Tag Archives: tata cara

Tata Cara Tayamum bagi Muslim, Lengkap dengan Syarat-syaratnya


Jakarta

Tata cara tayamum perlu dipahami oleh muslim. Sebagaimana diketahui, tayamum merupakan salah satu cara bersuci dari hadas kecil yang bisa dilakukan muslim saat tidak menemukan air atau berhalangan yang tidak dapat terkena air.

Terkait tayamum diterangkan dalam surah Al Maidah ayat 6. Allah SWT berfirman,

ۚ وَإِنْ كُنْتُمْ مَرْضَىٰ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ أَوْ لَامَسْتُمُ النِّسَاءَ فَلَمْ تَجِدُوا مَاءً فَتَيَمَّمُوا صَعِيدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوا بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُمْ مِنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِنْ حَرَجٍ وَلَٰكِنْ يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


Artinya: “… dan jika kamu sedang sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.”

Lalu, bagaimana cara mengerjakan tayamum?

Tata Cara Tayamum dari Awal sampai Akhir

Mengutip dari buku Aku Bisa Shalat 5 Waktu dengan Benar yang ditulis Albi dan Guritno, berikut tata cara tayamum dari awal sampai akhir.

  1. Letakkan kedua telapak tangan di atas debu atau tanah
  2. Membaca niat dengan lafaz berikut,

    نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لِاسْتِبَاحَةِ الصَّلَاةِ للهِ تَعَالَى

    Nawaitu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta’ala

    Artinya: “Aku niat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah.”

  3. Tiupkanlah debu atau tanah yang ada di telapak tangan
  4. Usapkan debu tersebut pada seluruh wajah
  5. Letakkan tangan kembali pada debu dan usapkan ke tangan
  6. Usapan pada tangan dimulai pada bagian kanan dan berlanjut ke tangan kiri, usapkan hingga siku

Syarat-syarat Tayamum

Berikut beberapa syarat tayamum yang harus dipenuhi muslim sebagaimana dinukil dari buku Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah oleh Syaikh Abdurrahman Al Juzairi terjemahan Shofa’u Qolbi Djabir.

  • Masuk waktu. Karenanya, ketika seseorang bertayamum sebelum masuk waktu salat, maka tayamumnya tidak sah
  • Membaca niat tayamum
  • Beragama Islam
  • Melakukan pencarian terlebih dahulu ketika tidak mendapatkan air untuk berwudhu
  • Tidak ada penghalang pada anggota tubuh yang akan diusapkan, seperti lilin, mentega, atau benda lain yang membuat kulit tidak dapat tersentuh secara langsung
  • Tidak dalam keadaan haid atau nifas
  • Adanya alasan untuk bertayamum

Itulah tata cara tayamum beserta syarat-syaratnya yang harus dipenuhi. Semoga bermanfaat.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Niat, Tata Cara dan Keutamannya


Jakarta

Sesuai dengan namanya, sedekah subuh ialah amalan yang dikerjakan sewaktu subuh. Sedekah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan.

Terkait batas waktu pengamalan sedekah subuh ialah sama seperti salat Subuh, sebagaimana dinukil dari buku Bahagia Tanpa Jeda oleh Nurhasanah Leubu. Dengan demikian, sedekah subuh dapat dilakukan selama matahari belum terbit.

Terkait perintah bersedekah, Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 245:


مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan,”

Dari segi hukum Islam, sedekah termasuk ke dalam sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan. Bahkan, hukum sedekah dapat berubah menjadi wajib dalam kondisi tertentu.

Bacaan Niat Sedekah Subuh

Menukil dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid, sebelum melakukan sedekah subuh ada niat yang dapat dibaca.

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Arab latin: Nawaitut taqoruba ilallahi ta’ala wattiqoaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwani wa shilatur rahimi wa mu’awanatadh dlu’afai wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wa sallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwani wa daf’il balai ‘anhu wa ‘an sairil muslimina wal infaqo mimma razaqohullahu wa qohran nafsi wasy syaithoni.

Artinya: “Aku niat (bersedekah) untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka Tuhan, menghindari api neraka jahannam, berbelas kasih kepada saudara dan menyambung silaturahmi, membantu orang-orang yang lemah, mengikuti Nabi Saw, memasukkan kebahagiaan pada saudara, menolak turunnya dari mereka dan semua kaum muslimin, menafkahkan rizki yang diberikan oleh Allah, dan untuk mengalahkan nafsu dan setan,”

Tata Cara Sedekah Subuh

Sedekah subuh dapat diamalkan melalui berbagai macam cara. Mengutip dari buku Sapu Jagat Keberuntungan oleh Ahmad Mudzakir, berikut bahasannya.

