Tag Archives: surat al ikhlas

Posisi Tidur Sesuai Sunnah dan Manfaatnya bagi Kesehatan


Jakarta

Tidur adalah kebutuhan dasar manusia. Dalam Islam, Rasulullah SAW memberikan teladan tentang bagaimana cara tidur yang baik, termasuk posisi tidur yang ternyata memberi manfaat kesehatan.

Dalam hadits, Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidur menghadap ke kanan. Posisi tidur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini tidak hanya berpahala, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa.

Rasulullah SAW bersabda, “Berbaringlah di atas rusuk kananmu.” (HR Bukhari dan Muslim)


Kemudian dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Abu Qatadah, “Sesungguhnya bila Nabi SAW istirahat dalam musafirnya di malam hari, beliau berbaring ke sebelah kanan. Dan bila beliau istirahat pada musafirnya menjelang Subuh, beliau tegakkan lengannya dan diletakkannya kepalanya di atas telapak tangannya.” (HR Muslim)

Dikutip dari buku Al-Quran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat Perspektif Integratif karya Dr. Azhari Akmal Tarigan, M.Ag, Rasulullah SAW memilih tidur ke arah kanan tersebut bukan tanpa manfaat yang signifikan bagi tubuh manusia karena setelah diteliti lebih mendalam ditemukan kesimpulan bahwa posisi tidur tersebut memberikan pengaruh pada aliran darah agar tidak menjadi terhambat di dalam sirkulasi tubuh.

Manfaat Kesehatan Sunnah Tidur Rasulullah SAW

Dirangkum dari buku Sehari Bersama Nabi ; Sunnah Bangun Tidur Hingga Tidurnya Kembali Nabi Muhammad Shallaallahu Alaihi Wa Sallam dari Sudut Pandang Ilmu Kedokteran karya Dr. dr. Rachmat Faisal Syamsu, M.Kes., ada beberapa manfaat dari tidur menghadap ke kanan seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW.

1. Memperkuat Sistem Kekebalan Tubuh

Nabi Muhammad SAW memulai tidur dan bangun lebih awal. Hal ini baik bagi kesehatan karena dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang sehat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

2. Menjaga Kesehatan Jantung

Letak jantung berada sedikit ke sisi kiri. Tidur miring ke kanan mencegah jantung tertekan oleh organ lain, sehingga aliran darah menjadi lebih stabil. Ini bisa mengurangi beban kerja jantung saat tidur. Nabi SAW juga memadamkan lampu yang terbukti menjadi pengatur ritme tidur sehingga meningkatkan kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan jantung.

3. Melancarkan Sistem Pencernaan

Rasulullah SAW memiringkan tubuh ke kanan ketika tidur. Posisi ini dapat membuat proses pencernaan lebih cepat sehingga sistem pencernaan dapat bekerja secara optimal.

Tidur ke kanan membantu pengosongan lambung secara alami ke arah usus kecil. Ini sangat membantu bagi yang mengalami gangguan pencernaan atau refluks asam lambung (GERD).

4. Bagus untuk Struktur Tubuh

Ketika tidur, Rasulullah SAW meletakkan tangan kanan pada bawah pipi, dengan posisi tidur yang seperti ini dapat membuat kepala dan punggung serta leher dapat tercipta garis lurus.

5. Tidak Tidur dalam Posisi Tengkurap

Rasulullah SAW tidak menganjurkan tidur dalam posisi tengkurap, bahkan posisi tidur ini dimurkai Allah SWT. Posisi tidur tengkurap berpotensi mengurangi asupan oksigen serta mempengaruhi kerja jantung sampai ke otak. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya itu adalah cara tidurnya penghuni neraka.” (HR Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain, Rasulullah melihat seseorang tidur tengkurap, lalu membangunkannya dan melarang tidur dalam posisi itu.

Sunnah Sebelum Tidur

Ada beberapa sunnah sebelum tidur yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, berikut di antaranya:

1. Berwudhu Sebelum Tidur

Salah satu sunnah yang paling utama adalah berwudhu sebelum tidur, sebagaimana wudhu yang dilakukan sebelum melaksanakan sholat. Wudhu menjadikan tubuh suci dan tidur pun lebih tenang, dalam keadaan bersih.

