Tag Archives: syu

5 Manfaat Membaca Surat Al-Fatihah Secara Rutin, Muslim Wajib Tahu


Jakarta

Al-Qur’an menjadi kitab suci yang paling istimewa karena Al-Qur’an adalah firman Allah SWT, Dzat yang menciptakan manusia dan seluruh isi alam raya. Al-Qur’an dapat menyelamatkan manusia dari kesengsaraan dunia dan akhirat.

Surat Al-Fatihah adalah bagian dari Al-Qur’an. Surat ini jadi salah satu surat yang wajib dihafalkan umat Islam karena jadi salah satu rukun dalam salat fardhu. Meskipun begitu, tidak semua orang memahami tentang keistimewaan Al-Fatihah.

Sesungguhnya, Allah menurunkan wahyu melalui surat Al-Fatihah itu tidak sekedar untuk dilantunkan bacaannya. Tidak pula hanya untuk pelengkap salat. Namun sesungguhnya, di dalam setiap ayat tersebut menyimpan makna yang dalam, yang agung dan istimewa.


Jika seseorang mampu mempelajari dan memahami maknanya, tentu akan menjadi takjub. Ia akan mendapatkan ilmu yang mulia karena di dalam surat Al-Fatihah terdapat kemuliaan. Inilah yang jarang dilakukan oleh kebanyakan orang. Jarang pula dipahami oleh mereka.

Al-Fatihah Surat Paling Agung

Melansir buku Mutiara di Samudra Al-Fatihah tulisan Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Surat al-Fatihah mempunyai beberapa keistimewaan. Salah satu dari beberapa keistimewaannya adalah bahwa Al-Fatihah itu dianggap sebagai surat yang paling agung di antara surat-surat di dalam Al-Qur’an. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa ia berkata: Yahya menyampaikan riwayat dari Syu’bah dari Hubaib bin Abdurrahman dari Hafisz bin Ashim dari Abu Said al-Ma’alli, katanya:

كُنْتُ أَصَلِّي فَدَعَانِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمْ أَجِبَهُ حَتَّى صَلَّيْتُ قَالَ فَأَتَيْتُهُ فَقَالَ مَا مَنَعَكَ أَنْ تَا تِينِي قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولُ إِنِّي كُنتُ أَصَلِّي قَالَ أَلَمْ يَقُلِ اللَّهُ تعالى : يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحِينَكُمْ ، ثُمَّ قَالَ لَا عَلَمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي القُرْآنِ قَبْلَ أَنْ تَخرج مِنَ الْمَسْجِدِ ، قَالَ فَأَخَذَ بِيَدَيَّ فَلَمَّا أَرَادَ انْ يخرجَ مِنَ الْمَسْجِدِ، قُلْتُ يَا رَسُولَ إِنَّكَ قُلْتُ لَا عَلَمَنَّكَ أَعْظَمَ سُورَةٍ فِي القُرْآنِ قَالَ نَعَمْ الحَمدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ ، هِوَ السَّبْعُ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنُ الْعَظِيمُ أُوتِيتُهُ .

Artinya: Aku sedang melakukan shalat, lalu dipanggil oleh Rasulullah saw, sehingga aku tidak menyahutnya. Sesudah selesai shalat aku mendatangi beliau. Rasulullah saw. kemudian bersabda, “Mengapa engkau tidak segera mendatangiku? Bukankah Allah swt. telah berfirman, “Wahai orang-orang beriman, sahutilah seruan Allah dan rasul bila menyeru kamu kepada apa yang menghidupkan kamu.” Beliau berkata lagi, “Sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu sebesar-besar surah di dalam al-Quran sebelum engkau keluar dari masjid ini.” Ketika Rasulullah saw. hendak keluar dari masjid, ia memegang tanganku, lalu aku berkata, “Wahai Rasul, engkau mengatakan hendak mengajarkan kepadaku sebesar-besar surah dalam al-Quran?” Maka Rasulullah saw, berkata, “Ya, surat (yang kumaksudkan itu) adalah alhamdulillahi rabbil ‘alaamiin (dan seterusnya hingga tujuh ayat yang berulang-ulang), dan itulah al-Quran al-Adhim yang telah disampaikan kepadaku. HR.

