Tag Archives: suci

7 Syarat Dua Khutbah Jumat yang Harus Dipenuhi Khatib



Jakarta

Khutbah dipandang dari aspek bahasa berarti pidato atau ceramah. Secara umum, khutbah dapat dijelaskan sebagai kegiatan berdakwah atau menyebarkan agama serta mengajak untuk meningkatkan keimanan, ketakwaan dan syiar agama lainnya.

Dua khutbah adalah syarat atau prosesi yang harus dilakukan ketika melakukan rangkaian ibadah salat Jumat. Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin Samurah RA, “Rasulullah SAW berkhutbah dengan posisi berdiri. Setelah itu beliau duduk lalu berdiri lagi selanjutnya menyampaikan khutbah yang kedua.” (HR Muslim)

Mengutip buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3 oleh Ahmad Sarwat, Lc, M.A., para ulama bersepakat bahwa khutbah Jumat termasuk syarat sah dari salat Jumat. Menurut ulama, salat Jumat menjadi tidak sah apabila tidak didahului dengan dua khutbah.


Dasar hukum ini yakni Rasulullah SAW tidak pernah berkhutbah Jumat kecuali beliau berdiri dari dua khutbah yang diselingi dengan duduk diantara keduanya. Ulama bahkan berpendapat bahwa kedudukan dua khutbah Jumat tersebut adalah menjadi pengganti dua rakaat salat Dzuhur.

Interpretasi mengenai syarat dua khutbah sedikit banyak sama namun beberapa mengalami perbedaan minor terkait keterangan jumlah syarat yang harus dilakukan. Mengutip dari Fiqh Al-‘Ibadat, ‘Ilmiyyan ‘Ala Madzhabi Al-Imam Asy-Syafi’i Ma’a Mutammimat Tanasub Al-‘Ashr karya Syaikh DR. Alauddin Za’tari terdapat tujuh syarat dua khutbah Jumat.

7 Syarat Dua Khutbah Jumat

1. Menyempurnakan Bilangan yang Menjadi Sahnya Salat Jumat

Bilangan yang dimaksudkan adalah mengenai jumlah jemaah yang menjadi syarat pelaksanaan salat Jumat. Mayoritas ulama sendiri menyetujui untuk mengambil 40 orang sebagai batas minimal pelaksanaan salat Jumat dengan beberapa kondisi.

2. Disampaikan Ketika Dzuhur sebelum Salat Jumat

Syarat dua khutbah berikutnya adalah membacakannya ketika waktu Dzuhur sebelum salat Jumat. Artinya, bila pelaksanaan dua khutbah atau sebagian dari khutbah sebelum waktunya lalu ia salat sesudahnya, maka salatnya tidak akan sah.

Jika imam melakukan salat sebelum dua khutbah maka sholatnya juga tidak akan sah. Hal ini dikarenakan dua khutbah merupakan syarat sahnya salat Jumat. Sebagai syarat maka harus dilakukan secara bertahap sesuai urutan atau didahulukan dalam kasus ini.

3. Suci dari Hadats Besar dan Kecil

Seseorang khatib atau yang memberi khutbah harus dalam keadaan suci dari hadats besar dan kecil. Dengan kata lain, bila khatib tidak suci atau junub, khutbahnya tidak akan dianggap atau tidak sah.

Hal ini disebabkan karena dalam penyampaian khutbah pasti dan wajib untuk membaca surah Al-Qur’an. Dalam membaca surah Al-Qur’an maka diwajibkan dalam keadaan suci sehingga hal ini menyebabkan rangkaian khutbah tidak akan sempurna bahkan tidak sah.

