Tag Archives: surat yasin

Malam Jumat Baca Al-Kahfi atau Yasin? Ini yang Paling Disunnahkan


Jakarta

Malam Jumat menjadi waktu yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam. Umat Islam bisa memanfaatkannya untuk beribadah lebih, seperti memperbanyak sholawat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.

Dalam Islam, malam Jumat dianggap sebagai malam yang istimewa dan diberkahi.

Melalui hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Hari terbaik di mana matahari terbit adalah hari Jumat. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan ke dalam surga dan dikeluarkan darinya. Dan tidak akan terjadi hari kiamat kecuali di hari Jumat.” (HR Muslim)


Karena keistimewaannya, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah di malam tersebut, termasuk membaca surat-surat dari Al-Qur’an.

Sunnah Membaca Surah Al-Kahfi

Dikutip dari buku Aktivasi Mukjizat Hari Jumat yang ditulis Rizem Aizid, waktu terbaik dalam membaca surat Al Kahfi yaitu pada malam Jumat, tepatnya hari Kamis setelah Magrib hingga hari Jumat setelah Ashar.

Dari berbagai riwayat, membaca surat Al-Kahfi pada malam atau hari Jumat merupakan sunnah yang sangat dianjurkan.

Hal ini dijelaskan melalui sebuah hadits dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai salah satu keutamaan membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat.

Merujuk buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ، سَطَعَ لَهُ نُورٌ مِنْ تَحْتِ قَدَمِهِ إِلَى عَنَانِ السَّمَاءِ، يُضِيءُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وغُفر لَهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْ

Artinya: “Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, akan dibentangkan baginya cahaya mulai dari bawah telapak kakinya sampai ke langit. Cahaya itu akan memancarkan sinar baginya pada hari kiamat. Dan ia akan mendapatkan ampunan dari Allah di antara dua Jumat.” (HR Abu Bakr bin Mardawaih)

Dalam riwayat lain disebutkan, “Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, akan memancarkan cahaya untuknya di antara dua Jumat.” (HR Al-Hakim)

Bagaimana dengan Surat Yasin?

Surat Yasin juga merupakan surat yang banyak dibaca pada malam Jumat. Meski tidak ada dalil shahih yang secara khusus menyebutkan anjuran membaca surat Yasin pada malam Jumat.

Surat Yasin dikenal sebagai jantung Al-Qur’an. Dikutip dari Tafsir Ibnu Katsir Surah Yasin: Samudera Jantung Al Quran oleh Imam Ibnu Katsir, Rasulullah SAW bersabda,

إن لكل شيء قلبه، وقلب القرآن يس. ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات

Artinya: “Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti), dan kalbu Al-Qur’an adalah surat Yasin. Barang siapa yang membacanya, maka Allah catat baginya karena bacaan surat Yasin itu pahala membaca Al Quran sepuluh kali.”

Mana yang Paling Disunnahkan, Surat Al-Kahfi atau Yasin?

Jika dilihat dari sisi dalil dan riwayat yang shahih, surat Al-Kahfi adalah yang paling disunnahkan untuk dibaca pada malam atau hari Jumat. Namun, membaca surat Yasin tetap diperbolehkan dan berpahala jika diniatkan sebagai bagian dari ibadah.

Malam Jumat adalah waktu istimewa yang sebaiknya diisi dengan ibadah dan tilawah. Berdasarkan hadits yang shahih, membaca surat Al-Kahfi adalah amalan yang paling dianjurkan pada malam Jumat.

Meski begitu, membaca surat Yasin juga tetap baik dilakukan, selama diniatkan sebagai bentuk ibadah.

Keutamaan Surah Al-Kahfi

Merangkum buku Misteri Ashabul Kahfi karya Yanuar Arifin, dijelaskan berbagai keutamaan surat Al-Kahfi yang berdasar pada hadits Rasulullah SAW.

1. Mendatangkan Rasa Tenang dan Damai

Dari Al-Barra ibn Azib meriwayatkan,

“Ada seseorang yang membaca surah Al-Kahfi, sedang di rumahnya terdapat binatang ternak. Maka, binatang itu pun lari. Kemudian, ia memperhatikan, ternyata binatang itu telah diliputi kabut atau awan. Kemudian, ia menceritakan hal itu kepada Rasulullah SAW maka beliau bersabda, ‘Kabut itu merupakan ketenteraman yang turun di dekat Al-Qur’an atau turun untuk Al-Qur’an’.” (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain, Al-Barra juga mengatakan,

“Ada seorang laki-laki membaca surah Al-Kahfi. Ketika itu ada seekor kuda di sisinya yang diikat dengan dua tali. Lalu, ada awan yang menutupinya, kemudian awan itu terus berputar dan mendekat, sehingga kuda itu berusaha lari menjauhinya. Keesokan harinya, laki-laki tersebut datang kepada Rasulullah SAW, kemudian ia menuturkan hal itu kepada beliau. Lalu, Rasulullah SAW bersabda, ‘Itu adalah malaikat pembawa kedamaian yang turun karena ada bacaan Al-Qur’an’.” (HR Muslim)

2. Perlindungan dari Fitnah Dajjal

Salah satu keutamaan penting dari surat Al-Kahfi adalah sebagai pelindung dari fitnah Dajjal, salah satu fitnah terbesar di akhir zaman. Hal ini ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Darda RA:

“Barang siapa menghafal sepuluh ayat dari awal surat al-Kahfi, ia dilindungi dari fitnah Dajjal.” (HR Muslim)

3. Disinari Cahaya Antara Dua Jumat

Membaca surat Al-Kahfi di hari Jumat bukan hanya membawa pahala, tapi juga mendatangkan cahaya yang menyinari kehidupan seseorang hingga Jumat berikutnya.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka Allah SWT menerangi dengan cahaya antara dua waktu Jumat.” (HR ad-Darimi)

Wallahu a’lam.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Mengirim Doa Yasin untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal


Jakarta

Sebagai seorang anak, salah satu wujud bakti yang tidak terputus kepada orang tua setelah mereka wafat adalah mendoakan dan menghadiahkan pahala amalan kepada mereka. Salah satu amalan yang sering dilakukan umat Islam adalah membaca surat Yasin dan menghadiahkan pahalanya kepada orang tua yang sudah meninggal.

Islam mengajarkan bahwa doa anak saleh untuk orang tua adalah amalan yang terus mengalir pahalanya, meskipun orang tua sudah meninggal. Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Apabila anak Adam meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (HR Muslim)


Selain doa, sejumlah ulama berpendapat pahala bacaan Al-Qur’an dapat dihadiahkan kepada orang yang sudah wafat, termasuk orang tua. Membaca surat Yasin lalu mengirimkan pahalanya merupakan salah satu wujud cinta seorang anak kepada orang tua.

Membaca Yasin untuk Orang Tua yang Sudah Meninggal

Mengutip buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu : Amalan-amalan Dahsyat Untuk Orangtua yang sudah Meninggal karya Muhammad Abdul Hadi, Imam Ahmad berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Bacalah surat Yasin kepada orang-orang yang meninggal.” (HR Abu Dawud dan an-Nasai)

Artinya surat Yasin memilki keutamaan mendatangkan kemudahan-kemudahan bagi siapa saja yang membacanya dan juga pahalanya dapat ditujukan kepada orang-orang yang meninggal. Membaca surat Yasin untuk orang yang meninggal dunia diyakini dapat mendatangkan ampunan dari Allah SWT.

Dikutip dari buku Khutbah Jum’at 7 Menit: Tuntunan & Kumpulan Khotbah Berdasarkan Aqidah Ahlussunah Waljamaah karya KH. Marzuqi Mustamar, dalam hadits Bukhari diceritakan, “Datang seorang laki-laki kepada Rasulullah SAW. Ya Rasulullah, ibu saya telah wafat, kalau saya bersedekah lalu pahala nya saya niatkan untuk ibu, apakah ibu saya dapat pahala juga?” Nabi SAW menjawab, “Iya, ibumu mendapat pahala.”

Tata Cara Mengirim Surah Yasin untuk Orang Tua yang Telah Meninggal

Syaikh Muhammad bin Shalih At-Utsaimin dalam buku Tuntunan Tanya Jawab Aqidah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji berikut tata cara mengirim surat Yasin untuk orang tua yang telah meninggal dunia.

1. Membaca istighfar tiga kali
2. Lanjutkan dengan membaca tawasul kepada Rasulullah SAW,

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلَّهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Arab latin: Ilaa hadhratin nabiyyi shalallahu ‘alaihi wasallama wa aalihi wa ikhwanihi wa minal anbiya-i wal mursalin wal auliyaa-i wasy syuhada-i wash shalihin wash shabati wat tabi’in wal ‘ulamaa-i wal mushonnifinal mukhlashiin wa jami’il malaa-ikatil muqarrabin. Tsumma ilaa jamii’il ahlil kubur minal muslimiina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati min masyariqil ardhi ilaa magharibiha barrihaa wa bahriha khushuushon ila aaabaa-inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatina wa masyaayikhana wa masyaayikhi masyaayikhinaa wa asatidzatina wa asatidzati asatidzatina wa liman ahsana ilaina wa limanij tama’naa hahunaa bisababihi, syaiul lillahi lahum Al-Fatihah.