5 Manfaat Membaca Surat Al-Fatihah

Dilansir dari buku Syaifurrahman El-Fati dalam buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna dan buku Tafsir Al-Asas tulisan Darwis Abu Ubaidah berikut manfaat membaca surat Al-Fatihah:

1. Sebagai Obat dan Penawar

Darwis Abu Ubaidah dalam Tafsir Al-Asas menuliskan, Utsman bin Abi Al-‘Ash Ats-Tsaqafi mengatakan bahwa dia mengadukan kepada Rasulullah suatu penyakit yang dideritanya sejak ia masuk Islam. Maka Rasulullah bersabda kepadanya, ضَعْ يَدَكَ عَلَى الَّذِي تَأَلَّمَ مِنْ جَسَدِكَ. وَقُلْ: بِاسْمِ اللَّهُ، ثَلَاثَاً. وَقُلْ، سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوذُ بِاللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحَاذِرُ.

Artinya: “Letakkan tanganmu di tubuhmu yang terasa sakit, kemudian ucapkan Bismillah tiga kali, sesudah itu baca tujuh kali: A’udzu billahi wa qudratihi min syarri ma ajidu wa ubadziru.” (Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaanNya dari penyakit yang aku derita dan aku cemaskan).” (HR. Muslim)

2. Dilindungi Allah SWT

Barangsiapa yang membaca surat Al-Fatihah maka ia akan aman (selamat) dari segala bahaya yang datang menimpanya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Al Buzar yang bersumber dari Anas, ia berkata bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda, “Bila engkau membaca Al-Fatihah dan Qul Huwal loohu Ahad (surat Al-Ikhlas) maka amanlah engkau dari segala sesuatu, kecuali dari maut.”

3. Diberikan Pengampunan

Diriwayatkan oleh Muhyiddin Ibn al Arabi dalam Futuhat al Makkiyyah dengan sanadnya yang bersambung kepada Nabi, Allah berfirman, “Hai Israfil, demi keagungan-Ku, kebesaran-Ku, kemurahan- Ku dan kemuliaan-Ku, siapa yang membaca bismillaa-hirrahmaanirrahiim bersambung dengan Al-Fatihah satu kali, saksikanlah bahwa Aku ampuni dosa-dosanya, Aku terima kebaikannya, Aku maafkan kesalahannya. Aku tidak akan membakar lidahnya dengan api dan siksa pada hari kiamat, pada hari ketakutan yang besar. la akan berjumpa dengan-Ku sebelum para nabi dan para auliya.”

Al Thabrani meriwayatkan dengan sanad dari al-Saib bin Yazid, “Nabi memohonkan perlindungan bagiku dengan Fatihat al-Kitab.”

4. Mendapatkan Pahala

Dari Ali bin Abi Thalib, Nabi bersabda, “Pada malam Isra, aku berhenti di bawah ‘Arasy. Aku melihat ke atasku dan kulihat dua papan bergantung terbuat dari mutiara dan yakut. Pada papan yang satu tertulis Al-Fatihah, dan pada papan yang lain seluruh Al-Quran. Aku berkata, “Tuhanku, muliakanlah umatku dengan dua papan ini. Tuhan yang Mahatinggi berfirman, ‘Aku sudah memuliakan kamu dan umatmu dengan keduanya (yakni firman Tuhan: Sudah Aku berikan kepadamu tujuh yang diulang dan Al-Quran yang agung).’ Aku berkata, “Tuhanku, apa pahala orang berfirman, ‘Ya yang membaca Al-Fatihah? Allah Muhammad, barangsiapa yang membaca tujuh ayat itu satu kali, haram baginya tujuh pintu jahanam (seperti firman Allah: Baginya ada tujuh pintu)’. Aku berkata, “Tuhanku, apa pahala orang yang membaca Al Quran satu kali?” Allah berfirman, “Ya Muhammad, untuk setiap huruf Aku beri kepadanya satu pohon di surga.”

