Tag Archives: surah gafir ayat 60

Inilah Tempat-tempat Mustajab Berdoa di Tanah Haram


Jakarta

Bagi setiap muslim, kesempatan menunaikan ibadah haji atau umrah di Tanah Suci adalah dambaan. Selain menjalankan rukun Islam, banyak jemaah berharap doa-doa mereka dikabulkan di tempat-tempat istimewa yang diyakini mustajab.

Allah SWT sendiri telah menjamin akan mengabulkan doa hamba-Nya yang memohon, sebagaimana firman-Nya dalam Surah Gafir ayat 60:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.'”

Lantas, di mana saja lokasi-lokasi mustajab untuk berdoa di Makkah dan Madinah?

Tempat Mustajab di Makkah dan Madinah

Menurut penjelasan dalam situs Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Syekh Maulana Muhammad Zakarriya Al-Kandahlawi dalam Kitab Durrul-Mantsur menyebutkan beberapa tempat mustajab di Makkah dan Madinah. Di antaranya adalah Multazam, di bawah Mizab, Rukun Yamani, Shafa, dan Marwah.

Doa juga mustajab jika dipanjatkan di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim, di dalam Ka’bah, serta di Mina, Muzdalifah, Arafah, dan tiga tempat melempar jumrah.

Selain itu, Syekh Abdul Aziz RA dan ulama lainnya menambahkan tempat-tempat mustajab lain, yaitu Mathaf (tempat tawaf), ketika memandang Ka’bah, Hathim (Hijir Ismail), dan di antara Hajar Aswad serta Rukun Yamani.

Mari kita selami lebih dalam tempat-tempat mustajab tersebut yang patut dimanfaatkan saat berada di Tanah Haram:

1. Multazam

Multazam adalah salah satu tempat paling utama untuk memanjatkan doa. Lokasinya terletak antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah, berjarak sekitar dua meter. Dinamakan Multazam karena sangat dianjurkan (dilazimkan) bagi setiap muslim untuk berdoa di sana.

Menurut Namin Asimah Asizun dalam buku Misteri Mukjizat Makkah & Madinah, setiap doa yang dibaca di Multazam diyakini sangat ijabah (dikabulkan). Disunahkan untuk berdoa sambil menempelkan tangan, dada, dan pipi ke Multazam, sesuai dengan riwayat dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash.

Ada tiga faktor utama yang menjadikan Multazam tempat mustajab: faktor Nabi Ibrahim AS, faktor Hajar Aswad, dan faktor jutaan manusia yang bertawaf mengelilingi Ka’bah.

2. Hijir Ismail

Hijir Ismail adalah area berbentuk setengah lingkaran yang terletak di sebelah utara Ka’bah. Dulunya, tempat ini merupakan bagian dari Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim AS sebagai tempat berteduh.

Karena keterbatasan biaya saat renovasi, bagian ini tidak dimasukkan ke dalam bangunan Ka’bah utama. Hal ini dijelaskan dalam buku Amalan di Tanah Suci: Membantu Haji & Umrah Anda Lebih Produktif karya H Rafiq Jauhary.

Hingga kini, Hijir Ismail menjadi salah satu tempat favorit jemaah haji dan umrah. Di sini, sangat dianjurkan untuk salat sunah dan memanjatkan doa, karena diyakini sebagai salah satu tempat paling mustajab.

3. Rukun Yamani

Rukun Yamani adalah salah satu sudut Ka’bah yang terletak di sisi barat daya, sebelum Hajar Aswad jika Anda bergerak dari arah tawaf. Dinamakan demikian karena posisinya menghadap ke arah Yaman. Saat berada di Rukun Yamani, jemaah dianjurkan untuk mengusapnya.

Diriwayatkan dari Abdullah bin Ubaid bin Umari, dari ayahnya, ia berkata, “Sesungguhnya Ibnu Umar pernah berebut berdesak-desakan untuk mendekati dua rukun (Hajar Aswad dan Rukun Yamani). Sebelumnya, aku tidak pernah melihat seorang pun sahabat Rasulullah SAW yang berdesakan seperti itu. Lantas aku berucap, ‘Wahai Abdurrahman, mengapa engkau mendekati dua rukun dengan berdesak-desakan seperti itu? Tidak pernah kulihat seorang pun sahabat Rasulullah SAW yang seperti itu.’

