Tag Archives: surah al an

Bukan Langsung Dibunuh, Ini Cara Rasulullah Menyikapi Ular di Rumah


Jakarta

Ular kerap menimbulkan rasa takut, apalagi jika tiba-tiba muncul di dalam rumah. Banyak orang secara refleks langsung berusaha membunuhnya, mengingat bahaya yang mungkin ditimbulkan. Namun dalam ajaran Islam, tindakan tersebut tidak selalu dibenarkan.

Islam mengajarkan prinsip kehati-hatian dan memperlakukan semua makhluk hidup sesuai dengan haknya. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah Al-An’am ayat 38,

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗمَا فَرَّطْنَا فِى الْكِتٰبِ مِنْ شَيْءٍ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ يُحْشَرُوْنَ


Artinya: Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhannya mereka dikumpulkan.

Ayat ini mengingatkan bahwa semua makhluk, termasuk ular, adalah bagian dari ciptaan Allah dan hidup menurut aturan-Nya. Karena itu, manusia tidak diperkenankan bertindak semena-mena terhadap makhluk lain tanpa alasan yang dibenarkan.

Tuntunan Rasulullah SAW Saat Melihat Ular di Rumah

Salah satu tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam menyikapi ular yang masuk ke rumah adalah untuk tidak terburu-buru membunuhnya. Hal ini disebabkan adanya kemungkinan bahwa ular tersebut bukan hewan biasa, melainkan jin yang menyerupai ular.

Dalam buku Hewan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits karya H. Brilly El-Rasheed, S.Pd., dijelaskan bahwa jin memiliki kemampuan menyerupai berbagai bentuk makhluk, termasuk binatang seperti ular.

Imam an-Nawawi dalam Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawi mengutip pendapat Al-Maziri yang menjelaskan bahwa larangan membunuh ular secara langsung ini berlaku khusus di lingkungan rumah-rumah penduduk Kota Madinah.

Lebih lanjut, tuntunan Nabi SAW dalam menghadapi ular di rumah dijelaskan dalam hadits berikut. Abu Sa’id Al-Khudri RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat salah satu dari mereka, maka mintalah agar ia keluar dalam waktu tiga hari. Jika ia tetap menampakkan diri kepada kalian setelah itu, maka bunuhlah ia, karena sesungguhnya dia adalah setan.” (HR Muslim)

Hadits ini menunjukkan adanya prosedur khusus dalam menghadapi ular yang muncul di rumah. Memberi kesempatan selama tiga hari bertujuan untuk memastikan apakah makhluk tersebut benar-benar hewan biasa atau makhluk lain yang sedang bersemayam dalam bentuk ular.

Jenis Ular Berbahaya yang Boleh Dibunuh Langsung

Meski ada anjuran untuk bersikap hati-hati, Rasulullah SAW juga memberikan pengecualian terhadap jenis ular tertentu yang sangat berbahaya. Dalam hadits yang diriwayatkan Abu Lubabah RA, beliau bersabda,

“Janganlah kalian langsung membunuh ular yang muncul di dalam rumah, kecuali ular yang ekornya terpotong pendek dan memiliki dua garis di punggungnya. Karena ular jenis ini dapat menggugurkan kandungan dan menyebabkan kebutaan. Maka, bunuhlah ia.” (HR Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa jika ular memiliki ciri-ciri tersebut, tidak perlu menunggu tiga hari. Islam memprioritaskan keselamatan jiwa, dan dalam kasus ini, tindakan cepat justru dianjurkan untuk menghindari bahaya yang lebih besar.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Menyembelih Ayam Sesuai Syariat Islam


Jakarta

Allah SWT telah memberikan kenikmatan kepada kita untuk bisa menjadikan berbagai macam hewan sebagai bahan pangan. Dalam hal ini, daging ayam merupakan salah satu jenis daging yang banyak dikonsumsi.

Untuk dapat dikonsumsi, seekor ayam harus melalui proses penyembelihan. Menyembelih ayam adalah salah satu hal penting dalam Islam yang harus dilakukan dengan mengucapkan nama Allah SWT.

Doa saat menyembelih ayam menjadi bagian tak terpisahkan untuk memastikan bahwa proses tersebut sesuai dengan syariat Islam dan menjaga kehalalan daging yang dikonsumsi.


