Tag Archives: sunnah rasulullah

Kapan Puasa Ayyamul Bidh Bulan Juli 2025? Ini Jadwal, Niat dan Keutamaannya


Jakarta

Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan yang dilakukan setiap pertengahan bulan pada kalender Hijriah. Kapan puasa Ayyamul Bidh Juli 2025?

Sebelum mengetahui jadwal puasa Ayyamul Bidh Juli 2025, ada baiknya muslim memahami makna dari amalan sunnah tersebut. Dalil terkait puasa Ayyamul Bidh merujuk pada hadits dari Qatadah bin Milhan RA,

“Rasulullah SAW menyuruh kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yakni tanggal 13, 14, dan 15.” (HR Abu Dawud)


Menurut buku Panduan Praktis Ibadah Puasa yang disusun Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, penamaan Ayyamul Bidh karena bertepatan dengan bulan purnama. Momen tersebut menunjukkan lingkaran cahaya bulan yang tampak sempurna.

Kapan Puasa Ayyamul Bidh Juli 2025?

Mengacu pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama RI, berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh Juli 2025.

  • Rabu, 9 Juli 2025 / 13 Muharram 1447 H
  • Kamis, 10 Juli 2025 / 14 Muharram 1447 H
  • Jumat, 11 Juli 2025 / 15 Muharram 1447 H

Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh

Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa yang disusun Ustaz Ali Amrin Al Qurawy.

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”

Bolehkah Puasa Ayyamul Bidh Tidak 3 Hari?

Puasa Ayyamul Bidh dianjurkan untuk dikerjakan selama tiga hari berturut-turut. Lalu, bagaimana jika muslim hanya mengerjakan puasa tersebut satu atau dua hari saja?

Syaikh Ibn Baz dalam kitab Fatawa Ibn Baz menyebut kebolehan puasa Ayyamul Bidh meski hanya satu hari.

“Jika tidak memungkinkan, boleh tidak berpuasa pada tanggal 13 Hijriah. Jadi ia berpuasa pada tanggal 14 dan 15 Hijriah,” kata Syaik Ibn Baz yang diterjemahkan Syed Muhammad Soleh al Munajid pada buku buku Supaya Ramadhan Sempurna.

Tetapi perlu dipahami, puasa Ayyamul Bidh lebih utama jika dikerjakan tiga hari sesuai ajaran Rasulullah SAW. Dengan begitu, keutamaan yang diraih muslim menjadi lebih sempurna.

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Berikut beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh yang dikutip dari buku Minhajul Muslim karya Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi yang diterjemahkan Fedrian Hasmand.

  • Laksana puasa setahun
  • Wasiat dari Rasulullah SAW
  • Sunnah Rasulullah SAW semasa hidupnya
  • Mengistirahatkan organ tubuh agar tidak cepat rusak

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kesalahan dalam Menjemput Jodoh yang Sering Tak Disadari


Jakarta

Menikah adalah ibadah yang mulia dan termasuk sunnah Rasulullah SAW. Islam mengajarkan bahwa jodoh adalah takdir Allah SWT, namun manusia tetap diperintahkan untuk berikhtiar menjemputnya dengan cara yang benar.

Sayangnya, dalam proses mencari dan menjemput jodoh, banyak kaum muslimin yang secara tidak sadar terjebak dalam kesalahan-kesalahan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Buya Yahya dalam tayangan di channel YouTube-nya yang berjudul “Susah Ketemu Jodoh? Simak Nasehat Buya Yahya” menjelaskan bahwa menjemput jodoh dalam Islam adalah bagian dari ikhtiar ibadah. Namun, dalam prosesnya, banyak orang yang belum juga dipertemukan dengan jodoh yang tepat, bahkan setelah menunggu bertahun-tahun. Bukan karena jodohnya tidak ada, tapi bisa jadi karena ada kesalahan dalam cara menjemputnya.


Kesalahan dalam Menjemput Jodoh

Berikut adalah beberapa kesalahan yang sering tak disadari dalam menjemput jodoh:

1. Tidak Kembali kepada Allah SWT

Buya Yahya menegaskan bahwa jodoh adalah urusan Allah SWT, maka langkah pertama dalam mencarinya haruslah dengan kembali kepada Allah SWT. Banyak orang yang terlalu sibuk mencari jodoh, tapi lupa memperbaiki hubungan dengan Sang Pemberi jodoh.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Talaq ayat 3,

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا
Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Sebagai solusi, mulai dengan memperbanyak istighfar dan taubat, kemudian perkuat hubungan dengan Allah SWT lewat tahajud dan dzikir serta berdoa dengan khusyuk. Allah SWT Maha Tahu kapan waktu terbaik untuk mendatangkan jodoh.