Dia menjawab, “Aku melakukannya karena mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa.”

4. Maqam Ibrahim

Maqam Ibrahim bukanlah makam atau kuburan, melainkan sebongkah batu dengan bekas telapak kaki Nabi Ibrahim AS. Di atas batu inilah Nabi Ibrahim AS berdiri saat meletakkan batu pertama pembangunan Ka’bah bersama putranya, Ismail AS.

Para sejarawan menyebut, jejak kaki Nabi Ibrahim AS ini awalnya berada di dalam Ka’bah. Kemudian batu tersebut dipindahkan beberapa meter di samping Ka’bah pada zaman Nabi Muhammad SAW.

Saat ini, Maqam Ibrahim dilindungi oleh rumah kaca berwarna emas dan diyakini sebagai salah satu lokasi paling mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT.

5. Muzdalifah dan Mina

Muzdalifah dan Mina memiliki peran krusial dalam ibadah haji. Mina, yang berarti harapan atau cita-cita, adalah area luas yang menjadi tempat jemaah haji berkumpul.

Terletak antara Makkah dan Muzdalifah, kedua tempat ini adalah bagian dari rangkaian ibadah haji yang penuh berkah, sebagaimana dikutip dari buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah oleh Asima Nur Salsabila.

Meskipun aktivitas utama di sini adalah mabit (bermalam) dan melempar jumrah, tidak diragukan lagi bahwa keberadaan jutaan hamba Allah yang beribadah secara serentak di tempat-tempat suci ini menciptakan suasana spiritual yang sangat kuat. Menjadikan setiap doa yang dipanjatkan lebih berpeluang dikabulkan.

6. Arafah

Arafah adalah tempat jemaah haji melakukan wukuf. Wajib hukumnya menjalani rangkaian ini jika ibadah hajimu tak mau sia-sia.

Ketika wukuf di arafah, jemaah haji disarankan untuk berdoa sebanyak-banyaknya. Karena itu adalah tempat dan waktu mustajab untuk berdoa.

7. Raudhah

Raudhah adalah salah satu tempat paling mustajab untuk berdoa di dalam Masjid Nabawi, Madinah. Rasulullah SAW bersabda, “Antara rumahku dan mimbarku terdapat taman di antara taman surga.” (HR Bukhari dan Muslim)

Raudhah ditandai dengan tiang-tiang putih dan karpet putih, memiliki luas sekitar 330 meter persegi. Keutamaan Raudhah menjadikannya lokasi yang selalu dipadati jemaah yang ingin memanjatkan doa dan salat di dalamnya.

8. Dalam Ka’bah

Meskipun menjadi tempat yang sangat mustajab, masuk ke dalam Ka’bah bukanlah hal yang mudah dan tidak semua orang diizinkan. Bahkan, beberapa sahabat Rasulullah SAW, termasuk istri beliau Aisyah RA, tidak diizinkan masuk dan salat di dalamnya.

Dalam sebuah hadits dari Aisyah RA, ia berkata, “Saya dahulu ingin masuk ke dalam Baitullah dan salat di dalamnya, maka Rasulullah SAW menggandeng tangan dan membawaku masuk ke dalam Hijir lalu bersabda, ‘Salatlah di dalam Hijir jika engkau ingin masuk ke dalam Baitullah, karena sesungguhnya Hijir itu adalah bagian dari Baitullah. Akan tetapi kaummu (Quraisy) kekurangan biaya ketika membangun Ka’bah (merenovasinya) sehingga mereka terpaksa mengeluarkannya dari Baitullah’.” (HR Abu Dawud)

Ini menunjukkan bahwa meskipun sangat mustajab, pintu Ka’bah tidak terbuka untuk semua. Namun, dengan salat di Hijir Ismail, jemaah sudah dianggap seperti salat di dalam Ka’bah itu sendiri.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Sepertiga Malam Itu Jam Berapa? Ini Waktu Terbaik untuk Sholat Tahajud


Jakarta

Sepertiga malam kerap disebut sebagai waktu terbaik untuk beribadah dan berdoa kepada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita selalu memanjatkan doa.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya: “Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”

Menukil dari buku Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki oleh Taufiq FR, terdapat hadits yang menjelaskan bahwa waktu sepertiga malam menjadi momen mustajab untuk berdoa kepada Allah SWT. Nabi SAW bersabda,

“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah SWT berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut, melainkan Allah SWT akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku setiap malamnya.” (HR Muslim)

Sepertiga Malam Jam Berapa?

