Tag Archives: syafaat

7 Golongan yang Mendapat Naungan Allah SWT di Hari Kiamat


Jakarta

Allah SWT memiliki sifat Al-Hafizh (Maha Memelihara) dan Al-Wali (Maha Melindungi). Salah satu bentuk kasih sayang-Nya adalah memberikan perlindungan istimewa kepada hamba-hamba yang taat.

Menukil buku Ensiklopedi Muslim karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, Rasulullah SAW pernah menjelaskan dalam sebuah hadits tentang tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari kiamat. Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA. Rasulullah SAW bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ، فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ


Artinya: “Ada tujuh orang yang dilindungi Allah di bawah lindungan-Nya pada hari tidak ada lindungan kecuali lindungan-Nya: Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Ta’ala, orang yang hatinya menyatu dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu karena-Nya dan berpisah karena-Nya, orang yang menyendiri dzikir kepada Allah kemudian matanya mengucurkan air mata, orang yang diajak oleh wanita yang berketurunan baik dan cantik kemudian ia berkata, ‘Aku takut kepada Allah Ta’ala,’ dan orang yang bersedekah kemudian ia merahasiakannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dinfakkan tangan kanannya.” (HR. Al-Bukhari)

Para ulama menjelaskan bahwa angka tujuh dalam hadits ini bukan pembatas mutlak. Dalam ilmu ushul disebut mafhum ‘adad ghairu murad, artinya bilangan tersebut tidak membatasi jumlah sebenarnya. Siapa pun yang memiliki sifat-sifat tersebut akan mendapat perlindungan Allah.

Golongan Orang yang Dilindungi Allah SWT

Ketujuh golongan ini bukan daftar terbatas, tapi contoh teladan untuk kita semua. Dalam Al-Minhaj karya Imam Nawawi dijelaskan, siapa saja yang memiliki sifat-sifat ini, Allah akan memberinya naungan istimewa pada hari Kiamat.

Berikut penjelasan tujuh golongan tersebut:

1. Pemimpin yang Adil

Seorang pemimpin yang adil adalah orang yang menjalankan amanah kekuasaan dengan takut kepada Allah. Ia menegakkan hukum dengan benar, tidak memihak atau menzalimi rakyat. Imam Nawawi dalam Syarh Muslim menyebutkan bahwa keadilan seorang pemimpin termasuk sifat paling mulia karena manfaatnya meluas kepada banyak orang.

Dalam literatur klasik, seperti Fath al-Bari karya Ibnu Hajar al-Asqalani, pemimpin adil bukan hanya raja atau presiden, tapi juga pemimpin keluarga, organisasi, bahkan komunitas kecil yang menegakkan keadilan.

2. Pemuda yang Tumbuh dalam Ibadah

Golongan kedua adalah pemuda yang menghabiskan masa mudanya dalam ketaatan. Rasulullah memuji mereka yang menahan syahwat, menolak godaan maksiat, dan rajin beribadah di usia penuh gejolak.

Dalam Riyadhus Shalihin, Imam Nawawi mencantumkan bab khusus tentang keutamaan masa muda yang digunakan untuk taat, menegaskan betapa besar ganjarannya. Masa muda yang diisi dengan salat, puasa, ilmu, dan amal saleh adalah bukti kesungguhan menuju ridha Allah.

3. Orang yang Hatinya Terpaut pada Masjid

Orang yang hatinya selalu rindu masjid adalah mereka yang memakmurkan rumah Allah. Ia merindukan salat berjamaah, mendengar kajian, berdzikir, dan berdoa.

Hadits riwayat At-Tirmidzi menyebutkan sifat orang ini: “Seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, apabila ia keluar dari masjid hingga kembali kepadanya”.

Artinya, meski ia beraktivitas di luar, hatinya tetap terikat pada masjid. Ini tanda keimanan yang hidup, sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah ayat 18:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

Arab-Latin: Innamā ya’muru masājidallāhi man āmana billāhi wal-yaumil-ākhiri wa aqāmaṣ-ṣalāta wa ātaz-zakāta wa lam yakhsya illallāh, fa ‘asā ulā`ika ay yakụnụ minal-muhtadīn

Artinya: Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

4. Dua Orang yang Saling Mencintai karena Allah

Mereka menjalin persahabatan murni karena Allah, bukan karena harta, jabatan, atau urusan dunia. Imam an-Nawawi dalam Riyadhus Shalihin membahas ini pada bab “Cinta karena Allah”, menegaskan bahwa cinta semacam ini adalah ikatan spiritual yang langgeng hingga akhirat.

Dalam QS. Az-Zukhruf ayat 67, Allah berfirman:

ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ

Arab-Latin: Al-akhillā`u yauma`iżim ba’ḍuhum liba’ḍin ‘aduwwun illal-muttaqīn

Artinya: Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.

5. Orang yang Menolak Ajakan Zina karena Takut kepada Allah

Golongan kelima adalah orang yang digoda untuk berzina oleh lawan jenis yang cantik/tampan dan memiliki status tinggi. Namun ia menolak dengan berkata, “Aku takut kepada Allah.”

Menurut para ulama, ini adalah puncak ketakwaan dan mujahadah (perjuangan menahan hawa nafsu). Ibnu Rajab dalam Jami’ al-‘Ulum wal Hikam menjelaskan, menolak godaan dengan niat ikhlas demi Allah adalah amal luar biasa yang sangat sulit kecuali bagi orang beriman kuat.

6. Orang yang Bersedekah dengan Sembunyi-sembunyi

Golongan berikutnya adalah orang yang bersedekah secara diam-diam, sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfakkan tangan kanannya. Ini adalah simbol keikhlasan murni, jauh dari riya.

Dalam QS. Al-Baqarah ayat 271 disebutkan:

إِن تُبْدُوا۟ ٱلصَّدَقَٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا ٱلْفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّـَٔاتِكُمْ ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Arab-Latin: In tubduṣ-ṣadaqāti fa ni’immā hiy, wa in tukhfụhā wa tu`tụhal-fuqarā`a fa huwa khairul lakum, wa yukaffiru ‘angkum min sayyi`ātikum, wallāhu bimā ta’malụna khabīr

Artinya: Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menegaskan, sedekah rahasia menjaga niat dari penyakit pamer.

7. Orang yang Berdzikir Sendiri Hingga Menangis

Terakhir, mereka yang berdzikir sendirian lalu meneteskan air mata karena takut pada Allah. Ini menunjukkan hati yang lembut, khusyuk, dan penuh kesadaran akan dosa serta azab Allah.

Rasulullah bersabda:

“Ada Dua mata yang tidak disentuh api neraka: mata yang menangis karena takut pada Allah dan mata yang begadang berjaga di jalan Allah.” (HR. At-Tirmidzi, hasan sahih)

Semoga kita termasuk orang-orang yang dijaga, dilindungi, dan mendapat rahmat Allah di dunia hingga akhirat. Amin.

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Ini Sedekah Paling Mudah Tapi Bernilai Pahala Besar


Jakarta

Sedekah merupakan salah satu amalan ringan yang sangat dianjurkan dalam Islam dan bisa dikerjakan oleh setiap muslim. Keutamaan bersedekah telah disebutkan dalam beberapa ayat suci Al-Qur’an serta hadits Rasulullah SAW.

Lantas, apa saja bentuk sedekah yang bisa mendatangkan pahala melimpah?


Makna Sedekah dalam Islam

Bersedekah pada dasarnya adalah upaya seorang muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mengeluarkan sebagian hartanya, sebagaimana dijelaskan dalam buku 100 Kesalahan dalam Sedekah karya Reza Pahlevi Dalimuthe.