5. Melancarkan Rezeki

Barang siapa istiqamah membaca surah Al Fatihah setiap selesai salat fardhu 20 kali, sehingga sehari semalam ia membacanya 100 kali, maka Allah SWT akan meluaskan rezekinya, dibaguskan semua tingkahnya, terang wajah dan hatinya, serta dimudahkan segala urusannya.

(lus/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Sholat 5 Waktu Lengkap Arab-Artinya


Jakarta

Pengamalan bacaan doa setelah sholat 5 waktu adalah salah satu waktu yang mustajab untuk mengamalkan doa. Rasulullah SAW dalam haditsnya juga dikisahkan pernah mengamalkan bacaan tertentu setelah sholat 5 waktu.

Dikutip dari buku Lezatnya Shalat karangan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah terjemahan Kathur Suhardi menjelaskan hadits bersanad hasan saat Rasulullah SAW ditanya, “Apakah doa yang paling didengarkan?” Maka beliau menjawab,

جَوْفَ اللَّيْلِ وَأَدْبَارَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَةِ


Artinya: “Pada tengah malam dan di penghabisan salat-salat wajib.” (HR At Tirmidzi)

Meski demikian, Hamdan Hamedan dalam buku Zikir dan Doa setelah Shalat ala Rasulullah menyebut, sejumlah ulama dalam kitab Zad Al Ma’ad dari Imam Ibnul Qayyim berpendapat, duburush-shalat pada hadits di atas merujuk pada makna akhir sholat wajib yang dianggap termasuk dalam bagian sesuatu. Hal ini ditafsirkan sebagai pengamalan doa sebelum salam.

Adapun bacaan doa yang senantiasa diamalkan Rasulullah SAW seusai mengerjakan sholat termaktub dalam Mukhtashar Shahih Muslim pada Kitab Shalat susunan Al Mundziri yang diterjemahkan Syinqithy Djamaluddin dan HM Mochtar Zoerni. Dari Mughirah bin Syu’bah yang pernah mengirim surat pada Mu’awiyah, berikut bacaan doanya:

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ، اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلاَ يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir. Allahumma laa maani’a lima a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jadd

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, hanya bagi-Nyalah semua kerajaan dan semua puji-pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Allah, tidak ada yang dapat menahan apa saja yang Engkau beri, dan tak ada yang dapat memberi apa saja yang Engkau tahan, dan tiada yang kuasa memberikan manfaat selain dari-Mu.” (HR Muslim)

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW dalam haditsnya juga menganjurkan muslim untuk membaca kalimat tasbih (Subhanallah) 30 kali, tahmid (Alhamdulillah) 30 kali, dan takbir (Allahu Akbar) 30 kali setiap sesudah sholat 5 waktu tepatnya setelah bacaan doa di atas.

Disebutkan ada ganjaran berupa ampunan dosa meskipun sebanyak buih di lautan. (HR Muslim)

Bacaan Doa setelah Sholat 5 Waktu Lengkap dan Artinya

Susunan urutan bacaan doa setelah sholat 5 waktu dapat bervariasi. Berikut contoh doa setelah sholat 5 waktu atau sholat fardhu yang termaktub dalam buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah) oleh Saiful Hadi El Sutha.