2. Menganggap Meminang atau Dipinang Itu Malu

Buya Yahya menekankan juga bahwa tidak ada yang salah dalam meminang atau menyampaikan keinginan untuk menikah, baik oleh laki-laki maupun perempuan. Selama dilakukan dengan cara yang syar’i dan penuh adab, hal ini boleh menjadi ikhtiar.

Sayangnya, budaya malu, gengsi, atau takut ditolak membuat banyak orang menahan niat baik untuk menikah, padahal Islam telah memberikan jalan.

Dalam Sirah Nabawiyah dikisahkan, “Dulu Khadijah meminang Nabi Muhammad SAW lewat perantara.”
(Sirah Nabawiyah)

3. Tidak Melihat Jodoh di Sekitarnya

Salah satu penyebab seseorang tak kunjung menikah adalah karena akalnya tertutup. Maksudnya, ia tidak mampu melihat peluang jodoh yang sudah ada di sekitarnya karena terlalu fokus pada kriteria yang tinggi, khayalan, atau bayangan yang tidak realistis.

“Bisa jadi jodoh itu adalah orang yang setiap hari kamu lihat, namun tidak kamu sadari. Jangan terlalu banyak menetapkan kriteria,” ujar Buya Yahya.

Terkadang seseorang enggan menerima pinangan karena terlalu perfeksionis, artinya hanya mau menikah dengan orang yang sesuai 100% dengan keinginan.

Ada yang menuntut pasangan harus mapan, tinggi, tampan, cerdas, lucu, dan seterusnya. Akibatnya, jodoh yang baik dan telah datang pun ditolak karena “tidak sesuai standar pribadi”.

Islam tidak memerintahkan kita mencari pasangan sempurna, tetapi pasangan yang baik agamanya, siap membangun rumah tangga, dan punya niat tulus.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Ternyata Sunnah! Tata Cara Menyiram Air di Kuburan dan Doanya


Jakarta

Ziarah kubur merupakan amalan yang dianjurkan dalam Islam sebagai pengingat akan kematian dan kehidupan akhirat. Salah satu tradisi yang sering dilakukan saat ziarah kubur adalah menyiram air di atas makam.

Ziarah menjadi hal yang umum dilakukan masyarakat muslim Indonesia. Biasanya ketika ziarah, diiringi juga dengan menyiram kuburan dengan air. Benarkah hal ini salah satu sunnah Rasulullah SAW?


Dalil Menyiram Kuburan

Imam Nawawi al-Bantani dalam kitab Nihayatu az-Zain menerangkan bahwa hukum menyiram kuburan dengan air dingin adalah sunnah. Kesunnahan ini bersandar pada sejumlah hadits.

Dalam hadits diriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi Muhammad SAW menyiram kubur putranya, Ibrahim.” (HR Thabrani)

Dalam riwayat lain dari sahabat, Ja’far bin Muhammad dari ayahnya, ia berkata:

أَنَّ النَّبِيّ رَشَّ عَلَى قَبْرِ ابْنِهِ إِبْرَاهِيْمَ وَوَضَعَ عَلَيْهِ حِصْبَاءَ

Artinya: “Bahwasanya Nabi SAW menyiramkan air di atas kuburan putranya, Ibrahim, dan meletakkan batu (sebagai tanda) di atasnya.” (HR Asy-Syafi’i)

Dalam riwayat lain dari Baihaqi, Ja’far bin Muhammad menuturkan, “(Kebiasaan) menyiramkan air di atas kubur itu telah ada sejak masa Rasulullah SAW.”

Nabi SAW pun pernah menyiram makam sahabat Sa’ad bin Mu’adz dengan air. Dan beliau juga memerintahkannya pada makam Utsman bin Mazh’un.

Dalil menyiram air di atas kuburan lainnya disandarkan pada tradisi para sahabat. Jabir bin Abdullah mengatakan, “Disiramkan di atas kubur Nabi SAW air yang banyak. Adapun yang menyiramkannya adalah Bilal bin Rabah. Dimulai dari kepalanya sebelah kanan sampai selesai ke arah kaki, dia menyiramkan air sampai ke tembok, dan tidak mampu mengitari tembok.” (HR Baihaqi)

Mengutip keterangan Syekh Khatib al-Syarbini dalam kitab Mughni al-Muhtaj Juz II halaman 55 yang dikutip dari laman Tebu Ireng Online,

وَيُنْدَبُ أَنْ يُرَشَّ الْقَبْرُ بِمَاءٍ؛ لِأَنَّهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – فَعَلَهُ بِقَبْرِ وَلَدِهِ إبْرَاهِيمَ رَوَاهُ أَبُو دَاوُد فِي مَرَاسِيلِهِ وَتَفَاؤُلًا بِالرَّحْمَةِ وَتَبْرِيدًا لِمَضْجَعِ الْمَيِّتِ؛ وَلِأَنَّ فِيهِ حِفْظًا لِلتُّرَابِ أَنْ يَتَنَاثَرَ

Artinya: “Disunnahkan menyiram kuburan dengan air karena Rasulullah SAW sendiri melakukannya kepada kuburan putranya Ibrahim. Selain itu, tindakan ini merupakan pengharapan agar kondisi mayit tetap dingin dan mendapat limpahan rahmat. Serta untuk menjaga tanah agar tidak bertaburan.”