Namun, penting untuk dipahami bahwa sedekah tidak selalu terbatas pada harta benda. Ada banyak bentuk sedekah lain yang juga sangat bernilai di sisi Allah SWT.

Anjuran bersedekah pun secara tegas disebutkan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surah Al-Baqarah ayat 254:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ٢٥٤

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.”

Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga menekankan pentingnya sedekah dalam berbagai hadits. Salah satu sabda beliau yang diriwayatkan oleh Hudzaifah menyebutkan:

“Setiap yang baik itu sedekah.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah. Hadits shahih, Al Albani men-shahihkan hadits ini dalam Al Misykat, Shahih at-Targhib, dan Silsilah Ahadits Ash-Shahihah)

Dua Bentuk Sedekah dengan Pahala Berlimpah

Di antara beragam bentuk sedekah, ada dua amalan yang digolongkan sebagai sunnah muakkad atau sangat dianjurkan, karena pahalanya yang berlimpah: wakaf dan salat Dhuha.

1. Wakaf: Sedekah Jariyah yang Tak Terputus Pahalanya

Wakaf dikenal sebagai sedekah jariyah. Artinya, pahala dari amalan ini akan terus mengalir meskipun seorang muslim telah wafat.

Konsep ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW dalam hadits riwayat Muslim yang dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 oleh Imam Nawawi, diterjemahkan oleh Misbah:

“Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Menurut kitab Hadyul Islami Fatawi Mu’ashirah oleh Yusuf Al-Qardhawi (terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani), wakaf tergolong sedekah jariyah karena harta yang diwakafkan tetap digunakan untuk kebaikan umum meskipun pewakafnya telah tiada.

Pengertian wakaf sendiri adalah memberikan sesuatu dengan cara menahannya dan menjadikannya bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Maksud “menahan” di sini adalah memastikan barang tersebut tidak diperjualbelikan, dihibahkan, digadaikan, diwariskan, disewakan, atau sejenisnya, seperti yang dijelaskan dalam buku Hukum Perwakafan di Indonesia oleh Hujriman.

Contoh wakaf sangat beragam, seperti tanah untuk pembangunan masjid, musala, pesantren, atau sekolah. Wakaf juga bisa berupa perkebunan, pertokoan, atau aset lain yang hasilnya didedikasikan untuk membiayai dakwah, pendidikan, atau sarana ibadah.

2. Salat Dhuha: Pahala Setara Ibadah Umrah

Selain wakaf, salat Dhuha juga termasuk amalan sunnah muakkad yang menjanjikan pahala melimpah. Salat sunnah ini memiliki keutamaan luar biasa, bahkan mampu mencukupi kewajiban sedekah setiap hari. Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW dari Abu Dzar RA:

“Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu Dhuha.” (HR Muslim)

Lebih jauh lagi, salat Dhuha juga disebutkan dapat menggantikan pahala umrah. Dalam buku Amalan Pembuka Rezeki karya Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, dijelaskan sebuah hadits Rasulullah SAW:

“Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan salat wajib, pahalanya adalah seperti pahala haji, dan barang siapa melakukan salat Dhuha, pahalanya adalah seperti pahala umrah, dan melaksanakan salat setelah salat tanpa ada kesia-siaan antara keduanya, ia akan mendapat tempat yang tinggi.” (HR Abu Dawud)

Adab dalam Bersedekah

Agar sedekah kita diterima dan berbuah pahala maksimal, penting untuk memperhatikan adab-adab bersedekah. Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Mausuatul Adab al-Islamiyyah (diterjemahkan Abu Ihsan Al-Atsari) menjelaskan beberapa adab penting ini:

  • Ikhlas bersedekah semata-mata untuk mencari rida Allah SWT.
  • Mendahulukan sedekah wajib (zakat) sebelum sedekah sunnah.
  • Tidak menunda sedekah wajib tanpa alasan syar’i.
  • Bersedekah kepada orang yang paling membutuhkan.
  • Mendahulukan sedekah kepada orang terdekat, seperti keluarga atau tetangga.
  • Memastikan sedekah berasal dari hasil yang baik dan halal.
  • Merahasiakan sedekah untuk menghindari riya’ (pamer).
  • Tidak mengungkit sedekah yang telah dikeluarkan.

Dengan memahami dan mengamalkan bentuk-bentuk sedekah serta adabnya, kita dapat meraih pahala besar yang terus mengalir, baik di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah SWT senantiasa memudahkan kita dalam berbuat kebaikan.

Wallahu a’lam.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW Penuh Doa dan Makna


Jakarta

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah momen istimewa yang diperingati umat Islam setiap 12 Rabiul Awal. Lebih dari sekadar perayaan, Maulid Nabi adalah saat yang tepat untuk mengenang kembali keteladanan, akhlak mulia, dan perjuangan Rasulullah SAW.

Tahun ini, Maulid Nabi jatuh pada Jumat, 5 September 2025. Tanggal ini merujuk pada kalender Hijriah dari Kementerian Agama.


100 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025

Mengucapkan selamat dan membagikan doa di hari Maulid Nabi adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa cinta kita kepada beliau. Berikut adalah 100 ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW yang penuh doa, makna, dan bisa Anda bagikan di media sosial atau kepada orang terdekat.

Ucapan Singkat dan Penuh Makna

1. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
2. Selamat Maulid Nabi 1447 H.
3. Maulid Nabi adalah saatnya meneladani akhlak Rasulullah.
4. Mari perbanyak sholawat di hari kelahiran Nabi Muhammad.
5. Damai selalu di hati, selamat merayakan Maulid Nabi.
6. Semoga syafaat Nabi Muhammad menyertai kita.
7. Ya Rasulullah, rindu kami padamu.
8. Selamat merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
9. Salam Maulid Nabi. Jadikan Nabi Muhammad teladan hidupmu.
10. Syafaatmu kami nantikan, Ya Rasulullah.
11. Peringatan Maulid Nabi, semoga kita semakin cinta pada Rasulullah.
12. Selamat Maulid Nabi, semoga damai selalu menyertai.
13. Maulid Nabi: saatnya tingkatkan iman dan takwa.
14. Mari berselawat dan perbanyak kebaikan.
15. Semoga kita termasuk umat yang dicintai Rasulullah.
16. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, salam ukhuwah.
17. Cahaya Rasulullah menerangi seluruh alam.
18. Maulid Nabi: meneladani kesabaran dan keikhlasan Rasulullah.
19. Ya Nabi salam ‘alaika, selamat Maulid Nabi.
20. Mari teladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