Artinya: “Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan saudaranya dari kalangan pada nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi’in, ulama al-amilin, ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, kemudian semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut dan di darat, khususnya bapak kami, ibu kami, kakek kami, nenek kami, guru kami, pengajar dari guru kami, ustadz kami, pengajar ustadz kami, mereka yang telah berbuat baik kepada kami, dan bagi ahli kubur atau arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua, Al-Fatihah.”

3. Membaca surat Al Fatihah
4. Barulah muslim bisa mengamalkan surat Yasin

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

Kenapa Surat Yasin Disebut Jantung Al-Qur’an?


Jakarta

Yasin adalah salah satu surat dalam kitab suci Al-Qur’an. Surat ini berada di urutan ke-36 dalam mushaf Al-Qur’an dan terdiri dari 83 ayat.

Biasanya, surat Yasin dibacakan untuk orang yang mendekati ajal. Selain itu, surat Yasin juga bisa diamalkan untuk orang yang sudah meninggal dunia.

Menukil dari Al Itqan fi Ulumil Qur’an susunan Jalaluddin As Suyuthi yang diterjemahkan Muhammad Halabi, banyak keistimewaan yang terkandung dari surat Yasin. Salah satu keistimewaan itu adalah surat Yasin disebut sebagai Jantung Al-Qur’an.


Lantas, apa alasan surat Yasin dianggap sebagai jantung Al-Qur’an?

Alasan Surat Yasin Disebut Jantung Al-Qur’an

Yasin disebut sebagai jantung Al-Qur’an sebagaimana dikatakan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda,

“Sesungguhnya segala sesuatu itu memiliki jantung, dan jantung Al-Qur’an adalah surat Yasin. barang siapa membaca surat Yasin maka Allah SWT akan mencatat pahala untuknya seolah-olah ia membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (HR Tirmidzi dan Darimi)

Sementara itu, Imam Al Ghazali mengatakan bahwa Yasin disebut sebagai jantung Al-Qur’an karena inti dari isinya membahas tentang keimanan yang baru dapat dinilai benar dengan pengakuan terhadap Hari Akhir. Sama halnya dengan peran jantung dalam kesehatan, keimanan seseorang baru dinilai benar apabila disertai dengan keimanan terhadap hari kebangkitan.

Keutamaan Mengamalkan Surat Yasin bagi Muslim

Mengutip buku Surat Yasin dan Tahlil susunan Muhammad Abdul Karim, berikut sejumlah keutamaan surat Yasin.

  1. Membaca surat Yasin di malam hari akan diberi ampunan oleh Allah SWT
  2. Meninggal dalam keadaan syahid
  3. Dikabulkan hajatnya
  4. Diberikan rasa aman dan kesembuhan
  5. Mendapat kemudahan
  6. Dosanya diampuni oleh Allah SWT
  7. Sakaratul mautnya diringankan

Wallahu a’lam.

Kapan Waktu Dianjurkan Membaca Surat Yasin?

Terkait waktu membaca surat Yasin diterangkan dalam sebuah hadits. Berikut bunyinya,

“Dari al-Hasan (diriwayatkan), barangsiapa yang membaca surat Yasin pada malam hari karena mengharap wajah Allah atau mengharap keridaan Allah niscaya ia akan diampuni. Ia berkata lagi; Telah sampai berita kepadaku bahwa surat itu menyamai Al-Qur’an seluruhnya.” (HR Ad Darimi)

Pada riwayat lainnya juga disebutkan sebagai berikut:

“Dari Abu Hurairah (diriwayatkan) Rasulullah saw bersabda, barangsiapa di malam Jumat membaca ad-Dukhan dan Yasin, maka ia diampuni di pagi harinya” (HR Al Baihaqi)

Menurut buku 5 Amalan Penyuci Hati yang disusun Ali Akbar bin Aqil dan Abdullah Chris, anjuran membaca surah Yasin pada malam hari juga disebutkan dalam hadits dari Ibnu Sunni dan Ibnu Hibban. Nabi SAW bersabda,

“Siapa yang membaca surah Yasin pada suatu malam karena Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang lalu.” (HR Ibnu Sunni dan Ibnu Hibban)

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Malam Jumat untuk Ahli Kubur dalam Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Pengamalan doa malam Jumat untuk ahli kubur adalah salah satu tradisi yang kerap diamalkan masyarakat muslim di Indonesia. Doa yang dapat diamalkan bisa berupa Yasin dan doa tahlil.

Amalan mengamalkan Yasin dan doa tahlil pada malam Jumat bagi orang yang meninggal dunia merupakan ajaran para ulama dan tokoh Ahlussunah wal Jama’ah di Indonesia sejak dulu. Amalan ini dilakukan pada mulanya untuk menyebarkan Islam di Indonesia dan masih lestari hingga sekarang.

“Membaca tahlil (tahlilan) pada setiap malam Jumat atau pada hari-hari tertentu untuk kirim doa kepada orang yang meninggal dunia, dan lain-lain,” tulis Zaedun Na’im, dkk dalam buku Memahami Ahlus Sunnah wal Jama’ah.


Menurut buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, Rasulullah SAW pernah mengunjungi makam para sahabatnya dengan mendoakan mereka. Hal itu menunjukkan bahwa Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk mendoakan sesamanya yang sudah meninggal dunia.

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يُعَلِّمُهُمْ إِذَا خَرَجُوا إِلَى الْمَقَابِرِ أَنْ يَقُولَ قَائِلُهُم: السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ، أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Artinya: “Nabi SAW mengajarkan kepada mereka berziarah ke kubur supaya mengucapkan, ‘Semoga keselamatan senantiasa tercurah pada kalian, hai para penghuni perkampungan kaum mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon afiyah kepada Allah SWT untuk kami dan untuk kalian.”

Landasan mendoakan orang-orang yang sudah meninggal tersebut sebetulnya sudah pernah dijelaskan dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam surah Al Hasyr ayat 10,

وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ࣖ

Artinya: Orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar) berdoa, “Ya Tuhan kami, ampunilah kami serta saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu daripada kami dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.”

Doa Malam Jumat untuk Ahli Kubur

Doa malam Jumat yang dapat diamalkan berupa bacaan Yasin dan doa tahlil. Keduanya adalah rangkaian lantunan doa yang biasa dilafalkan saat menggelar tahlilan atau kegiatan mendoakan kerabat yang meninggal dunia.

Di samping itu, salah satu hadits Rasulullah juga menyebutkan keutamaan membaca surat Yasin pada malam Jumat. Dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda,

وروي عنه رضي الله عنه قال قال رسول الله صلى الله عليه و سلم من قرأ سورة يس في ليلة الجمعة غفر له رواه الأصبهاني

Artinya: “Barangsiapa membaca Yasin di hari dan malam Jumat dengan mengharap rida Allah, diampuni dosanya.” (HR Asbahaani)

Bacaan surah Yasin dapat dibaca dengan lengkap. Adapun doa tahlil, ada susunan bacaan yang bisa diamalkan sebagai berikut.

1. Membaca Surah Al-Fatihah

2. Membaca Surah Al-Ikhlas 3 Kali

3. Membaca Surah Al-Falaq

4. Membaca Surah An-Nas

5. Membaca Surah Al-Fatihah

6. Membaca Surah Al-Baqarah Ayat 1-5

الۤمّۤ ۚ – 1 ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ – 2 الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ – 3 وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ – 4 اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ – 5

Latin: Alif lām mīm. Żālikal-kitābu lā raiba fīh(i), hudal lil-muttaqīn(a). Al-lażīna yu’minūna bil-gaibi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn(a). Wal-lażīna yu’minūna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablik(a), wabil-ākhirati hum yūqinūn(a). Ulā’ika ‘alā hudam mir rabbihim wa ulā’ika humul-mufliḥūn(a).

Artinya: “Alif Lām Mīm. Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan di dalamnya; (ia merupakan) petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang beriman pada yang gaib, menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dan mereka yang beriman pada (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad) dan (kitab-kitab suci) yang telah diturunkan sebelum engkau dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

7. Membaca Surah Al-Baqarah Ayat 163

وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ – 163

Latin: Wa ilāhukum ilāhuw wāḥid(un), lā ilāha illā huwar-raḥmānur-raḥīm(u).