Terkait air yang digunakan untuk menyiram, menurut Imam al-Romli dalam kitabnya Nihayatu al-Muhtaj, yang paling utama adalah menggunakan air dingin lagi suci.

Tata Cara Menyiram Air di Kuburan

Sebagaimana pernah dicontohkan Rasulullah SAW terhadap makam anaknya, Ibrahim, maka Bilal bin Rabah juga melakukan hal yang sama terhadap kuburan Rasulullah SAW.

Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi:

وعنه، قال: (رُش قبر النبي – صلى الله عليه وسلم -، وكان الذي رش الماء على قبره بلال بن رباح بقربة، بدأ من قبل رأسه حتى انتهى إلى رجليه). رواه البيهقي

Artinya: Dari sahabat Jabir RA beliau berkata, “Kuburan Nabi Muhammad SAW disiram dengan air yang dimulai dari arah kepala sampai kedua kakinya nabi dan orang yang melakukannya adalah Bilal bin Ra’bah.”

Hukum Menyiram Air Mawar ke Kuburan

Dalam kitab al-Bajuri sebagaimana dikutip dari buku Merayakan Khilafiyah Menuai Rahmat Ilahiah karya Zikri Darussamin disebutkan hukum menyiram kuburan dengan air mawar.

“Disunnahkan menyiram kubur dengan air, terutama air dingin sebagaimana pernah dilakukan Rasulullah SAW terhadap pusara anaknya, Ibrahim. Hanya saja hukumnya menjadi makruh apabila menyiramnya degan air mawar dengan alasan menyia-nyiakan (barang berharga). Meski demikian, menurut Imam Subki tidak mengapa kalau memang penyiraman air mawar itu mengharapkan kehadiran malaikat yang menyukai bau wangi.”

Menyiram air di atas makam bukanlah bagian dari ibadah wajib atau sunnah yang berdiri sendiri, tetapi boleh dilakukan dengan tujuan praktis dan adab selama tidak menyertakan keyakinan yang menyimpang.

Doa Ziarah Kubur

Rasulullah SAW mencontohkan bacaan salam ketika berziarah kubur sebelum membaca doa.

السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤْمِنينَ وَأتاكُمْ ما تُوعَدُونَ غَداً مُؤَجَّلُونَ وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحقُونَ

Bacaan Latin: Assalâmu’alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû’adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn.

Artinya: “Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian.”

Setelah mengucapkan salam, dapat dilanjutkan dengan membaca doa ziarah kubur pendek.

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ

الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Bacaan Latin: Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì.

Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran.

Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Sunnah Rasulullah SAW Sebelum Pergi Tidur, Muslim Amalkan Yuk!


Jakarta

Sunnah Rasulullah SAW sebelum tidur bisa dicontoh oleh muslim. Sebagai seorang utusan Allah SWT, banyak manfaat yang dapat diraih muslim dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW, termasuk sebelum ia tidur.

Sebagai manusia, tidur menjadi cara mengistirahatkan tubuh yang lelah setelah beraktivitas dari pagi hingga sore. Diterangkan dalam buku Pelajaran Adab Islam 2 oleh Suhendri dkk, waktu tidur yang baik bagi manusia adalah sekitar 7-8 jam dalam sehari.


Demi mendapatkan waktu tidur yang cukup. seseorang harus menyegerakan tidur di awal waktu dan harus menghindari begadang. Rasulullah SAW tidak menyukai begadang, terlebih jika dikerjakan tanpa manfaat.

“Nabi SAW membenci tidur sebelum Isya dan beliau tidak menyukai obrolan setelah Isya.” (HR Ahmad)

Selain itu, dalam riwayat dari Jabir RA dikatakan Rasulullah SAW bersabda:

“Jangan begadang setelah Isya. Kalian tidak mengetahui apa yang telah ditetapkan oleh Allah pada makhluk-Nya.” (HR Al Hakim)

Sunnah Nabi SAW sebelum Tidur yang Bisa Dicontoh

Berikut beberapa sunnah Rasulullah SAW yang dapat dikerjakan muslim sebelum tidur seperti dikutip dari Al Minah Al-‘Aliyah fii Bayaani As-Sunan Al-Yaumiyyah oleh Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih terbitan Maktabah Darus Salam.

