SM, hiduplah Nabi Ayyub AS. Beliau ditugaskan Allah SWT untuk berdakwah di Haran, Syam.

Nabi Ayyub AS masih keturunan dari Nabi Ishaq AS dan ayahnya adalah seseorang yang kaya raya. Ayahnya memiliki peternakan serta perkebunan yang luas, dan saat ayahnya wafat, semua itu diwariskan ke Nabi Ayyub AS.


Meskipun hidup dengan limpahan karunia dari Allah SWT, tidak membuat Nabi Ayyub AS luput dari ujian dan cobaan. Merangkum buku Cerita Teladan 25 Nabi dan Rasul karya Iip Syarifah, berikut kisahnya.

Diuji Kekayaan Harta

Nabi Ayyub AS adalah keturunan orang kaya yang diwariskan ayahnya setelah wafat. Nabi Ayyub AS menikah dengan cucu Nabi Yusuf AS, Rahmah, mereka hidup bahagia dan dikaruniai banyak anak.

Karunia lainnya yang dianugerahi Allah SWT kepada Nabi Ayyub AS adalah hewan ternak yang banyak, kebun yang luas, taman-taman yang indah dan harta lainnya yang semakin melimpah. Selain harta, Nabi Yusuf AS juga dikaruniai kesehatan, istri yang salihah dan cantik, serta keturunan yang taat.

Hidup dengan harta yang banyak justru tidak membuat Nabi Ayyub AS lalai dan sombong, melainkan semakin banyak hartanya semakin dermawan beliau kepada orang lain. Semakin banyak karunia Allah SWT kepadanya, semakin taat Nabi Ayyub AS dan keluarganya kepada Allah SWT.

Akhlak mulia menghiasi diri Nabi Ayyub AS, sehingga Nabi Ayyub dihormati dan disukai banyak orang. Nabi Ayyub AS sangat paham jika kekayaan yang dititipkan Allah SWT kepadanya harus dipergunakan sesuai dengan ketentuan-Nya.

Diuji Kehilangan Anak dan Kesehatan

Iblis mulai mengancam Nabi Ayyub AS. Mulai dari ketika anak-anak Nabi Ayyub AS sedang berada di rumah saudaranya, iblis merobohkan rumah itu sehingga semua anak Nabi Ayyub AS meninggal.

Nabi Ayyub AS yang mendapat kabar jika semua anaknya sudah meninggal, menerimanya dengan sabar tenang. Beliau sangat yakin bahwa anak-anaknya adalah milik Allah SWT, jadi kapan pun Allah SWT dapat mengambilnya.

Iblis yang merasa gagal pada percobaan pertamanya kemudian memerintahkan anak buahnya untuk menaburkan benih-benih penyakit ke dalam tubuh Nabi Ayyub AS. Akibatnya, Nabi Ayyub AS menderita berbagai jenis penyakit hingga tubuhnya tampak semakin kurus, tenaganya semakin lemah dan wajahnya menjadi pucat.

Karena penyakit yang dideritanya, Nabi Ayyub AS dijauhi oleh orang-orang karena penyakit yang dideritanya dapat menular dengan cepat lewat sentuhan. Beliau terasingkan dan hanya istrinya yang menemani.

Iblis berencana menghasut istri Nabi Ayyub AS dengan menyamar sebagai teman dekat Nabi Ayyub AS. Iblis membanding-bandingkan kehidupan Nabi Ayyub AS yang lampau ketika masih kaya raya, sehat dan dihormati banyak orang dengan kondisi saat ini.

Setelahnya, Rahmah mendekati sang suami yang tengah kesakitan kemudian meminta Nabi Ayyub AS berdoa kepada Allah SWT agar dibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaan yang mereka alami. Dan Nabi Ayyub menjawab,

“Aku malu memohon kepada Allah untuk membebaskan kita dari kesengsaraan dan penderitaan ini. Padahal, kebahagiaan yang telah Allah berikan lebih lama. Jika engkau telah termakan hasutan dan bujukan iblis sehingga imanmu mulai menipis dan merasa kesal menerima takdir dan ketentuan Allah ini, tunggulah ganjaranmu kelak jika aku telah sembuh dan kekuatan badanku pulih kembali. Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai Allah menentukan takdir-Nya.”