Artinya: “Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

8. Membaca Surah Al-Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)

9. Membaca Surah Al-Baqarah Ayat 284-286

لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ ۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُ ۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ – 284 اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ – 285 لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ -286

Latin: Lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), wa in tubdū mā fī anfusikum au tukhfūhu yuḥāsibkum bihillāh(u), fayagfiru limay yasyā’u wa yu’ażżibu may yasyā'(u), wallāhu ‘alā kulli syai’in qadīr(un). Āmanar-rasūlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu’minūn(a), kullun āmana billāhi wa malā’ikatihī wa kutubihī wa rusulih(ī), lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih(ī), wa qālū sami’nā wa aṭa’nā, gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr(u). Lā yukallifullāhu nafsan illā wus’ahā, lahā mā kasabat wa ‘alaihā maktasabat, rabbanā lā tu’ākhiżnā in nasīnā au akhṭa’nā, rabbanā wa lā taḥmil ‘alainā iṣran kamā ḥamaltahū ‘alal-lażīna min qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih(ī), wa’fu ‘annā, wagfir lanā, warḥamnā, anta maulānā fanṣurnā ‘alal qaumil-kāfirīn(a).

Artinya: “Milik Allahlah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Jika kamu menyatakan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu menyembunyikannya, niscaya Allah memperhitungkannya bagimu. Dia mengampuni siapa saja yang Dia kehendaki dan mengazab siapa pun yang Dia kehendaki. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Rasul (Muhammad) beriman pada apa (Al-Qur’an) yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang mukmin. Masing-masing beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata,) “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Mereka juga berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami, wahai Tuhan kami. Hanya kepada-Mu tempat (kami) kembali.” Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”

10. Membaca Kalimat Istighfar 3 Kali

11. Membaca Kalimat Tahlil 100 Kali

12. Membaca Dua Kalimat Syahadat

13. Membaca Sholawat Nabi 3 Kali

14. Membaca Kalimat Tasbih

15. Membaca Sholawat Nabi 3 Kali

16. Doa Tahlil

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيْمِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدَا الشَّاكِرِينَ حَمْدَ النَّاعِمِينَ حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِحَلالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ اللهُمَّ صَلّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اللَّلهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةٌ وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةٌ وَبَرَكَةٌ شَامِلَةٌ وَصَدَقَةٌ مُتَقَبَّلَةٌ نُقَدِّمُ ذَلِكَ وَنُهْدِيهِ إِلَى حَضَرَاتِ حَبِينَا وَشَفِيعِنَا وَقُرَّة أَعْيُنِنَا سَيِّدنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّد صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ وَالْعُلَمَاءِ وَالْعَامِلِينَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ وَالْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَة الْمُقَرَّبِينَ ثُمَّ إِلَى جَمِيعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المسلمينَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِينَ والْمُؤْمِنَات مِنْ مَشارِقِ الأَرْضِ وَمَغَارِبِهَا بَرْهَا وَبَحْرِهَا خُصُوصًا إِلَى أَبَاتِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوصًا إِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هُهُنَا بِسَبَبِهِ وَلأَجْلِهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِحَيْنَا وميتنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغَيْرنَا وَكَبِيْرنَا وَذَكَرنَا وَأَنْتَانَا اللَّهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الإِيْمَانِ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةٌ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِي فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا أَحْرَتَنَا الَّتِي إِلَيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُل خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي كُل خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرِّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفى الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ . اَلْفَاتِحَةُ

Latin: A’uudzubillaahiminasyaithaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin. Hamdan syaakriin, hamdan naa’imiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wayukaafi`u maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yanbagii lijalaali wajhika wa ‘azhiimi sulthaanik. Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad. Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaba maa qoro’naahu minal qur’aanil ‘azhiimi wamaa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa ‘alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu ‘alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhrotin habiibinaa wa syafii’inaa wa qurroti a’yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu ‘alaihi wa sallam, wa ilaa jamii’i ikhwaanihii minal anbiyaa’i walmursaliina wal auliyaa’i wasy-syuhadaa’i wash-shoolihiina wash shohaabati wattaabi’iina wal ‘ulamaa’il ‘aalimiina wal mushonnifiinal mukhlishiina wa jamii’il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil’aalamiin, wa malaa’ikatil muqorrobiin. tsumma ilaa jamii’i ahlil qubuur minal muslimiina walmuslimaati walmu`miniina walmu`minaati min masyaariqil ardhi wamaghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushushan abaa`naa wa`ummahaatinaa wa`ajdaadanaa wajaddaatinaa wanakhushu khushushan manijtama’naa hahunaa bisababihi wali ajlihi. Allaahummagh firlahum warhamhum wa’aafihim wa’fu ‘anhum. Allaahummaghfir lihayyinaa wamayyitinaa wasyaahidinaa waghaa ibinaa washaghiirinaa wakabiirinaa wadzakarinaa wauntsaanaa Allaahumma man ahyaitahu minnaa fa-‘ahyihi ‘alal islaam, waman tawafaitahu minnaa fatawaffahu ‘alal iimaan. Allaahumma ashlih lanaa diinanal ladzii huwa ‘ishmatu amrinaa, wa ashlih lanaa dun-yaanal latii fiihaa ma’aasyunaa, wa ashlih lanaa akhiratanaal latii ilaihaa ma’aadunaa, waj-‘alil hayaata ziyaadatan lanaa fii kulli khairin, waj-‘alil mauta raahatan lanaa min kulli syarrin. Rabbanaa aatinaa fiddun- yaa hasanah, wafil aakhiroti hasanah, waqinaa ‘adzaaban naar. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallam. Subhaanaka rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuun. Wasalaamun ‘alal mursaliin, walhamdu lillaahir rabbil ‘aalamiin. Alfaatihah.

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah. Tuhan semesta alam. Sebagaimana orang-orang yang bersyukur, dan orang-orang yang memperoleh nikmat sama memuji, dengan puji yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana apa yang patut bagi keluhuran Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, berilah rahmat dan keselamatan atas penghulu kami, Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur’an yang kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami dan sholawat kami kepada Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang menjadi penyambung, sebagai rahmat yang turun dan sebagai berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami dan buah hati kami, pemuka dan pemimpin kami, yaitu Nabi Muhammad SAW, juga kepada seluruh sahabat baginda dalam kalangan para Nabi dan Rasul, para wali, para syuhada, orang soleh, para sahabat, para tabi’in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas dan orang yang berjihad di jalan Allah Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang selalu beribadah. Kemudian juga kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin, muslimat, mukminin, mukminat dari belahan bumi sebelah timur dan barat, baik yang di daratan maupun yang di lautan, khususnya, kepada bapak dan ibu kami, kakek dan nenek kami, dan kepada orang yang menyebabkan kami semua dapat berkumpul di sini dan untuk keperluannya. Ya Allah, ampuni dan rahmatilah mereka, selamatkanlah dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah, ampunilah yang hidup di antara kami dan yang telah wafat, yang hadir (di tempat ini) dan yang tidak hadir, yang kecil maupun yang besar, laki- laki maupun perempuan. Ya Allah, siapa yang hidup di antara kami, maka hidupkanlah ia dalam keislaman dan yang wafat, wafatkanlah dalam keadaan iman. Ya Allah, luruskanlah kehidupan beragama kami, karena itulah pegangan kami dalam segala persoalan, sejahterakanlah dunia kami, karena di sanalah kehidupan kami (serta sarana pengabdian kami). Bahagiakanlah kehidupan akhirat kami karena ke sanalah tempat kami kembali. Jadikanlah kehidupan (kami) bersinambung di dalamnya segala macam kebajikan, dan kematian kami (kelak setelah usia yang panjang) akhir dari segala petaka. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebahagiaan di dunia dan kebahagiaan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka. Semoga rahmat dan kesejahteraan selalu tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, para keluarga, dan sahabat beliau. Maha Suci Tuhanku, Tuhan yang bersih dari apa yang mereka (orang-orang kafir) katakan. Dan kesejahteraan semoga senantiasa dilimpahkan kepada para utusan Allah. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Susunan tahlil kembali ditutup dengan membaca surah Al Fatihah dan juga membaca doa setelah Tahlilan berikut.

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَالنَّاعِمِيْنَ، حَمْدًايُوَافِيْ نِعَمَه وَيُكَافِئُ مَزِيْدَه، يَارَبَّنَالَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلى الِى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Latin: Bismillahirrahmanirrahim. Alhamdu lillaahi robbil’aalamiin. Hamdasy syaakiriin, hamdan naa’imiin, hamdayyuwaafii ni’amahuu wa yukaafi’u mazzidah, yaa robbanaa lakalhamdu kamaa yan baghii lijalaali waj-hika wa ‘azhiimi sulthoonik. Allaahumma shalli wa shallim ‘alaa sayyidinaa muhammad, wa’alaa aali sayiidinaa muhammad.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Penguasa Alam Semesta, sebagaimana orang yang bersyukur dan orang yang mendapat banyak kenikmatan memuji-Nya dengan pujian yang sepadan dan nikmat-Nya dan memungkinkan pertambahannya. Wahai Tuhan kami, pujian hanyalah untuk-Mu, sebagaimana yang layak akan kemuliaan Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan kepada Nabi Muhammad junjungan kami dan kepada keluarga baginda.”