Menurut buku Keutamaan Dzikir dan Doa Asmaul Husna tulisan Hamid Sakti Wibowo dan Mustaqim, berdoa bisa dilakukan kapan saja. Namun, ada sejumlah waktu yang disebut lebih baik untuk memanjatkan doa karena permohonannya akan lebih cepat dikabulkan oleh Allah SWT, salah satunya pada sepertiga malam terakhir.

Sepertiga malam dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga malam pertama berlangsung pada pukul 6 sore hingga 10 malam.

Sementara itu, sepertiga malam kedua berlangsung pada 12 malam hingga 2 pagi, sedangkan sepertiga malam terakhir adalah pukul 2 pagi hingga fajar terbit.

Adapun, Ustaz Solechul Azis melalui buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Asmaul Husna: Wudhu, Shalat Fardhu, Shalat Sunnah, dan Doa Nurbuat membagi sepertiga malam dengan jam yang berbeda dari penjelasan di atas. Berikut rinciannya,

  • Sepertiga malam pertama sekitar pukul 09.00 hingga 22.00
  • Sepertiga malam kedua sekitar pukul 22.00 hingga 01.00
  • Sepertiga malam ketiga atau terakhir pukul 01.00 hingga waktu Subuh

Sepertiga Malam Terakhir Jadi Waktu Terdekat Allah SWT dengan Hamba-Nya

Menurut buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Shalat Sunnah dan Perkara Lain Mengenai Shalat susunan Syamsul Rijal Hamid, dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyebut bahwa Allah SWT paling dekat dengan hamba-Nya pada waktu sepertiga malam terakhir.

“Saat di mana Tuhan paling dekat dengan hamba-Nya adalah pada tengah malam yang terakhir, jika kamu sanggup untuk bangun guna mengingat Allah, hendaklah engkau lakukan.” (HR Tirmidzi)

Bahkan, Allah SWT akan mengabulkan doa hamba-Nya pada waktu tersebut. Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda,

“Rabb kami yang Maha tinggi dan Maha agung turun ke langit dunia pada setiap malam. Ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir. Dia berfirman: Siapa yang berdoa kemudian Aku kabulkan doanya? Siapa yang memohon ampun kepada-Ku kemudian Aku ampuni?” (HR Bukhari)

Karena waktu sepertiga malam terakhir ini dianggap mustajab, muslim dianjurkan untuk berdoa dan sholat tahajud pada momen ini.

Amalan Sepertiga Malam Terakhir

Selain berdoa, berikut amalan lain yang bisa dilakukan muslim pada waktu sepertiga malam terakhir.

  1. Salat malam seperti salat tahajud, salat hajat atau salat witir
  2. Berzikir dan beristighfar kepada Allah SWT
  3. Berdoa

Tata Cara Sholat Tahajud 2 Rakaat

Menukil buku Sholat Tahajud & Kebahagiaan karya Abd Muqit, berikut tata cara sholat tahajud 2 rakaat pada sepertiga malam terakhir.

  • Membaca niat sholat tahajud 2 rakaat,

    اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

    Ushallii sunnata-t-tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’alla

    Artinya: “Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.”

  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surah Al Fatihah
  • Membaca surah dalam Al-Qur’an
  • Rukuk
  • Itidal
  • Sujud
  • Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
  • Membaca doa tahiyat akhir pada rakaat kedua
  • Salam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Selamat Dunia Akhirat, Yuk Amalkan Setiap Hari



Jakarta

Allah SWT mengajak hambanya untuk banyak-banyak berdoa kepadaNya, baik urusan dunia, atau untuk kemaslahatan dunia dan akhirat. Berikut ini doa keselamatan dunia akhirat menurut Islam.

Allah SWT berfirman dalam surah Gafir ayat 60, Allah SWT meyakinkan pada hambanya yang berdoa, pasti akan dikabulkannya.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Doa Selamat Dunia Akhirat Versi 1

رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa ‘adzaa ban naar.

Artinya: “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.”