1. Ambil Wudhu

Berwudhu sebelum tidur merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW. Dari Al Bara bin Azib, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah ke sebelah kananmu, kemudian ucapkan, “Allahumma innii aslamtu wajhii ilaika.” (HR Bukhari)

2. Mengamalkan Ayat Kursi

Sebelum tidur muslim bisa mengamalkan sejumlah doa dan zikir, salah satunya Ayat Kursi. Dengan membacanya, muslim akan diberi perlindungan hingga pagi dari setan yang terkutuk.

Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat kursi. Karena dengan-nya kamu selalu dijaga oleh Allah dan setan tidak akan dapat mendekatimu hingga pagi.” (HR Bukhari)

3. Membaca Doa Sebelum Tidur

Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita melibatkan doa dalam segala aktivitas termasuk tidur. Dari Hudzaifah RA berkata,

“Apabila Nabi Muhammad SAW hendak tidur, beliau membaca doa ‘Bismika allahumma amutu waahya (Dengan namaMu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, Beliau berdoa: ‘Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da maa amatana wailaihinnusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadaNya lah tempat kembali).” (HR Bukhari)

4. Kibas Kasur sebelum Tidur

Sunnah lainnya yang dapat dikerjakan muslim adalah mengibas kasur sebelum pergi tidur. Hal ini turut dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana dikatakan dari Abu Hurairah RA, beliau bersabda:

“Jika salah seorang di antara kamu hendak mendatangi tempat tidurnya, hendaknya ia mengibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, karena ia tidak mengetahui apa yang ada padanya, kemudian ia mengucapkan “Bismika rabbi wadha’tu janbii.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Tunda Tidur sebelum Isya

Tidur sebelum Isya tidak disukai oleh Rasulullah SAW. Terkait hal ini disebutkan dalam hadits sebelumnya. Karenanya, muslim diminta untuk menghindari tidur sebelum Isya.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Lakukan Hal Ini saat Mimpi Buruk, sesuai Ajaran Rasulullah



Yogyakarta

Mimpi adalah jendela menuju alam bawah sadar kita, tempat di mana pikiran dan perasaan terkadang melahirkan gambaran yang tak terduga.

Dalam kenyataannya, mimpi bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan, membawa inspirasi, atau bahkan memberikan peringatan. Setiap orang bisa saja mengalami mimpi baik ataupun buruk.

Dikutip dari buku Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah karya Muhammad Ibnu Sirin, bahwa terdapat dua macam mimpi, yaitu mimpi yang berasal dari Allah dan mimpi yang berasal dari setan.


Rasulullah SAW bersabda,

الرُّؤْيَا مِنَ اللَّهِ وَاخْلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ

Artinya: “Ar-ru’ya ‘mimpi kebaikan’ berasal dari Allah sedang al hulmu ‘mimpi buruk’ berasal dari setan.” (HR Muslim)

Namun, terkadang mimpi buruk datang menghampiri, memicu rasa cemas dan kegelisahan yang tak diinginkan.

Dalam Islam, ada petunjuk dan anjuran dari Rasulullah SAW tentang bagaimana menghadapi mimpi buruk dan meredakan dampaknya pada kehidupan sehari-hari.

Hadits Tentang Mimpi Buruk

Mengutip Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi dijelaskan bahwa terdapat beberapa hadits yang menceritakan mengenai mimpi buruk.

– Kitab Shahih Bukhari Muslim

Rasulullah SAW bersabda,

“Mimpi yang baik, datangnya dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk datangnya dari syaitan. Siapa saja yang bermimpi perkara yang tidak disukainya maka meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan dari syaitan, maka mereka tidak bisa memberikan mudarat.”

– Kitab Shahih Muslim

Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan mimpi yang tidak disukai maka hendaknya meludah ke arah kiri sebanyak tiga kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari syaitan sebanyak tiga kali, kemudian berpindah posisi.”

– HR Imam Tirmidzi

Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan perkara yang tidak disukai, maka jangan diceritakannya kepada siapa pun, dan hendaknya dia bangun kemudian shalat.”