Ketika mengalami hadats ketika sedang melakukan khutbah maka khatib bisa menunjuk seorang wakil. Wakil harus bisa meneruskan apa yang telah disampaikan oleh khatib utama. Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi menerangkan:

ولو أحدث في الأثناء وجب الإستئناف

Artinya, “Andai seorang khatib berhadats di tengah-tengah khutbah, maka wajib mengulanginya. (al-Tausyikh ‘Ala Ibni Qasim)

Hal ini bisa berbeda skenarionya jika khatib mengalami hadats ketika berada di antara dua khutbah dan salat. Hendaknya ia segera bersuci, maka rangkaiannya masih dalam keadaan sah dan tidak bermasalah.

4. Suci dari Najis

Khatib juga harus menjaga diri dari najis. Jika ada najis pada badan, pakaian, dan tempat khutbah ketika sebelum atau saat melakukan khutbah maka khutbah dapat menjadi tidak sah.

5. Menutup Aurat

Khatib menutup auratnya seperti ketentuan dan syarat menutup aurat bagi laki-laki ketika melakukan salat.

6. Berdiri bila Sanggup

Syarat dua khutbah selanjutnya yang harus dipenuhi khatib adalah berdiri. Namun, hadits Jabir bun Samurah melalui buku karya Syaikh DR. Alauddin Za’tari yang sama, menjelaskan bahwa jika seorang khatib tidak sanggup berdiri maka dianjurkan baginya untuk menunjuk penggantinya.

Jika seseorang benar-benar tidak mampu melakukan khutbah dengan berdiri, dengan duduk, maka hendaklah ia sambil berbaring atau tidur terlentang jika memang tidak memungkinkan. Hal ini menurut kesepakatan para ulama hukumnya diperbolehkan, sama seperti keadaan salat.

7. Dijeda dengan Duduk

Tidak sah bila khutbah tidak dilaksanakan dua kali tanpa melalui duduk atau jeda terlebih dahulu. Tidak diperbolehkan pula ketika sehabis khutbah pertama diisi salat Jumat lalu dilanjutkan khutbah kedua.

Tidak diperbolehkan bagi khatib untuk melakukan khotbah tanpa memberi jeda diantaranya. Harus ada pemisah diantara dua khutbah yang dilakukan dengan cara duduk. Selama duduk ini, perkiraan waktu jeda bisa menggunakan perkiraan waktu membaca tasbih.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Tak Sembarang Orang Bisa Menjadi Khatib, Apa Saja Syaratnya?



Jakarta

Khatib merupakan salah satu peran dalam ajaran Islam yang harus dilaksanakan oleh pemeluknya. Secara bahasa, kata khatib berasal dari kata khataba yakhtubu khatiibun, yang berarti orang yang melakukan khutbah atau orang yang berkhotbah.

Jadi, khatib adalah orang yang menyampaikan khutbah, ceramah, atau pidato dengan ajaran Islam.

Setiap sholat Jumat, umat muslim di seluruh dunia tentu akan mendengarkan khutbah yang disampaikan khatib. Akan tetapi, ternyata tidak semua umat muslim dapat berperan sebagai khatib.


Arif Yosodipuro dalam Buku Pintar Khatib dan Khotbah Jumat menjelaskan bahwa pada dasarnya seorang khatib merupakan perwakilan atau sifatnya fardhu kifayah. Jika sudah terdapat seseorang yang mewakili kewajiban tersebut, maka orang yang lain tidak perlu melakukannya.

Selain itu, tidak sembarang orang bisa menjadi khatib. Khatib dalam Islam memiliki tanggung jawab moral yang tinggi atas apa yang ia sampaikan sehingga ada kaidah tertentu yang harus disesuaikan dengan ajaran agama.

Dalam artikel ini akan dijelaskan beberapa syarat dan adab yang harus dipenuhi oleh seseorang agar dapat menjadi khatib serta hal-hal yang makruh dilakukan oleh khatib.

Syarat Menjadi Khatib

Seseorang yang memiliki peranan sebagai khatib harus dapat bertanggung jawab atas apa yang ia sampaikan. Masih berdasarkan sumber yang sama, berikut ini adalah syarat menjadi seorang khatib:

1. Memiliki Akal Sehat

Seseorang yang berperan sebagai khatib harus memiliki akal sehat. Seseorang yang hilang akalnya atau gila, tentunya tidak dapat menyampaikan khotbah dengan baik sebab ia tidak bisa membedakan antara hal baik dan buruk.