Hadits Rasulullah SAW, “Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, maka berwudhulah sebagaimana wudhumu untuk salat, lalu berbaringlah di sisi kananmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Mengibas Kasur Sebelum Berbaring

Sunnah berikutnya adalah mengibas tempat tidur sebanyak tiga kali sebelum berbaring, menggunakan kain. Ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran atau kemungkinan adanya binatang kecil yang tidak terlihat.

Rasulullah SAW bersabda,

“Jika salah seorang di antara kalian hendak mendatangi tempat tidurnya, hendaknya ia mengibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, karena ia tidak tahu apa yang ada di atasnya…” (HR Bukhari dan Muslim)

3. Membaca Doa Sebelum Tidur

Salah satu rutinitas Rasulullah SAW sebelum tidur adalah membaca doa sebagai bentuk penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Doa ini menjadi penutup aktivitas harian seorang muslim, dan sekaligus pengingat bahwa tidur adalah bentuk “kematian kecil”.

Sabda Nabi SAW, “Apabila kamu hendak tidur, maka berwudhulah sebagaimana wudhu untuk salat, kemudian berbaringlah ke sisi kananmu dan bacalah doa sebelum tidur. Jadikanlah doa itu sebagai akhir dari perkataanmu.” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Membaca Ayat Kursi Sebelum Tidur

Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) sebelum tidur. Amalan ini menjadi pelindung sepanjang malam dari gangguan makhluk halus dan setan.

Hadits Rasulullah SAW, “Apabila kamu hendak tidur, bacalah Ayat Kursi karena Allah SWT akan selalu menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” (HR Bukhari)

5. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas

Rasulullah SAW juga membiasakan membaca tiga surat pendek yaitu: Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas, kemudian meniupkan ke kedua telapak tangan dan mengusapkannya ke seluruh tubuh.

Diriwayatkan dari Aisyah RA: “Setiap malam Rasulullah SAW ketika hendak tidur, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya, meniupkan padanya, lalu membaca: ‘Qul Huwallahu Ahad’, ‘Qul A’udzu bi Rabbil Falaq’, dan ‘Qul A’udzu bi Rabbin Nas’. Kemudian beliau mengusapkan ke seluruh tubuhnya, dimulai dari kepala, wajah, dan bagian depan tubuhnya. Itu dilakukan sebanyak tiga kali.” (HR Muslim)

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Sebelum dan Bangun Tidur Lengkap dengan Adabnya



Jakarta

Doa tidur tidak hanya doa sebelum tidur, adapula doa setelah bangun tidur. Doa tersebut bisa umat Muslim panjatkan ketika sebelum tidur dan sesudah bangun tidur.

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Berdoa adalah amalan paling sederhana dan paling mudah untuk dikerjakan.

Mengutip buku Bahan Ajar Psikologi untuk Keperawatan oleh Mustayah dkk., tidur merupakan suatu keadaan di mana kesadaran terhadap rangsangan lingkungan menjadi berkurang. Tidur adalah suatu perilaku fisiologis yang umum terjadi pada manusia.


Berdoa sebelum dan sesudah bangun tidur merupakan anjuran dan ajaran langsung dari Rasulullah SAW. Sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi, dari Hudzaifah dan Abu Dzarr, mereka mengatakan; jika hendak tidur Rasulullah berdoa, “Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan aku mati.” Sedangkan ketika bangun tidur, beliau berdoa, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kamu kembali setelah Dia mematikan kami. Hanya kepadanya kami kembali.” (HR Tirmidzi)

Bacaan Doa Tidur

Menukil dari buku Berdzikir di dalam Halqah dan Doa Ketika Bangun Tidur: Seri Doa dan Dzikir oleh Imam Nawawi, berikut ini bacaan doa sebelum tidur dan setelah bangun tidur:

1. Doa Sebelum Tidur

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

Arab latin: “Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuut.”

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (Sahih Bukhari, At-Tauhid: 6845).

2. Doa Setelah Bangun Tidur

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Arab latin: Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.”