  • Mengisi kotak amal di masjid setelah melaksanakan salat Subuh berjamaah
  • Mengirim uang melalui rekening pada waktu setelah subuh kepada orang tua, sahabat yang membutuhkan, lembaga sosial, atau siapapun yang membutuhkan asalkan hal tersebut bernilai sedekah
  • Memberi makanan kepada tetangga, pondok pesantren, panti asuhan, atau ke tempat-tempat yang memungkinkan disedekahi dalam bentuk makanan setelah subuh sebelum matahari terbit
  • Jika tidak mampu secara uang dan materi, maka sedekah subuh dapat dilakukan dengan berdzikir atau berbuat baik kepada orang lain. Sebagai contoh, memberi salam, menyapa, tersenyum, menolong orang lain, dan mengucapkan hal-hal baik

Keutamaan Sedekah Subuh

Menurut buku Saat Jalur Langit Diusahakan Allah Mudahkan Segalanya karya Salwa Salihah dikatakan bahwa mereka yang mengamalkan sedekah subuh niscaya didoakan oleh para malaikat. Bahkan, sedekah subuh dapat membuat doa yang dipanjatkan lebih cepat terkabut.

Subuh merupakan waktu terbaik sehingga segala permohonan kaum muslimin akan Allah SWT kabulkan. Rutin mengamalkan sedekah subuh akan mendapat naungan Allah SWT di hari kiamat kelak.

Dalam sebuah hadits dikatakan keutamaan lainnya dari sedekah subuh adalah dilancarkan rezekinya. Sebab, pada waktu subuh malaikat turun langsung ke bumi dan mendoakan mereka-mereka yang mengerjakan amalan sedekah subuh.

Dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah karunia orang yang menginfakkan hartanya. Ganti kepada orang yang membelanjakan hartanya karena Allah’, malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil,” (HR Bukhari dan Muslim)

Demikian pembahasan mengenai sedekah subuh. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Tata Cara Haji Tamattu Dilengkapi Pengertian dan Syarat Sahnya


Jakarta

Tata cara haji tamattu penting diketahui oleh muslim. Haji tamattu adalah salah satu jenis ibadah haji menurut Islam.

Sebagaimana diketahui, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya yang mampu untuk berhaji dalam surat Ali Imran ayat 97,

فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ


Artinya: “Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”

Haji sendiri adalah berkunjung ke Baitullah atau Kakbah pada waktu dan cara tertentu dengan tertib demi memenuhi panggilan Allah SWT. Pengertian ini dikutip dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag RI).

Anjuran haji juga disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas RA, “Hendaklah kalian bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak pernah tau halangan yang akan merintanginya.” (HR Ahmad)

Apa Itu Haji Tamattu?

Menurut Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-Asqalani terjemahan Djamaludin Ar-Ra’uf, haji tamattu artinya bersenang-senang atau bersantai-santai dengan umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji. Setelah itu, barulah melaksanakan ibadah haji.

Tamattu juga dimaknai sebagai pelaksanaan ibadah dalam bulan-bulan serta tahun yang sama tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.

Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi dalam Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzhahib Al-Arba’ah yang diterjemahkan Shofa’u Qolbi Djabir dkk menerangkan bahwa haji tamattu merupakan jenis haji yang mewajibkan pembayaran dam. Sebab, mereka yang haji tamattu melewati miqat tanpa ihram untuk haji. Padahal, hal itu termasuk dalam wajib haji.

Tata Cara Haji Tamattu

Menukil dari buku Panduan Praktis Manasik Haji dan Umrah tulisan Khoirul Muaddib dan KH Agus Fahmi, berikut tata cara haji tamattu.

  1. Ihram di miqat untuk umrah
  2. Tawaf umrah
  3. Sa’i (umrah)
  4. Tahallul (bebas larangan ihram)
  5. Ihram di Makkah pada 8 Dzulhijjah
  6. Wukuf di Arafah di tanggal 9 Dzulhijjah
  7. Mabit di Muzdalifah pada 10 Dzulhijjah
  8. Lempar jumrah Aqabah
  9. Tahallul awal
  10. Tawaf ifadhah
  11. Sa’i
  12. Tahallul tsani
  13. Mabit di Mina
  14. Tanggal 11 Dzulhijjah lempar tiga jumrah
  15. Tanggal 12 Dzulhijjah lempar tiga jumrah
  16. Meninggalkan Mina untuk Nafar Awal
  17. Tanggal 13 Dzulhijjah lempar tiga jumrah
  18. Meninggalkan Mina untuk Nafar tsani