Khatib adalah seorang yang dapat memberi peringatan dan memberi nasihat. Oleh karena itu, seorang khatib harus memiliki akal sehat agar dapat bertanggung jawab dengan apa yang disampaikan dalam khotbahnya.

2. Suci dari Hadats Besar dan Kecil

Khatib harus suci dari hadats besar maupun kecil. Suci dari hadats besar berarti sudah melakukan mandi besar bagi seorang laki-laki dewasa, baik disebabkan oleh mimpi basah maupun melakukan hubungan suami-istri bagi yang telah menikah. Sementara suci dari hadats kecil, seorang khatib hendaknya harus berwudhu.

3. Menutup Aurat

Ketika menyampaikan khutbahnya, seorang khatib harus menutup aurat dengan berpakaian sopan dan rapi. Menutup aurat dalam hal ini juga berarti pakaian tersebut tidak tembus pandang. Seorang khatib tidak boleh berpakaian semaunya sendiri yang menurut jamaah tidak pantas dikenakan, meskipun pakaian tersebut merupakan pakaian mahal dan modis.

4. Laki-Laki

Sebagian besar ulama fiqih berpendapat bahwa seorang khatib harus dari kalangan laki-laki. Pendapat ini masih berlaku hingga saat ini. Sebenarnya, tidak ada alasan spesifik yang mendasari seorang khatib harus berjenis kelamin laki-laki.

Di dalam Al-Qur’an pun sebenarnya tidak ada pernyataan khusus yang melarang wanita menjadi khatib. Namun, dapat dilihat bahwa belum ada tokoh maupun masyarakat tertentu yang memberi kesempatan wanita menjadi khatib.

5. Memahami Syarat dan Rukun Khutbah

Syarat sebagai seorang khatib juga harus dapat memahami syarat dan rukun khutbah. Rukun khutbah menjadi urutan yang wajib dipenuhi. Apabila ditinggalkan, maka khutbah yang dilakukan dapat dikatakan batal secara hukum Islam atau tidak sesuai dengan ketetapan yang telah ditentukan. Maka dari itu, sangat penting memilih seseorang yang mempunyai pengetahuan luas di bidang agama untuk menjadi khatib.

Adab Sebagai Khatib

Menjadi seorang khatib juga dituntut agar mempunyai adab yang baik. Di antara adab sebagai khatib, yaitu sebagai berikut.

1. Berpakaian rapi dan sopan.

2. Memiliki akhlakul karimah atau berkepribadian luhur.

3. Mampu bertutur kata dengan santun.

4. Bersikap jujur terhadap apa yang disampaikan.

5. Uswatun hasanah atau dapat menjadi teladan yang baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Hal yang Makruh Dilakukan oleh Khatib

Seorang khatib tidak hanya perlu memenuhi syarat dan adabnya, tetapi juga penting memperhatikan hal-hal yang makruh dilakukan ketika menyampaikan khutbah Mengutip dari Buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula karya Irfan Maulana, berikut ini adalah hal yang makruh dilakukan oleh khatib saat khutbah:

1. Khatib meninggalkan seluruh sunnah khutbah.

2. Khutbah yang disampaikan khatib mengandung pernyataan yang dapat memecah belah persatuan umat.

3. Khatib dianjurkan untuk tidak menyampaikan khutbah yang terlalu panjang ataupun terlalu pendek.

4. Posisi khatib membelakangi jamaah, hendaknya seorang khatib saat menyampaikan khutbahnya berdiri menghadap para jamaah.