1. Membaca Doa Syukur

اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatika

Artinya: Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berdzikir/mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu.” (HR Ahmad dan Al Hakim)

2. Membaca Doa Tolak Bala

اللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ

Allahumma innii a-uudzubika min jahdil balaa-i wa darkisy syaqaa-i wa suu-il qadhaa-i wa syamaatatil a’daa-i.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari bala yang berat, kecelakaan yang menimpa, ketentuan yang buruk, serta kejahatan musuh yang zalim.” (HR Bukhari, Ibnu Hibban, dan Abi Ya’la)

3. Doa Mohon Terlindung dari Siksa Kubur

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُودُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالهَرَمِ وَأَعُودُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُودُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ

Allaahumma innii a’uudzubika minal ‘ajzi, walkasal, waljaban, walbukhli, walharam. Wa a’uudzubika min ‘adzaabil qabri. Wa a’uudzubika min fitnatil mahya wal-mamaati.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, kikir, ketuaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian.”

4. Doa Mohon Kebaikan Dunia-Akhirat

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

Allahumma ashlih li dini alladzi huwa ishmatu amri, wa ashlih li dun-yaya al lati fiha ma’asyi, wa ashlih li akhirati al lati fiiha ma’adi, waj’al al hayata ziyadatan li fi kulli khairin, waj’al al mauta rahatan li min kulli syarrin

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah baik agamaku karena ia penjaga seluruh urusanku, jadikanlah baik duniaku yang di dalamnya terdapat penghidupanku, jadikanlah baik akhiratku yang di dalamnya ada tempat kembaliku, jadikanlah baik kehidupanku sebagai sarana untuk menambah segala kebaikan, dan jadikanlah kematianku sebagai sarana beristirahat dari segala keburukan.” (HR Muslim)

5. Puji-pujian untuk Allah SWT

الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ حَمْدًا شَاكِرِينَ حَمْدًا نَاعِمِين حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَه، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لجلال وجْهَكَ وَعَظِيمٍ سُلْطَانِكَ.

Alhamdulillahi rabbil ‘alamiina hamdan syaakiriina hamdan na’imiin hamdan yuwaafi ni’amahu wa yukaafi’u mazidahu, yaa rabbanaa lakal hamdu kama yanbaghii li jalali wajhika wa ‘adziimi sulthaanika

Artinya: “Maha Terpuji Allah, Tuhan semesta alam, pujian syukur, pujian berkah, pujian yang akan mencukupi nikmat-Nya dan memberikan tambahan. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala pujian atas keagungan dan kebesaran kekuasaan-Mu.”

6. Sholawat Nabi

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْأَوَّلِينَ. وَصَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي الْآخِرِيْنَ. وَصَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ فِي المَلاء الأعلى إلى يَوْمِ الدِّين. وَصَل وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ حَتَّى تَرِثَ الْأَرْضِ وَمَنْ عَلَيْهَا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِين

Allaahumma shalli wa sallim ‘alaa sayyidaa Muhammadin fil awwaalin. Wa shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin fil akhiriin. Wa shalli wa sallim ‘alaa sayyidinaa Muhammadin fil mala’il a’laa ila yawmid-diin. Wa shalli wa sallim ‘ala sayyidinaa Muhammadin hattaa taritsal ardha wa man ‘alayha wa anta khayrul waaritsin

Artinya: “Ya Allah, sholawat dan salam kita aturkan kepada baginda Muhammad pada permulaan, sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Muhammad di akhir, sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Muhammad di tempat tertinggi hingga hari akhir, sholawat dan salam kita haturkan kepada baginda Muhammad hingga bumi ini mewarisi dan siapa yang hidup di atasnya, dan engkau adalah sebaik-baiknya orang yang mewarisi.”

7. Doa Mohon Keselamatan

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Allaahumma innii as’alu salaamatan fid-diin wa ‘aafiyatan fil jasadi wa ziyaatan fil ‘ilmi wa barakatan fir-rizqi wa tawbatan qablal-mawti wa rahmatan ‘indal-mawti wa maghfiratan ba’dal-mawti allaahuma hawwin ‘alayna fi sakaratil-mawti wan-najaata minan-nari wal’afwu ‘indal-hisab

Artinya: “Ya Tuhan, aku mohon kepada-Mu keselamatan agama, kesehatan jasad, ilmu yang bertambah, rezeki yang berkah, tobat sebelum mati, rahmat ketika mati dan ampunan setelah mati, permudahlah sakaratul maut bagiku, selamat dari api neraka dan ampunan saat dihisab oleh-Mu pada hari kiamat nanti.”

