Tag Archives: sunnah

Bacaan Doa Masuk dan Keluar Kamar Mandi: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Setiap aktivitas yang dilakukan, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa. Termasuk dalam masuk dan keluar kamar mandi.

Pasalnya, beberapa orang menyepelekan hal tersebut. Padahal doa di kamar mandi sangat dianjurkan untuk meminta pertolongan dan ridho dari Allah SWT agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan. Karena kamar mandi adalah salah satu tempat yang juga dihuni oleh jin.

Sebagaimana yang diriwayatkan dalam sebuah hadits, Ali RA mengatakan Rasulullah SAW bersabda:


“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka masuk ke kamar mandi, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah’,” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Doa Masuk Kamar Mandi

Mengutip buku Dahsyatnya Amalan 24 Jam Rosululloh karya Abu Najib Abdillah, berikut doa masuk ke dalam kamar mandi yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Bacalah doa tersebut dengan keras sampai terdengar oleh orang lain. Jangan lupa gunakan kaki kiri untuk melangkah masuk ke dalamnya.

اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك من الْخُبْثِ وَالْخَبَائِثِ

Allahumma innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaaits

Artinya: “Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan.”

Doa Keluar Kamar Mandi

Jika sudah selesai, jangan lupa untuk membaca doa kembali. Gunakan kaki kanan untuk keluar dari kamar mandi sambil membaca doa sebagai berikut:

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ

Ghufranaka Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii

Artinya: “Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah mensejahterakan.”

Adab di Kamar Mandi

Dalam Islam, berbicara dalam kamar mandi adalah suatu perbuatan yang sebaiknya dihindari. Hal ini didasarkan pada prinsip menghormati tempat-tempat yang memiliki kaitan dengan ritual kebersihan dan menjaga kesucian dalam ibadah. Namun, perlu diingat bahwa ada perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini.

Mayoritas ulama menganggap bahwa berbicara dalam kamar mandi tidak dilarang secara mutlak, tetapi lebih baik dihindari karena kamar mandi adalah tempat yang dianggap kurang pantas untuk berbicara. Beberapa ulama berpendapat bahwa jika berbicara dalam kamar mandi diperlukan atau berkaitan dengan keperluan yang mendesak (seperti jika ada kebutuhan komunikasi yang mendesak), maka boleh dilakukan dengan syarat tetap menjaga kehormatan tempat dan menahan diri dari percakapan yang tidak pantas.

Namun, ada juga pandangan yang lebih ketat yang menganggap bahwa berbicara dalam kamar mandi adalah perbuatan yang tidak dianjurkan sama sekali, kecuali dalam keadaan darurat yang memerlukan komunikasi.

Hal ini berdasarkan hadits riwayat Ibnu Hibban dan lainnya sebagaimana ditegaskan oleh Syekh Zakariyya al-Anshari:

وقد روى ابن حبان وغيره خبر النهي عن التحدث على الغائط

“Ibnu Hibban dan lainnya meriwayatkan hadits tentang larangan berbicara saat membuang kotoran” (Syekh Zakariyya al-Anshari, Fath al-Wahhab, juz.1, hal.12).

Sementara Syekh Ibnu Hajar al-Haitami menjelaskan:

(ولا يتكلم) أي يكره له إلا لمصلحة تكلم حال خروج بول أو غائط ولو بغير ذكر أو رد سلام للنهي عن التحدث على الغائط ولو عطس حمد بقلبه فقط كمجامع، فإن تكلم ولم يسمع نفسه فلا كراهة أو خشي وقوع محذور بغيره لولا الكلام وجب أما مع عدم خروج شيء فيكره بذكر أو قرآن فقط

“Hendaknya tidak berbicara, maksudnya dimakruhkan berbicara kecuali karena adanya maslahat, saat keluarnya air kencing atau kotoran, meski dengan selain dzikir atau berupa menjawab salam, karena larangan berbicara saat membuang hajat. Bila ia bersin, hendaknya memuji Allah di hati seperti orang yang berhubungan intim. Jika ia berbicara dan tidak memperdengarkan dirinya maka tidak ada hukum makruh, atau bila khawatir terjadinya hal yang berbahaya dengan tanpa berbicara, maka hukumnya wajib. Adapun saat tidak keluar kotoran apa pun, maka makruh hanya berupa ucapan dzikir atau ayat al-Quran” (Syekh Ibnu Hajar al-haitami, Tuhfah al-Muhtaj, juz.1, hal.170).

Adab tidak berbicara di kamar mandi juga tercantuk dalam kitab Hasyiyah al-Bujarimi dan Fath al-Wahhab:

(و) أن (يسكت) حال قضاء حاجته عن ذكر وغيره فالكلام عنده مكروه إلا لضرورة كإنذار أعمى فلو عطس حمد الله تعالى بقلبه ولا يحرك لسانه

“Hendaknya diam saat membuang hajatnya dari dzikir dan lainnya, maka berbicara saat buang hajat adalah makruh kecuali karena darurat seperti memperingatkan orang buta. Jika ia bersin, maka memuji Allah di dalam hati dan tidak menggerakan lisannya.”