Anjuran Ketika Mimpi Buruk

Dikutip dari buku Untukmu Yang Sedang Sakit: Tata Cara Bersuci, Shalat, Doa & Dzikir Saat Sakit karya Ammi Nur Baits, S.T., B.A. terdapat beberapa hal yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ketika seseorang mendapati mimpi buruk, yaitu:

1. Meludah ke kiri sebanyak tiga kali
2. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari setan sebanyak tiga kali, dengan membaca ta’awudz
أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

3. Memohon perlindungan kepada Allah SWT dari keburukan mimpi tersebut.
4. Bangun dan melaksanakan sholat.
5. Mengubah posisi tidurnya
6. Tidak boleh menafsirkan mimpi tersebut

Dikutip dari Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Imam an-Nawawi bahwa jika mendapati mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri sebanyak tiga kali dan membaca doa,

اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الأَحْلامِ

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi.” (HR Ibnu Sunni)

Insya Allah dengan melakukan beberapa anjuran tersebut ketika mengalami mimpi buruk, maka segala keburukan dari mimpi tersebut tidak akan menghampiri kita.

Karena sesungguhnya mimpi yang buruk berasal dari setan.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Berbuka Puasa dan Sunnah Rasulullah saat Berbuka


Jakarta

Berbuka puasa menjadi momen paling dinanti umat Islam yang menunaikan ibadah puasa. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berdoa dan meminta apapun sebelum berbuka.

Karena doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT. Lantas seperti apa doa berbuka puasa dan artinya?

Nabi Muhammad SAW bersabda:


ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ وَالصَّا ئِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.

Artinya: “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak: (1) pemimpin yang adil, (2) orang yang berpuasa ketika ia berbuka, dan (3) doa orang yang terzholimi.”

Bacaan Doa Berbuka Puasa

Ada dua versi bacaan yang dapat muslim baca ketika berbuka puasa.

Doa Buka Puasa Pertama

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ أُمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْت ُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ .

Arab-Latin: Alloohumma laka shumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamarroohimiin

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku tunduk dan patuh, dan dengan rejeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang”

Doa Buka Puasa Kedua

Dilansir dari buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah yang ditulis oleh Wulan Mulya Pratiwi terdapat doa berbuka puasa lainnya yang pernah dilantunkan Rasulullah SAW saat berbuka puasa.

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَ اءَ الله

Arab-Latin: Dzahabazh zhama-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaa Allah.

Artinya: “Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah.” (HR. Abu Daud no. 2,357)

Anjuran Rasulullah saat Berbuka Puasa

Selain doa berbuka puasa, ada tiga hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan muslim bisa mengikutinya:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa

Dilansir dari buku Puasa Ibadah Kaya Makna karya Budi Handrianto dianjurkan untuk menyegerakan berbuka jika memang telah masuk waktunya berbuka, Allah SWT tidak menyukai umatnya yang merasa hebat bisa menahan dirinya dan berlama-lama dalam berbuka puasa.

Seperti sabda Rasulullah SAW ini:

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرِ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ.

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

2. Berbuka dengan Kurma dan Air

Anjuran Rasulullah SAW lainnya perihal berbuka selain menyegerakannya adalah berbuka dengan kurma dan air.

Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah SAW biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan salat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air. ” (HR.Abu Daud no. 2,356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih).

3. Makan Sebelum Salat

Dari buku Mempercepat Datangnya Rezeki Dengan Ibadah Ringan yang ditulis oleh Dr. KH. Mukhlis Allyudin dan H. Enjang AS, M.Ag. M.Si dijelaskan ketika berbuka puasa sebaiknya makan dahulu mengisi perut sebelum melaksanakan salat.

Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW:

“Jika santapan malam sudah terhidang, dan salat sudah (akan) dilaksanakan, dahulukan santapan malam.” (HR. Al-Bukhari dari Anas bin Malik RA.).

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Sakit Gigi, Amalkan Sesuai Sunnah


Jakarta

Terkadang Allah SWT memberikan ujian berupa sakit, termasuk sakit gigi. Sakit gigi terkesan sederhana tapi rasanya menyiksa. Rasulullah SAW mengajarkan doa yang bisa dibaca ketika sakit gigi.

Seorang yang sakit tentu merasakan hal yang tidak nyaman dan ingin segera sembuh. Dalam Islam, ikhtiar menyembuhkan penyakit bisa melalui doa.

Doa adalah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Doa juga menjadi cara berkomunikasi bagi seorang muslim kepada Allah SWT. Bahkan dalam hadits, Rasulullah SAW menyebut doa sebagai pokok ibadah.


“Doa itu adalah pokok ibadah.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Dalam kamus ‘Lisan Al-Arab’ sebagaimana dikutip dari buku Panduan Ibadah Doa dan Zikir Harian Terlengkap (Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah) karya H. Ahmad Zacky, S., dijelaskan doa adalah permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Ibnul Qayyim dalam kitab Bada’i al Fawaid menjelaskan bahwa doa adalah permohonan mengenai berbagai hal yang bermanfaat serta dijauhkan dari sesuatu yang mendatangkan kemudaratan. Sedangkan menurut Al-Khattabi, doa merupakan permohonan kepada Allah SWT dengan menunjukkan kefakiran kepada-Nya dan membebaskan diri dari keyakinan terhadap kekuatan selain Allah SWT.