Ucapan Penuh Doa dan Harapan

21. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga kita senantiasa mendapat limpahan berkah dan syafaat dari beliau.
22. Di hari yang mulia ini, mari perbarui niat untuk mengikuti sunah Rasulullah SAW.
23. Peringatan Maulid Nabi adalah pengingat bagi kita untuk terus berbenah diri. Selamat Maulid Nabi.
24. Semoga dengan memperingati Maulid Nabi, kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama.
25. Selamat merayakan Maulid Nabi. Semoga Allah SWT memberkahi kita dengan cinta dan ampunan-Nya.
26. Ya Allah, di hari kelahiran Nabi-Mu, bimbinglah kami agar selalu meneladani akhlak mulia beliau. Aamiin.
27. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga di hari ini, hati kita dipenuhi rasa syukur atas karunia Islam.
28. Mari jadikan Maulid Nabi sebagai momentum untuk meningkatkan ketakwaan dan ibadah kita.
29. Ya Rasulullah, semoga kami termasuk umatmu yang berhak mendapatkan syafaat di hari kiamat. Selamat Maulid Nabi.
30. Di hari yang penuh berkah ini, semoga kita bisa semakin mencintai Nabi Muhammad SAW dan ajarannya.
31. Selamat memperingati Maulid Nabi SAW. Semoga kita menjadi umat yang senantiasa meneladani akhlak dan ajaran beliau.
32. Semoga selawat yang kita lantunkan di hari Maulid Nabi menjadi jembatan menuju surga-Nya.
33. Mari jadikan Maulid Nabi sebagai pengingat untuk senantiasa berbuat baik dan menyebarkan kasih sayang.
34. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga kita dikumpulkan bersama beliau di jannah-Nya.
35. Ya Rabb, kuatkan iman kami, teguhkan hati kami, dan izinkan kami meneladani Nabi-Mu. Selamat Maulid Nabi.
36. Maulid Nabi: mari perbanyak istighfar dan sholawat sebagai wujud cinta kepada Rasulullah.
37. Selamat memperingati Maulid Nabi. Semoga hidup kita dipenuhi keberkahan layaknya teladan beliau.
38. Semoga di hari Maulid ini, Allah memberikan kita hati yang bersih dan jiwa yang lapang.
39. Selamat merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW. Semoga kita selalu berada di jalan yang lurus.
40. Di hari kelahiran Nabi, mari kita renungkan kembali misi mulia beliau untuk seluruh alam.

Ucapan dengan Kata-kata Mutiara Islami

41. “Cintamu adalah panutan, ajarannya adalah petunjuk.” Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW.
42. “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu.” (QS. Al-Ahzab: 21) Selamat Maulid Nabi.
43. “Barang siapa bersholawat kepadaku satu kali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Muslim) Selamat Maulid Nabi.
44. “Ya Rasulullah, Engkaulah pelita yang menerangi kegelapan, Engkaulah mata air yang menyejukkan hati.” Selamat Maulid Nabi.
45. “Maulid Nabi bukan sekadar perayaan, melainkan refleksi untuk meneladani akhlak yang sempurna.”
46. “Rasulullah adalah cinta yang tak pernah bertepi, teladan yang tak pernah usai.” Selamat Maulid Nabi.
47. “Ya Rasulullah, Engkau adalah rahmat bagi semesta alam. Setiap langkahmu adalah pelajaran.”
48. “Di hari kelahirannya, mari kita sambut dengan cinta dan doa, semoga kita bisa bertemu beliau di jannah.”
49. “Maulid Nabi adalah bukti cinta Allah kepada alam semesta dengan mengutus Rasul termulia.”
50. “Dunia ini indah karena ajaranmu. Akhirat indah karena syafaatmu.” Selamat Maulid Nabi.
51. “Ya Nabi Muhammad, Engkau datang membawa cahaya, menghapus segala gelap jahiliyah.” Selamat Maulid Nabi.
52. “Maulid Nabi: Mari bersama-sama merajut ukhuwah Islamiyah.”
53. “Rasulullah mengajarkan kesederhanaan, mari kita amalkan dalam kehidupan.”
54. “Jadikanlah hari ini sebagai awal untuk hijrah ke arah yang lebih baik.” Selamat Maulid Nabi.
55. “Maulid Nabi adalah saatnya kita meresapi kembali ajaran tauhid dan akhlak mulia.”
56. “Selamat Maulid Nabi SAW. Semoga kita diberi kekuatan untuk istiqamah di jalan-Nya.”
57. “Cinta kepada Nabi Muhammad adalah cinta yang abadi.” Selamat Maulid Nabi.
58. “Semoga kita bisa mengamalkan sunah Rasulullah dalam setiap sendi kehidupan.”
59. “Jadikan Maulid Nabi sebagai penyemangat untuk meraih takwa.”
60. “Maulid Nabi: Ajang refleksi untuk menjadi pribadi yang lebih beriman.”

Ucapan Menyentuh Hati dan Penuh Rindu

61. Rindu kami takkan pernah sirna, Ya Rasulullah. Selamat Maulid Nabi.
62. Setiap tahun kami merayakanmu, semoga cinta kami padamu semakin bertambah. Selamat Maulid Nabi.
63. Ya Nabi, betapa rindunya kami pada pertemuan denganmu. Selamat Maulid Nabi.
64. Maafkan kami yang sering lalai, semoga di Maulid Nabi ini, kami bisa lebih meneladani dirimu.
65. Setiap detiknya, kami merindukanmu. Setiap langkahmu adalah inspirasi. Selamat Maulid Nabi.
66. Ya Rasulullah, semoga kerinduan kami menjadi alasan bagi kami untuk bertemu denganmu.
67. Selamat Maulid Nabi. Semoga rindu ini membimbing kami menuju jalan yang Engkau cintai.
68. Ya Allah, izinkan kami meneladani Nabi-Mu dan merindukan pertemuan denganmu di surga.
69. Maulid Nabi adalah saatnya bagi kita untuk mengenang perjuangan dan pengorbanan Rasulullah.
70. Di hari kelahiranmu, Ya Rasulullah, kami ingin menjadi umat yang bisa membanggakanmu.

Ucapan untuk Media Sosial

71. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H. Mari bersholawat! #MaulidNabi #NabiMuhammad
72. Mari tingkatkan iman dan takwa, meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Selamat Maulid Nabi! #MaulidNabi2025
73. Peringatan Maulid Nabi: momen untuk kembali pada ajaran Islam yang damai. #Rasulullah #Maulid
74. Ya Nabi salam ‘alaika. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW. #MaulidNabi
75. Semoga kita semua mendapat syafaat di hari kiamat. Aamiin. #MaulidNabi #Selawat
76. Mari kenang perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam. #MaulidNabi #Islam
77. Cahaya Rasulullah menerangi seluruh alam. Selamat merayakan Maulid Nabi! #MaulidNabi2025
78. Meneladani akhlak Rasulullah, kunci menuju keberkahan hidup. Selamat Maulid Nabi. #AkhlakRasulullah
79. Selamat Maulid Nabi 1447 H. Jadikan Rasulullah sebagai teladan utama. #Maulid
80. Di hari kelahiranmu, Ya Rasulullah, kami panjatkan doa dan selawat. #MaulidNabi #Doa

Ucapan untuk Lingkungan Keluarga dan Teman

81. Selamat Maulid Nabi, sahabatku. Semoga kita selalu dalam lindungan-Nya.
82. Ayah, Ibu, selamat Maulid Nabi. Mari kita ajarkan anak-anak kita tentang akhlak Rasulullah.
83. Selamat Maulid Nabi, kawan-kawan. Semoga hari ini membawa keberkahan untuk kita semua.
84. Semoga di hari yang mulia ini, keluarga kita selalu dilimpahi rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Selamat Maulid Nabi.
85. Mari rayakan Maulid Nabi dengan penuh sukacita dan keimanan.
86. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW untuk keluarga tercinta. Mari jadikan beliau teladan hidup.
87. Semoga persahabatan kita semakin erat dengan meneladani ukhuwah Rasulullah. Selamat Maulid Nabi.
88. Selamat Maulid Nabi, semoga kita selalu istiqamah dalam kebaikan.
89. Di hari kelahiran Nabi, mari saling mengingatkan dalam kebaikan. Selamat Maulid Nabi.
90. Semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik dari hari ke hari. Selamat Maulid Nabi.