Doa Selamat Dunia Akhirat Versi 2

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: Alloohumma innii as`alukal ‘afwa wal ‘aafiyata fid dun-yaa wal aakhiroh. Robbanaa aatinaa fid dun-yaa hasanataw wafiil aakhiroti hasanataw wa qinaa ‘adzaaban naar.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat dan jagalah kami dari siksa api neraka.” (HR Ibnu Majah)

Doa Selamat Dunia Akhirat Versi 3

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Arab-latin: “Allahumma inna nas aluka salamatan fiddiini wa ‘aafiyatan fil jasadi waziaadatan fil’ilmi wabarakatan firrizqi wataubatan qablal maut warahmatan ‘indal maut wamaghfiratan ba’dal maut allahumma hawwin’alainaa fii sakaraatil maut wa najjata minanaari wal’afwa indal hisaab

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu keselamatan ketika beragama, kesehatan badan, limpahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datangnya maut, rahmat pada saat datangnya maut, dan ampunan setelah datangnya maut.”

“Ya Allah, mudahkanlah kami dalam menghadapi sakaratul maut, berikanlah kami keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat hisab”

Doa Selamat Dunia Akhirat Versi 4

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ, عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ, مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ, عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ, مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ, اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ اَلْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ, وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ مِنْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ, وَأَسْأَلُكَ مِنَ الخَيْرِ مَا سَأَلَكَ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْتَعِيْذُكَ مِمَّا اسْتَعَاذَكَ مِنْهُ عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَسْأَلُكَ مَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ أَمْرٍ أَنْ تَجْعَلَ عَاقِبَتَهُ رَشَدًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab-latin: Allāhumma innī as’aluka minal khayri kullihī ‘ājilihī wa ājilihī ma laimtu minhu wa mā lam a’lam, wa a’ūdzu bika minas syarri kullihī ‘ājilihī wa ājilihī ma laimtu minhu wa mā lam a’lam, wa as’alukal jannata wa mā qarraba ilayhā min qawlin wa ‘amalin, wa ‘ūdzu bika minan nāri wa mā qarraba ilayhā min qawlin wa ‘amalin, as’aluka minal khayri mā sa’alaka ‘abduka wa rasūluka Muhammadun shallallāhu alayhi wa sallama, wa asta’īdzuka min ma-sta’ādzaka minhu ‘abduka wa rasūluka Muhammadun shallallāhu alayhi wa sallama, wa as’aluka mā qadhayta lī min amrin an taj’ala āqibatahū rasyadā bi rahmatika yā arhamar rāhimīna.

Artinya, “Ya Allah, kepada-Mu ku mohon kebaikan dengan segala jenisnya baik dalam waktu dekat maupun waktu jauh di depan, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Kepada-Mu juga aku berlindung dari segala keburukan dengan segala jenisnya baik yang dalam waktu dekat maupun waktu jauh di depan, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Ya Allah, kepada-Mu kumohon surga serta ucapan dan tindakan yang mendekatkanku padanya. Kepada-Mu aku berlindung dari neraka surga serta ucapan dan tindakan yang mendekatkanku padanya. Aku memohon kebaikan apa saja yang pernah diminta oleh hamba dan rasul-Mu Muhammad saw. Aku juga berlindung kepada-Mu dari keburukan apa saja yang pernah dimintakan perlindungan oleh hamba dan rasul-Mu Muhammad saw. Aku juga memohon kepada-Mu agar kesudahan dari apa yang Kau Tentukan dapat menjadi petunjuk bagiku dengan rahmat-Mu, wahai Zat yang maha pengasih,”

Doa Keselamatan Pada Hari Kiamat

رَبَّنَا وَاٰتِنَا مَا وَعَدْتَّنَا عَلٰى رُسُلِكَ وَلَا تُخْزِنَا يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ اِنَّكَ لَا تُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ١٩٤

Arab-latin: Rabbanâ wa âtinâ mâ wa’attanâ ‘alâ rusulika wa lâ tukhzinâ yaumal-qiyâmah, innaka lâ tukhliful-mî’âd

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami melalui rasul-rasul-Mu dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari Kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak pernah mengingkari janji.”