Adab Tidur

Mengutip Buku Pintar Doa untuk Anak oleh Abu Ezza, adapun adab yang dapat umat Muslim lakukan saat sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Berikut adabnya:

1. Adab Sebelum Tidur

Berikut ini adalah beberapa adab sebelum tidur:

1. Berwudhu.
2. Membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
3. Membereskan tempat tidur dan sprei sebelum berbaring di atasnya.
4. Memakai pakaian yang menutupi anggota tubuh.
5. Tidak tidur tengkurap karena posisi ini dapat membahayakan kesehatan.
6. Menutup pintu, jendela dan mematikan lampu.
7. Berdoa.

2. Adab Setelah Bangun Tidur

Adapun adab setelah bangun tidur sebagai berikut:

1. Bangun pagi sebelum matahari terbit.
2. Berdoa dan berdzikir.
3. Membersihkan diri kemudian berwudhu dan sholat.
4. Tidak membiasakan diri tidur kembali setelah matahari terbit atau menunda mengerjakan sholat.
5. Berkumur dan menggosok gigi setelah bangun tidur.
6. Membuka pintu dan jendela yang tertutup di kamar tidur setelah bangun tidur.
7. Merapihkan tempat tidur.

Demikian doa sebelum tidur dan sesudah bangun tidur beserta adabnya. Semoga bermanfaat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur, Lengkap dengan Adab dan Hikmahnya


Jakarta

Doa ziarah kubur dapat dipanjatkan ketika mengunjungi makam untuk memohon ampunan dan rahmat Allah SWT bagi jenazah. Doa ini bertujuan untuk menghormati orang yang telah meninggal serta mendoakan mereka agar mendapatkan tempat yang baik di sisi Allah SWT.

Mengutip dari buku A-Z Ziarah Kubur dalam Islam yang disusun oleh Firman Arifandi, ziarah secara etimologi berasal dari bahasa arab “zaara -yazuuru – ziyarotan” yang berarti mendatangi atau berkunjung ke suatu tempat.

Secara istilah, ziarah kubur bisa diartikan mengunjungi kuburan dari kerabat, kawan, saudara, atau siapapun baik kuburan orang muslim atau kafir. Salah satu cara menghormati orang yang telah meninggal adalah dengan mendoakannya saat ziarah kubur, memohonkan ampunan serta rahmat dari Allah SWT.


Dalil mengenai ziarah kubur terdapat dalam hadits Rasulullah SAW. Dari Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنِّي كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيارَةِ الْقُبُوْرِ أَلَا فَزُوْرُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكَّرُكُمُ الْآخِرَةَ وَلْتَزِدُكُمْ زِيَارَتُهَا خَيْرًا فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ فَلْيَزُرْ وَلَا تَقُولُوا هُجْرًا

“Sesungguhnya aku dulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur. Maka (sekarang) ziarahlah karena akan bisa mengingatkan kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian dengan menziarahinya. Barangsiapa yang ingin berziarah maka lakukanlah dan jangan kalian mengatakan ‘hujran’ (ucapan-ucapan batil).” (HR. Muslim)

Ziarah kubur juga bertujuan untuk mengingatkan kita akan kehidupan akhirat. Dengan demikian kita terdorong untuk mempersiapkan bekal-bekal penting selama hidup di dunia. Hal ini tercantum dalam hadits.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ : – قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم زُورُوا الْقُبُورَ . فَإِنَّهَا تُذَكِّرُكُمُ الْآخِرَةَ . ( رواه ابن ماجه)

Dari Abu Hurairah berkata: “Rasulullah SAW bersabda: “Berziarahlah kalian ke kuburan, karena sesungguhnya hal Itu dapat mengingatkan kalian pada kehidupan akhirat.” (HR. Ibnu Majah).

Bacaan Doa Ziarah Kubur

H. Sopian Riduan, menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Panduan Fardu Kifayah Beserta Doa, bahwa ada beberapa urutan dalam doa ziarah kubur, di antaranya:

1. Mengucapkan Salam kepada Ahli Kubur

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ

Arab latin: Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian.

2. Membaca Surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اَمِينْ

Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil’aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maalikiyaumiddin. Iyyaakana’budu wa iyyaakanasta’iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta’ alaihim ghairil maghdhuubi’alaihim waladhaalliin

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami.”