8. Doa Meminta Petunjuk

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتَّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

Allaahumma innii as’alukal hudaa wal tuqaa wal ‘afaafa wal ghina

Artinya: “Ya Allah, aku mohon kepada-Mu petunjuk, takwa, kesabaran dan kekayaan.”

9. Doa Mohon Kebahagiaan

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنِ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyaatinaa qurrata a’yunin waj’alna lil muttaqiina imaaman.

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahilah kepada kami, keluarga, dan keturunan kami kebahagiaan, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

10. Doa Mohon Ampunan

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لنكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Rabbanaa dzalamnaa anfusanaa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa la nakuunanna minal khaasiriina

Artinya: “Ya Tuhan, kami telah berbuat zalim kepada diri kami, jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihi kami, maka kami akan menjadi orang-orang yang merugi.”

11. Doa Keteguhan Iman

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ

Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaytanaa wa hab lanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaab

Artinya: “Ya Tuhan, janganlah guncang hati kami setelah mendapatkan hidayah-Mu, dan anugerahilah rahmat, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.”

12. Doa Meminta Ampunan Kembali

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِدْنا إن نسينا أو أخطأنا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبِّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لا طاقة لنا بهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلانَا فَانصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الْكَافِرِينَ

Rabbanaa laa tu’aakhidznaa in nasiinaa aw akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alayna ishran kamaa hamaltahu ‘alal-ladzina min qablinaa rabbanaa wa laa tuhammilna maa laa thaaqata lana bihi wa’fu ‘anna waghfir lanaa warhamna anta mawlaanaa fanshurnaa ‘alaal qawmil kaafiriin.

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

13. Ditutup dengan Doa Kebaikan Dunia-Akhirat Lainnya

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatinaa fid-dunya hasanatan wa fil akhirati hasanatan wa qinaa ‘adzaaban-naari

Artinya: “Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebajikan di dunia dan kebajikan di akhirat, dan selamatkan kami dari siksa neraka.”

سبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلامٌ عَلى المُرْسَلِينَ، وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الْفَاتِحَة

Subhaana rabbika rabbil ‘izzati ‘ammaa yashifuuna, wa salaamun ‘alaal mursalina, wal-hamdu lillaahi rabbil ‘alamin. Al Fatihah

Artinya: “Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahamulia atas seluruh yang dilakukan hamba, dan salam damai bagi para utusan-Nya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah.”

Susunan doa setelah sholat 5 waktu ini juga termaktub dalam buku Panduan Sholat untuk Perempuan karya Nurul Jazimah.

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Gempa Bumi Sesuai Sunnah, Minta Perlindungan kepada Allah


Jakarta

Tidak ada yang dapat memprediksi kapan bencana alam akan datang. Saat menghadapi atau menyaksikan bencana seperti gempa, kita sebaiknya selalu mengingat Allah SWT dan mengamalkan doa ketika gempa bumi.

Bencana alam merupakan bentuk ujian dari Allah SWT kepada hamba-Nya. Melalui bencana seperti letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, atau bahkan tsunami, Allah SWT ingin menguji seberapa besar kesabaran hamba-Nya.

Gempa Bumi dalam Al-Qur’an

Allah SWT telah menjelaskan tentang gempa bumi dalam Al-Qur’an sebagai salah satu tanda kekuasaan-Nya dan peringatan bagi umat manusia. Dalam Al-Qur’an, gempa bumi disebutkan sebagai fenomena alam yang bisa menjadi pengingat bagi manusia akan hari kiamat serta pentingnya beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.