Ucapan Puitis dan Penuh Kekaguman

91. Ya Rasulullah, engkau adalah rembulan di kegelapan, bintang di malam kesunyian. Selamat Maulid Nabi.
92. Cintamu mengalir seperti sungai, ajarannya sejuk seperti embun pagi. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW.
93. Setiap langkahmu adalah inspirasi. Setiap kata-katamu adalah hikmah. Selamat Maulid Nabi.
94. Kami adalah umatmu yang merindu. Semoga di hari ini, rindu kami sampai kepadamu. Selamat Maulid Nabi.
95. Di hatiku terukir namamu, Ya Rasulullah. Selamat merayakan Maulid Nabi.
96. Maulid Nabi: Saatnya kita berselawat dan melukis senyum di wajah orang lain.
97. Ya Rasulullah, kau datang membawa cinta, kau pergi meninggalkan kenangan yang takkan pernah pudar. Selamat Maulid Nabi.
98. Di hari kelahiranmu, Ya Habibullah, kami panjatkan doa dan harapan agar bisa meneladanimu.
99. Selamat Maulid Nabi. Semoga hidup kita dipenuhi keindahan akhlak beliau.
100. Ya Nabi, namamu adalah doa, kehadiranmu adalah cahaya. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

50 Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW Penuh Doa dan Makna



Jakarta

Maulid Nabi Muhammad SAW adalah peringatan hari lahir Rasulullah yang jatuh pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriah. Tradisi ini banyak diperingati umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Masyarakat muslim Indonesia biasa merayakan Maulid Nabi SAW dengan beragam kegiatan seperti pembacaan sholawat, doa bersama, ceramah agama, hingga pembacaan sirah Nabi.


Sejarah Singkat Maulid Nabi

Dikutip dari buku Ahlussunnah Wal Jamaah (Edisi Revisi 2022): Islam Wasathiyah, Tasamuh, Cinta Damai karya A. Fatih Syuhud, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW tidak pernah dilakukan pada era Rasulullah. Pada masa para sahabat pun tidak digelar perayaan Maulid Nabi SAW.

Peringatan Maulid Nabi diperkirakan mulai berkembang pada masa pemerintahan Dinasti Fatimiyah di Mesir sekitar abad ke-4 Hijriah. Dari sana, tradisi ini menyebar ke berbagai negeri muslim dengan bentuk dan cara perayaan yang berbeda.

Di Indonesia, Maulid Nabi diperingati dengan acara keagamaan, seperti pembacaan Barzanji, Simthud Durar, Burdah, atau dzikir dan shalawat bersama. Semua bertujuan untuk memperbanyak ingatan kepada Rasulullah SAW serta mengambil teladan dari kehidupannya.

Salah satu cara yang juga kerap dilakukan untuk mengenang hari kelahiran Rasulullah SAW ini juga dengan membagikan ucapan penuh doa dan makna.

Ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW

Berikut beberapa ucapan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dapat dibagikan kepada sesama muslim sebagai bentuk doa.

  1. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa meneladani akhlaknya, menegakkan sunnahnya, dan kelak mendapatkan syafaatnya di hari akhir.
  2. Ya Allah, jadikanlah peringatan Maulid Nabi ini sebagai momentum untuk memperbaharui iman kami, membersihkan hati kami, dan menumbuhkan rasa cinta yang mendalam kepada Rasulullah SAW.
  3. Dengan penuh rasa syukur kami memperingati Maulid Nabi, semoga cahaya Islam senantiasa menerangi keluarga kita, membawa keberkahan dalam hidup, dan keselamatan di dunia serta akhirat.
  4. Selamat Maulid Nabi, semoga kita diberi kekuatan untuk menebarkan kasih sayang, kejujuran, dan kebaikan sebagaimana Rasulullah menebarkannya kepada seluruh umat manusia.
  5. Ya Allah, tanamkanlah dalam hati kami cinta yang tulus kepada Nabi Muhammad SAW, sehingga kami mampu mengikuti jejak langkahnya dalam setiap aspek kehidupan.
  6. Selamat memperingati kelahiran Rasulullah SAW, semoga doa dan shalawat kita menjadi penghubung yang mendekatkan kita dengan beliau di dunia hingga di akhirat kelak.
  7. Ya Allah, karuniakanlah kepada kami akhlak yang mulia sebagaimana akhlak Nabi-Mu, agar kami menjadi umat yang selalu membawa rahmat bagi sesama.
  8. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk istiqamah dalam iman, sabar dalam ujian, dan ikhlas dalam beribadah.
  9. Di hari penuh berkah ini, mari kita memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW agar hati kita selalu terang, hidup kita penuh berkah, dan akhir hidup kita dalam ridha Allah.
  10. Ya Allah, jadikanlah Maulid Nabi ini sebagai pengingat bagi kami untuk terus memperbaiki diri, mendekatkan hati kepada-Mu, dan memperbanyak amal saleh.
  11. Selamat memperingati Maulid Nabi, semoga kita senantiasa tergolong umat yang dicintai Rasulullah dan kelak mendapatkan syafaatnya di hari perhitungan.
  12. Ya Allah, izinkan kami hidup dalam cahaya Al-Qur’an dan sunnah Nabi-Mu, mati dalam keadaan husnul khatimah, dan dikumpulkan bersama beliau di surga-Mu.
  13. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, mari kita jadikan hari ini sebagai titik awal untuk memperbaiki amal, memperkuat ibadah, dan memperbanyak doa.
  14. Semoga cinta kita kepada Rasulullah membimbing kita menuju jalan kebaikan, menjauhkan kita dari keburukan, dan mendekatkan kita kepada Allah SWT.
  15. Ya Allah, jadikanlah shalawat yang kami panjatkan sebagai penolong kami di hari kiamat, penerang di dalam kubur, dan jalan menuju surga-Mu.
  16. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga setiap langkah hidup kita selalu mengikuti teladan Rasulullah yang penuh kasih, sabar, dan keadilan.
  17. Ya Allah, jadikanlah peringatan Maulid Nabi ini sarana bagi kami untuk semakin bersyukur atas nikmat Islam dan iman yang Engkau anugerahkan.
  18. Selamat Maulid Nabi, semoga kita selalu istiqamah menjaga shalat, memperbanyak dzikir, dan menebarkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.
  19. Mari kita peringati Maulid Nabi dengan memperbanyak shalawat, karena shalawat adalah tanda cinta kita kepada Rasulullah sekaligus doa bagi keselamatan hidup kita.
  20. Ya Allah, dekatkanlah kami dengan Rasulullah SAW, baik di dunia dengan meneladani sunnahnya, maupun di akhirat dengan berkumpul bersama beliau di surga-Mu.
  21. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa menjadi umat yang jujur, amanah, dan selalu menebarkan kebaikan.
  22. Ya Allah, bukakanlah pintu hati kami untuk mencintai Rasulullah dengan sepenuh jiwa, agar kami mampu meneladani beliau dalam akhlak dan ibadah.
  23. Selamat memperingati Maulid Nabi, semoga kita diberi keberkahan dalam usia, kesehatan, rezeki, serta keberlimpahan rahmat dari Allah SWT.
  24. Ya Allah, jadikanlah Maulid Nabi sebagai pengingat untuk selalu menjaga lisan kami dari keburukan, serta menghiasinya dengan doa dan shalawat.
  25. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kehidupan kita dipenuhi cahaya Islam, ketenangan iman, dan kemuliaan akhlak.
  26. Ya Allah, jadikanlah kami bagian dari umat yang setia kepada Rasulullah, selalu menjaga shalat, zakat, dan amal kebaikan.
  27. Selamat memperingati Maulid Nabi, mari kita hidupkan sunnah beliau dalam kehidupan sehari-hari, sekecil apapun amalan itu.
  28. Semoga dengan peringatan Maulid Nabi, Allah SWT memberikan keberkahan dalam keluarga, anak-anak yang saleh, serta hati yang selalu bersyukur.
  29. Ya Allah, masukkan kami ke dalam golongan umat Nabi Muhammad yang Engkau cintai, Engkau ampuni dosanya, dan Engkau muliakan di surga.
  30. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita kelak dipertemukan dengan Rasulullah di telaga kautsar.
  31. Ya Allah, jadikanlah shalawat yang kami panjatkan malam ini sebagai tabungan amal yang mendekatkan kami pada rahmat-Mu.
  32. Selamat memperingati Maulid Nabi, semoga hati kita semakin lembut, jiwa kita semakin tenang, dan hidup kita semakin penuh keberkahan.
  33. Ya Allah, karuniakanlah kepada kami kekuatan untuk selalu sabar dalam ujian sebagaimana sabarnya Rasulullah dalam berdakwah.
  34. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, mari kita tingkatkan rasa cinta kepada sesama sebagai wujud cinta kita kepada Rasulullah.
  35. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita berkat doa dan syafaat Rasulullah.
  36. Ya Allah, jadikanlah peringatan Maulid Nabi ini sebagai momen untuk mendidik hati kami agar selalu ikhlas, sabar, dan tawakal.
  37. Selamat memperingati Maulid Nabi, semoga kita mampu menjadi pribadi yang selalu memberi manfaat bagi orang lain.
  38. Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah, sebagaimana Rasulullah membangun rumah tangganya dengan penuh kasih.
  39. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga kita dapat menjadi umat yang selalu membawa kebaikan di manapun kita berada.
  40. Ya Allah, karuniakanlah keberkahan dalam hidup kami berkat kecintaan kami kepada Nabi-Mu.
  41. Selamat Maulid Nabi, semoga Allah melindungi kita dari segala fitnah, musibah, dan keburukan zaman.
  42. Ya Allah, jadikanlah hati kami cinta kepada Al-Qur’an, rindu kepada sunnah, dan selalu tenang dengan mengingat-Mu.
  43. Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga hidup kita dipenuhi rasa syukur dan sabar.
  44. Ya Allah, kuatkan iman kami agar selalu istiqamah sampai ajal menjemput.
  45. Selamat Maulid Nabi, semoga kita diberi husnul khatimah dan dipertemukan dengan Rasulullah di akhirat.
  46. Ya Allah, jauhkanlah kami dari sifat iri, dengki, dan sombong, serta hiasi hati kami dengan akhlak mulia sebagaimana Rasulullah.
  47. Selamat memperingati Maulid Nabi, mari kita jadikan Rasulullah sebagai teladan utama dalam kehidupan sehari-hari.
  48. Ya Allah, rahmatilah keluarga kami, berkahilah rezeki kami, dan kuatkan langkah kami dalam meneladani sunnah Rasulullah.
  49. Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW, semoga cahaya shalawat menerangi hati, rumah tangga, dan kehidupan kita.
  50. Ya Allah, jadikanlah cinta kami kepada Rasulullah sebagai pengantar menuju cinta-Mu yang hakiki.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