Dengan demikian, tidak sembarang orang bisa menjadi khatib dalam menyampaikan khutbah. Seorang khatib hendaknya telah memahami ajaran agama dengan baik serta memenuhi beberapa persyaratan dan adab yang harus dilakukan.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Sebelum Pulang ke Tanah Air, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan



Jakarta

Fase pemulangan jemaah haji asal Indonesia masih terus berlangsung. Jemaah secara berangsur diterbangkan dari Tanah Suci menuju Tanah Air. Sebelum menjalani perjalanan pulang, jemaah diminta untuk menjaga kesehatan.

Fase pemulangan jemaah haji ke Tanah Air, hingga 8 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi atau 9 Juli 2024 pukul. 01.00 Waktu Indonesia Barat, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 122.787 orang.

Mereka tergabung dalam 313 kelompok terbang atau 56 persen dari jumlah total kloter.


Data ini disampaikan Widi Dwinanda, anggota Media Center Kementerian Agama saat melakukan konferensi pers yang ditayangkan di YouTube channel Kementerian Agama (Kemenag), Selasa (9/7/2024).

Dalam kesempatan ini juga Widi mengimbau agar para jemaah menjaga kesehatan menjelang waktu pemulangan ke Tanah Air.

Upaya Menjaga Kesehatan

Widi menyebutkan tiga langkah yang bisa dilakukan sebagai upaya untuk menjaga kesehatan selama di Tanah Suci.

“Pertama, menerapkan gaya hidup sehat. Jemaah haji harus kontrol dan menjaga makanan. Hindari makanan tinggi lemak dan tinggi garam, dan diikuti dengan mengkonsumsi sayur dan buah-buahan,” terang Widi.

“Kedua, rutin menjaga kebugaran. Upaya yang dapat dilakukan jemaah adalah senam haji atau berjalan minimal dilakukan selama 30 menit per hari,” sambungnya.

Ketiga, ia melanjutkan, bagi jemaah haji yang memiliki tekanan darah tinggi harus rutin minum obat darah tinggi dengan target tekanan darah kurang dari 140/90. Begitu pula bagi jemaah haji memiliki penyakit kencing manis. Jemaah agar selalu kontrol kadar gula darah.

Jemaah haji bisa menilai diri sendiri bahwa yang tahu tentang kondisi kesehatan jemaah haji adalah jemaah sendiri. “Jika sudah merasakan lelah, lakukan aktivitas sesuai dengan kapasitas kemampuan diri sendiri,” lanjutnya.

Widi juga menegaskan kepada jemaah untuk tidak memaksakan diri melakukan aktivitas luar ruang seperti city tour.

Bagi jemaah yang memiliki kendala kesehatan, Widi menganjurkan para jemaah untuk segera menghubungi petugas kesehatan.

Jumlah Jemaah Pulang ke Tanah Air

Hari ini, selasa, 9 juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.485 orang. Mereka tergabung dalam 19 kloter.

Berikut rincian jemaah yang dipulangkan ke Tanah Air:

1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter
2. Debarkasi Balikpapan (BPN) sebanyak 324 jemaah/1 kloter
3. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.226 jemaah/3 kloter
5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter
6. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter
7. Debarkasi Padang (PDG) sebanyak 393 jemaah/1 kloter
8. Debarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
8. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.440 jemaah/4 kloter
9. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 742 jemaah/2 kloter
10. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/2 kloter.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Arab Saudi Apresiasi Layanan Kesehatan Haji Indonesia



Madinah

Upaya pemerintah memberikan layanan terbaik dalam penyelenggaraan haji tahun ini mendapat apresiasi positif. Apresiasi itu tak hanya dari para jemaah haji, tapi juga dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi yang mengapresiasi layanan kesehatan haji Indonesia di tahun ini.

“Kementerian Kesehatan Arab Saudi memberikan apresiasi kepada Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah,” terang Anggota Tim Media Center Kemenag, Widi Dwinanda dalam keterangannya, Minggu (14/7/2024).

“Apresiasi ini diberikan sebagai ucapan terima kasih karena KKHI Makkah, sektor, dan Pos Satelit telah memberikan kerja sama yang baik dalam penanganan jemaah haji,” lanjut Widi.