Dalil tentang syariat penyembelihan hewan terdapat dalam surah Al-An’am ayat 118,

فَكُلُوا۟ مِمَّا ذُكِرَ ٱسْمُ ٱللَّهِ عَلَيْهِ إِن كُنتُم بِـَٔايَٰتِهِۦ مُؤْمِنِينَ

Artinya: “Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya.”

Doa Menyembelih Ayam

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam proses penyembelihan hewan. Salah satu syarat tersebut adalah penyembelih harus berakal sehat.

Selain itu, alat yang digunakan untuk menyembelih, seperti pisau, harus tajam agar proses penyembelihan berlangsung cepat dan tidak menyiksa hewan.

Sebelum memulai proses penyembelihan, penting untuk membaca basmalah terlebih dahulu. Setelah itu, barulah mengucapkan doa menyembelih ayam. Berikut ini adalah doa yang bisa dibaca, seperti yang dikutip dari buku Doa Andalan Para Nabi yang disusun oleh Dr. Mustafa Murad.

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Arab latin: Allahumma hadzihi minka wailaika fataqabbal minnii yaa kariim

Artinya: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Mu. Karenanya Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku,”

Etika Penyembelihan Hewan

Dalam menyembelih hewan, penting untuk memperhatikan berbagai etika agar prosesnya dilakukan dengan cara yang penuh kasih sayang dan tidak menyebabkan rasa sakit yang berlebihan pada hewan dan membuatnya tidak merasa tersiksa.

Mengutip dari kitab Nazam Takziyah karya K.H. Ahmad Rifa’i, terdapat beberapa etika yang harus diperhatikan saat menyembelih hewan, termasuk ayam, antara lain:

  • Tidak boleh menyembelih hewan sebelum memahami ilmu syariat dan tata cara penyembelihan yang benar.
  • Sebelum menyembelih, harus mempelajari ilmu syariat dan memahami prosedur penyembelihan yang sesuai dengan aturan agama.
  • Menyembelih hewan harus dilihat sebagai bentuk ibadah.
  • Selalu berusaha memastikan kehalalan proses penyembelihan dan menghindari hal-hal yang diharamkan.

Tata Cara Menyembelih Ayam

Proses penyembelihan ayam harus dilakukan sesuai dengan syariat Islam, yang mengatur tata cara dan doa yang harus diucapkan untuk menjaga kehalalan daging tersebut.

Berdasarkan buku Fikih yang disusun oleh H. Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, berikut adalah tata cara menyembelih ayam sesuai dengan syariat Islam:

  1. Siapkan alat penyembelihan yang tajam dan bersih.
  2. Ikat kaki ayam yang akan disembelih, kemudian baringkan menghadap kiblat dengan posisi lambung kiri berada di bawah.
  3. Sebutkan nama Allah SWT atau bacalah basmalah, kemudian lanjutkan dengan doa penyembelihan.
  4. Potong tenggorokan dan dua urat leher ayam dalam satu gerakan, sehingga memutus saluran makan, minum, pernapasan, serta urat nadi di sisi kanan dan kiri leher ayam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Sakit Gigi, Amalkan Sesuai Sunnah


Jakarta

Terkadang Allah SWT memberikan ujian berupa sakit, termasuk sakit gigi. Sakit gigi terkesan sederhana tapi rasanya menyiksa. Rasulullah SAW mengajarkan doa yang bisa dibaca ketika sakit gigi.

Seorang yang sakit tentu merasakan hal yang tidak nyaman dan ingin segera sembuh. Dalam Islam, ikhtiar menyembuhkan penyakit bisa melalui doa.

Doa adalah permohonan seorang hamba kepada Tuhannya. Doa juga menjadi cara berkomunikasi bagi seorang muslim kepada Allah SWT. Bahkan dalam hadits, Rasulullah SAW menyebut doa sebagai pokok ibadah.


“Doa itu adalah pokok ibadah.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Dalam kamus ‘Lisan Al-Arab’ sebagaimana dikutip dari buku Panduan Ibadah Doa dan Zikir Harian Terlengkap (Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah) karya H. Ahmad Zacky, S., dijelaskan doa adalah permohonan dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.

Ibnul Qayyim dalam kitab Bada’i al Fawaid menjelaskan bahwa doa adalah permohonan mengenai berbagai hal yang bermanfaat serta dijauhkan dari sesuatu yang mendatangkan kemudaratan. Sedangkan menurut Al-Khattabi, doa merupakan permohonan kepada Allah SWT dengan menunjukkan kefakiran kepada-Nya dan membebaskan diri dari keyakinan terhadap kekuatan selain Allah SWT.