(قوله: حال قضاء حاجته) ليس بقيد فالمعتمد الكراهة حال قضاء حاجته وقبله وبعده لأن الآداب للمحل، وإن كان قضية كلام الشيخين ما مشى عليه الشارح شوبري. (قوله: فالكلام عنده مكروه) ولو بالقرآن خلافا للأذرعي حيث قال بتحريمه ح ل.

“Ucapan Syekh Zakariyya; saat buang hajat; ini bukan qayyid, maka pendapat yang dibuat pegangan adalah makruhnya berbicara saat memenuhi hajat (keluarnya kotoran), sebelum dan setelahnya, karena etika kembali kepada tempat, meski petunjuk ucapan dua guru besar (Imam al-Nawawi dan Imam al-Rafi’i) adalah pendapat yang didukung oleh pensyarah (Syekh Zakariyya). Keterangan dari Imam al-Syaubari. Ucapan Syekh Zakariyya; maka berbicara saat buang hajat makruh; meski dengan ayat al-Quran, berbeda dengan imam al-Adzra’i yang mengatakan hukumnya haram. Keterangan dari Imam al-Halabi” (Syekh Zakariyya al-Anshari, Fath al-Wahhab, dan Syekh Sulaiman al-Bujairimi, al-Tajrid linaf’il ‘Abid, juz.1, hal.56).

Penting untuk dicatat bahwa prinsip-prinsip ini diambil untuk menjaga kesucian, kebersihan, dan rasa hormat terhadap tempat-tempat yang memiliki kaitan dengan kebersihan diri dan ritual ibadah. Meskipun ada perbedaan pendapat, menjaga adab dalam setiap situasi adalah hal yang ditekankan dalam Islam. Jadi, jika memungkinkan, sebaiknya hindari berbicara dalam kamar mandi dan memilih tempat yang lebih tepat untuk berkomunikasi.

Demikian doa masuk kamar mandi dan keluar kamar mandi serta adabnya. Semoga dapat membantu detikers.

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Memohon Hujan Sesuai Sunnah, Bisa Dibaca Saat Cuaca Panas



Jakarta

Terdapat doa yang dapat dibaca agar hujan cepat turun. Doa ini sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Hujan sering disebut dengan sumber kehidupan karena memiliki banyak manfaat seperti meningkatkan kesuburan tanah, menjaga ekosistem, tersedianya air yang berlimpah, dan sebagainya. Hujan juga merupakan salah satu nikmat dari Allah SWT.

Namun, tidak setiap hari Allah SWT menurunkan hujan. Bahkan ada masanya Allah SWT memberikan kekeringan karena tidak terjadi hujan dalam jangka waktu yang lama.


Banyak dampak yang diberikan karena terjadinya kekeringan, seperti menipisnya sumber air, sawah yang menjadi kering dan keringnya tumbuh-tumbuhan. Banyak lagi dampak yang terjadi ketika hujan tak kunjung turun.

Maka saat itulah umat muslim dapat berdoa kepada Allah SWT untuk memohon diturunkannya hujan.

Dikutip dari buku edisi Indonesia: Tafsir dan Makna Doa-Doa dalam Al-Qur’a oleh Andi Muhammad Syahril bahwa umat muslim diperbolehkan untuk memohon turunnya hujan seperti yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas bin Malik bahwa Umar bin Al-Khatab memohon turunnya hujan ketika musim kemarau berkepanjangan dengan perantara Al-Abbas bin Abdul Muthalib,

“Ya Allah, dahulu kami memohon turunnya hujan dengan perantara Nabi-Mu ketika ia hidup, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka, pada hari ini kami memohon turunnya dengan perantara pamannya Nabi-Mu, maka turunkanlah kepada kami hujan.” Lalu hujan turun untuk mereka.”

Imam An-Nawawi menjelaskan tiga upaya dalam memohon turunnya hujan:

– Memohon dengan doa tanpa melaksanakan sholat
– Memohon ketika khutbah Jum’at atau setelah sholat wajib
– Memohon dengan melaksanakan sholat dua rakaat dan dua khutbah yang telah didahului dengan bersedekah, puasa, taubat, melakukan kebaikan, dan menjauhi kemaksiatan.

Doa Memohon Hujan

Mengutip buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian oleh Mahmud asy-Syafrowi bahwa doa meminta hujan seperti yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْنًا مُغِيْنًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍ عَاجِلًا غَيْرَ أَجِلٍ.

Artinya: “Ya Allah, berilah kami hujan yang merata, menyegarkan tubuh, dan menyuburkan tanaman, bermanfaat, tidak membahayakan. Kami mohon hujan secepatnya, tidak ditunda-tunda.” (HR. Abu Dawud)

Doa tersebut memiliki kaitannya dengan tangisan para perempuan yang mendatangi Rasulullah SAW karena terputusnya hujan.