(rah/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa yang Dibaca Sebelum Yasinan: Arab, Latin dan Terjemahannya


Jakarta

Sebelum membaca surat Yasin, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu. Doa tersebut dilakukan dengan cara tawasul kepada orang-orang soleh.

Mengacu pada buku “Tiga Permata Agama: Kajian Ushul dan Furu Surat Al Fatihah Edisi Terbaru” karya Dian Erwanto, tawasul dijelaskan sebagai metode untuk berdoa dan membuka pintu-pintu yang mengarah kepada Allah. Di mana yang menjadi tujuan adalah hanya Allah, dan orang yang dijadikan perantara dalam tawasul bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Tawasul menjadi suatu cara untuk berdoa kepada Allah dengan melibatkan perantara orang yang dicintai oleh Allah. Contohnya seperti Nabi, wali, atau tokoh agama, tetapi dengan tetap mengharapkan pertolongan hanya dari Allah semata.


Berikut doa-doa sebelum yanisan yang bisa dipanjatkan oleh umat Islam.

Doa Sebelum Yasinan 1

اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وإِخْوَانِهِ مِنَ الأَنْبِيَاءِ وَالمُرْسَلِيْنَ وَالأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالعُلَمَاءِ العَامِلِيْنَ وَالمُصَنِّفِيْنَ المُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ المَلَائِكَةِ المُقَرَّبِيْنَ، ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ القُبُوْرِ مِنَ المُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَأَسَاتِذَةِ أَسَاتِذَتِنَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِمَنْ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Bacaan latin: Ila hadrotin-nabiy-yi shalallahu a’laihi wa sallam wa alihi wa ikhwanihi minal anbiya-i wal mursalina wal awliya-i wasy-syuhada-i wash-sholihin wash-shohabati wattabi’ina wal ulama-il a’milina wal mushonnifinil mukhlishina wa jami’il malaikatil muqor-robin, tsum-ma ila jami’i ahlilkuburi minal muslimina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati min masyariqil ardhi ila maghari biha barriha wa bahriha khususon ila abaina wa ummahatina wa ajda dina wa jaddatina wa masya yikhina wa masyayikhi masya yikhina wa asa tidzatina wa asa tidzati asatidzatina wa liman ahsana ilaina wa limaj tama’na huhuna bisababihi syay-un lillahi lahum, al-fatihah..

Artinya: “Untuk Nabi Muhammad SAW yang terhormat, seluruh keluarga, dan saudara-saudaranya dari kalangan nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi’in, ulama yang amalannya terpercaya, ulama penulis yang ikhlas, serta seluruh malaikat Muqarrabin. Serta untuk semua ahli kubur Muslimin, Muslimat, Mukminin, Mukminat dari Timur ke Barat, baik di laut maupun di darat, khususnya untuk bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, pengajar-pengajar dari guru-guru kami, ustadz-ustadz kami, pengajar-pengajar dari ustadz-ustadz kami, dan kepada semua yang telah berbuat baik kepada kami dan bagi ahli kubur/arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah, dan pahalanya kami dedikasikan untuk mereka semua. Al-Fatihah…

Doa Sebelum Yasinan 2

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا اَلْفَاتِحَة……………….. (Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil)

Bacaan latin: Tsumma ilaa jamii’i ahlil kuburi minal muslimiina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati min masyariqil ardhi ilaa maghari biha barrihaa wa bahri ha khushuu shon abaa anaa wa ummahaa tinaa wa ajdaa danaa wa jaddaa tina wa masyaa yikhana wa masyaa yikha masyaa yikhinaa wa limanij tama’naa hahunaa bisababihi wa khushuson … (sebutkan nama orang yang dituju) Al-Fatihah

Artinya: Selanjutnya, kepada semua ahli kubur dari kalangan kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan. Dan kepada kaum mukminin, baik laki-laki maupun perempuan, yang tersebar dari wilayah timur hingga barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya, doa ini kami tujukan untuk bapak-bapak kami, para ibu kami, nenek-nenek kami baik yang laki-laki maupun perempuan, juga untuk para guru besar kami dan para guru besar mereka, guru-guru kami, para gurunya guru kami, serta kepada semua yang telah menyebabkan kami berkumpul di sini. Dan khususnya untuk arwah …(sebutkan nama si mayit)… Al-Fatihah.

Doa Sebelum Yasinan 3

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة

Bacaan latin: Tsumma ilaa hadrati ikhwaa nihi minal anbiyaa-i wal mursalin wal awliya-i wasy-syuhadaa-i wash-sholihina wash-shohabati wattaa bi’ina wal ‘ulamaa-i wal mushonnifina wa jami’il malaa ikatil muqorrobin khushuson sayyidnaa assyaikhi i’bdilqodir aljailani radhiyallahu ‘anhu Al-Fatihah…

Artinya: Selanjutnya, kami berdoa untuk seluruh sahabat dan keluarga Nabi, para wali, syuhada, orang-orang sholeh, sahabat-sahabat Nabi dan generasi sesudahnya, para ulama, pengarang-pengarang yang ikhlas, serta para malaikat yang selalu mendekat kepada Allah. Dan yang terutama, kami menghaturkan doa Al-Fatihah untuk penghulu kami, Syekh Abdul Qodir Al Jailani. Al-Fatihah…

Doa Sebelum Yasinan 4

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Bacaan latin: Bismilla hirrahmaa nirrahim ilaa hadrotinnabiyyi shalallahu ‘alaihi wa sallama wa alihi wa shohbihi syai-un lillahi lahumul fatihah

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Nabi Muhammad SAW, seluruh keluarganya, dan para sahabatnya. Doa ini kami persembahkan kepada Allah, dan pahalanya kami dedikasikan untuk mereka semua.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Tawasul Yasin Lengkap dengan Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Tawasul Yasin adalah bacaan doa yang dipanjatkan sebelum yasinan. Tawasul sendiri berasal dari kata al-wasilah yang artinya menyampaikan dan mendekatkan kepada sesuatu.

Mengutip buku Tiga Permata Agama: Kajian Ushul dan Furu Surat Al-Fatihah susunan Dian Erwanto, tawasul termasuk ke dalam amalan yang disyariatkan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Di Indonesia, tawasul disebut sebagai jembatan penghubung untuk bisa sampai ke junjungan Nabi SAW.

Tawasul dimaknai sebagai metode untuk berdoa dan membuka pintu-pintu yang mengarah kepada Allah SWT. Tawasul juga diartikan sebagai cara berdoa kepada Allah SWT dengan melibatkan orang yang dicintai-Nya, seperti nabi, wali, atau tokoh agama. Tentunya dibaca dengan tetap mengharapkan pertolongan hanya dari Allah SWT semata.


Bacaan Tawasul Yasin

Dijelaskan oleh M N Ibad melalui karyanya yang bertajuk Dzikir Agung Para Wali Allah, tawasul menjadikan wasilah memiliki kedudukan dan kemuliaan di sisi Allah SWT. Tawasul bisa dimulai dengan membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, tahlil, istighfar, sholawat, dan semacamnya.

Berikut bacaan tawasul Yasin sebagaimana merujuk pada sumber yang sama.

1. Pembukaan Tawasul Yasin

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ وَاَلِهِ وصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Arab latin: Bismillahirahmanirrahim. Ilaa hadhratin nabiyyi shalallahu ‘alaihi wasallama wa aalihi wa shahbihi syaiun lillaahi lahumul faatihah.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Untuk yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, dan para sahabatnya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua.”