Seorang yang berdoa pada hakikatnya sedang memohon kepada Allah SWT untuk mewujudkan keinginan, harapan atau cita-cita yang sedang diusahakan. Doa yang dipanjatkan bertujuan agar kita dipindahkan dari takdir yang kurang baik menuju takdir yang jauh lebih baik atau yang terbaik.

Ketika sakit, seorang dianjurkan untuk berdoa, sebagaimana Nabi Ibrahim AS dalam surah Asy Syu’ara ayat 80 mengatakan bahwa Allah SWT yang menyembuhkannya dari sakit,

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,”

Doa Sakit Gigi

Merangkum buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ust. Ahmad Zacky El-Syafa, berikut beberapa doa yang dapat diamalkan ketika mengalami sakit gigi.

1. Doa Sakit Gigi Sesuai Sunnah

Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Abdullah bin Rawahah bahwa ia mengadu kepada Nabi SAW gigiya sakit, kemudian Rasulullah SAW meletakkan tangannya yang mulia ke pipi Abdullah dan berdoa sebanyak 7 kali. Maka Allah menyembuhkan sakit giginya sebelum beliau beranjak pergi dari Rasulullah SAW.

اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنْهُ سُوْءَ مَا يَجدُ وفَحْشَهُ بِدَعْوَةِ نَبِيِّكَ الْمَكِيْنِ الْمُبَارَكَ عِنْدَكَ

Arab latin: Allaahumma adzhib ‘anhu suu-a maa yajidu wa fahsyahu bida’wati nabiyyikal makiinil mubaaraka ‘indaka

Artinya: “Ya Allah, dengan doa nabi-Mu yang punya kedudukan yang diberkahi di sisi-Mu, hilangkanlah keburukan dan kekejian rasa sakitnya. Allah menyembuhkannya sebelum bengkaknya membesar.” (HR Baihaqi)

2. Doa Sakit Gigi Versi Kedua

Nama Fatimah binti Khadijah dalam doa ini bisa diubah menjadi nama orang yang sedang sakit gigi. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ أَسأَلُكَ بِعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِنَّ مَرْيَمَ لَم تَلِدْ غَيْرَ عِيْسَى مِنْ رُوْحِكَ وَكَلِمَتِكَ أَنْ تَكْشِفَ مَا تَلْقَى فَاطِمَةَ بِنْتَ خَدِيْجَةَ مِنَ الضُّرِّ كُلِّهِ

Arab latin: Bismillaahi wabillaahi as-aluka bi’izzatika wajalaalika waqudratika ‘alaa kulli syai-in fainna maryama lam talid ghaira ‘iisaa min ruuhika wakalimatika an taksyifa maa talqaa faathimata binta khadiiijata minadhdhurri kullihi

Artinya: “Dengan nama Allah, aku memohon kepada Allah. Dengan kegagahan, kemuliaan dan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, sesungguhnya, Maryam hanya melahirkan Isa dari Ruh dan Kalimat-Mu. Hilangkan seluruh bahaya penyakit yang dirasakan Fatimah binti Khadijah.” (HR Humaidi)

3. Surah Al An’am Ayat 98

Membaca surah Al An’am ayat 98 sambil meletakkan jarinya pada gigi yang sakit juga bisa menjadi obat sakit gigi. Berikut bacaannya.

وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ

Arab latin: Wa huwallażī ansya`akum min nafsiw wāḥidatin fa mustaqarruw wa mustauda’, qad faṣṣalnal-āyāti liqaumiy yafqahụn

Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.”

4. Doa Memohon Kesembuhan

Mengutip buku Dzikir, Wirid, Doa dan Shalawat karya Sayyid M Dzikri, ada juga doa sakit gigi lainnya yang bisa diamalkan muslim. Doa ini dapat dibaca agar senantiasa diberikan kesembuhan dan kesehatan oleh Allah SWT.

بِسْمِ اللهِ وَالشَّافِي اللَّهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Arab latin: Bismillaahi wasy syaafillaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil azhiim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Adapun Dzat Yang Menyembuhkan hanya Allah. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Wudhu Sesuai Sunnah Rasulullah SAW


Jakarta

Doa setelah wudhu dapat diamalkan setelah bersuci. Doa ini sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.

Wudhu menjadi bagian dari bersuci dan wajib dikerjakan setiap muslim ketika hendak mengerjakan ibadah seperti sholat.