Dan setelah Rasulullah SAW berdoa dengan doa itu, maka turunlah hujan.

اللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا، اَللَّهُمَّ أَغِثْنَا

Artinya: “Ya Allah! Berilah kami hujan. Ya Allah, turunkan hujan pada kami. Ya Allah! Hujanilah kami.”

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Artinya: “Ya, Allah! Berilah hujan kepada hamba-hamba-Mu, ternak-ternak-Mu, berilah rahmat-Mu dengan merata, dan suburkan tanah-Mu yang tandus.”

Setelah diturunkannya hujan, kita juga harus berdoa agar hujan yang diturunkan oleh Allah SWT menjadi sebuah keberkahan.

Doa Ketika Hujan Turun

Mengutip buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H. Hamdan Hamedan, MA bahwa doa ketika hujan turun adalah sebagai berikut.

Diriwayatkan dalam hadits Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Arab-latin: ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’.”

Artinya: Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat.

Setelah hujan turun, maka bisa dilanjutkan dengan doa berikut,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab-latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Itulah doa yang dapat kita panjatkan ketika memohon hujan kepada Allah SWT. Semoga dengan adanya musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allah SWT, tidak menjadikan umat Muslim menyerah dan melupakan Allah SWT.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Bercermin: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Ketika bercermin, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa. Hal itu sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas fisik yang kita miliki.

Selain itu, doa bercermin juga sebagai permohonan kepada Sang Pencipta agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik laik. Itulah salah satu keutamaan yang didapat jika kita rajin mengamalkannya.

Mengutip buku Doa dalam Al-Quran dan Sunnah karya M Quraish Shihab, berikut bacaan doa bercermin.


Doa Bercermin 1

الْحَمْدُ للَّهِ اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ

Bacaan latin: Alhamdulillah allahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluq

Artinya: Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah sebagaimana Engkah telah ciptakan aku dengan baik maka perbaikilah akhlakku. (HR Ahmad dan At Tirmidzi)

Doa Bercermin 2

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Bacaan latin: Alhamdulillaahil ladzii sawwaa khalqii fa’addalahu wa karramahu shuurata wajhii fa ahsanahaa wa ja’alanii minal muslimiina

Artinya: Segala puji bagi Allah yang menyempurnakan kejadianku dan memperindah serta memuliakan rupaku lalu membaguskannya dan menjadikan aku seorang muslim.

Adab Bercermin

Lazimnya, bercermin dilakukan setiap hari. Sebelum melakukan hal tersebut, sebaiknya perhatikan dulu-adab-adab dalam bercermin.

Dikutip dari buku Cantik Itu Sederhana karya Ninik Handiri, ada sejumlah adab bercermin yang dianjurkan dalam Islam:

  • Berdoa
  • Mengingat nikmat yang Allah SWT berikan
  • Tidak terlalu lama di depan cermin
  • Tidak berlebih-lebihan saat bercermin
  • Tidak mencela kekurangan fisik sendiri
  • Tidak berlebihan mengagumi diri sendiri
  • Bersyukur dengan segala kelebihan diri
  • Bersabar dengan segala kekurangan diri

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Keluar Masjid: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Sebelum Masuk dan keluar masjid umat Islam dianjurkan untuk membaca doa. Hal ini merupakan salah satu amalan yang yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sebagai tempat ibadah, masjid senantiasa dijaga kesuciannya. Masjid juga tempat yang paling dicintai oleh Allah SWT sebagaimana yang tercantum dalam sebuah hadits.

أَحَبُّ البِلادِ إلَى اللهِ مَسَاجِدُهَا ، وَأبْغَضُ البِلاَدِ إلَى اللهِ أسْوَاقُهَا


Artinya: Tempat yang paling dicintai Allâh adalah masjid-masjidnya dan tempat yang paling Allâh benci adalah pasar-pasarnya.( HR Muslim )

Dalam riwayat lain, Imam Abu Nu’aim mengatakan:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {المَسْجِدُ بَيْتُ كُلِّ مُؤْمِنٍ}

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Masjid adalah rumahnya setiap mukmin.”

Doa Keluar Masjid Lengkap dengan Artinya

Maka dari itu, cobalah untuk selalu mengamalkan doa masuk dan keluar masjid agar mendapat keberkahan. Dikutip dari buku Maslakul Akhyar karya Sayid Utsman bin Yahya, berikut ini doa keluar masjid versi panjang dan pendek.

Doa Keluar Masjid Versi Pendek

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ

Bacaan Latin: Allaahumma innii as’aluka min fadhlika.

Artinya: Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu akan segala keutamaan-Mu.

Doa Keluar Masjid Versi Panjang

أعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ فَضْلِكَ

Bacaan latin: A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba fadhlik.