2. Tawasul Yasin kepada Para Nabi, Rasul dan Orang Saleh

ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَاْلأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَاْلعُلَمَاءِ وَاْلمُصَنِّفِيْنَ وَجَمِيْعِ اْلمَلاَئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ خُصُوْصًا سَيِّدنَا الشَّيْخِ عَبْدِ اْلقَادِرِ الجَيْلاَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ اَلْفَاتِحَة

Arab latin: Tsumma ilaa hadrati ikhwaa nihi minal anbiyaa-i wal mursalin wal awliya-i wasy-syuhadaa-i wash-sholihina wash-shohabati wattaa bi’ina wal ‘ulamaa-i wal mushonnifina wa jami’il malaa ikatil muqorrobin khushuson sayyidnaa assyaikhi i’bdilqodir aljailani radhiyallahu ‘anhu Al-Fatihah…

Artinya: “Selanjutnya, kami berdoa untuk seluruh sahabat dan keluarga Nabi, para wali, syuhada, orang-orang sholeh, sahabat-sahabat Nabi dan generasi sesudahnya, para ulama, pengarang-pengarang yang ikhlas, serta para malaikat yang selalu mendekat kepada Allah. Dan yang terutama, kami menghaturkan doa Al-Fatihah untuk penghulu kami, Sheikh Abdul Qodir Al Jailani. Al-Fatihah…”

3. Tawasul Yasin kepada Ahli Kubur

ثُمَّ إلَى جَمِيْعِ أَهْلِ اْلقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ اْلاَرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا أبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اَلْفَاتِحَة…. (Nama arwah yang dikirimi hadiah tahlil) اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ وَخُصُوْصًا

Arab latin: Tsumma ilaa jamii’i ahlil kuburi minal muslimiina wal muslimati wal mu’minina wal mu’minati min masyariqil ardhi ilaa maghari biha barrihaa wa bahri ha khushuu shon abaa anaa wa ummahaa tinaa wa ajdaa danaa wa jaddaa tina wa masyaa yikhana wa masyaa yikha masyaa yikhinaa wa limanij tama’naa hahunaa bisababihi wa khushuson … (sebutkan nama orang yang dituju) Al-Fatihah

Artinya: “Selanjutnya, kepada semua ahli kubur dari kalangan kaum muslimin, baik laki-laki maupun perempuan. Dan kepada kaum mukminin, baik laki-laki maupun perempuan, yang tersebar dari wilayah timur hingga barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya, doa ini kami tujukan untuk bapak-bapak kami, para ibu kami, nenek-nenek kami baik yang laki-laki maupun perempuan, juga untuk para guru besar kami dan para guru besar mereka, guru-guru kami, para gurunya guru kami, serta kepada semua yang telah menyebabkan kami berkumpul di sini. Dan khususnya untuk arwah …(sebutkan nama si mayit)… Al-Fatihah.”

Itulah doa tawasul Yasin. Setelah membacanya, kaum muslimin bisa melanjutkannya dengan surat Yasin.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Arti dan Amalan Surat Yasin Ayat 58


Jakarta

Salamun qaulan min rabbin rahim atau yang dibaca sesuai tajwid “salaamung qoulam mirrobbirrohim” adalah ayat ke-58 dari surat Yasin. Karena kandungan maknanya yang sangat tinggi, ayat ini sering digunakan dalam amalan tertentu.

Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui ayat salamun qaulan min rabbin rahim artinya apa, lengkap dengan tulisan Arab, Latin, serta amalan dan berbagai keutamaannya.

Salamun Qaulan Min Rabbin Rahim Artinya Apa?

Surat Yasin ayat 58 dalam tulisan Arab dan Latin adalah sebagai berikut:


سَلٰمٌ قَوۡلًا مِّنۡ رَّبٍّ رَّحِيۡمٍ

Salaamung qoulam mirrobbirrohim.

Artinya: (Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

Ayat ke-58 ini berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya yang menjelaskan tentang hari akhir dan kehidupan sesudahnya, yakni di surga dan neraka. Ayat ke-58 tersebut menjelaskan tentang penduduk surga yang diberi salam oleh Allah.

Dilansir dari NU Online, tafsir wajiz dari Yasin ayat 58 adalah:

Kepada mereka dikatakan, “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang. Salam inilah yang sangat mereka harapkan karena merupakan suatu bentuk pemuliaan bagi mereka.

Sedangkan tafsir tahlili dari Yasin ayat 58 adalah:

Yang mereka inginkan itu adalah salam dari Allah yang disampaikan kepada mereka untuk memuliakan mereka. Salam ini mungkin langsung disampaikan Allah atau melalui perantaraan malaikat, seperti firman Allah berikut ini:

…sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan), “Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu.” Maka alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra’d: 23-24)

Salam berarti selamat dan sejahtera, terpelihara dari segala yang tidak disenangi, dan memperoleh semua yang diingini sehingga orang itu memperoleh kenikmatan jasmani dan rohani yang tiada bandingannya.

Amalan Ayat Salamun Qaulan Min Rabbin Rahim

Ayat salamun qaulan min rabbin rahim digunakan dalam sejumlah amalan karena kandungan ayatnya yang tinggi. Beberapa amalan yang menggunakan ayat ke-58 surat Yasin ini antara lain:

Amalan Rebo Wekasan

Ning Sheila Hasina Zamzami dari Pesantren Al-Baqoroh Lirboyo, Kediri, yang dikutip dari NU Online, menjelaskan Rebo Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar yang diyakini sebagai waktu diturunkannya bala bencana dari Allah.

Untuk memohon kemurahan dari Allah, maka salah satu amalan yang bisa dilakukan adalah menuliskan tujuh ayat ‘salamun’ setelah sholat Asar. Ayat-ayat tersebut diawali dengan kata ‘salamun’, yaitu:

  • “Salamun qaulam mirrabir Rahim” (QS Yasin: 58)
  • “Salamun alaa nuhin fil aalamiin” (QS As-Saffat: 79)
  • “Salamun alaa Ibrahim” (QS As Saffat: 109)
  • “Salamun alaa musa wa harun” (QS As Saffat: 120)
  • “Salamun alaa ilyasin” (QS As Saffat: 130)
  • “Salamun alaikum thibtum fadhkhuluha khalidun” (QS Az-Zumar: 73)
  • “Salamun hiya hatta mat la’il fajr” (QS Al-Qadr: 5)

Amalan Yasin Fadhilah

Ada juga amalan membaca Yasin Fadhilah. Pada dasarnya, amalan ini berdasarkan bacaan surat Yasin. Namun pada ayat tertentu dibaca beberapa kali dan terdapat selipan doa di dalamnya.

Dalam buku 100 Hujjah Aswaja yang Dituduh Bid’ah, Sesat, Syirik, dan Kafir karya Ma’ruf Khozim, amalan Yasin Fadhilah dilakukan berdasarkan hadits berikut ini:

عَنْ حُذَيْفَةَ أَنَّ النَّبِيَّ كَانَ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ خَوْفٍ تَعَوَّذَ وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ سَأَلَ

“Rasulullah jika membaca ayat tentang siksa maka beliau minta perlindungan kepada Allah, jika Rasulullah membaca ayat tentang rahmat maka beliau memintanya kepada Allah” (HR Ahmad No 24012 dan Ibnu Khuzaimah No 684)

Amalan Yasin Fadhilah biasa dibaca saat malam Jumat. Dalam penelitian berjudul Tradisi Pembacaan Yasiin Fadliilah (Studi Living Qur’an di Pondok Pesantren Darussyafa’ah Desa Kesilir Kecamatan Siliragung Kabupaten Banyuwangi) tahun 2019 dari Institut Agama Islam Negeri Jember, dijelaskan cara mengamalkan Yasin Fadhilah adalah sebagai berikut:

1. Ayat Pertama Dibaca 7 Kali

يس يس يس يس يس يس يس

Yaa siin.

Dilanjutkan membaca ayat ke-2 dan selanjutnya.

2. Membaca Doa Setelah Ayat 9

Setelah ayat ke-9 membaca doa berikut ini sebanyak 3 kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ يَا مَنْ نُوْرُهُ فِي سِرِّهِ وَسِرُّهُ فِي خَلْقِهِ أَخْفِنَا عَنْ عُيُونِ النَّاظِرِينَ وَاطَّاغِيْنَ وَقُلُوْبِ الْحَاسِدِينَ وَالْبَا غِيْنَ كَمَا أَخْفَيْتَ الرُّوْحَ فِي الْجَسَدِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin wa barik wa sallim. Allahumma ya man nooruhu fi sirrihi wa sirruhu fi khalqihi akhfinā ‘an ‘uyūni an-nāẓirīn waṭṭāghīna wa qulūbi al-ḥāsidīn wa al-bāghīn kamā akhfayta ar-rūḥa fi al-jasad. Innaka ‘ala kulli syay’in qadīr.

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah salam atas Nabi Muhammad dan keluarganya, serta berkahilah. Ya Allah, Engkau yang cahayanya tersembunyi dalam rahasia-Nya dan rahasia-Nya dalam ciptaan-Nya, lindungilah kami dari mata yang mengintai, orang-orang yang berlaku sewenang-wenang, hati para hasad, dan orang-orang yang bermaksiat. Sebagaimana Engkau menyembunyikan roh dalam tubuh, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian melanjutkan membaca surat Yasin ayat ke-10 dan seterusnya.