Dikutip dari arsip detikcom, terdapat beberapa ayat yang menjelaskan peristiwa gempa bumi dalam Al-Qur’an. Berikut ini adalah penjelasan tentang gempa bumi dalam Al-Qur’an:

1. Surat Az Zalzalah Ayat 1-2

إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

Arab-Latin: Iżā zulzilatil-arḍu zilzālahā

1. Artinya: Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),

وَأَخْرَجَتِ ٱلْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

Arab-Latin: Wa akhrajatil-arḍu aṡqālahā

2. Artinya: Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.

2. Surat Al-‘Ankabut Ayat 37

فَكَذَّبُوهُ فَأَخَذَتْهُمُ ٱلرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا۟ فِى دَارِهِمْ جَٰثِمِينَ

Arab-Latin: Fa każżabụhu fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn

Artinya: Maka mereka mendustakan Syu’aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

3. Surat Al-An’am Ayat 65

قُلْ هُوَ ٱلْقَادِرُ عَلَىٰٓ أَن يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عَذَابًا مِّن فَوْقِكُمْ أَوْ مِن تَحْتِ أَرْجُلِكُمْ أَوْ يَلْبِسَكُمْ شِيَعًا وَيُذِيقَ بَعْضَكُم بَأْسَ بَعْضٍ ۗ ٱنظُرْ كَيْفَ نُصَرِّفُ ٱلْءَايَٰتِ لَعَلَّهُمْ يَفْقَهُونَ

Arab-Latin: Qul huwal-qadiru ‘alaa ay yab’asa ‘alaikum ‘ażaabam min fauqikum au min taḥti arjulikum au yalbisakum syiya’aw wa yużīqa ba’ḍakum ba`sa ba’ḍ, unẓur kaifa nuṣarriful-ayati la’allahum yafqahụn

Artinya: Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)”.

4. Surat Al-A’raf Ayat 78

فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَ – ٧٨

Arab Latin: Fa aakhodzathumu rajzfatu fa ashbahuu fii daarihim jaatsimiin.

Artinya: Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.

5. Surat Al Waqiah Ayat 4

اِذَا رُجَّتِ الْاَرْضُ رَجًّاۙ – ٤

Arab Latin: Idzaa rujjatil ardhu rajjaaa

Artinya: Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya.

6. Surat Al-Mulk Ayat 16

ءَاَمِنْتُمْ مَّنْ فِى السَّمَاۤءِ اَنْ يَّخْسِفَ بِكُمُ الْاَرْضَ فَاِذَا هِيَ تَمُوْرُۙ – ١٦

Arab Latin: A amintum man fissamaaa i an yakhsifa bikumul ardho fa idzaa hiya tamuur.

Artinya: Sudah merasa amankah kamu, bahwa Dia yang di langit tidak akan membuat kamu ditelan bumi ketika tiba-tiba ia terguncang?

3 Bacaan Doa ketika Gempa Bumi

Terdapat sejumlah doa yang bisa kita panjatkan saat terkena musibah, termasuk juga ketika dihadapkan dengan bencana gempa bumi yang sesuai dengan sunnah. Dikutip dari buku Tiket ke Surga (Doa-doa Mustajab) oleh Abdul Majid dan Isfa’udin, berikut ini adalah doa ketika gempa:

Doa ketika gempa bumi sesuai sunnah, lengkap Arab dan artinya:

ﺍَﻟﻠَّﻬُﻢّ ﺇِﻧّﻲْ ﺃَﺳْﺄَﻟُﻚَ ﺧَﻴْﺮَﻫَﺎ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﻓِﻴْﻬَﺎ، ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ؛ ﻭَﺃَﻋُﻮْﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّﻫَﺎ، ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَﺷَﺮِّﻣَﺎ ﺃَﺭْﺳَﻠْﺖَ ﺑِﻪِ