Artinya: Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada zat-Nya Yang Maha Mulia dan kepada kerajaan-Nya yang sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah selawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukakanlah bagiku segala pintu kemurahan-Mu.

Doa Masuk Masjid Lengkap dengan Artinya

Doa masuk masjid ada beberapa versi. Berikut adalah doa masuk masjid yang bersumber dari HR Abu Dawud, Nasa’i, dan Ibnu Majah yang bisa kamu gunakan.

Doa Masuk Masjid Versi Pendek

اللَّهُمَّ افْتَحْ لي أبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Bacaan latin: Allahummaftha lii abwaaba rahmatika.

Artinya: Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.

Doa Masuk Masjid Versi Panjang

أَعُوْذُ بِاللهِ العَظِيْمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوْبِي وَافْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Bacaan latin: A’ûdzu billâhil ‘azhîm wa biwajhihil karîm wa sulthânihil qadîm minas syaithânir rajîm. Bismillâhi wal hamdulillâh. Allâhumma shalli wa sallim ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa ‘alâ âli sayyidinâ muhammadin. Allâhummaghfirlî dzunûbî waftahlî abwâba rahmatik.

Artinya: Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Besar, kepada zat-Nya Yang Maha Mulia, dan kepada kerajaan-Nya yang sedia dari setan yang terlontar. Dengan nama Allah dan segala puji bagi Allah. Hai Tuhanku, berilah selawat dan sejahtera atas Sayyidina Muhammad dan atas keluarga Sayyidina Muhammad. Hai Tuhanku, ampuni untukku segala dosaku. Bukalah bagiku segala pintu rahmat-Mu.

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Dipermudah Segala Urusan: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Segala sesuatu harus diawali dengan doa. Berharap, urusan yang kita jalani ditolong oleh ALlah SWT.

Banyak doa yang bisa dipanjatkan untuk mempermudah segala urusan. Doa tersebut adalah doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW supaya bisa diamalkan oleh umatnya.

Menukil buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 susunan Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dan buku Keutamaan Doa & Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani, berikut doa-doanya:


Doa Dipermudah Segala Urusan 1

اللَّهُمَّ اِنِّي أعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَالعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْبُخْلِ وَضَلَعِ الدَّيْنِ وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ

Allaahumma innii a’uudzubika minal hammi wal hazani wal ‘ajzi wal kasali wal bukhli wa dhala’id daini wa ghalabatir rijaal

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari penderitaan, kesedihan, kelemahan (pikun), kemalasan, kekikiran, banyak hutang, dan dari penguasaan seseorang.”

Doa Dipermudah Segala Urusan 2

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئتَ سَهْلاً

Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi-ta sahlaa

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau menjadikannya mudah, dan jika Engkau menghendaki, maka kesedihan dapat Engkau jadikan kemudahan.”

Doa Dipermudah Segala Urusan 3

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Rabbisy rahlii shadrii wa yassirlii amrii wahlul ‘uqdatam mil lisaanii yafqahu qawli

Artinya: “Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku.”

Doa Dipermudah Segala Urusan 4

Lafal doa ini dikutip dari hadist riwayat Imam Tirmidzi dari Said bin Abu Waqqash

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minadzh dzhaalimiin

Artinya: “Tidak ada sembahan yang haq kecuali Engkau, Mahasuci Engkau, sunnguh aku termasuk orang-orang yang dzhalim.”

Doa Dipermudah Segala Urusan 5

رَبَّنَاۤ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰ خِرَةِ حَسَنَةً وَّ قِنَا عَذَا بَ النَّا رِ

Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanataw wa fil aakhirati hasanataw waqinaa ‘adzaaban naar

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.”

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Yunus: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Nabi Yunus punya doa khusus saat dirinya sedang berada dalam kesulitan. Kala itu, ia memohon pertolongan kepada Allah SWT ketika dilahap oleh ikan paus.

Mengutip buku Kumpulan Kisah & Doa Para Nabi karya Abi Abbari, kisah ini berawal saat Nabi Yunus marah dan kecewa pada penduduk Ninawa yang menyembah berhala. Karena tidak bisa dinasihati, Nabi Yunus memohon kepada Allah agar mereka dihukum.

Nabi Yunus kemudian pergi meninggalkan kaumnya. Ia berlayar menggunakan kapal sampai akhirnya terjun ke laut.


Allah SWT yang marah kepada Nabi Yunus kemudian mengutus seekor paus yang bernama Nun untuk menelannya. Nabi Yunus yang terjebak dalam perut ikan paus kemudian memohon ampun kepada Allah SWT.

Setelah berdoa, Nabi Yunus dikeluarkan dari ikan paus dalam keadaan sakit. Ia dilembar ke darat hingga akhirnya kembali ke Ninawa.

Nabi Yunus terkejut karena tidak adalagi berhala di sana. Orang-orang yang menentangnya telah beribadah kepada Allah SWT dan menanti kedatangan Nabi Yunus.