3. Doa Setelah Ayat 27

Setelah membaca ayat ke-27, maka dilanjutkan membaca doa di bawah ini sebanyak 3 kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ اللَّهُمَ أَكْرِمْنَا بِالْفَهْمِ وَالْحِفْظِ وَقَضَاءِ الْحَوَائِجِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ أَنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin wa barik. Allahumma akrimna bil-fahmi wal-hifdzi wa qadha’il-hawā’iji fid-dunyā wal-ākhirah. Innaka ‘ala kulli syay’in qadiir.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam atas Nabi Muhammad dan keluarganya. Berkatilah kami dengan pemahaman, kehafalan, dan kabulkanlah segala hajat kami di dunia dan akhirat. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian melanjutkan membaca Yasin ayat ke-28 dan seterusnya.

4. Ayat 38 Diulang Sebanyak 14 Kali dan Lanjut Membaca Doa

Pada ayat ke-38 surat Yasin, ulangi membaca ayat tersebut sebanyak 14 kali. Berikut ini ayatnya.

ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Dzalika taqdiiru al-‘aziizi al-‘aliim.

Artinya: “Itulah takdir Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.”

Setelah mengulangi ayat ke-38 sebanyak 14 kali, lanjutkan dengan membaca doa berikut ini sebanyak 3 kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ للَّهُمَّ إِنَا نَسْئَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَمِيمِ الْوَاسِعِ السَّابِعُ مَا
تُغْنِيْنَا بِهِ عَنْ جَمِيعِ خَلْقِكَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin wa barik wa sallim. Allahumma inna nas’aluka min fadhlika al-‘adzimi al-wasi’i, assab’ii ma tughninā bihi ‘an jamee’i khalqika. Innaka ‘ala kulli syay’in qadiir.

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam atas Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, serta berkahilah. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu dari limpahan karunia-Mu yang agung dan luas, yang dengan itu Engkau mencukupi kami dari segala makhluk-Mu. Sungguh, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian melanjutkan membaca Yasin ayat 39 dan seterusnya.

5. Ayat 58 Diulangi 11 Kali dan Dilanjutkan Doa

Pada ayat ke-58, ulangi bacaan sebanyak 11 kali.

سَلامٌ قَوْلًا مِنْ رَبِّ رَحِيمٍ

Salaamung qoulam mirrobbirrohim.

Artinya: (Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.

Setelah mengulang ayat ke-58 sebanyak 11 kali, lanjutkan dengan membaca doa berikut ini sebanyak tiga kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ سَلَّمْنَا مِنْ آفَاتِ الدُّنْيَا وَأَلَا خِرَةِ وَفِتْنَتِهِمَا إِنَّكَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin wa barik wa sallim. Allahumma sallimna min afaatid-dunya wa ala khiratiha wa fitnatihamainnaka ‘ala kulli syay’in qadiir.

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah salam dan keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Allah, lindungilah kami dari segala bencana dunia dan akhirat serta cobaan keduanya. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian lanjutkan membaca Yasin ayat 59 dan seterusnya.

6. Doa Setelah Ayat Ke-71

Setelah membaca ayat ke-71 surat Yasin, bacalah doa di bawah ini sebanyak 3 kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ مَلَكْنَا مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَذَلَّلْ لَنَا صِعَابَهُمَا بِحَقِّ هَذِهِ السُّورَةِ الشَّرِيفَةِ وَبِحَقِّ مُحَمَّدٍ وَآلِهِ أَجْمَعِينَ إِنَّكَ
عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin, wa barik. Allahumma malikna min khayri dunya wal-akhirah, wa dzallal lana shi’abahuma bi haqqi hadzihi as-suurah asy-syarifah, wa bi haqqi Muhammadin wa alihi ajma’iin. Innaka ‘ala kulli syay’in qadiir.

Artinya:
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan berkahilah. Ya Allah, jadikanlah kami memiliki kebaikan di dunia dan akhirat, dan rendahkanlah untuk kami kesulitan keduanya dengan kebenaran surat yang mulia ini dan dengan kebenaran Muhammad dan keluarganya semua. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian lanjutkan membaca Yasin ayat 72 dan seterusnya.

7. Doa Setelah Ayat Ke-78

Setelah menyelesaikan ayat ke-78 surat Yasin, bacalah doa ini sebanyak tiga kali.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا مَنْ يُحْيِ الْعِظَامِ وَهِيَ رَمِيمٌ أَحْيِ رُوْحَنَا وَمَحَبَّتَنَا
فِي قُلُوْبِ خَلْقِكَ أَجْمَعِينَ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Allahumma shalli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin wa barik wa sallim. Ya Allah, ya Allah, ya Man yuhyi al-‘idzham wa hiya ramiim. Ahyi ruhna wa mahabbatana fi qulubi khalqika ajma’in. Innaka ‘ala kulli syay’in qadiir.

Artinya:

“Ya Allah, berikanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, berikanlah berkah dan salam. Ya Allah, ya Allah, wahai Dzat yang menghidupkan tulang-belulang yang sudah hancur. Hidupkanlah roh kami dan cintakanlah kami di dalam hati seluruh makhluk-Mu. Sesungguhnya, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Kemudian lanjutkan membaca Yasin ayat 79 dan seterusnya.

8. Membaca Ayat 81 dengan Sisipan Doa

Pada ayat 81 surat Yasin, bacalah dengan sisipan doa sebanyak 3 kali. Bacaannya adalah sebagai berikut.

أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ
يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى قَدِيْرٌ عَلَى أَنْ يَعْفُوَعَنَّا بِالْعَفْوِوَ الْمُعَافَاةِ وَأَنْ يَقْضِيَ لَنَا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ جَمِيعَ الْحَاجَاتِ
يا اللهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ,
يا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ,
يا اللهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
أَوَلَيْسَ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِقَادِرٍ عَلَى أَنْ
يَخْلُقَ مِثْلَهُمْ بَلَى وَهُوَ الْخَلاقُ الْعَلِيمُ

Awalaysa alladzii khalaqa as-samaawati wal-ardha biqadirin ‘ala an yakhluqa mitslahum bala qadiirun ‘ala an ya’fuwa ‘annaa bil-‘afwi wal-mu’aafaati wa an yaqdiya lanaa fid-dunya wal-aakhirati jamii’a al-haajaat. Ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, innaka ‘ala kulli syay’in qadiir. Ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, innaka ‘ala kulli syay’in qadiir. Ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, ya Allah, innaka ‘ala kulli syay’in qadiir. Awalaysa alladzii khalaqa as-samaawati wal-arda biqadirin ‘ala an yakhluqa mitslahum bala wa huwa al-khaliqul ‘aliim.

Artinya:
“Bukankah Dia yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan makhluk serupa mereka? Benar, Dia Maha Kuasa untuk memberi maaf kepada kami dengan ampunan dan pemaafan, dan untuk memutuskan segala kebutuhan kami di dunia dan akhirat. Ya Allah, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Bukankah Dia yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan makhluk serupa mereka? Benar, Dia adalah Pencipta Yang Maha Mengetahui.”

Jika bacaan di atas selesai, kita lalu mengulang bacaan ayat ke-81 tanpa menyisipi doa. Berikut ayatnya.

اَوَلَيۡسَ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنۡ يَّخۡلُقَ مِثۡلَهُمۡؔؕ بَلٰی وَهُوَ الۡخَـلّٰقُ الۡعَلِيۡمُ

Awalaysa alladzii khalaqas-samawati wal-ardha biqadirin ‘ala an yakhluqa mitslahum, bala wa huwa al-khallāqul ‘alim.

Artinya:
“Bukankah Dia, yang menciptakan langit dan bumi, berkuasa untuk menciptakan makhluk yang serupa dengan mereka? Benar, Dia-lah Pencipta yang Maha Mengetahui.”

Kemudian melanjutkan bacaan Yasin sampai selesai, yaitu hingga ayat 83.