Doa Nabi Ayyub

Setelah ditinggalkan oleh istrinya, Nabi Ayyub AS tinggal seorang diri di rumahnya tidak ada yang menemani. Cobaan tersebut justru membuat kesabaran dan keimanan Nabi Ayyub AS semakin bertambah. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Anas disebutkan bahwa Nabi Ayyub AS menjalani ujian tersebut selama 18 tahun.

Pada suatu hari, singgahlah pemikiran setan dibenaknya yang membisikkan untuk berhenti bersabar dan terus membisikkan keputusasaan. Pada akhirnya, Nabi Ayyub AS berhasil menghalau pikiran setan tersebut. Nabi Ayyub AS kemudian mengadu dan berdoa kepada Allah SWT:

وَاذْكُرْ عَبْدَنَآ اَيُّوْبَۘ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗٓ اَنِّيْ مَسَّنِيَ الشَّيْطٰنُ بِنُصْبٍ وَّعَذَابٍۗ

Artiya: Ingatlah hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku telah diganggu setan dengan penderitaan dan siksaan (rasa sakit).” (QS Sad: 41)

Setelah melewati masa-masa sulit, akhirnya Allah SWT menerima doa Nabi Ayyub AS yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman. Allah SWT berfirman:

اُرْكُضْ بِرِجْلِكَۚ هٰذَا مُغْتَسَلٌۢ بَارِدٌ وَّشَرَابٌ

Artinya: “Entakkanlah kakimu (ke bumi)! Inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum.” (QS Sad: 42)

Nabi AS Ayyub bergegas mandi dan minum dari air tersebut. Dengan izin Allah SWT, Nabi Ayyub langsung sembuh dari penyakitnya dan beliau terlihat lebih sehat serta kuat dari sebelumnya.

Pada saat yang sama, istri yang telah diusir dan meninggalkan beliau seorang diri merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya. Namun, ia hampir tidak mengenali Nabi Ayyub AS yang kini ada di hadapannya dengan Nabi Ayyub AS yang terakhir kali ia lihat sebelum pergi.

Rahmah langsung memeluk sang suami dan bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya. Allah SWT telah mengembalikan kesehatan suaminya, bahkan lebih baik dari sebelumnya.

Nabi Ayyub AS saat sakit telah bersumpah akan mencambuk istrinya 100 kali jika telah sembuh. Ia merasa wajib untuk melaksanakan sumpahnya, tetapi ia merasa kasihan kepada istrinya yang telah menunjukkan kesetiaan dan menemani dalam keadaan suka maupun duka.

Akhirnya, Allah SWT berfirman kepada Nabi Ayyub AS untuk memberikan jalan keluar terbaik,

وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِّهٖ وَلَا تَحْنَثْۗ اِنَّا وَجَدْنٰهُ صَابِرًاۗ نِعْمَ الْعَبْدُۗ اِنَّهٗٓ اَوَّابٌ

Artinya: Ambillah dengan tanganmu seikat rumput, lalu pukullah (istrimu) dengannya dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia selalu kembali (kepada Allah dan sangat taat kepadanya). (QS Sad: 44)

Allah membalas kesabaran dan keteguhan iman Nabi Ayyub AS dengan memulihkan kesehatannya, mengembalikan kekayaan dan harta bendanya, kesabaran serta anak yang jumlahnya lebih banyak.

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Cemburunya Aisyah RA saat Rasulullah SAW Menyebut Khadijah RA



Jakarta

Aisyah RA pernah mengutarakan rasa cemburunya pada Rasulullah SAW yang kerap menyebut nama Khadijah RA. Bagaimana sikap Rasulullah SAW?

Cemburu menjadi salah satu sikap yang ditunjukkan seseorang apabila ia tidak senang. Ibnu Hajar berkata, “Al Ghairah (cemburu) adalah perubahan hati dan berkobarnya amarah akibat adanya ikatan dalam sesuatu yang seharusnya dimiliki secara pribadi. Dan ghairah (kecemburuan) yang paling besar adalah yang terjadi antara pasangan suami istri.”