Demikianlah doa keselamatan dunia akhirat menurut Islam. Semoga detikers bisa mengamalkannya.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Kelancaran Urusan Pekerjaan Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Doa kelancaran urusan pekerjaan bisa diamalkan pagi hari saat hendak memulai hari. Memanjatkan doa sehari-hari pada dasarnya diperintahkan Allah SWT apalagi setiap manusia diuji dengan urusannya masing-masing.

Perintah Allah SWT kepada hambanya untuk berdoa meminta pertolongan termaktub dalam surah Gafir ayat 60. Allah SWT berfirman:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Doa Kelancaran Urusan Pekerjaan Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini daftar bacaan-bacaan doa meminta kelancaran urusan yang dirangkum dari buku-buku doa.

1. Doa Kelancaran Urusan Versi Pertama

رَبِّ اشْرَحْلِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِسَانِي يَفْقَهُ قَوْلِي

Rabbisy rohlii shadrii wayassirlii amrii wahlul’uqdatam minlisaanii yafqahuu qaulii

Artinya: “Ya Allah, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah pekerjaanku, dan lancarkanlah lidahku agar mereka paham akan pembicaraanku.”

Doa ini termatub dalam buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH Sulaeman Bin Muhammad Bahri.

2. Doa Kelancaran Urusan Versi Kedua

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim

Artinya: Cukuplah Allah bagiku, tiada Tuhan kecuali Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘arsy yang agung.

Doa ini dijelaskan dalam buku Doa dan Zikir Orang Sukses karya Zaki Zamani.

3. Doa Kelancaran Urusan Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ رَحْمَةً مِنْ عِنْدِكَ تَهْدِي بِهَا قَلْبِي وَتَجْمَعُ بِهَا شَمْلِي وَتُرَدُّ بِهَا الْفَتِي عَنِّي وَتُصْلِحُ بِهَا دِيْنِي وَتَحْفَظُ بِهَا غَابِي وَتَرْفَعُ بِهَا شَاهِدِى وَتُزَكِّي بِهَا عَمَلِي وَتُبَيِّضُ بِهَا وَجْهِي وَتُلْهِمُنِي بِهَا رُشْدِى وَتُعْصِمُنِي بِهَا مِنْ كُلِّ سُوْءٍ.

Allaahumma innii as-aluka rahmatan min ‘indika tahdii bihaa qalbii. Wa tajma’u bihaa syamlii. Wa turaddu bihaa ulfatii annii wa tushlihu bihaa diinii wa tahfazhu bihaa ghaa-ibii wa tarfa’u bihaa syaahidii wa tuzakkii bihaa ‘amalii, Wa tubayyidhu bihaa waj-hii wa tulhimunii bihaa rusydii wa tu’shimunii bihaa min kulli suu-in.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu curahan rahmat dari sisi- Mu yang dengannya hatiku mendapat petunjuk, terkumpul segala yang bercerai-berai, dan terhimpun segala yang terpisah- pisah, tertolak segala fitnah atas diriku dan bertambah baik urusan agamaku, terpelihara segala sesuatu yang jauh dariku dan terangkat apa yang dekat denganku, disucikan segala perbuatanku dan dicerahkan wajahku, diberi ilham menuju petunjuk dan terpelihara diriku dari segala sesuatu yang jelek.”

Doa ini dapat diamalkan istri untuk kelancaran urusan suaminya seperti dijelaskan dalam buku Ajaibnya Dzikir Dan Doa Khusus Istri karya Ustaz Ali Amrin al-Qurawy.

Selain membaca doa-doa dilancarkan urusan, muslim juga dapat mengamalkan sholawat nariyah. Mengutip buku Pegangan Doa dan Zikir Keselamatan Ratibul Haddad karya Ustaz Ahmad Zacky El-Syafa, membaca sholawat nariyah sebanyak 41 atau 100 kali setiap hari, insyaallah akan dihilangkan segala kesulitannya, dimudahkan urusannya, dan diangkat derajatnya.