9. Doa Penutup

Setelah menyelesaikan ayat 83, tutuplah dengan doa Yasin Fadilah berikut ini.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ الأَهْوَالْحَيُّ الْقَيُّومُ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ الأَهُوَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ سَمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَبَارِكْ وَسَلَّمْ . يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ عَنَّا يَاغِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ يَاغِيَاثَ الْمُسْتَغِيْثِيْنَ اَغِثْنَا اَغِثْنَا اَغِثْنَا يَا رَحْمَنُ يَا رَحْمَنُ ارْحَمْنَا يَا رَحْمَنُ ارْحَمْنَا اللَّهُمَّ إِنَّكَ جَعَلْتَ يَسٍ شِفَاءٌ لِّمَنْ قَرَأَهَا وَلِمَنْ قُرِئَتْ عَلَيْهِ أَلْفَ شِفَاءٍ وَالْفَ دَوَاءٍ وَالْفَ بَرَكَةٍ وَالْفَ رَحْمَةٍ وَالْفَ نِعْمَةٍ وَسَمَيْتَهَا عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّ اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُعِمَّةَ تَعُمُّ لِصَاحِبِهَا خَيْرَ الدَارَيْنِ وَالدَّافِعَةَ تَدْفَعُ عَنَّا كُلَّ سُوْءٍ وَبَلِيَّةٍ وَحُزْنٍ وَتَقْضِيْ حَاجَاتِنَا احْفَظْنَا عَنِ الْفَضِيْحَتَيْنِ الْفَقْرِ وَالدَّيْنِ سُبْحَانَ الْمُنَفْسِ عَنْ كُلِّ مَدْيُونٍ سُبْحَانَ الْمُفَرِّجِ عَنْ كُلِّ مَحْزُوْنٍ سُبْحَانَ مَنْ جَعَلَ خَزَائِنُهُ بَيْنَ الْكَافُ وَالنُّوْنِ سُبْحَانَهُ إِذَا قَضَا أَمْرًا فَإِنَّمَا يَقُوْلُ لَهُ كُنْ فَيَكُوْنُ فَسُبْحَنَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ عَنَّا يَا مُفَرِّجُ فَرِّجْ عَنَّا هُمُوْمَنَا فَرَجًا عَاجِلاً بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ يَا ذَا الْجَلالِ وَالإِكْرَامِ يَا أَرْحَمَ الرَّحِمِينَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ

Bismillahirrahmanirrahim. Bismillahilladzi la ilaha illa huwa, Al-Hayyul Qayyum. Bismillahilladzi la ilaha al-ahuwa, Dzul-jalali wal-ikram. Bismillahilladzi la yadhurru ma’asmihi syai’un fil-ardhi walaa fis-samaa’i, wa huwas-sami’ul ‘aliim. Allahumma salli ‘ala Muhammadin wa ‘ala ali Muhammadin wa barik wa sallim. Ya Mufrij, farrij ‘anna ya Ghitsal Mustaghitsin. Ya Ghitsal Mustaghitsin, aghitsna, aghitsna, aghitsna, ya Rahmaan, ya Rahmaan, irhamna, ya Rahmaan, irhamna. Allahumma innaka ja’altal Yasiin syifa’un liman qara’aha wa liman qur’iata ‘alayhi alf syifa’in wa alfa daw’in wa alfa barakah wa alfa rahmah. Wa samaitaha ‘ala lisaan Nabiyyika Muhammadin shallallahu ‘alayhi wa sallam. Al-Mu’immah tu’umu li shahibiha khairad daarain, wal-dafi’ah tudfi’u ‘annaa kulla su’in wa baliyatin wa huznin, wa taqdi hajaatina ihfadzna ‘anil fa’dhataini, al-faqri wal-dayni. Subhanal Munaffisi ‘an kulli madyyuun. Subhanal Mufriji ‘an kulli mahzun. Subhanal Manni Ja’ala Khazaa’inuhu baina al-Kaafi wal-Nuun. Subhanahu idza qaada amran fa innama yaqulu lahu kun fayakuun. Fa subhanal ladzi biyadihi malakutu kulli syai’in wa ilayhi turja’uun. Subhana Rabbika Rabbil ‘izzati ‘amma yasifun. Wa salaamun ‘alal mursaliin. Wal-hamdu lillahi Rabbil ‘aalamiin. Ya Mufrij, farrij ‘anna. Ya Mufrij, farrij ‘anna. Humuumana farajaan, birahmatika ya Arhamar Rahimiin. Wa shallallahu ‘ala Sayyidina Muhammadin wa aalihi wa shahbihi wa sallam. Ya Dzal Jalali wal-Ikram, ya Arhamar Rahimin. Alhamdulillahi Rabbil ‘aalamiin.

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan menyebut nama Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Dengan menyebut nama Allah yang tiada Tuhan selain-Nya, Pemilik keagungan dan kemuliaan. Dengan menyebut nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada yang dapat mendatangkan bahaya di bumi maupun di langit, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, sampaikanlah salam dan rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya. Ya Pemberi Solusi, pecahkanlah segala kesulitan kami, ya Penolong yang selalu kita mintai pertolongan. Ya Penolong yang selalu kita mintai pertolongan, bantulah kami, bantulah kami, bantulah kami, ya Maha Pengasih, ya Maha Pengasih, berilah rahmat kepada kami, ya Maha Pengasih, berilah rahmat kepada kami. Ya Allah, sesungguhnya Engkau menjadikan Yasin sebagai penyembuh bagi siapa saja yang membacanya, dan bagi siapa saja yang dibacakan atasnya. Engkau menetapkan bahwa bacaan ini membawa seribu kesembuhan, seribu obat, seribu berkah, seribu rahmat, dan seribu nikmat. Dan Engkau memberikan nama ini melalui lidah Nabi-Mu Muhammad sallallahu ‘alayhi wa sallam. Keberkahan ini meliputi kedua dunia, dan pelindung ini menjauhkan dari segala kejelekan dan cobaan. Lindungilah kami dari kehinaan di dunia dan akhirat, ya Tuhan pemilik keagungan dan kemuliaan, ya Tuhan yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, berikan salam kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya. Ya Pemberi Kelapangan, lapangkanlah kami, ya Pemberi Kelapangan, lapangkanlah kami. Berdasarkan rahmat-Mu, ya Paling Pengasih di antara yang pengasih. Dan salam sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ya Pemberi Kelapangan, lapangkanlah kami. Ya Pemberi Kelapangan, lapangkanlah kami. Kesedihan kami, perbaikilah dengan rahmat-Mu, ya Paling Penyayang di antara yang penyayang. Dan salam sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Keutamaan Surat Yasin

Selain ayat salamun qaulan min rabbin rahim, membaca surat Yasin secara keseluruhan juga memiliki fadhilah besar. Dilansir dari situs Muhammadiyah, berikut ini sejumlah keutamaan surat Yasin:

1. Seperti Membaca Al-Quran Sebanyak 10 Kali

Rasulullah SAW bersabda bahwa Surat Yasin adalah inti dari Al-Qur’an. Membaca surat Yasin memiliki nilai setara dengan membaca Al-Qur’an sebanyak 10 kali.

Dari Anas RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti) dan kalbu Al-Qur’an adalah surat Yasin. Barang siapa membaca surat Yasin, maka Allah mencatat baginya karena bacaan surat Yasin itu pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”

2. Meringankan Sakaratul Maut

Membaca Yasin memiliki fadhilah akan dimudahkan urusannya, termasuk ketika seseorang menghadapi sakaratul maut.

“Telah menceritakan kepada kami Abu al-Mugirah, telah menceritakan kepada kami Safwan, telah bercerita kepadaku beberapa orang syaikh, mereka menghadiri Gudaif al-Haris ats-Tsumali tatkala kekuatan fisiknya telah melemah, lalu berkata; Maukah salah seorang di antara kalian membacakan surah Yasin? Lalu Salih bin Syuraih as-Sakuni membacanya, tatkala sampai pada ayat yang ke empat puluh, Gudaif al-Haris ats-Tsumali wafat. (Safwan r.a.) berkata; Beberapa syaikh tadi berkata; Jika hal itu dibacakan di sisi mayit, maka akan diringankannya. Safwan berkata; ‘Isa bin al-Mu’tamir membacakan di sisi Ma’bad.” [H.R.Ahmad No. 16355].

3. Diampuni Dosanya

“Dari Ma’qil bin Yasar (diriwayatkan) Rasulullah SAW bersabda: Al-Baqarah adalah surah Al-Qur’an berkedudukan tertinggi dan puncaknya. Delapan puluh Malaikat turun menyertai masing-masing ayatnya. Laa ilaha illaahu al-hayyul qayyum di bawah ‘Arsy, lalu ia digabungkan dengannya, atau digabungkan dengan surah al-Baqarah. Sedangkan Yasin adalah hati Al Qur’an. Tidaklah seseorang membacanya, sedang ia mengharap (ridho) Allah tabaraka wa ta’ala dan akhirat, melainkan dosanya akan diampuni. Bacakanlah surat tersebut terhadap orang-orang yang mati di antara kalian.” [H.R. Ahmad No. 19415]

4. Terpenuhi Kebutuhannya

Keutamaan lain dari surat Yasin adalah bahwa orang yang membacanya akan dipenuhi semua kebutuhannya oleh Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Dari ‘Atha` bin Abu Rabah (diriwayatkan), telah sampai berita kepadaku bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa yang membaca surah Yasin pada awal siang niscaya akan terpenuhi semua kebutuhannya.” [H.R. ad-Darimi No. 3284]

5. Dikabulkan Doanya

Membaca Surat Yasin juga memiliki keutamaan akan dikabulkan doa atau permintaannya, sebagaimana hadits yang artinya: Barang siapa membaca surat Yasin dan Al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya. (HR Abu Daud dari al-Habr).

Demikian tadi penjelasan tentang ayat salamun qaulan min rabbin rahim, mulai dari tulisan Arab, Latin, arti, tafsir, lengkap dengan amalan dan berbagai keutamaannya.