Ia mengatakan, penyerahan apresiasi dilakukan langsung oleh Asisten Direktur Jenderal Kesehatan Kemenkes Arab Saudi dr. Hatim Abdul Azizi Khoger di Klinik Kesehatan Haji Indonesia Rabu, 3 Juli 2024 lalu.

“Kementerian Kesehatan Arab Saudi mengakui KKHI telah memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh otoritas Arab Saudi,” katanya.

‘Kemenkes Arab Saudi tidak hanya memberikan tasreh atau surat izin untuk operasional KKHI, tetapi juga memantau kinerja operasional KKHI,” ungkapnya.

Widi menjelaskan, Indonesia tahun ini mendapat kuota 241.000 jemaah. Jumlah tersebut terdiri atas 213.320 jemaah haji reguler dan 27.680 jemaah haji khusus.

“Ini merupakan kuota haji terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia. Haji 2024 ini terbanyak dalam kuota, tertinggi dalam serapan kuota. Angka serapan kuotanya mencapai 99,98 persen,” jelasdia.

Menurut Data sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) Kementerian Agama (Kemenag) mencatat, dari 213.320 kuota haji reguler Indonesia, sebanyak 213.275 telah diberangkatkan ke Tanah Suci.

Pada fase pemulangan jemaah, Widi menyampaikan, hingga 10 Juli 2024 pukul 21.00 Waktu Arab Saudi, jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 137.342 orang. Mereka tergabung dalam 350 kelompok terbang (kloter).

Hari ini, Minggu, 14 Juli 2024, jemaah haji yang akan dan telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 7.046 orang. Mereka tergabung dalam 18 kloter, dengan rincian sebagai berikut:

1. Debarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320 jemaah/1 kloter

2. Debarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

3. Debarkasi Aceh (BTJ) sebanyak 393 jemaah/1 kloter

4. Debarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 1.179 jemaah/3 kloter

5. Debarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 880 jemaah/2 kloter

6. Debarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

7. Debarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter

8. Debarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter

9. Debarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.484 jemaah/4 kloter

10. Debarkasi Makassar (UPG) sebanyak 450 jemaah/1 kloter

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

62 Ton Obat Disiapkan untuk Jemaah Haji Selama di Tanah Suci



Madinah

Pada penyelenggaraan haji tahun 1445 H/2024 M, Kemenkes RI menyediakan 62,3 ton obat yang disiapkan bagi para jemaah haji selama di Tanah Suci. Penyediaan obat-obat itu sebagai upaya maksimal sebagai pelayanan kesehatan jemaah haji.

Kepala Pusat Haji Kemenkes RI Liliek Marhaendro Susilo mengungkapkan, proses pengadaan sebagian obat dan perbekalan kesehatan (perbekkes) lainnya untuk kebutuhan pelayanan di Arab Saudi dilakukan di Indonesia, kemudian dikirim ke Arab Saudi. Proses pengadaan sebagian lainnya dilakukan di Arab Saudi.

“Obat tersebut didistribusikan ke wilayah kerja Makkah dan Madinah, dengan proporsi 80% untuk Makkah dan 20% untuk Madinah,” ujar Kepala Pusat Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo, Kamis (11/7/2024)


Menurutnya, pembagian proporsi obat ini didasarkan pada perkiraan lama waktu jemaah haji berada di setiap wilayah. Total perjalanan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi selama 40 hari.

Dari lama waktu tersebut, jemaah haji diperkirakan hanya menghabiskan waktu 8-9 hari atau sekitar 20 persen dari total waktu jemaah berada di Arab Saudi. Sedangkan di Makkah, jemaah tinggal lebih lama, yakni 31-32 hari.