Doa Nabi Yunus

Menukil buku Dahsyatnya Doa Para Nabi karya Syamsuddin Noor, berikut doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yunus saat berada di dalam perut ikan paus.

لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Latin: lā ilāha illā anta sub-ḥānaka innī kuntu minaẓ-ẓālimīn

Artinya: “Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zhalim.”

Doa ini tercantum dalam Al-Quran surat Al Anbiyaa ayat 87 yang berbunyi:

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَٰضِبًا فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِى ٱلظُّلُمَٰتِ أَن لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya: Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim”. (Q.S Al Anbiyaa: 78).

Keutamaan Doa Nabi Yunus

Rasulullah SAW pernah mengamalkan doa Nabi Yunus ketika dirinya sedang bersedih. Hal ini berdasarkan riwayat dari Imam Muslim dan Imam Bukhari dari Ibnu Abas RA, Rasulullah SAW bersabda:

لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ اللَّهُ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَرَبُّ اْلأَرْضِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ

Latin: Laailaaha illalloohul ‘azhiimil haliim, laa ilaaha illallohu robbul ‘arsyil ‘azhiim, laa ilaaha illalloohu robbus samaawaati wa robbul ardhi wa robbul ‘arsyil kariim

Artinya: “Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang Mahaagung lagi Mahasantun, tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai Arasy yang agung, Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Allah, Tuhan yang menguasai langit dan bumi dan menguasai Arasy yang agung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Imam Thabrani mengatakan, doa Nabi Yunus dinamakan sebagai doa Al Kurb. Artinya doa kesedihan atau kesusahan. Para ulama salafus shalih disebut biasa mengamalkan bacaan doa ini. Mereka kemudian sepakat memberikan nama doa ini “Al Kurb” artinya doa kesedihan atau kesusahan.”

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Sesudah Adzan: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Adzan adalah panggilan atau seruan yang diberikan oleh seorang muadzin (pemberi adzan) untuk mengumumkan waktu-waktu shalat dalam agama Islam. Adzan dilakukan secara terbuka di masjid atau tempat ibadah Islam lainnya dengan tujuan untuk mengajak umat Muslim melakukan shalat sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Pengumuman adzan biasanya terdiri dari beberapa frasa pendek yang diucapkan secara berulang-ulang. Adzan mencakup kalimat-kalimat seperti “Allahu Akbar” (Allah Maha Besar), yang diucapkan empat kali, “Ashhadu an la ilaha illallah” (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah), dan lain-lain. Setelah adzan selesai, umat Muslim diundang untuk bergerak menuju masjid atau tempat shalat untuk melaksanakan shalat wajib.

Adzan juga memiliki nilai simbolis dan spiritual dalam Islam. Ini mengingatkan umat Muslim tentang kewajiban untuk melaksanakan shalat dan mengingatkan mereka akan kehadiran Allah dalam kehidupan sehari-hari. Adzan biasanya dilakukan oleh seorang muadzin yang memiliki suara yang jelas dan bermakna, sehingga panggilan ini dapat didengar oleh banyak orang dalam wilayah sekitarnya.


Saat mendengar adzan, seorang muslim dianjurkan melakukan tiga hal ini sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda:

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَةَ فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

Artinya: “Apabila kalian mendengar muadzin, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin. Kemudian membacalah sholawat untukku. Sebab barang siapa yang membaca sholawat untukku sekali, maka Allah akan bershalawat padanya (memberi ampunan padanya) sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah pada Allah untukku. Sebab wasilah itu adalah tempat di surga yang hanya diperuntukkan bagi hamba Allah, aku berharap akulah yang mendapatkannya. Siapa yang meminta untukku wasilah seperti itu, dialah yang berhak mendapatkan syafa’atku.” (HR Muslim).

Doa Setelah Adzan Lengkap dengan Artinya

Menukil buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al Faifi, berikut doa sesudah adzan yang diriwayatkan oleh Al Bukhari. Doa ini diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ اِنَكَ لاَ تُخْلِفُ اْلمِيْعَاد

Bacaan latin: Allahumma rabba haadzihid da’watit taammah. Wash shalaatil qaa-imah. Aati muhammadal wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa’adtahu innaka la tukhliful mi’ad.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang memiliki panggilan ini, yang sempurna dan memiliki sholat yang didirikan. Berilah Nabi Muhammad wasilah dan keutamaan, serta kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah dia ke tempat yang terpuji sebagaimana yang Engkau telah janjikan.”

Khusus untuk adzan magrib, seorang muslim bisa menambahkan bacaan sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ هَذَا إِقْبَالُ لَيْلِكَ وإدْبَارُ نَهَارِكَ وَأَصْوَاتُ دُعَاتِكَ فَاغْفِرْ ليْ

Arab latin: Allahumma hadza iqbalu lailika wa idbaru naharika wa ashwatu du’aika faghfir lii.