(bai/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Baca Yasin di Malam Nisfu Syaban, Muslim Bisa Amalkan


Jakarta

Doa setelah membaca surat Yasin dapat diamalkan oleh setiap muslim. Doa ini juga dapat dibaca di malam Nisfu Syaban.

Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 83 ayat. Surat ini termasuk dalam golongan surat Makkiyah.

Rasulullah SAW bersabda “Setiap sesuatu ada jantungnya. Jantungnya Al-Qur’an adalah surah Yasin. Siapa yang membaca surah Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah ia telah mengkhatamkan sepuluh kali Al-Qur’an.” (HR Darimi dan at-Tirmidzi)


Imam Al-Ghazali mengatakan Yasin dinamai Jantung Al-Qur’an karena surah ini lebih banyak menguraikan hari Kebangkitan. Sedangkan, keimanan seseorang baru dinilai bear jika ia mempercayai hari Kebangkitan. Percaya kepada hari Kebangkitan mendorong manusia beramal baik dan tulis, meski tanpa imbalan duniawi. Keyakinan itu juga yang menghindarkan manusia dari kedurhakaan, karena jika tidak, ia akan tersiksa di akhirat.

Surat Yasin dapat dibaca kapan pun, termasuk dapat diamalkan di malam Nisfu Syaban.

Doa setelah Baca Surat Yasin

Dikutip dari buku Majmu Syarif Kamil yang disusun oleh Tim Shahih. Doa setelah baca surat Yasin terdapat dalam buku Doa dan Zikir Makbul karya Abu Hurairah Abdul Salam. Berikut bacaan doa yang dapat dilafalkan:

اللّٰهُمَّ اِنّٓا نَسْتَحْفِظُكَ وَ نَسْتَوْدِعُكَ اَدْيَانَنَا وَاَنْفُسَنَا وَاَهْلَنَا وَاَوْلَادَنَا وَاَمْوَالَنَا وَكُلِّ شَيْءٍ اَعْطَيْتَنَا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ فِى كَنَفِكَ وَاَمَانِكَ وَجِوَارِكَ وَعِيَاذِكَ مِن كُلِّ شَيْطَانٍ مَرِيدٍ وَجَبَّارٍ عَنِيدٍ وَذِى عَيْنٍ وَذِى بَغْيٍ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. اَللّٰهُمَّ جَمِّلْنَا بِالْعَافِيَةِ وَالسَّلَامَةِ وَحَقِّقنَا بِالتَّقْوٰى وَالْاِسْتِقَامَةِ وَاَعِذْناَ مِنْ مُوجِبَاتِ النَّدَامَةِ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاءِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِاَوْلَادِنَا وَمَشَايِخِنَا وَلِاِخْوَانِنَا ِفِى الدِّينِ وَلِاَصْحَابِنَا وَاَحْبَابِنَا وَلِمَنْ اَحَبَّنَا فِيكَ وَلِمَنْ اَحْسَنَ اِلَيْنَا وَ لِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ يَارَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلِّ اَللّٰهُمَّ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ سَيِّدِنَا وَمَوْلاَناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ. وَارْزُقْنَا كَمَالَ الْمُتَابَعَةِ لَهُ وَظَاهِرًا وَبَاطِنًا فِي عَافِيَةٍ وَسَلَامَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab-latin: Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa.

Allahummaj’alnaa wa iyyaa hum fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin’ aniid wa dzii ‘ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Allahumma jamilnaa bil’aafiyati was salaaati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a’idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii’ud du’aa’i.

Allahummaghfirlanaa wa li waalidiina wa li aulaadinaa wa li masyaa-yikhinaa wa li ikhwaaniaa fiddiini wa li ashhaabinaa wa ahbaabinaa wa liman ahabbanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal musliminiina wal muslimaati ya rabbal ‘aalamiin.

Wasalallahumma ala abdika warasulika saiyadinaa wamaulanaa muhammadin wa ala lihi wasabihi wasallam. war zuqna kamalal mutaba’ati lahu dhohiron wa bathinan fi ‘afiyatin wa salamatin birohmatika ya arhamar rohimina.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami mohon pemeliharaan-Mu dan kami menyerahkan kepada-Mu agama kami, diri kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta-harta kami dan segala yang telah Engkau berikan kepada kami.

Ya Allah, jadikanlah kami dan juga mereka berada di dalam pemeliharaan-Mu, keamanan-Mu dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan syetan pendurhaka, orang-orang takabur yang keras kepala, orang yang mempunyai pandangan jahat, kezaliman dan dari kejahatan setiap orang yang mempunyai kejahatan. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah, perindahkanlah kami dengan keselamatan dan kesejahteraan. Karuniakanlah kepada kami ketakwaan dan istiqomah. Lindungilah kami dari perkara-perkara yang menyebabkan kami mendapat penyesalan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar sesuatu doa.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara seagama kami, sahabat-sahabat karib kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang pernah berbuat baik kepada kami, dari kaum mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, wahai Tuhan yang mengatur alam semesta.

Ya Allah, curahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba-Mu dan utusan-Mu, junjungan kami dan tuan kami Nabi Muhammad SAW, keluarganya dan para sahabatnya. Karuniakanlah kepada kami kesempurnaan mengikuti ajarannya, secara dhahir dan batin, di dalam kesejahteraan dan keselamatan dengan kasih sayang-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih sebaik-baik yang mengasihi.”

Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca doa selingan setelah membaca surat Yasin pertama dan sebelum membaca surat Yasin kedua dan ketiga di malam Nisfu Syaban. Dia ini merujuk pada kitab Maslakul Akhyar karya Syekh Sayyid Utsman bin Yahya, berikut bacaan doanya,

اللّٰهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يُمَنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ يَا ذَا الطَوْلِ وَالإِنْعَامِ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاجِيْنَ وَجَارَ المُسْتَجِيْرِيْنَ وَمَأْمَنَ الخَائِفِيْنَ. اللّٰهُمَّ إِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِيْ عِنْدَكَ فِيْ أُمِّ الكِتَابِ أَشْقِيَاءَ أَوْ مَحْرُوْمِيْنَ أَوْ مُقَتَّرِيْنَ عَلَيَّ فِي الرِزْقِ، فَامْحُ اللّٰهُمَّ فِي أُمِّ الكِتَابِ شَقَاوَتِيْ وَحِرْمَانِيْ وَاقْتِتَارَ رِزْقِيْ، وَاكْتُبْنِيْ عِنْدَكَ سُعَدَاءَ مَرْزُوْقِيْنَ مُوَفَّقِيْنَ لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِيْ كِتَابِكَ المُنْزَلِ عَلَى لِسَانِ نَبِيِّكَ المُرْسَلِ: “يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الكِتَابِ” وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمـَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ العَــالَمِيْنَ

Arab latin: Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika yā dzal jalāli wal ikrām, yā dzat thauli wal in’ām, lā ilāha illā anta zhahral lājīna wa jāral mustajīrīna, wa ma’manal khā’ifīn. Allāhumma in kunta katabtanī ‘indaka fī ummil kitābi asyqiyā’a au mahrūmīna au muqattarīna ‘alayya fir rizqi, famhullāhumma fī ummil kitābi syaqāwatī, wa hirmānī waqtitāra rizqī, waktubnī ‘indaka su’adā’a marzūqīna muwaffaqīna lil khairāt. Fa innaka qulta wa qaulukal haqq fī kitābikal munzali ‘ala lisāni nabiyyikal mursali “Yamhullāhu mā yasyā’u wa yutsbitu wa ‘indahū ummul kitāb.” Wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin wa ‘alā ālihī wa shahbihī wa sallama, walhamdulillāḥi rabbil ‘ālamīn.

Artinya: “Wahai Tuhanku yang maha pemberi, Engkau tidak diberi. Wahai Tuhan pemilik kebesaran dan kemuliaan. Wahai Tuhan pemilik kekayaan dan pemberi nikmat. Tiada Tuhan selain Engkau, kekuatan orang-orang yang meminta pertolongan, lindungan orang-orang yang mencari perlindungan, dan tempat aman orang-orang yang takut. Tuhanku, jika Kau mencatatku di sisi-Mu pada Lauh Mahfuzh sebagai orang celaka, sial, atau orang yang sempit rezeki, maka hapuskanlah di Lauh Mahfuzh kecelakaan, kesialan, dan kesempitan rezekiku. Catatlah aku di sisi-Mu sebagai orang yang mujur, murah rezeki, dan taufiq untuk berbuat kebaikan karena Engkau telah berkata-sementara perkataan-Mu adalah benar-di kitabmu yang diturunkan melalui ucapan Rasul utusan-Mu, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.’ Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, beserta sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”

Demikian doa yang dapat diamalkan setelah membaca surat Yasin di malam Nisfu Syaban.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com