“Pembagian proporsi obat ini didasarkan pada perkiraan lama waktu jemaah haji berada di setiap wilayah,” katanya.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Saudi Wanti-wanti Jemaah Haji Overstay Bisa Kena Hukuman Berat



Jakarta

Pemerintah Arab Saudi minta jemaah haji agar pulang sebelum berakhirnya visa haji. Tinggal melebihi batas izin (overstay) termasuk pelanggaran dan bisa kena hukuman berat.

Pernyataan tersebut ditegaskan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi baru-baru ini. Pihaknya mewanti-wanti agar jemaah mematuhi masa berlaku visa haji.

“Pulang sebelum masa berlaku visa Anda habis menunjukkan rasa hormat terhadap sistem dan mencerminkan perilaku yang patut dicontoh,” kata kementerian melalui unggahan di media sosial X-nya, dikutip Selasa (23/7/2024).


Kementerian menegaskan visa haji hanya dapat digunakan untuk keperluan haji. Jadi, keperluan lain seperti tinggal atau bekerja di Saudi dengan visa haji tidak diperbolehkan.

“Melewati masa berlaku visa merupakan pelanggaran dan dapat mengakibatkan hukuman berat,” terang kementerian.

Jemaah diminta untuk selalu memperhatikan masa berlaku visa hajinya. Dengan begitu, jemaah mematuhi peraturan dan mengakhiri haji dengan baik.

“Pentingnya mematuhi tanggal habis masa berlaku visa haji Anda,” tegasnya.

Diketahui, jemaah haji 2024 secara bertahap telah pulang ke negara masing-masing usai berakhirnya puncak haji pada pertengahan Juni 2024 lalu.

Indonesia sendiri mengakhiri fase pemulangan jemaah pada Senin (22/7/2024) kemarin. Keberangkatan kelompok terbang (kloter) 30 asal Embarkasi Kertajati (KJT-30) menutup operasional haji 2024 di Tanah Suci.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Angka Kematian Jemaah Haji 2024 Turun Dibanding Tahun Lalu


Jakarta

Operasional haji 2024 di Tanah Suci telah berakhir. PPIH Arab Saudi melaporkan jumlah jemaah wafat hingga berakhirnya masa operasional mencapai 461 orang.

Berakhirnya operasional haji ditandai dengan kepulangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 30 asal Embarkasi Kertajati (KJT-30) pada Senin (22/7/2024) kemarin. Rombongan bertolak dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pukul 01.00 Waktu Arab Saudi (WAS) dengan maskapai Saudi Airlines.

“Hingga akhir fase operasional jemaah haji reguler wafat pada musim haji tahun ini yaitu berjumlah 461 orang,” lapor PPIH seperti disampaikan Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dalam konferensi pers daring, Senin (22/7/2024).


Widi menambahkan, hingga berakhirnya operasional, masih ada 62 jemaah yang dirawat di rumah sakit Arab Saudi. Mereka tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia.

“Semua jemaah haji yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi tetap menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia hingga jemaah dapat kembali ke Indonesia,” jelasnya.

Jumlah Jemaah Wafat Turun

Jumlah jemaah wafat pada haji 2024 lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data yang dipublikasikan melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT), jemaah haji yang wafat pada 2023 mencapai 773 orang.

Kematian pada musim haji 2023 merupakan yang tertinggi dalam kurun 2015-2024. Menurut catatan detikHikmah, jemaah wafat di antaranya berusia 65 tahun ke atas, 81 orang berusia antara 60-64 tahun, dan 109 jemaah berusia di bawah 60 tahun. Jemaah wafat tertua berusia 98 tahun dan termuda berusia 42 tahun.

“Kami mencatat jemaah yang paling sepuh yang wafat berusia 98 tahun ada 2 orang, dan jemaah termuda yang wafat 42 tahun ada 6 orang jemaah yang wafat,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam Closing Statement MCH dan Operasional Haji Tahun 2023 di Bandara Soetta, Banten, yang turut disiarkan secara daring melalui YouTube Kemenag RI, Sabtu (5/8/2023).