Artinya: “Ya Allah, ini menjelang datang malam-Mu, dan telah berlalu siang-Mu, telah diserukan seruan-Mu, maka ampunilah aku.”

(hnh/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir setelah Sholat Tahajud agar Cepat Terkabul


Jakarta

Salah satu ibadah sunnah yang bisa dikerjakan umat Islam adalah sholat Tahajud. Selepas itu bisa melanjutkannya dengan membaca doa dan dzikir setelah sholat Tahajud.

Sholat Tahajud dilaksanakan pada malam hari sesudah tidur, tepatnya setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu sholat Subuh. Dalil mengenai sholat Tahajud ini termuat dalam surah Al Isra ayat 79. Allah SWT berfirman,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ٧٩


Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah sholat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Sholat Tahajud yang dikerjakan pada malam hari merupakan sholat paling utama setelah sholat Fardhu. Disebutkan dalam sebuah hadits, Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الصَّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَريضَةِ صَلَاةُ اللَّيْل

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadan adalah puasa pada bulan Allah Muharram. Dan salat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR Muslim dalam Shahih-nya bab Fadhlu Shaum Al-Muharram)

Salah satu waktu untuk mengerjakan sholat Tahajud adalah pada sepertiga malam terakhir. Menurut sebuah hadits, Allah SWT akan turun ke langit dunia dan mengabulkan permintaan hamba-Nya. Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Untuk itu, umat Islam bisa membaca doa dan dzikir setelah sholat Tahajud. Rasulullah SAW juga telah mencontohkan bacaan doanya.

Doa dan Dzikir setelah Sholat Tahajud

Dikutip dari buku 4 Shalat Dahsyat karya Ahmed Erkan, doa yang dapat dibaca setelah sholat tahajud menurut hadits riwayat Bukhari dan Muslim yaitu:

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq. Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, milik-Mu segala pujian. Engkau yang mengurus langit dan bumi serta segala yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Milik-Mu segala kerajaan langit dan bumi serta yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala apa yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala apa yang ada di dalamnya. Milik-Mu segala pujian. Engkau adalah Raja langit dan bumi. Milik-Mu segala pujian. Engkau Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga-Mu benar, neraka-Mu benar, nabi-nabi-Mu benar, Muhammad SAW benar, dan hari kiamat benar. Ya Allah, untuk-Mu aku berserah diri, kepada-Mu ku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, dan kepada-Mu aku kembali. Demi Engkau, aku rela berseteru (dengan musuh) dan kepada-Mu aku berhukum. Maka, ampunilah dosa-dosaku yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku sembunyikan dan aku nyatakan. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan.Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Sholat Tahajud

Merangkum dari buku di atas dan buku Dahsyatnya Tahajud, Subuh, & Dhuha karya Adnan Tarsyah, sholat Tahajud memiliki berbagai keutamaan. Berikut di antaranya:

  • Mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT
  • Mendapatkan ridha Allah SWT
  • Mendapatkan surga Allah
  • Mendapatkan jaminan ampunan dari Allah SWT
  • Dikabulkannya doa dan harapan
  • Mendekatkan diri kepada Allah SWT

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Surat Pengantar Tidur sesuai Sunnah, Yuk Agar Mendapat Ketenangan Hati!


Yogyakarta

Ada surat pengantar tidur yang dapat diamalkan saat mengalami kecemasan dan tekanan. Amalan sunnah ini dapat dikerjakan untuk menemukan kedamaian batin yang sangat diinginkan oleh semua orang.

Salah satu cara untuk mencapai ketenangan itu adalah melalui tindakan sederhana sebelum tidur, yaitu membaca surat pengantar tidur.

Surat pengantar tidur ini bagian dari ayat Al-Quran yang dirangkai dengan doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW. Surat ini mengandung bacaan-bacaan yang memiliki nilai dan keutamaan tersendiri.


Surat Pengantar Tidur

Ketika waktu untuk beristirahat telah tiba, disunnahkan untuk membaca doa sebelum tidur. Sebelum itu, di awali dengan berwudhu dan mengebaskan kasur sambil membaca basmalah.

Dikutip dari buku Keutamaan Berdzikir karya As-Suyuti, bahwa terdapat tiga surat yang dapat dibaca sebelum tidur.

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ . اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ . وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.””

Surat Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ . مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ . وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ . وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh). dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.””

Surat An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ . مَلِكِ النَّاسِۙ . اِلٰهِ النَّاسِۙ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ . الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ . مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

Setelah membaca ketiga surat tersebut, kemudian mengusap tubuh dengan kedua telapak tangan, dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan tiga kali.

Dikutip dari buku Doa dan Zikir Harian Nabi karya Imam Abu Wafa, bahwa dapat membaca ayat Kursi ketika hendak tidur agar dijaga dari setan hingga pagi oleh Allah SWT.