50 Tema Maulid Nabi 2025 yang Islami dan Inspiratif


Jakarta

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW pada tahun 1447 Hijriah atau 2025 Masehi menjadi momen istimewa bagi umat Islam untuk merenungkan kembali ajaran dan teladan Rasulullah. Mengangkat tema yang relevan dan penuh makna akan membuat peringatan Maulid Nabi semakin berkesan.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2025 yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal (Ditjen) Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag RI), Maulid Nabi tahun ini jatuh pada Jumat, 5 September 2025.


Tema Maulid Nabi 2025

Berikut adalah 50 tema Maulid Nabi 2025 yang bisa menjadi inspirasi untuk berbagai acara, mulai dari masjid, sekolah, hingga komunitas.

  1. Nabi Muhammad SAW: Sang Teladan Abadi
  2. Maulid Nabi: Membumikan Akhlak Rasulullah di Era Modern
  3. Meneladani Nabi: Membangun Ukhuwah Islamiyah
  4. Rasulullah SAW: Mata Air Peradaban dan Rahmat Seluruh Alam
  5. Maulid: Spirit Hijrah dari Kegelapan Menuju Cahaya
  6. Mencontoh Nabi: Menguatkan Kepedulian Sosial dan Solidaritas
  7. Kemanusiaan dalam Ajaran Nabi: Mengayomi yang Lemah dan Terpinggirkan
  8. Maulid: Momen Kebangkitan Etos Kerja dan Kejujuran
  9. Rasulullah: Pahlawan Lingkungan dan Cinta Alam
  10. Nabi Muhammad: Inspirasi Persatuan dalam Keberagaman
  11. Meneladani Semangat Belajar Rasulullah SAW
  12. Pendidikan Karakter Anak dalam Bingkai Akhlak Nabi
  13. Maulid: Meneguhkan Jati Diri Pemuda Muslim
  14. Rasulullah: Guruku, Idolaku
  15. Membangun Generasi Qur’ani dengan Spirit Maulid Nabi
  16. Nabi Muhammad: Teladan Suami dan Ayah Terbaik
  17. Keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah Berkah Maulid
  18. Maulid: Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Kekeluargaan
  19. Komunitas Produktif: Meniru Etos Kerja dan Gotong Royong Nabi
  20. Rasulullah: Pembimbing Rumah Tangga Berkah
  21. Dakwah Rasulullah: Bijak di Dunia Nyata dan Maya
  22. Maulid Nabi: Memanfaatkan Teknologi untuk Syiar Islam
  23. Berdakwah dengan Akhlak: Meneladani Metode Rasulullah
  24. Literasi Digital ala Nabi: Bijak Bermedia Sosial
  25. Mengabdi pada Umat: Menguatkan Peran Dai dan Daiyah
  26. Etos Kerja dan Perdagangan yang Halal ala Rasulullah
  27. Maulid: Membangun Kemandirian Ekonomi Umat
  28. Rasulullah SAW: Inspirasi Wirausaha Muslim Sejati
  29. Ekonomi Berkah: Mewujudkan Keadilan dan Kesejahteraan
  30. Menghidupkan Sunnah Rasulullah: Berdagang dengan Jujur dan Amanah
  31. Rasulullah: Perekat Bangsa, Penjaga Kedaulatan
  32. Maulid Nabi: Memperkuat Persatuan dalam Bingkai NKRI
  33. Toleransi Beragama ala Rasulullah: Indahnya Persaudaraan
  34. Wawasan Kebangsaan dalam Sirah Nabi
  35. Momen Maulid: Mewujudkan Indonesia Damai dan Sejahtera
  36. Hikmah di Balik Maulid: Memahami Hakikat Kenabian
  37. Ma’rifatullah dalam Teladan Nabi
  38. Mencintai Rasulullah: Jalan Menuju Cinta Ilahi
  39. Menggapai Syafaat Nabi di Hari Kiamat
  40. Memperdalam Tauhid: Belajar dari Kehidupan Rasulullah
  41. Kesehatan Holistik ala Rasulullah: Sehat Jasmani dan Rohani
  42. Maulid Nabi: Mengajarkan Hidup Sehat dan Bersih
  43. Rasulullah: Pelopor Kebersihan dalam Kehidupan Sehari-hari
  44. Etika Lingkungan dalam Pandangan Rasulullah
  45. Cinta Alam: Meneladani Sikap Nabi Terhadap Lingkungan
  46. Kisah Nabi: Pelajaran untuk Mengatasi Krisis
  47. Rasulullah: The Greatest Leader of All Time
  48. Maulid 2025: Resolusi Akhlak untuk Diri dan Umat
  49. Meneladani Visi Jauh ke Depan Rasulullah
  50. Menyambut 14 Abad Maulid Nabi: Refleksi dan Aksi Nyata

Semoga daftar tema ini dapat membantu Anda dalam merencanakan peringatan Maulid Nabi 1447 H/2025 yang bermakna dan menginspirasi.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Ini Bentuk Sedekah yang Diganjar Pahala Berlimpah, Apa Itu?