Cemburu itu sendiri sebetulnya tidak jelek. Namun, jika seorang wanita berlebihan dalam cemburu, maka ia tercela. Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan dari Jabir bin Atiik al-Anshaari, “Ada kecemburuan yang disukai oleh Allah, dan ada pula yang dibenci-Nya. Cemburu yang disukai Allah SWT adalah cemburu karena sesuatu yang haram, sedang cemburu yang dibenci oleh Allah adalah cemburu bukan karena sesuatu yang haram.”


Cemburunya Aisyah pada Khadijah

Mengutip buku Kisah dan Kemuliaan Para Wanita Ahli Surga Di Sekeliling Nabi: Teladan Terbaik Sepanjang Masa yang Menyentuh dan Menginspirasi karya Mohammad A. Suropati, disebutkan bahwa Rasulullah SAW masih menunjukkan rasa sayang yang besar kepada Khadijah walaupun sang istri tercintanya telah lama berpulang.

Rasulullah SAW sering kali memuji Khadijah RA sebagai bentuk kesetiaan dan rasa cintanya.

Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari dari Ali bin Abi Thalib bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wanita mereka yang terbaik adalah Maryam. Dan wanitanya yang terbaik adalah Khadijah.”

Mengutip buku Beginilah Nabi Mencintai Istri karya Isham Muhammad Asy-Syariif, Ibnu Hajar, ath Thayyibiyy berkata tentang hadits ini bahwa kata ganti yang pertama (mereka) kembali kepada umat yang di dalamnya terdapat Maryam, sedangkan kata ganti yang kedua (nya) kembali kepada umat ini.

Hal ini dikuatkan dengan hadits yang diriwayatkan oleh al-Bazzaar dan ath-Thabranni dari Ammar bin Yasir, “Khadijah melebihi wanita-wanita umatku sebagaimana Maryam melebihi wanita-wanita seluruh dunia.”

Kecintaan Rasulullah SAW kepada Khadijah RA, membuat Aisyah RA merasa cemburu. Imam Bukhari meriwayatkan, Aisyah RA pernah berkata, “Bahwa Aku tidak pernah cemburu kepada satu pun istri Rasulullah SAW seperti cemburu kepada Khadijah. Dia memang telah wafat sebelum beliau menikahiku. Tetapi aku cemburu karena aku mendengar beliau menyebut-nyebutnya, dan beliau diperintahkan oleh Allah untuk memberinya kabar gembira bahwa dia mendapat sebuah istana di surga, juga kalau beliau menyembelih kambing, lalu menghadiahkan dagingnya kepada teman-teman Khadijah.”

Dalam riwayat lain disebutkan, Aisyah RA berkata, “Seakan tidak ada wanita lain di dunia ini selain Khadijah.”

Rasulullah SAW menjawab, “Khadijah memiliki banyak keutamaan, dan dari dialah aku mendapatkan keturunan.” (HR Bukhari)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Pahala Istri Merawat Suami yang Sedang Sakit dalam Islam


Jakarta

Kesetiaan seorang istri dapat diukur dari seberapa ikhlas ia merawat suami ketika dalam keadaan sakit. Kepedulian istri yang menemani kesembuhan suami merupakan bentuk penghormatan dan kasih sayang.

Sedangkan ketidakpedulian seorang istri ketika suaminya sakit itu merupakan bentuk kedurhakaan. Istri yang durhaka terhadap suami yang sedang sakit akan mendapatkan laknat dari Allah SWT.

Masykur Arif Rahman dalam buku Istri yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama mengutip perkataan Anas bin Malik yang mengatakan, “Beberapa sahabat Rasulullah SAW berkata kepadanya, ‘Wahai Rasulullah, hewan ternak ini tak berakal, tetapi sujud kepada tuannya. Kami adalah makhluk berakal maka sepatutnya kami pun bersujud kepada Tuan.’


Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidak patut seseorang sujud kepada orang lain. Sekiranya seseorang boleh sujud kepada orang lain, tentu akan aku suruh seorang istri sujud kepada suaminya karena besarnya hak suami atas istrinya. Sekiranya suami menderita luka dari ujung kaki sampai ujung kepalanya, berbau busuk dan nanah meleleh pada tubuhnya, kemudian istrinya datang kepadanya sampai menjilatinya sampai kering maka bukti seperti itu belum dapat dikatakan menunaikan hak suaminya (sepenuhnya).” (HR. Ahmad dan Nasa’i).

Dari penjelasan hadits tersebut, kepatuhan seorang istri belum sempurna meskipun sudah melakukan yang terbaik untuk suaminya ketika dalam keadaan sakit. Apalagi sang istri tidak peduli terhadap suaminya ketika sakit. Maka, sangat pantas seorang istri yang tidak peduli diganjar dengan siksaan yang amat pedih di akhirat kelak.

Tapi bagaimana jika istri yang sakit?

Dalam buku Pedoman Ilahiah dalam Berumah Tangga yang ditulis Muhammad Albahi, dkk mengatakan bahwa ketika istri sakit, seorang suami harus merawatnya dengan kasih sayang dan tidak memaksanya mengurus rumah tangga.

Pernah Utsman bin Affan menjaga istrinya sakit, yaitu putri Rasulullah SAW, Nabi melarangnya ikut perang Badar:

عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ إِنَّمَا : إنما تغيب عثمان عن عن بدر فإنه كَانَتْ تَحْتَهُ بِنْتُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ مَرِيضَةً
فَقَالَ لَهُ النَّبي صلّى اللهُ عليهِ وسلَّم إن لك أجر رجل ممن شهد بدرا . وسهمه

Artinya: Dari Ibnu ‘Umar berkata ia; Sesungguhnya Utsman tidak ikut serta dalam Perang Badar karena dia sedang menunggui putri Rasulullah SAW yang sedang sakit. Nabi berkata kepadanya, ‘kamu tetap mendapatkan pahala seperti orang yang ikut terlibat dalam perang Badar dan panahnya (HR. Bukari).

Suami yang merawat istri ketika sakit sama dengan keutamaan orang yang ikut Perang Badar. Hal itu juga berlaku ketika istri sedang hamil atau melahirkan seorang suami sebaiknya mengerjakan pekerjaan rumah, itu adalah suatu kemuliaan dan bentuk kasih sayang.

(lus/kri)



Sumber : www.detik.com

Kapan Istri Boleh Minta Cerai Menurut Islam?


Jakarta

Perceraian dalam Islam tergolong sebagai hal yang dihalalkan namun dibenci oleh Allah SWT. Istri boleh meminta cerai kepada suami apabila ia melakukan hal-hal ini. Apa saja?

Dikutip dari buku Bulughul Maram & Dalil-Dalil Hukum: Panduan Hidup Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW dalam Ibadah, Muamalah, dan Akhlak oleh Ibnu Hajar, dijelaskan bahwa perceraian memang sebuah perkara yang halal, namun Allah SWT sangat membencinya.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW,


عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَبْغَضُ الْحَلَالِ عِنْدَ اللَّهِ الطَّلَاقُ. رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ وَابْنُ مَاجَهِ وَصَحَّحَهُ الْحَاكِمُ وَرَبَّحَ أَبُو حَاتِمٍ إِرْسَالَهُ

1098. Dari Ibnu Umar radhiyallaahu ‘anhuma bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Perbuatan halal yang paling dibenci Allah ialah cerai.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah. Hadits ini shahih menurut al-Hakim. Abu Hatim menilainya hadits mursal)

Cerai merupakan jalan keluar terakhir dan yang paling baik dihindari apabila terjadi sebuah kerusuhan dalam rumah tangga. Cara ini boleh ditempuh ketika semua bentuk pendekatan dan percobaan penyelesaian masalah sudah dilakukan.

Namun, tentu saja semua orang menginginkan rumah tangga yang baik dan bahagia. Tak jarang, di dalam rumah tangga seorang istri tidak merasa bahagia dan malah mendapat kekerasan.

Oleh karena itu, perceraian dalam Islam tidak hanya bisa dilakukan oleh suami. Namun, istri juga mendapat hak yang sama untuk meminta perceraian ketika terjadi sesuatu pada diri dan rumah tangganya.