Seorang yang berdoa pada hakikatnya sedang memohon kepada Allah SWT untuk mewujudkan keinginan, harapan atau cita-cita yang sedang diusahakan. Doa yang dipanjatkan bertujuan agar kita dipindahkan dari takdir yang kurang baik menuju takdir yang jauh lebih baik atau yang terbaik.

Ketika sakit, seorang dianjurkan untuk berdoa, sebagaimana Nabi Ibrahim AS dalam surah Asy Syu’ara ayat 80 mengatakan bahwa Allah SWT yang menyembuhkannya dari sakit,

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Artinya: “Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku,”

Doa Sakit Gigi

Merangkum buku Doa-doa Terbaik Sepanjang Masa karya Ust. Ahmad Zacky El-Syafa, berikut beberapa doa yang dapat diamalkan ketika mengalami sakit gigi.

1. Doa Sakit Gigi Sesuai Sunnah

Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dari Abdullah bin Rawahah bahwa ia mengadu kepada Nabi SAW gigiya sakit, kemudian Rasulullah SAW meletakkan tangannya yang mulia ke pipi Abdullah dan berdoa sebanyak 7 kali. Maka Allah menyembuhkan sakit giginya sebelum beliau beranjak pergi dari Rasulullah SAW.

اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنْهُ سُوْءَ مَا يَجدُ وفَحْشَهُ بِدَعْوَةِ نَبِيِّكَ الْمَكِيْنِ الْمُبَارَكَ عِنْدَكَ

Arab latin: Allaahumma adzhib ‘anhu suu-a maa yajidu wa fahsyahu bida’wati nabiyyikal makiinil mubaaraka ‘indaka

Artinya: “Ya Allah, dengan doa nabi-Mu yang punya kedudukan yang diberkahi di sisi-Mu, hilangkanlah keburukan dan kekejian rasa sakitnya. Allah menyembuhkannya sebelum bengkaknya membesar.” (HR Baihaqi)

2. Doa Sakit Gigi Versi Kedua

Nama Fatimah binti Khadijah dalam doa ini bisa diubah menjadi nama orang yang sedang sakit gigi. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ أَسأَلُكَ بِعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِنَّ مَرْيَمَ لَم تَلِدْ غَيْرَ عِيْسَى مِنْ رُوْحِكَ وَكَلِمَتِكَ أَنْ تَكْشِفَ مَا تَلْقَى فَاطِمَةَ بِنْتَ خَدِيْجَةَ مِنَ الضُّرِّ كُلِّهِ

Arab latin: Bismillaahi wabillaahi as-aluka bi’izzatika wajalaalika waqudratika ‘alaa kulli syai-in fainna maryama lam talid ghaira ‘iisaa min ruuhika wakalimatika an taksyifa maa talqaa faathimata binta khadiiijata minadhdhurri kullihi

Artinya: “Dengan nama Allah, aku memohon kepada Allah. Dengan kegagahan, kemuliaan dan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, sesungguhnya, Maryam hanya melahirkan Isa dari Ruh dan Kalimat-Mu. Hilangkan seluruh bahaya penyakit yang dirasakan Fatimah binti Khadijah.” (HR Humaidi)

3. Surah Al An’am Ayat 98

Membaca surah Al An’am ayat 98 sambil meletakkan jarinya pada gigi yang sakit juga bisa menjadi obat sakit gigi. Berikut bacaannya.

وَهُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا ٱلْءَايَٰتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ

Arab latin: Wa huwallażī ansya`akum min nafsiw wāḥidatin fa mustaqarruw wa mustauda’, qad faṣṣalnal-āyāti liqaumiy yafqahụn

Artinya: “Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.”

4. Doa Memohon Kesembuhan

Mengutip buku Dzikir, Wirid, Doa dan Shalawat karya Sayyid M Dzikri, ada juga doa sakit gigi lainnya yang bisa diamalkan muslim. Doa ini dapat dibaca agar senantiasa diberikan kesembuhan dan kesehatan oleh Allah SWT.

بِسْمِ اللهِ وَالشَّافِي اللَّهُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ

Arab latin: Bismillaahi wasy syaafillaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil azhiim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Adapun Dzat Yang Menyembuhkan hanya Allah. Tidak ada daya dan kekuatan, kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com