Syarat Sah Haji Tamattu

Diterangkan dalam buku Fikih Kontemporer Haji dan Umrah oleh Ahmad Kartono, setidaknya ada beberapa syarat sah haji yang diterangkan Imam Al-Ghazali yaitu:

  • Bukan penduduk Makkah
  • Bukan orang yang tinggal dekat dengan Makkah (jaraknya masih kurang dari jarak qashar salat)
  • Melakukan umrah lebih dulu sebelum haji dan tidak kembali ke miqat
  • Melakukan niat haji dan umrah untuk satu orang

Itulah informasi seputar haji tamattu. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Sholat Hajat, Lengkap dengan Keutamaan dan Tata Caranya



Jakarta

Doa sholat hajat bisa dibaca setelah mengerjakan amalan tersebut. Sholat hajat merupakan ibadah sunnah yang dilakukan ketika seorang muslim memiliki hajat tertentu dan ingin dikabulkan oleh Allah SWT.

Ustaz Arif Rahman dalam bukunya yang bertajuk Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW, hukum sholat hajat ialah sunnah. Pengerjaannya bisa dilakukan kapan saja asalkan bukan pada momen-momen dilarang untuk mengerjakan sholat.

Jumlah rakaat sholat hajat sendiri ialah paling sedikit dua dan paling banyak 12 rakaat dengan salam setiap dua rakaatnya. Anjuran mengerjakan sholat hajat tercantum dalam sebuah riwayat, Nabi SAW bersabda,


“Barang siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian sholat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah akan memberikan apa yang ia minta cepat atau lambat,” (HR Ahmad).

Doa Sholat Hajat: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini merupakan doa sholat hajat yang dapat dibaca setelah mengerjakan ibadah sunnah tersebut seperti dikutip dari buku Doa-Doa Mustajabah tulisan Abu Qalbina.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْم ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab latin: La ilaha illallahul halimul karim. Subhanallahi rabbil ‘arsyil karimil ‘azhim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. As’aluka mujibati rahmatik, wa ‘aza’ima maghfiratik, wal ghanimata min kulli birrin, was salamata min kulli itsmin. La tada’ li dzanban illa ghafartah, wa la hamman illa farrajtah, wa la hajatan hiya laka ridhan illa qadhaitaha ya arhamar rahimin.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan penguasa singgasana yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku Mohon kepada-Mu segala hal yang bisa menghadirkan rahmat-Mu dan dorongan kuat untuk mendapatkan ampunan-Mu, luapan segala kebajikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Jangan Engkau biarkan dosa menghampiriku kecuali Engkau mengampuninya, jangan biarkan kesedihan menghinggapiku kecuali Engkau memberikan jalan keluarnya, dan tiada suatu hajat yang Engkau ridhai kecuali Engkau memenuhinya, wahai Zat yang Maha Kasih di antara para pengasih,”

Tata Cara Sholat Hajat

Mengutip dari buku Menjemput Berkah Lewat Shalat Hajat karya Abu Khansa Al-Harits, meski sholat hajat bisa dilakukan kapan saja, waktu terbaiknya yaitu pada sepertiga malam terakhir. Ini sesuai dengan hadits Nabi SAW yang berbunyi,

“Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)?, Rasulullah bersabda, “Pada tengah malam,” (HR Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban).

Tata cara mengerjakan sholat hajat sama seperti sholat-sholat sunnah lainnya. Kita harus suci dan bersih dari kotoran, najis maupun hadats. Selain itu, kita juga harus membersihkan hati dari sifat iri, dengki, riya, takabur karena sifat tersebut menjadi penghalang terkabulnya suatu permintaan kepada Allah SWT.

Sholat hajat dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri. Pembeda antara sholat hajat dan sholat sunnah lainnya adalah niat dan bacaan ayat setelah surat Al Fatihah, berikut tata caranya.

  • Membaca niat sholat hajat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala,”

  • Takbiratul ihram
  • Membaca doa iftitah
  • Membaca surat Al Fatihah
  • Setelah membaca surat Al Fatihah, diriwayatkan dari Wahib bin Al-Ward mengatakan bahwa doa yang dikabulkan adalah doa dari seorang hamba yang sholat 12 rakaat dan membaca pada tiap rakaatnya ayat Kursi serta surat Al Ikhlas
  • Rukuk
  • I’tidal
  • Sujud
  • Duduk di antara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Bangkit dan lakukan gerakan rakaat kedua seperti rakaat pertama
  • Duduk tasyahud akhir
  • Salam

Keutamaan Sholat Hajat

Sholat hajat mengandung keutamaan sebagaimana dijelaskan dalam buku Shalat Tahajud dan Shalat Hajat susunan Mahmud asy-Syafrowi. Sholat hajat mampu menjadi motivator terkuat untuk mencapai kekusyukan.