Terdapat beberapa alasan yang membolehkan istri untuk meminta perceraian suami. Dengan catatan dirinya tidak meminta cerai karena alasan-alasan yang tidak jelas atau dibenarkan agama.

Masykur Arif Rahman dalam Dosa-Dosa Istri yang Paling Dibenci Allah Sejak Malam Pertama menyebutkan bahwa istri yang tidak memiliki alasan yang sah secara syariat, akan mendapat dosa bila ia mengajak bercerai.

Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja wanita yang minta diceraikan oleh suaminya tanpa alasan yang sah maka haram baginya wangi surga.” (HR Ahmad)

Adapun alasan-alasan yang membolehkan perceraian dalam Islam dari sisi istri adalah sebagaimana berikut ini.

5 Alasan Istri Halal Minta Cerai

1. Tidak Mendapat Nafkah dari Suami

Alasan istri boleh minta perceraian dalam Islam yang pertama adalah karena suami tidak menafkahi istri dan ia tidak merelakannya. Namun, jika istri mengerti kondisi suami yang memang tidak bisa menafkahi dan rela berkorban kepadanya, maka tidak perlu bercerai.

2. Tidak Mampu Menahan Syahwat

Alasan istri boleh minta perceraian dalam Islam yang kedua adalah karena ia tidak kuat menahan syahwat, sedangkan suaminya tidak bisa memenuhi hasrat tersebut. Sehingga, daripada memilih berzina, lebih baik bercerai.

Namun, apabila istri rela tidak mendapat kebutuhan biologis itu, maka terhapuslah alasan baginya untuk minta cerai.

Istri boleh minta cerai suami apabila ia tidak dapat memenuhi kewajiban-kewajiban suami karena benci atau lain-lain. Daripada selalu bertengkar, lebih baik bercerai sebab berpotensi menambah keburukan.

4. Suami Berakhlak Buruk

Keempat, alasan istri halal meminta perceraian dalam Islam yakni ketika suami mempunyai kepribadian dan akhlak yang buruk, yang tidak sesuai dengan ajaran agama.

Misalnya ketika istri merupakan seorang yang salihah, sedangkan suaminya sering meninggalkan salat, tidak berpuasa, sering berbohong, durhaka kepada orang tua, mabuk, berjudi, dan melakukan perbuatan tercela lainnya, maka istri boleh meminta cerai kepada suami.

Sebab, pada dasarnya, wanita salihah adalah untuk suami yang salihah juga. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah An-Nur ayat 26 yang berbunyi,

اَلْخَبِيْثٰتُ لِلْخَبِيْثِيْنَ وَالْخَبِيْثُوْنَ لِلْخَبِيْثٰتِۚ وَالطَّيِّبٰتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَالطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبٰتِۚ اُولٰۤىِٕكَ مُبَرَّءُوْنَ مِمَّا يَقُوْلُوْنَۗ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّرِزْقٌ كَرِيْمٌ ࣖ ٢٦

Artinya: “Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka (yang baik) itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia.”

5. Suami Berlaku Kasar

Alasan istri halal minta perceraian dalam Islam yang terakhir adalah karena suami berlaku buruk, kasar, dan keras terhadap istri.

Contohnya adalah suami selalu memukul, memaki, main tangan, tidak mau memuaskan istri dalam berhubungan badan, menyuruh kerja berat, dan lain sebagainya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Ada Satu Kesalahan Suami Kepada Istri yang Tidak Bisa Dimaafkan dalam Islam



Jakarta

Dalam berumah tangga, di antara pasangan tentu banyak terjadi masalah, ketidakcocokan, dan tantangan. Namun terdapat sebuah kesalahan suami yang tidak bisa dimaafkan dalam Islam. Apakah kesalahan fatal itu?

Manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Kita sering membuat kesalahan kepada orang lain, baik disengaja maupun tidak sengaja. Oleh karena itu, Allah SWT memerintahkan kita untuk saling maaf memaafkan.