3. Membaca Doa Ziarah

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِيءُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلال وجهك وعظيم سُلْطَانِكَ، سُبْحَانَكَ لَا تُحْصي ثناء عليك أنت كما أثنيت على نفسك، فلك الحَمْدُ قَبْلَ الرَّضَى وَلَكَ الحَمْدُ بَعْدَ الرَّضَى وَلَكَ الْحَمْدُ إِذَا رَضِيْتَ عَنَّا دَائِمًا أَبَدًا. اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ بِالقُرْآنِ العَظِيمِ رَحْمَةً وَاسِعَةً، وَاغْفِرْ لَهُ مغْفِرَةً جَامِعَةً يَا مَالِكَ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ يَا رَبَّ العَالَمِينَ . اللهُمَّ اغْفِرْ لهَا وَارْحَمُها وَعَافِها وَاعْفُ عَنْها يَا رَبَّ العَالَمِينَ وَاجْعَل. اللهم ثوَابًا مثل ثَوَابِ ذالك فِي صَحَائِفِنَا وَفِي صَحَائِفِ وَالدِيْنَا وَمَشائِنَا وَالسَّادَاتِ الْحَاضِرِينَ وَوَالليهِمْ وَمَشَائِخِهِمْ خَاصَّةً وَإِلَى أَمْوَاتِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً

Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi’u maziidah. Ya Rabbana, laka alhamdu kama yanbaghi lijalali wajhika wa ‘azimi sultanik. Subhanaka la tuhsi thanaa’an ‘alayk, anta kama athnayta ‘ala nafsik. Fala kalhamdu qabla ar-rida wa lakalhamdu ba’da ar-rida wa lakalhamdu idha radhita’anna da’iman abadan. Allahummarhamhu bil-Qur’ani al-‘azim rahmatan wasi’atan, waghfirlahu maghfiratan jami’atan ya Malik ad-dunya wal-akhirah ya Rabbal-‘alamin. Allahummaghfirlaha warhamha wa’afiha wa’fu’anha ya Rabb al-‘alamina Waj’al. Allahumma thawaabam mithla thawaabi dhalika fi sahayifina wa fi sahayifi walidina wa mashayikhina wa as-sadaat al-hadirina wa waliya’ihim wa mashayikhihim khaasatan wa ila amwaati al-muslimin ‘ammatan.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah yang maha pengasih, lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam sebagai pujian orang yang bersyukur, pujian orang yang memperoleh nikmat sama memuji, pujian yang memadai nikmat-Nya, dan pujian yang memungkinkan tambahannya. Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji sebagaimana pujian yang layak bagi kemuliaan dan keagungan kekuasaan-Mu. Maha suci Engkau, kami tidak (dapat) menghitung pujian atas diri- Mu sebagaimana kau puji diri sendiri. Hanya bagi-Mu pujian sebelum ridha. Hanya bagi-Mu pujian setelah ridha. Hanya bagi-Mu pujian ketika kau meridhai kami selamanya.” “Ya Allah, turunkanlah rahmat yang luas kepadanya (arwah ahli kubur) dengan berkat Al-Qur’an yang agung, ampunilah ia dengan ampunan yang luas, wahai Penguasa dunia dan akhirat, Tuhan sekalian alam.” “Ya Allah, ampunilah dirinya (perempuan), kasihanilah dirinya, afiatkan dirinya, dan maafkanlah dirinya, wahai Tuhan sekalian alam.”

4. Membaca Surat-Surat Pendek

Selanjutnya, dalam tata cara berdoa saat ziarah kubur, disarankan untuk membaca ayat-ayat pendek dari Al-Qur’an. Berdasarkan riwayat al-Marwazi dari Ahmad bin Hanbal, beliau pernah mengatakan bahwa:

“Bila kalian masuk ke dalam taman makam (kuburan), maka bacalah Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas). Jadikanlah pahalanya untuk jenazah-jenazah kuburan tersebut, karena sungguh pahalanya sampai kepada mereka.”

5. Membaca Doa untuk Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.

Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari isterinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.” (HR Muslim).