Surah Al Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.” (QS Al-Baqarah ayat 255)

Surat Al Baqarah Ayat 285-286

Rasulullah SAW juga menganjurkan umat muslim untuk membaca potongan dua ayat dari surat terpanjang di Al-Qur’an ini untuk dibaca setiap malam. Berikut bunyi hadits yang dinukil dari Abu Mas’ud Al-Badri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ

Artinya: “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR Bukhari dan Muslim).

Surat As Sajdah dan Surah Al Mulk

Rasulullah SAW juga dikisahkan tidak akan tidur sebelum membaca surat As Sajdah dan surat Al Mulk. Betikut keterangan hadits yang menceritakannya,

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ: كَانَ النَّبِيَّ -صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ- لَا يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ: {الم، تَنْزِيلُ} السَّجْدَةَ، وَ تَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْك

Artinya: Jabir bin Abdillah RA berkata, “Tidaklah Rasulullah SAW tidur sampai beliau membaca alif lam mim tanzilus sajdah (surah As Sajdah) dan tabarakalladzi biyadihil mulk (surah Al Mulk).” (HR Bukhari)

Surat Al Isra dan Surat Az Zumar

Dikisahkan dari Aisyah RA dalam sebuah hadits yang dihasankan oleh Ibnu Hajar RA,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ لا يَنَامُ حَتَّى يَقرَأَ بَنِي إِسرَائِيلَ وَالزُّمَر

Artinya: “Rasulullah SAW tidak tidur sampai beliau membaca surah Bani Israil (Al Isra) dan surah Az Zumar.” (HR Tirmidzi)

Surat Al Kafirun

Terakhir, surat Al Kafirun adalah surah pengantar tidur Rasulullah SAW yang disebut dapat membebaskan diri dari kemusyrikan. Dari Nufal asy Asyja’i RA dalam Kitab Sunan Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,

اقْرأ : ( قُلْ يا أيُّها الكافِرُونَ ) ثُمَّ نَمْ على خاتِمَتِها ، فإنَّها بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ

Artnya: “Bacalah qul yaa ayyuhal kaafirun (surah Al Kafirun), kemudian tidurlah setelah selesai, karena surat tersebut membebaskan dirimu dari kemusyrikan.” (HR Abu Dawud)

Dari Ibnu Abbas RA dalam Kitab Musnad Abu Ya’la juga menyebutkan sabda Rasulullah SAW yang mengatakan, “Maukah kalian aku ajarkan suatu bacaan yang dapat menyelamatkanmu dari perbuatan syirik kepada Allah SWT, bacalah qul yaa ayyuhal kaafiruun ketika hendak tidur.”

Keutamaan Membaca Surat Pengantar Tidur

Dengan membaca surat-surat di atas sebelum tidur, maka seorang muslim akan mendapatkan banyak keutamaan.

Dikutip dari buku Edisi Indonesia: Zadul Ma’ad: Panduan Lengkap Meraih Kebahagiaan Dunia Akhirat karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah bahwa keutamaannya antara lain:

– Tidurnya akan dilindungi oleh Allah SWT
– Menjaga hati dan tubuh
– Akan merasa tenang
– Akan diberikan kebahagiaan dan kemenangan di dunia dan akhirat oleh Allah SWT

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Dzikir Ya Hayyu Ya Qayyum 40 Kali Setiap Pagi dan Petang


Jakarta

Ya Hayyu Ya Qayyum merupakan zikir atau ucapan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW ketika beliau dihadapkan dengan sebuah cobaan atau tatkala sedih. Bacaan ini dapat diucapkan sebanyak 40 kali.

Ibnul Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Al-Jawabul Kafi Liman Saala ‘Anid Dawaaisy-Syafi sebagaimana dinukil Ustadz Syauqi Abdillah Zein dalam buku Jurus-Jurus Langit Pengguyur Rezeki, turut menjelaskan mengenai makna Ya Hayyu Ya Qayyum.

Makna Ya Hayyu Ya Qayyum

Ibnul Qayyim al-Jauziyah mengatakan bahwa, Ya Hayyu Ya Qayyum lebih dikenal sebagai Ismullahil A’dzham atau Ismullahil A’dzham. Kalimat ini merupakan nama Allah SWT yang paling agung di antara yang lainnya yang tercantum dalam Al-Qur’an.


Kalimat ini terdiri dari dua nama Allah SWT, yakni Al-Hayy dan Al-Qayy. Al-Hayy memiliki makna Allah Yang Maha Hidup, Dia-lah Dzat yang senantiasa hidup dan tidak mungkin mati atau tidur bahkan sekejap pun. Sedangkan Al-Qayyum artinya Allah yang Maha Mandiri. Maksudnya Allah Maha Berdiri Sendiri dan tidak memerlukan makhluk.

