Tag Archives: syaddad ibnu aus

Bacaan Sayyidul Istighfar, Arab, Latin, Arti, dan Maknanya


Jakarta

Sayyidul istighfar merupakan salah satu bacaan istighfar yang memiliki kedudukan tertinggi, sehingga disebut sebagai induk dari segala istighfar. Membaca sayyidul istighfar ini sangat dianjurkan, dan memiliki keutamaan besar, karena julukannya yang begitu istimewa sebagai raja dari segala permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Dalam Islam, bacaan istighfar sangat beragam, mulai dari bacaan singkat hingga bacaan panjang. Namun, dari banyaknya bacaan istighfar tersebut, sayyidul istighfar menempati posisi yang paling istimewa karena besarnya makna dan keutamaannya.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar, menukil sebuah hadits dari Syaddad ibnu Aus ra., yang menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda bahwa raja istigfar (sayyidul istighfar) adalah apabila seorang hamba mengucapkan doa berikut ini.


اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ علي ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin: Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzu bika min syarri ma sana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bi dzambi, faghfir li fa’innahu la yaghfiru adzunuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan diriku dan aku adalah hamba-Mu, aku telah berada dalam ikrar dan janji-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku; maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”

Rasulullah SAW lanjut menegaskan dalam sabdanya ini bahwa barang siapa yang mengucapkan sayyidul istighfar ini di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati pada siang hari itu juga sebelum petang hari, maka ia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan kepadanya, lalu ia mati sebelum pagi hari, maka ia juga termasuk ahli surga.

Makna Sayyidul Istighfar

Dalam bukunya, Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga, H. Ahmad Zacky El-Syafa mengutip pendapat dari Imam At-Thibi yang menyatakan bahwa doa di atas dijuluki sebagai sayyidul istighfar karena maknanya mencakup semua hal yang berkaitan dengan tobat.

Ibnu Abi Jamrah berkata, “Di dalam doa ini terdapat pengakuan uluhiyyah (tauhid) kepada Allah semata, pengakuan bahwa Dia adalah Al-Khaliq (pencipta), pengakuan perjanjian dan pengharapan janji, berlindung dari pelanggaran seorang hamba kepada dirinya, menyandarkan semua nikmat kepada pembuatnya dan menyandarkan dosa pada dirinya, antusias pada maghfirah dan pengakuan bahwa tiada satu pun yang dapat melakukan semua itu selain Allah. Keindahan susunan kata dan makna yang dirangkai oleh Rasulullah SAW dalam doa ini menjadikannya layak dijuluki sebagai sayyidul istighfar.”

Namun, seperti yang ditegaskan lagi oleh Muhammad bin Allan As-Siddiqy, agar istighfar ini benar-benar mencapai derajatnya yang tertinggi, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu niat yang tulus dan benar (shahih), fokus dan kesungguhan hati (tawajjuh), serta adab yang baik dalam berdoa. Tanpa terpenuhinya ketiga syarat ini, bacaan tersebut belum bisa dikatakan sebagai sayyidul istighfar.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Ini Waktu Terbaik Membaca Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya


Jakarta

Membaca sayyidul istighfar tidak hanya mendatangkan pahala yang besar, tetapi juga luasnya ampunan Allah SWT bagi umat Islam, mengingat kedudukannya sebagai raja dari segala bacaan istighfar.

Dalam buku Amalan-Amalan Ringan yang Dirindukan Surga karya Ahmad Zacky El-Syafa, diceritakan tentang seorang ulama yang meninggal dunia dan kemudian dikubur. Seseorang bermimpi bertemu dengan ulama tersebut. Dalam mimpi itu, orang-orang bertanya kepadanya, “Apakah yang telah dilakukan Allah kepadamu?” Ulama itu menjawab, “Allah SWT memberikan ampunan secara umum dan khusus.”

Setelah itu mereka bertanya lagi, “Apakah nasehat engkau kepada kami?” Ulama itu menjawab, “Aku menyarankan agar kalian hendaknya membaca sayyidul istighfar (rajanya istighfar).”


Kisah tersebut menunjukkan betapa besarnya ampunan Allah SWT dari amalan ini. Terlebih lagi, keutamaan dan manfaat sayyidul istighfar akan semakin terasa ketika dibaca pada waktu-waktu-waktu tertentu. Lantas, kapan waktu terbaik membaca sayyidul istighfar?

Bacaan Sayyidul Istighfar

Dalam kitab Al-Adzkar terjemahan Bahrun Abu Bakar, Imam Nawawi mengutip hadits riwayat Shahih Bukhari melalui Syaddad ibnu Aus RA yang ia terima dari Nabi SAW yang telah bersabda bahwa rajanya istighfar atau sayyidul istighfar adalah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah Yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada pada ikrar dan janji- Mu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah daku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengam- puni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)

Kapan Waktu Membaca Sayyidul Istighfar?

Waktu terbaik untuk membaca sayyidul istighfar adalah pada pagi dan sore hari, karena kedua waktu tersebut memiliki keutamaan yang besar. Imam Nawawi menjelaskan bahwa apabila seorang muslim membaca sayyidul istighfar di sore hari dan kemudian meninggal sebelum malam tiba, ia akan dijamin masuk surga dan termasuk golongan ahli surga.

Dan jika seorang muslim membaca sayyidul istighfar ini di pagi hari, kemudian meninggal pada hari itu, ia juga dijamin masuk surga dan termasuk ahli surga. Oleh karena itu, sayyidul istighfar sering disebut sebagai dzikir pagi dan petang karena keutamaan besar yang terkandung di dalamnya pada kedua waktu tersebut.

Selain itu, menurut Abdul Majid dan Isfa’udin dalam buku Tiket Ke Surga (Doa2 Mustajab) yang ditulisnya, sayyidul istighfar juga bisa dibaca setiap selesai salat fardhu. Doa ini dapat digunakan sebagai upaya agar terhindar dari perbuatan dosa.

Maka, marilah kita membaca sayyidul istighfar, baik di waktu pagi dan sore, maupun setelah salat fardhu, sebagai bentuk dzikir rutin yang penuh keberkahan.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com