Tag Archives: taman surga

Raudah Dirindu, Raudah Jangan Keliru!



Jakarta

Raudah, nama yang sangat populer bagi jemaah calon umrah, calon haji. Berjuang untuk masuk ke Raudah, bukan hanya bagi para jemaah yang sudah di Madinah. Bahkan para calon jemaah umrah atau haji sudah menanyakannya sejak masih di tanah air.

Raudah adalah lokasi antara maqburah Nabiy dan mimbar Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Masuk dan berdoa di sini merupakan program ‘wajib’ bagi jemaah calon umrah atau haji.

Pada era ini, masuk ke Raudah memiliki jadual khusus. Kalau jadwal laki dan perempuan berbeda, itu sudah dari dulu. Tapi setelah Covid-19 kemarin, jemaah harus antri, sesuai jadwal yang diberikan oleh pemerintah.

Bahkan, sejak tahun 2023 akhir, jemaah hanya dibolehkan masuk ke Raudah sekali dalam setahun. Jadi, jika ada jemaah berhaji, atau berumrah setahun lebih sekali maka, dia hanya diijinkan ke Raudah lagi setahun setelah masuk Raudah yang sebelumnya.


Hakikat Raudah

Mengapa jemaah begitu antusias masuk, shalat, berdoa bahkan menangis lama di Raudah? Tempat ini setidaknya diyakini sangat makbul. Tempat segala pinta mendekati 100% diterima. Atau, sebagian karena merasa bisa lebih dekat dengan posisi Rasulullah berada. Juga merupakan lokasi di mana Rasulullah berlalu lalang dari rumah Beliau ke mimbar, tempat Beliau menjadi imam para sahabat untuk melakukan salat jemaah lima waktu.

Lokasi demikian sangatlah wajar jika diyakini sebagai lokasi yang sangat berkah. Antara lain karena di sanalah bekas jejak kaki Rasulullah yang penuh berkah berulang-ulang melintas. Persoalannya adalah, apakah setiap jemaah yang masuk ke Raudah selalu menghasilkan keberkahan itu? Atau, apakah yang tidak mampu, dengan segala alasannya, masuk ke Raudah adalah mereka yang ‘pasti’ tidak mampu menerima berkah itu?

Sebentar dulu, kita pahami makna berkah. Ia merupakan kata yang setidaknya memiliki makna kemanfaatan yang luas. Semakin berkah semakin luas manfaat yang dihasilkan.

Nah, terkait dengan keberkahan yang dihasilkan, kepada para jemaah yang berhasil masuk Raudah pantas diberikan pertanyaan. Apakah setelah masuk ke Raudah mereka menjadi lebih baik? Lebih baik bermakna antara lain jika kebaikan itu terkait dengan salat, maka boleh jadi salatnya makin khusyu. Sebelumnya jarang salat berjemaah ke masjid setelah dari Raudah semakin rajin. Jika dulunya masih kurang dermawan setelah dari Raudah jauh lebih tajir. Jika sebelumnya kurang mudah menahan emosi setelah dari Raudah lebih sabar, dan seterusnya.

Lalu, bagaimana jika semua kebaikan, kesempurnaan akhlak ini justru digapai oleh orang yang belum berhasil ke Raudah? Apakah pantas mereka disebut kehilangan berkah Raudah?

Kalau dilihat dari hasilnya: siapa pun, entah ke Raudah atau belum, jika akhlaknya semakin mulia maka dialah yang memperoleh berkahnya ibadah. Walau belum berhasil ke Raudah. Sedangkan mereka yang berhasil ke Raudah tetapi belum mampu membuat akhlaknya semakin sempurna, sebaiknya istighfar. Mengapa? Karena bagaimana bisa, tempat yang berkahnya sangat luar biasa belum mampu mengganti akhlaknya yang kurang baik menjadi lebih sempurna?

Jadi ayo kita berpacu bisa ke Raudah. Namun jangan lupa, perubahan menuju akhlak yang lebih mulia merupakan tujuan utama yang harus digapai melalui ibadah apa pun. Termasuk ke Raudah!

Abdurachman
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, pemerhati spiritual medis dan penasihat beberapa masjid di Jawa Timur.
Artikel ini adalah kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih – Red)

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

15 Juta Umat Islam Diprediksi Masuk Taman Surga di Masjid Nabawi Tahun Ini



Jakarta

Raudhah Syarifah atau yang dikenal dengan “taman surga” menjadi destinasi jemaah umrah saat di Masjid Nabawi, Madinah. Otoritas Arab Saudi memprediksi kunjungan ke Raudhah mencapai 15 juta umat Islam pada akhir tahun ini.

“Kami memperkirakan jumlah pengunjung Raudhah Asy-Syarifah tahun ini akan mencapai 15 juta,” kata Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al Rabiah kepada TV Saudi Al Ekhbariya baru-baru ini, dikutip dari Gulf News, Kamis (19/12/2024).

Al Rabiah menyebut prediksi itu tak lepas dari kontribusi aplikasi Nusuk dalam melayani jemaah. Izin masuk Raudhah dikeluarkan melalui aplikasi tersebut.


“Hal ini dikarenakan keberhasilan pengembangan aplikasi Nusuk yang telah berkontribusi dalam membawa lompatan dalam meningkatkan layanan bagi para jemaah,” ucapnya.

“Aplikasi Nusuk telah memperkenalkan lompatan kualitatif dalam layanan, terutama penerbitan izin untuk mengunjungi Al Rawda Ays-Syarifah,” tambah pejabat itu.

Otoritas agama Arab Saudi sebelumnya menetapkan jadwal kunjungan Raudhah bagi jemaah pria dan wanita dalam waktu yang berbeda. Jemaah wanita bisa masuk Raudhah selepas salat Subuh sampai pukul 11.00 waktu setempat dan setelah salat Isya sampai pukul 02.00 dini hari.

Sementara itu, jemaah pria bisa masuk Raudhah mulai pukul 02.00 dini hari sampai salat Subuh dan pukul 11.30 sampai salat Isya.

Sebelum masuk Raudhah, jemaah wajib memiliki izin kunjungan yang bisa dipesan lewat aplikasi Nusuk. Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan izin kunjungan dikeluarkan setiap setahun sekali untuk jemaah yang sama.

Keistimewaan Raudhah

Raudhah atau taman surga adalah tempat istimewa bagi umat Islam karena keutamaan yang terkandung di dalamnya. Disebutkan dalam buku 1001 Fakta Dahsyat Mukjizat Kota Makkah karya Asima Nur Salsabila, Raudhah adalah tempat di Masjid Nabawi yang terletak di antara mimbar Rasulullah SAW dan kamar (rumah) beliau. Memanjatkan doa di tempat ini disebut mustajab.

Dalam Kitab Al-Muwatha’ Imam Malik terdapat hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Antara rumahku dan mimbarku ada sebuah taman dari taman-taman surga, dan mimbarku ada di atas telagaku.”

Abdullah bin Zaid Al Mazini turut mengeluarkan riwayat serupa dengan redaksi, “Antara rumahku dan mimbarku ada sebuah taman dari taman-taman surga.”

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com