Mengutip buku Mukjizat Berwudhu karya Drs. Oan Hasanuddin, wudhu secara etimologis artinya bersih. Menurut Wahbah Al-Zuhaili, wudhu adalah mempergunakan air pada anggota tubuh tertentu dengan maksud untuk membersihkan dan menyucikan.


Menurut syara’, wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu rangkaian aktivitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan dan kaki serta menyapu kepala.

Ada syariat yang dianjurkan dalam berwudhu, termasuk membaca doa sebelum dan setelah wudhu.

Mengutip buku Dahsyatnya Terapi Wudhu karya Muhammad Syafie el-Bantanie, dalam sebuah riwayat dari Umar bin Khattab RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tiadalah di antara kamu berwudhu dengan membaguskan wudhunya, kemudian berdoa dengan mengucapkan , “Asyhadu an la ilaha illa Allah wahdahu la syariikalahu wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa rasuluhu (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba-Nya dan rasul-Nya), maka akan dibukakan baginya delapan pintu surga, dia diperkenankan memasukinya dari pintu mana saja dia sukai.” (HR Nasai)

Bacaan Doa setelah Wudhu

Dikutip dari kitab Al-Adzkar karangan Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, berikut bacaan doa setelah wudhu:

اشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَاشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ المُتَطَهِّرِينَ ، سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا انْتَ ، اسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Asyhaduanlailaha ilallahu wahdahu la syarika lahu, wa ashhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu. Allahummajalni minattawwabina wajilni minalmutatohirin, subhanaka Allahumma wa bihamdika, asyhadu an la ilaha illa anta, astaghfiruka wa atubu ilayk

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya; dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah diriku termasuk orang-orang yang membersihkan diri. Mahasuci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji kepada-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, aku memohon ampunan-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

Tata Cara Berwudhu

Mengutip buku Perbaiki Shalatmu agar Allah Perbaiki Hidupmu karya Drs. Bahroin Suryantara, berikut tata cara berwudhu:

  1. Berniat
  2. Membaca ‘bismillah’
  3. Mencuci tangan tiga kali hingga ke pergelangan tangan
  4. Berkumur-kumur dan beristinsyaq
  5. Membasuh muka
  6. Membasuh kedua tangan sampai siku dan mendahulukan tangan yang kanan
  7. Membasahi kedua tangan lalu membasuh kepala dan kedua telinga
  8. Mencuci kaki kanan tiga kali hingga mata kaki dan demikian pula yang kiri
  9. Membaca doa setelah wudhu.

Setiap muslim dianjurkan untuk menyempurnakan dan menjaga wudhunya, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الُوضُوْءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ

Artinya: “Barang siapa yang berwudhu lalu ia baguskan wudhunya, maka kesalahannya akan keluar dari tubuhnya hingga dosanya keluar dari bawah kuku-kukunya” (HR Muslim 245)

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Menyambut Ramadhan Sesuai Sunnah


Jakarta

Bulan Ramadhan menjadi salah satu bulan yang mulia. Ramadhan menjadi momen untuk mendulang keberkahan. Untuk itu, umat Islam dianjurkan membaca doa menyambut Ramadhan.

Ramadhan menjadi bulan yang istimewa karena di bulan ini Allah SWT melipatgandakan pahala. Rasulullah SAW bersabda, “Bulan Ramadhan adalah pemimpin dari bulan-bulan.”

Mengutip buku Fikih Puasa yang ditulis oleh Ali Musthafa Siregar, Ramadhan menjadi bulan yang diberkahi. Allah SWT mengkhususkan Ramadhan kepada umat Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan amalan yang dapat menambah pahala.


Di bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk berpuasa sebulan penuh. Selain puasa, ada banyak amalan yang dapat dikerjakan seperti berdoa menyambut Ramadhan, salat tarawih, membayar zakat dan amalan lainnya.

Amalan yang pertama dapat dikerjakan untuk menyambut Ramadhan adalah berdoa. Berikut ini beberapa doa menyambut Ramadhan yang dapat diamalkan muslim.

Doa Menyambut Ramadhan

Rasulullah SAW mencontohkan beberapa doa yang dapat dibaca untuk menyambut Ramadhan. Doa ini sebagai tanda suka cita sekaligus berisi harapan agar diberikan nikmat untuk menjalani Ramadhan.

1. Doa Melihat Hilal Ramadhan

Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut doa yang dibaca Nabi Muhammad SAW ketika melihat hilal Ramadhan.

اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ، وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ، وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، رَبُّنَا وَرَبُّكَ اللَّهُ

Allahu akbar, Allahumma ahillahu ‘alaina bil amni wal imaani, wassalaamati wal islaami, wattaufiii limaa tuhibbu wa tardha, rabbunaa wa rabbukallahu.