Begitu pula di dalam kehidupan rumah tangga. Tak jarang suami dan istri mengalami pertengkaran karena kesalahan-kesalahan kecil yang dilakukan satu sama lain.


Jika kesalahan kecil seperti lupa menaruh handuk, tidak merapikan sepatu, atau pergi tanpa berpamitan mungkin bisa dimaafkan oleh istri. Ternyata ada sebuah kesalahan suami yang tidak bisa dimaafkan dalam Islam. Apa itu?

Kesalahan Suami yang Tidak Bisa Dimaafkan dalam Islam

Kesalahan suami yang tidak bisa dimaafkan dalam Islam adalah menuduh istri melakukan perbuatan zina dengan laki-laki lain. Akibat dari kesalahan ini bisa saja hukuman rajam bagi istri atau cerai untuk selama-lamanya.

Dikutip dari buku Fiqh Keluarga Terlengkap oleh Rizem Aizid, menuduh istri berzina dengan lelaki lain tanpa adanya bukti yang jelas hukumnya haram dan dosa besar. Perkara ini termasuk dalam kesalahan suami yang tidak bisa dimaafkan dalam Islam.

Tuduhan zina itu sangat fatal jika sang istri ternyata tidak melakukannya dan merupakan wanita salihah baik-baik. Allah SWT berfirman dalam surah An-Nur ayat 4-5 yang berbunyi,

وَالَّذِيْنَ يَرْمُوْنَ الْمُحْصَنٰتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوْا بِاَرْبَعَةِ شُهَدَاۤءَ فَاجْلِدُوْهُمْ ثَمٰنِيْنَ جَلْدَةً وَّلَا تَقْبَلُوْا لَهُمْ شَهَادَةً اَبَدًاۚ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْفٰسِقُوْنَ ۙ(4) اِلَّا الَّذِيْنَ تَابُوْا مِنْۢ بَعْدِ ذٰلِكَ وَاَصْلَحُوْاۚ فَاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ (5)

Artinya: Orang-orang yang menuduh (berzina terhadap) perempuan yang baik-baik dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, maka deralah mereka (para penuduh itu) delapan puluh kali dan janganlah kamu menerima kesaksian mereka untuk selama-lamanya. Mereka itulah orang-orang yang fasik, kecuali mereka yang bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Rasulullah SAW menggolongkan suami yang menuduh istrinya berbuat zina, padahal tidak demikian, ke dalam hal-hal yang membinasakan. Beliau bersabda,

“Hindarilah oleh kalian tujuh hal yang membinasakan. Ada yang bertanya, ‘Apakah tujuh hal itu wahai Rasulullah SAW?’ beliau menjawab, ‘Menyekutukan Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah SWT, kecuali dengan alasan yang benar, memakan riba, memakan harta anak yatim, kabur dari medan perang, dan menuduh zina terhadap wanita suci yang sudah menikah dan lengah.'” (HR Bukhari dan Muslim)

Ada dua kemungkinan yang terjadi atas tuduhan suami terhadap istri yang berzina. Pertama, apabila memang terbukti istri melakukan perbuatan keji tersebut, maka istri harus menerima had (hukuman) berupa rajam.

Sementara itu, apabila tuduhan zina kepada istri tersebut tidak benar, maka kedua pasangan dijatuhi hukuman li’an atau perceraian yang tidak boleh rujuk kembali selama-lamanya.

Maulana Muhammad Ali dalam Islamologi: Panduan Lengkap Memahami Sumber Ajaran Islam, Rukun Iman, Hukum, & Syariat Islam menjelaskan bahwa li’an adalah bentuk perceraian antara suami dan istri yang disebabkan karena suami menuduh istri berbuat zina, sedangkan ia tidak memiliki bukti, dan istri menolak tuduhan tersebut.

Akibat dari li’an sudah dijelaskan dalam buku Hukum Keluarga Islam di Indonesia oleh Ansari. Akibatnya adalah perceraian antara suami istri. Bagi suami, istrinya menjadi haram untuk selamanya.

Ia tidak boleh rujuk ataupun menikah lagi dengan akad baru. Bila istrinya melahirkan, anak yang dikandungnya tidak bisa diakui dalam keturunan suaminya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com