Jakarta

Sedekah adalah amalan yang ringan yang bisa dikerjakan muslim. Anjuran sedekah tercantum dalam beberapa ayat suci Al-Qur’an, salah satunya pada surah Al Baqarah ayat 254.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌ ۗوَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ ٢٥٤

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu sebelum datang hari (Kiamat) yang tidak ada (lagi) jual beli padanya (hari itu), tidak ada juga persahabatan yang akrab, dan tidak ada pula syafaat. Orang-orang kafir itulah orang-orang zalim.”


Selain itu, Rasulullah SAW dalam haditsnya turut menerangkan tentang anjuran bersedekah bagi muslim. Dari Hudzaifah, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap yang baik itu sedekah.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah. Hadits shahih, Al Albani men-shahihkan hadits ini dalam Al Misykat, Shahih at-Targhib, dan Silsilah Ahadits Ash-Shahihah)

Menurut buku 100 Kesalahan dalam Sedekah karya Reza Pahlevi Dalimuthe, muslim yang bersedekah sama dengan mengeluarkan hartanya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, perlu dipahami juga bahwa sedekah banyak bentuknya tak selalu dengan harta.

Berkaitan dengan itu, ada bentuk sedekah yang jika dikerjakan maka muslim mendapat pahala berlimpah. Sedekah jenis ini hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.

Bentuk Sedekah yang Pahalanya Berlimpah

Sedekah yang pahalanya berlimpah adalah wakaf dan salat Dhuha. Sebagaimana diketahui, wakaf tergolong sebagai sedekah jariyah yang artinya meski muslim telah wafat, pahalanya terus mengalir.

Ini diterangkan dalam hadits riwayat Muslim yang dinukil dari kitab Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 3 oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Misbah. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila anak Adam (manusia) telah wafat, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara, yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Menurut kitab Hadyul Islami Fatawi Mu’ashirah oleh Yusuf Al-Qardhawi terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani, wakaf tergolong sebagai sedekah jariyah sebab ketika pewakaf meninggal maka harta miliknya masih digunakan untuk kebaikan kepentingan umum.

Pengertian wakaf sendiri didefinisikan sebagai pemberian yang dilakukan dengan cara menahan dan menjadikannya bermanfaat untuk kemaslahatan umat. Maksud menahan di sini adalah menghindarkan barang itu agar tidak diwariskan, dijual, dihibahkan, digadaikan, disewakan dan sejenisnya seperti diterangkan dalam buku Hukum Perwakafan di Indonesia susunan Hujriman.

Contoh dari wakaf seperti tanah untuk membangun masjid, musala, pesantren, sekolah, dan semacamnya. Wakaf juga bisa berupa perkebunan, pertokoan, dan lainnya yang hasilnya ditujukan untuk membiayai dakwah, pendidikan, sarana peribadatan dan semacamnya.

Adapun, mengenai salat Dhuha yang termasuk sebagai bentuk sedekah dengan pahala berlimpah termasuk amalan sunnah muakkad. Dari Abu Dzar RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Pada setiap ruas tulang seseorang di antara kalian di setiap pagi ada kewajiban sedekah. Setiap bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, tiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Namun, semua itu dapat dicukupi dengan salat dua rakaat yang dikerjakan seseorang di waktu Dhuha.” (HR Muslim)

Bahkan, dijelaskan dalam buku Amalan Pembuka Rezeki oleh Haris Priyatna dan Lisdy Rahayu, muslim yang mengerjakan salat Dhuha diganjar pahala setara ibadah umrah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Barang siapa keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk melaksanakan salat wajib, pahalanya adalah seperti pahala haji, dan barang siapa melakukan salat Dhuha, pahalanya adalah seperti pahala umrah, dan melaksanakan salat setelah salat tanpa ada kesia-siaan antara keduanya, ia akan mendapat tempat yang tinggi.” (HR Abu Dawud)

Adab Sedekah bagi Muslim

Abdul Aziz bin Fathi as-Sayyid Nada dalam Mausuatul Adab al-Islamiyyah yang diterjemahkan Abu Ihsan Al-Atsari menjelaskan beberapa adab sedekah bagi muslim. Apa saja? Berikut bahasannya.

  1. Ikhlas bersedekah untuk mencari rida Allah SWT
  2. Mendahulukan sedekah wajib ketimbang sunnah (dalam hal ini berarti zakat harus ditunaikan lebih dulu)
  3. Tidak menunda sedekah wajib (zakat) tanpa alasan yang diperbolehkan
  4. Bersedekah pada orang yang membutuhkan
  5. Bersedekah kepada orang terdekat
  6. Sedekah dari hasil yang baik dan halal
  7. Merahasiakan sedekah
  8. Tidak mengungkit sedekah yang dikeluarkan

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan Meninggal Dunia di Madinah Menurut Sabda Nabi



Jakarta

Madinah al-Munawwarah adalah tempat yang disucikan Allah SWT bersama dengan Makkah al-Mukarramah. Rasulullah SAW pernah bersabda mengenai keutamaan meninggal dunia di Madinah.

Kota Madinah awalnya bernama Yatsrib. Kota ini berganti nama setelah Rasulullah SAW hijrah. Hal ini turut dikisahkan dalam Sunan an-Nasa’i, Rasulullah SAW bersabda,

“Aku diperintah mengganti nama sebuah negeri yang telah mengusir banyak perkampungan. Mereka menyebut Yatsrib padahal ia adalah Madinah. Negeri itu menyisihkan orang-orang sebagaimana alat peniup besi menyisihkan kotoran besi.”


Dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW menyebut keutamaan-keutamaan Kota Madinah. Beliau SAW bersabda, “Sesungguhnya Madinah seperti alat peniup api yang membersihkan besi dari karat dan kotorannya, dengan memunculkan kebaikan besinya.” (HR Muslim dalam Kitab Al-Hajj)

Rasulullah SAW juga menyebut sejumlah keutamaan Madinah termasuk bagi orang yang bertahan menghadapi kesulitan di sana. Beliau SAW bersabda,

“Madinah adalah lebih baik bagi mereka seandainya mereka mengetahui. Orang yang meninggalkan Madinah karena benci terhadapnya maka Allah akan menggantikan dengan orang yang lebih baik darinya. Orang yang terus bertahan dalam cobaan dan kesukaran yang ada di sana maka aku akan memberi syafaat kepadanya dan menjadi saksi baginya pada hari kiamat.” (HR Muslim dalam Kitab Al-Hajj)

Imam Bukhari mengeluarkan sejumlah hadits terkait keutamaan Madinah. Salah satunya dari Abu Hurairah, ia mengatakan, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ الإِيْمَانَ لَيَأْزِرُ إِلَى الْمَدِينَةِ كَمَا تَأْزِرُ الْحَيَّةُ إِلَى حُجْرِهَا

Artinya: “Sesungguhnya iman akan berkumpul di Madinah seperti ular berkumpul dalam sarangnya.” (HR Bukhari dalam Kitab al-Umrati dan Muslim dalam Kitab al-Hajj)

Rasulullah Beri Syafaat bagi Orang yang Meninggal di Madinah

Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi dalam Kitab Minhajul Muslim menukil sebuah hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW akan menjadi saksi bagi orang yang meninggal dunia di Madinah. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَفْعَلْ فَإِنِّي أَشْهَدُ لِمَنْ مَاتَ بِهَا

Artinya: “Barang siapa sanggup meninggal di Madinah hendaklah dia melakukannya. Sebab, aku akan menjadi saksi bagi orang yang meninggal di sana.” (HR Ibnu Majah dan Ahmad)

Ulama Syafi’iyah Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah-nya juga menukil sebuah hadits yang menyebut bahwa Rasulullah SAW akan menjadi saksi atau pemberi syafaat bagi orang yang meninggal dunia di Madinah.