Berikut bacaan sholawat nariyah selengkapnya,

اللهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلَّمْ سَلَامًا تَامَّا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ انِ الَّذِي تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الكَرِيمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ فِي كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدَ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Allaahumma shalli shalaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman ‘ala sayyidinaa muhammadinilladzii tanhallu bihil ‘uqadu wa tanfariju bihil kurabu wa tuqdhaa bihil hawaaiju wa tunaalu bihir raghaaibu wa husnul kha- waatimi wa yustasyqal ghamaamu biwajhihil kariimi wa ‘ala aalihi wa shahbihi fii kulli lamhatin wanafasin bi ‘ada- da kulli ma’luumin laka

Artinya: “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan yang sempurna atas junjungan kami, Nabi Muhammad saw., semoga terurai dengan berkahnya segala ikatan dan dilepaskan dari segala kesusahan, ditunaikan segala hajat dan tercapai segala keinginan dan husnul khatimah (penghujung hidup yang baik) dicurahkan hujan (rahmat) oleh Allah SWT. Dengan berkahnya yang mulia dan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya setiap kedipan mata dan hembusan napas banyak pengetahuan wahai Tuhan kami.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

6 Doa Penutup Acara yang Dapat Diamalkan Muslim


Jakarta

Doa penutup acara adalah amalan yang dibaca muslim setelah menyelesaikan suatu giat. Baik itu majelis, ataupun acara lain yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai seorang muslim, mengawali dan menutup sesuatu sudah seharusnya dilakukan dengan doa. Anjuran berdoa disebutkan dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Kumpulan Doa Penutup Acara yang Bisa Dibaca

1. Doa Penutup Acara Versi Pertama

Berikut doa penutup acara versi pertama yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-Hari oleh Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI.

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبِّي وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Subḥānakallahumma rabbī wa biḥamdika lā ilaha illa anta astagfiruka wa atūbu ilaik.

Artinya: “Maha Suci Engkau, Ya Allah wahai Rabbku, dan dengan memuji-Mu, tiada Ilah selain Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”

2. Doa Penutup Acara Versi Kedua

Ada juga doa penutup acara versi lain yang tertulis dalam kitab Hisnul Muslim oleh Syaikh Sa’id bin Wahf Al-Qahthani yang diterjemahkan Qosdi Ridlwanullah. Doa ini diamalkan Nabi Muhammad SAW sebanyak 100 kali sebelum meninggalkan majelis.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الْغَفُوْرُ.

Rabbigfirlī wa tub ‘alayya innaka antat-tawwābul-gafūr

Artinya: “Wahai Tuhanku! Ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat lagi Maha Pengampun.” (HR Tirmidzi no 3/153 dan Ibnu Majah no 2/321)

3. Doa Penutup Acara Versi Ketiga

Menukil dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit tulisan H Hamdan Hamedan, terdapat doa penutup acara lainnya yang berasal dari hadits Ibnu Umar RA,

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainanaa wa baina ma’shiyyatik, wa min thaa’atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi ‘alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti’naa bi asmaa’inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj’alhul waaritsa minna waj’alhu tsa’ranaa ‘alaa man ‘aadanaa wa laa taj’al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj’alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha ‘ilminaa wa laa tusallith ‘alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: “Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami.” (HR Tirmidzi)

4. Doa Penutup Acara Versi Keempat

Selain dari hadits, doa penutup acara versi lainnya termaktub dalam Al-Qur’an tepatnya pada surah As Saffat ayat 180-182,

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Subhaana rabbikaa rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil ‘aalamiin

Artinya: “Maha Suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

5. Doa Penutup Acara Versi Kelima

Alhamdulillahirabbil’alamin, hamdan yuwafi nikmahu Ya rabbana walakal hamdu, walaka syukru Allahumma shalli ala Muhammadin fil awwalina wal akhirin. Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhadu allaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika. Rabbana atina fiddunya hasanah wa fil akhirati hasanah wa gina ‘adzaban naar Alhamdulillahrabbil alamin.

Artinya: “Ya Allah Tuhan Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Puji dan syukur kami panjatkan kepadamu ya Allah, atas segala rahmat dan nikmat-Mu. Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah Swt., aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, aku memohon ampunan dan bertaubat hanya pada-Mu. Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami kebahagiaan di dunia dan di akhirat kelak, hindarkanlah kami dari azab api neraka.”

6. Doa Penutup Acara Versi Keenam

Allahummaj’al jam’anaa haadzaa jam’an marhuumaan wa tafarruqnaa min ba’dihii tafarruqon ma’shuuman wa laa taj’al fiinaa wa laa minnaa syaqiyyan walaa mahruuman.