Adab Ziarah Kubur

Dalam melakukan ziarah kubur, ada adab yang harus diperhatikan untuk menjaga kesopanan, terutama dalam menghormati jenazah. Berikut hal-hal yang tidak boleh dilakukan saat ziarah kubur:

1. Jangan Duduk atau Menginjak Bagian Atas Kuburan

Ketika melakukan ziarah kubur untuk mendoakan kerabat atau orang yang kita cintai yang telah meninggal, penting untuk menunjukkan rasa hormat dengan mengikuti tata cara yang benar. Salah satunya adalah dengan tidak duduk atau menginjak bagian atas kuburan.

2. Jangan Lakukan Hal yang Berlebihan

Pada saat ziarah kubur juga terdapat larangan untuk melakukan tindakan berlebihan. Contohnya adalah menjadikan makam seperti masjid atau melakukan ritual yang tidak sesuai, misalnya berdoa atau salat di kuburan yang bisa mengarah pada syirik.

Selain itu, mencium batu nisan atau meratapi makam dengan menangis secara berlebihan juga dilarang.

3. Boleh Menyiram Kuburan

Rasulullah SAW pernah berziarah kubur dan menyiramkan air ke atas kuburan.

“Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW menyiram (air) di atas kuburan Ibrahim, anaknya dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR Abu Dawud)

Hikmah Ziarah Kubur

1. Sebagai Pengingat Kematian

Dalam hadits, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa hikmah dari ziarah kubur adalah sebagai pengingat pada datangnya kematian. Dari Buraidah RA, Rasulullah SAW bersabda:

قَدْ كُنْتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُورِ، فَقَدْ أُذِنَ لِمُحَمَّدٍ فِي زِيَارَةِ قَبْرِ أُمِّهِ، فَزُورُوهَا فَإِنَّهَا تُذَكِّرُ الآخِرَةَ

Artinya: “Aku pernah melarang kalian berziarah kubur. Sekarang telah diizinkan untuk Muhammad menziarahi makam ibunya. Maka berziarahlah karena berziarah kubur itu dapat mengingatkan dengan akhirat” (HR. Tirmidzi).

2. Diampuni Dosa Orang yang Berziarah

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berziarah ke makam kedua orang tuanya atau salah satunya setiap hari Jumat, maka Allah mengampuni dosa-dosanya dan ia tercatat sebagai anak yang taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya” (HR Abu Hurairah).

3. Memohonkan Ampunan bagi Jenazah

Pada hadits yang diriwayatkan oleh Ad-Dailami, Rasulullah SAW bersabda,

ما الْمَيّتُ في القَبْرِ إلاّ كالْغَرِيْق الْمُتَغَوِّثِ يَنتَظِرُ دَعْوَةً تَلحَقُه مِن أبٍ أوْ أُمٍّ أوْ أخٍ أوْ صَدِيقٍ فإذا لَحِقَتْه كانَتْ أحَبَّ إليه مِن الدُّنيا ومَا فيها وإنَّ اللهَ عزّ وجلّ لَيُدخِلُ على أهْلِ القُبُورِ مِن دُعاءِ أهْلِ الأَرْضِ أمْثَالَ الجِبالِ وإنَّ هَديَّةَ الأَحْيَاءِ إلى الأَمْوَاتِ الاِسْتِغفارُ لهم

Artinya: “Seorang mayat dalam kuburnya seperti orang tenggelam yang sedang memohon pertolongan. Ia menanti-nanti doa ayah, ibu, anak, dan kawan yang terpercaya. Apabila doa itu sampai kepadanya, maka itu lebih disukainya daripada dunia dan seisinya. Dan sesungguhnya, Allah menyampaikan doa penghuni dunia untuk ahli kubur sebesar gunung. Adapun hadiah orang-orang yang hidup kepada orang-orang mati ialah memohon istigfar kepada Allah SWT untuk mereka dan bersedekah atas nama mereka” (HR. Ad-Dailami).

Wallahu a’lam

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

6 Doa untuk Orang Sakit yang Dicontohkan Rasulullah SAW


Jakarta

Dalam Islam, doa berperan penting dalam menghadapi segala hal termasuk ujian kesehatan. Doa untuk orang sakit jadi salah satu ungkapan untuk memohon kesembuhan kepada Allah SWT.