Seorang perempuan Tsaqif pernah berada di sisi Rasulullah SAW dan ia meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa saja di antara kalian yang dapat meninggal di Madinah, maka hendaklah ia meninggal (di Madinah) karena siapa saja yang meninggal di Madinah, maka aku akan menjadi saksi atau pemberi syafaat baginya pada hari kiamat.”

Haitsami dalam Majma’ az-Zawa’id mengatakan bahwa hadits tersebut diriwayatkan oleh Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabir dengan sanad hasan dan perawi shahih, kecuali guru Thabrani.

Oleh karena itu, Umar RA meminta kepada Allah agar ia meninggal di Madinah. Ayah dari Zaid bin Salim meriwayatkan bahwa Umar RA berdoa, “Ya Allah, berilah aku rezeki mati syahid di jalan-Mu dan jadikanlah kematianku di Tanah Haram Rasul-Mu SAW (Madinah).”

Allah SWT mengabulkan doa Umar dan dia mati syahid di mihrab Masjid Nabawi ketika menjadi imam kaum muslimin pada saat salat Subuh, sebagaimana dikatakan Ali Muhammad Ash-Shallabi dalam Sirah Nabawiyah.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Anak Kecil yang Meninggal Disebut Jadi Syafaat Orang Tua, Ini Haditsnya



Jakarta

Meninggalnya seorang anak tentu menjadi duka yang mendalam bagi orang tua maupun kerabatnya. Akan tetapi, dalam hadits disebutkan bahwa anak-anak yang meninggal kelak jadi syafaat orang tua.

Anak yang dimaksud dalam hal ini adalah mereka yang belum baligh. Dikatakan, mereka kelak akan membawa orang tuanya masuk surga.

Menukil kitab At-Tadzkirah Jilid 2 karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi yang diterjemahkan oleh Anshori Umar Sitanggal, menurut riwayat Muslim, dari Abu Hassan, ia berkata, “Saya pernah berkata kepada Abu Hurairah RA, ‘Sesungguhnya dua orang anakku telah meninggal dunia. Maka, apa yang bisa Anda ceritakan dari Rasulullah SAW, agar hati kami menjadi tenang atas meninggalnya keluarga kami itu?’


‘Ya,’ jawab Abu Hurairah RA, ‘Anak-anak kecil, mereka bagaikan jentik-jentik air dalam surga. Salah seorang dari mereka menjemput bapaknya (atau dia katakan: kedua orang tuanya). Maka, anak itu memegang pakaian ayahnya itu (atau ia katakan: tangannya) sebagaimana aku memegang pakaianmu yang bagus ini. Anak itu tidak menghentikan (atau ia berkata: tidak berhenti) sehingga Allah memasukkan dia bersama kedua orang tuanya ke dalam surga’.” (Shahih Muslim)

Terdapat pula hadits yang diriwayatkan dari Abu Dawud Ath-Thayalisi. Ia berkata,

“Telah menceritakan kepada kami, Syu’bah, dari Mu’awiyyah bin Qurrah, dari ayahnya, bahwasanya ada seorang Anshar yang sering datang bolak-balik kepada Rasulullah SAW bersama seorang anaknya. Pada suatu hari, Rasulullah SAW bertanya kepadanya, ‘Apakah kamu mencintainya, hai Fulan?’ Orang itu menjawab, ‘Ya.’

Rasulullah SAW pun berkata, ‘Semoga Allah mencintaimu, sebagaimana kamu mencintainya.’

Pada suatu ketika Rasulullah SAW merasa kehilangan orang tersebut. Beliau pun menanyakan dia. Para sahabat mengabarkan, ‘Ya Rasulullah, anaknya telah meninggal.’

Rasulullah SAW pun bersabda, ‘Tidakkah kamu rela (atau bukankah kamu ridha) bahwa tidak satu pun pintu yang kamu datangi di antara pintu-pintu surga, melainkan anakmu itu akan datang bergegas membukakannya untukmu?’

Para sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah, apakah ini bagi dia sendiri, ataukah bagi kami semua?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Bahkan, untuk kamu semua’.” (Shahih Musnad Ath-Thayalisi)

Dalam Musnad-nya, Abu Dawud Ath-Thayalisi juga mengisahkan hadits yang diceritakan dari Hisyam, dari Qatadah, dari Rasyid, dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Para wanita yang (mati pada saat) melahirkan, pada hari kiamat akan ditarik anaknya dengan tali pusatnya menuju ke surga.” (Musnad Ath-Thayalisi)

Anak-anak yang meninggal mendahului orang tuanya kelak membawa syafaat bagi ayahnya untuk masuk dalam surga. Hal ini dikatakan dalam sebuah hadits yang terdapat dalam buku Adab Kehidupan Berumah Tangga Sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah karya Syaikh Khalid Abd Ar-Rahman, Rasulullah SAW bersabda,

“Dikatakan kepada mereka, ‘Masuklah kalian semua ke dalam surga.’ Mereka berkata, ‘Sampai ayah-ayah kami memasukinya.’ Maka dikatakan kepada mereka, ‘Masuklah kalian semua dan ayah-ayah kalian semua’.” (HR An-Nasa’i)

Dikisahkan pula dalam Shahih Muslim dari riwayat Abu Hurairah RA, seorang wanita berkata kepada Rasulullah SAW, “Aku telah memakamkan tiga orang anak.”

Rasulullah SAW pun bersabda, “Engkau telah memelihara diri dengan benteng yang sangat kuat dari neraka.”

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa meninggal sedangkan ia memiliki tiga orang anak yang meninggal sebelum baligh, maka pasti Allah akan memasukkannya ke dalam surga karena keutamaan rahmat dari-Nya untuk dirinya.”

Sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, dan juga dua anak?”

Rasulullah SAW menjawab, “Dan dua anak.” (HR Al-Bukhari dan Ahmad)

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir Pagi untuk Pembuka Pintu Rezeki



Jakarta

Doa dan dzikir menjadi amalan yang dapat dikerjakan pagi hari. Ini termasuk ibadah yang mengundang datangnya rezeki.

Rezeki bisa datang dari pintu mana saja yang dikehendaki Allah SWT. Namun, manusia tetap harus melakukan usaha dan upaya untuk menjemputnya. Usaha ini meliputi bekerja, berdoa dan tawakal.

Allah SWT memerintahkan manusia untuk berusaha mencari rezeki dengan cara-cara yang diridhai-Nya. Kemudian berdoa memohon hasil yang terbaik dan selanjutnya bertawakal yaitu menyerahkan semua hadil usaha tersebut hanya kepada Allah SWT.