Artinya: “Allah Mahabesar, Ya Allah tampakkan hilal itu kepada kami dengan membawa keamanan dan keimanan, keselamatan dan Islam, serta taufiq yang membimbing kami menuju apa yang Engkau cintai dan Engkau ridhai. Tuhan kami dan Tuhan kamu (wahai bulan), adalah Allah.” (HR ad-Darimi no 1729, hadits serupa dengan sedikit perbedaan redaksi juga diriwayatkan Ahmad dan at-Tirmidzi)

2. Doa saat Bulan Ramadhan Tiba

Dalam hadits dari ‘Ubadah bin ash-Shamith RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW mengajari para sahabat doa berikut saat Ramadhan tiba:

أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا

Allahumma salimni min ramadhana wa sallim ramadhana li wa tasallamhu minni mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sampaikan aku (dengan selamat menuju bulan) Ramadan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadhan.”

3. Doa Memohon Ampunan saat Ramadhan Tiba

Dilansir dari laman MUI, dari Abu ‘Utsman an-Nahdi ia menceritakan bahwa ketika Ramadhan datang, Aisyah bertanya kepada Nabi SAW, “Ya Rasulullah, Ramadhan telah tiba, maka apa yang harus aku ucapkan?” Rasulullah menjawab, “ucapkanlah”:

اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku.” (Sulaiman bin Ahmad Ath-Thabarani, Kitab ad-Du’aa, hal 1226-1227)

4. Doa di Malam Pertama Ramadhan

Imam Ja’Far Shadiq menyebutkan bahwa ketika memasuki malam pertama Ramadhan, Rasulullah SAW membaca doa berikut:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ إِنَّهُ قَدْ دَخَلَ شَهْرُ رَمَضَان اللَّهُمَّ رَبَّ شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِي أَنْزَلْتَ فِيْهِ الْقُرْآنَ وَ جَعَلْتَهُ بَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ اللَّهُمَّ فَبَارِكْ لَنَا شَهْرٍ رَمَضَانَ وَ أَعِنَّا عَلَى صِيَامِهِ ه وَ صَلَوَاتِهِ وَ تَقَبَّلْهُ مِنَّا

Allâhumma shalli alâ Muhammadin wa âli Muhammad. Allâhumma innahu qad dakhala syahru ramadhân(a) Allâhumma rabba syahri ramadhânal-ladzi anzalta fibil-qur’ân(a) Allâhumma rabba syahri ramadhanal-ladzi anzalta fihil-qur’ân(a) Wa ja’altahu bayyinâtin minal-huda wal-furqan(i). Allâhumma fabárik laná fi syahri ramadhana wa a’inna ‘ala shiyamihi wa shalawatihi wa taqabbalhu minna.

Artinya: Ya Allah, sampaikan shalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, sungguh bulan Ramadhan telah tiba. Ya Allah, Tuhan Pemilik bulan Ramadhan, yang di dalamnya Engkau turunkan Alquran. Dan menjadikannya sebagai penjelas antara petunjuk dan pembeda. Ya Allah, berkatilah kami di bulan Ramadhan, bantulah kami dalam menunaikan puasanya dan salat serta terimalah amalan-amalan kami di dalamnya.

5. Doa Mengharap Malam Lailatul Qadar

Diriwayatkan oleh Abdul Aziz bin Abi Rawad. Ia menyampaikan bahwa umat Islam dapat memanjatkan doa ketika bulan Ramadhan tiba dengan doa berikut:

اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Allahumma adhalla syahru ramadhana wa hadhara, fa sallimhu li wa sallimni fihi wa tasallamhu minni. Allahummarzuqnii shiyamahu wa qiyamahu shabran wahtisaban, warzuqni fihil jadda wal ijtihada wal quwwata wan nasyatha, wa a’idzni fihi minassaamati wal fatrati wal kasali wan nu’asi, wawaffiqnii fihi li lailatil qadri waj’alha khairan min alfi syahrin.

Artinya: “Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah (bulan) Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku (dengan selamat) ke dalamnya, dan terimalah amal ibadahku (di bulan) Ramadan. Ya Allah, anugerahilah aku kesabaran dan niat ikhlas mengharap pahala dan ridha-Mu atas puasaku dan shalat malamku. (Ya Allah), anugerahilah aku di bulan Ramadhan ini kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan semangat. (Ya Allah), lindungilah aku di bulan Ramadhan ini dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan banyaknya kantuk. (Ya Allah), berikanlah aku taufiq agar aku mendapatkan lailatul qadar di bulan Ramadhan ini, dan jadikanlah (pahala di malam itu) lebih baik dari seribu bulan.”

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com