Artinya: “Ya Allah jadikanlah perkumpulan ini adalah perkumpulan yang dirahmati. Dan jadikanlah perpisahan ini perpisahan yang terjaga [dari bencana], dan Ya Allah jangan Engkau jadikan diantara kami,siapa yang bersama kami dan siapa yang mengikuti kami orang-orang yang sakit, orang yang tertolak (amal-amalnya) dan terhalang (dari rida-Mu).”

Demikian beberapa doa penutup acara yang bisa dibaca oleh muslim ketika menyelesaikan suatu kegiatan. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Mencari Barang Hilang dan Etika ketika Menemukannya


Jakarta

Doa mencari barang hilang bisa dibaca muslim agar diberi kemudahan menemukannya. Meski begitu, doa tetap harus diiringi dengan ikhtiar dan usaha.

Dalam Islam, Allah SWT menganjurkan hamba-Nya untuk berdoa kepada-Nya. Dia berfirman dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Menukil dari buku 115 Kisah Menakjubkan dalam Kehidupan Rasulullah SAW karya Fuad Abdurahman, Zaid bin Khalid Al-Juhani mengatakan bahwa Nabi SAW pernah ditanya tentang luqathah (barang temuan) berupa emas atau perak.

Rasulullah SAW menjawab, “Kenalilah ikatan dan kantongnya (ciri-cirinya), lalu umumkan selama setahun. Jika tidak ada pemilik yang datang mengambilnya, pergunakanlah, tetapi statusnya sebagai barang titipan. Jika sewaktu-waktu pemiliknya datang mencarinya, berikanlah kepadanya.”

Lalu seseorang bertanya tentang penemuan unta. Rasulullah SAW berkata, “Mengapa kau peduli dengan unta itu? Biarkan saja, karena unta itu punya kaki dan kantong air. Ia bisa mendatangi air dan makan pepohonan hingga si pemilik menemukannya.”

Lalu, seorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang penemuan kambing. Rasulullah SAW menjawab, “Kambing itu untukmu (jika tidak diketahui siapa pemiliknya setelah diumumkan setahun) atau untuk saudaramu yang kekurangan atau untuk serigala (jika tidak kau ambil).”

Di lain kesempatan, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang menyembunyikan barang temuan milik orang lain maka ia sesat selama ia tidak mengumumkannya.”

Doa Mencari Barang yang Hilang

1. Doa Mencari Barang Hilang Versi Pertama

Mengutip dari buku Dahsyatnya Doa Para Nabi: Mengungkap Rahasia Kemustajaban Doa Para Nabi dan Keutamaannya untuk Diamalkan susunan Syamsuddin Noor, berikut bacaan doa mencari barang hilang yang bisa diamalkan ketika barang dicuri atau terkena tipu.

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Arab latin: Allażīna iżā aṣābat-hum muṣībah, qālū innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ụn.

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”

2. Doa Mencari Barang Hilang Versi Kedua

اللهم يارب الضالة وياهاديا من الضلالة رد ضالتي

Arab latin: Allahumma ya robbana dhoollati wa yaa haadiyan minadh dholaalati rudda dhoollatii.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan dari sesuatu yang hilang, ya Tuhan yang memberikan petunjuk dari kesesatan, kembalikanlah barangku yang hilang.”

3. Doa Mencari Barang Hilang Versi Ketiga

اَللّٰهُمَّ يَا جَامِعَ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيْهِ، اِجْمَعْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ ضَالَّتِيْ فِيْ خَيْرٍ وَعَافِيَةٍ

Arab latin: Allahumma ya jami’an nasi liyaumin la raiba fih baini wa baina dlallati fi khairin wa ‘afiyah

Artinya: “Wahai Tuhanku, wahai Tuhan yang mengumpulkan semua manusia di hari yang tiada ragu lagi padanya. Pertemukan aku dan barangku yang hilang dengan kebaikan dari afiyah.”

Etika Menemukan Barang Hilang dalam Islam

Masih dari sumber yang sama, ada sejumlah etika yang perlu dipahami muslim ketika menemukan barang hilang. Jika barang tersebut bersifat tahan lama seperti emas maka simpan dan umumkan kepada khalayak umum selama setahun.

Namun, apabila barang yang hilang tidak tahan lama contohnya seperti makanan dan minuman, diperbolehkan untuk memakannya. Tapi, jika pemiliknya mengetahui dan mencari barang tersebut maka wajib diganti.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com