Sementara itu, pada tahun ini mayoritas jemaah wafat adalah lanjut usia (lansia) dan berisiko tinggi. Jemaah wafat tertua berusia 96 tahun dan termuda 31 tahun.

Inisiatif Haji Ramah Lansia

Pemerintah Indonesia masih mengusung tagline “Haji Ramah Lansia” pada haji 2024, seperti halnya tahun lalu. Sejumlah inisiatif turut diluncurkan. Di antaranya istitha’ah kesehatan, petugas layanan lansia, bimbingan manasik lansia, dan pengkloteran yang mempertimbangkan komposisi jemaah lansia dan nonlansia.

Kemudian, memangkas waktu seremoni pelepasan maupun penyambutan jemaah haji. Pemerintah juga mempersiapkan layanan asrama ramah lansia seperti alat bantu jalan, menyediakan dokter geriatri, psikiater, dan tenaga medis lainnya, menyiapkan kamar khusus lansia di lantai bawah, dan menyediakan kendaraan khusus untuk memudahkan mobilitas kegiatan lansia dari aula ke kamar.

Program safari wukuf khusus dan tanazul lansia juga masih dijalankan pada haji musim ini. Adapun skema baru, pemerintah menerapkan mabit di Muzdalifah dengan cara murur, yakni melintas tanpa turun dari kendaraan. Skema ini diperuntukkan bagi jemaah lansia dan disabilitas.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Arab Saudi Targetkan 15 Juta Jemaah untuk Umrah Mendatang



Jakarta

Pemerintah Arab Saudi memprediksikan akan menerima 15 juta jemaah umrah di Tanah Suci pada pelaksanaan mendatang. Pakistan, Mesir dan Indonesia disebut sebagai negara yang akan menyumbang jemaah terbanyak.

Pihak Kerajaan mulai merencanakan penyambutan jemaah umrah mendatang seperti dilaporkan Gulf News, Minggu (11/8/2024).

Saudi sebelumnya mencatat rekor jemaah umrah dari luar negeri pada 2023. Total ada 13,55 juta orang berbondong-bondong untuk menunaikan sunnah Rasul itu. Jumlah ini meningkat 58 persen dari rekor sebelumnya pada 2019.


Anggota Program Layanan Tamu Allah mengatakan persiapan akan berfokus pada perluasan infrastruktur dan penggunaan teknologi canggih termasuk digitalisasi layanan yang diberikan kepada para jemaah. Surat kabar Saudi, Okaz, melalui Gulf News melaporkan program ini ditargetkan untuk meningkatkan jumlah jemaah umrah hingga 30 juta dan merombak 40 tempat ibadah keagamaan pada 2030.

Sementara itu, pada laporan tahunan Program Layanan Tamu Allah menyebutkan, ada sekitar 15 situs Islam dan budaya di Makkah dan Madinah yang direncanakan akan dirombak pada tahun depan.

Laporan tersebut juga menyebutkan Pakistan diprediksi akan menduduki posisi puncak dalam kategori jumlah jemaah umrah terbanyak dengan lebih dari 2 juta jemaah. Posisi selanjutnya disusul oleh Mesir dengan 1,7 juta jemaah, lalu Indonesia dengan 1,4 juta jemaah.

Musim umrah 1446 H sudah dimulai sejak akhir Juni 2024 kemarin setelah berakhirnya rangkaian haji tahunan yang dihadiri sekitar 1,8 juta muslim di Arab Saudi.

Terbaru, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kerajaan Arab Saudi memperbaharui persyaratan kesehatan bagi pengunjung yang bepergian ke Arab Saudi khususnya untuk tujuan umrah. Syarat vaksinasi meningitis bagi jemaah umrah menjadi wajib yang sebelumnya hanya direkomendasikan pada 2022.

(rah/kri)



Sumber : www.detik.com

Badan Penyelenggara Haji dan Umrah Pisah dari Kemenag, Apa Tugasnya?