Mengutip buku Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki oleh Nasrudin dan Husnul Akib, dijelaskan bahwa rezeki yang banyak atau sedikit tetaplah merupakan karunia dari Allah SWT yang wajib disyukuri.

Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Kekayaan bukanlah banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan adalah kekayaan hati.” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa dan Dzikir Pembuka Pintu Rezeki

Sebagai salah satu usaha untuk menjemput rezeki adalah dengan berdoa dan memohon kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW mengajarkan doa pembuka rezeki, berikut bacaannya,

بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ

Arab latin: Bismillâhi ‘ala nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta’jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.

Artinya: Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang Kautunda dan enggan menunda apa yang Kausegerakan.

Kemudian bisa juga dilanjutkan dengan membaca doa berikut yang termaktub dalam Al-Qur’an surat At Talaq ayat 3,

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Dzikir Pagi Pembuka Pintu Rezeki

Selain memanjatkan doa, umat Islam juga bisa mengamalkan dzikir pagi untuk membuka pintu rezeki. Merangkum buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang karya Ustaz Abdul Wahhab, berikut susunan dzikir pagi.

1. Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

2. Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, dan Surat An Nas Masing-Masing 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq: 1-5)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6)

3. Zikir

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

Lanjutkan dengan bacaan dzikir berikut,

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

4. Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Lanjutkan dengan membaca dzikir berikut,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

5. Membaca Subhaanaallaahi wabihamdih 100 kali
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanaallaahi wabihamdih

Artinya:”Maha Suci Allah sambil memuji-Nya”

6. Membaca Zikir

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُi

Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir

Artinya:”Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

7. Membaca Zikir Berikut 3 Kali

.سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.

Artinya: “Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”

8. Membaca Zikir Berikut
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”

9. Membaca Istighfar 100 Kali

أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih

Artinya:”Aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”

Dzikir ini bisa diamalkan setiap hari setelah salat subuh atau diamalkan pagi hari sebelum berangkat menjemput rezeki.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ayat Kursi, Ini Waktu yang Disunnahkan untuk Membacanya


Jakarta

Ayat Kursi adalah penggalan dari surah Al-Baqarah ayat 255. Sebagian besar umat Islam umumnya sudah hafal dengan Ayat Kursi karena banyak keutamaannya.

Tafsir Ibnu Katsir terjemahan M. Abdul Goffar dkk menjelaskan bahwa sebutan Ayat Kursi untuk Al-Baqarah 255 merujuk pada kedudukannya yang tinggi. Hadits shahih yang mendukung penafsiran ini semakin menguatkan pandangan bahwa ayat ini adalah yang paling utama dalam Al-Qur’an.

Imam Ahmad meriwayatkan:


حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ عَنْ سَعِيدٍ الْجَرِيرِيِّ عَنْ أَبِي السَّلِيلِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ رَبَاحٍ، عَنْ أُبَيٍّ -هُوَ ابْنُ كَعْبٍ-أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَأَلَهُ: “أَيُّ آيَةٍ فِي كِتَابِ اللَّهِ أَعْظَمُ”؟ قَالَ: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. فَرَدَّدَهَا مِرَارًا ثُمَّ قَالَ أُبَيٌّ: آيَةُ الْكُرْسِيِّ. قَالَ: “لِيَهْنك الْعِلْمُ أَبَا الْمُنْذِرِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّ لَهَا لِسَانًا وَشَفَتَيْنِ تُقَدِّسُ الْمَلِكَ عِنْدَ سَاقِ الْعَرْشِ”

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Sa’id Al-Jariri, dari Abus Salil, dari Abdullah ibnu Rabah, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa Nabi SAW pernah bertanya kepadanya, “Ayat Kitabullah manakah yang paling agung?” Ubay menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Nabi SAW mengulang-ulang pertanyaannya, maka Ubay menjawab, “Ayat Kursi.” Lalu Nabi SAW bersabda, “Selamatlah dengan ilmu yang kamu miliki, hai Abul Munzir. Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya ayat Kursi itu mempunyai lisan dan sepasang bibir yang selalu menyucikan Tuhan Yang Mahakuasa di dekat pilar Arasy.”

Ayat Kursi: Arab, Latin dan Artinya

Berikut ini adalah bacaan ayat kursi:

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Arab latin: Allāhulaa ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm(u), lāta’khużuhū sinatuw walā naum(un), lahūmā fissamāwāti wamā fil-arḍ(i), mandżalladżī yasyfa’u ‘indahū illā bi’idżnih(ī), ya’lamumā baina aidīhim wamā khalfahum, walā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimāsyā'(a), wasi’a kursiyyuhussamāwāti wal-arḍ(a), walā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wahuwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.

Waktu Disunnahkan Membaca Ayat Kursi

Sebenarnya, tidak ada larangan waktu bagi seseorang untuk membaca Ayat Kursi. Meski demikian, dalam buku Rahasia Dahsyat Al-Fatihah, Ayat Kursi dan Al-Waqiah Untuk Kesuksesan Karier dan Bisnis karya Ustadz Ramadhan AM, ada beberapa waktu di mana kita disunnahkan membaca ayat kursi, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Usai Salat Fardhu

Hal ini bersandar pada hadits Nabi Muhammad SAW, “Barang siapa yang membaca Ayat Kursi setiap selesai mengerjakan salat, maka tidak ada yang akan menghalanginya memasuki surga kecuali kematian.” (HR an-Nasa’i)

2. Saat Akan Tidur

Hal ini dijelaskan secara eksplisit dalam hadits shahih yang berbunyi, “Jikalau engkau menghampiri tempat tidurmu, maka bacalah Ayat Kursi dari awalnya hingga akhir ayat, engkau akan selalu mendapat penjagaan dari Allah Ta’ala dan tidak akan didekati setan sampai pagi.” (HR Bukhari)

3. Menjelang Pagi dan Sore

Hal ini sesuai dengan hadits Ubay bin Ka’ab ra, bahwa ia memiliki kumpulan kurma dan jumlahnya terus berkurang karena diambil jin. Beliau berkata,

“Ayat ini yang terdapat dalam surah Al-Baqarah; Allahula ilaha illa huwalhayyul qoyyum. Barangsiapa yang mengucapkannya saat sore, maka ia akan mendapatkan pahala hingga pagi. Barang siapa yang mengucapkannya saat pagi, maka ia akan mendapatkan pahala hingga sore.” (HR an-Nasa’i)

Keutamaan Ayat Kursi

Ayat Kursi memiliki kedudukan yang agung dan tempat yang tinggi karena ia mengandung dzikir yang mulia dan pengetahuan yang utama berupa pengesahan Allah, keagungan dan sifat-sifat-Nya. Mengutip buku Fadhilah dan Tafsir Ayat Kursi karya Dr. Fadhl Ilahi, berikut keutamaan dari Ayat Kursi:

  • Ayat Kursi memiliki kedudukan yang sangat agung di antara seluruh ayat Al-Qur’an.
  • Di dalam Ayat Kursi terkandung nama-nama Allah yang maha indah dan agung.
  • Membaca Ayat Kursi secara rutin dapat melindungi diri dari gangguan dan godaan setan.
  • Allah SWT akan senantiasa melindungi orang yang membaca Ayat Kursi setelah salat fardhu hingga salat berikutnya.
  • Tidak ada jarak yang memisahkan antara orang yang membaca Ayat Kursi setelah salat fardhu dan surga kecuali kematian.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com