Selama ini mungkin kita banyak melakukan sholat, baik fardhu maupun sunnah namun jarang sekali khusyuk dalam sholat tersebut. Bahkan, keinginan malam yang menyimpan kekuatan konsentrasi pun sering membuat kita lengah.

Karenanya, sholat hajat mampu menjadi pendongkrak kemuliaan seorang hamba di sisi Allah. Terlebih, sholat hajat dispesialkan untuk meminta hajat kepada Allah.

Selain itu, sholat hajat juga membuat seorang hamba lebih dekat kepada Tuhannya, yaitu Allah SWT. Seringkali kita mencita-citakan sesuatu dan mengandalkan kemampuan diri kita tanpa sadar bahwa Allah menguasai segalanya. Hanya Allah SWT yang mampu menghendaki sesuatu.

Demikian pembahasan mengenai doa sholat hajat beserta keutamaan dan tata caranya. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Witir, Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya



Jakarta

Doa setelah witir dibaca usai mengerjakan ibadah sunnah tersebut. Salat witir menjadi amalan penutup salat malam atau biasa disebut qiyamul lail.

Namun, saat bulan Ramadan maka salat witir dikerjakan setelah salat tarawih usai. Pengerjaan witir disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, dari Abu Huraira ia berkata:

“Kekasihku Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat salat dhuha, dan salat witir sebelum tidur,” (HR Bukhari dan Muslim).


Mengutip dari Buku Pintar Shalat susunan M Khalilurrahman Al-Mahfani, sholat witir dikerjakan dengan bilangan rakaat berjumlah ganjil. Minimal satu rakaat atau boleh tiga rakaat.

Waktu pelaksanaannya sendiri yaitu usai salat Isya hingga sebelum Subuh. Salat witir bisa dikerjakan sebelum tidur maupun setelah ibadah tahajud di tengah malam.

Bacaan Doa Setelah Salat Witir

Berikut merupakan doa setelah salat witir yang bisa dibaca sebagaimana dikutip dari buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih tulisan Yazid bin Abdul Qadir Jawas.

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ , سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسُ

Arab latin: Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus, Subhaanal malikil qudduus.

Artinya: “Mahasuci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Maha Suci, Maha Suci Allah Raja Yang Mahasuci,” (Nabi mengangkat dan memanjangkan suaranya pada ucapan yang ketiga)” (HR Abu Daud dan Ahmad).

سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ المَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ

اللَّهُم إِنِّي أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَأَعُوْذُ بِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ إِيْمَانًا دَائِمًا، وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا، وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا، وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا، وَنَسْأَلُكَ دِينًا قَيِّمًا، وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيرًا، وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةَ، وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ، وَنَسْأَلُكَ الْغِنَاءَ عَنِ النَّاسِ. اللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُعَنَا وَتَضَرُّ عَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيرَنَا يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا اللَّهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Subbuuhun qudduusun rabbunaa wa rabbul malaaikatu war ruuh

Allahumma innii a’uudzu bi ridhaaka min sakhathika wa a’uudzu bi mu’aafaatika wa a’uudzu bika laa uhshii tsanaa-an ‘alaika anta kamaa atsnaita ‘ala nafsika

Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman. Wanas- aluka qalban khaasyi’an. Wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas-aluka ‘amalan shaalihan. Wanas-aluka diinan qayyiman. Wanas-aluka khairan katsiiran. Wanas-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah. Wanas-aluka tamaamal ‘aafiyah. Wanas-alukasy syukra ‘alal ‘aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhassyu’anaa watadharru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah yaa allaah yaa allaah yaa arhamar raahimiin. Wasallallaahu ‘alaa khairi khalqihii muhammadin wa ‘alaa aalihii wasahbihii ajma’iina walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina

Artinya: “Maha Suci Tuhan kami, Tuhan segala malaikat dan roh,”

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada ridha-Mu dari murka-Mu, dan aku berlindung kepada ampunan-Mu dari siksaan-Mu, serta aku berlindung kepada-Mu dari-Mu, aku tidak dapat menghitung pujian kepada-Mu, Engkau adalah seperti pujian yang Engkau tujukan untuk diri-Mu,”

“Ya Allah Tuhan kami, kami memohon kepada-Mu iman yang kekal, dan kami memohon kepada-Mu agar hati kami khusyuk, dan kami mohon kepada-Mu berikan ilmu yang bermanfaat, tetapkan keyakinan kami, amal yang sholeh, tetapkan agama Islam di hati kami, limpahkan kebaikan, ampunilah kami, berilah kesehatan, dan rasa cukup kepada kami. Ya Allah Tuhan kami, terimalah sholat kami, puasa kami, ruku’ kami, khusyuk kami, dan pengabdian kami. Sempurnakanlah apa yang kami lakukan selama sholat, ya Allah, ya Allah, ya Allah, Dzat Yang Maha Pengasih dan Penyayang! Limpahkanlah kesejahteraan kepada Nabi Muhammad, keluarganya, dan kepada semua sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,”

(HR Abu Dawud & Nasa’i dari Ubay bin Ka’ab, dan HR Abu Dawud, Nasa’i & Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib).