Memperbanyak doa juga termasuk dari usaha seorang yang sakit agar segera disembuhkan. Nabi Muhammad SAW bersabda:

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوْقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ


Mintalah kepada Allah, dan kalian meyakini akan dikabulkannya doa tersebut (H. Tirmidzi).

“Syafakillah” (untuk perempuan) dan “Syafakallah” (untuk laki-laki adalah ucapan bahasa Arab sederhana yang bisa kita ucapkan langsung kepada orang sakit. Selain itu, ada banyak doa yang bisa diucapkan.

Doa untuk Kesembuhan

Surat Al Ikhlas adalah salah satu surat dalam AL-Qu’ran yang bia dibaca untuk meminta agar penyakit cepat sembuh. Dikutip dari buku Fikih Orang Sakit oleh Jean Auroux, ketika ia merasa sakit, Rasulullah SAW membaca doa ini:

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (۲) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ(4)

Arab latin: Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

Artinya: “Katakanlah, “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia” (QS. Al- Ikhlas 1-4).

Seraya membaca doa itu, Nabi Muammad SAW mengangkat kedua telapak tangannya lalu meniupkan ke dalam keduanya.

Doa untuk Mendoakan Orang Sakit

Nabi Muhammad SAW pernah membaca doa untuk meruqyah salah seorang sahabat yang sedang sakit, dengan kalimat ini:

امْسَحِ الْبَأْسَ رَبَّ النَّاسِ بِيَدِك الشِّفَاءُ لَا كَاشِفَ لَهُ إلَّا أَنْتَ

Arab latin: Imsahil ba’sa rabban nāsi. Bi yadikas syifā’u. Lā kāsyifa lahū illā anta.

Artinya, “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak ada yang bisa mengangkatnya kecuali Engkau.”

Doa agar Diberi Kesehatan

Dikutip dari buku Tuntunan Doa & Zikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan oleh Ali Akbar bin Muhammad bin Aqil, berikut bacaan doa agar diberi kesembuhan yang bisa dibaca oleh orang yang sakit:

بِسْمِ اللهِ(3x)

(7x) أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَ أَحَاذِرُ

Bismillah (3x)
A’uudzu bi ‘izzatillaahi wa qudrotihi min syarri maa ajidu wa uhaadziru (7x)

Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah dari kejahatan yang menimpaku dan yang aku takuti” (HR. Muslim).

Ucapan untuk Orang Sakit dalam Islam

Dalam kitab Al-Adzkar oleh Al-Imam An-Nawawi, Nabi Muhammad SAW mengajarkan beberapa doa kesembuhan orang sakit. Doa ini dibaca oleh orang yang menjenguk:

اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ، أَذْهِبِ الْبَأْسَ، اشْفِ أَنْتَ الشَّافِي، لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ، شِفَاءٌ لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

Arab latin: Allahumma rabbannaasi adzhibil ba’sa isyfihi wa antas syafi laa syifaa’an laa yughadiru saqaman

Artinya: “Ya Allah, Tuhannya manusia, hilangkanlah rasa sakit, sembuhkanlah, Engkau-lah Dzat Yang Menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.

Doa untuk Menyembuhkan Segala Penyakit

بِسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ مِنْ وَجَعِي هَذَا.

Arab latin: Bismillaah a’uudzu bi ‘izzatillaah wa qudratihi min syarri maa ajidu min waja’ii haadzaa.

Artinya: “Dengan nama Allah, aku berlindung dengan keagungan dan kekuasaan Allah, dari kejahatan penyakit yang aku derita ini.” (HR Tirmidzi)

Doa untuk Orang Sakit dengan Menyebut Namanya

Saat Rasulullah SAW menjenguk salah satu sahabat yakni Sa’ad bin Abi Waqqash, beliau membaca doa ini:

اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا، اَللّهُمَّ اشْفِ سَعْدًا

Bacaan latin: Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan. Allahummasyfi Sa’dan

Artinya: “Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad. Ya Allah, sembuhkanlah Sa’ad.”

Itu tadi kumpulan doa untuk orang sakit dalam Islam yang bisa dibaca bagi penjenguk maupun orang yang sakit itu sendiri. Semoga setiap doa yang dipanjatkan tadi menjadi pengantar menuju kesembuhan dan kebahagiaan. Amin.

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com