Istilah Ismaullahil A’dzham terdapat dalam tiga surah Al-Qur’an, sebagaimana dalam bunyi hadits berikut,

Ismullah al-A’dzham yang jika digunakan untuk berdoa, maka Allah SWT. Akan mengabulkan doanya, (yakni) yang terdapat dalam tiga surah Al-Qur’an, yaitu surah al-Baqarah, surah Ali ‘Imran, dan surah Thaahaa.” (HR Ibnu Majah, Hakim, dan Thabrani)

Menurut Ibnul Qayyim al-Jauziyyah, ayat-ayat Al-Qur’an tersebut adalah surah al-Baqarah ayat 255, surah Ali ‘Imran ayat 2, serta surah Thaha ayat 111.

Tuntunan Membaca Ya Hayyu Ya Qayyum

Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi sebagaimana dinukil Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dalam kitab Al-Jawabul Kafi Liman Saala’Anid Dawaaisy-syafi’i, dari Abu Hurairah, ia berkata,

“Apabila Rasulullah SAW menghadapi suatu masalah, beliau mengangkat kepalanya ke langit, jika bersungguh-sungguh dalam berdoa, beliau mengucapkan Ya Hayyu, Ya Qayyum.” (Jami’ Tirmidzi)

Masih dalam sumber yang sama, disebutkan bahwa Rasulullah SAW juga mengucapkan Ya Hayyu Ya Qayyum apabila beliau ditimpa hal yang menyedihkan.

Seperti dalam hadits dari Anas bin Malik, ia berkata, “Jika Rasulullah SAW tertimpa suatu perkara yang menyedihkan, beliau mengucapkan, Ya Hayyu, Ya Qayyum birahmatika astaghitsu (Wahai Yang Mahahidup dan Maha Penegak dengan rahmat-Mu aku meminta pertolongan).” (HR at-Tirmidzi dalam Jami’)

Dalam kitab Al-I’tisham karya Imam Asy-Syathibi terdapat riwayat yang menyebut anjuran membaca dzikir Ya Hayyu Ya Qayyum 40 kali. Dikisahkan dari Al-Kattani, dia mengatakan bermimpi melihat Nabi Muhammad SAW dalam tidurnya. Dia pun berkata kepada beliau SAW, “Berdoalah kepada Allah agar Dia tidak mematikan hatiku.” Beliau menjawab, “Bacalah setiap hari kalimat Ya Hayyu Ya Qayyum la ilaha illa anta sebanyak 40 kali.”

Imam Asy-Syathibi menjelaskan, faedah mimpi tersebut adalah mengingatkan pada sebuah kebaikan dan mimpi semacam itu termasuk jenis kabar gembira. Hanya saja, tinggal dibicarakan apakah penetapan jumlah 40 kali tersebut, jika itu tidak menjadi keharusan maka mimpi itu benar adanya.

Rasulullah SAW sendiri menganjurkan untuk membaca Ya Hayyu Ya Qayyum sebagai salah satu bacaan dzikir pagi dan petang. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW berpesan kepada Fatimah RA, “Hendaklah kamu mendengar apa yang aku wasiatkan kepada kamu, yaitu ucapkanlah apabila masuk waktu pagi dan apabila masuk waktu petang,

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرَفَةَ عَيْنٍ.

Latin: yaa hayyu ya qayyum birahmatika astaghiitsu, ashlih lii syaknii kullahu, wa laa takilnii ila nafsii tarafata ‘aini

Artinya: Wahai yang Maha Hidup! Wahai yang Maha Kekal selamanya, dengan Rahmat Engkau aku memohon pertolongan daripada sebarang kesukaran. Perbaikilah bagiku setiap urusanku dan janganlah Engkau biarkan aku mengurusi diriku sendiri walau sekelip mata.” (Hadits Hasan oleh Al-Hakim)

Atau hadits berikut ini,

يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيثُ

Latin: yaa hayyu ya qayyum birahmatika astaghiitsu

Artinya: “Wahai yang Maha Hidup! Wahai yang Kekal selamanya, dengan Rahmat Engkau aku memohon pertolongan daripada sebarang kesukaran.” (Hadits hasan oleh Tirmidzi)

Keutamaan Membaca Ya Hayyu Ya Qayyum

Diambil dari sumber sebelumnya, berikut adalah rangkuman keutamaan setelah membaca zikir Ya Hayyu Ya Qayyum:

  • Allah SWT akan memberikan anugerah dan karunia berupa rezeki yang berlimpah.
  • Menjadi orang yang mandiri dan tidak mengandalkan orang lain.
  • Mempunyai semangat bekerja keras.
  • Dimudahkan dalam mencari rezeki.
  • Menjadi orang yang sukses karena bersungguh-sungguh dan tidak bermalas-malasan dalam bekerja.
  • Mendapatkan kebijaksanaan.
  • Dijauhkan dari kesedihan.
  • Dilindungi dari berbagai bencana.
  • Mendapat solusi dari masalah bisnis.
  • Dipermudah urusannya dalam menghadapi masalah.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com