Bacaan latin: Allaahumma innii asaluka khairaha wa khaira maa fîhaa, wa khaira maa arsalta bihi, wa a’ûdzubika min syarrihaa, wa syarri maa fîhaa wa syarri maa arsalta bihi.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kehadiratMu kebaikan atas apa yang terjadi, dan kebaikan apa yang di dalamnya, dan kebaikan atas apa yang Engkau kirimkan dengan kejadian ini. Dan aku memohon perlindungan kepadaMu dari keburukan atas apa yang terjadi dan keburukan atas apa yang terjadi di dalamnya, dan aku juga memohon perlindungan kepadaMu atas apa-apa yang Engkau kirimkan.” (HR An Nasa’i)

Selain itu, bisa juga membaca doa mohon perlindungan dari gempa bumi sesuai sunnah berikut ini. Doa ini dibaca oleh Nabi Nuh AS ketika memohon kepada Allah SWT agar diselamatkan dari bencana alam. Berikut bacaan doanya:

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أَسْأَلَكَ مَا لَيْسَ لِي بِهِ عِلْمٌ ۖ وَإِلَّا تَغْفِرْ لِي وَتَرْحَمْنِي أَكُنْ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Bacaan latin: Rabbi innii ‘a’uu dubika ann as alaka maa laisa lii bihi ‘ilmun waillaa tag firlii wa tar ham nii akum minal khaa siriin

Artinya: “Ya Tuhanku, sungguh aku berlindung kepadaMu dari memohon sesuatu yang aku tidak mengetahui hakikatnya. Sekiranya Engkau tidak memberi ampunan serta tidak menaruh belas kasihan kepadaku, niscaya aku akan termasuk golongan orang-orang yang merugi.” (QS Hud: 47)

Adapun doa yang bisa dipanjatkan bagi orang yang terkena gempa telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Mengutip dari buku Kumpulan Do’a dari Al-Quran dan As-Sunnah yang Shahih karya Yazid bin Abdul Qadir Jawas, berikut adalah bacaannya,

إنّاَ للهِ وإنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ اللَّهُمَّ أجِرْنِي فِي مُصِيبَتي وأَخْلِفْ لِي خَيْراً مِنْه

Bacaan latin: “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiran minha”.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya akan kembali kepada-Nya. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan gantilah dengan yang lebih baik.”

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Syuaib AS yang Diutus Berdakwah kepada Penduduk Madyan



Jakarta

Nabi Syuaib AS diutus untuk berdakwah kepada kaum Madyan. Penduduk ini termasuk bangsa Arab yang menempati kota Madyan di salah satu Ma’an, perbatasan Syam yang berbatasan langsung dengan Hijaz.

Ibnu Katsir dalam Qashashul Anbiya terjemahan Umar Mujtahid menyebutkan bahwa Madyan adalah kabilah yang terkenal. Mereka berasal dari bani Madyan bin Madyan bin Ibrahim Al-Khalil.

Sementara itu, mengenai nasab Nabi Syuaib AS terdapat perbedaan pendapat. Ada yang menyebut nama lengkap Syuaib AS adalah Syuaib bin Yasykhar bin Lawi bin Ya’qub, kemudian pendapat lain mengatakan namanya Syuaib bin Nuwaib bin Aifa bin Madyan bin Ibrahim. Yang lain mengatakan namanya Syuaib bin Shaifur bin Aifa bin Tsabit bin Madyan bin Ibrahim.


Penduduk Madyan adalah orang-orang musyrik yang gemar merampok, meneror serta menyembah Aikah; yaitu sebuah pohon di dalam hutan dengan semak-semak rindang di sekitarnya. Mereka juga kerap berperilaku curang dalam kegiatan berbisnis, mengurangi takaran dan timbangan hingga meminta lebih tetapi mengurangi saat memberi.

Allah SWT mengutus Nabi Syuaib AS untuk memperbaiki akhlak penduduk Madyan. Sebagai seorang nabi dan rasul, Syuaib AS terus menyerukan kebenaran dan meminta kaum Madyan untuk beribadah kepada Allah SWT.