Tata Cara Salat Witir

Tata cara salat witir sama seperti salat-salat pada umumnya. Dijelaskan melalui buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karangan Ustaz Arif Rahman, salat witir dapat dilakukan dengan satu salam atau dua salam, baik dipisah maupun digabungkan antar rakaatnya.

Adapun, surat yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah, yaitu surat Al-A’la. Sementara di rakaat yang kedua dianjurkan untuk membaca surat Al-kafirun, lalu rakaat yang ketiga surat Al-Ikhlas.

Anjuran tersebut mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, Rasulullah SAW bersabda:

“Rasulullah melakukan salat witir tiga rakaat setelah Isya. Pada rakaat pertama membaca surat Al-A’la, rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun, dan rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas,” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Niat Salat Witir

Niat salat witir terbagi ke dalam tiga macam. Pembeda antara satu niat dengan yang lainnya ialah jumlah bilangan rakaat yang akan dikerjakan.

1. Bacaan Niat Salat Witir Satu Rakaat

أَصَلَّى سُنَّةَ مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُوْمًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تَعَالَى

Arab latin: Usholli sunnatal witri rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat sunnah witir dua rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala,”

2. Bacaan Niat Salat Witir Dua Rakaat

أَصَلَّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُومًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تعَالَى

Arab latin: Usholli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir satu rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala,”

3. Bacaan Niat Sholat Witir Tiga Rakaat Sekaligus

أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ )مَأْمُوْمًا / إِمَامًا( لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Usholli sunnatal witri tsalatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaan (ma’muuman/imaaman) lillahi ta’aala

Artinya: “Saya (berniat) mengerjakan sholat sunah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat, (makmum/imam), karena Allah Ta’ala,”

Itulah bacaan doa setelah witir dan informasi terkaitnya. Jangan lupa diamalkan ya!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

3 Doa Sujud Syukur yang Bisa Dipanjatkan, Lengkap dengan Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Sujud syukur dilakukan seorang muslim sebagai wujud rasa terima kasih atas nikmat dan karunia yang Allah SWT berikan. Dalil mengenai sujud syukur sendiri tercantum dalam sebuah hadits dari Abdurrahman bin Auf RA ia berkata,

“Nabi SAW keluar menuju bangunan tinggi lalu masuk ke dalam, menghadap kiblat, dan bersujud. Beliau memanjangkan sujudnya lalu mengangkat kepalanya. Beliau bersabda, ‘Jibril telah mendatangiku dengan membawa kabar gembira; ‘Sesungguhnya Allah telah bersabda untukmu: siapa saja yang bersholawat kepadamu, maka ia akan menyelamatkannya,’ Maka aku bersujud sebagai ungkapan terima kasihku kepada-Nya,” (HR Ahmad)

Menurut buku Rahasia Dahsyat di Balik Kata Syukur susunan Yana Adam, hukum dari sujud syukur sendiri sebagaimana pendapat mazhab Syafi’i dan Hambali ialah sunnah. Selain wujud rasa terima kasih, sujud syukur juga bisa dilakukan karena selamat dari musibah yang sifatnya khusus dialami seorang muslim.


Saat sujud syukur, ada doa yang bisa dipanjatkan seorang muslim. Berikut bacaannya seperti dinukil dari buku Panduan Muslim Sehari-hari karangan Dr KH M Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha.

Bacaan Doa Sujud Syukur

1. Doa Sujud Syukur Versi Pertama

سُبْحَانَ اللهِ والْحَمْدُ لِلَّهِ ولا إِلَهَ إِلَّا اللهُ واللهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha besar,”

2. Doa Sujud Syukur Versi Kedua

Dalam buku Doa dan Zikir Harian Nabi karya Imam Abu Wafa, ada juga doa sujud syukur lainnya yang bisa dipanjatkan. Bacaannya seperti ketika melakukan sujud pada salat wajib.