Jakarta

Presiden Prabowo Subianto mengambil langkah strategis dengan membentuk Badan Haji dan Umrah. Ada dua misi yang akan dijalankan oleh badan tersebut. Apa itu?

Misi pertama adalah memastikan keberangkatan jamaah dengan aman. Sementara misi kedua adalah meningkatkan kenyamanan selama pelaksanaan ibadah di Tanah Suci.

Agar fokus dengan tujuan, Badan Haji dan Umrah dibuat terpisah dengan Kementerian Agama (Kemenag). Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Haji dan Umroh, Mochamad Irfan Yusuf, usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/10/2024).


“Harapan Bapak Presiden, pada tahun depan kita bisa benar-benar mandiri, badan penyelenggara haji mandiri. Banyak harapan yang disampaikan oleh Bapak Presiden untuk pelaksanaan ibadah haji,” ujar Irfan, melansir detikNews.

Untuk mewujudkan kenyamanan ibadah haji dan umrah, salah satu program yang dicanangkan oleh Presiden adalah pembangunan perkampungan haji khusus untuk jemaah Indonesia di Tanah Suci.

“Bapak Presiden berharap Indonesia nantinya mempunyai perkampungan haji, perkampungan Indonesia sendiri di Tanah Suci, sehingga semua kegiatan jamaah haji maupun umrah Indonesia bisa terlokalisir satu tempat di sana,” jelas Irfan.

Dalam upaya mewujudkan perjalanan haji yang aman, Badan Haji dan Umrah akan memanfaatkan hasil evaluasi dari penyelenggaraan haji dan umrah tahun-tahun sebelumnya. Irfan menegaskan bahwa Presiden Prabowo berharap adanya peningkatan yang signifikan dalam layanan, khususnya dari segi kenyamanan dan keamanan jemaah.

“Tentu, tiap kali selesai ibadah haji pasti ada evaluasi dari teman-teman Kemenag. Menurut Bapak Presiden, harus lebih ditingkatkan lagi untuk bisa lebih nyaman buat para jamaah haji dan juga aman,” tambahnya.

Meskipun saat ini masih ada kolaborasi dengan Direktorat Haji dan Umrah Kemenag, Irfan menargetkan bahwa Badan Haji dan Umrah akan sepenuhnya mandiri pada tahun 2026.

“Tahun 2025 kami masih akan berkolaborasi dengan Direktorat Haji,” ungkapnya.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Pasutri Baru Pergi Umrah ke Tanah Suci Bersama NRA Tour



Jakarta

Menjalankan Ibadah Umrah bersama Istri, tentu menjadi Impian bagi sebagian besar pria muslim. Umrah bersama pasangan halal bisa menjadi momen yang sangat bahagia. Tak hanya bahagia, kegiatan ini tentunya juga akan lebih menyenangkan dan berkesan.

Sepasang pengantin baru yang berangkat umroh melalui travel umrah dan haji NRA Group adalah Muhammad Rizal Baharuddin dan isteri yang bernama Juwita Mustafa keduanya berasaldariMakassar. Jemaah Umrah NRA Group untuk keberangkatan 11 September 2024 pukul 11:50 WIB, dengan mengambil paket Makkah – Madinah.

adv nra tour(Foto: dok. NRA Group)

“Memberikan kesan saat ikut manasik, sangat menyenangkan dan menarik. Alhamdulillah tempat manasik juga nyaman, niat umrah bersama adalah untuk memenuhi panggilan Allah SWT,” ujar Rizal, dalam keterangan tertulis, Kamis (12/9/2024).


Rizal juga tidak lupa mengucapkan syukur Alhamdulillah dan rasa terima kasih untuk NRA. Ia berdoa semoga NRA semakin sukses dan maju.

“Semoga menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warohmah, ibadah umrahnya Mabrur dan Mabrurah. Aaamiin Yaa Robbal’alamiin. Bersama NRA, semua bisa umrah, Alhamdulillah,” pungkasnya.

(Content Promotion/NRA Tour)



Sumber : www.detik.com