Sebagian dari penduduk Madyan mempercayai Nabi Syuaib AS dan kembali ke jalan yang benar. Tetapi, tak sedikit juga dari kaum Madyan yang tetap ingkar.

Allah SWT berfirman dalam surat Al A’raf ayat 85,

وَإِلَىٰ مَدْيَنَ أَخَاهُمْ شُعَيْبًا ۗ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ قَدْ جَآءَتْكُم بَيِّنَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ ۖ فَأَوْفُوا۟ ٱلْكَيْلَ وَٱلْمِيزَانَ وَلَا تَبْخَسُوا۟ ٱلنَّاسَ أَشْيَآءَهُمْ وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ

Artinya: “Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu’aib. Ia berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman.”

Nabi Syuaib AS berdakwah kepada umatnya agar berlaku adil dan melarang berbuat lalim. Ia juga mengancam penduduk Madyan yang melanggar hal tersebut.

Ishaq bin Bisyr meriwayatkan dari Juwaibir dari Dhahhak dari Ibnu Abbas, ia mengatakan:

“Mereka adalah kaum yang melampaui batas, duduk di setiap jalan, berbuat curang pada sesamanya yaitu memungut pajak, dan mereka adalah orang pertama yang memberlakukan ketentuan seperti itu.”

Meski terus diperingati oleh Nabi Syuaib AS, penduduk Madyan yang ingkar masih saja berbuat kecurangan dalam timbangan. Sang nabi mengingatkan mereka bahwa Allah SWT akan mencabut nikmat yang diberikan dan menyiksanya dengan azab pedih di akhirat kelak.

Sepanjang berdakwah kepada kaumnya, Syuaib AS menyampaikan dalam tutur kata yang lembut. Mulanya ia berdakwah dengan metode yang berisi anjuran.

Lama kelamaan, metode dakwahnya berubah menjadi peringatan. Namun, tetap saja kaum Madyan enggan mendengarkan dan tetap berada dalam kesesatan.

Akhirnya, Nabi Syuaib AS memohon kepada Allah SWT untuk memberi siksaan kepada kaumnya yang tidak mau beriman.

Saat matahari terbenam, dan hari menjadi gelap. Tiba-tiba tanah berguncang dengan hebat akibat gempa bumi dan diiringi dengan petir yang menyambar. Keadaan semakin mengerikan ketika semua rumah di Madyan runtuh hingga membinasakan kaum Madyan.

Azab tersebut mulanya diturunkan dalam beberapa tahap, seperti hembusan udara panas yang kering dan membuat mereka dahaga, terjadinya gempa dahsyat, hingga akhirnya membinasakan kaum Madyan. Ini dikisahkan dalam buku Kisah-kisah Terbaik Al-Qur’an susunan Kamal as-Sayyid.

Para mufassir menyebut penduduk Madyan tertimpa panas hebat. Allah SWT menahan angin agar tidak berhembus selama tujuh hari, begitu pula dengan air.

Akhirnya mereka lari meninggalkan tempat menuju dataran luas. Di sana, mereka berkumpul dengan awan hitam.

Ketika semuanya sudah berada di sana, Allah SWT mengirimkan kobaran api bersama awan hitam tersebut. Bumi diguncang dengan hebat hingga suara menggelegar datang dari langi mencabut nyawa mereka.

Nabi Syuaib AS dan pengikutnya yang beriman diselamatkan oleh Allah SWT. Ini disebutkan dalam surat Hud ayat 94-95,

“Ketika putusan Kami tiba, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sementara orang-orang yang berbuat zalim dihancurkan oleh suara yang menggelegar, sehingga mereka mati berserakan di rumahnya, seolah-olah mereka belum pernah tinggal di sana. Ingatlah, begitulah binasa penduduk Madyan, dan seperti yang telah terjadi pada kaum Tsamud juga.” (QS Hud: 94-95)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com