سُبحانَ ربِّيَ الأعلَى وبحمدِه

Arab latin: Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdihi

Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang tinggi dan pujian-Nya,”

3. Doa Sujud Syukur Versi Ketiga

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Arab latin: Subhaanaka allahumma rabbanaa wa bihamdika allahummaghfirli

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, wahai tuhan kami, dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah aku,”

Tata Cara Sujud Syukur

Merujuk pada sumber yang sama, tata cara sujud syukur sama seperti sujud tilawah. Artinya, ketika akan sujud, kaum muslimin harus dalam keadaan suci, menghadap ke arah kiblat seraya beratkbir.

Sujud dilakukan sebanyak satu kali dan bacaan yang dibaca seperti sujud ketika salat. Ada juga bacaan lainnya sebagaimana yang dibahas sebelumnya.

Setelah itu, bertakbir kembali dan mengangkat kepala. Perlu diketahui, pada sujud syukur tidak ada salam dan tasyahud.

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Doa Menyembelih Ayam dan Etikanya yang Harus Dipahami Muslim


Jakarta

Saat memotong ayam dianjurkan membaca doa menyembelih ayam. Dalam Islam, proses penyembelihan dimaksudkan agar kehalalan suatu daging terjaga.

Perlu diketahui, ayam atau hewan yang tidak disembelih sesuai syariat maka kehalalannya diragukan. Karenanya, saat menyembelih ada sejumlah ketentuan yang harus diperhatikan, seperti tata cara dan doa yang dibaca.

Lalu, seperti apa bunyi bacaan doa menyembelih ayam? Berikut bahasannya.


Doa Menyembelih Ayam: Arab, Latin dan Arti

Menurut kitab Al-Tadzib fi Adillati Matb al-Ghayah wa al-Taqrib oleh Musthafa Dib al-Bugha, ada sejumlah syarat penyembelihan yang harus dipenuhi, salah satunya penyembelih harus berakal sehat. Selain itu, alat penyembelihan yang digunakan harus pisau tajam agar proses penyembelihan tidak menyiksa hewan.

Sebelum menyembelih, jangan lupa membaca basmalah terlebih dahulu. Setelahnya baru panjatkan doa menyembelih ayam. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Doa Andalan Para Nabi susunan Dr Mustafa Murad.

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Arab latin: Allahumma hadzihi minka wa ilaika fataqabbal minnii yaa kariim

Artinya: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Mu. Karenanya Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku,”

Etika Menyembelih Hewan

Mengutip kitab Nazam Takziyah oleh K H Ahmad Rifa’i, ada sejumlah etika yang perlu diperhatikan ketika menyembelih hewan, termasuk ayam. Antara lain adalah:

  • Dilarang menyembelih sebelum memahami ilmu syariat dan tata cara menyembelih
  • Ketika hendak menyembelih, harus mempelajarai ilmu syariat dan memahami tata cara penyembelihan yang benar terlebih dahulu
  • Menyembelih binatang sebagai satu bentuk ibadah
  • Senantiasa mengusahakan aspek halal dan menjauhi perkara haram

Tata Cara Menyembelih Ayam sesuai Syariat Islam

Dijelaskan dalam buku Fikih susunan H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, tata cara menyembelih ayam sesuai syariat yaitu sebagai berikut:

  1. Siapkan alat penyembelihan yang tajam dan bersih
  2. Ikat kaki hewan yang akan disembelih lalu baringkan menghadap kiblat, posisi lambung kiri berada di bawah
  3. Menyebut nama Allah atau membaca basmalah lalu diikuti dengan doa
  4. Memotong tenggorokan dan dua urat leher hewan yang akan disembelih dalam satu gerakan sehingga memutus jalan makan, minum, nafas, serta urat nadi kanan dan kiri pada leher hewan

Demikian doa menyembelih ayam dan pembahasan terkaitnya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Sujud Syukur, Kapan Waktu Membacanya?


Jakarta

Sujud syukur merupakan amalan yang dilakukan oleh kaum muslimin sebagai wujud terima kasih atas nikmat Allah SWT. Sujud dilakukan sambil membaca doa sujud syukur.

Dijelaskan dalam kitab Manhajus Salikin, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimullah berkata:

“Begitu pula ketika seseorang mendapatkan nikmat baru atau terselamatkan dari suatu musibah, ia bersujud kepada Allah dalam rangka syukur. Hukum sujud syukur sama dengan hukum sujud tilawah.” tulisnya.


Adapun, dalil mengenai sujud syukur bersandar dalam sebuah hadits dari Abdurrahman bin Auf RA, ia berkata Nabi SAW keluar menuju bangunan tinggi lalu masuk ke dalam, menghadap kiblat, dan bersujud. Ia memanjangkan sujudnya lalu mengangkat kepalanya.

Beliau bersabda,

“Jibril telah mendatangiku dengan membawa kabar gembira; ‘Sesungguhnya Allah telah bersabda untukmu: siapa saja yang bershalawat kepadamu, maka ia akan memaafkannya dan siapa saja bersalam kepadamu, maka ia akan menyelamatkannya.’ Maka aku bersujud sebagai ungkapan terima kasihku kepada-Nya.” (HR Ahmad)

Mengutip dari buku Rahasia Dahsyat di Balik Kata Syukur susunan Yana Adam, hukum sujud syukur sendiri adalah sunnah saat mendapat nikmat dan selamat dari musibah. Ketetapan hukum sujud syukur ini mengacu pada pendapat mazhab Syafi’i dan Hanbali.

Doa Sujud Syukur: Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan doa sujud syukur yang dinukil dari buku Panduan Muslim Sehari-hari oleh Dr KH M Hamdan Rasyid dan Saiful Hadi El-Sutha, berikut bacaannya:

سُبْحَانَ اللهِ والْحَمْدُ لِلَّهِ ولا إِلَهَ إِلَّا اللهُ واللهُ أَكْبَرُ

Arab latin: Subhaanallaah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu Akbar.

Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha besar.”

Selain itu, dalam buku Doa dan Zikir Harian Nabi karya Imam Abu Wafa, dikatakan bahwa doa sujud syukur juga bisa membaca doa seperti sujud saat salat.

سُبحانَ ربِّيَ الأعلَى وبحمدِه

Arab latin: Subhaana rabbiyal a’la wa bihamdihi

Artinya: “Maha Suci Tuhanku yang tinggi dan pujian-Nya.”

Atau bisa dengan doa berikut,

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وبِحَمْدِكَ، اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي

Arab latin: Subhaanaka allahumma rabbanaa wa bihamdika allahummaghfirli

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, wahai tuhan kami, dengan memuji-Mu ya Allah, ampunilah aku.”

Cara Melakukan Sujud Syukur

Cara melakukan sujud syukur ialah dengan satu kali sujud. Sebelum melaksanakan sujud syukur, seorang muslim harus dalam keadaan suci, menghadap ke arah kiblat, dan bertakbir.

Setelahnya, lakukan sekali sujud dengan membaca doa seperti yang telah dipaparkan pada pembahasan sebelumnya. Kemudian, bertakbir lagi dan mengangkat kepala.

Perlu dipahami, dalam sujud syukur tidak ada tasyahud dan tidak diakhiri dengan salam.

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

Doa Sholat Taubat, Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya


Jakarta

Doa sholat taubat dibaca setelah selesai mengerjakan amalan tersebut. Pada dasarnya, sholat taubat menjadi ibadah yang dilakukan untuk membersihkan diri.

Saefuul Hadi El Sutha melalui karyanya yang berjudul Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunnah), sholat taubat dikerjakan untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang diperbuat. Tujuannya sendiri untuk menentramkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalil pengerjaan sholat taubat tercantum dalam sebuah hadits yang berbunyi,


“Setiap orang yang berbuat dosa, lalu ia kemudian bergegas melakukan wudhu dan mengerjakan sholat, lalu memohon ampun kepada Allah, niscaya Allah beri ampunan kepadanya..” (HR Abu Dawud . An-Nasa’i, Ibnu Majah dan Al Baihaqi)

Sholat taubat dikerjakan secara munfarid atau sendiri. Jumlah rakaatnya paling sedikit dua, paling banyak enam rakaat. Setiap dua rakaatnya ditutup dengan satu kali salam seperti dijelaskan dalam hadits Nabi SAW mengenai sholat sunnah.

Lantas, seperti apa bunyi bacaan doa sholat taubat?

Doa Sholat Taubat: Arab, Latin dan Arti

Merujuk dari sumber yang sama, doa sholat taubat dapat diawali dengan membaca istighfar, berikut bunyinya,

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Arab latin: Astaghfirullaahal’adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya: “Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada Nya.”

Setelah itu, dilanjutkan dengan doa setelah sholat taubat,

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ

Arab latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana’abduka wa ana’alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu. abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat.”

Tata Cara Sholat Taubat

Mengutip buku Panduan Shalat untuk Wanita karya Ria Khoerunnisa, berikut tata cara sholat taubat yang bisa dipraktikkan oleh kaum muslimin.

1. Pelaksanaan sholat taubat sama seperti sholat pada umumnya, baik dari segi gerakan maupun bacaan. Yang membedakan hanya niatnya, berikut niat sholat taubat:

أصلى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى .

Arab latin: “Ushalli sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa.”

Artinya: “Saya niat sholat taubat dua raka’at Lillahi Ta’aalaa.”

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa iftitah

4. Membaca surah Al Fatihah

5. Membaca surah pendek dalam Al-Qur’an

6. Rukuk

7. Iktidal

8. Sujud

9. Duduk di antara dua sujud

10. Sujud

11. Bangun dari sujud dan melanjutkan rakaat kedua seperti rakaat pertama

12. Tasyahud akhir

13. Salam

14. Membaca doa sholat taubat

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Witir, Bacaan Niat dan Tata Caranya Lengkap


Jakarta

Sholat witir adalah ibadah sunnah yang dilaksanakan seusai Isya atau tarawih. Setelah mengerjakannya, ada doa setelah sholat witir yang bisa diamalkan.

Dalil mengenai sholat witir tercantum dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri, Nabi SAW bersabda:

“Sholat witirlah kalian sebelum tiba waktu Subuh.” (HR Muslim)


Muh Hambali dalam bukunya yang berjudul Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari menjelaskan bahwa witir artinya ganjil. Oleh karena itu, sholat witir harus dikerjakan dengan jumlah rakaat ganjil.

Doa Setelah Sholat Witir: Arab, Latin dan Artinya

Menukil dari buku Doa & Zikir Muslimah susunan Tim Redaksi Qultummedia, doa setelah sholat witir berbunyi sebagai berikut.

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman. Wanas- aluka qalban khaasyi’an. Wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas-aluka ‘amalan shaalihan. Wanas-aluka diinan qayyiman. Wanas-aluka khairan katsiiran. Wanas-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah. Wanas-aluka tamaamal ‘aafiyah. Wanas-alukasy syukra ‘alal ‘aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhassyu’anaa watadharru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah yaa allaah yaa allaah yaa arhamar raahimiin. Wasallallaahu ‘alaa khairi khalqihii muhammadin wa ‘alaa aalihii wasahbihii ajma’iina walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina

Artinya: “Ya Allah, kami mohon kepada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: shalat, puasa, ibadah, kekhusyu’an, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”

Hukum Sholat Witir

Sebagai amalan sunnah, hukum pengerjaan sholat witir ialah sunnah muakkad yang artinya sangat dianjurkan. Hukum ini merujuk pada pendapat Imam Syafi’i, Hambali dan Malik.

Meski demikian, ada pendapat lain yang menyebut wajib hukumnya mengerjakan sholat witir. Diterangkan dalam buku Panduan Sholat Wajib dan Sunnah oleh Ustaz Arif Rahman, Imam abu Hanifah berpendapat hukum sholat witir adalah wajib tetapi pendapat ini dianggap lemah daripada imam lainnya.

Jumlah Rakaat Sholat Witir

Masih dari sumber yang sama, jumlah rakaat sholat witir selalu ganjil. Amalan ini dapat dikerjakan paling sedikit satu rakaat atau bisa juga tiga rakaat.

Sebagaimana diterangkan dalam hadits dari Abu Ayyub Al-Anshari,

“Salat witir adalah haq bagi setiap muslim. Barang siapa yang senang mengerjakan salat witir sebanyak tiga rakaat, silakan ia kerjakan. Dan barang siapa yang senang mengerjakan sholat witir sebanyak satu rakaat, silakan ia kerjakan.” (HR Abu Dawud, Nasa’i, & Ibnu Majah)

Bacaan Niat Sholat Witir

1. Niat Sholat Witir Satu Rakaat

اُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَ

Arab latin: Ushalli sunnatan minal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā.

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.”

2. Niat Sholat Witir Tiga Rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushalli sunnatal witri tsalâtsa raka’âtin mustaqbilal qiblati adâ’an lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala,”

Tata Cara Sholat Witir

Masih dari buku yang sama, tata cara sholat witir sama seperti sholat sunnah pada umumnya. Yang membedakan hanyalah pada niat.

Sholat witir dikerjakan dengan satu salam atau dua salam, baik dipisah maupun digabung antar rakaatnya. Surah yang dianjurkan untuk dibaca pada rakaat pertama sholat witir setelah Al Fatihah, yaitu surah Al A’la. Sementara di rakaat yang kedua dianjurkan untuk membaca surah Al Kafirun, lalu rakaat yang ketiga surah Al-Ikhlas.

Anjuran tersebut berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

Rasulullah melakukan sholat witir tiga rakaat setelah Isya. Pada rakaat pertama membaca surat Al-A’la, rakaat kedua membaca surat Al Kafirun, dan rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas.” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Itulah bacaan doa setelah sholat witir disertai niat dan tata caranya sesuai sunnah. Semoga bermanfaat.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com